Makalah PKN
Makalah PKN
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
Pendidikan Kewarganegaraan
2021
1
DAFTAR ISI
SAMPUL .......................................................................................................... I
DAFTAR ISI .................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2Rumusan Masalah…………………………………………………….……..2
1.3 Tujuan .................................................................................................... 2
1.4 Manfaat .................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 4
2.1 Garis-Garis Besar Tentang Wawasan Nusantara ................................. 4
2.1.1 Pengertian Wawasan Nusantara .................................................... 4
2.1.2 Ajaran Dasar Wawasan Nusantara ................................................. 5
2.1.3 Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara………………………...6
2.1.4 Asas Wawasan Nusantara .............................................................. 7
2.1.5 Fungsi Wawasan Nusantara ........................................................... 9
2.1.6 Tujuan Wawasan Nusantara ......................................................... 10
2.1.7 Arah Pandang Wawasan Nusantara ............................................. 10
2.1.8 Faktor-Faktor memudarnya pemahaman wawasan Nusantara .... 11
2.2 Perwujudan Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan Ekonomi,
Politik, Sosbud, dan Hankam .................................................................... 14
2.2.1 Perwujudan Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Politik 14
2.2.2 Perwujudan Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
............................................................................................................... 15
2.2.3 Perwujudan Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Sosial
Dan Budaya ........................................................................................... 16
2.2.4Perwujudan Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan
Pertahanan Keamanan .......................................................................... 17
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 18
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 18
3.1 Saran .................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 19
LAMPIRAN ..................................................................................................... 20
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam perkembangan dunia saat ini banyak sekali jenis sikap dan perilaku yang
tidak ada bahkan sangat merugikan masyarakat, pokok-pokok Pancasila dan UUD
1945. Berdasarkan falsafah Pancasila bahwa manusia Indonesia adalah makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, memiliki naluri, moral, daya pikir dan sadar akan
keberadaannya bahwa dirinya berhubungan dengan orang lain, lingkungan, alam
dan penciptanya untuk mempertahankan eksistensi dan kelangsungan hidupnya.
Sebagai orang yang memahami persepsi tentang nusantara, Anda juga diajarkan
untuk menerapkannya pada masyarakat, tetapi sebaliknya. Sehingga apa yang
telah dipelajari menjadi tidak berguna. Oleh karena itu, tidak ada individu yang
salah mengartikan persepsi nasional tentang Indonesia, tetapi memahami dan
menerapkannya untuk menciptakan persatuan dan kesatuan dengan tidak
menghilangkan karakteristik. Dalam pemikiran Rizal Ramli, bangsa ini akan
berkembang pesat jika para pemimpin kita mengubah seluruh hidupnya untuk
kepentingan rakyat; pikiran yang baik, semua kekayaan Anda, waktu dan energi
3
Anda, itu semua untuk kebaikan rakyat dan siap tampil untuk kebaikan rakyat.
Sementara itu, Amin Rais dalam sambutannya “Selamatkan Indonesia” untuk
kemaslahatan rakyat, perlu menyelenggarakan negara yang terencana dengan
baik dan agar para pemimpin bangsa tidak menjadi kaki tangan asing (Kawan) dari
kekayaan negara. negara bangsa Indonesia. Menurut Husein Alatas dalam The
Sociology of Coroption (1968), korupsi di Indonesia semakin berkembang yang
jika dibiarkan akan membunuh negara Indonesia itu sendiri. Prabowo juga
mengatakan bahwa pemberantasan pengangguran dan kemiskinan perlu
dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan uraian di
atas, apapun pemikiran Anda untuk mewujudkan mimpi Indonesia (impian perfect
Indonesia), Anda perlu memiliki kesamaan persepsi, kesamaan sudut pandang,
dan kesamaan dalam pelaksanaannya. Konsep Wawasan Nusantara
menawarkan solusi untuk menyelaraskan sudut pandang yang sama sehingga
integrasi nasional, seperti yang diharapkan bangsa Indonesia, dapat tercapai dan
integrasi nasional dapat mengarah pada kemakmuran.
1.3 Tujuan
4
1.4 Manfaat
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
nusantara tumbuh sebagai salah satu dari aspek, falsafah kita , kehidupan
nasional, berisi dorongan, dan rangsangan untuk tujuan dan cita-cita nasional
untuk dicapai. Sebagai menunjukkan situasi saat ini, bahwa bergerak arah pikiran
pemikiran untuk semua aspek meliputi kehidupan nasional kita untuk menemukan
jawaban sebagai dan formulasi, sebagai kita membuat menjadi konsepsi strategis
menjadi melaksanakan dan nasional selamat selamat, hidup kita , terjadi kita
merumuskan dalam konsep ketahanan nasional . Nyatanya, hidup itu sendiri
membutuhkan kelangsungan hidup, karena tanpa kelangsungan hidup akan
mandek. Dan "stagnasi" kehidupan berarti kematian. Untuk itu , selain kita memiliki
dan jaminan jaminan bagi kehidupan berbangsa kita, maka yang terpenting adalah
pertama-tama kita harus menata dan menjamin tata cara keberlangsungannya.
Untuk tujuan dan tujuan, adalah kita membutuhkan untuk memahami wawasan
nusantara bahwa adalah komprehensif, dan sepenuhnya mencakup semua aspek
kehidupan nasional kita Menurut Prof Wan Usman Wawasan di Nusantara adalah
cara melihat bangsa Indonesia diri dan rumah mereka sebagai negara pulau
dengan semua aspek dari kehidupan yang beragam. Menurut Pokja LEMHANAS
1999, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
terhadap diri sendiri dan lingkungannya yang beraneka ragam dan bernilai
strategis dalam memajukan persatuan dan kesatuan bangsa dan keutuhan
wilayah dalam memimpin kehidupan. masyarakat Mengutamakan bangsa dan
negara untuk mencapai tujuan nasional. Menurut Ketetapan MPR 1993 dan 1998
tentang GBHN, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia terhadap diri sendiri dan lingkungannya dalam memajukan persatuan
dan kesatuan bangsa dan keutuhan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. dan lingkungan. Negara
mengutamakan pencapaian tujuan nasional.
7
keseimbangan, kerukunan, kerukunan, persatuan dan kesatuan. persatuan dan
kebijaksanaan dalam memajukan kehidupan berbangsa. Pancasila merupakan
sumber motivasi perjuangan seluruh bangsa Indonesia dalam tekadnya
menyelenggarakan kehidupan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdaulat dan merdeka. Penjelmaan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dilakukan melalui rasa syukur atas segala nikmat Sang
Pencipta, baik berupa rasi bintang maupun letak geografisnya, maupun atas
segala isi dan potensi yang dimiliki nusantara di memesan.semaksimal mungkin
untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa dan martabat bangsa Indonesia
dalam pergaulan antar bangsa. Dengan demikian, sebagai falsafah bangsa
Indonesia, Pancasila menjadi dasar cita-cita dan dasar negara menurut
pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, Pancasila harus dan harus
menjadi landasan ideal bagi visi nusantara.
Landasan konstitusional : UUD 1945
UUD 1945 adalah konstitusi dasar, yang menjadi pedoman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bangsa Indonesia sepakat bahwa
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik dan dengan
kedaulatan rakyat dilaksanakan seluruhnya melalui Majelis Permusyawaratan
Rakyat. Oleh karena itu, Negara melampaui segala golongan, golongan dan
individu serta menginginkan persatuan dan kesatuan dalam segala aspek dan
dimensi kehidupan berbangsa. Artinya, kepentingan Negara dalam segala aspek
dan manifestasinya berada di atas kepentingan kelompok, kelompok, dan individu,
berdasarkan norma, peraturan perundang-undangan yang berlaku yang mengatur
hak asasi manusia (HAM), aspirasi masyarakat, dan kepentingan Daerah. yang
sedang dalam pengembangan.
1. Wadah ( Contour )
8
berbeda budaya. Sementara itu, wadah kehidupan sosial telah menjadi berbagai
institusi berupa infrastruktur politik.
2. Isi ( Content )
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang dalam masyarakat serta cita-
cita dan tujuan nasional yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. Isinya
mengacu pada 2, yaitu:
Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri dari
perilaku internal dan eksternal. Perilaku internal mencerminkan jiwa, semangat,
dan mentalitas bangsa Indonesia yang baik, sedangkan perilaku eksternal
mencerminkan tindakan, perbuatan, dan perilaku bangsa Indonesia.
9
menghadapi penjajahan fisik bangsa lain. Sekarang bangsa Indonesia
harus menghadapi "kolonialisme" yang berbeda dengan di luar negeri.
Misalnya, kehidupan rumah tangga bangsa Indonesia secara halus dan
paksa ditekan dan dipaksa untuk saling berperang dan memecah belah
bangsa dengan dalih hak asasi manusia, demokrasi dan lingkungan hidup.
Sementara itu, tujuan yang sama telah menjadi tujuan untuk mencapai rasa
sejahtera dan rasa aman yang lebih baik dari sebelumnya.
4) Solidaritas. Yang berarti bahwa diperlukan rasa setia kawan, mau memberi
dan berkorban bagi orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter
budaya masing masing.
5) Kerjasama berarti koordinasi, saling pengertian berdasarkan kesetaraan
kerja kelompok, kelompok besar dan kecil dapat dicapai untuk
menciptakan sinergi yang lebih baik.
10
2.1.5 Fungsi Wawasan Nusantara
11
Kesatuan Republik Indonesia. Penetapan zona laut dari 3 mil laut menjadi
12 mil laut.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebagai rezim hukum internasional, dimana
batas wilayah kepulauan adalah 200 mil yang diukur dari garis pangkal
zona laut Indonesia. Dengan tersedianya Deklarasi Juanda, Indonesia
secara
12
Arah Pandang ke Luar
Tujuannya adalah untuk menjamin kepentingan nasional terhadap dunia
yang terus berubah dan kehidupan bernegara dan untuk mewujudkan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, serta kerja sama dan saling menghormati.
Pandangan eksternal adalah bahwa dalam kehidupan internasional,
bangsa Indonesia harus dapat menjamin kepentingan nasionalnya dalam
segala aspek kehidupan,
baik politik, ekonomi, sosial budaya atau pertahanan, dan
keamanan untuk mencapai tujuan sesuai dengan
ditetapkan dalam Pembukaan UUD 1945.
13
maupun jabatan pejabat publik, dengan prioritas menduduki jabatan di daerah
penduduk asli daerah, sehingga menjadi suku yang berbeda di daerah tidak
diperlakukan dari cara yang sama seperti kelompok etnis lainnya. Penduduk
setempat menikmati hak, sebagai warga negara tidak memiliki . Sikap ini dapat
menyebabkan konflik dan menghancurkan semangat demokrasi, serta
menghambat proses nasionalisme dalam mencapai integritas nasional. Keempat,
ada kesenjangan antara program pembangunan pemerintah pusat dengan
pemerintah daerah. Penyelenggaraan program pemerintah pada waktu itu,
dilakukan dengan sistem pemerintahan terpusat, berdasarkan ketentuan Undang-
undang Nomor 5 Tahun 1974, dimana pada waktu itu kewenangan pemerintah
pusat dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah lebih terasa. Dengan
sistem ini, daerah merasa sebagai anak tiri dalam melaksanakan program
pembangunan, sehingga daerah di Indonesia merasa diperlakukan tidak adil oleh
pemerintah pusat. Akibatnya, terjadi konflik vertikal antara pemerintah pusat dan
daerah di wilayah, yang ditunjukkan dengan gerakan separatis di Aceh dan Papua.
Semua masalah tersebut disebabkan oleh kesalahan politik pemerintah pusat
dalam pengelolaan negara, dan ini juga menghambat semangat nasionalisme
karena pemerintah pusat tidak menggunakan konsep pengetahuan nusantara
sebagai dasar untuk melaksanakan program pembangunan daerah Faktor internal
terdiri dari: Pertama. Adanya egosentrisme Pemahaman yang dibangun dari
pemikiran lokal tanpa memperhatikan kepentingan bersama untuk kebaikan
bangsa dan negara. Memahami keegoisan , yang sering menjadi kebiasaan
semua etnis, terutama bagi kelompok etnis yang menganggap 8 sebagai etnis
mayoritas, terkadang mengarah pada hubungan antar etnis yang tidak harmonis,
sehingga upaya untuk persepsi kebangsaan mereka ciptakan, seluruh warga
negara Indonesia prihatin dengan sikap yang ditunjukkan oleh egoisme yang
muncul pada kelompok etnis tertentu. Kedua, adanya sikap etno-nasionalis. Etno-
nasionalisme adalah sikap yang menekankan pada etnis tertentu sebagai
superioritas atas semua etnis di Indonesia, sehingga kelompok etnis di ibukota
negara dengan sikap ini melihat semua negara kekuasaan hanya dikuasai oleh
orang-orang di ibukota negara. . Artinya tidak memberikan kesempatan yang sama
kepada orang-orang di luar kelompok etnis Jawa. Sikap seperti ini telah mematikan
semangat nasionalisme dimana suku bangsa Indonesia menempati posisi yang
sama ketika mereka menduduki posisi terkait dengan posisi yang ada di antara
14
pejabat pemerintah pusat. Ketiga, adanya pemahaman pelaksanaan otonomi
daerah yang mengarah pada sikap etnosentris. Etnosentrisme merupakan sikap
negatif yang ditimbulkan oleh pelaksanaan rekrutan politik maupun jabatan pejabat
publik, dengan prioritas menduduki jabatan di daerah penduduk asli daerah,
sehingga menjadi suku yang berbeda di daerah tidak diperlakukan dari cara yang
sama seperti kelompok etnis lainnya. Penduduk setempat menikmati hak, sebagai
warga negara tidak memiliki Sikap ini dapat menyebabkan konflik dan
menghancurkan semangat demokrasi, serta menghambat proses nasionalisme
dalam mencapai integritas nasional. Keempat, ada kesenjangan antara program
pembangunan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Penyelenggaraan
program pemerintah pada waktu itu, dilakukan dengan sistem pemerintahan
terpusat, berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 , dimana
pada waktu itu kewenangan pemerintah pusat dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah adalah lebih terasa. Dengan sistem ini, daerah merasa
sebagai anak tiri dalam melaksanakan program pembangunan, sehingga daerah
di Indonesia merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah pusat. Akibatnya,
terjadi konflik vertikal antara pemerintah pusat dan daerah di wilayah, yang
ditunjukkan dengan gerakan separatis di Aceh dan Papua. Semua masalah
tersebut disebabkan oleh kesalahan politik pemerintah pusat dalam pengelolaan
negara, dan ini juga menghambat semangat nasionalisme karena pemerintah
pusat tidak menggunakan konsep pengetahuan nusantara sebagai dasar untuk
melaksanakan program pembangunan daerah
15
budaya dari negara lain yang masuk melalui kecanggihan teknologi, menyebabkan
runtuhnya nasionalisme dan terkadang sebagai akibat dari globalisasi mental,
generasi sederhana mulai meninggalkan budaya mereka sendiri dan memupuk
lebih banyak tradisi, tidak ada korespondensi. pada falsafah dasar negara kita,
yaitu Pancasila . Kedua, pengaruh konstelasi politik internasional . Dimana kita
ketahui bahwa dalam memperjuangkan kepentingan negara-negara besar untuk
memuaskan kepentingan nasionalnya. negara adidaya berusaha mencari
pengaruh negara berkembang untuk menerapkan ideologi negaranya. misalnya
ideologi komunisme, liberalisme . Kedua ideologi ini dapat mempengaruhi
semangat nasionalisme di negara kita di Indonesia untuk tidak menerapkan
ideologi yang telah lama diterapkan dan telah menjadi kepribadian bangsa kita.
Semua ini telah dilakukan oleh negara adidaya untuk memenuhi kebutuhan
nasional dari negara teratas. sebagai akibat dari dua ideologi besar tersebut, juga
menyebabkan perubahan sistem pemerintahan di Indonesia yang tidak lagi
berdasarkan prinsip demokrasi pancasila, melainkan menerapkan sistem
demokrasi bebas yang melarang batas-batas tertentu yang mereka dilarang oleh
pancasila menjadi demokrasi.
16
B. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan
berbahasa daerah yang berbeda-beda serta menganut berbagai agama dan
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan beriman kepadanya, harus
membentuk suatu kesatuan bangsa dalam arti yang seluas-luasnya.
G. Rakyat Indonesia yang hidup bersama bangsa-bangsa lain ikut serta dalam
mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial melalui politik luar negeri yang bebas aktif dan terikat pada
kepentingan nasional.
17
B. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh wilayah
tanpa menyimpang dari kekhasan wilayah dalam perkembangan kehidupan
ekonominya.
18
2.2.4 Perwujudan Wawasan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Hankam
B. Bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam
membela Negara dan bangsa.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wilayah Indonesia yang sebagian besar terdiri dari perairan teritorial, memiliki
banyak kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain, yang pada akhirnya
dapat merusak bangsa Indonesia bahkan berujung pada disintegrasi. Indonesia
yang memiliki sekitar 13.670 pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat
terhadap pulau. Dimana pengawasan dilakukan tidak hanya oleh TNI/Polri, tetapi
oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kalau saja memercayai TNI/Polri yang
senjatanya tidak lengkap, mungkin orang Indonesia akan dihancurkan oleh bangsa
lain. Dengan visi nusantara, kita dapat mempererat rasa kebersamaan di antara
masyarakat Indonesia yang beragam. Persepsi nasional bangsa Indonesia adalah
persepsi nusantara, yang menjadi pedoman bagi proses pembangunan nasional
menuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional merupakan syarat yang
harus dipenuhi agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berhasil.
Oleh karena itu, diperlukan konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan
karakteristiknya
3.2 Saran
Dengan visi nusantara kita harus mampu mengembangkan sikap dan perilaku
yang sesuai dengan perjuangan, cinta tanah air dan kemauan berkorban untuk
tanah air dan bangsa. Terhadap generasi muda penerus bangsa harus
ditanamkan sikap pemahaman nusantara sejak dini agar rasa cinta tanah air dan
negara semakin kokoh dan mendalam. Untuk itu perlu pendidikan yang
membahas/mempelajari wawasan nusantara dimasukkan dalam kurikulum yang
sekarang diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia (misalnya: Mata
Pelajaran Kewarganegaraan, Pancasila, Kewarganegaraan dan lain-lain). Bagi
masyarakat Indonesia (baik pembuat kertas maupun pembaca kertas dan lain-lain)
agar dapat melestarikan makna dan hakikat wawasan nusantara yang tercermin
dalam perilaku kesehariannya, misalnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban
lingkungan.
20
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/pdfcoffee.com_perwujudan-kepulauan-
nusantara-sebagai-satu-kesatuan-ekonomi-pdf-free.pdf
https://www.academia.edu/18781786/WAWASAN_NUSANTARA_PERWUJUDA
N_WAWASAN_NUSANTARA_DALAM_KEHIDUPAN_BERBANGSA_DAN_BER
NEGARA_INDONESIA_
https://www.scribd.com/doc/230751784/Makalah-Wawasan-Nusantara-Sebagai-
Kesatuan-Politik-Ekonomi-Sosial-Dan-Hankam
https://dosen.yai.ac.id/v5/dokumen/materi/950400/si4110_07_093157.docx
https://www.dictio.id/t/apa-saja-asas-asas-wawasan-nusantara-indonesia/50495
https://p2k.unkris.ac.id/id3/2-3073-2962/Wawasan-
Nusantara_39988_unkris_p2k-unkris.html
http://rudybyo.blogspot.com/2011/03/ajaran-dasar-wawasan-nusantara.html
21
LAMPIRAN
22