Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Gingivoplasty
Gingivoplasti mirip dengan gingivektomi, tetapi tujuannya berbeda. Gingivektomi dilakukan
untuk menghilangkan pocket periodontal dengan cara memotong jaringan gingiva.
Gingivoplasty dilakukan untuk membentuk kembali kontur fisiologis gingiva yang
berkonsistensi kaku dan fibrotic yang tidak disertai pocket. Pengembalian kontur gingiva
bertujuan untuk memperbaiki estetika dan mencegah timbulnya penyakit rekuren. Penyakit
gingiva dan periodontal sering menghasilkan perubahan dalam gingiva yang mengganggu
perjalanan makanan secara normal, menjadi tempat akumulasi plak dan sisa-sisa makanan, dan
memperpanjang dan memperparah proses penyakit.
Gingivoplasty dapat dilakukan dengan pisau periodontal, scalpel, pisau rotary diamond
stones, atau elektroda/laser. Prosedur gingivoplasti terdiri dari tapering (meruncing tepi
gingiva) yang bertujuan untuk mengembalikan scallped gingiva, menipiskan gingiva cekat/
attach gingiva, membentuk alur interdental vertical (vertical interdental groove) dan
membentuk papilla interdental agar di dapat jalur pembuangan bolus makanan yang
dikunyah.

1.2 Gingivectomy by Electrosurgery


Teknik gingivektomi dengan electrosurgical merupakan teknik yang biasa digunakan
(gabungan) dengan teknik gingivektomi dengan hand instrument. Teknik ini memiliki
kelebihan untuk mendapatkan kontur yang adekuat dari jaringan dan mengontrol hemoragi.

Gambar 1. Alat electrosurgery

Namun ada beberapa kekurangan pada teknik ini, yaitu :


1. Tidak bisa untuk pasien dengan cardiac pacemaker (alat pacu jantung)
2. Menghasilkan bau tidak enak
3. Jika mengenai tulang, dapat menyebabkan kerusakan tulang yang tidak bisa
diperbaiki
4. Panas yang dihasilkan alat dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan
kehilangan dukungan periodontal jika terlalu dekat dengan tulang.
5. Saat mengenai akar, dapat menyebabkan area cementum terbakar
Oleh karena itu penggunaan electrosurgery harus dibatasi pada prosedur superfisial
(gingivoplasti, pengangkatan gingiva enlargement), tidak direkomendasikan untuk
primary gingivectomy, Tindakan ini tidak boleh digunakan untuk prosedur yang
melibatkan kedekatan dengan tulang, seperti operasi flap, atau operasi mucogingival.

Penghapusan gingiva enlargement dan gingivoplasty dilakukan dengan elektroda


berbentuk jarum, yang dilengkapi dengan loop ovoid kecil atau elektroda berbentuk
diamond untuk festooning (memperbaiki estetik)

Selama semua prosedur pembentukan kembali, elektroda diaktifkan dan dipindahkan


dengan gerakan "mencukur" yang singkat. Untuk pengobatan abses periodontal akut,
sayatan untuk membuat drainase dapat dibuat dengan elektroda jarum tanpa harus
mengerahkan tekanan yang menyakitkan. Setelah gejala akut mereda, dapat
dilanjutkan dengan prosedur rutin untuk pengobatan abses periodontal.

 Healing After Electrosurgery


Sama dengan bedah menggunakan pisau periodontal, tetapi ada peneliti
menemukan penyembuhan yang electrosurgery lebih lama akibat terjadi
penurunan tinggi gingiva yang lebih besar, dan lebih banyak cedera tulang
setelah bedah.

1.3 Laser Gingivectomy


Laser yang paling umum digunakan dalam kedokteran gigi adalah karbon dioksida (CO2) dan
neodymium: yttriumaluminum-garnet (Nd: YAG), yang memiliki panjang gelombang dari 10.600 nm
dan 1064 nm, masing-masing, baik dalam kisaran inframerah, harus dikombinasikan dengan visible
laser supaya dapat dilihat. Sinar laser CO2 telah digunakan untuk eksisi gingiva. Penyembuhan pada
teknik ini lebih lama bila dibandingkan dengan penyembuhan setelah gingivektomi pisau bedah
konvensional. Penggunaan sinar laser untuk operasi oral membutuhkan tindakan pencegahan untuk
menghindari pemantulan sinar pada permukaan instrumen, yang dapat mengakibatkan cedera pada
jaringan tetangga dan mata operator. Saat ini, penggunaan laser untuk operasi periodontal tidak
didukung oleh penelitian penggunaan laser untuk keperluan periodontal lainnya, seperti kuretase
subgingival tidak dianjurkan.

Anda mungkin juga menyukai