Anda di halaman 1dari 3

MENGAPA WANITA MUSLMAH WAJIB BERHIJAB ?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu anak2 semua nya perlu mengetahui
makna dari hijab. Secara bahasa, hijab artinya tabir atau penutup.

‫ ال ِّس ْت ُر‬: ُ‫الحِجاب‬


“hijab artinya penutup” (Lisaanul Arab).

Hijab maknanya sangat luas. Yang dimaksud hijab muslimah, adalah segala hal yang menutupi
hal-hal yang dituntut untuk ditutupi bagi seorang Muslimah. Jadi hijab muslimah bukan sebatas
yang menutupi kepala, atau menutupi rambut, atau menutupi tubuh bagian atas saja.
Namun hijab muslimah mencakup semua yang menutupi aurat, lekuk tubuh dan perhiasan
wanita dari ujung rambut sampai kaki.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

ِ ‫ِين ِزي َن َتهُنَّ ِإالَّ َما َظ َه َر ِم ْن َها َو ْل َيضْ ِرب َْن ِب ُخم ُِرهِنَّ َعلَى ُجي‬
َّ‫ُوب ِهن‬ َ ‫ارهِنَّ َو َيحْ َف ْظ َن فُر‬
َ ‫ُوجهُنَّ َوالَ ُي ْبد‬ َ ‫ت َي ْغضُضْ َن مِنْ َأب‬
ِ ‫ْص‬ ِ ‫َوقُل لِّ ْلمُْؤ ِم َنا‬

“Dan katakanlah kepada wanita-wanita mukminat, hendaklah mereka menundukkan pandangan


mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dan hendaklah
mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka“. [An Nuur/24:31].

Setelah anak2 semua nya memahami pengertian hijab, selanjut nya marilah bersama2 kita
membahas/menjawab pertanyaan mengapa wanita muslimah harus berhijab.

PERTAMA : Dengan memakai hijab Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan RasulNya. Alloh
mewajibkan kepada umat muslimah untuk memakai hijab, sebagai umat islam yang mengakui
agama yang benar disisi alloh adalah agama islam maka tentu nya dengan keihlasan hati akan
mentaati segala aturan yang berlaku dalam agama islam, termasuk kewajiban dalam memakai hijab
bagi wanita muslimah.

Seorang wanita muslimah yang tidak berkenan memakai hijab maka termasuk umat yang durhaka
kepada Alloh.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

‫ضالَالً م ُِّبي ًنا‬ َ ‫ص هللاَ َو َرسُولَ ُه َف َق ْد‬


َ ‫ض َّل‬ ِ ْ‫َو َمن َيع‬

“Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang
nyata“. [Al Ahzab/33:36].

Seorang wanita muslimah yang berkenan memakai hijab dengan keihlasan hati ,maka termasuk
umat yang memperoleh kemenangan yang besar.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

‫از َف ْو ًزا َعظِ يمًا‬


َ ‫هللا َو َرسُولَ ُه َف َق ْد َف‬
َ ‫َو َمن يُطِ ِع‬

“Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat
kemenangan yang besar“. [Al Ahzab/33:71]

KEDUA : Untuk Menghindari maksiat, dengan menutup aurat, karena Pamer aurat dan keindahan
tubuh merupakan bentuk maksiat yang mendatangkan murka Allah dan RasulNya.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

‫ ُك ُّل ُأ َّمتِي ُم َعافىً إالَّ الم َُجا ِهرُن‬.

“Setiap umatku (yang bersalah) akan dimaafkan, kecuali orang yang secara terang-terangan (berbuat
maksiat)“. [Muttafaqun alaih].

Sementara wanita yang pamer aurat dan keindahan tubuh sama artinya dia telah berani
menampakkan kemaksiatan secara terang-terangan.

KETIGA : Sesungguhnya Allah memerintahkan hijab untuk meredam berbagai macam fitnah
(kerusakan),Jika masyarakat yang dihuni oleh kaum wanita berhijab akan lebih aman dan selamat
dari fitnah. Sebaliknya, masyarakat yang dihuni oleh wanita yang gemar bertabarruj (berdandan
seronok), pamer aurat dan keindahan tubuh, sangatlah rentan terhadap ancaman berbagai fitnah
diantara memicu tindak pelecehan seksual serta gejolak syahwat yang membawa malapetaka dan
kehancuran yang sangat besar. Jasad yang bugil jelas akan memancing perhatian dan pandangan
berbisa. Itulah tahapan pertama bagi penghancuran dan pengrusakan moral dan peradaban sebuah
masyarakat.

Tidak berhijab dan pamer perhiasan akan mengundang fitnah bagi laki-laki.

Seorang wanita apabila memamerkan bentuk tubuh dan perhiasannya di hadapan laki-laki non
mahram, jelas akan mengundang perhatian kaum laki-laki hidung belang dan serigala berbulu
domba. Jika ada kesempatan mereka pasti akan memangsa dengan ganas laksana singa sedang
kelaparan.

KEEMPAT : Seorang wanita muslimah yang menjaga hijab, secara tidak langsung ia mengisyaratkan
kepada semua kaum laki-laki yang bukan mahramnya,“Tundukkanlah pandanganmu, aku bukan
milikmu dan kamu juga bukan milikku. Aku hanya milik orang yang dihalalkan Allah bagiku. Aku
orang merdeka yang layak untuk dihargai dan dihormati.

Anda mungkin juga menyukai