Anda di halaman 1dari 31

Filosofi, Konsep

Holistik Kep Kritis

Ns. Alfia Safitri,


S.Kep., M.Kep
Pokok Bahasan

Peran dan
Konsep fungsi Proses Kep
01. Kep Kritis 02. perawat 03. Area Kritis
Kritis

Isu End of
04.
Dampak kep 04. Life
Kritis
Definisi Intensive Care
Unit
• Suatu tempat atau unit tersendiri didalam
rumah sakit, memiliki staf khusus, peralatan
khusus ditujukan untuk menanggulangi
pasien gawat karena penyakit, trauma atau
komplikasi – komplikasi.
Macam ICU

Umum Khusus

ICCU
DEWASA, ANAK,
NEONATAL UNIT

RESPIRATORI
UNIT

RENAL UNIT
Penggunaan & Pengelolaan Ruang ICU

• Pelayanan ICU adalah pelayanan yang diberikan


kepada pasien yang dalam keadaan sakit berat dan
perlu dirawat khusus, serta memerlukan pantauan
ketat dan terus menerus serta tindakan segera.
• Dekat dengan kamar operasi, ruang perawatan
lainnya,
• Akses yang mudah ke IGD, Radiologi dan ke
Laboratorium.
Prioritas Pasien ICU
• Penyakit/gangguan akut pada system organ

Prioritas I vital yang memerlukan tindakan terapi yang


intensif dan agresif untuk mengaasinya
• Gangguan/ gagal napas; sirkulasi, saraf, ginjal

• Pemantauan/observasi secara intensif atau non


intensif atas resiko ancaman gangguan organ
Prioritas II vital
• Observasi intensif pascah bedah jantung; bedah
intensif, pasca henti jantung

• Pasien dalam keadaan sakit kritis dan tidak

Prioritas III stabil dengan harapan kecil untuk sembuh dari


ICU
• Pasien hana memerlukan terapi intensif pada
penyaki akutna dan tidak diintubasi

Indikasi Masuk ICU

❖ Memerlukan inotropik
❖ Oedem paru
❖ HT enselopaty
❖ Gagal Nafas , PaO2 ˂ 50 mmHg
❖ Koma apapun penyebabnya
❖ AMI
❖ Aritmia Jantung yang mengancam jiwa
❖ Trauma ganda
❖ Pasca bedah Op Besar (Trepanasi, Open Heart, thorakotomy)
Pasien tidak membutuhkan ICU

❖ Pasien mati batang otak (MBO), kecuali yang merupakan


donor organ
❖ Pasien prioritas 1 atau 2 yang menolak perawatan / tindakan
agresif di ICU
❖ Pasien dengan keadaan vegetatif atau permanen
❖ Pasien dengan keadaan stabil dengan resiko yang rendah
untuk menjadi berbahaya
❖ Pasien dalam stadium akhir ( End – Stage ) penyakit –
penyakit
Indikasi Keluar ICU

❖ Penyakit atau kedaan pasien telah membaik dan cukup stabil


❖ Terapi atau pemantauan intensif tidak diharapkan bermanfaat
Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebih lanjut ICU
(Keluar Paksa)
❖ Pasien hanya memerlukan observasi intensif saja, sedangkan
ada pasien yang lebih gawat lagi yang memerlukan terapi dan
observasi yang lebih intensif.
Tugas Perawat Kritis

Caring Role Coordinating Role Therapeutic Role

Memelihara Mengatur Pelaksana


pasien dan keterpaduan pelimpahan tugas
menciptakan tindakan dari dokter untuk
lingkungan perawatan, tindakan
biologis, diagnostic & diagnostik &
psikologis, terapeutik terapeutik.
sosiokultural
Ketrampilan dan Masalah Kegawatan

Urutan penanganan prioritas kegawatan didasarkan pada 6


B, yaitu :

B – 1 Breath – Sistem Pernafasan


B – 2 Bleed – Sistem Peredaran Darah ( Sirkulasi )
B – 3 Brain – Sistem Syaraf Pusat
B – 4 Blader – Sistem Urogenital
B – 5 Bowel – Sistem Pencernaan
B – 6 Bone – Sistem Tulang dan Persendian
Perawat ICU harus mampu

❖ Membebaskan jalan nafas dari ❖ Respirator untuk pernafasan


sumbatan bantuan
❖ Memberikan nafas buatan ❖ Laryngoskop untuk intubasi
❖ Pijatan jantung luar jika jantung trachea
berhenti ❖ Monitor ECG untuk pemantauan
❖ Posisi koma dan posisi shock aritmia
❖ Memberikan terapi oksigen dan ❖ Drain thorak dan pompanya untuk
nebulasi pneumo / hematothorak
❖ Melakukan suction ❖ Memberikan obat – obatan
❖ Penghisapan jalan lendir pada darurat
nafas ❖ Mengenali aritmia berbahaya
❖ Memasang infus / IV line untuk ❖ DC-Shock untuk defibrilasi
memasukkan obat atau cairan ❖ Merawat pasien dengan tekanan
intrakranial meningkat
Rencana Intervensi 03.
02. Diagnosa Kep

Pengkajian
Proses 04.
01. Implementasi
Kep

02.
05. Evaluasi
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian Keperawatan
Pengkajian Keperawatan

B – 1 Breath – Sistem Pernafasan


B – 2 Bleed – Sistem Peredaran Darah ( Sirkulasi )
B – 3 Brain – Sistem Syaraf Pusat
B – 4 Blader – Sistem Urogenital
B – 5 Bowel – Sistem Pencernaan
B – 6 Bone – Sistem Tulang dan Persendian
Diagnosis Keperawatan pada
pasien kritis

RESPIRASI
❖ 1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
❖ 2. Gangguan Penyapihan Ventilator
❖ 3. Gangguan Pertukaran Gas
❖ 4. Gangguan Ventilasi Spontan
❖ 5. Pola Napas Tidak Efektif
❖ 6. Risiko Aspirasi
Diagnosis Keperawatan pada
pasien kritis
SIRKULASI
❖ 1. Gangguan Sirkulasi Spontan
❖ 2. Penurunan Curah Jantung
❖ 3. Perfusi Perifer Tidak Efektif
❖ 4. Risiko gangguan Sirkulasi Spontan
❖ 5. Risiko Penurunan Curah Jantung
❖ 6. Risiko Perdarahan
❖ 7. Risiko Perfusi Gastrointestinal Tidak Efektif
❖ 8. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Diagnosis Keperawatan pada
pasien kritis

NUTRISI & CAIRAN


❖ 1. Defisit nutrisi
❖ 2. Diare
❖ 3. Disfungsi motilitas Gastrointestinal
❖ 4. Hipervolemia
❖ 5. Hipovolemia
❖ 6. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
❖ 7. Risiko Hipovolemia
❖ 8. Risiko Ketidakseimbangan cairan
❖ 9. Risiko Ketidakseimbangan elektrolit
❖ 10.Risiko Syok
Diagnosis Keperawatan pada
pasien kritis
NEUROSENSORI
❖ 1. Konfusi akut
❖ 2. Konfusi kronis
❖ 3. Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial : Gangguan
mekanisme dinamika intracranial dalam melakukan
kompensasi terhadap stimulus

NERI & KENAMANAN


❖ Nyeri akut/kronis

PSIKOLOGIS
❖ Ansietas
Diagnosis Keperawatan pada
pasien kritis
LINGKUNGAN
❖ 1. Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
❖ 2. Hipertermia
❖ 3. Hipotermia
❖ 4. Risiko jatuh
❖ 5. Risiko Infeksi
❖ 6. Risiko Luka tekan

PERILAKU
❖ Defisit Perawatan Diri

PSIKOLOGIS
❖ Ansietas
Jenis Intervensi

Observasi
(Periksa,
identifitasi,monitor)
Terapeutik
(berikan, lakukan)
Jenis Tindakan
Edukasi
(ajarkan, anjurkan, latih)
Kolaborasi
(kolaborasikan, rujuk,
konsultasikan)
Fase Implementasi

Fase persiapan Menyimpulkan hasil


Fase puncak implementasi pelaksanaan intervensi
Fase terminasi keperawatan
Kategori Implementasi

Independent Interdependent Dependen


• Mandiri • Perlu kerjasama • Instruksi tenaga
• Mengkaji, dengan nakes medis
merumuskan lain
diagnosis,
mengidentifikasi
tindakan dan
mengevaluasi
respon tindakan
Jenis Evaluasi

Evaluasi Evaluasi
Form Suma
proses atif tif hasil
Dilakukan segera setelah Dilakukan setelah semua
implementasi rencana aktivitas proses
keperawatan keperawatan dilakukan

Format Format
SOAP/SOAPIE SOAP/SOAPIE
/SOAPIER /SOAPIER
Untuk menilai kefektifan Untuk menilai dan
tindakan yang telah memonitor kualitas
dilaksanakan asuhan keperawatan
yang telah diberikan
End of Life Care
❖ Perawatan end of life atau menjelang ajal adalah perawatan
yang diberikan untuk membantu klien dengan penyakit tidak
dapat disembuhkan untuk memberikan dukungan hidup
hingga pasein tersebut meninggal (Rosser & Walsh, 2014).

❖ Perawatan fase end of life di ICU dilakukan pada tahap


transisi yaitu tahap dimana tindakan pengobatan tidak efektif
untuk penyembuhan klien dan perlunya perawatan dari aktif
menuju perawatan paliatif dan end of life (Morton & Fontaine,
2009).
Macam – macam definisi pasien yang
menjelang ajal (istilah dalam kematian)
a. Mati otak (MBO) – mati batang otak
Definisi neurologis dimana seseorang dikatakan mati otak ketika
semua aktivitas elektris otak telah berhenti
b. Euthanasia
Kematian yang mudah, tindakan mengakhiri hidup tanpa rasa sakit
c. Hospice
Program yang berkomitmen untuk mengusahakan berakhirnya hidup
tanpa rasa sakit
d. Paliative care
Perawatan pada seorang pasien dan keluarganya dengan penyakit
yang tidak dapat disembuhkan dengan cara memaksimalkan kualitas
hidup pasien
Tahapan Kehilangan
❖ Penolakan dan isolasi, menyangkal akan meninggal merupakan
mekanisme pertahanan diri dan bersifat sementara
❖ Marah, penyangkalan memunculkan kemarahan, kebencian,
kegusaran dan iri hati.
❖ Sasaran kemarahan, yaitu dokter, perawat, anggota keluarga,
Tuhan
❖ Menawar, berharap kematiannya ditunda, berjanji
mendedikasikan hidupnya pada Tuhan atau melayani orang
lain.
❖ Depresi, mulai menerima kepastian atas kematiannya, menjadi
pendiam, menolak dikunjungi, menangis dan berduka
❖ Menerima, akhir perjuangan menjelang kematian,
mengembangkan rasa damai, menerima nasibnya, perasaan
dan rasa sakit pada fisik mulai hilang.
Karakteristik pasien di ruang intensif

❖ - Ruangan asing
❖ - Dipenuhi alat-alat yang kompleks
❖ - Sulit berkomunikasi
❖ - Gangguan tidur
❖ - Jauh dari keluarga ❖ Berdampak stress
❖ -Tidak bisa ambil kepuutusan bagi keluarga
sendiri
❖ - Cemas, frustasi
❖ - Kehilangan harga diri
❖ - Muncul pikiran negative
❖ - Distress spiritual
THANKS!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai