JAWATENGAH
SMA NEGERI 1 RAWALO
Disusun oleh :
KELAS : XI MIPA 5
NO ABSEN : 23
Kegiatan Study Wisata Jawa tengah dimaksudkan untuk memadukan kegiatan wisata
dengan pengamatan obyek tertentu dengan teori yang dipelajari di sekolah dan bertujuan
untuk menambah wawasan para siswa. Akhirnya, setiap kegiatan study wisata kami telah
terangkum dalam laporan ini dengan harapan kami mendapat sebuah pengalaman tertulis.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari telah memperoleh banyak batuan
baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu kami ucapan terimakasih kepada
Bpk. Wasono Ardi Saputro selaku kepala sekolah SMA N 1 Rawalo yang telah memberikan
izin kami wisata ke Semarang. Bapak / Ibu guru pendamping yang telah memberi petunjuk
dalam menyusun laporan ini. Semua pihak yang tidak mampu kami sebutkan satu per satu
yang telah membantu kami dalam kegiatan study tour, maupun dalam penyusunan laporan
ini.
Kami menyadari bahwa tidak ada hal yang sempurna, termasuk laporan ini. Karena
itu, berbagai kritik dan saran yang membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan
laporan ini. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana
mestinya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………... 1
C. Tujuan ………………………………………...………………................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.
A. Kesimpulan…………………………………………...………….…….…............... 8
LAMPIRAN………………………………………………………………...………................... 9
iii
4
BAB I
PENDAHULUAN
Study tour atau studi wisata berarti mengunjungi atau menghayati sesuatu tempat yang
mengandung unsur : nilai budaya, sejarah, pendidikan, rekreasi, dan sebagainya untuk memperoleh
pengalaman atau pengetahuan.
Studi tour adalah kunjungan yang dilakukan para siswa pada tempat yang mengandung unsur :
nilai budaya, sejarah, pendidikan, rekreasi, dan sebagainya yang diselenggarakan secara terarah,
terkoordinasi, dan diikuti oleh sejumlah siswa dengan bimbingan/ pengawasan dan tanggung jawab
Kepala Sekolah. Studi wisata sebagai salah satu usaha pembinaan siswa dan merupakan sarana
memperluas wawasan wiyata mandala.menarik
Study Tour tersebut dimaksudkan untuk memperoleh bahan penulisan laporan perjalanan bagi
peserta didik. Sementara itu, penulisan laporan perjalanan ini dilaksanakan untuk memenuhi salah
satu syarat dan tugas guna menempuh Ujian Sekolah di SMA Negeri 1 Rawalo tahun pelajaran
2019/2020, dan juga sebagai materi pembelajaran bagi para peserta didik yang lain.
Kegiatan ini diharapkan dapat berjalan lancar dan dapat bermanfaat bagi para peserta didik.
Sebagai salah satu tempat wisata budaya di Indonesia, Semarang menyajikan banyak sekali objek
wisata yang sarat akan budaya serta keindahan alamnya dan yang tak kalah adalah sejuta pesona yang
ditawarkannya sehingga mampu menarik wisatawan-wisatawan asing maupun domestik.
B. Rumusan Masalah
Kami dapat merumuskan beberapa pernyataan yang jawabannya da pada objek wisata yang kami
kunjungi.
1
C. Tujuan
Kegiatan studi wisata ini diselenggarakan karena memiliki berapa tujuan, diantaranya yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus sebagai berikut
1. Tujuan Umum
b. Meningkatkan wawasan yang dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan cinta tanah air dan
bangsa, menumbuhkan semangat idealisme dan patriotisme.
2. Tujuan Khusus
c. siswa memiliki kemampuan melakukan kegiatan tour secara efektif, efisien, terpadu,terarah,
dan bertanggung jawab.
d. siswa memiliki sikap menghargai terhadap lingkungan, nilai- nilai seni budaya bangsa,sejarah
perjuangan bangsa, serta memelihara keseimbangan, kesegaran jasmani dan rohani dalam
rangka usaha meningkatkan kebiasaan hidup sehat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Semarang yang menjadi pusat perdagangan
pada abad 19-20 . Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan itu
dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek. Untuk mempercepat jalur perhubungan antar
ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya
dinamai : Heeren Straat. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu benteng
yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut De Zuider Por.
Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31 hektare.
Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya,
sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan "Little Netherland".
Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial
Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Di tempat ini
ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kukuh dan mempunyai sejarah
Kolonialisme di Semarang. Bangunan di Kota Lama Semarang Secara umum karakter bangunan
di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa
dilihat dari detail bangunan yang khas dan ornamen-ornamen yang identik dengan gaya Eropa.
Seperti ukuran pintu dan jendela yang luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk
atap yang unik, sampai adanya ruang bawah tanah
Seperti kota-kota lainnya yang berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda, dibangun
pula benteng sebagai pusat militer. Benteng ini berbentuk segi lima dan pertama kali dibangun di
sisi barat kota lama Semarang saat ini. Benteng ini hanya memiliki satu gerbang di sisi
selatannya dan lima menara pengawas. Masing-masing menara diberinama: Zeeland,
Amsterdam, Utrecht, Raamsdonk dan Bunschoten. Pemerintah Belanda memindahkan
permukiman Cina pada tahun 1731 di dekat permukiman Belanda, untuk memudahkan
pengawasan terhadap segala aktivitas orang Cina. Oleh sebab itu, Benteng tidak hanya sebagai
pusat militer, namun juga sebagai menara pengawas bagi segala aktivitas kegiatan orang Cina.
Kota lama dapat terbangun karena adanya jasa Belanda terhadap Mataram yang mampu
menumpas pemberontakan Trunojoyo pada 15 Januari 1678. Mataram berjanji apabila VOC
3
mampu mengalahkan Trunojoyo maka Mataram menyerahkan daerah Pantai Utara Jawa kepada
pihak VOC. Kemudian dibangunlah Semarang dengan diawali dengan dibangunnya sebuah
benteng bernama Vijfhoek yang pada awalnya digunakan sebagi rumah – rumah orang Belanda.
Populasi orang Belanda semakin lama semakin bertambah sehinga mengharuskan Belanda
membangun rumah – rumah serta perkantoran yang erada di sebelah timur benteng.
Semarang adalah salah satu kota terbesar di Jawa, di kota ini banyak terdapat peninggalan
sejarah, baik dari zaman hindu buddha maupun kolonial. Beberapa yang masih tersisa
peninggalan sejarah adalah Gereja Blenduk, Candi Gedong Songo, Lawang Sewu, Sam Poo
Kong dan lain – lain.
Berdasarkan sejarahnya, kota Semarang memiliki suatu kawasan yang ada pada sekitar abad
18 menjadi pusat perdagangan. Kawasan tersebut pada masa sekarang disebut Kawasan Kota
Lama.
Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan itu dibangun
benteng, yang dinamai benteng VIJHOEK.Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga
pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya
dinamai : HEEREN STRAAT. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto.Salah satu lokasi pintu
benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut DE ZUIDER POR.
Jalur pengangkutan lewat air sangat penting hal tersebut dibuktikan dengan adanya sungai
yang mengelilingi kawasan ini yang dapat dilayari dari laut sampai dengan daerah Sebandaran,
dikawasan Pecinan. Masa itu Hindia Belanda pernah menduduki peringkat kedua sebagai
penghasil gula seluruh dunia. Pada waktu itu sedang terjadi tanam paksa( Cultur Stelsel )
diseluruh kawasan Hindia Belanda.
Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga OUTSTADT. Luas kawasan ini sekitar 31
Hektar. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah
sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan "LITTLE
NETHERLAND".
Ditempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kokoh dan mempunyai
sejarah Kolonialisme di Semarang.
4
Kota Lama Semarang ini adalah daerah yang bersejarah dengan banyaknya bangunan kuno
yang dinilai sangat berpotensi untuk dikembangkan dibidang kebudayaan ekonomi serta wilayah
konservasi.
Gereja Protestan yang lazim disebut Gereja Blenduk nama ini diberikan merunut pada betuk
kubahnya yang dalam bahasa Jawa disebut Blenduk (menggembung), sampai sekarang nama asli
gereja ini tidak diketahui.
Setiap renovasi diabadikan lewat tulisan di atas batu marmer yang terpasang di bawah alter
gereja. Renovasi-renovasi tersebut sama sekali tidak merubah ciri khas bangunan yang
mengadopsi gaya arsitektur Eropa klasik yang anggun dan aristokrat.
5
Gereja Blenduk memiliki denah octagonal atau segi delapan beraturan dengan ruang induk di
tengah, tepat di bawah kubah. Di bagian atas gereja, tepatnya di balkon masih terlihat organ
(orgel) peninggalan jaman Belanda yang sudah berusia ratusan tahun. Sayang orgel ini sudah
tidak bisa difungsikan lagi sebagai pengiring saat jemaah gereja bernyanyi.
3. Suara Merdeka
Suara Merdeka
Pendiri H. Hetami
Bahasa Indonesia
Suara Merdeka adalah sebuah surat kabar yang terbit di Kota Semarang, Jawa Tengah,
Indonesia. Harian ini memiliki sirkulasi terbatas pada area Jawa Tengah. Suara Merdeka
merupakan surat kabar dengan pangsa pasar terbesar di Jawa Tengah.
Suara Merdeka didirikan oleh H. Hetami yang sekaligus menjadi pemimpin redaksi pada 11
Februari 1950. Ia dibantu oleh tiga wartawan, yaitu HR. Wahjoedi, Soelaiman, dan Retno
Koestiyah. Pertama kali diterbitkan di kota Solo, koran ini mencetak 5000 eksemplar yang pada
masa itu merupakan jumlah yang cukup besar untuk surat kabar lokal. Kemudian, Suara Merdeka
6
mulai melebarkan daerah distribusinya ke Kudus dan Semarang untuk bersaing dengan surat kabar
lokal lainnya, seperti Sin Min.
Pada awalnya, harian Suara Merdeka belum memiliki percetakan sendiri sehingga mereka
menumpang pada De Locomotief, koran bahasa Belanda yang dimiliki percetakan NV
Handelsdrukkerij di Jalan Kepondang, Semarang. Sejak tahun 1956, harian Suara Merdeka yang
biasanya terbit pada sore hari menjadi terbit pada pagi hari setelah H. Hetami mendapatkan mesin
percetakan sendiri. Harian ini pun memiliki kantor sendiri di bekas kantor surat kabar Het Noorden
yang telah diambil alih pemerintah Indonesia pada Maret 1963.[1]
Pada awalnya, slogan harian Suara Merdeka adalah Harian Umum untuk Mempertinggi
Ketahanan Revolusi Indonesia. Slogan tersebut kemudian diubah menjadi Independen, Objektif,
tanpa Prasangka yang berarti berita yang ingin disajikan oleh surat kabar ini dibuat berdasarkan
kepentingan umum, seimbang dan tidak pamrih, serta bebas dari opini pribadi wartawan
penulisnya. Slogan tersebut kemudian diubah menjadi Perekat Komunitas Jawa Tengah yang
mencerminkan posisi pemasaran surat kabar tersebut.
Di kota Surakarta, terbit edisi Suara Solo, dengan porsi berita eks-karesidenan Solo yang
lebih banyak. Sementara itu, di kota Tegal, terbit edisi Suara Pantura dengan porsi berita kawasan
Pantura (Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, dan Batang) yang lebih banyak.
Sedangkan untuk kota Salatiga dan sekitarnya terbit edisi Gerbang Metropolitan yang
mewartakan berita Seputar Salatiga, Ambarawa, dan Kabupaten Semarang. Kemudian untuk
pantura timur Jawa Tengah, terbit edisi berita Suara Muria yang membawahi Kudus, Pati, Jepara,
Rembang, Blora dan Grobogan. Selain itu juga ada Suara Kedu untuk berita edisi kota Magelang,
Temanggung, dan sekitarnya. Untuk wilayah Banyumas dan sekitarnya juga terbit edisi Suara
Banyumas.
Suara Merdeka juga menjadi sponsor utama PSIS Semarang dan memiliki jaringan televisi
yaitu SMNetwork yang bersatu siaran dengan tv-tv lokal dan TVKU Semarang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
1. Kota Lama Semarang adalah suatu kawasan di Semarang yang menjadi pusat perdagangan
pada abad 19-20 . Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan
itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek.
2. Kota lama dapat terbangun karena adanya jasa Belanda terhadap Mataram yang mampu
menumpas pemberontakan Trunojoyo pada 15 Januari 1678. Mataram berjanji apabila VOC
mampu mengalahkan Trunojoyo maka Mataram menyerahkan daerah Pantai Utara Jawa kepada
pihak VOC. Kemudian dibangunlah Semarang dengan diawali dengan dibangunnya sebuah
benteng bernama Vijfhoek yang pada awalnya digunakan sebagi rumah – rumah orang
Belanda. Populasi orang Belanda semakin lama semakin bertambah sehinga mengharuskan
Belanda membangun rumah – rumah serta perkantoran yang erada di sebelah timur benteng.
3. Berdasarkan sejarahnya, kota Semarang memiliki suatu kawasan yang ada pada sekitar abad 18
menjadi pusat perdagangan. Kawasan tersebut pada masa sekarang disebut Kawasan Kota
Lama.
B. Saran
Kawasan Kota Lama harus dijaga dengan lebih baik lagi. Terutama masalah kebersihannya di
Taman Srigunting masih banyak yang belum membuang sampah pada tempatnya. Jika tempat-
tempat tersebut dikelola dengan penuh maka akan memberikan dampak positif bagi warga sekitar.
C. Penutup
Demikian laporan ini kami buat.kami selaku peserta mengucapkan terima kasih atas kerjasama
dan dukungan dari semua pihak.mohon maaf apabila dalam pembuatan laporan ini masih terdapat
banyak kekurangan dan juga juga kesalahan pengetikan .kritik dan saran sangatlah kami harapkkan
atas segala perhatianya kami ucapkan terima kasih
LAMPIRAN
8
9
10
11
12
13