Anda di halaman 1dari 20

STERILISASI

SENDI EKA DIRGANTARA


210102068
STERILISASI

Sterililisasi merupakan suatu tindakan mengeliminasi

kuman patogen dan non – patogen,beserta spora,pada

peralatan perawatan dan medis dengan cara mengukus

(panas-lembab), mengunakan panas tinggi, atau

menggunakan bahan kimia


(Eni dkk, 2013)

Metode Sterilisasi

- Mekanik
- Fisika
- Kimiawi
METODE STERILISASI
1.Sterilisasi secara mekanik
A. Metode penyaringan (filtration)
❑Sterilisasi dengan metode penyaringan mikroorganisme tetap
hidup hanya dipisahkan dari material.
❑Metode filtrasi ini hanya dipakai untuk sterilisasi larutan gula,
cairan lain seperti serum atau sterilisasi hasil produksi
mikroorganisme seperti enzyme dan exotoxin dan untuk
memisahkan fitrable virus dari bakteri dan organisme lain (J.F
Gabriel, 1996).
❑Filter menurut Diana Barsasella yaitu :
o Filter Bakteri.
o Filter Seitz
o Filter Swinny
o Filter Fritted-Glass
o Filter Berkefeld dan Mender
o Filter Selas
o Filter Candles-Pasteur-Chamberland
2. Sterilisasi secara fisik
a) Metode Radiasi
• Dalam mikrobiologi radiasi gelombang elektromagnetik yang
banyak digunakan adalah radiasi sinar ultraviolet, radiasi sinar
gamma atau sinar X dan sinar matahari. Sinar matahari banyak
mengandung sinar ultraviolet, sehingga secara langsung dapat
dipakai untuk proses sterilisasi, (J.F Gabriel, 1996)
• Sinar ultraviolet bisa diperoleh dengan menggunakan katoda
panas (emisi termis) yaitu ke dalam tabung katoda bertekanan
rendah diisi dengan uap air raksa, panjang gelombang yang
dihasilkan dalam proses ini biasanya dalam orde 2.500 s/d 2.600
Angstrom.
Sterilisasi dengan penyinaran sinar gamma berdaya tinggi
dipergunakan untuk objek-objek yang tertutup plastik (stick untuk
swab, jarum suntik). Untuk makanan maupun obat-obatan tidak
boleh menggunakan sinar gamma untuk sterilisasi oleh karena
akan terjadi perubahan struktur kimia pada makanan maupun
obat-obatan tersebut (J.F Gabriel, 1996).
• Kerugian penggunaan metode ini adalah ketidaksesuaiannya
untuk penggunaan pada bahan sensitif terhadap panas dan
kelembaban. Metode ini tidak dapat digunakan untuk sterilisasi
misalnya, produk yang dibuat dari basis minyak dan serbuk
(Diana barsasella, 2010).
C. Metode pemanasan secara kering

. Pemanasan kering ini kurang efektif apabila

temperatur terlalu tinggi. Untuk mencapai efektivitas

diperlukan pemanasan mencapai temperatur antara

lain 160° C s/d 180° C pada temperatur ini akan

menyebabkan kerusakan pada sel sel hidup dan

jaringan.
. Pada metode pemanasan kering ini secara rutin

dipergunakan untuk mensterilisasi alat -alat pipet, tabung

reaksi, jarum operasi, jarum suntik.

. Oleh karena itu, temperatur tinggi sangat mempengaruhi

ketajaman jarum atau gunting maka hindarilah tindakan

sterilisasi dengan metode pamnas kering terhadap jarum dan

gunting (J .F Gabriel, 1996)


d. Metode pemanasan secara intermittent/terputus-putus

. Jhon Tyndall (1877) memperoleh dari

penelitiannya bahwa pada temperatur

didih (100° C) selama satu jam tidak

dapat membunuh semua

mikroorganisme tetapi apabila air

didihkan secara berulang-ulang secara

lima kali akan sangat berhasil untuk

membunuh kuman.
e. Metode incineration (pembakaran

langsung)

. Alat-alat platina, krome yang

akan disterilkan dapat

dilakukan melalui

pembakaran secara langsung


pada nyala lampu bunshen

sehingga mencapai merah

padam. Hanya saja dalam

proses ini alat-alat lama

kelamaan menjadi rusak.


STERILISASI SECARA KIMIAWI

. Bahan yang mudah rusak jika di sterilkan dengan suhu tinggi, maka bisa disterilkan

secara kimiawi dengan menggunakan gas atau radiasi. Lamanya perlakuan

berkisar antara dua sampai delapan belas jam. Sterilisasi dengan radiasi dapat

pula dilakukan dengan menggunakan sinar gamma , namun penggunaannya

terbatas karena menurut persyaratan keamanan dan biaya yang tinggi (Purwaning

Budi dkk, 2017).


Lanjutan...
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

memilih bahan anti mikrobial kimiawi dengan

tujuan praktis:

. Sifat bahan yang akan diberi perlakuan

. Tipe mikroorganisme

. Keadaan lingkungan
. Contoh gambar

sterilisasi kimiawi
STERILISASI DENGAN ETILEN OKSIDA

. Prinsip dasar : Etilen oksida membunuh mikroba

melalui reaksi kimia, sehingga metabolisme dan

memproduksi sel terganggu.

. Teknis Pelaksanaan : Proses sterilisasi menggunakan autoklaf


khusus pada suhu yang lebih rendah ( 36-60° C ) serta

kosentrasi gas tidak kurang dari 400 mg/liter, dengan proses

sebagai beriku:
LANJUTAN...

1. Setelah peralatan medis dimasukan, gas etilen oksida dipompa

kedalam kamar (chamber) selama 20-30 menit pada

kelembaban 50-75%

2. Selesai waktu pemaparan dengan gas etilen oksida, diikuti oleh

tahap Aerasi atau pertukaran udara, yaitu proses pembuangan gas

etilen oksida pada sterilisator maupun pada peralatan medis.


STERILISASI DENGAN FORMALDEHID

. Prinsip Dasar : Mikroba terbunuh dengan

cara mengikat gugusan asam amino dari

protein mikroba (Darmadi, 2008).

. Teknis pelaksanaan :Alat yang dianjurkan untuk sterlisasi adalah

formulin Autoclave dengan suhu 70° C. Cara ini hanya dilakukan


hanya untuk sterilisasi yang terbatas seperti kateter,sarung

tangan,dan sebagainya.
JENIS PERALATAN YANG DISTERILKAN

❑Adapun bebrapa hal yang harus diperhatikan dalam sterilisasi :


o Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
o Peralatan yang akan disterilkan harus

dalam keadaan bersih dan

masih berfungsi.
o Penataan alat di dalam sterilisator harus menggunakan prinsip seluruh

bagian dapat disterilisasikan.


o Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus

tepat (dihitung sejak peralatan disterilkan).


LANJUTAN....

o Peralatan yang sudah steril dipindahkan dengan menggunakan korental steril.

o Jangan menambahkan peralatan kedalam sterilisator sebelum sterilisasi seslesai.

o Jangan membuka bungkus atau penutup set steril ketika mendinginkan peralatan steril.i
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai