0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan standar prosedur operasional penggunaan alat terapi sinar untuk bayi dengan kadar bilirubin tinggi. Alat terapi sinar digunakan untuk mengurangi kadar bilirubin melalui penyinaran ultraviolet pada kulit bayi. Prosedur penggunaannya mencakup persiapan, indikasi, langkah-langkah operasi, dan dokumentasi.
Dokumen ini memberikan standar prosedur operasional penggunaan alat terapi sinar untuk bayi dengan kadar bilirubin tinggi. Alat terapi sinar digunakan untuk mengurangi kadar bilirubin melalui penyinaran ultraviolet pada kulit bayi. Prosedur penggunaannya mencakup persiapan, indikasi, langkah-langkah operasi, dan dokumentasi.
Dokumen ini memberikan standar prosedur operasional penggunaan alat terapi sinar untuk bayi dengan kadar bilirubin tinggi. Alat terapi sinar digunakan untuk mengurangi kadar bilirubin melalui penyinaran ultraviolet pada kulit bayi. Prosedur penggunaannya mencakup persiapan, indikasi, langkah-langkah operasi, dan dokumentasi.
RSPMI/SPO/MFK/056/X/2022 00 1/2 Ditetapkan Oleh: Tanggal Terbit: Rumah Sakit PMI Standar Direktur, 31 Oktober 2022 Prosedur Operasional
dr. Rijalul Fikri
NIK. 21.12.001 Pengertian Terapi sinar adalah tindakan penyinaran dengan sinar ultraviolet yang diberikan pada bayi dengan kadar bilirubin darah indirek > 10mg%. Tujuan Sebagai acuan dalam menggunakan alat terapi sinar.
Kebijakan
Prosedur Persiapan: 1. Alat terapi sinar 2. Penutup mata
Indikasi pemberian terapi sinar:
1. Bayi cukup bulan : kadar bilirubin indirek > 15mg% 2. Bayi kurang bulan: kadar bilirubijn indirek >10mg%
Langkah – langkah penggunaan alat:
1. Atur jarak bayi dan lampu sejauh 45 cm. 2. Buka semua pakaian bayi. 3. Mata dan area perineal ditutup dengan penutup yang tak tembus cahaya. 4. Posisi bayi diubah-ubah tiap 6 jam = telentang telungkup miring kiri miring kanan. 5. Pertahankan suhu tubuh sekitar 36-37oC.
SPO PENGGUNAAN ALAT TERAPI SINAR
No. Dokumen No.Revisi Halaman
RSPMI/SPO/MFK/056/X/2022 00 2/2 Prosedur 6. Hindari dehidrasi, perhatikan tinjanya (sering hijau, encer) bila ada perlu beri cairan ekstra 10% dari kerbutuhan. 7. Periksa kadar bilirubin tiap hari. 8. Setelah 24 jam (seri I), istirahat 12 jam, bila perlu dapat dilanjutkan dengan seri II (24 jam lagi), maksimal 2 seri. 9. Bila setelah 2 seri kadar bilirubun masih tetap tinggi rencanakan untuk transfuse tukar. 10. Dokumentasikan kondisi bayi di CPPT Unit Terkait Neonates Intensif Care Unit