Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MAKALAH

METODE PENELITIAN DAN PENULISAN HUKUM

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU PEMALSUAN


SURAT PCR DI KOTA JAYAPURA

Oleh:
MAIKEL M .IMBURI
NIM. 2019013

FAKULTAS HUKUM
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM UMEL MANDIRI
JAYAPURA
2022
A. Latar Belakang Masalah

Hukum dalam bermasyarakat harus disesuaikan dan dikembangkan sesuai

dengan permasalahan yang muncul di masyarakat, sekalipun hukum mengikuti

perkembangan kehidupan masyarakat. Situasi saat ini belum bisa menjadi patokan

minimal bagi kejahatan. Kehidupan masyarakat saat ini banyak dihadapkan pada

permasalahan yang diakibatkan oleh kerugian baik individu, masyarakat maupun

negara yang diakibatkan oleh kejahatan tersebut. Hukum bisa berperan penting

dalam menegakkan dan menindak kejahatan yang terjadi di tengah-tengah

masyarakat, akan tetapi yang kita lihat dan yang kita ketahui masih banyak terjadi

tindakan-tindakan kejahatan yang sangat meresahkan dan merugikan seluluruh

masyarakat.

Kondisi yang terjadi seperti yang di ketahui telah mewabahnya sebuah virus

menular yang menyerang manusia di seluruh dunia. Terjadinya pembatasan wilayah

hampir diseluruh tempat dan kegiatan masyarakat, dibatasi terutama ketika

melakukan perjalanan keluar kota, masyarakat diharuskan membawa surat

keterangan sehat atau surat Polymerase Chain Reaction ( PCR ) untuk memastikan

tidak terjangkitnya virus. Khususnya di Indonesia pemerintah mengambil kebijakan

yang sangat serius untuk menanggulangi penyebaran wabah virus ini sehingga

pemerintah mengacu pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 dan Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2018 Pemerintah juga mengeluarkan Surat Edaran Nomor 7

Tahun 2020. 1

1
Surat Edaran Nomor 7 Tahun 2020 tentang Kriteria dan Persyaratan orang dalam masa adaptasi
kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman corona virus disease 2019(covid-19)
Kebijakan pemerintah terkait penanggulangan bencana dunia yaitu Corona

Virus Diase 2019 ( Covid-19 ) menyebabkan perekonomian tidak bisa berjalan

seperti biasanya. Masyarakat banyak yang tidak bisa bekerja dikarenakan kebijakan

ini sehingga banyak pula masyarakat yang tidak bisa melangsungkan kehidupannya

karena tidak bisa mencari uang dan timbulah banyak kejahatan yang terjadi di

lingkungan umum. Pemalsuan surat Polymerase Chain Reaction ( PCR ) saat ini

banyak diperbincangkan di masyarakat. Pemalsuan ialah suatu wujud tindak pidana

atau tindakan yang melanggar kepentingan yang sah, pemalsuan adalah kesalahan

kepada dua norma dasar keyakinan yang bisa diklasifikasikan sebagai golongan

kriminal penipuan.

Menurut ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana ( Selanjutnya

disingkat KUHP ) pemalsuan dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu sumpah

pernyataan palsu, mata uang palsu, uang kertas, uang kertas nasional, surat palsu dan

terkadang stempel dan merek dagang palsu. Pada dasarnya kejahatan pemalsuan

pernyataan palsu adalah kejahatan penyimpangan hukum yang dikenal oleh para

pelaku sebagai kejahatan. Kurangnya kejujuran dan keterbukaan dalam keadaan

seperti sekarang akan mudah terpengaruhi oleh kondisi ekonomi pada pemenuhan

kebutuhan hidup hanya memuaskan keinginan konsumtif dan prestise di masyarakat

ini telah diatur dalam Pasal 266 sampai pasal 268 KUHP dan dengan ancaman

maksimal enam tahun.

Adapun penelitian terdahulu yang relevan terhadap penelitian ini yaitu

Sukendar mengungkapkan dalam pengurusan surat kesehatan para dokter, wajib

tunduk kepada peraturan yang diberlakukan. Pihak rumah sakit dan dokter dapat
mengikuti peraturan terhadap standar operating prosedur yang di berlakukan

berdasarkan amanat Undang-Undang. Penelitian yang lain Tjoanto, Suharyo,

mengungkapkan bahwa tindak pidana korupsi di Indonesia, penegakann hukum

belum efektif dalam melakukan upaya pencegahan untuk memastikan surat

keterangan dokter asli atau palsu. Tetapi dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

dan profesional. Akhir-akhir yang terjadi saat ini belum ada solusi yang efektif untuk

mengatasi oknum yang masih nekat melakukan tindakan korupsi melalui pengurusan

surat keterangan, oleh sebab itu dilakukan penelitian yang bertujuan menjelaskan

tindak pidana pemalsuan surat, serta sanksi dalam hukum pidana Indonesia terhadap

pemalsuan surat.2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskan beberapa permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimananakah pertanggungjawaban pidana pelaku tindak pidana pemalsuan

surat polymerase chain reaction ( pcr ) di kota jayapura?

2. Bagaimanakah pembuktian unsur tindak pidana pelaku pemalsuan surat

polymerase chain reaction ( pcr ) di kota jayapura?

2
Jurnal Interprestasi Hukum Diakses Pada Laman :
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/inde.php/juinhum , Pada tanggal 28 Maret 2022, Pukul
16.05.WIT.

Anda mungkin juga menyukai