Anda di halaman 1dari 23

APLIKASI PANIC BUTTON BERBASIS ANDROID

UNTUK MONITOR KEAMANAN LINGKUNGAN

MASYARAKAT TINGKAT RT / RW

JURNAL PENELITIAN

Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah

Aplikasi Bisnis Teknologi Informasi

Disusun oleh :

HAIRAN KANI JATNIKA (200914016)

ALFATH AZNAN RADIANDI (201014012)

M. FIKRI HIDAYAT (200914011)

SALSABILA HAJAR R. (200914022)

INSTITUT DIGITAL EKONOMI LPKIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI & DIGITAL

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

BANDUNG

2022
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan masyarakat adalah tempat manusia hidup secara berkelompok


dalam jangka waktu yang lama, mereka memiliki persamaan budaya yang
menyebabkan sebagian besar kegiatan masyarakat dilakukan dengan kelompok [1].
Dalam lingkungan masyarakat, manusia melakukan komunikasi untuk mengetahui
lingkungan sekitarnya [2] sehat, nyaman dan aman [3]. Karena manusia tidak dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, maka mereka memerlukan makhluk sosial
lain untuk memenuhi kebutuhan serta mencapai tujuan hidup [2]. Hubungan antar
manusia harus terjalin harmonis dengan cara saling menghormati, bersikap adil
antar sesama, serta saling menolong agar tidak terjadi ancaman ketertiban dan
keamanan [4].

Ancaman yang mengganggu di lingkungan masyarakat harus segera


ditangani, diantaranya fenomena kejahatan seperti pencurian dan begal [5],
fenomena bencana alam seperti gempa bumi, hujan badai, angin puting beliung dan
banjir [6], fenomena kecelakaan tidak terduga seperti kebocoran gas [7] dan
korsleting listrik yang menyebabkan kebakaran rumah [8]. Adapun upaya untuk
meningkatkan keamanan dengan melakukan kegiatan siskamling [9]. Tetapi hal itu
kurang efisien, apabila masyarakat tidak aktif berkontribusi [5] dan ada faktor lain
yaitu terbatasnya kemampuan manusia untuk terjaga, karena manusia
membutuhkan tidur [10]. Melihat permasalahan tersebut, untuk membantu
melakukan monitoring keadaan lingkungan sekitar [3] [11], meningkatkan
keamanan, ketertiban, dan penanggulangan kriminalitas [12], serta sebagai sarana
penghubung antar masyarakat, sehingga fenomena yang terjadi dapat ditindak
lanjuti secara cepat dan tepat [13] diperlukannya solusi dengan memanfaatkan
layanan teknologi informasi berupa aplikasi yang disertai pemanfaatan komponen
teknologi tambahan sebagai pendukung untuk melancarkan berjalannya sistem
informasi yang akan dibuat [14].
Aplikasi yang dapat di usulkan untuk penyelesaian masalah yang ada adalah
Panic Button. Pada penelitian terdahulu, banyak digunakan untuk melaporkan
fenomena kejahatan [12], pelecehan seksual [15][16], kebakaran [7], orang hilang
[17], membantu penyandang tunanetra [18], membantu penyandang tunarungu
[19], penanganan pasien rumah sakit [14] [20] [21], penanganan manula di panti
jompo [10], monitor transportasi umum [22], mendukung smart city [23],
mendukung smart village [24], emergency call ambulance [25], smart streetlight
[26] dan melaporkan tindak kriminal di area publik kepada kepolisian [27] [28]
[29]. Adapun berbagai komponen serta teknologi yang digunakan dalam
implementasi nya, yaitu bot pada aplikasi telegram sebagai sarana penyampaian
informasi berupa titik koordinat terjadinya tindak kriminal [13], Mitrocontroller
board yang terdiri dari beberapa rangkaian komponen elektronika saling terhubung
diatas PCB (Print Circuit Board) sebagai alat penyampaian informasi [17] [20] [21],
Arduino UNO untuk mengirimkan sinyal yang di terima, dilengkapi sensor
ultrasonik dan sensor IR untuk mendeteksi jarak antara objek yang ada [22] [26],
Arduino Wemos D1 untuk mengelola sistem informasi serta alarm sistem yang ada
pada aplikasi [12] [14] [7], Arduino IC dan sensor ultrasonik untuk mengolah sinyal
GPS yang di kirim melalui modul pada aplikasi [18], mini PC Raspberry Pi sebagai
pengganti PC desktop dan umumnya di gunakan untuk media penghubung kamera
seperti CCTV [10], serta Bluetooth Module dilengkapi teknologi GPS terintegrasi
dengan aplikasi android yang menerima informasi lokasi dan mengirimkan
informasi kejadian panik melalui SMS ke nomor telepon pengguna yang sudah
registrasi [15].

Adapun metode pengembangan yang di gunakan dalam penelitian terdahulu


yaitu metode prototyping [19][24][7] dengan tahapan mengidentifikasi masalah
lalu melakukan perancangan sistem dari mulai hardware, software dan desain
dilanjut tahap pengujian dan implementasi sistem [20][24], lalu ada metode
waterfall [23][27][29] dengan tahapan identifikasi masalah dilanjut perancangan
sistem kemudian diimplementasi serta dilakukan pengujian [16], yang terakhir ada
metode Agile [25][30] dengan tahapan perencanaan, analisis, perancangan,
implementasi, pengujian, pengulasan lalu pelepasan [31][32].

2
Berdasarkan penelitian terdahulu, para peneliti menggunakan teknologi
microcontroller board untuk memproses sinyal dan memberi tahu pengguna dan
orang di sekitarnya dengan output suara alarm atau suara bip [18]. Adapun peneliti
yang menggunakan Mini PC Raspberry Pi, umumnya di gunakan untuk media
penghubung kamera seperti hal nya CCTV untuk monitor keamanan [24]. Lalu
metode pengembangan yang banyak digunakan adalah metode prototyping serta
waterfall.

Maka dari itu, dapat dilihat masih sedikit atensi untuk menggunakan metode
pengembangan agile dengan memanfaatkan teknologi mini pc terintegrasi dengan
aplikasi panic button berbasis android yang menjadi pemicu output suara untuk
memberi informasi lokasi terjadinya fenomena tidak terduga. Sehingga, penelitian
bertujuan melengkapi gap research untuk diteliti lebih lanjut dalam ruang lingkup
studi kasus masyarakat tingkat RT/RW sebagai monitor keamanan lingkungan.
Dengan aplikasi ini, diharapkan masyarakat lingkungan RT/RW dapat
memanfaatkan panic button sebagai sarana menanggulangi ancaman dan keadaan
darurat yang terjadi dengan klik panic button sesuai kondisi yang dialami, lalu
aplikasi akan mengirimkan informasi alamat berdasarkan user terdaftar, lalu
diteruskan mini pc mengirimkan data yang disimpan untuk dikeluarkan melalui
speaker yang dipasang di Balai Desa untuk menjangkau seluruh area RT/RW.

1.2 Identifikasi Persoalan

Dari latar belakang yang ada, timbul beberapa pernyataan yang memberikan
gambaran tentang gagasan dan solusi untuk membantu permasalahan tersebut,
yaitu:

• Karena lingkungan RT/RW yang cukup luas, mengakibatkan


penyampaian informasi dilakukan bertahap dan tidak langsung
mendapatkan penanganan.
• Karena komunikasi antar warga kurang terjalin dengan baik,
mengakibatkan terlambatnya penyampaian informasi.
• Karena kurang tanggap dalam melakukan monitoring lingkungan,
menyebabkan keamanan serta penyampaian informasi terganggu.

3
1.3 Ruang Lingkup

Dari identifikasi persoalan, ruang lingkup laporan ini adalah:

• Mengimplementasikan aplikasi panic button berbasis Android.


• Aplikasi Panic Button hanya dapat digunakan oleh kepala keluarga
sebagai perwakilan dari keluarga yang tinggal di lingkungan RT/RW.
• Hanya ketua RT atau ketua RW yang memiliki akses untuk mengelola
data masyarakat yang ada di lingkungan RT/RW.

1.4 Tujuan

Dari hasil analisis dan identifikasi persoalan yang ada, terdapat tujuan
dibangunnya Aplikasi Panic Button Berbasis Android Untuk Monitor Keamanan
Lingkungan Masyarakat Tingkat RT / RW ini, yaitu :

• Mempercepat penyampaian informasi agar segera mendapatkan


penanganan.
• Mempermudah penyampaian informasi antar warga di lingkungan
masyarakat tingkat RT/RW.
• Mengurangi kelalaian dalam melakukan monitoring lingkungan
sehingga keamanan dan penyampaian informasi tidak terganggu.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode Agile digunakan untuk pengembangan aplikasi panic button pada


penelitian ini. Metode dengan jenis pengembangan sistem jangka pendek ini
memerlukan adaptasi cepat dan bisa melakukan pengembangan terhadap perubahan
dalam bentuk apapun. Metode Agile mengutamakan displin proses serta adaptasi,
melakukan kepemimpinan dengan memicu kerja sama tim, adanya
pengorganisasian dan akuntabilitas, merupakan pratktek rekayasa penghasil
perangkat lunak berkualitas tinggi dengan waktu yang cepat, serta melakukan
pendekatan bisnis yang sejalan dengan kebutuhan pengembangan sistem [25].
Tahapan yang dilakukan yaitu perencanaan, analisis, perancangan, implementasi,
pengujian, pengulasan lalu pelepasan [32].

4
1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan ini terdapat beberapa bab berisi penjelasan, berikut


sistematika penulisan dan kandungannya :

• BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi penjelasan mengenai sistem yang di bangun sesuai ruang
lingkup studi kasus dilengkapi hasil analisis berupa identifikasi
persoalan dan solusi permasalahan.
• BAB 2 DASAR TEORI
Memuat teori dasar pengetahuan untuk penelitian dari berbagai
literatur serta penelitian terdahulu.
• BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
Berisi analisa sistem serta penguraian rancangan sistem yang
mencakup pembahasan analisis fungsional, perancangan data,
perancangan antarmuka, spesifikasi program, dan pemodelan sistem
dengan UML diagram.
• BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Berisi penjelasan implementasi hasil, desain dan penyesuaian


kebutuhan agar sistem berjalan optimal. Kegiatan membangun
rancangan sistem menjadi nyata membutuhkan sumber daya dan
panduan penggunaan program.

• BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran dari hasil penyusunan proyek untuk


menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan pengembangan
sistem.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori yang digunakan mencakup beberapa materi pendukung


untuk memecahkan masalah yang ada dan juga digunakan sebagai sumber
informasi dalam penelitian.

2.1 Panic Button


Panic button adalah alat untuk mempermudah mengatasi kondisi panik [14]
berupa fenomena kejahatan [5], fenomena bencana alam [6], fenomena kecelakaan
[7][8]. Cara penggunaanya pada saat keadaan panik terjadi dapat bermacam macam
seperti, user membuka aplikasi lalu menekan panic button untuk mengirim pesan
berupa laporan mengenai fenomena kejahatan yang terjadi ke pihak kepolisian
[27][28][29], adapun untuk membantu dalam penanganan pasien yang ada di rumah
sakit, dengan cara menekan tombol yang telah di sediakan di setiap ruangan untuk
mengirim pesan kepada perawat atau dokter agar pasien segera mendapatkan
penanganan [21][10][20], ada juga untuk memanggil layanan ambulance pada saat
keadaan darurat, dengan cara menekan panic button kemudian aplikasi akan
memberikan informasi berupa lokasi user yang menekan panic button (ambulance).
2.1 Metode Agile
Metode Agile merupakan jenis pengembangan sistem jangka pendek yang
mengutamakan displin proses serta adaptasi, melakukan kepemimpinan dengan
memicu kerja sama tim, adanya pengorganisasian dan akuntabilitas, penghasil
perangkat lunak berkualitas tinggi dengan waktu yang cepat, serta melakukan
pendekatan sejalan dengan kebutuhan bisnis [25]. Agile dikembangkan karena pada
metode tradisional banyak hal penghambat untuk mewujudkan sistem yang sesuai
dengan proses bisnsis dan kebutuhan perusahaan. Metode ini sudah melakukan
banyak perkembangan, di antaranya adalah Xtreme Progamming (XP), Scrum
Methodology, Crystal Family, Dynamic Systems Development Method (DSDM),
dan Adaptive Software Development (ASD). model pengembangan ini memiliki
keunggulan yaitu 1) dapat meningkatkan kepuasan user, 2) karena pembuatan
software dilakukan secara berkala sesuai hasil review user, maka output akan sesuai

6
dengan kebutuhan, 3) dengan metode ini juga dapat mengurangi resiko kegagalan
impelementasi sehingga biaya kerugian dapat di minimalisir [31].

Gambar 1 Ilustrasi Metode Agile (Sumber : https://itchronicles.com/agile)

Dalam metode ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu, 1) analisis, untuk
menemukan uraian permasalahan, 2) perencanaan yang berfungsi menentukan
tujuan pembuatan sistem, 3) perancangan, untuk menentukan sistem berdasarkan
hasil analisis lalu dituangkan ke bentuk perancangan sistem, database dan desain
user interface, 4) implementasi, untuk mewujudkan perancangan sistem, 5)
pengujian, untuk mengetahui hasil implementasi sesuai dengan proses bisnis dan
kebutuhan, 6) pengulasan, berisi dokumentasi untuk mengetahui pengembangan
yang akan dilakukan selanjutnya, lalu ada 7) pelepasan, dilakukan bila sistem
berjalan sesuai standarisasi, hal itu diketahui melalui proses pengujian [32].

2.2 Mini PC Raspberry Pi


Mini PC Raspberry Pi adalah alat teknologi pengganti PC Desktop dengan
spesifikasi lebih rendah berukuran kecil [10]. Raspberry Pi memiliki 2 model, yaitu
model A dengan memori 256 Mb dan belum disertai port ethernet, lalu untuk model
B dengan memori 512 Mb dan sudah dilengkapi port ethernet, sehingga model B
ini dapat mengakses internet. Mini pc ini memiliki konsumsi daya sebesar 3.5 Watt,
adapun konektor CSI untuk pemasangan kamera eksternal PiNoir pada Raspberry
Pi yang bisa di akses melalui internet dengan resolusi 5MP serta jumlah frame per
second sebesar 60 fps [11].

7
Gambar 2 Raspberry Pi 4 Model B (Sumber : https://www.raspberrypi.com)

Desain Raspberry Pi berupa SoC (System-on-a-chip) Broadcom BCM2835,


dengan prosesor ARM1176JZF-S berkecepatan 700 MHz, adapun VideoCore IV
GPU, dan RAM untuk model A 256 Mb sedangkan model B 512 Mb [33].
Penyimpanan Raspberry Pi dilakukan melalui kartu SD untuk booting serta
menyimpan data dalam jangka waktu lama. Bentuknya yang kecil, membuat mini
pc tidak dapat menggunakan memori penyimpanan solid-state drive (SSD) ataupun
hard disk [34].

2.3 Database MySQL


MySQL dikembangkan oleh perusahaaan bernama MySQL AB yang berdiri
sekitar tahun 1994-1995, namun awal mula kodenya sudah ada sejak tahun 1979.
Saat ini MySQL sudah diakusisi oleh Oracle Crop. Database MySQL adalah salah
satu jenis database bersifat open source yang menggunakan bahasa SQL untuk
mengakses database, digunakan dalam membangun aplikasi yang menjadikan
database sebagai sumber dan pengelolaan datanya [35]. Perintah SQL dasar yang
digunakan dalam perancangan database MySQL adalah seperti SELECT, WHERE,
CREATE, UPDATE, dan lain-lain [36].
Untuk menambah, mengakses, dan mengolah data yang tersimpan dalam
database komputer diperlukan database server sebagai pendukung [27]. Hal itu
dapat juga kita sebut dengan Database Management System (DBMS), berlaku
untuk database server yang menyediakan layanan penyimpanan dan pengelolaan
data [37].

8
2.4 Arsitektur API (Application Programming Interface) REST
REST adalah pola dalam arsitektur yang digunakan untuk perancangan
sistem jaringan aplikasi agar memudahkan proses pertukaran informasi melalui
internet secara aman [38]. REpresentational State Transfer (REST) web service
menggunakan metode HTTP dengan mengikuti protokol yang ditentukan oleh RFC
2616. Pola arsitektur REST mendefinisikan layanan yang berfokus pada sumber
daya, proses transfer data menggunakan HTTP, dan status data nya diubah melalui
metode HTTP. Menurut RFC 2616: Hypertext Transfer Control), ada pemetaan
one-to-one antara operasi Create, Read, Update, dan Delete (CRUD). Dalam
metode HTTP untuk operasi CRUD menjadi, POST untuk membuat sumber daya
baru, GET untuk mengambil data yang sudah ada, PUT untuk pembaruan data dan
DELETE untuk menghapus[39].

9
BAB III

ANALISIS & PERANCANGAN

3.1 Analisis Fungsional


Berdasarkan identifikasi persoalan, kebutuhan fungsional aplikasi panic
button berbasis android untuk monitor keamanan lingkungan masyarakat tingkat
RT / RW, yaitu sebagai berikut :
1. Aplikasi dapat menyampaikan informasi berupa output suara.
2. Aplikasi dapat menampilkan list kepala keluarga yang terdaftar.
3. Aplikasi dapat menampilkan riwayat kejadian panik yang terjadi sebelumnya.

3.2 Analisis Fungsional Dengan Pendekatan Object Oriented


Object Oriented Programming (OOP) merupakan metode pembangunan
software yang memetakan setiap komponen sistem ke dalam kumpulan objek berisi
data dan fungsi dari tiap objek, singkatnya OOP adalah teknik pemograman yang
berfokus pada kumpulan objek [40]. Dengan menggunakan OOP, pencarian solusi
dari masalah lebih mudah dan tidak keluar dari ruang lingkup permasalahan [41].

3.2.1 Use Case Diagram


Use case diagram berfungsi mendefinisikan hubungan antara aktor dengan sistem
ke dalam bentuk diagram, setiap actor yang ada dapat disebut dengan entitas
[27][37]. Berikut use case diagram aplikasi panic button :

Gambar 3 Use Case Diagram Aplikasi Panic Button

10
Dalam use case diagram tersebut menjelaskan bahwa fungsi utama dalam
aplikasi panic button ini adalah untuk melakukan lapor keadaan panik yang terjadi
di masyarakat tingkat RT/RW. Hak akses user yaitu dapat melakukan registrasi,
login, kelola profil serta lapor keadaan panik. Sedangkan admin memiliki hak akses
login dan juga kelola profil secara default.

3.2.2 Activity Diagram


Activity Diagram menggambarkan alur kegiatan sistem serta menjelaskan
bagaimana setiap aksi yang dilakukan oleh actor ditanggapi oleh sistem aplikasi
panic button [22][27][37]. Berikut adalah activity diagram pada aplikasi panic
button yang akan di bangun :
a. Activity Diaram Login

Gambar 4 Activity Diagram Login


Dari gambar activity diagram di atas, dapat dijelaskan bahwa alur login yaitu
dengan cara membuka aplikasi kemudian input username dan password, setelah
selesai maka klik tombol submit kemudian sistem akan melakukan validasi apabila
username dan password yang di masukkan sesuai dengan data di database, maka
sistem melanjutkan proses dengan menampilkan halaman utama, lalu apabila data
tidak valid maka sistem menampilkan peringatan kemudian kembali ke halaman
login untuk melakukan input ulang.

11
b. Activity Diagram Registrasi

Gambar 5 Activity Diagram Registrasi


Dari activity diagram diatas dapat dijelaskan bahwa untuk melakukan registrasi
langkah pertama yaitu akses aplikasi kemudian klik tombol registrasi, lalu
memasukkan data diri dan apabila sudah selesai klik registrasi, sistem akan
menyimpan data apabila user yang mendaftar belum pernah melakukan registrasi,
sedangkan apabila user yang mendaftar sudah melakukan registrasi makan sistem
akan memberi peringatan lalu kembali menampilkan halaman login.

c. Activity Diaram Kelola Profil

Gambar 6 Activity Diagram Kelola Profil

12
Dari activity diagram diatas dapat dijelaskan bahwa proses kelola profil diawali
dengan klik edit profil lalu user melakukan perubahan pada profil diri yang ingin di
rubah, apabila sudah selesai maka klik simpan dan sistem akan menyimpan data
yang telah di rubah oleh user.

d. Activity Diaram Lapor Keadaan Panik

Gambar 7 Activity Diagram Lapor Keadaan Panik


Dari activity diagram diatas dapat dijelaskan bahwa proses lapor keadaan panik
dilakukan degan cara klik kondisi panik yang tersedia di halaman utama sistem,
kemudian sistem akan melakukan cek data profil user untuk disampaikan menjadi
informasi yang akan disebarkan melalui output suara.

3.2.3 Class Diagram


Class diagram adalah pemodelan berupa kelas beserta hubungan antar kelas
di dalam sebuah sistem informasi dengan pengelolaan yang dilakukan secara
berkala, selain itu class diagram juga menggambarkan kelas berdasarkan perilaku
dan kebiasaan, berisi operasi dengan saling terubung antara kelas satu dengan kelas
lainnya [42][27].

13
Gambar 8 Class Diagram Aplikasi Panic Button
Dari gambar class diagram diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 kelas yang
saling terhubung yaitu kelas user, admin serta kebiasaan. Keterangan relasi nya
yaitu, banyak user di kelola oleh satu admin dan juga sebaliknya, sedangkan satu
atau banyak keadaan dapat terjadi pada satu atau banyak user dan admin.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh
data yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem [43][37][44][5]. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu:
a. Registrasi Penduduk (Kepala Keluarga)
Registrasi penduduk dilakukan untuk mendapatkan data penduduk yang
baru ataupun sudah lama tinggal, terutama kepala keluarga yang akan berperan
sebagai user pada aplikasi ini [45]. Teknik pengumpulan data dilakukan untuk
mempermudah pembaruan data, karena dengan teknik ini proses pencatatan
dilakukan secara teratur serta dilakukan di kantor urusan negara terendah yaitu
dalam ruang lingkup RT/RW [46].
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi [37] mengenai peristiwa
atau ancaman yang sering terjadi [24] di lingkungan masyarakat tingkat RT/RW
agar panic button yang di sediakan dalam aplikasi sesuai dengan kebutuhan
pengguna terutama pada lingkungan RT/RW [3].

14
3.4 Perancangan Antarmuka
Di dalam rancangan antarmuka atau user-interface design disertai dengan fungsi
dari masing-masing antar muka yang sesuai dengan kebutuhan user serta saling
berelasi antara halaman satu dengan halaman lainnya [47][16][10]. Berikut adalah
rancangan tampilan antarmuka aplikasi panic button berbasis android :
a. Nama Dialog Screen : Login
Fungsi : Untuk melakukan login dan navigasi ke halaman register.
Tampilan :

Gambar 9 tampilan halaman login


b. Nama Dialog Screen : Registrasi
Fungsi : Untuk melakukan register.
Tampilan :

Gambar 10 tampilan halaman registrasi

15
c. Nama Dialog Screen : Kelola Profil
Fungsi : Untuk melakukan edit profil.
Tampilan :

Gambar 11 tampilan halaman kelola profil


d. Nama Dialog Screen : Lapor Keadaan Panik (Halaman Utama)
Fungsi : Untuk melapor kejadian panik yang terjadi.
Tampilan :

Gambar 12 tampilan halaman utama (lapor keadaan panik)

16
DAFTAR PUSTAKA

[1] R. D. Rahayu and W. Wigna, “PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA,


SEKOLAH DAN MASYARAKAT TERHADAP PERSEPSI GENDER
MAHASISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN,” J. Penyul., vol. 6, no. 2,
pp. 1–23, 2016, doi: 10.25015/penyuluhan.v6i2.11451.

[2] R. Puspitasari, “Manusia Sebagai Makhluk Sosial,” Mns. Sebagai Makhluk


Sos., vol. 1, no. 1, pp. 38–47, 2022.

[3] C. N. Karinda, X. B. N. Najoan, and M. E. I. Najoan, “Perancangan dan


Implementasi IoT dalam Memantau Keamanan Lingkungan Berbasis
Aplikasi Mobile dan Rasspberry Pi,” J. Tek. Inform., vol. 16, no. 2, pp. 193–
202, 2021.

[4] H. Izza, N. Fadhila, F. U. Najicha, and U. S. Maret, “Pentingnya Nilai- Nilai


Pancasila Di Lingkungan Masyarakat,” Univ. Sebel. Maret Surakarta,
Indones., vol. 4, no. 2, pp. 204–212, 2021.

[5] N. Amallia, “Partisipasi Masyarakat Dalam Sistem Keamanan Lingkungan


Untuk Meningkatkan Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat,” Jisip, vol. 2,
no. 1, pp. 1–9, 2020, doi: 10.24967/fisip.v2i1.653.

[6] M. H. Wijayanto and I. M. Suparta, “Fenomena Bencana Alam dalam Teks


Mantra Pangujanan,” Jumantara J. Manuskrip Nusant., vol. 13, no. 1, pp.
59–75, 2022, doi: 10.37014/jumantara.v13i1.2890.

[7] S. S. Dewi, D. Satria, E. Yusibani, and D. Sugiyanto, “Sistem Deteksi


Kebakaran Pada Kasus Kebocoran Gas Berbasis Sms Gateway,” Semin. Nas.
II USM 2017, vol. 1, pp. 106–109, 2017.

[8] B. Setiyo, “Korsleting Listrik Penyebab Kebakaran Pada Rumah Tinggal


Atau Gedung,” Edu Elektr. J., vol. 3, no. 2, pp. 17–20, 2014.

[9] 1 and V Rahul Marshal2 Balaram Naik, P Karunakar, 1 M Jayadev,


“PENGARUH SIKAP DAN MOTIVASI MASYARAKAT TERHADAP
PARTISIPASI DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN SISKAMLING,”
J Conserv Dent. 2013, vol. 16, no. 4, p. 2013, 2013.

17
[10] F. D. Chan, A. Handojo, and J. Andjarwirawan, “Aplikasi Caring Assistance
Untuk Manula Berbasis Android Dan Raspberry Pi,” J. Infra Petra, vol. 6,
no. 1, pp. 69–74, 2018.

[11] T. D. Permana, “Sistem Monitoring Menggunakan Mini Pc Raspberry Pi,”


J. Tek. Komput. Unikom – Komputika – Vol. 3, No.2 - 2014 Sist., vol. 3, no.
2, pp. 31–37, 2014.

[12] muhammad syaeful Fajar, S. F. Yulianto, N. Hafidhoh, T. Lestariningsih,


and R. Ismar, “Implementasi Panic Button Berbasis Android Sebagai Bentuk
Kewaspadaan,” Implementasi Panic Butt. Berbas. Android Sebagai Bentuk
Kewaspadaan, vol. 7, no. 1, pp. 731–738, 2022, doi:
10.21067/jpm.v7i1.6166.

[13] L. H. Muslim, R. Munadi, A. I. Irawan, F. T. Elektro, U. Telkom, and G.


Firebase, “Implementasi Konsep Iot Pada Panic Button Dengan
Menggunakan Google Firebase Implementation of Iot Concept on Panic
Button Using,” Implementasi Konsep Iot Pada Panic Butt. Dengan
Menggunakan Google Firebase Implement. Iot Concept Panic Butt. Using,
vol. 7, no. 2, pp. 3651–3658, 2020.

[14] L. D. Setia, S. V. Yulianto, and A. P. Atmaja, “Android Based Emergency


Button with Position Share System,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1845, no. 1, pp.
1–6, 2021, doi: 10.1088/1742-6596/1845/1/012013.

[15] K. G. P. G. S. C. V. G. A. C. P. -Ashutosh More, “IRJET- Sakhi-The Saviour:


An Android Application to Help Women in Times of Social Insecurity,”
Irjet, vol. 8, no. 1, 2021.

[16] N. R. Abiyoga, “Aplikasi Emergency Panic Button Untuk Event Festival


Dan Konser Musik,” Apl. Emerg. Panic Butt. Untuk Event Festiv. Dan
Konser Musik, pp. 1–68, 2021.

[17] M. Kashyap, S. Saxena, S. Agarwal, and R. Singh, “REVIEW ON CHILD


SAFETY WEARABLE DEVICES,” Rev. CHILD Saf. WEARABLE
DEVICES, vol. 4, no. 3, pp. 60–64, 2020, [Online]. Available:
http://www.ijsrms.com

18
[18] S. Deepa, M. Dharshan, M. S. P, M. Suresh, and K. Premnath, “Development
of Electronic Stick for Blind with Panic Button Alert,” Dev. Electron. Stick
Blind with Panic Butt. Alert, vol. 25, no. 5, pp. 3677–3685, 2021, [Online].
Available: http://annalsofrscb.ro

[19] M. R. A. Gumay, V. Effendy, and D. Junaedi, “Modeling user interface


design for panic button application for deaf people using user-centered
design method,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 830, no. 2, pp. 1–6,
2020, doi: 10.1088/1757-899X/830/2/022097.

[20] Yulastri, E. Madona, M. Irmansyah, and A. Nasution, “Alat Deteksi Jatuh


Berbiaya Murah Dengan Tracking Position Untuk Pasien Vertigo dan
Sinkop,” J. RESTI (Rekayasa Sist. dan Teknol. Informasi), vol. 4, no. 6, pp.
9–11, 2020, doi: 10.29207/resti.v4i6.2608.

[21] Y. M. K. Waode Nurul Ramadhani Pamone, La Ode Sahlan Zulfadlih,


“PEMBUATAN ALAT NURSE CALL SISTEM ( PANIC BUTTON
PEMANGGIL PERAWAT UNTUK RUANGAN PASIEN ) BERBASIS
WIRELESS,” DIII Teknol. Elektro-Medik, Univ. Mandal Waluya Kendari,
Indones. 93231, vol. 3, no. 2, pp. 1–11, 2018.

[22] I. Journal, B. Thomas, S. V. P, D. S. Divya, and A. A. Kadar, “An Intelligent


Location Tracker for Public Transport,” IJERT-An Intell. Locat. Tracker
Public Transp. An Intell. Locat. Tracker Public Transp., vol. 10, no. 4, pp.
531–534, 2021.

[23] Y. Rosilawati, A. Nurjanah, and H. Amriyanto, “The Use of ‘Jogja Istimewa’


for Improving E-Government and Public Service Delivery in Yogyakarta,”
vol. 518, no. ICoSIHESS 2020, pp. 457–463, 2021, doi:
10.2991/assehr.k.210120.160.

[24] H. Sujadi, D. Susandi, and W. Rohmanudin, “Pemanfaatan Internet of


Things Dalam Sistem Peringatan Dini Pada Smart Village,” J. Nas.
Komputasi dan Teknol. Inf., vol. 3, no. 1, pp. 29–37, 2020, doi:
10.32672/jnkti.v3i1.1989.

[25] R. Bangun, A. Emergency, A. D. Menggunakan, and A. Methods,

19
“AMBULANCE DENGAN MENGGUNAKAN AGILE METHODS,” J.
Widya, vol. 1, no. April, pp. 43–48, 2020.

[26] G. Praneeth, K. Yehezekiel, P. P. Varma, T. S. Diwakar, G. Satyanarayana,


and G. Rajasekharam, “{IOT} {Based} {Smart} {Streetlight} {For}
{Emergency} {Conditions},” Int. J. Comput. Sci. Trends Technol., vol. 8,
no. 2, pp. 112–119, 2020, [Online]. Available: www.ijcstjournal.org

[27] M. Afdal and Y. P. Putra, “Rancang Bangun Panic Button System


Terintegrasi Menggunakan Lbs Pada Kepolisian Resor Kota Pekanbaru,” J.
Ilm. Rekayasa dan Manaj. Sist. Inf., vol. 6, no. 1, p. 83, 2020, doi:
10.24014/rmsi.v6i1.8978.

[28] H. Al Ihsan, “Panic Button on Hand sebagai Wujud Inovasi Pelayanan Publik
di Polres Malang,” J. Public Policy Appl. Adm., vol. 3, no. 1, pp. 83–95,
2021, [Online]. Available:
https://stialan.ac.id/jurnal/index.php/jplan/article/view/290

[29] H. F. Alhafsi, “Implementasi Aplikasi Smile Police (Panic Button) dalam


Quick Response Pelayanan Masyarakat di Wilayah Hukum Polres Salatiga,”
Indones. J. Police Stud., vol. 4, pp. 215–256, 2020, [Online]. Available:
http://journal.akademikepolisian.com/index.php/ijps/article/view/78

[30] E. Lorenza, A. Uperiati, and E. Suswaini, “Implementasi Agile Development


Dalam Rancang Bangun Aplikasi Emergency Button Menggunakan
Location Based Service,” Student Online J. (SOJ)-Teknik, vol. 2, no. 1, pp.
134–148, 2021.

[31] U. Ependi, “Pengembangan E-Trace Alumni Dengan Menggunakan


Pendekatan Metode Agile,” Semin. Nas. Inform., vol. 1, no. 4, p. 239, 2017,
[Online]. Available: http://tracer.tp.ugm.ac.id/new/content/apa-itu-tracer-
study%0Ahttp://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/semnasif/article/view/1104

[32] I. Rabbani and E. Krisnanik, “E – Commerce Perlengkapan Haji Dan Umroh


Berbasis Web Menggunakan Metode Agile Software Development,” Semin.
Nas. Mhs. Ilmu Komput. dan Apl., vol. 1, no. 2, pp. 432–443, 2020.

20
[33] K. Wibowo, “Skrip Si Dimmer Light Berbasis Web Menggunakan Mini Pc
Raspberry Pi,” pp. 1–10, 2015.

[34] M. A. I. Hakim and Y. H. Putra, “Pemanfaatan Mini Pc Raspberry Pi Sebagai


Pengontrol Jarak Jauh Berbasis Web Pada Rumah. Unikom,” Jur. Tek.
Komput. Unikom, no. September 2015, pp. 1–6, 2013, [Online]. Available:
https://www.researchgate.net/profile/Yeffry_Handoko_Putra/publication/31
2040113_PEMANFAATAN_MINI_PC_RASPBERRY_PI_SEBAGAI_PE
NGONTROL_JARAK_JAUH_BERBASIS_WEB_PADA_RUMAH/links/
586bccb308ae6eb871bb6b90/PEMANFAATAN-MINI-PC-RASPBERRY-
PI-SEBAGAI-PENGONTROL-JARAK

[35] M. Suhartanto, “Pembuatan Website Sekolah Menengah Pertama Negeri 3


Delanggu,” J. Speed-Sentra Penelit. Enginerring dan Edukasi, vol. 4, no. 1,
pp. 1–8, 2012.

[36] K. S. Haryana, “Pengembangan Perangkat Lunak Dengan Menggunakan


Php,” J. Comput. Bisnis, vol. 2, no. 1, pp. 14–21, 2008, [Online]. Available:
http://jurnal.stmik-mi.ac.id/index.php/jcb/article/view/74

[37] M. Ahmadar, P. Perwito, and C. Taufik, “PERANCANGAN SISTEM


INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEB PADA RAHAYU PHOTO
COPY DENGAN DATABASE MySQL,” Dharmakarya, vol. 10, no. 4, p.
284, 2021, doi: 10.24198/dharmakarya.v10i4.35873.

[38] W. Zhou, L. Li, M. Luo, and W. Chou, “REST API design patterns for SDN
northbound API,” Proc. - 2014 IEEE 28th Int. Conf. Adv. Inf. Netw. Appl.
Work. IEEE WAINA 2014, pp. 358–365, 2014, doi:
10.1109/WAINA.2014.153.

[39] Y. H. Wang and I. C. Wu, “Achieving high and consistent rendering


performance of java AWT/Swing on multiple platforms,” Softw. - Pract.
Exp., vol. 39, no. 7, pp. 701–736, 2009, doi: 10.1002/spe.

[40] M. Rais, “Penerapan Konsep Object Oriented Programming Untuk Aplikasi


Pembuat Surat,” PROtek J. Ilm. Tek. Elektro, vol. 6, no. 2, pp. 96–101, 2019,
doi: 10.33387/protk.v6i2.1242.

21
[41] E. W. Fridayanthie and J. Charter, “RANCANG BANGUN SISTEM
INFORMASI SIMPAN PINJAM KARYAWAN MENGGUNAKAN
METODE OBJECT ORIENTED PROGRAMMING (STUDI KASUS: PT.
ARTA BUANA SAKTI TANGERANG) Program Studi Diploma Tiga
Manajemen Informatika AMIK BSI Tangerang,” J. TECHNO Nusa Mandiri,
vol. XIII, no. 2, pp. 149–156, 2016.

[42] P. B. A. A. Putra, Widiarty, V. H. Pranatawijaya, and N. N. K. Sari,


“Implementasi Aplikasi Android Untuk Sistem Pendaftaran Dan Antrian
Pada Poli Covid Rsud Doris Sylvanus,” J. Teknol. Inf. J. Keilmuan Dan Apl.
Bid. Tek. Inform., vol. 16, no. 1, pp. 81–91, 2022, [Online]. Available:
https://e-journal.upr.ac.id/index.php/JTI/article/view/4011

[43] I. N. Rachmawati, “Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif:


Wawancara.,” J. Keperawatan Indones., vol. 11, no. 1, pp. 35–40, 2007.

[44] M. Syuhada, “Pemanfaatan Media Komunikasi Dengan Teori System


Infornation Processing Pada Aplikasi ‘Jogo Malang,’” J. Impresi Indones.,
vol. 1, no. 9, pp. 918–926, 2022, doi: 10.36418/jii.v1i9.416.

[45] P. Priyono, “Seluk Beluk Registrasi Penduduk dan Peranannya dalam


Perencanaan Pembangunan Kependudukan,” Forum Geogr., vol. 6, no. 1, p.
33, 2016, doi: 10.23917/forgeo.v6i1.4691.

[46] R. N. Nurwati, “Pelatihan Registrasi Penduduk Oleh Aparat Desa/Kelurahan


Dalam Upaya Tertib Administrasi Kependudukan,” Sawala J. Pengabdi.
Masy. Pembang. Sos. Desa dan Masy., vol. 2, no. 2, p. 122, 2021, [Online].
Available: http://jurnal.unpad.ac.id/sawala/article/view/35001

[47] M. Elfida and M. K. M. Nasution, “Perancangan Antarmuka Sistem


Informasi,” Al-Khawarizmi J. Comput. Sci., vol. 1, no. 1, pp. 11–17, 2005.

22

Anda mungkin juga menyukai