Anda di halaman 1dari 11

52

MATA KULIAH ANALISIS HIDROLOGI

KODE : 412275
SKS : 2
SEMESTER : IV
PRASYARAT : -

BAB V
HIDROGRAF SATUAN (UNIT HIDROGRAF)

MATERI :
5.1. HIDROGRAF SATUAN DAN CARA MEMBUATNYA
5.2. JENIS-JENIS HIDROGRAF SATUAN SINTESIS
5.3. CONTOH ANALISIS HIDROGRAF SATUAN SINTESIS
5.4. SOAL DAN TUGAS BESAR

CAPAIAN PEMBELAJARAN :
1. Mahasiswa dapat menjabarkan hidrograf satuan dan cara membuatnya
2. Mahasiswa dapat memahami dan mengembangkan hidrograf satuan
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis jenis hidrograf satuan
4. Mahasiswa dapat memahami berbagai metode analisis hidrograf
satuan dan penerapannya
53

BAB V
HIDROGRAF SATUAN (UNIT HIDROGRAF)

5.1. HIDROGRAF SATUAN DAN CARA MEMBUATNYA


Teori hidrograf satuan (unit hydrograph), pertama kali diperkenalkan oleh
L.K. Sherman, berasal dari hubungan antara hujan efektif dengan limpasan
langsung. Hidrograf satuan suatu daerah pengaliran adalah suatu limpasan
langsung yang diakibatkan oleh suatu satuan volume hujan efektif, yang terbagi
rata dalam waktu dan ruang. Untuk menghitung limpasan akibat hujan yang lain,
pertama kali harus dianggap bahwa sistemnya linear dan tidak berubah terhadap
waktu (time invariant). Anggapan kedua adalah tidak adanya pengaruh
perubahan musim terhadap karakteristik permukaan daerah pengaliran.
Tiga dalil teori hidrograf satuan, yaitu :

• Dalil I (lebar dasar yang konstan).


Dalam suatu
daerah pengaliran,
hidrograf satuan
yang dihasilkan oleh
hujan-hujan efektif
yang sama durasi-
nya, mempunyai le-
bar dasar yang sa-
ma, tidak meman-
dang berapa besar
intensitas hujannya.

• Dalil II (linearitas).
Dalam suatu
daerah pengaliran,
besar limpasan
langsungnya ber-
banding lurus terha-
dap tinggi (d) curah
hujan efektif (hujan
netto), yang berlaku
bagi semua hujan
dengan durasi yang
sama.
54

• Dalil III (superposisi).


Dalil ini mengikuti prinsip
linearitas. Limpasan-limpasan lang-
sungnya yang dihasilkan oleh hujan-
hujan efektif yang berurutan, besarnya
sama dengan jumlah limpasan
langsung yang dihasilkan oleh masing-
masing hujan efektif tersebut, dengan
memperhitungkan waktu terjadinya.
Maka DAS dipandang sebagai blok
yang sistemnya ditandai oleh respon Q
input tertentu, sebagai berikut :
a. Input nyata, yaitu hujan efektif
b. Proses merupakan kombinasi dari
karakteristik hujan seperti : tipe,
intensitas, durasi dan distribusi hujan,
defisit kelembaban tanah, kondisi iklim
serta karakteristik DAS seperti : ukuran DAS, bentuk DAS, Elevasi DAS, rerata
kemiringan sungai, kerapatan sungai, kerapatan drainase, susunan sistem
sungai, jenis tanah, jenis vegetasi penutup.
c. Response (out put) yaitu setiap DAS mempunyai karakteristik hujan dan
kondisi fisik yang berbeda, sehingga setiap hidrograf di setiap DAS,
mempunyai komponen hidrograf yang berbeda.
Secara skematis sistem hidrograf satuan dapat dilihat pada gambar berikut :

Komponen hidrograf itu sendiri terdiri dari :


1. Aliran dasar (base flow) merupakan debit minimum yang masih terjadi karena
adanya aliran yang keluar (out flow).
2. Rissing Limb merupakan hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan
mengalami proses kehilangan air akibat intersepsi, infiltrasi, dan kemudian
sisanya menjadi limpasan air permukaan (surface run-off). Limpasan air
menuju ke sungai dan tinggi muka air mulai bergerak naik sampai debit
puncak (Qp), disebut “Rissing Limb” atau kurva yang menggambarkan naiknya
55

debit aliran permukaan sejak awal pengaruh hujan sampai dengan terjadinya
debit puncak.
3. Recession Limb dilakukan setelah debit puncak tercapai, selanjutnya grafik
debit mulai menurun, disebut “Recession Limb” atau kurva yang
menggambarkan turunnya debit aliran permukaan sejak tercapainya puncak
sampai dengan akhir pengaruh hujan.
4. Inflection Point dianalisis setelah debitnya menurun, mulailah penarikan
tampungan dari tanah karena kontribusi “Surface run-off” ke kontribusi
“Ground water run-off”.
5. Time Lag/Basin Lag adalah waktu yang diukur dari pusat hyeterograf
(pertengahan terjadinya hujan) sampai dengan puncak hidrograf.

5.2. JENIS-JENIS HIDROGRAF SATUAN SINTESIS


Hidrograf Satuan Sintetis adalah hidrograf yang di dasarkan atas sintetis
parameter-parameter daerah aliran sungai (Sutapa, 2005). Seyhan (1977)
mengemukakan bahwa beberapa parameter fisik DAS berperan dalam
menentukan bentuk hidrograf satuan selain karakteristik hujan. Parameter fisik
DAS tersebut adalah luas DAS, kemiringan, panjang sungai. Parameter-parameter
fisik DAS itulah yang akan dipergunakan untuk menetapkan besarnya hidrograf
satuan dari DAS yang bersangkutan dengan metode hidrograf satuan sintesis.
Keuntungan dari penggunaan hidrograf sintesis adalah bisa
mensintesasikan hidrograf dari DAS yang terukur dan menggunakannya untuk
DAS yang tidak terukur (Seyhan, 1977). Kelemahan dari hidrograf satuan sintesis
adalah karena persamaan hidrograf satuan sintesis dibuat secara empiris dengan
data yang diperoleh pada tempat-tempat lokal, persamaan tersebut terbatas
pada kawasan dengan kondisi geografis yang serupa dengan kawasan dimana
persamaan tersebut diperoleh (Seyhan 1977, Harto 1993). Metode hidrograf
satuan sintesis yang saat ini umum digunakan di Indonesia antara lain adalah
metode Snyder-SCS, Nakayasu, GAMA-1.

1. Hidrograf Satuan Sintesis Snyder


Dalam permulaan tahun 1938, F. F. Snyder dari Amerika Serikat, telah
mengembangkan rumus empiris dengan koefisien-koefisien empiris yang
menghubungkan unsur-unsur hidrograf satuan dengan karakteristik daerah
pengaliran. Unsur-unsur hidrograf tersebut dihubungkan dengan
A = Luas daerah pengaliran (km²)
L = panjang aliran utama (km)
LC = jarak antara titik berat daerah pengaliran dengan pelepasan (outlet)
yang diukur sepanjang aliran utama.

Dengan unsur-unsur tersebut Snyder membuat rumusnya sebagai berikut :


56

Koefisien-koefisien Ct dan CP harus ditentukan secara empiris, karena besarnya


berubah-ubah antara daerah yang satu dengan daerah yang lain. Besarnya Ct =
0,75 – 3,00 sedangkan CP = 0,90 – 1,40.
Lamanya hujan efektif : dimana tr diasumsi 1 jam.

Jika tr’ > tr (asumsi), dilakukan koreksi terhadap tp

Maka :

Menentukan grafik hubungan antara Qp dan t (UH) berdasarkan persamaan


Alexseyev sebagai berikut:

Dimana :

setelah λ dan a dihitung, maka nilai y untuk masing-masing x dapat dihitung


(dengan membuat tabel), dari nilai-nilai tersebut diperoleh :

selanjutnya dibuat grafik hidrograf satuan.

2. Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu


Parameter yang diperlukan dalam analisa menggunakan Hidrograf Satuan
Sintetik Nakayasu antara lain:
1. Tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak hidrograf (Time to Peak
Magitude)
2. Tenggang waktu dari titik berat hujan sampai titik berat hidrograf (Time Lag)
3. Tenggang waktu hidrograf (Time Base of Hydrograph)
57

4. Luas daerah pengaliran (Catchment Area)


5. Panjang alur sungai utama terpanjang (Length of The Longest Channel)
6. Koefisien pengaliran (Run off Coefficient)

Debit Puncak Banjir :

Dimana :
Qp = Qmaks, merupakan debit puncak banjir (m3/dtk)
C = koefisien aliran (= 1)
A = luas DAS (sampai ke outlet) (km2)
Ro = hujan satuan (mm)
Tp = tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak banjir (jam)
T0,3 = waktu yang diperlukan oleh penurunan debit, dari debit puncak
sampai menjadi 30 % dari debit puncak (jam).

Persamaan Hidrograf Satuan :


1.1. Pada Kurva Naik (Rising limb)

Dimana :

Qt = Unsur aliran sebelum mencapai debit puncak (m³/det)


t = Waktu (jam)
1.2. Pada Kurva Turun (Recession limb) :

Unsur-unsur waktu untuk perhitungan debit pada persamaan hidrograf satuan


sintetik Nakayasu adalah :
58

Dimana :
Tp = tenggang waktu (time lag) dari permulaan hujan sampai puncak
banjir (jam)
tg = waktu konsentrasi hujan (jam)
T0,3 = waktu yang diperlukan oleh penurunan debit, dari debit puncak
sampai menjadi 30% dari debit puncak (jam)
α = parameter hidrograf
tr = 0,5 x tg sampai 1 x tg
tg = 0,4 + 0,058 L
untuk L ≥ 15 km

Dimana :
tr = Waktu curah hujan
tg = Waktu konsentrasi (jam)
L = Panjang sungai utama (km)

Untuk :
α = 2,0 : Daerah pengaliran biasa
α = 1,5 : Bagian naik hidrograf yang lambat dan bagian menurun
yang cepat.
Α = 3,0 : Bagian naik hidrograf yang cepat dan bagian menurun
yang lambat.

3. Hidrograf Satuan Sintetik Gamma 1


Hidrograf Satuan Sintetik Gama I dikembangkan atas riset Dr. Sri Harto di
30 daerah pengaliran sungai di Pulau Jawa pada akhir decade 1980-an yang
mengkom-binasikan antara Metode Strahler dan pendekatan Kraijenhorr van der
Leur. Parameter yang diperlukan dalam analisa menggunakan HSS Gamma I
antara lain:
1. Luas DAS (A)
2. Panjang alur sungai utama (L)
3. Panjang alur sungai ke titik berat DAS (Lc)
4. Kelandaian / slope sungai (S)
5. Kerapatan jaringan kuras / Drainage Density (D)
59

Hidrograf Satuan Sintetik Gama I dibentuk oleh 3 (tiga) buah komponen dasar,
yaitu :

a) Waktu Naik (TR), Persamaannya adalah :

Dimana :
TR = Waktu Naik (jam)
L = Panjang sungai utama (km)

b) Debit Puncak (QP), Persamaannya adalah :

Dimana :
JN = Jumlah pertemuan sungai yaitu jumlah segmen (ruas) sungai-
sungai orde I dikurangi satu
QP = Debit Puncak (m³/det)
TR = Waktu naik (jam)
A = Luas DAS (km²)

c) Waktu Dasar (TB), Persamaannya adalah :

Dimana :
TB = Waktu dasar (jam)
S = Kemiringan DAS
d) Koefisien Tampungan (K)

Dimana :
K = Koefisien tampungan
S = Kemiringan DAS

Hujan Efektif (Re) didapat dengan cara metode ø indeks yang dipengaruhi fungsi
luas dari DAS dan frekuensi sumber Sn, dimana persamaannya adalah :
60

Dimana :
Ø = Indeks ø (mm/jam)
A = Luas DAS (km²)
SN = Frekuensi sumber

Aliran dasar (baseflow) dapat di dekati sebagai fungsi luas DAS dan kerapatan
jaringan sungai, persamaannya adalah :

Dimana :
QB = Aliran Dasar (m³/det)
A = Luas DAS (km²)
D = Kerapatan jaringan kuras

Selanjutnya untuk menggambar hidrograf satuan digunakan persamaan segitiga


dan kemudian gunakan persamaan :

5.3. CONTOH ANALISIS HIDROGRAF SATUAN SINTESIS


Contoh 10 :
DAS dengan luas 500 km2 , L = 25 km, Lc = 10 km, Ct = 1.6, Cp = 0.17. Turunkan
hidrograf satuan 4 jam !

Penyelesaian :
61

5.4. SOAL DAN TUGAS BESAR

1. Suatu DAS dengan luas A=300 dan 700 km2,panjang sungai utama L= 30 dan
50 km, data lainnya Lc=11 dan 22 km, Ct=1.45 dan 1.75 dan Cp=0.7, durasi
hujan efektif tr= 1 jam. Analisakan dan gambarkan hidrograf satuan
sintesis dengan metode Snyder !
2. Dalam sebuah DAS seluas 43 dan 57 km2 terdapat data hidrograf banjir
seperti diberikan dalam tabel 1 dan data hujan rata-rata seperti dalam tabel
2. Analisakan hidrograf satuan !
62

Tabel 1 :
Jam ke 0 1 2 3 4 5 6
3
Q(m /d) 10: 50; 120; 90; 105; 80; 55;
15 75 135 105 175 95 25

Tabel 2 :
Jam ke 0-1 1-2 2-3 3-4
Q(m3/d) 10; 30 20; 40 10; 15 30; 50

3. Apabila hujan dengan periode ulang 10 tahunan adalah sebesar 70 mm dan


dari analisis hujan otomatis diperoleh informasi bahwa karakteristik hujan
harian di DAS tersebut adalah terdistribusi 3 jam berturut-turut 10%, 30%,
40%, 50% dan 20% serta data DAS adalah seperti dalam soal no 2., buat
hidrograf banjir dengan periode ulang 10, 25, 50, 100 dan 200 tahunan !

Anda mungkin juga menyukai