Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SEJARAH EKONOMI INTERNASIONAL ISLAM DI DUNIA ISLAM

Makalah diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Internasional


yang dibimbing oleh Bapak Pefriyadi, S.E, M.M

Oleh :

Kelompok 3

1. Mike Roren Safitri (20681031)


2. Pina Monika (20681039)
3. Ratna Lestari (20681043)
4. Rio Ferdinand (20681047)
5. Tiara Anggraini (20681057)

FAKULTAS SYARIAH PRODI EKONOMI SYARIAH (ES)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang


telah memberikan nikmat kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan
“Makalah Sejarah Ekonomi Internasional Islam Di Dunia Islam” sesuai dengan
waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi
salah satu syarat penilaian mata kuliah Isu-Isu Ekonomi Kontemporer Islam yang
meliputi tugas kelompok.

Pembuatan makalah ini menggunakan metode studi pustaka, yaitu


mengumpulkan dan mengkaji materi konsep kepemilikan dalam islam dan
perspektif konstitusional. Kami menggunakan metode pengumpulan data ini, agar
makalah yang kami susun dapat memberikan informasi yang mudah dipahami.

Kami sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari


i
kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini, yang
ii
mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf
iii
atas segala kekurangannya.
1
1
2
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL.................................................................................
3
KATA PENGANTAR...............................................................................
3
DAFTAR ISI.............................................................................................
4
I. PENDAHULUAN.......................................................................
5
A. Latar Belakang........................................................................
7
B. Rumusan Masalah...................................................................
12
C. Tujuan Pembahasan................................................................
12
II. PEMBAHASAN..........................................................................
A. Pengertian Ekonomi Internasional.........................................
B. Urgensi dan Tujuan Ekonomi Internasional...........................
C. Sejarah Singkat Ekonomi Internasional pada Awal Islam......
D. Konsep Islam Tentang Ekonomi Internasional.......................
III. PENUTUP...................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
Di Susun Oleh : Ratna Lestari (20681043)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Perekonomian dunia
telah menjadi semakin
saling tergantung pada
C. dua dasawarsa
terakhir. Perdagangan
internasional merupakan
bagian utama
D. dari perekonomian
dunia dewasa ini negara-
negara saling berdagang
dengan
E. negara lain untuk
mendapatkan barang dan
jasa yang tidak dapat
mereka
F. produksi atau karena
negara lain dapat
memproduksi barang dan
jasa tersebut
G. dengan biaya yang
lebih rendah dari mereka
mampu
H. Perekonomian dunia
telah menjadi semakin
saling tergantung pada
I. dua dasawarsa
terakhir. Perdagangan
internasional merupakan
bagian utama
J. dari perekonomian
dunia dewasa ini negara-
negara saling berdagang
dengan
K. negara lain untuk
mendapatkan barang dan
jasa yang tidak dapat
mereka
L. produksi atau karena
negara lain dapat
memproduksi barang dan
jasa tersebut
M. dengan biaya yang
lebih rendah dari mereka
mampu
N. Perekonomian dunia
telah menjadi semakin
saling tergantung pada
O. dua dasawarsa
terakhir. Perdagangan
internasional merupakan
bagian utama
P. dari perekonomian
dunia dewasa ini negara-
negara saling berdagang
dengan
Q. negara lain untuk
mendapatkan barang dan
jasa yang tidak dapat
mereka
R. produksi atau karena
negara lain dapat
memproduksi barang dan
jasa tersebut
S. dengan biaya yang
lebih rendah dari mereka
mampu
Secara umum ekonomi internasional merupakan sarana untuk
melakukan kegiatan ekonomi secara internasional. Dalam lima puluh tahun
terakhir, ekonomi internasional telah tumbuh dan berkembang secara drastis
dan dalam ukuran yang besar. Ekonomi internasional merupakan elemen
penting dari proses globalisasi.1 Membuka ekonomi dengan berbagai negara
di dunia akan memberikan keuntungan dan membawa pertumbuhan ekonomi
dalam negeri, baik secara langsung berupa pengaruh yang ditimbulkan
terhadap alokasi sumber daya dan efesiensi, maupun secara tidak lansung
berupa naiknya tingkat investasi. Setiap bentuk hambatan dan proteksi
merupakan sumber distorsi pada perdagangan internasional yang harus
dihindari dan dihapuskan.
Jika berbicara mengenai konsep ekonomi internasional dalam
perspektif Islam, maka kita tidak bisa terlepas dari campur tangan sebuah
negara dan politik internasional. Karena awal terbentuknya ilmu ini juga
dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan yang cakupannya pada skala
makro. Awalnya, berbicara mengenai topik ini sangat sulit jika masuk pada

1
Bonnie, Setiawan. Globalisasi dan Pengaruhnya terhadap Ekonomi Indonesia dan
Kritiknya. 2006
era modern saat ini. Karena negara yang ada didunia tidak ada satupun yang
memakai ideologi Islam sebagai landasan pijaknya. Sehingga kebijakan yang
dikeluarkan hanya berbasis pada pasar.
Dalam sejarah peradaban Islam, hanya khilafah islamiyah saja yang
bisa kita jadikan pijakan saat membangun konsep. Dalam Ekonomi
Internasional tidak bisa terlepas dari kebijakan politik luar negeri sebuah
negara. Misalnya Indonesia akan melakukan kerjasama bilateral jual beli
alusista dengan negara Israel, maka tergantung pemahaman pemimpin
indonesia, apakah hanya keuntungan yang dicari atau rasa peduli terhadap
rakyat paletina yang notabenenya mayoritas muslim, yang telah dijajah oleh
Israel laknatullah. Sehingga konsep Ekonomi Internasional dalam perspektif
Islam akan terbangun dengan baik apabila negaranya berideologi Islam
ataupun jika tidak, maka memiliki kepedulian terhadap permasalahan kaum
muslimin didunia.2
T. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian latar belakang di atas, adapun yang menjadi
rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi internasional?
2. Apa yang menjadi urgensi dan tujuan ekonomi internasional?
3. Bagaimana sejarah ekonomi internasional pada awal islam?
4. Bagaimana konsep Islam tentang ekonomi internasional?
U. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan uraian rumusan masalah, adapun yang menjadi tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan ekonomi internasional
2. Mengetahui apa yang menjadi urgensi dan tujuan ekonomi internasional
3. Mengetahui bagaimana sejarah ekonomi internasional pada awal islam
4. Mengetahui bagaimana konsep Islam tentang ekonomi internasional

2
Salvatore, Dominick. Ekonomi Internasional. Jakarta: Erlangga. 1997
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi Internasional


Ilmu ekonomi internasional yang sering pula hanya kita sebut ekonomi
internasional kiranya dapat didefinisikan sebagai bagian dari ilmu ekonomi
yang khusus mempelajari perilaku transaksi-transaksi ekonomi internasional
perekonomian bangsa pada khususnya dan mekanisme bekerjanya
perekonomian dunia pada umumnya.
Menurut Oxlay Summary, pengertian ekonomi international dilihat
dari dua segi, yaitu dari segi ilmiah dan dari segi praktisnya.3
1. Dari segi ilmiah, pengertian ekonomi international adalah bagian atau
cabang dari ilmu ekonomi yang diterapkan pada kegiatankegiatan
ekonomi antar negara atau antar bangsa.
2. Dari segi praktisnya, ekonomi international adalah meliputi seluruh
kegiatan perekonomian yang dilakukan antar bangsa, negara, maupun
antara orang-orang perorangan dari negara yang satu dengan negara yang
lain.
Ilmu ekonomi internasional mempelajari alokasi sumberdaya yang
langka guna memenuhi kebutuhan manusia. Hanya saja masalah ekonomi
dipelajari dalam ruang lingkup internasional. Artinya, masalah alokasi
dianalisis dalam hubungan antara pelaku ekonomi satu Negara dengan Negara
lain. Ekonomi internasional juga mempelajari bagaimana hubungan ekonomi
antara satu Negara dengan Negara lain dapat mempengaruhi alokasi
sumberdaya baik antara dua Negara tersebut maupun antar beberapa Negara.
Hubungan ekonomi internasional dapat berupa perdagangan, investasi,
pinjaman, bantuan serta kerjasama internasional. Oleh sebab itu ekonomi
internasional lebih luas pengertiannya apabila dibandingkan dengan
perdagangan internasional yang hanya menyangkut pertukaran barang dan

3
Paul, Krugman R. & Maurice Obstfeld, Ekonomi Internasional - Teori dan Kebijakan,
Terj. Faisal H. Basri, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 1999.
jasa. Pelaku yang mengadakan hubungan internasional yaitu swasta,
pemerintah maupun organisasi internasional.
Ekonomi Internasional juga membahas akibat saling ketergantungan
antarnegara dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar
kredit internasional. Ini lingkup mikro, misalnya menyangkut masalah jual
beli secara internasional (eksporimpor). Kegiatan jual-beli tersebut
melahirkan perdagangan internasional. Secara khusus, ekonomi internasional
membahas mengenai teori perdagangan internasional, neraca pembayaran,
dan pasar valuta asing, serta makroekonomi perekonomian terbuka.4

B. Urgensi dan Tujuan Ekonomi Internasional


Pentingnya studi Ekonomi Internasional pada saat ini karena adanya
pengaruh globalisasi ekonomi dunia. Pengaruh globalisasi ekonomi dunia ini
ditandai dengan keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan
transfer teknologi, ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar
dimana adanya perusahaan multi nasional dan persaingan semakin ketat antar
negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan produktifitas, efisiensi, dan
efektif yang optimal. Jadi, beberapa pengetahuan dalam ekonomi
internasional sangat diperlukan untuk memahami apa yang sedang terjadi di
dunia saat ini dan untuk menjadi konsumen, warga, dan pemegang hak pilih
yang terdidik dan cerdas.
Tujuan ekonomi internasional yaitu untuk mencapai tingkat
kemakmuran bagi masyarakat pada suatu negara. Tujuan itu dapat dicapai
dengan mengadakan kegiatan-kegiatan dalam bidang perdagangan, investasi,
perkreditan, pengangkutan, perasuransian, diplosiasi dan lain-lain.
Penyelenggaraan perdagangan international berbeda dengan perdagangan
dalam negeri. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan negara dalam
hukum peraturan jual beli, uang, peraturan bea, perbedaan bangsa dan daerah
menyebabkan perbedaan dalam kebiasaan, adat istiadat, kesukaaan, musim

4
Paul, Krugman, Maurice Obstfeld dan Marc Melitz. “International Economics: Theory
dan Policy. Edisi ke 8”. Pearson International Edition. (2008).
dan kondisi pasar dan perbedaan yang disebabkan oleh keadaan politik,
sosial, ekonomi dan kultural.

C. Sejarah Singkat Ekonomi Internasional pada Awal Islam


Posisioning Makkah yang berada tepat pada jantung arab, pertengahan
antara Syiria dan Yaman menjadikannya sebagai tempat yang strategis,
Semenanjung arab oleh beberapa sejarawan di bagi menjadi tiga bagian yaitu
Arabia Felix, Arabia Patraea dan Arabia Deserta yang mengubungkan
tripartid kekuasaaan pada awal abad kristen daerah Arabia Felix adalah
daerah yang merdeka, Arabia Patraea di bawah kekuasaan Roma dan Arabia
Deserta di bawah kekuasaan Parthia.5 Mekkah terletak antara Arabia Deserta
dan Arabia Felix, dimana daerah Arabia Felix, yang menghubungkan daerah
subur di Arabia Felix dan Daerah padang pasir di sekitar Mesopotamia.
Dengan kondisi yang strategis memberikan keuntungan sendiri karena
di lalui rute perdagangan antara persia dan Roma, terlebih perdagangan Roma
dan India melewati bagian selatan dan Timur Arabia selama berabad abad
dan rute ini disebut degan rute perdagangan selatan. Barang dagangan yang
di peroleh dari India menggunakan kapal Laut menuju Oman, kemudian di
bawa lagi meleluilintasan darat melalui bagian utara Arabia dan Syam dan
kemudian ke Roma. Kota kota Besar pun menjadi pusat perdagangan bagi
para kafilah dagang yang melewati jalur ini. Antara lain adalah Lakm, Al
kindah dan Gassan ketiganya terletak di sepanjang Rute dagang Utara.
Selain rute dagang selatan dan utara, ada rute ketiga yang berada di
antara yaman dan Syam yang di kembangkan pada saat Hasyim mengambil
alih kepemimpinan bangsa Quraisy. Perdagangan melalui rute ini merupakan
hasil usaha hasyim untuk mendapatkan perjanjian dan izin dari raja raja
Roma, Persia, Ethiopia dan yaman bagi Quraisy.
Hal ini menjadi satu bukti bahwa perdagangan merupakan dasar
perekonomian sebelum Islam datang. Prasyarat untuk melakukan transaksi
adalah adanya alat pembayaran yang dapat di percaya. Satuan mata uang
5
Philip K Hitti, History of The Arabs Tenth Edition (New York: Macmillan and Co, 1970),
hlm 44
yang dipergunakan adalah dirham dan Dinar. Dominasi Persia dan Roma juga
tidak lepas atas berlakunya Dinar dirham di Arabia, dengan kian kuatnya
politik kedua negara itu maka alat pembayarannya pun makin dipercaya di
wilayah yang berada di bawah pengaruh kekuasaannya. Karena faktor itulah,
bangsa Persia dan Bangsa Romawai menjadi Satu satunya Mitra dagang
orang orang Arab.
Dirham dan Dinar memiliki nilai yang tetap. Karena itu, tidak ada
masalah dalam perputaran uang. Jika dirham dinilai sebagai satuan uang,
nilai dinar adalah perkalian dari dirham dan jika diasumsikan dinar sebagai
unit moneter, nilainya adalah sepuluh kali dirham. Walaupun demikian
dirham lebih umum digunakan daripada dinar karena hampir seluruh wilayah
kekaisaran Persia yang mata uangnya dirham dapat dikuasai angkatan perang
Islam, sementara tidak semua wilayah kekaisaran Romawi yang memiliki
mata uang dinar dapat dikuasai Islam. Karena itu, mata uang dirham lebih
Populer di dunia usaha bangsa arab.6
Selain menggunakan dirham dan dinar, alat pembayaran yang
digunakan pada awal periode islam adalah Kredit. Ekspansi perdagangan di
Arabia yang sudah berlangsung berabad abad lamanya menuntut penggunaan
kredit. Selain memiliki kelebihan yang dimiliki Dinar dan Dirham sebagai
alat pembayaran, kredit memiliki keuntungan lainnya. Biasanya para
pedagang yang berpengalaman dan bereputasi tinggi akan menggunakan
semacam surat wesel dagang dan surat utang dalam transaksi bisnisnya.
Meningkatnya perdagangan antara syam dan yaman, yang berlangsung paling
tidak dua kali setahun sebelum masa kenabian dimulai, menciptakan
kemungkinan untuk menerbitkan dan menerima surat wesel tagih, cek atau
surat dagang diantara pedagang pedagang Quriasy dan Yaman.
Pada masa pemerintahan Khalifah Umar di terbitkan surat pembayaran
cek yang penggunannnya di terima oleh masyarakat. Menurut Al-Yaqubi,
Umar menginstruksikan untuk mengimport sejumlah barang dagangan dari
6
Afrinaldi. Penerapan Uang Dinar dalam Perdagangan Internasional dan Pengaruhnya
terhadap Sistem Moneter Indonesia. Skripsi pada Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia, Bogor,
2006.
Mesir ke Madinah. Karena barang yang diimport jumlahnya sangat besar,
pendistribusiaannya cukup besar, pendistribusiaannya menjadi terhambat.
Oleh karena itu Umar menerbitkan sejumlah cek kepada orang-orang yang
berhak dan rumah tangga sehingga secara bertahap setiap orang dapat pergi
kebendahara kaum muslimin dan mengumpulkan hartanya.
D. Konsep Islam Tentang Ekonomi Internasional
Kegiatan ekonomi internasional disyariatkan adalah karena tidak
mungkin satu bangsa dapat memenuhi kebutuhannya secara langsung tanpa
membutuhkan negara lain. Di syariatkannya ekonomi internasional adalah
untuk kemaslahatan antar negara-negara, tolong menolong untuk mencapai
kemaslahatan serta saling melengkapi sebagian negara atas sebagian lagi. Oleh
karena itu ekonomi internasional dalam islam, tidak seperti yang dianut oleh
kaum kapitalis yang cenderung selfisme. 
Jauh sebelum teori perdagangan internasional yang merupakan bagian
dari ekonomi internasional ditemukan di barat. Islam telah menerapkan
konsep-konsep perdagangan internasional. Yaitu yang telah diterapkan oleh
ulama besar yang bernama Abu Ubaid bin Salam bin Miskin bin Zaid al-Azdi
yang telah menyoroti perdagangan internasional khususnya ekspor dan impor.
Pemikiran Abu Ubaid tentang ekspor dan impor ini dapat dibagi
menjadi tiga bagian:7
1. Tidak adanya nol tarif dalam perdagangan internasional
Abu ubaid mengambil kesimpulan bahwa cukai merupakan adat
kebiasaan yang senantiasa diberlakukan pada zaman jahiliah. Kemudian
Allah membatalkan sistem cukai tersebut dengan pengutusan Rasulullah
dan agama islam.
2. Cukai bahan makanan pokok lebih murah
Untuk minyak dan gandum yang merupakan bahan makanan pokok,
cukai yang dikenakan bukan 10% tetapi 5% dengan tujuan agar barang
impor berupa makanan pokok banyak berdatangan ke Madinah sebagai
pusat pemerintahan saat itu.

7
Radiks Purba, Dasar- Dasar Bea Cukai dan Devisa. (Jakarta : AMI. 1970). hlm 51
3. Ada batasan tertentu untuk dikenakan cukai
Tidak semua barang dagangan dipungut cukainya. Ada batas-batas
tertentu dimana kalau kurang dari batas tersebut, maka cukai tidak akan
dipungut.
 Islam mempunyai dua pandangan dalam persoalan perdagangan
internasional. Yang pertama, asas perdagangan didasarkan pada dagangannya,
bukan komoditi seperti firman Allah dalam (Q.S Al-Baqarah:275). Dan yang
kedua, perdagangan internasional mengikuti politik luar negeri islam.
 Islam memiliki sejumlah regulasi mengenai perdagangan internasional
yang sangat kontras dengan perdagangan internasional, antara lain:
1. Aktivitas perdagangan merupakan hal yang mubah.
2. Seluruh barang yang halal pada dasarnya dapat diperniagakan ke negara
lain.
3. Hukum perdagangan internasional dalam islam didasarkan pada pemilik
barang bukan asal barang.  
4. Pedagang dari negara nonislam yang memiliki perjanjian dengan negara
islam, ketika memasuki wilayah negara islam akan diperlakukan sesuai isi
perjanjian yang disepakati antara kedua belah pihak.
5. Membolehkan perdagangan internasional dengan alasan sejalan dengan
islam. 8

8
Samih, Zain Athif, Syariat Islam dalam Perbincangan Ekonomi, Politik dan Sosial
sebagai Studi Perbandingan, Terj. Mudzakir As., Hussaini, Bandung. 1988.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu ekonomi internasional yang sering pula hanya kita sebut
ekonomi internasional kiranya dapat didefinisikan sebagai bagian dari ilmu
ekonomi yang khusus mempelajari perilaku transaksi-transaksi ekonomi
internasional perekonomian bangsa pada khususnya dan mekanisme
bekerjanya perekonomian dunia pada umumnya. Beberapa pengetahuan
dalam ekonomi internasional sangat diperlukan untuk memahami apa yang
sedang terjadi di dunia saat ini dan untuk menjadi konsumen, warga, dan
pemegang hak pilih yang terdidik dan cerdas. Tujuan ekonomi internasional
yaitu untuk mencapai tingkat kemakmuran bagi masyarakat pada suatu
negara. Tujuan itu dapat dicapai dengan mengadakan kegiatan-kegiatan
dalam bidang perdagangan, investasi, perkreditan, pengangkutan,
perasuransian, diplosiasi dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Bonnie. 2006. Globalisasi dan Pengaruhnya terhadap Ekonomi


Indonesia dan Kritiknya.

Dominick, Salvatore. 1997. Ekonomi Internasional. Jakarta: Erlangga.

Krugman, Paul, R. & Maurice Obstfeld, 1999. Ekonomi Internasional - Teori dan
Kebijakan, Terj. Faisal H. Basri, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Krugman, Paul, Maurice Obstfeld dan Marc Melitz. 2008 “International


Economics: Theory dan Policy. Edisi ke 8”. Pearson International
Edition.

K, Philip Hitti, 1970, History of The Arabs Tenth Edition (New York: Macmillan
and Co)

Afrinaldi. 2006, Penerapan Uang Dinar dalam Perdagangan Internasional dan


Pengaruhnya terhadap Sistem Moneter Indonesia. Skripsi pada Sekolah
Tinggi Ekonomi Islam Tazkia, Bogor.

Purba, Radiks. 1970, Dasar- Dasar Bea Cukai dan Devisa. (Jakarta : AMI)

Zain, Samih Athif, 1988, Syariat Islam dalam Perbincangan Ekonomi, Politik
dan Sosial sebagai Studi Perbandingan, Terj. Mudzakir As., Hussaini,
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai