Disetujui dan Disahkan Sebagai salah satu Syarat mengikuti Ujian Nasional (UN}
Tahun Pelajaran 2019/2020
i
MOTTO
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi,Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
rahmat dan petunjuknya,serta berkat nikmat dan karunianya sehingga makalah ini dapat selesai.
Makalah ini disusun tiada lain sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Nasional Tahun
Pelajaran 2019/2020. Disamping itu penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
Makalah yang sederhana ini berisi tentang sejarah Candi Borobudur, bentuk-banguan
Semoga makalah yang sederhna ini besar manfaatnya bagi kita semua. Setidaknya penulis
mencoba untuk menjadikan yang terbaik bagi generasi dimasa yang akan datang.
Akhirnya, makalah ini tentu tak luput dari kekurangan.karena itu,kritik dan saran amat penulis
Talegong.......Januari 2019
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................................i
MOTTO......................................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
A. Latar Belakang..............................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................................2
A. Sejarah Candi Borobudur.............................................................................................................2
1. Waktu Didirikan...........................................................................................................................2
2. Penemuan Kembali......................................................................................................................2
3. Penyelamatan...............................................................................................................................2
4. Pemugaran...................................................................................................................................2
B. Bagian-bagian candi borobudur...................................................................................................2
1. Susunan Baangunan.....................................................................................................................2
2. Patung Bhuda...............................................................................................................................2
3. Arsitektur Bangunan....................................................................................................................2
4. Stupa............................................................................................................................................2
5. Relief...........................................................................................................................................2
C. Keajaiban Candi Borobudur........................................................................................................2
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................2
A. Kesimpulan....................................................................................................................................2
B. Saran...............................................................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................2
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang
melimpah, dan mempunyai daya tarik yang sangat mengagumkan. Hal ini perlu
disyukuri oleh seluruh bangsa Indonesia. Kita sebagai pelajar, diharapkan dapat
memelihara dan melestarikannya. Untuk itu, kita perlu belajar dengan baik, supaya
Belajar tidak hanya dilakukan didalam ruangan atau di dalam kelas. Belajar dapat
Kegiatan belajar, akan lebih bermakna apabila siswa/siswi terlibat secara langsung
dalam pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan kebermaknaan hasil belajar
siswa, maka dapat dilaksanakan dengan cara study tour. Sekolah kami, memilih study
Candi Borobudur merupakan salah satu aset budaya Indonesia. Candi Borobudur
juga merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia. pertama diperkenalkan kepada anak-
anak, dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD)
diberikan sebatas pada tahun pembangunan, raja yang memimpin dan membangun,
serta nama tingkatan pada candi. Candi Borobudur, sampai saat ini menjadi pusat
1
perhatian masyarakat dunia, baik dari segi kepariwisataan, arkeologi dan pengetahuan.
Selain Candi Borobudur, disini juga terdapat dua Candi lainnya, yaitu Candi Mendut
B. Rumusan Masalah
Berdasrkan latar belakang, penulis menentukan beberapa hal yang menjadi pokok
pembahasan. Adapun rumusan masalah dalam pembuatan karya ilmiah ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah candi Borobur?
2. Bagaimana bagunan-bangunan yang terdapat pada candi Borobudur?
3. Bagaimana sisi keajaiban candi ?
C. Tujuan
Adaapun tujuan dari penulisan makalah adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah candi Borobudur
2. Untuk mengetahui bagunan-bangunan candi Borobudur
3. Untuk mengetahui sisi keajaiban dari candi borobudur
BAB II
PEMBAHASAN
demikian juga pendirinya. Menurut Prof. Dr. Soekmono dalam bukunya “Candi
2
(Karmawibungga) mewujudkan suatu garis huruf yang bisa diketemukan pada berbagai
prasasti dari akhir abad 8 sampai awal abad 9. Di mana pada abad itu di Jawa Tengah
berkuasa raja-raja dari Wangsa Dinasti Syailendra yang menganut agama Budha
Mahayana.
Sebuah prasasti yang berasal dari abad sembilan yang diteliti oleh Prof. Dr. J.
bangun candi yang bernama: Bhumi Sam – Bharabudhara, yang dapat ditafsirkan
Borobudur.
Kata Borobudur sendiri berdasarkan bukti tertulis pertama yang ditulis oleh Sir
Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jendral Britania Raya di Jawa, yang memberi
nama candi ini. Tidak ada bukti tertulis yang lebih tua yang memberi nama Borobudur
pada candi ini. Satu-satunya dokumen tertua yang menunjukkan keberadaan candi ini
adalah kitab Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365. Di
kitab tersebut ditulis bahwa candi ini digunakan sebagai tempat meditasi penganut
Buddha.
Arti nama Borobudur yaitu “biara di perbukitan”, yang berasal dari kata “bara”
(candi atau biara) dan “beduhur” (perbukitan atau tempat tinggi) dalam bahasa
Sansekerta. Karena itu, sesuai dengan arti nama Borobudur, maka tempat ini sejak
3
Beberapa Penafsiran Nama Borobudur dari beberapa literarur yang ada, dapat
disebutkan berbagai pendapat yang berbeda dari para ahli, antara lain:
a) Kitab negara kertagema
Naskah dari tahun 1365 M yaitu kitab Negara Kertagama karangan Mpu
Prapanca, menyebutkan kata “Budur” untuk sebuah bangunan Agama Budha dari
aliran Wajradha. Kemungkinan yang ada nama “Budur” tersebut tidak lain adalah
Candi Borobudur. Karena tidak ada keterangan lain kiranya tak dapat diambilsuatu
kesimpulan.
b) Sir Thomas Stamford Raffles
Budur merupakan bentuk lain dari “Budo” yang dalam bahasa Jawa berarti
jelas tidak mengandung suatu pengertian yang dapat dikaitkan dengan Candi
Agung.
Namun kerana “Bhara” dalam bahasa Jawa Kuno dapat diartikan
demikian tidak dapat diterangkan dari segi ilmu bahasa,karena sukar dapat
diterima.(Soekmono, 1981)
4
c) Poerbatjaraka
Menurut Beliau “Boro” berarti “Biara” dengan demikian Borobudur berati
barat laut bangunan Candi Borobudur telah berhasil menemukan fondasi batu-batu
dan genta perunggu berukuran besar.Penemuan fondasi batu-batu dan genta ini
hal ini penamaan menggantikan Candinya,padahal Candi jauh lebih penting dari
biaranya.
d) De Casparis
Budhara” yaitu suatu sebutan untuk bangunan suci pemujaan nenek moyang atau
disebut kuil.
prasasti dan rekonstruksi yang teliti terhadap geografi daerah yang terjadinya
5
menyimpulkan bahwa Bhumi Sambhara Budhara tidak lain adalah Borobudur.
(Soekmono,1981)
e) Drs. Soediman
bahwa arti nama Borobudur sampai sekarang masih belum jelas.Dijelaskan pula
bahwa Borobudur berasal dari dua kata yaitu “Bara” dan “Budur”. Bara berasal dari
asrama.”Budur” dalam bahasa Bali Beduhur yang artinya diatas. Jadi nama
Borobudur berarti asrama atau Vihara dan kelompok Candi yang terletak diatas
bahwa Candi Borobudur berdiri pada zaman keemasan Dinasti Syailendra yaitu pada
merupakan pusat ziarah megah bagi penganut Budha. Tetapi dengan runtuhnya
kerajaan Mataram sekitar tahun 930 M, pusat kekuasaan dan kebudayaan pindah ke
Jawa Timur dan Borobudur hilang terlupakan. Karena gempa dan letusan Gunung
6
Borobudur yang menjadi keajaiban dunia menjulang tinggi di antara dataran
rendah di sekelilingnya Tidak akan pernah mamasuk akal mereka melihat karya seni
terbesar yang merupakan hasil karya sangat mengagumkan dan tidak lebih masuk akal
waktu yang cukup lama bahkan sampai berabad - abad bangunan yang begitu
megahnya di hadapkan pada proses kehancuran. Kira - kira hanya 150 tahun Candi
Borobudur di gunakan sebagai pusat Ziarah, waktu yang singkat di bandingkan dengan
usianya ketika pekerja menghiasi / membangun bukit alam Candi Borobudur dengan
sekitar tahun 800 -an dengan berakhirnya kerajaan Mataram tahu 930 M pusat
tumbuh macam -macam tumbuhan liar yang lama kelamaan menjadi rimbun dan
menutupi bangunannya. Pada kira - kira abad ke -10 Candi Borobudur terbengkalai dan
terlupakan.
Baru pada tahun 1814 M berkat usaha Sir Thomas Stamford Rafles Candi
Borobudur muncul dari kegelapan masa silam. Rafles adalah Letnan Gubernur Jendral
Inggris, ketika Indonesia di kuasai / di jajah Inggris pada tahun 1811 M – 1816 M.
Pada tahun 1835 M seluruh candi di bebaskan dari apa yang menjadi
penghalang pemandangan oleh Presiden kedua yang bernama Hartman, karen begitu
lanjut, puing –puing yang masih menutupi candi di sigkirkan dan tanah yang menutupi
7
lorong – lorong dari bangunan candi di singkirkan semua shingga candi lebih baik di
bandingkan sebelumnya.
3. Penyelamatan
Semenjak Candi Borobudur di temukan dimulailah usaha perbaikan dan
pemugaran kembali bangunan Candi Borobudur mula - mula hanya dilakukan secara
kecil - kecilan serta pembuatan gambar - gambar dan photo - photo reliefnya.
Pemugaran Candi Borobudur yang pertam kali di adakan pada tahun 1907 M – 1911 M
kerusakan – kerusakan yang lebih besar lagi dari bangunan Candi Borobudur walaupun
banyak bagian tembok atau dinding – dinding terutam tingkat tiga dari bawah sebelah
Barat Laut, Utara dan Timur Laut yang masih tampak miring dan sangat
Van Erp tersebut untuk sementara Candi Borobudur dapat dsi selamatkan dari
telah mengembalikan kejayaan masa silam, namun juga perlu di sadari bahwa tahun -
tahun yang di lalui borobudur selama tersembunyi di semak - semak secara tidak
langsung telah menutupi adan melindungi dari cuaca buruk yang mungkin dapat
merusak bangunan Candi Borobudur, Van Erp berpendapat miring dan meleseknya
dinding - dinding dari bangunan itu tidak sangat membahayakan bangunan itu,
Pendapat itu sampai 50 tahun kemudian memang tidak salah akan tetapi sejak tahun
1960 M pendapat Tn Vanerf itu mulai di ragukan dan di khawatirkan akan ada
8
Pemugaran Candi Borobudur di mulai tanggal 10 Agustus 1973 prasati
Menghadap ke timur karyawan pemugaran tidak kurang dari 600 orang diantaranya
ada tenaga – tenaga muda lulusan SMA dan SIM bangunan yang memang diberikan
pendidikan khususnya mengenai teori dan praktek dalam bidang Chemika Arkeologi
batu - batu yang sudah retak dan pecah, pekerjaan - pekerjan di atas bersifat arkeologi
semua di tangani oleh badan pemugaran Candi Borobudur, sedangkan pekerjaan yang
tempat tingkat dari bawah yang berbentuk bujur sangkar sedangkan kaki Candi
Borobudur serta teras I, II, III dan stupa induk ikut di pugar pemugaran selesai pada
yang sangat besar di buatkan dengan dua bagian satu menghadap ke utara satu lagi
menghadap ke timur penulisan dalam prasasti tersebut di tangani langsung oleh tenaga
yang ahli dan terampil dari Yogyakarta yang bekerja pada proyek pemugaran Candi
Borobudur.
9
B. Bagian-bagian candi borobudur
1. Susunan Baangunan
Bangunan Candi Borobudur berbentuk limas berundak dan apabila dilihat dari
atas merupakan suatu bujur sangkar. Secara keseluruhan bangunan Candi Borobudur
terdiri atas 10 tingkat yang masing-masing tingkat mempunyai maksud tersendiri, dan
setiap tingkat juga melambangkan kehidupan manusia. Menurut Soekmono (1981: 26)
“Bahwa Candi Borobudur dapat dibagi dalam tiga bagian yang terdiri dari kaki atau
bagian bawah, tubuh atau bagian puncak dan puncak”. Pembagian tersebut sesuai
dengan tiga lambang atau tingkat dalam susunan ajaran Budha yaitu.
a) Kamadhatu
Kamadhatu merupakan bagian dasar Borobudur yang melambangkan manusia
yang masih terikat nafsu. Deretan relif ini tidak tampak seluruhnya karena tertutup oleh
dasar candi yang lebar, hanya di sisi tenggara tampak terbuka bagi pengunjung.
b) Rupadhatu
Rupadhatu yaitu empat tingkat di atasnya yang melambangkan manusia yang telah
dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat
yang berlubang-lubang, melambangkan manusia yang terbebas dari nafsu rupa dan
bentuk.
2. Patung Bhuda
Candi Borobudur tidak hanya diperindah dengan relief cerita dan relief hias,
tetapi juga patung-patung yang sangat tinggi nilainya. Patung- patung tersebut
menggambarkan Dhyani Budha yang terdapat pada bagian Rupadhatu dan Arupadhatu.
10
Patung Budha di Candi Borobudur berjumlah 504 buah yang ditempatkan di relung-
relung yang tersusun berjajar pada sisi pagar dan pada teras bundar.
Patung Budha di tingkat Rupadhatu ditempatkan di relief yang tersusun berjajar
patung Budha ada di tingkat Rupadhatu dan Arupadhatu.” Adapun susunan patung
yang satu dengan yamg lainnya. Perbedaan yang sangat jelas adalah sikap tangan yang
265.40 M di atas permukaan laut. Untuk meneyesuaikan dengan profil candi yang akan
11
dibangun, bukit diurug dengan ketebalan bervariasi antara 0.5 M – 8.50 M. Ukuran
candi yang diurug dari dinding terluas adalah 121.70 M x 121.40 M dengan tinggi
2 dan 3 tersusun dari batu andesit dengan sistem tanpa perekat diperkirakan mencapai
55.000 M3. Pada masing-masing tingkat dan setiap penjutu mata angin terdapat pintu
gerbang dan untuk pintu utama ada di sebelah timur. Bentuk arsitektur Candi
perubahannya, bentuknya sesuai keterangan dalam kitab jawa kuno “Sang Hyang
Candi Borobudur adalah “Stupa Prasada” suatu bangunan gabungan dari stupa pada
bagian atas dan piramida yang mempunyai undag- undag. Dikatakan pula bahwa
seluruh stupa prasada dapat dibagi dalam 3 bagian dan pembagian ini dapat
dupunyai Candi Borobudur adalah sama dengan yang dipunyai sekarang. Dari aspek
12
Menurut Dumarcay (2000: 27-28) menjelaskan ada 2 jenis stupa yaitu sebagai
berikut.
a) Stupa Induk
Stupa induk berukuran lebih besar dari stupa-stupa yang lain dan terletak
Stupa ini tertutup rapat sehingga orang tidak bisa melihat bagian dalamnya.
b) Stupa Berlubang
Stupa berlubang adalah stupa yang terdapat pada teras bunda I, II dan III, yang
di dalamnya ada 72 buah. Di samping stupa induk dan stupa berlubang masih ada
stupa-stupa kecil yang bentuknya hampir sama dengan stupa lainnya, hanya saja
stupa ini seolah- olah merupakan hiasan dari seluruh bangunan yang ada.
5. Relief
Menurut Soekmono (2000: 29-30) mengatakan bahwa jenis relief Candi
pintu timur. Konon menurut cerita, dahulu ada seorang raja yang ingin bertemu dengan
ksatria. Kemudian sang raja menyentuh Kunto Bimo, selanjutnya raja tersebut dapat
menemukan kastria dimaksud beberapa waktu kemudian. Dari cerita tersebut kemudian
keinginan setiap peziarah apabila dapat menyentuh Kunto Bimo. Namun semuanya
13
Nama Candi Borobudur mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita, Iya,
candi Buddha terbesar di abad ke-9 ini memang sangat terkenal di Indonesia.
Kemegahan candi ini membuat setiap orang ingin berkunjung ke salah satu candi
Mataram Kuno. Candi ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa dengan bentuk
kehidupan manusia. Sesuai mahzab Buddha Mahayana, setiap orang yang ingin
mencapai tingkat sebagai Buddha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.
Bila berkunjung ke candi ini, maka kita akan menyaksikan relief-relief indah
jam maka pada relief Borobudur akan bercerita tentang kisah yang sangat melegenda
yakni Ramayana.
Candi ini memang mampu membuat siapa saja yang melihatnya berdecak
kagum. Selain bentuk arsitekturnya yang indah, keseluruhan relief yang ada di candi
mencatat candi Borobudur sebagai daftar peninggalan sejarah dunia (World Wonder
Heritages)
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua masalah tentang sejarah brdirinya Candi Borobudur ini ternyata
namun suatu perkiraan dapat di peroleh dengan tulisan singkat yang di pahatkan di
atas pigura relief kaki asli Candi Borobudur ( Karwa Wibhangga ) menunjukan
huruf sejenis dengan yang di dapatkan dari prasati di akhir abad ke – 8 sampai awal
abad ke – 9 dari bukti – bukti tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa Candi
letaknya sebelah selatan + 15 km sebelah selatan kota Magelang dataran kedu yang
kata Sangsekerta berarti “ Vihara” yang berarti komplek Candi dan Bihara atau juga
asrama ( Menurut Purwacaraka Dan Stuten Herm ) sedangkan Budur dalam bahasa
Bali “ Bedudur” yang artinya di Atas. Jadi nama Borobudur berarti asrama atau
15
1. kita sebagai generasi muda harus menadi generasi penerus bangsa dengan cara
giat belajar dan berlatih supaya menjadi siswa – siswi yang terampil dan
bertaqwa
2. Kita sebagai warga negara harus menjaga dan melestarikan budaya bangsa
moyang kita
3. penulis berharap dengan berkembangnya kebudayaan barat di harapkan pada
rekan generasi muda mampu memilih dan menilia budaya yang masuk dan
DAFTAR PUSTAKA
Irsanto, Kus. 2008. Sejarah untuk SMA Kelas XII. Surakarta: Pustaka Munggala.
http://www.google.co.id
http://id.wikipedia.org/wiki/budaya
16
LAMPIRAN
17
CANDI BOROBUDUR
Disusun Sebagai salah satu Syarat mengikuti Ujian Nasional (UN} Tahun pelajaran
2019/2020
Oleh:
ENENG SINTIA MUTIARA XII/IPS