Anda di halaman 1dari 11

Pengembangan Kawasan Masjidil

Haram Dan Perubahan Identitas

DosenPengapu :
Dr. Mirza Fuady, ST, MT

Muhammad Faris
2204204010023

Mata Kuliah : Riset Tematik


Data Lokasi
• Makkah adalah salah satu kota suci Islam dan
ibukota Provinsi Makkah, Arab Saudi.
• Total luas Kota Mekkah lebih dari 1.200 km2 (460 sq mi).
• Luas keseluruhan masjid ini mencapai
356.800 m2 (3.841.000 sq ft) dengan kemampuan
menampung jemaah sebanyak 820.000 jemaah ketika
musim haji dan mampu bertambah menjadi dua juta jemaah
ketika salat Id.
• Peziarah yang berdatangan berjumlah tiga kali lipat dari
penduduk setempat selama ibadah Haji setiap bulan Zulhijah.
• Kota ini merupakan lembah kering, dikelilingi pegunungan
karang yang tandus dengan bangunan Ka'bah sebagai
pusatnya.
• Sebelumnya kota ini rawan banjir bila di musim hujan
sebelum akhirnya pemerintah Arab Saudi memperbaiki kota
ini dan merenovasi kota ini.

2
Perkembangan Kondisi Terkini

Dengan sering majunya perkembangan zaman, maka pertumbuhan penduduk juga semakin meningkat , untuk
dapat menampung jamaah umroh dan haji yang datang ke Masjidil Haram dalam jumlah besar maka pihak
pengelola masjid memperluas dan membangun lantai bangunan tempat ibadah dari lantai 1 hingga lantai 6,
selain itu tempat penginapan makin bertambah disekitar masjidil haram . Dibidang teknologi, masjidil haraman
menggunakan teknologi AI untuk membantu pelayanan jamaah Masjidil Haram melalui robot berjalan untuk
membantu jamaah yang terkendala dalam ibadah atau ingin menanyakan perihal lain, masjid ini juga memiliki
sound sytem terbesar dan tercangih serta bangunan termahal di dunia.
3
Selain perkembangan pada Masjidil Haram, lingkungan sekitar masjid juga dilakukan pengembangan diantaranta perluasan
jilid tiga terdiri dari banyak proyek seperti perluasan masaa (tempat sai = lari-lari kecil antara bukit Syafa dan bukit Marwah),
taman-taman di luar ruang, jalan layang, tangga-tangga, kompleks bangunan untuk pelayanan jemaah, terowongan-
terowongan, bangunan keamanan, rumah sakit, terowongan untuk pejalan kaki, stasiun-stasiun transportasi, jembatan-
jembatan yang mengarah ke masjid, ring road yang mengelilingi Masjidil Haram, dan jaringan infrasuktur seperti pusat
pembangkit listrik, bendungan air dan sistem drainase banjir. Dari deretan proyek itu, 5 proyek utama yang menjadi prioritas
adalah:

1. Perluasan bangunan utama Masjidil Haram


2. Pembangunan taman-taman di luar ruang
3. Terowongan untuk pejalan kaki
4. Bangunan pusat pelayanan
5. Jalan melingkar (ring road)

Sebab daya tampung untuk jamaah pada musim haji dan umrah mengalami peningkatan, maka pemerintah arab Saudi
melakukan pengembangan infrastruktur secara cepat dengan menggunakan konsep desain yang modern, serta penggunaan
metode pembangunan dengan teknologi canggih , sehingga pembangunan penambahan bangunan terjadi dengan sangat
siknifikan.
Masterplan Perencana
Pembangunan Masjidil
Haram dan Mekah
Kebijkan Pemerintah

Visi Arab Saudi 2030 oleh Pangeran Muhammad bin • Pemerintah arab membuat kebijkan
Salman tersebut berdasar pada tiga pilar, Yakni : salah satunya yaitu developer atau
kontraktor pembangunan masjid harus
▪ Menjadikan Arab Saudi sebagai jantung dunia wajib dari orang beragama muslim
Arab dan Islam

• Pemerintah juga mengeluarkan kebijkan


▪ Menjadikan negeri tersebut sebagai sumber
kekuatan investasi global, untuk setiap bisnis atau perkantoran
diwilayah kota Makkah kepala atau
▪ Menjadikan Arab Saudi sebuah pusat yang pemimpin perushaanya atau kantoran
menghubungkan tiga benua Asia, Eropa dan wajib dari warga lokal Makkah dan
Afrika. beragama muslim

Salah satu dalam Visi 2030 tersebut adalah rencana • Pemerintah juga melarang bagi non
pemerintah Arab Saudi untuk memperbesar jumlah muslim memasuki Masjidil Haram
dan menyediakan pelayanan yang baik bagi 30 juta
jamaah Haji dan Umroh pada 2039. Rencana
tersebut berawal dari keberhasilan dalam • Setiap warga kota Mekkah, pengunjung
pengelolaan musim umroh terbesar, yang atau tamu yang meninngal dunia dikota
memungkinkan hampir 6,5 juta jamaah dari seluruh Makkah maka dishalatan dan
dunia untuk menjalankan ibadah di tanah suci.
dikebumikan di pemakaman Masjidil
Haram

6
Dampak Yang Ditimbulkan

Dari kebijakan pembangunan memberikan dampak positif sebgai Namun dari pembangunan memberikan dampak negatif sebgai
berikut: berikut:

1. Memudahkan akses jamaah haji di Makkah 1. Proses pembangunan yang sangat mewah dan megah di
Makkah telah meruntuhkan hampir seluruh peninggalan
2. Bertambahnya qouta haji dan umroh
sejarah semasa Nabi Muhammad hidup.
3. Fasilitas penunjang tempat ibadah terus bertambah
2. Memudarnya identitas sejarah secara fisik atau non fisik
terhapap Kawasan masjidil haram dari masa kemasa

3. Bertambahnya Bangunan Tinggi memberikan kesan kecil


tehadap bangunan Kakbah
7
Pembahasan Sesuai Materi Dalam Jurnal
Kebutuhan warga lokal, pengunjung, jamaah dan lingkungan harus dikenali dengan baik dan secara menyeluruh melalui
penulusuran ciri-ciri, serta jati diri, baik secara elemen fisik atau non fisik/psikis dengan memperhatikan kondisi factual dan
fungsi kehidupan kota serta histori agar kebutuhan warga kota dan kelestarian lingkungan dapat dipenuhi dan dipelihara
secara berkelanjutan.

Kehilangan identitas bisa disebabkan oleh beberapa fenomena diantaranya:


• Pembangunan kota lebih dititiberatkan pada pertimbangan aspek fisik dan ekonomi, serta cenderung mengabaikan
nilai‐nilai sosial budaya lokal dan historis kota.
• Terjadi peningkatan percepatan perubahan ruang-ruang kota secara sistematis dan pragmatis,
• Generalisasi dan keseragaman bentuk perkembangan dan visual kota.

Sebagai bagian yang tidak bisa dipisahkan dari daerah haram, Masjidil Haram menjadi kegiatan religi yang
memadukan kegiatan ritual haji, umroh, penginapan, wisata religi dan kebijakan pemerintah yang otentik sebagai
keugulanya. Dengan berkembangnya fisik lingkungan di kawasan Masjidil Haram diharapkan dapat meningkatkan image
serta identitas religius melalui konsep arsitektur pada bangunan ritual maupun bangunan khusus sebagai Masjid. Ini
mengindikasikan bahwa identitas Masjidil Haram ditentukan oleh hubungan personal antara jama’ah/pengguna tempat
atau penghuni tempat tersebut dengan lingkungannya baik fisik maupun sosial. 8
Diskusi
Masjidil Haram dibangun pertama kali pada tahun 692, Masjidil Haram telah mengalami sejumlah proyek
renovasi dari masa ke masa, proyek demi proyek pembangunan dan dilakukan oleh penguasa Kota Mekah
yang berbeda-beda, hingga seiring berjalannya waktu tampak masjidil haram mengalami perubahan.

Delapan Sejarah Renovasi Masijidil Haram dari masa ke masa, Mulai dari
1. Renovasi di zaman Umar bin Khattab
2. Renovasi di zaman Abu Ja'far Al Mansour
3. Renovasi di masa Abbasiyah
4. Renovasi era Kekhalifahan Utsmaniyah
5. Renovasi di era Saudi (Abdul Aziz)
6. Renovasi di era Saudi (Fahd bin Abdul Aziz)
7. Renovasi di era Saudi (Abdullah bin Abdul Aziz)
8. Renovasi era Saudi (Salman bin Abdul Aziz)

9
Opini
Rencana pemerintah Arab Saudi untuk memperbesar jumlah dan menyediakan pelayanan yang baik bagi 30 juta jamaah
Haji dan Umroh pada tahun 2039 berdampak pada Pembangunan yang sangat masif sedang digarap total oleh
Pemerintah Arab Saudi, pembangunan ini harus memperhatikan aspek fisik dan lingkungan serta identitas keorisinilan
kota Makkah tertutama pada Masjidil Haram .
Area - area atau tempat bersejarah yang merupakan simbol atau peninggalan sejarah umat islam yang
menjadikan identitas harus dipertahankan ketika sedang menuju pembangunan Masjdil haram, sehingga identitas
keaslianya tetap bertahan

10
Identitas Kawasan/Kota di Banda Aceh
Pengembangan Masjid Raya Baiturahman

Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh banyak mengalami


perubahan, utamanya penataan lanskap dan penambahan fasilitas
penunjang. Diantaranya terdapat parkir bawah tanah dan 12 unit
payung raksasa berpenggerak elektrik di sisi utara dan selatan
halaman masjid. “Payung ini secara desain mengikuti payung-
payung yang ada di Masjid Nabawi Madinah, dengan maksud
untuk menambah keindahan masjid, juga sebagai sarana untuk
kenyamanan beribadah para jamaah,” Renovasi masjid
baiturahman ini berdampak cukup baik bagi jamaah yang hendak
beriibadah di masjid, namun ada beberpa identitas dari
perkarangan masjid itu sendiri ada yang sudah hilang atau tidak
diberikan tanpa lokasi sejarah, namun pada bagian masjidnya dan
sejarahnya masih banyak dipertahankan saat ini hingga dibuat
pustaka sendiri untuk sejara masjid Raya dan sejarah lingkungan
masjid Raya.

11

Anda mungkin juga menyukai