Anda di halaman 1dari 2

MEMBACA PRINSIP PLURALISME KH.

AHMAD SIBAWAYHIE SYADZLI


Dr. H. Fauzan, M.Si
Dosen FEBI UIN KHAS Jember dan Ekonomi Syariah STAIAS Demung Besuki
fauzkang@gmail.com

Berlapang dadalah dalam menghadapi orang lain siapapun dia, orang yang berlapang dada
adalah kekasih Allah. (Ahmad Sibawayhie)

Prolog
Tulisan ini sebenarnya berangkat dari keinginan penulis untuk memaknai ulang prinsip
kehidupan yang dibangun oleh KH. Ahmad Sibawayhie Syadzli dalam kehidupan bermasyarakat dan
berorganisasi. KH. Ahmad Sibawayhie merupakan sosok kiai yang dikenal sebagai kiai yang selalu
konsisten dengan pendiriannya, beliau memiliki 6 prinsip kehidupan yang dijadikan pedoman oleh diri,
keluarga dan santrinya. Enam prinsip tersebut antara lain: 1) JHEK GIGIREN BEN JHEK
MANGLOAN ORENG BENSROMBEN, GIGIRIN BEN PANGLO ABEKNAH DHIBIK
(Jangan mudah marah dan jangan menyalahkan orang lain sembarangan, marahilah dan
salahkan diri sendiri), 2) JHEK AJHEGEH SALANAH ORENG LAEN, JHEGEH SALANAH
ABEKNAH DHIBIK (Jangan menjaga kesalahan orang lain, jagalah kesalahan diri sendiri), 3)
JHEK NYOROAN ORENG BENSROMBEN, SORO ABEKNAH DHIBIK (Jangan mudah
menyuruh orang lain sembarangan, suruhlah diri sendiri), 4) NISER KA ORENG KARNA
ALLAH, BEJHIK KA ORENG KARNA ALLAH (Senang kepada orang lain karena Allah, Benci
kepada orang lain juga karena Allah), 5) TOLONGEH ORENG SE EKANIAJEH, TOLONGEH
ORENG SE NGANIAJEH (Tolonglah orang yang dianiaya, dan tolonglah orang yang
menganiaya), 6) PANANGGEMAH NGADEBBIH ORENG SAPA BEIH, ORENG SE
NANGGEMAH KAKASINAH ALLAH (Berlapang dadalah dalam menghadapi orang lain
siapapun dia, orang yang berlapang dada adalah kekasih Allah).
Pada tulisan ini, penulis hanya ingin mengkaji prinsip ke enam yaitu PANANGGEMAH
NGADEBBIH ORENG SAPA BEIH, ORENG SE NANGGEMAH KAKASINAH ALLAH
(Berlapang dadalah dalam menghadapi orang lain siapapun dia, orang yang berlapang dada
adalah kekasih Allah). Penafsiran penulis pada prinsip ke enam ini adalah bagaimana Kiai
Haji Ahmad Sibawayhie membangun prinsip pluralisme, terlebih lagi di jaman modern ini
tentunya sikap pluralisme ini perlu di bangun untuk menjaga keseimbangan kehidupan
bermasyarakan dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai