Anda di halaman 1dari 29

JENIS DAN PENATALAKSANAAN

EFEK SAMPING OBAT TBC RO

Workshop Manajemen
Sosialisasi Infeksi
Petunjuk Laten
Teknis Tuberkulosis
MESO Aktif
dan Terapi Pencegahan
Tahun Tuberkulosis
2023 Tahun 2022
Outline
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

1. Prinsip Tatalaksana ESO


Petunjuk Teknis

2. Derajat Keparahan ESO


3. Jenis ESO dan Tatalaksana
a. Jantung
ILTB DAN

b. Ginjal
MESO

c. Gangguan Elektrolit
TPT Aktif

d. Hati
f. Gangguan Penglihatan
g. Saluran Pencernaan
h. Sistem Saraf
i. Endokrin
j. Kulit
k. Otot dan Tulang
l. Hematologi
m. Gangguan Pendengaran*
Prinsip Tatalaksana ESO(1)
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

Deteksi dini efek samping selama pengobatan sangat penting.


Petunjuk Teknis

• ESO harus cepat ditemukan dan ditangani


ILTB DAN

• Pemantauan ESO harus dilakukan setiap hari.


MESO
TPT Aktif

• Efek samping OAT berhubungan dengan dosis yang diberikan.


• Gejala efek samping pengobatan harus diketahui petugas kesehatan
yang menangani pasien, pasien dan keluarganya.
• Semua ESO harus tercatat dalam Buku Pengobatan TBC RO pada
bagian 'Pemantauan Aktif Efek Samping Obat TBC RO' dan SITB.
Prinsip Tatalaksana ESO(2)
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

Siapa yang melakukan tatalaksana ESO OAT TBC RO?


Petunjuk Teknis

1. Fanyankes pelaksana layanan TBC RO: untuk ESO sedang dan berat.
ILTB DAN

2. Fasyankes satelit TBC RO: untuk ESO yang ringan dan harus
MESO
TPT Aktif

melaporkan kepada fanyankes pelaksana layanan TBC RO.


Derajat Keparahan
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

BERPOTENSI
RINGAN SEDANG BERAT
MENGANCAM JIWA
Petunjuk Teknis

Derajat 1 Derajat 2 Derajat 3 Derajat 4

• Rasa tidak nyaman ringan • Keterbatasan dalam • Keterbatasan beraktivitas; • Keterbatasan ekstrim
ILTB DAN

atau sementara (>48 jam). beraktivitas (ringan- • Memerlukan intervensi dalam beraktivitas; perlu
• Tidak diperlukan sedang), memerlukan medis atau pengobatan pendampingan
MESO
TPT Aktif

intervensi medis atau pemeriksaan lebih lanjut. ringan. • Perlu intervensi medis
pengobatan. • Tidak diperlukan atau • Mungkin perlu rawat inap. yang signifikan atau
memerlukan intervensi pengobatan
medis atau pengobatan • Kemungkinan besar
memerlukan rawat inap.
1. Jantung: Pemanjangan QTcF
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

• OAT penyebab: Levofloksasin, Moksifloksasin, Clofazimin, Bedaquilin, Delamanid


*Derajat Keparahan
Efek Samping dan Tindakan
Petunjuk Teknis

Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa

Pemanjangan QTcF1 QTcF 450 – 480 mdet QtcF 481 – 500 mdet QtcF > 501 mdet • Qtc > 501 mdet atau
Tanpa tand’/gejala aritmia peningkatan > 60ms dari
ILTB DAN

serius baseline dengan salah satu


MESO

kondisi berikut:
TPT Aktif

▪ Torsade de point
▪ Takikardia ventrikel
polimorfik
▪ Tanda/gejala aritmia
serius

Tindakan2 • Pantau ketat • Hentikan obat


• Periksa EKG tiap mgg sampai QTcF normal • Rawat inap
• Koreksi elektrolit (jika perlu)

1. Common Terminology Criteria for Adverse Events (CTCAE) Version 5.0


2. endTB Clinical and Programmatic Guide for Patient Management with New TB Drugs. The endTB Project Publication. Version 3.3, 25/11/2016
2. Ginjal: gagal ginjal akut
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

• OAT penyebab: Golongan Aminoglikosida (Kapreomisin)


*Derajat Keparahan
Petunjuk Teknis

Efek Samping dan Tindakan


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa
ILTB DAN

• Peningkatan kreatinin >0.3 mg/dL Kreatinine 2 - 3 x dari baseline Kreatinin >3 x dari baseline atau Mengancam jiwa
Gagal Ginjal Akut1
(26.5 μmol/L]; >4.0 mg/dL [> 353.7 μmol/L]
MESO

• Kreatinine 1.5 - 2.0 x dari baseline


TPT Aktif

• Hentikan obat injeksi 1-2 minggu sampai fungsi ginjal membaik • Perlu rawat inap
• Obat injeksi dapat diberikan 3 kali/minggu (misalnya Senin, Rabu, • Hentikan obat injeksi 1-2 minggu sampai fungsi ginjal membaik
Tindakan1,3 Jumat) dengan pemantauan ketat atau atau diganti dengan OAT non- • Th/ hidrasi yang adekuat
nefrotoksik. • Obat injeksi dapat diberikan 3 kali/minggu (misalnya Senin, Rabu,
Jumat) dengan pemantauan ketat atau atau diganti dengan OAT non-
nefrotoksik

3. A Survival Guideline for Clinician, 3rd edition, Curry International Tuberculosis Centre, 2022
3. Gangguan Elektrolit: hipokalemia
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

• OAT penyebab: Kapreomisin, Amikasin, Kanamisin, Streptomisin


*Derajat Keparahan
Petunjuk Teknis

Efek Samping dan Tindakan


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa
ILTB DAN

Hipokalemia1 3.0 - 3.4 mEq/L 2.5 - 2.9 mEq/L • 2.0 - 2.4 mEq/L atau < 2.0 mEq/L atau kadar
• penggantian terapi intensif kalium abnormal disertai
MESO

• Perlu rawat inap. paresis, ileus atau aritmia


TPT Aktif

yang mengancam
jiwa.

Tindakan2 • Lanjutkan obat injeksi. • Lanjutkan obat injeksi.


• Th/ penggantian K (oral). • Perlu ranap
• Periksa kadar magnesium • Th/ penggantian K (IV + oral)
• Suplementasi jika perlu. • Th/ penggantian Mg dan elektrolit lain jika perlu.
4. Hati: peningkatan fungsi hati
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

• OAT penyebab: Pirazinamid, INH, Etionamid, Proteomanid, Levofloksasin, Moksifloksasin,


Linezolid, Bedaquilin, PAS, Clofazimin
*Derajat Keparahan
Petunjuk Teknis

Efek Samping dan Tindakan Derajat 4 – Mengancam


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat
Jiwa
ILTB DAN

1.1 – 3.0 x ULN* >3.0 – 5.0 x ULN >5.0 – 20.0 x ULN >20.0 x ULN
MESO

SGPT/SGOT4
TPT Aktif

*Upper Limit of Normal

Bilirubiin4 >ULN - 1.5 x ULN >1.5 - 3.0 x ULN >3.0 - 10.0 x ULN >10.0 x ULN

Stop OAT dan periksa fungsi hati tiap minggu.


Tidak bergejala Lanjutkan OAT dan periksa fungsi hati tiap minggu Mulai kembali OAT setelah fungsi hati < 3 x
ULN.
Tindakan5
Dengan gejala ringan, tidak ada Stop OAT, tunggu hingga gejala membaik, periksa fungsi hati setiap
Bergejala ikterus: lanjutkan OAT dan periksa minggu. OAT dapat diberikan kembali jika fungsi hati telah < 3 x
ULN
fungsi hati tiap minggu

5. Footnote 5 harusnya: Practical guide for clinicians, nurses, laboratory technicians and medical auxiliaries, Médecins
Sans Frontières and Partners in Health. Tuberculosis, February 2023
4. Gangguan Penglihatan: Neuritis Optik
• OAT penyebab: Etambutol, Linezolid, Etionamid, Clofazimin, INH
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

*Derajat Keparahan
Petunjuk Teknis

Efek Samping dan Tindakan


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa

Asimptomatik; atau didasarkan Keterbatasan penglihatan, visus Keterbatas penglihatan, visus < Kebutaan dengan visus 20/200
ILTB DAN

Neuritis Optik1 pada observasi klinis 20/40 (6/12) atau lebih baik 20/40 (6/12) namun lebih baik (6/60) atau lebih buruk pada
pada mata yang terkena. dari 20/200 (6/60) pada mata mata yang terkena.
MESO

yang terkena.
TPT Aktif

Hentikan E, Lzd segera bila ada Hentikan Lzd segera bila ada Hentikan Lzd segera bila ada Hentikan Lzd segera bila ada
Tindakan6 kecurigaan neuritis optic dan kecurigaan neuritis optik dan kecurigaan neuritis optik dan kecurigaan neuritis optic dan
rujuk ke dokter mata. rujuk ke dokter mata. Jangan rujuk ke dokter mata. Jangan rujuk ke dokter mata. Jangan
diberikan kembali kecuali diberikan kembali jika diagnosis diberikan kembali jika diagnosis
terdapat diagnosis lain. sudah terkonfirmasi. sudah terkonfirmasi.

6. Companion handbook to the WHO guidelines for the programmatic management of drug-resistant tuberculosis
4. Saluran Pencernaan: mual, muntah, anoreksia, nyeri perut, dispepsia
• OAT penyebab: Etionamid, Proteonamid, Clofazimin, INH, Etambutol, Pirazinamid,
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

Levofloksasin, Moksiflosasin, Linezolid, Bedaquilin, Delamanid, PAS


Petunjuk Teknis

• Selain disebabkan oleh OAT RO, gejala saluran cerna dapat disebabkan oleh beberapa hal,
antara lain:
• Gastritis
ILTB DAN

• Hepatitis atau hepatotoksisitas


MESO

• Penyakit saluran empedu


TPT Aktif

• Pankreatitis
• Ulkus peptikum
• Gagal ginjal akut
• Kehamilan
4. Saluran Pencernaan: mual, muntah, anoreksia, nyeri perut, dispepsia
• OAT penyebab: Etionamid, Proteonamid, Clofazimin, INH, Etambutol, Pirazinamid,
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

Levofloksasin, Moksiflosasin, Linezolid, Bedaquilin, Delamanid, PAS


Petunjuk Teknis

*Derajat Keparahan
Efek Samping dan Tindakan
Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa
ILTB DAN

• Sementara (<24 jam), • Mual persisten • Mual persisten Konsekuensi yang mengancam
Mual1 intermiten • Penurunan asupan oral (24 – • Asupan oral sangat sedikit jiwa (misalnya syok hipotensi)
MESO
TPT Aktif

• Tidak ada/sedikit gangguan 48 jam). selama > 48 jam


asupan oral. • Indikasi rehidrasi

Muntah1 Transien atau intermiten dan Muntah yang sering tanpa atau Muntah persisten yang Konsekuensi yang mengancam
tidak ada atau sedikit sekali disertai dengan dehidrasi ringan mengakibatkan hipotensi jiwa (misalnya syok hipotensi)
terjadi gangguan pada asupan ortostatik atau ada indikasi
oral. rehidrasi agresif (misalnya,
cairan IV)
4. Saluran Pencernaan: mual, muntah, anoreksia, nyeri perut, dispepsia
• OAT penyebab: Etionamid, Proteonamid, Clofazimin, INH, Etambutol, Pirazinamid,
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

Levofloksasin, Moksiflosasin, Linezolid, Bedaquilin, Delamanid, PAS


*Derajat Keparahan
Petunjuk Teknis

Efek Samping dan Tindakan


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa
Lakukan pendekata berjenjang untuk tatalaksana mual dan muntah
Tindakan3,6 • Fase 1: Sesuaikan pemberian OAT dengan kondisi Pasien tanpa mengurangi dosis:
ILTB DAN

– Beri Eto/Pto pada malam hari


– Beri Eto atau PAS dalam dosis terbagi (2-3 kali per hari)
MESO

– Beri makanan ringan (snack, misalnya biscuit, roti, teh) sebelum minum obat
TPT Aktif

– Beri PAS 2 jam setelah OAT lainnya


• Fase 2: Beri antiemetik:
– Metoklopramid 10 mg, 30 menit sebelum pemberian OAT
– Ondansetron 8 mg, 30 menit sebelum pemberian OAT dan 8 jam kemudian. Pada kondisi hiperemesis dapat diberikan 24 mg, 30 30 menit
sebelum pemberian OAT
• Fase 3: Turunkan dosis OAT yang dicurigai sebagai penyebab dengan dosis di bawah kelompok BB pasien jika ini dapat dilakukan tanpa
mengorbankan paduan pengobatan.
a. Eto dan PAS
✓ Stop OAT 3 - 4 hari, evaluasi perbaikan.
✓ Pada beberapa kondisi Eto bisa diberikan dengan dosis 500 mg/hari dan PAS 6 gr/hari
b. Linezolid
✓ Jika dosis Lzd 600 mg/hari, dapat dipertimbangkan untuk menurunkan dosis menjadi 300 mg/hari.
c. Lfx, Mfx, Cfz, Bdq
✓ Dosis Lfx dan Mfx tidak boleh diturunkan, karena efek bakterisidal didapat dengan cara dose-dependent.
✓ Jika mencapai 3-4 atau terjadi gejala toksisitas, maka Cfz dapat diturunkan menjadi 100 mg/hari.
✓ Dosis Bdq tidak boleh diturunkan.
*Derajat Keparahan
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

Efek Samping dan Tindakan


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa
Petunjuk Teknis

Anoreksia4 Hilang nafsu makan tanpa Hilang nafsu makan dengan Hilang nafsu makan dengan Konsekuensi yang
penurunan asupan oral penurunan asupan oral tanpa penurunan BB signifikan. mengancam jiwa atau
disertai penurunan BB adanya indikasi intervensi
signifikan (misalnya, pemberian
ILTB DAN

makanan melalui selang -


NGT, nutrisi parenteral total)
MESO
TPT Aktif

Tindakan • OAT dilanjutkan • OAT dilanjutkan • Stop OAT sementara • Stop OAT
• Jenis OAT dicurigai sebagai • Jenis OAT dicurigai • Hentikan obat yang • Stop obat yang dicurigai
peneybab diberikan secara sebagai peneybab dicurigai sebagai penyebab sebagai penyebab
terpisah diberikan secara terpisah • Kemungkinan untuk • Kemungkinan ganti jenis
• Dianjurkan makan sering • Dianjurkan makan sering mengganti jenis OAT OAT penyebab anoreksia
dalam porsi kecil dalam porsi kecil penyebab anoreksia
*Derajat Keparahan
Efek Samping dan Tindakan Derajat 4 –
Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

Mengancam Jiwa
Nyeri perut7 Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat
Petunjuk Teknis

Tindakan Pantau pasien • Th/ analgetik (nsaid) • Pertimbangkan rawat inap.


• Cari penyebab lain nyeri • Rehidrasi cairan IV.
perut • Evaluasi elektrolit, ureum dan serum
kreatinin.
ILTB DAN

• Konsul Sp. B jika diperlukan


MESO

• TAK pertimbangkan kelanjutan pengobatan


TPT Aktif

n/a
Dispepsia1 Gejala ringan: tidak Gejala sedang: membutuhkan Gejala berat: membutuhkan intervensi
membutuhkan intervensi intervensi medis pembedahan

Tindakan Pantau pasien Th/ anti emetik, PPI, H2 • Pertimbangkan rawat inap
reseptor antagonis, antasida • Rehidrasi cairan IV
atau sukralfat • Evaluasi elektrolit, ureum dan serum
kreatinin.
• TAK pertimbangkan kelanjutan pengobatan

7 Common Terminology Criteria for Adverse Events (CTCAE)


7. Sistem Saraf: Neuropati Perifer
• OAT penyebab: Sikolserin, Linezolid, INH, Fluorokuinolon, jarang: Etionamid, Proteonamid, Etambutol
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

*Derajat Keparahan
Efek Samping dan Tindakan Derajat 4 –
Petunjuk Teknis

Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat


Mengancam Jiwa
• Tidak nyaman (ringan) • Tidak nyaman (sedang) • Tidak nyaman (parah) • Lumpuh
Paresthesia1 • Tidak perlu Th/ • Butuh th/ analgesic non-narkotik • Butuh th/ analgesic narkotik • Tidak respon thd
ILTB DAN

(Terbakar, Kesemutan, dsb.) • Skor sensoris neuropati 1-3 • Skor sensoris neuropati 4-6 dan simptomatik analgesik narkotika.
• Skor sensoris neuropati 7-10
MESO
TPT Aktif

• Hentikan atau kurangi dosis • Hentikan OAT penyebab • Hentikan OAT penyebab, jangan diberikan kembali.
Tindakan6 OAT penyebab. • Berikan obat simtomatik. Berikan pengobatan simtomatik.
• Bila terdapat perbaikan ✓ NSAID atau asetaminofen • Hentikan OAT penyebab, jangan diberikan kembali.
gejala, pertimbangkan ✓ Antidepresan trisiklik (amitriptilin Berikan pengobatan simtomatik.
memulai kembali OAT 25mg sebelum tidur malam, dapat
dengan dosis lebih rendah. ditingkatkan sampai 150mg)
✓ Karbamazepin, 100 - 400 mg dua
kali sehari.
• Bila gejala membaik, pertimbangkan
memulai kembali dengan dosis lebih
rendah.
• Hentikan Oat penyebab secara
permanen bila gejala muncul
kembali.
7. Sistem Saraf: Kejang
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

• OAT penyebab: Sikloserin, Linezolid, INH, Fluorokuinolon


*Derajat Keparahan
Petunjuk Teknis

Efek Samping dan Tindakan Derajat 4 – Mengancam


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat
Jiwa
ILTB DAN

Kejang parsial yang singkat, tanpa Kejang menyeluruh yang singkat Kejang berulang meskipun telah Mengancam jiwa, kejang terus
Kejang1
hilangnya kesadaran diberikan intervensi medis menerus berkepanjangan
MESO
TPT Aktif

Tatalaksana disesuaikan dengan kondisi Pasien. Secara garis besar sebagai berikut:
Tindakan3,6 • Rawat inap
• Ventilasi adekuat, pastikan sirkulasi dan jalan napas baik
• Stop Lzd dan H sementara. OAT dapat diberikan lagi jika gejala telah membaik
• Stop Cs dan hindari pemberian kembali, kecuali jika Cs merupakan OAT yang esensial dalam paduan yang diberikan
• Berikan antikonvulsan (diberikan selama pasien mendapatkan OAT RO)
7. Sistem Saraf: Depresi
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

• OAT penyebab: INH, Levofloksasin, Moksifloksasin, Proteonamid, Etionamid, Sikloserin


*Derajat Keparahan
Efek Samping dan Tindakan
Petunjuk Teknis

Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa


Depresi1 Gejala depresi ringan, dan/atau Gejala depresi sedang, Gejala depresi berat, menghambat Membahayakan diri sendiri atau
PHQ9 depression score 1-9. menghambat ADL instrumental ADL self-care; namun belum perlu orang lain, PHQ9 depression score
ILTB DAN

dan/atau PHQ9 depression score ranap; dan/atau PHQ9 depression 20-27; dan/atau ada indikasi ranap
10-14. score 15-19.
MESO
TPT Aktif

Tindakan • Kurangi dosis OAT, lalu • Th/ obat antidepresan • Rawat inap. • Rawat inap.
menaikkan bertahap sesuai golongan SSRI.* • Stop OAT. • Stop OAT.
perkembangan mood pasien. • Psikoterapi • Th/ obat antidepresan • Th/ obat antidepresan
• Konseling golongan SSRI.* golongan SSRI. Penambahan
• Psikoedukasi • Psikoterapi obat antipsikotik sesuai
indikasi.
*Hati-hati interaksi obat dengan OAT yang • Psikoterapi
menghambat CYP akan mengakibatkan
sindrom serotonin.
7. Sistem Saraf: Gangguan Tidur
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

• OAT penyebab: Levofloksasin, Moksifloksasin, Sikloserin


*Derajat Keparahan
Petunjuk Teknis

Efek Samping dan Tindakan


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa
ILTB DAN

Insomnia4 • Gangguan tidur yang tidak • Gangguan tidur yang • Gangguan tidur yang NA
menyebabkan gangguan menyebabkan lebih dari menyebabkan
MESO

atau gangguan minimal gangguan minimal dalam ketidakmampuan untuk


TPT Aktif

dalam aktivitas sosial dan aktivitas sosial dan fungsi melakukan aktivitas sosial
fungsi keseharian keseharian. dan fungsi keseharian.

Tindakan Edukasi tentang higiene tidur Pemberian obat antagonis • Hentikan OAT.
histamin • Th/ obat agonis
benzodiazepine 1 dan
benzodiazepine 2
subreseptor GABA-A
(diberikan 2 minggu)
7. Sistem Saraf: Percobaan Bunuh Diri
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

• OAT penyebab: Sikloserin


*Derajat Keparahan
Petunjuk Teknis

Efek Samping dan Tindakan


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa
ILTB DAN

Ide atau Upaya Bunuh • Preokupasi pikiran • Preokupasi pikiran • Pikiran bunuh diri Percobaan bunuh diri
Diri1 tentang kematian DAN tentang kematian DAN dengan rencana namun
MESO

• Tidak ada keinginan • Keinginan bunuh diri tidak ada upaya


TPT Aktif

untuk mengakhiri hidup tanpa rencana atau niat mengakhiri hidup ATAU
khusus • Ada indikasi rawat inap

Tindakan Hentikan obat OAT Hentikan obat OAT dan Hentikan obat OAT. Hentikan obat OAT.
rawat inap psikiatri Rawat inap psikiatri Rawat inap psikiatri.
8. Endokrin: hipotiroidisme
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

• OAT penyebab: Proteonamid, Etionamid, PAS


*Derajat Keparahan
Petunjuk Teknis

Efek Samping dan Tindakan


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa

• Tanpa gejala • Timbul gejala • Gejala parah dan tejadi • Mengancam jiwa
ILTB DAN

Hipotiroidisme1
• Observasi klinis atau • Indikasi terapi keterbatasan untuk • Urgensi intervensi
MESO

diagnosis saja penggantian hormon tiroid perawatan diri


TPT Aktif

• Tidak ada indikasi • Terjadi keterbatasan • Indikasi rawat inap


intervensi aktivitas sehari-hari

• Lanjutkan OAT. • Lanjutkan OAT. • Lanjutkan OAT. • Stop OAT.


Tindakan2,6
• Monitor TSH tiap bulan • Th/ tiroksin. • Th/ tiroksin. • Th/ tiroksin.
• Monitor TSH tiap bulan • Monitor TSH tiap bulan • Monitor TSH tiap bulan
9. Kulit: perubahan warna kulit
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

• OAT penyebab: Clofazimin, Pirazinamid, Fluorokuinolon


*Derajat Keparahan
Petunjuk Teknis

Efek Samping dan Tindakan


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa

• Ringan. • Perubahan warna pada NA NA


ILTB DAN

• Pigmentasi terlokalisasi area yang luas


Hiperpigmentasi1 di beberapa tempat (generalisata)
MESO

• Efek minimal terhadap • Gangguan bermakna


TPT Aktif

interaksi sosial atau terhadap interaksi sosial


aktivitas sehari-hari. dan aktivitas sehari-hari.

• Tidak ada tindakan • Tidak ada tindakan NA NA


• Reversibel dan • Reversibel dan
Tindakan3 membaik bila stop obat membaik bila stop obat
dihentikan dihentikan
• Hindari paparan sinar • Hindarin paparan sinar
matahari dan gunakan matahari dan gunakan
sunscreen sunscreen
• Edukasi pada pasien. • Edukasi pada pasien.
9. Kulit: gejala mukokutaneus
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

• OAT penyebab: Clofazimin dan Rifampisin (INH, Etambutol, Linezolid, Sikloserin)

*Derajat Keparahan
Petunjuk Teknis

Efek Samping dan Tindakan


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa
Gejala Mukokutaneus1 Eritema; pruritus Rash maculopapular difusa, Vesikel atau deskuamasi basah atau • Dermatitis eksfoliata, atau
ILTB DAN

deskuamasi kering ulkus • Ada keterlibatan membran


mukosa atau
• Eritema multiforme atau
MESO

• Suspek SSJ atau


TPT Aktif

• Nekrosis yang memerlukan


pembedahan
Tindakan3 Pemberian: Observasi apabila kelainan kulit Pikirkan kemungkinan reaksi - Stop OAT penyebab
- Difenhidramin meluas ke area tubuh yang lain. alergi berat, hentikan terapi OAT, - Jangan lakukan desentisasi
- Antihistamin lainnya Pikirkan kemungkinan reaksi alergi, rawat dan berikan terapi sesuai - Perlu ranap untuk pemberian
- Salep hidrkortison hentikan terapi OAT. derajat keparahan dan luas steroid sistemik dan layanan
- Prednison dosis rendah Terapi sesuai alergi obat. kelainan kulit. suportif
Identifikasi keterlibatan
sistemik/organ dalam.
10. Otot dan tulang: atralgia dan artritis
• OAT penyebab: Pirazinamid, Levofloksasin, Moksifloksasin, Etionamid, INH, Bedaquiline
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

*Derajat Keparahan
Efek Samping dan Tindakan
Petunjuk Teknis

Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa

Nyeri sendi yang tidak menyebabkan Nyeri sendi menyebabkan gangguan Nyeri sendi yang menyebabkan Nyeri sendi yang menyebabkan
Artralgia1 atau sedikit mengganggu aktivitas lebih besar dari derajat-1 pada ketidakmampuan untuk melakukan ketidakmampuan untuk melakukan
ILTB DAN

sosial & fungsional biasa aktivitas sosial & fungsional biasa aktivitas sosial & fungsional yang fungsi perawatan dasar diri sendiri
biasa
MESO

Kekakuan atau pembengkakan sendi Kekakuan atau pembengkakan sendi Kekakuan atau pembengkakan sendi Kekakuan atau pembengkakan sendi
TPT Aktif

Atritis1 yang tidak menyebabkan atau sedikit yang menyebabkan gangguan lebih yang menyebabkan yang menyebabkan
mengganggu aktivitas sosial & dari derajat 1 pada aktivitas sosial & ketidakmampuan untuk melakukan ketidakmampuan untuk melakukan
fungsional biasa fungsional biasa aktivitas sosial & fungsional yang perawatan dasar diri sendiri
biasa

Perawatan konservatif: obat Pengobatan konservatif : obat Perawatan konservatif:Obat Intervensi bedah + protokol
Tindakan penghilang rasa sakit topikal / oral penghilang nyeri topikal/oral atau penghilang nyeri topikal / oral / rehabilitasi
jika diperlukan NSAID, dengan atau tanpa modalitas NSAID,Injeksi
fisioterapi intraartikular.Fisioterapi.Jika
pengobatan konservatif :Intervensi
bedah
10. Otot dan tulang: tendinopati
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

• OAT penyebab: Levofloksasin, Moksifloksasin


*Derajat Keparahan
Petunjuk Teknis

Efek Samping dan Tindakan


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa
Tendinopati1
ILTB DAN

Tendon teregang (tanpa robekan), Robekan tendon parsial. Nyeri Robekan atau rupture tendon Mengancam nyawa sebagai
nyeri dan pembengkakan, sendi menengah disertai pembengkakan. komplit, nyeri hebat dan bengkak. komplikasi dari Tindakan
masih stabil Sendi tidak stabil saat beraktivitas, Sendi tidak stabil. Persendian tidak pembedahan
MESO

mempengaruhi pergerakan dapat bergerak saat otot


TPT Aktif

berkontraksi

Tindakan Perawatan non-operatif: Perawatan non-operatif: Intervensi bedah Intervensi bedah + protokol
istirahat Istirahat (tenodesis/perbaikan tendon) rehabilitasi
Imobilisasi sendi siku dengan Imobilisasi sendi siku dengan dan protokol rehabilitasi
arm sling belat atau supp eksternal.
11. Hematologi: anemia, trombositopenia, neutropeni
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

• OAT penyebab: Linezolid


*Derajat Keparahan
Petunjuk Teknis

Efek Samping dan Tindakan


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa

10.5 - 9.5 g/dL 9.4 - 8.0 g/dL 7.9 - 6.5 g/dL dL < 6.5 g/dL
ILTB DAN

Anemia (Hemoglobin)1
MESO
TPT Aktif

75,000 – 99,999/ 50,000 – 74,999/mm3 20,000 – 49,999/ < 20,000 /mm3


Trombositopenia1 mm3 mm3

1500 - 1000/mm3 999 - 750/mm3 749 - 500/mm3 < 500/mm3


Neutropeni1

Monitor pasien dengan teliti, dan Segera hentikan Lzd, jika anemia Segera hentikan Lzd, pertimbangkan
Monitor pasien dengan teliti, dan pertimbangkan untuk mengurangi Derajat 3 terjadi, pertimbangkan transfusi darah atau EPO.
Tindakan2,6 pertimbangkan untuk mengurangi dosis Lzd (300 mg perhari atau 600 EPO. Mulai kembali pengobatan saat Mulai kembali pengobatan pada
dosis Lzd (300 mg perhari atau 600 mg tiga kali dalam seminggu), jika toksisitas menurun ke Derajat 1. dosis rendah jika toksisitas menurun
mg tiga kali dalam seminggu). terjadi neutropenia Derajat-2, segera ke Derajat 1.
hentikan Lzd. Jika terjadi anemia
Derajat 2, pertimbangkan EPO. Mulai
Kembali pengobatan pada dosis
yang lebih kecil saat toksistas
menurun ke Derajat 1.
12. Gangguan Pendengaran
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

• OAT penyebab: Kapreomisin, Streptomisin


*Derajat Keparahan
Petunjuk Teknis

Efek Samping dan Tindakan


Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa
ILTB DAN

• Pasien dewasa (pada audiogram • Pasien dewasa (pada audiogram • Pasien dewasa (pada audiogram • Pasien dewasa dengan
Gangguan Pendengaran
1, 2, 4, 3, 6 dan 8 kHz) : nilai nilai 1, 2, 4, 3, 6 dan 8 kHz): nilai 1, 2, 4, 3, 6 dan 8 kHz): nilai-nilai gangguan pendengaran parah
ambang berubah sekitar 15 – 25 ambang berubah sekitar > 25 dB ambang berubah sekitar > 25 dB pada kedua telinga (nilai ambang
MESO

dB pada 2 tes berturut-turut pada pada 2 tes berturut-turut pada pada 3 tes berturut-turut pada >80 dB HL pada 2 kHz atau lebih
TPT Aktif

setidaknya satu telinga atau setidaknya satu setidaknya satu telinga, tinggi); Tuli total
perubahan yang dirasakan telinga,kehilangan pendengaran intervensi terapi dibutuhkan, • Pasien anak: indikasi audiologi
subjektif oleh pasien tanpa namun alat bantu dengar atau • kehilangan pendengarangan, alat untuk implan koklear dan
perubahan nilai-nilai ambang. intervensi belum dibutuhkan, bantu dengar atau intervensi memerlukan bantuan alih bahasa
• Pasien anak (pada audiogram 1, mengganggu aktivitas sehari- dibutuhkan, mengganggu untuk berbicara.
2, 4, 3, 6 dan 8 kHz): perubahan hari. aktivitas rawat diri sehari-hari.
nilai ambang sebesar >20 dB • Pasien anak (pada audiogram 1, • Pasien anak (pada audiogram 1,
pada 8 kHz pada setidaknya satu 2, 4, 3, 6 dan 8 kHz): perubahan 2, 4, 3, 6 dan 8 kHz): gangguan
telinga. nilai ambang sebesar >20 dB pendengarangan membutuhkan
pada 4 kHz pada setidaknya satu intervensi terapi (mencakup alat
telinga dan lebih tinggi dari salah bantu dengar): perubahan nilai
satu telinga. ambang berubah >20 dB pada 3
kHz dan lebih tinggi pada
setidaknya satu telinga,
memerlukan bantuan alih bahasa
untuk berbicara.
WORKSHOP
SosialisasiMANAJEMEN

*Derajat Keparahan
Efek Samping dan Tindakan
Derajat 1 – Ringan Derajat 2 – Sedang Derajat 3 – Berat Derajat 4 – Mengancam Jiwa
Petunjuk Teknis

Tindakan Lanjutan Obat Injeksi • Pertimbangkan menurunkan • Pertimbangkan menghentikan • Lanjutkan obat injeksi jika
frekuensi obat injeksi jika atau menurunkan frekuensi ditoleransi oleh pasien. (Jika
khawatir gangguan obat injeksi (misalnya Senin, pasien kehilangan
ILTB DAN

pendengaran lebih lanjut. Rabu, Jum’at). pendengaran total atau tuli,


• Mulai diskusi dengan pasien • Diskusikan dengan pasien beberapa dokter tetap
MESO

tentang risiko dan manfaat tentang risiko dan manfaat meneruskan obat injeksi
TPT Aktif

obat injeksi. obat injeksi,. karena keadaan tuli tidak bisa


• Pertimbangkan mengganti • Pada sebagain besar kasus disembuhkan).
obat injeksi dengan obat anti- kehilangan pendengaran • Pertimbangkan untuk
TBC Non-ototoksik. Derajat 3, obat injeksi menangguhkan obat injeksi
• JANGAN mengganti satu obat harusdihentikan dan diganti jika penggunaannya
tunggal jika pengobatan gagal, dengan obat anti-TBC non- memperburuk gangguan
tambahkan obat anti-TBC. ototoksik, JANGAN mengganti tinnitus atau vestibular (atau
satu obat tunggal jika jika fungsi pendengaran masih
pengobatan gagal, tambahkan dapat diselamatkan).
obat anti-TBC. • Penambahan OAT tambahan
dibutuhkan.
TERIMA KASIH

Workshop Manajemen
Sosialisasi Infeksi
Petunjuk Laten
Teknis Tuberkulosis
MESO Aktif
dan Terapi Pencegahan
Tahun Tuberkulosis
2022 Tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai