STERIL
PRAKTIKUM I DAN II
Kelas : A5A
Kelompok :2
Asisten Dosen :
DENPASAR
2023
PRAKTIKUM I DAN II
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1.1 Mahasiswa mampu menjelaskan spesifikasi ruang bersih.
1.2 Mahasiswa mampu memperagakan cara mencuci tangan sesuai
prosedur yang telah ditentukan.
1.3 Mahasiswa mampu memperagakan cara menggunakan baju kerja
di grey area sesuai prosedur yang berlaku.
1.4 Mahasiswa mampu memperagakan cara menggunakan baju kerja
di white area sesuai prosedur yang berlaku.
1.5 Mahasiswa mampu memperagakan cara menggunakan Bio Safety
Cabinet (BSC) yang merupakan area dengan tingkat kebersihan
paling tinggi (kelas A latar B).
Tindakan atau proses menghilangkan zat atau objek dari semua kehidupan
dikenal sebagai sterilisasi. Volume dan jenis sterilisasi menentukan berapa lama.
Pembersihan media yang terlalu lama menyebabkan: Penguraian gula, pemecahan
vitamin dan asam amino, inaktivasi sitokinin zeatin ribosida, dan perubahan pH
yang menyebabkan agar (jelly) terdepolimerasi adalah contohnya (Fauzi, 2013).
Menurut Elisma (2016), jika bahan yang akan disterilkan berupa cairan
dengan aqueous transporter, maka:
1. Jika bahan dapat disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121°C selama 15
menit, digunakan metode pembersihan panas. Cuci kering dalam autoklaf
selama 15 menit.
2. Jika tidak, kami ingin melihat apakah bahan tersebut dapat menahan
disinfeksi autoklaf; awalnya, kami menghitung nilai F0. Kita perlu
mengetahui jumlah mikroorganisme yang disiapkan dan oposisi mikroba
saat ini terhadap bahan untuk menentukan nilai F0. Dengan menggunakan
teknik autoclave dan bioburden, kami mendisinfeksi area tersebut
berdasarkan pengetahuan kami tentang jumlah dan resistensi
mikroorganisme dalam rencana sanitasi sebelumnya.
4. Jika cara ketiga tidak masuk akal, maka pada saat itu kerangka pesta
diselesaikan dengan prosedur aseptik, tanpa disinfeksi definitif. Berbeda
dengan persyaratan dari banyak preparat lain, persyaratan sterilitas
merupakan nilai mutlak.
Jika bahannya bubuk, setengah padat, cair dengan pembawa tidak berair, maka:
Metode fisik dan kimia dapat digunakan untuk mensterilkan (Tille, 2017).
a) Pemanasan kering
a) Pemijaran Metode ini melibatkan pemanasan
perangkat dengan menempatkannya dalam
lingkaran di atas api Bunsen sehingga sisa lingkaran
bersinar.
Gambar pemijaran
b).Pembakaran
2. Radiasi
1) Filtrasi cairan melalui lapisan selulosa nitrat atau turunan asam selulosa
asetat menggunakan standar pengaturan.
3.2. 2 Bahan
1. Alkohol 70 %
2. Lysol
3. 3 Alat Dan Bahan Prosedur Menggunakan Biosafety Cabinet (Bsc)
3.3. 1 Alat
1. Bio Safety Cabinet (BSC)
3.3. 2 Bahan
1. Lysol
3. 4 Alat Dan Bahan Prosedur Melakukan Sterilisasi Dengan Metode
Panas Basah
3.4. 1 Alat
1. Autoklaf
3.4. 2 Bahan
1. Bahan – bahan praktikum yang akan disterilkan
III. PROSEDUR PRAKTIKUM
4.1 Prosedur Mencuci Tangan
alkohol (IPA).
tertutup.
Bila terjadi kesalahan kerja: misalnya terdapat cairan
yang tumpah, biarkan beberapa menit supaya udara yang
terkontaminasi digantikan oleh udara baru yang bersih
dari HEPA filter.
Lukas, S. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal. 9- 14; 82-84;
86-99