1.

General Knowledge
a. For oil and gas production, explain :
a. The porpuse of safety system
b. Major objective of major system
c. How to achieve objective
b. Gambarkan skematik sumberdaya dan beri contoh pengelolaan limbah industry migas
yang masuk dalam kategori “reklasifiksasi”
c. Gambarkan skematik kerangka berpikir (framework of thinking) yang menunjukan
urutan yang kegiatan dalam pengelolaan lingkungan
d. Sebutkan aktivitas di kegiatan hulu migas yang merupakan sumber terjadinya limbah
2. Drilling
a. Gambarkan skomatik yang menggambarkan flowpath operasi pengeboran yang
terkait dengan environmental discharge
b. Sebutkan jenis-jenis limbah yang dihasilkan oleh aktivitas pengeboran
c. Sebutkan dan beri penjelasan singkat 5 pendekatan atau cara untuk menbgurangu
sampak lingkungan dan aktivitas pengeboran
d. Beri penjelasan singkat mengapa dampak lingkungan kegiatan pengeboran pada
umumnya teramati setelah melewati chronic exposure
e. Berikan penjelasan singkat mengenai slurry injection
f. Berikan penjelasan singkat mengenai bioremediation
3. Waste from production operation
a. Sebutkan jenis-jenis limbah yang tergolong major waste danassosciated waste
b. Gambarkan skematik opsi-opsi penanganan oil sludge
c. Jelaskan apa yang dimaksud fugitive gases dan bagaimana pengendaliannya
d. Tentukan banyaknya emisi CO2 (ton/tahun) dari suatu flare gas dengan data :
i. Flow = 10 MMSCF
ii. Komposisi = 80%etana, 15%etana, propane = 5%
iii. Combustion efficiency = 98%
iv. BM CO2 = 48 lb /lbmol
v. 1 ton = 2204 lb
vi. Molar vol = 379 SCF/lbmol
4. Produced water
a. Sebutkan komponen yang ada dalam produced water
b. Sebutkam dan beri penjelasan singkat mengenai pendekatan dalam pengelolaan
produce water
c. Sebutkan dan beri penjelasan mengenai konsep downhole separator
d. Sebutkan 5 komponen dalam produced water yang harus dipertimbangkan dalam
waterflood
e. Tentukan diameter maksimum particular matter (K=2,5 D)
f. Gambarkan typical arrangemen suatu water treatment plan yang terakhirnya adalah
reinjection
Jawaban :

Nomor 1

a.
i. The porpuse of safety system : protect personel, environment, and facility
ii. The major of safety system : to prevent release of hydrocarbon from the process, ro
minimize the adcerse effects
iii. How to achieve the objective :
1. Recover released fluids
2. Preventing ignition
3. Preventing undesireable events
4. Shutting in the process

b.

c.
 d. (1) Kegiatan pemboran dan komplesi, (2) konstruksi dan pembangunan surface facility,
(3) kegiattan produksi, (4) handling dan transportasi, (5) decommissioning, (6)
abandonment

Nomor 2

a.

b. Kljkljklj
a. Waste lubricants
b. Spacers
c. Spent / contaminated WbM
d. WBM cuttings
e. Spent / contaminated OBM
f. OBM cuttings
g. Spent Bulk chemicals
h. Spent special products

c. Gunakan Syntetic Base Mud

SBM memiliki kadar keracunan yang rendah, lebih cepat terbiodegradable dan potensi
bioaccumulation yang rendah, juga memiliki karakteristik seperti Oil Base Mud
Gunakan Less Toxic Additives
Menggunakan aditif yang memiliki tingkat keracunan rendah sehingga limbah pemboran
memiliki tingkat keracunan yang rendah juga
Slim Hole Drilling
Melakukan pengeboran slim hole menyebabkan volume lumpur pemboran dan cuttings
yang lebih kecil
Solid Control
Penggunaan peralatan solid control (seperti hydrocyclone dan centrifuge) bersama
kombinasu dengan chemical flocculant
Reuse/recycle
 Limbah pemboran dapat digunakan Kembali atau dikonversi menjadi material yang berguna

d. Konsentrasi yang digunakan pada pemboran relative rendah, sehingga menyebabkan efek
terhadap lingkungan baru terlihat pada saat chronic exposure
e. Slury injection : metode untuk menginjeksi limbah pemboran ke bawah tanah (di formasi)
untuk pembuangan permanen
Ada 2 jenis slury injection :
Annular injection : limbah slury diinjeksi melalui ruang antara dua casing (annulus)
Onjection into a disposal well : limbah slury diinjeksi pada bagian tertentu lubang pemboran
yang berada di bawah casing string atau pada bagian yang telah diperforasi
f. Bioremidiasi atau biological treatment merupakan suatu proses dgradasi material yang
mengandung hydrocarbon menggunakan mikroorganisme (bakteri atau jamur) hingga
menjadi residu yang tidak beracun. Tujuannya adalah mempercepat proses dekomposisi
dengan mengontrol parameter oksigen, suhu, kelembapan, dan nutrisi

Nomor 3

a. Oil major waste (high volume relative low toxicity)

Contoh : Produced water
Assosciated waste (low volume high toxicity)
Contoh : oily waste, used lubricants atau hydrolic oils, oily debris, produced sand, iron
sponge, etc
b.

c. Fugitives : kontaminan yang memasuki atmosfer dan tidak dapat melalui saluran yang
terbuka untuk mengontrol aliran
 10𝑥106 𝑆𝐶𝐹 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑠 0.8 lbmol CH4 lbmol CO2
d. 𝑥 𝑥 (( x )+
𝑦𝑒𝑎𝑟 379 𝑆𝐶𝐹 lbmol gas lbmol CH4
0.15 lbmol C2H6 lbmol CO2
( x )+
lbmol gas lbmol C2H6
0.15 lbmol C3H8 lbmol CO2 44lb ton
( x )) x 0.98 x x =
lbmol gas lbmol C3H8 lbmol CO2 2204lb
645.2647 ton
year

Nomor 4

a. Water, suspended oil, dissolved oil, suspended solids, dissolved gas, dissolved solid, bacterial
matter, added material
b. Hindari produced water menuju permukaan :
a. Water blocking menggunakan gel polimer
b. Downhole separator
Injeksi produced water ke formasi :Water flood, pressure maintenance, disposal
Discharge produced water : discharge regulation
Penggunaan Kembali/reuse : pemboran, stimulasi, workover
Konsumsi untuk penggunaan bermanfaat :
Irigasi, water public
c. Pembuatan separator yang kompleks karena harus dibuat lebih kecil dari tubing
Memerlukan tekanan yang tinggi saat injeksi ke formasi
d. Mikroorganisme : menyebabkan biokorosi, indikasi ada minyak terlarut sebagai nutrient
Disposed oil : mudah diserap oleh iron sulfides yang menyebabkan scaling dan sulit
dihilangkan dengan asam
Suspended solid : harus memiliki diameter yang kurang dari 1/3 pore throat diameter
Dissolved gas : biasanya oksigen yang nantinya menyebabkan korosi
Dissolved soilid : anion maupun kation yang nantinya akan membentuk mineral dan
mengendap
e. Dpore =√𝑘 (𝑚𝐷) = √2500 = 50 𝑚𝑖𝑐𝑟𝑜𝑛𝑒𝑠
1 50
D max partiles = 3 D pores = 3
micrones = 16.6 micrones
f.