Anda di halaman 1dari 28

Transformator

Dadan Hermawan, MT
UNJANI

12/11/2020
12/11/2020
Pemakaian Tranformator

12/11/2020
12/11/2020
12/11/2020
Konstruksi Transformator

12/11/2020
Pendahuluan
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat
memindahkan dan mengubah energy listrik satu
atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang
lain, melalui suatu gendeng magnet berdasarkan
prinsip induksi-elektromagnet.
Transformator adalah alat yang digunakan untuk
mengubah tegangan bolak balik (ac) dari suatu nilai
tertentu ke nilai yang kita inginkan terdiri dari
kumparan primer dan sekunder.
Prinsip Kerja Transformator

Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk


menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC).
Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu:
➢ kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input
➢ kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output
➢ inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet
yang dihasilkan.[4]
Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut.
Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber
tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan
primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan
magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan
dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada
ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek
ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).[5]
Pada skema transformator diatas, ketika arus listrik
dari sumber tegangan yang mengalir pada
kumparan primer berbalik arah (berubah
polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan
berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan
pada kumparan sekunder akan berubah
polaritasnya.
Konstruksi Transformator

◼ Belitan
◼ Inti besi ( Iron Core )

Inti besi

Inti besi

Belitan
secundair
Belitan secundair Belitan
primair

Belitan
primair

Belitan
secundair

12/11/2020
Belitan

◼ Untuk meminimalkan Inti besi


terjadinya kebocoran medan
maknit, masing masing belitan
(belitan primer dan sekunder) Belitan
secundair

dipasang sedekat mungkin,


peletakan lilitan ini bisa
dipasang secara berlapis, atau
bersusun seperti (pada Belitan
primair
gambar2).

Belitan
secundair

12/11/2020
Inti besi ( Iron Core )

◼ Pada transformator satu phasa type inti yang umum digunakan


berupa rangkaian maknit tunggal dengan dua lengan atau
rangkaian maknit dengan tiga lengan dengan belitan diletakkan
ditengah atau diletakkan pada masing masing lengan ( gambar 3
)

12/11/2020
Gambar 11. Hubungan antara tegangan primer, jumlah
lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan
sekunder dapat dinyatakan dalam persamaan[6]:
Vp/Vs = Np/Ns =Is/Ip

Vp = tegangan primer (volt)


Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Is = arus Sekunder
Ip = arus primer
Jenis-jenis transformator adalah :
1. Step-Up

Gambar 4. Lambang transformator step-up

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan


sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi
sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada
pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan
generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi
jarak jauh.
Transformator step up yaitu transformator yang mengubah
tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini
mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak
daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
2. Step-down

Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih


sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai
penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah
ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
Transformator step down yaitu transformator yang mengubah
tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini
mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak
daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan
oleh kumparan sekunder adalah:
1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).
2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).
3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,
Vs ~ 1/Np (7)

Sehingga dapat dituliskan:

Vs = Ns/Np x Vp (8)
3. Autotransformator

Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik,
dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga
merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan
dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa
dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa.
Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian
yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak
dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik
tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
4. Autotransformator Variabel

Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator


biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan
perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
Kesimpulan dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
energy dipindahkan dari kumparan primer ke kumparan
sekunder oleh magnetisasi dalam inti.
Contoh soal
 Untuk menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN
220 volt digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan
primer transformator 1.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada
kumparan sekundernya ?
 Penyelesaian :
Contoh soal
 Untuk menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN
220 volt digunakan transformator step down. Jika jumlah lilitan
primer transformator 1.100 lilitan, berapakah jumlah lilitan pada
kumparan sekundernya ?
 Penyelesaian :

Jadi, banyaknya lilitan sekunder adalah 50 lilitan


Contoh soal 2
 Sebuah transformator step down mempunyai jumlah lilitan primer
1000 dan lilitan sekunder 200, digunakan untuk menyalakan lampu 12
V, 48 W.
 Tentukan :
a. arus listrik sekunder
b. arus listrik primer
 Penyelesaian :
Contoh soal 2
 Penyelesaian :
Diketahui: Np = 1000 lilitan
Ns = 200 Lilitan
Vp = 12 V
Ps = 48 W

Jadi, kuat arus sekunder adalah 4 A Jadi, kuat arus sekunder adalah 0,8 A

Anda mungkin juga menyukai