Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAAN

SUBJEKTIF DAN
OBJEKTIF PADA KASUS
01 PATIENT
ASSESSMEN
T
1. KELUHAN UTAMA
(Chief Complaint)

Keluhan utama adalah informasi pertama yang diperoleh dari pasien. Mereka akan
mengungkapkan keluhan mereka dengan kata-kata mereka sendiri.
• “Location of pain”
• “Duration”
• “Provoking factors or aggravating factors”
2. MEDICAL HISTORY
Riwayat medis yang lengkap dan teliti tidak hanya membantu menegakan diagnosis, tetapi
juga memberikan informasi mengenai kerentanan dan reaksi pasien terhadap infeksi.
Selain itu history taking merupakan kesempatan dokter untuk mengetahui anak dan
keluarga, karena sering ada pertanyaan spesifik yang berkaitan dengan riwayat kesehatan
anak yang akan relevan dengan manajemen mereka, maka dibutuhkan informasi dari
orangtua.

Riwayat medis harus diambil secara sistematis, mencakup semua area sistem
tubuh. Area utama meliputi:
• Sistem kardiovaskular (mis. Lesi jantung, tekanan darah, demam rematik).
• Sistem saraf pusat (mis. Kejang)
• Sistem endokrin
• Saluran pencernaan (mis. Hepatitis).
• Saluran pernapasan (mis. Asma, bronkitis, infeksi saluran pernapasan atas).
• Sistem limfatik (trans. darah)
• Allergi
2. MEDICAL HISTORY
1. Prenatal History:
• Mengenai riwayat ibu pada fase hamil, termasuk:
Nutritional disorders, Drugs history, Diseases, Trauma
2. Natal History
• It includes history of child at the time of birth.
3. Post Natal
• Mengenai riwayat periode awal anak. Termasuk riwayat yang berkaitan
dengan jenis dan durasi kebiasaan makan, gangguan gizi.
• Trauma
• History of immunization.
3. DENTAL HISTORY

• Oral hygiene
• Oral habit history.
• Perawatan sebelumnya
• Waktu erupsi dan perkembangan gigi
• Perawatan pencegahan apa yang telah dilakukan sebelumnya.
• Metode pengendalian nyeri yang digunakan sebelumnya.
Area pertanyaan harus mencakup:
• Perkembangan bicara dan bahasa.
• Keterampilan motorik.
• Sosialisasi

4. PERTUMBUHAN
DAN
PERKEMBANGAN
02 EXAMINATI
ON
Extra-oral
Examination
Pemeriksaan ekstra-oral harus menjadi salah satu
penilaian umum kesejahteraan anak, dokter gigi harus
secara rutin mengukur tinggi dan berat badan.
Pemeriksaan fisik umum harus dilakukan. Dokter
harus menilai:
• Shape of the head
• Shape of the face
• Simetri wajah, dimensi, dan tipe wajah dasar
ortodontik.
• TMJ
• Lymph nodes
• Nose
• Chin.
• Mata, sklera, pupil, dan konjungtiva.
• Pergerakan Bola mata yang mungkin
menunjukkan juling atau palsy.
• Tonus bibir: hipertonus/hipotonus/simetris
• Warna dan penampilan kulit.
• Kelenjar submandibular
Intra-oral
Examination

• Elemen gigi: perubahan warna, fraktur, abrasi, erosi, karies


• Soft tissues including oropharynx, tonsils and uvula.
• Hard tissue
• Kebersihan mulut dan status periodontal.
• Jaringan periodontal.
• Oklusi dan hubungan ortodontik.
• Kuantitas dan kualitas saliva.
Pulp sensibility
(vitality) testing
Tujuan dari tes ini adalah untuk mendapatkan respons
pulpa untuk rangsangan tertentu.
Thermal Percussion.
• Test Panas Perkusi  dilakukan dengan cara memberi pukulan cepat
Hot gutta-percha stick (>65.5° C) tetapi tidak keras dengan menggunakan ujung jari/ujung
Hot water instrument, kemudian intensitas pukulan ditingkatkan.
Heated instrument
• Test Dingin
Pencil of ice
ice sticks
carbon dioxide
Ethyl chloride

Electrical Pulp Testing Mobility.


Tes ini memanfaatkan arus listrik ringan untuk
menstimulasi saraf dan mendapat respons. Tes mobilitas dilakukan untuk mengetahui apakah gigi
Kelemahan utama dari Electrical Pulp Testing adalah ia terikat kuat atau longgar pada alveolusnya. Tes mobilitas
hanya menunjukkan apakah gigi itu vital atau tidak dan tidak dilakukan dengan menggerakkan gigi ke arah lateral
memberikan informasi tentang kesehatan, integritas/ pasokan dalam soketnya dengan menggunakan jari atau tangkai
vaskular pulpa. dua instrument.
Probing
Probing bertujuan untuk mengukur
kedalaman jaringan periodontal dengan
menggunakan alat berupa probe. Cara
yang dilakukan dengan memasukan probe
ke dalam attached gingiva, kemudian
mengukur kedalaman poket periodontal
dari gigi pasien yang sakit
Radiography 03
Other imaging:

02 • CT-SCAN
• Magnetic resonance imaging (MRI).
• Nuclear medicine.
• Ultrasonography.

Teknik radiografi :
• Bitewing radiographs.
• Periapical radiographs.
• Panoramic radiographs.
01 •  Occlusal

Prinsip utama dalam mengambil radiografi pada anak harus


meminimalkan paparan radiasi pengion yang konsisten dengan
penyediaan perawatan yang paling tepat. Radiografi sangat penting
untuk diagnosis yang akurat
PERAWATAN
ENDODONTIK
PADA GIGI
DESIDUI
Click icon to add picture

• Ruang lingkup endodontic anak: Perawatan pulpa gigi desidui


dan gigi permanen muda
• Tujuan perawatan endodontic:
1. Gigi desidui : mempertahankan fungsi gigi sampai tanggalnya gigi dan
untuk perkembangan oklusi gigi
2. Gigi permanen muda : mempertahankan kelesetarian perkembangan akar
sehingga dapat berfungsi selama perkembangan gigi
• Prinsip umum dan prosedur hampir sama dengan gigi permanen
Click icon to add
picture

Pulpotomy
• Pembuangan pulpa vital dari kamar pulpa kemudian diikuti oleh penempatan obat di atas orifise yang
akan menstimulasikan perbaikan atau memumifikasikan sisa jaringan pulpa vital pada akar gigi.
•Tipe Pulpotomy
1.Devitalization technique
2. Preservation technique
3.Regeneration technique
 
Click icon to add
picture

Partial Pulpotomy
Penghilangan sebagian kecil pulpa koronal vital sebagai cara untuk mempertahankan
sisa koronal dan pulpa radikular. Penghilangan ini diindikasikan terutama dalam kasus
fraktur yang melibatkan pulpa. Ini melibatkan pengangkatan 2 mm pulpa koronal yang
meradang dengan bur steril dalam handpiece kecepatan tinggi yang didinginkan dengan
larutan steril.
Click icon to add
picture

Formocresol Pulpotomy
Penggunaan formocresol untuk pulpotomi pada gigi sulung direkomendasikan teknik multivisit.
Formokresol berdasarkan struktur kimianya adalah kombinasi:
• Formaldehyde — 19% Cresol — 35%
• Gliserin — 15% Air
PULPECTOMY

• Pulpektomi merupakan prosedur dimana pulpa vital dieliminasi seluruhnya karena


cedera irreversibel akibat karies maupun trauma mekanik. Prosedur ini efektif
mengeliminasi rasa nyeri dan mencegah infeksi sekunder.
• Tipe Pulpektomi
1. Single visit
2. Multi visit pulpectomy
Apeksogenesis

• Diindikasikan untuk gigi permanen yang vital dengan paparan pulpa yang besar dan apeks yang
terbentuk tidak sempurna
1. Gigi permanen dengan pulpa vital dan apeks terbuka: Apexogenesis diikuti dengan perawatan saluran akar
dan restorasi permanen
2. Gigi permanen dengan pulpa vital dan apeks tertutup: Perawatan saluran akar yg diikuti dengan restorasi
permanen

• APEXIFICATION
• Diindikasikan untuk pulpa nonvital dengan apeks yang terbentuk tidak sempurna atau terbuka
1. Gigi permanen dengan pulpa nonvital dan apeks terbuka: Apeksifikasi diikuti oleh perawatan saluran akar dan
restorasi permanen
2. Gigi permanen dengan pulpa nonvital dan apeks tertutup: Perawatan saluran akar diikuti dengan restorasi
permanen.
CLASSIFICATION OF PULPAL
DISEASES

• Disease of the pulp can be classified as:


1. Pulpitis
I. Reversible pulpitis
II. Irreversible pulpitis
III. Hyperplastic pulpitis
IV. Internal resorption
2. Pulp degeneration-pulp calcification
3. Necrosis

Date Your Footer Here 22


Title of your Slide

PULPITIS PULPITIS HYPERPLASTIC


REVERSIBLE IRREVERSIBLE PULPITIS

(pulpa polip)
Treatment: Treatment: Treatment:
• Restorasi yang baik • Pulpectomy or root • Pulpectomy, root canal
dengan isolasi yang canal therapy therapy
memadai dan efektif

NEKROSIS PULPA
• Pulpectomy, root canal therapy, ekstraksi

Date Your Footer Here 23


Click icon to add picture

PERIRADICULAR
DISEASES

Date Your Footer Here 24


Periodontitis Apikalis Condensing Osteoitis Acute Alveolar Abscess
Pulpectomy, root canal Root canal treatment. Drainase, followed by
treatment root canal
treatment/pulpectomy
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai