Oleh :
Kelompok 3
2023/2024
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perekonomian dunia
telah menjadi semakin
saling tergantung pada
C. dua dasawarsa
terakhir. Perdagangan
internasional merupakan
bagian utama
D. dari perekonomian
dunia dewasa ini negara-
negara saling berdagang
dengan
E. negara lain untuk
mendapatkan barang dan
jasa yang tidak dapat
mereka
F. produksi atau karena
negara lain dapat
memproduksi barang dan
jasa tersebut
G. dengan biaya yang
lebih rendah dari mereka
mampu
H. Perekonomian dunia
telah menjadi semakin
saling tergantung pada
I. dua dasawarsa
terakhir. Perdagangan
internasional merupakan
bagian utama
J. dari perekonomian
dunia dewasa ini negara-
negara saling berdagang
dengan
K. negara lain untuk
mendapatkan barang dan
jasa yang tidak dapat
mereka
L. produksi atau karena
negara lain dapat
memproduksi barang dan
jasa tersebut
M. dengan biaya yang
lebih rendah dari mereka
mampu
N. Perekonomian dunia
telah menjadi semakin
saling tergantung pada
O. dua dasawarsa
terakhir. Perdagangan
internasional merupakan
bagian utama
P. dari perekonomian
dunia dewasa ini negara-
negara saling berdagang
dengan
Q. negara lain untuk
mendapatkan barang dan
jasa yang tidak dapat
mereka
R. produksi atau karena
negara lain dapat
memproduksi barang dan
jasa tersebut
S. dengan biaya yang
lebih rendah dari mereka
mampu
Secara umum ekonomi internasional merupakan sarana untuk
melakukan kegiatan ekonomi secara internasional. Dalam lima puluh tahun
terakhir, ekonomi internasional telah tumbuh dan berkembang secara drastis
dan dalam ukuran yang besar. Ekonomi internasional merupakan elemen
penting dari proses globalisasi.1 Membuka ekonomi dengan berbagai negara
di dunia akan memberikan keuntungan dan membawa pertumbuhan ekonomi
dalam negeri, baik secara langsung berupa pengaruh yang ditimbulkan
terhadap alokasi sumber daya dan efesiensi, maupun secara tidak lansung
berupa naiknya tingkat investasi. Setiap bentuk hambatan dan proteksi
merupakan sumber distorsi pada perdagangan internasional yang harus
dihindari dan dihapuskan.
Jika berbicara mengenai konsep ekonomi internasional dalam
perspektif Islam, maka kita tidak bisa terlepas dari campur tangan sebuah
negara dan politik internasional. Karena awal terbentuknya ilmu ini juga
dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan yang cakupannya pada skala
makro. Awalnya, berbicara mengenai topik ini sangat sulit jika masuk pada
1
Bonnie, Setiawan. Globalisasi dan Pengaruhnya terhadap Ekonomi Indonesia dan
Kritiknya. 2006
era modern saat ini. Karena negara yang ada didunia tidak ada satupun yang
memakai ideologi Islam sebagai landasan pijaknya. Sehingga kebijakan yang
dikeluarkan hanya berbasis pada pasar.
Dalam sejarah peradaban Islam, hanya khilafah islamiyah saja yang
bisa kita jadikan pijakan saat membangun konsep. Dalam Ekonomi
Internasional tidak bisa terlepas dari kebijakan politik luar negeri sebuah
negara. Misalnya Indonesia akan melakukan kerjasama bilateral jual beli
alusista dengan negara Israel, maka tergantung pemahaman pemimpin
indonesia, apakah hanya keuntungan yang dicari atau rasa peduli terhadap
rakyat paletina yang notabenenya mayoritas muslim, yang telah dijajah oleh
Israel laknatullah. Sehingga konsep Ekonomi Internasional dalam perspektif
Islam akan terbangun dengan baik apabila negaranya berideologi Islam
ataupun jika tidak, maka memiliki kepedulian terhadap permasalahan kaum
muslimin didunia.2
T. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian latar belakang di atas, adapun yang menjadi
rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi internasional?
2. Apa yang menjadi urgensi dan tujuan ekonomi internasional?
3. Bagaimana sejarah ekonomi internasional pada awal islam?
4. Bagaimana konsep Islam tentang ekonomi internasional?
U. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan uraian rumusan masalah, adapun yang menjadi tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan ekonomi internasional
2. Mengetahui apa yang menjadi urgensi dan tujuan ekonomi internasional
3. Mengetahui bagaimana sejarah ekonomi internasional pada awal islam
4. Mengetahui bagaimana konsep Islam tentang ekonomi internasional
2
Salvatore, Dominick. Ekonomi Internasional. Jakarta: Erlangga. 1997
BAB II
PEMBAHASAN
3
Paul, Krugman R. & Maurice Obstfeld, Ekonomi Internasional - Teori dan Kebijakan,
Terj. Faisal H. Basri, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 1999.
jasa. Pelaku yang mengadakan hubungan internasional yaitu swasta,
pemerintah maupun organisasi internasional.
Ekonomi Internasional juga membahas akibat saling ketergantungan
antarnegara dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar
kredit internasional. Ini lingkup mikro, misalnya menyangkut masalah jual
beli secara internasional (eksporimpor). Kegiatan jual-beli tersebut
melahirkan perdagangan internasional. Secara khusus, ekonomi internasional
membahas mengenai teori perdagangan internasional, neraca pembayaran,
dan pasar valuta asing, serta makroekonomi perekonomian terbuka.4
4
Paul, Krugman, Maurice Obstfeld dan Marc Melitz. “International Economics: Theory
dan Policy. Edisi ke 8”. Pearson International Edition. (2008).
dan kondisi pasar dan perbedaan yang disebabkan oleh keadaan politik,
sosial, ekonomi dan kultural.
7
Radiks Purba, Dasar- Dasar Bea Cukai dan Devisa. (Jakarta : AMI. 1970). hlm 51
3. Ada batasan tertentu untuk dikenakan cukai
Tidak semua barang dagangan dipungut cukainya. Ada batas-batas
tertentu dimana kalau kurang dari batas tersebut, maka cukai tidak akan
dipungut.
Islam mempunyai dua pandangan dalam persoalan perdagangan
internasional. Yang pertama, asas perdagangan didasarkan pada dagangannya,
bukan komoditi seperti firman Allah dalam (Q.S Al-Baqarah:275). Dan yang
kedua, perdagangan internasional mengikuti politik luar negeri islam.
Islam memiliki sejumlah regulasi mengenai perdagangan internasional
yang sangat kontras dengan perdagangan internasional, antara lain:
1. Aktivitas perdagangan merupakan hal yang mubah.
2. Seluruh barang yang halal pada dasarnya dapat diperniagakan ke negara
lain.
3. Hukum perdagangan internasional dalam islam didasarkan pada pemilik
barang bukan asal barang.
4. Pedagang dari negara nonislam yang memiliki perjanjian dengan negara
islam, ketika memasuki wilayah negara islam akan diperlakukan sesuai isi
perjanjian yang disepakati antara kedua belah pihak.
5. Membolehkan perdagangan internasional dengan alasan sejalan dengan
islam. 8
8
Samih, Zain Athif, Syariat Islam dalam Perbincangan Ekonomi, Politik dan Sosial
sebagai Studi Perbandingan, Terj. Mudzakir As., Hussaini, Bandung. 1988.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu ekonomi internasional yang sering pula hanya kita sebut
ekonomi internasional kiranya dapat didefinisikan sebagai bagian dari ilmu
ekonomi yang khusus mempelajari perilaku transaksi-transaksi ekonomi
internasional perekonomian bangsa pada khususnya dan mekanisme
bekerjanya perekonomian dunia pada umumnya. Beberapa pengetahuan
dalam ekonomi internasional sangat diperlukan untuk memahami apa yang
sedang terjadi di dunia saat ini dan untuk menjadi konsumen, warga, dan
pemegang hak pilih yang terdidik dan cerdas. Tujuan ekonomi internasional
yaitu untuk mencapai tingkat kemakmuran bagi masyarakat pada suatu
negara. Tujuan itu dapat dicapai dengan mengadakan kegiatan-kegiatan
dalam bidang perdagangan, investasi, perkreditan, pengangkutan,
perasuransian, diplosiasi dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Krugman, Paul, R. & Maurice Obstfeld, 1999. Ekonomi Internasional - Teori dan
Kebijakan, Terj. Faisal H. Basri, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
K, Philip Hitti, 1970, History of The Arabs Tenth Edition (New York: Macmillan
and Co)
Purba, Radiks. 1970, Dasar- Dasar Bea Cukai dan Devisa. (Jakarta : AMI)
Zain, Samih Athif, 1988, Syariat Islam dalam Perbincangan Ekonomi, Politik
dan Sosial sebagai Studi Perbandingan, Terj. Mudzakir As., Hussaini,
Bandung.