Anda di halaman 1dari 5

FINNA AYU FITRIANA

XI OTKP 3

ANALISIS KASUS BERITA TENTANG PERMASALAHAN


DALAM KEUANGAN

1. Sri Mulyani Sebut kesenjangan kemampuan keuangan antardaerah


turun
Berikut ini link berita mengenai permasalahan keuangan yang pertama:
https://bisnis.tempo.co/read/1569228/sri-mulyani-sebut-kesenjangan-kemampuan-
keuangan-antardaerah-turun/full&view=ok
 Analisis Kasus:
Menurut sri mulyani indrawati selaku menteri keuangan mengatakan bahwa
pencapaian desentralisasi fiskal selama 20 tahun terakhir menunjukkan hasil yang positif.
Beberapa pencapaian positif itu meliputi kesenjangan kemampuan keuangan antardaerah
atau theil index yang semakin berkurang dari 0,33 pada 2016 menjadi 0,23 pada 2020
atau turun 0,1. Lalu ada lagi permasalahan yang terjadi yaitu penerimaan pajak daerah
terhadap produk domestik regional bruto dari 2016-2019 mengalami peningkatan meki
basisnya masih terbatas sedangkan untuk tahun 2020 turun akibat pandemi Covid-19.
Kemudian, pengelolaan administrasi keuangan daerah membaik yang ditandai dengan
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP ) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang
terus naik. Dan yang terakhir yaitu pelaksanaan otonomi dan desentralisasi fiskal yang
telah berkontribusi untuk perbaikan berbagai capaian layanan publik dasar dan
kesejahteraan.
Meskipun di dalam berita sri mulyani menyatakan pencapaian positif namun masih
banyak hal yang perlu diperbaiki. Penyebab dari pencapaian positif itu dikarenakan
transfer ke daerah yang belum optimal, kualitas belanja daerah yang belum efektif karena
masih didominasi untuk kegiatan bersifat administratif seperti membayar gaji pegawai
serta kebijakan fisikal pusat dan daerah yang belum sinkron. Kesimpulannya menurut
saya perlu adanya harmonisasi kebijakan fisikal pusat dan daerah serta perlu adanya
revisi UU HKPD agar kebijakan bisa lebih optimal. Pencapaian tersebut juga perlu untuk
diperbaiki karena apabila tidak maka kesenjangan keuangan antardaerah akan terus
berlanjut sampai lebih parahnya mengakibatkan krisis keuangan yang berkelanjutan hal itu
juga bisa berdampak pula pada keuangan pusat. Karena itu pemerintah perlu

1
FINNA AYU FITRIANA
XI OTKP 3

menindaklanjuti permasalahan keuangan yang terjadi di daerah bukan hanya


memprioritaskan keuangan pusat.
2. Jurus PPATK bongkar transaksi keuangan ilegal crazy rich yang
suka pamer harta di media sosial.
Berikut disertakan link beritanya:
https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/03/10/jurus-ppatk-bongkar-transaksi-keuangan-
ilegal-crazy-rich-yang-suka-pamer-harta-di-media-sosial

 Analisis Kasus:
Karakter utama dari permasalahan ini melibatkan crazy rich yaitu indra kenz.
Kecurigaan bermula kita ada salah satu pemuda yang masih belum jelas latar
belakangnya seperti apa muncul di media sosial dengan memamerkan harta
kekayaannya. Setelah ditelusuri lebih lanjut mengenai rekening serta transaksi yang dia
lakukan polisi menemukan harta yang dimiliki oleh indra kenz adalah harta yang ilegal.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah memblokir rekening
sejumlah influencer yang terkait kasus tranding binary option termasuk 4 rekening yang
dimiliki oleh indra kenz. Seluruh uang dalam rekening itu senilai RP 28 M
iliar ada 77 rekening yang dimiliki 44 pihak.
Indra kenz juga terjerat pidana karena kasus binomo ilegal. Penetapan tersangka itu
berdasarkan laporan polisi B/0058/II/2020/Bareskrim tanggal 3 Februari 2022 tentang
dugaan tindak pidana judi online dan penyebaran berita bohong melalui media sosial.
Indra kenz juga dinyatakan telah melanggar pasal 45 ayat 2 Jo pasal 27 ayat 2 UU ITE,
pasal 45 ayat 1 jo pasal 28 ayat 1 UU ITE. Lalu, pasal 3 UU nomor 8 tahun 2010 tentang
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Selanjutnya,
pasal 5 UU 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan TPPU. Kemudian,
pasal 10 UU 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan TPPU dan pasal 378
KUHP Jo pasal 55 KUHP.
Menurut saya sendiri permasalahan ini terjadi karena faktor sosial dan ekonomi.
Selain itu maraknya media sosial juga membuat anak muda ingin mencari cara-cara instan
untuk mendapatkan kekayaan yang sesuai dengan standar di media sosial meskipun
ilegal. Serta lemahnya pengetahuan akan hukum tentang keuangan yang dimiliki oleh
anak-anak generasi milenial akibatnya secara tidak sadar mereka telah melanggar aturan
sesuai dengan UU Perundang-undangan seperti contohnya indra kenz yang telah

2
FINNA AYU FITRIANA
XI OTKP 3

melanggar undang-undang yang cukup banyak. Lebih mirisnya kasus ini melibatkan anak-
anak muda yang kurang pengetahuan akan keuangan digital. Pemerintah juga perlu
mengedukasi dan memberikan literasi keuangan digital kepada anak-anak muda, serta
menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan tawaran investasi
dengan iming-iming tanpa resiko dan dengan keuntungan di luar batas kewajaran.
3. Eks Petinggi Garuda Indonesia Tersangka baru korupsi pengadaan
pesawat
Berikut link beritanya:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220310183637-12-769594/eks-petinggi-garuda-
indonesia-tersangka-baru-korupsi-pengadaan-pesawat
 Analisis Kasus:
Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan mantan Vice President Treasury
Management PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Albert Burhan sebagai tersangka baru
dalam kasus dugaan korupsi pengadaan pesawat pada kamis, 10 Maret 2022. Ketut
menerangkan, Albert diduga tidak melaksanakan perencanaan dengan baik dalam proses
pengadaan pesawat di perusahaan pelat merah itu. Hal ini juga berkaitan dengan Pasal 2
Ayat (1) jo Pasal 18 subsider Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Kejagung juga menetapkan 2 tersangka
lainnya yaitu Vice President Strategic Management PT Garuda Indonesia periode 2011-
2012, Setijo Awibowo dan Executive Project Manager Aircraft Delivery PT Garuda
Indonesia periode 2009-2014, Agus Wahjudo. Peristiwa ini disebabkan karena korupsi
yang dilakukan oleh mantan Vice President Treasury Management PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk Albert Burhan. Karena peristiwa ini pula menimbulkan kerugian keuangan
negara dalam proses pengadaan atau penyewaan pesawat tersebut.
Kesimpulannya dari peristiwa ini, bahwa pemerintah perlu memberantas tindak
korupsi yang semakin merajalela apalagi jika tindakan korupsi dilakukan oleh perusahaan
besar contohnya seperti PT Garuda Indonesia yang tentunya juga akan berdampak pada
keuangan negara. Terlebih lagi PT Garuda Indonesia ini juga memiliki peran penting
dalam bidang transportasi dan ekonomi. Pemerintah perlu segera memberantas KKN
(Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) sampai ke akar-akarnya. Jika hal ini tidak ditindaklanjuti
maka akan berakibat fatal dan bisa menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap
pemerintahan. Untuk solusi yang tepat yang telah dilakukan oleh mantan Vice President
Treasury Management PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Albert Burhan, Vice President

3
FINNA AYU FITRIANA
XI OTKP 3

Strategic Management PT Garuda Indonesia periode 2011-2012, Setijo Awibowo dan


Executive Project Manager Aircraft Delivery PT Garuda Indonesia periode 2009-2014,
Agus Wahjudo harus dihukum sesuai dengan UU yang berlaku tentang pemberantasan
tindak pidana korupsi. Dan memberikan hukuman yang membuat pelaku tindak pidana
korupsi ini tidak berani melakukannya lagi.

4. Survei KIC: Kondisi Keuangan Perempuan Lebih Buruk Dari Laki-


Laki
Berikut link beritanya:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/03/10/survei-kic-kondisi-keuangan-
perempuan-lebih-buruk-dari-laki-laki
 Analisis kasus:
Berdasarkan hasil survei perilaku keuangan yang dirilis Katadata Insight Center
(KIC), pada akhir 2021 sekitar 33,1 % warga mengalami kondisi keuangan yang buruk.
Kondisi keuangan yang buruk dialami oleh responden perempuan 31,3%, sedangkan
responden laki-laki mengalami kesulitan serupa hanya 22,4%. Sebanyak 38,2%
responden gabungan laki-laki dan perempuan mengalami penurunan pendapatan usaha.
Sedangkan 22,9% terkena PHK, 16,9% karena pengeluaran kesehatan, 12,5% mengalami
pemotongan gaji, 7,2% mengalami kerugian investasi, sementara 22,3% mengatakan
kondisi keuangannya baik dan 44,6% biasa saja. total ada 5.204 orang, dengan metode
pengambilan sampel non-probability sampling dengan kriteria 13-70 tahun dan biasa
menggunakan internet.
Kesimpulannya, berdasarkan survei tersebut diketahui bahwa kesulitan akan
finansial paling banyak didominasi oleh perempuan yaitu sekitar 31,3%. Masalah yang
paling banyak terjadi tentang kondisi keuangan baik perempuan maupun laki-laki yaitu
38,2% disebabkan oleh penurunan pendapatan usaha. Masalah lain yang timbul karena
kondisi kesehatan, PHK, pemotongan gaji, kerugian investasi. Rentang usia orang-orang
yang memiliki masalah keuangan bukan hanya orang-orang dewasa saja tetapi rentang
usia 13-70 tahun yang artinya ada salah satu responden laki-laki/perempuan yang
umurnya masih remaja namun memiliki masalah finansial. Masalah finansial ini juga bisa
disebabkan oleh kondisi ekonomi atau faktor sosial lainnya.

5. Keuangan Masih Rugi Rp 766 Miliar, Saham Bukalapak Anjlok 3%

4
FINNA AYU FITRIANA
XI OTKP 3

Berikut link beritanya:


https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-5704837/keuangan-masih-rugi-rp-766-miliar-
saham-bukalapak-anjlok-3.
 Analisis Kasus:
Harga saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) hari ini bergerak di zona merah. Pukul
10.04 WIB saham BUKA tercatat turun 30 poin atau 3,17% dari posisi kemarin RP 945 ke
level RP 915. Saham BUKA bahkan sempat turun ke level RP 905. Sebelumnya melansir
laporan keuangan perusahaan dalam keterbukaan informasi, Rabu (1/8/2021), di
semester I-2021 BUKA mengantongi pendapatan neto Rp 863,62 miliar. Angka itu naik
34,67% dibandingkan periode yang sama di 2020 sebesar Rp 641,28 miliar. Beban pokok
pendapatan Bukalapak meningkat dari Rp 69,47 miliar menjadi Rp 118 miliar. Beban
penjualan dan pemasaran juga naik dari Rp 769,13 miliar menjadi 881,73 miliar. Namun
beban umum dan administrasi berhasil ditekan dari Rp 850,94 miliar menjadi Rp 659,09
miliar.
Berdasarkan berita tersebut dapat dibuat kesimpulan saham bukalapak turun
menjadi 30 poin atau 3,17% dari posisi kemarin RP 945 Ke Level RP 915. namun untuk
biaya beban hasilnya terus meningkat. Seperti beban pokok dan beban penjualan.
Sedangkan untuk beban umum dan administrasi berhasil ditekan dari Rp 850,94 miliar
menjadi Rp 659,09 miliar. Jika penurunan saham ini tidak ingin terus berkelanjutan maka
perlu adanya penyelesaian dari pihak bukalapak itu sendiri untuk meminimalkan resiko
yang mungkin terjadi.

Anda mungkin juga menyukai