Anda di halaman 1dari 3

A.

Judul Penelitian : PERILAKU MUZAKKI DALAM MENYALURKAN


DANA ZAKAT (STUDI KASUS PELAKU UMKM DI MEKKAH DAN
MADINAH)

B. Latar Belakang
Saudi Arabiah merupakan Negara islam yang dibangun oleh Nabi
Muhammad SAW, dan kaya akan sumber daya minyak, akan tetapi yang
sangat berpengaruh terhadap kekayaan Saudi arabiyah bukan kekayaan
sumber daya minyaknya akan tetapi terdapatnya dua kota bersejarah
bagi umat muslim yakni kota Makkah dan kota Madinah.
Kota Makkah dan kota Madinah adalah dua kota yang sangat
bersejarah bagi umat muslim karena kota Makkah merupakan kota
kelahiran Nabi Muhammad SAW, dan terdapat bangunan Ka’bah yang
merupakan peninggalan dari Nabi Ibrohim. Nabi Ibrohim beserta
kelurganya membangun peradaban di kota Makkah serta peradaban
inilah yang akhirnya menjadi ruju kan dan referensi bagi umat islam
untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh. Sedangkan kota Madinah
yang di kenal dengan sebutan kota madaniyah merupakan kotaa yang
dibangun oleh Nabi Muhammad SAW, menjadi kota bersejarah dan kota
tempat Nabi Muhammad membangun peradaban muslim di madinah.
Madinah merupakan kota kedua dalam penyebaran Islam dan
merupakan kota yang menjadi tujuan hijrah Rasulullah beserta para
sahabatnya untuk menghindari tekanan serta penyiksaan yang
dilakukan oleh kafir Quraisy Makkah. Dari kota Madinah inilah
akhirnya Islam bisa bersinar terang dan berkembang di penjuru dunia.
Madinah memang tepat menjadi contoh dalam pembentukan
masyarakat baru. Keberadaan kota Madinah berbeda dengan kota
Makkah. Kota ini menjadi pertemuan berbagai macam agama dan
tingkat peradabanya lebih maju sehingga dikatakan Madinah adalah
pusat loncatan peradaban Islam di zamanya. Untuk melihat bagaimana
kondisi masyarakat Madinah sebelum datangnya Islam bisa ditinjau dari
beberapa aspek (Istikomah, 2019). Aspek terpenting yang bisa di bidik
dalam setiap penelitian adalah aspek ekonomi yang di bangun oleh Nabi
Muhammad SAW.
Menurut keterangan yang di dapat oleh peneliti terkait dengan
aspek pembangunan ekonomi adalah terdapatnya kementerian yang
menangani zakat dan wakaf di Saudi Arabiyah. Kaitannya dengan
Wakaf, Pemerintah kerajaan Saudi Arabia membuat praturan bagi
majelis tinggi wakaf dengan ketetapan No. 574 tanggal 16 rajab 1386
sesuai dengan surat keputusan kerajaan No. M/35, Tanggal 18 rajab
1386. Majelis tinggi wakaf diketahui oleh Menteri Haji Dan wakaf
(Wizaratu al-Auqaf Wa al-Hajji), yakni menteri yang menguasai wakaf
dan menguasai permasalahan-permasalahn perwakafan sebelum
dibentuk majelis tinggi wakaf. Majelis tinggi wakaf mempunyai
wewenang untuk membelanjakan hasil pengembangan wakaf dan
menentukan langkah-langkah dalam mengembangkan wakaf
bedasarkan syarat-syarat yang ditentukan wakif dan menajemen wakaf.
(Muhsan, 2013: 22). Dengan demikian permasalahan zakat dan wakaf di
kerajaan Arab Saudi bukan hal yang aneh akan tetapi merupakan hal
yang sudah menjadi lumrah, sehingga masyarakat penggerah UMKM di
Makkah dan Madinah sudah memiliki keteraturan yang sempurna
karena di bingkai dengan regulasin yang jelas.
Namun demikian, pelaku UMKM yang menggunakan media mobil
dan rombong yang seringkali menjadi permasalahan yang sangat
menarik untuk di kaji karena keberadaan yang dianggap illegal oleh
pemerintah kerajaan Saudi Arabia. Sehingga, peneliti tertarik untuk
menkaji “Perilaku Muzakki Dalam Menyalurkan Dana Zakat (Studi
Kasus Pelaku Umkm Di Mekkah Dan Madinah)”
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, dapat di rumuskan
rumusan masalah sebagai berikut “bagaimana prilaku muzakki dalam
menyalurkan dana zakat dan wakaf di Mekkah dan Madinah?”. Dan,
tujuan penelitian yaitu untuk mrngrtahui prilaku muzakki dalam
menyalurkan dana zakat dan wakaf di Mekkah dan Madinah, serta
manfaat dari penelitian yaitu dapat prilaku muzakki dalam menyalurkan
dana zakat dan wakaf di Mekkah dan Madinah.

C. Kajian Pustaka
Perilaku muzakki dalam membayar zakat tentunya terkait dengan
beberapa faktor. Kendatipun zakat merupakan kewajiban bagi setiap
muslim yang telah memenuhi syarat sebagai wajib zakat, namun dalam
membayar zakat mereka dihadapi pada beberapa pilihan. Pilihan
tersebut tidak hanya terkait dengan pilihan terhadap mustahik zakat,
waktu pembayaran zakat dan lain sebagainya, tetapi lebih penting lagi
pilihan mengenai penyaluran zakat tersebut (secara langsung ke
mustahik yang diinginkan atau melalui lembaga pengelola zakat).
Keputusan muzakki dalam memilih Baitul Mal sebagai tempat
membayarkan dana zakat tentunya terkait berbagai faktor seperti
kepercayaan terhadap lembaga tersebut, kemudahan menjangkau
lokasi, pelayanan (kemudahan membayar), pemahaman terhadap
pengelolaan zakat, pemahaman agama (religiusitas), informasi publik
dan lingkungan muzakki itu sendiri. Lingkungan yang dimaksudkan
dalam hal ini dapat berupa kelompok referensi bagi muzakki ketika
mereka ingin membayarkan zakat. Keseluruhan faktor-faktor tersebut
dapat dipandang sebagai preferensi bagi keputusan muzakki dalam
memanfaatkan Baitul Mal sebagai tempat membayar zakat (Khairul
Amri, 2019: 388)
Perilaku dalam membayar zakat bagi muzakki merupakan cara
muzakki dalam menunaikan kewajiban atas harta yang ada pada dirinya
sebagai seorang muslim yang taat pada ketentuan-ketentuan yang
sudah menjadi kewajiban setiap muslim. Berikut disebutkan beberapa
perilaku muzakki di Indonesia dalam membayar zakat yang didasarkan
pada (Uzaifah, 2007:125) : 1). Cara Menghitung Zakat, yaitu Zakat
Harta (Uang, Emas, dan Perak) dibayarkan 2,5% setelah mencapai
nishab atau 2,5% setelah sempurna dimiliki selama satu tahun
berapapun banyaknya jumlah harta. Zakat Pencarian dan Profesi
dibayarkan 2,5% pendapatan bersih atau pendapatan kotor. Zakat
Kekayaan Dagang dibayarkan 2,5% keuntungan atau 2,5% modal yang
berputar. 2). Bentuk dari Zakat yang Disalurkan bisa berupa barang dan
bisa juga berupa uang. 3). Media Penyaluran Zakat bisa melalui Masjid,
Yayasan Sosial, Alim Ulama, Melalui Amil Zakat, atau Langsung
disalurkan secara individu. 4). Waktu Pembayaran Zakat, yaitu Zakat
Harta (Uang, Emas, dan Perak) dan Zakat Kekayaan Dagang dibayarkan
Setahun sekali sekitar bulan Ramadhan atau Setahun sekali di luar
bulan Ramadhan. Untuk Zakat Pencarian dan Profesi dibayarkan Setiap
mendapat hasil profesi atau Setahun sekali. 5). Jalur Pembayaran Zakat
bisa melalui institusi tempat muzakki bekerja ataupun tidak melalui
institusi tempat muzakki bekerja.

Anda mungkin juga menyukai