Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TUGAS 01

SURVEI DAN PEMETAAN


Dosen : Dr.Adang Saputra,S.Si.Komp.,M.Si.

OLEH:
OLGA CYNTIA SITINJAK
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI GEOLOGI
1. Teropong
Teropong digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh letaknya, misalnya
kapal dan gunung berapi. Alat ini terdiri atas tiga buah lensa cembung yang
berfungsi sebagai lensa objektif, lensa pembalik, dan lensa okuler. Lensa
pembalik diletakkan di antara lensa objektif dan lensa okuler sehingga jarak
antara bayangan yang dibentuk lensa objektif dengan lensa pembalik = 2f
pembalik. Jadi, terbentuk bayangan nyata, terbalik, dan sama besar. Bayangan
akhir yang dibentuk lensa okuler terlihat tegak seperti benda yang kita amati.
Sifat bayangan akhir teropong bumi adalah tegak, maya, dan diperbesar.

2. Unting-unting
Unting unting atau sering juga disebut dengan bandul, adalah salah satu alat
tukang yang biasanya dipergunakan untuk mengukur ketegakan suatu benda
atau bidang. Alat ini cukup sederhana dimana terbuat dari bahan besi dengan
permukaan berwarna besi putih, kuningan dan juga besi biasa, bentuknya
biasanya berbentuk prisma dengan ujung lainnya dibuatkan penempatan
benang kait. Namun dapat juga dijumpai dalam berbagai bentuk lainnya
daimana salah satu ujung nya tetap dibuat runcing.

Pemakaian Unting – unting

Beberapa pemakaian yang sering dijumpai dalam pekerjaan bangunaan adalah


untuk pengukuran ketegakan bekisting, ketegakan kayu saat setting kusen
pintu dan jendela, pembuatan benang horizontal pemasangan dinding bata,
penarikan titik pusat suatu jarak dan beberapa jenis pekerjaan lainnya.
Pemakaian unting unting adalah sangat mudah, dengan mengikatkan pada
kaitan besi bandul maka alat ini sudah bisa dipergunakan. Misalnya kita ingin
mengukur ketegakan suatu tiang, langkah pertama yang kita lakukan adalah
membuat paku ikatan pada salah satu ujung atas dari balok (dianjurkan jarak
dari bawah tidak terlalu dekat, diusahakan diujung atas tiang). Kemudaian
benang diikatkan pada balok dan unting unting diturunkan secara perlahan.
Tunggu posisi unting unting sampai pada posisi diam. Untuk mengukur
ketegakan adalah menchek jarak benang atas ke tiang dan kemudian
membandingkan jarak benang (as unting-unting ) ke tembok. Jika ukuran
jarak atas dan bawah sudah sama maka tiang sudah benar benar tegak.
3. Waterpass
Waterpass adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk menentukan apakah
suatu benda sudah sejajar dengan lainnya. Baik garis secara vertikal ataupun
horizontal, alat ini dapat mempermudah Anda untuk mengukur. Di dalam alat
ini terdapat air yang digunakan sebagai pertimbangan ukuran apakah sudah
sejajar atau belum. Alat ini adalah salah satu bagian penting dari setiap proyek
konstruksi dan perbaikan rumah. Memastikan bahwa semuanya sejajar adalah
kunci untuk sebuah konstruksi. Misalnya, alat ini sangat berguna untuk
mendapat akurasi sempurna dalam menyelesaikan proyek-proyek khusus
seperti memasang ubin. Tabung yang berada di tengah alat ini akan membantu
Anda memeriksa permukaan yang rata. Anda dapat menemukan alat ini dalam
ukuran panjang yang berbeda serta ukuran besar yang beragam. Alat ini dapat
membantu Anda memastikan objek menjadi rata dengan permukaan sehingga
dapat membangun suatu pijakan yang kuat. Proses untuk memeriksa
keakuratan suatu pijakan sangat sederhana yaitu dengan memeriksa apakah
ada perbedaan ukuran dari alat ini. Alat ini sudah diproduksi dengan berbagai
merk yang tersedia di pasaran. Terlepas dari merk yang berbeda, penggunaan
dan fitur alat ukur ini sama. Ini adalah alat yang digunakan untuk
menunjukkan seberapa sejajar atau tegak lurus suatu permukaan. Alat ini
adalah bagian penting dibandingkan dengan alat apa pun dalam sebuah
konstruksi, dan penting untuk mengetahui cara menggunakannya. Fungsi dari
alat ini adalah memastikan bahwa pondasi atau awal mula suatu pondasi tidak
miring dan sejajar sesuai dengan sketsa.

4. Theodolite
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan
waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut
yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Theodolite
merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam
survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada
suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar
mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk
dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat
diputarputar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut
vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat
ketelitian sangat tinggi (Farrington 1997). Survei dengan menggunakan
theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan luas dan atau cukup sulit
untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki relief atau perbedaan
ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan
kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien
(Farrington 1997). Instrumen pertama lebih seperti alat survey theodolit benar
adalah kemungkinan yang dibangun oleh Joshua Habermel (de: Erasmus
Habermehl) di Jerman pada 1576, lengkap dengan kompas dan tripod.

5. Total Station
Total Station dirancang untuk mengukur jarak horizontal dan kemiringan,
sudut dan ketinggian horizontal dan vertikal dalam survei topografi dan
pekerjaan geodetik, sebagaimana menjadi solusi survei. Hasil pengukuran
dapat direkam ke dalam memori internal Total Station dan dapat ditransfer ke
komputer pribadi. Kemampuan dasarnya adalah dapat melakukan pengkuran
dengan rentang jarak yang jauh, cepat, dan akurat. Total Station
dikembangkan dengan mengedepankan kenyamanan maksimal kerja pada
pengguna. Total Station mengukur sudut dan jarak ke berbagai titik yang
disurvei melalui koordinat dari titik yang diamati (x, y, dan z atau utara, timur,
dan elevasi) relatif terhadap Total Station dihitung menggunakan fungsi
trigonometrik/geometris. Instrumen survei yang paling umum digunakan saat
ini adalah total station. Total Station adalah kombinasi dari theodolite
elektronik, Electronic Distance Measurement (EDM) dan mikroprosesor
dengan unit memori. Theodolite digital elektronik pertama kali diperkenalkan
pada akhir 1960-an oleh Carl Zeiss Inc dan ditujukan membantu mengatur
panggung untuk pengumpulan maupun pemrosesan data lapangan yang
modern. Ketika theodolite elektronik digunakan dengan unit EDM bawaan,
kelahiran konsep baru dalam survei otomatis sepenuhnya dimulai. Nama asli
untuk instrumen jenis ini adalah tacheometer elektronik. Tetapi Hewlett-
Packard memperkenalkan menggunakan nama Total Station lebih dari 30
tahun yang lalu. Nama itu kemudian langsung dikenal sebagai sebuah profesi.
Dengan perangkat ini, seseorang dapat menentukan sudut dan jarak dari
instrumen ke titik yang akan disurvei. Dengan bantuan trigonometri, sudut
dan jarak dapat digunakan untuk menghitung posisi aktual (x, y, dan z atau
utara, timur, dan ketinggian) dari titik-titik yang disurvei secara absolut.
Transit standar pada dasarnya adalah teleskop dengan cross hairs untuk
melihat target. Teleskop melekat pada skala untuk mengukur sudut rotasi
teleskop (biasanya relatif ke utara sebagai 0 derajat) dan sudut kemiringan
teleskop (relatif terhadap horizontal sebagai 0 derajat). Setelah memutar
teleskop untuk membidik sasaran, seseorang dapat membaca sudut rotasi dan
sudut kemiringan dari titik referensi. Semua Total Station memiliki perangkat
EDM dan pemindaian sudut elektronik. Skala yang terkode dari lingkaran
horizontal dan vertikal dipindai secara elektronik, kemudian sudut dan jarak
ditampilkan secara digital. Jarak horizontal, perbedaan ketinggian, dan
koordinat dihitung secara otomatis. Selain itu, semua pengukuran dan
informasi tambahan juga dapat direkam.

6. GPS (Global Positioning System)

Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi berbasis satelit yang
terdiri dari setidaknya 24 satelit. GPS berfungsi dalam segala kondisi cuaca,
di mana pun di dunia, 24 jam sehari, tanpa biaya berlangganan atau biaya
penyiapan. Departemen Pertahanan AS (USDOD) awalnya menempatkan
satelit ke orbit untuk penggunaan militer, tetapi mereka dibuat tersedia untuk
digunakan sipil pada 1980-an.

Cara kerja GPS:

Satelit GPS mengelilingi Bumi dua kali sehari dalam orbit yang tepat. Setiap
satelit mengirimkan sinyal unik dan parameter orbital yang memungkinkan
perangkat GPS untuk memecahkan kode dan menghitung lokasi tepat dari
satelit. Penerima GPS menggunakan informasi dan trilaterasi ini untuk
menghitung lokasi pasti pengguna. Pada dasarnya, penerima GPS mengukur
jarak ke masing-masing satelit dengan jumlah waktu yang diperlukan untuk
menerima sinyal yang dikirimkan. Dengan pengukuran jarak dari beberapa
satelit lagi, penerima dapat menentukan posisi pengguna dan
menampilkannya secara elektronik untuk mengukur rute lari
Anda, memetakan lapangan golf, menemukan jalan pulang atau petualangan
di mana saja. Untuk menghitung posisi 2-D Anda (garis lintang dan garis
bujur) dan gerakan lintasan, penerima GPS harus dikunci pada sinyal minimal
3 satelit. Dengan 4 atau lebih satelit dalam pandangan, penerima dapat
menentukan posisi 3-D Anda (garis lintang, garis bujur dan ketinggian).
Umumnya, penerima GPS akan melacak 8 atau lebih satelit, tetapi itu
tergantung pada waktu dan di mana anda berada di bumi. Beberapa perangkat
dapat melakukan semua itu dari pergelangan tangan Anda.Setelah posisi
Anda ditentukan, unit GPS dapat menghitung informasi lain, seperti:

 Kecepatan Arah
 Jalur
 Jarak Perjalanan
 Jarak ke tujuan
 Matahari Terbit & Matahari Terbenam
 dan lebih lagi

Anda mungkin juga menyukai