Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Presiden Joko Widodo menetapkan Peraturan Presiden Nomor 39
Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia (Perpres SDI) pada 12 Juni 2019.
Satu Data Indonesia adalah kebijakan tata kelola Data pemerintah untuk
menghasilkan Data yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat
dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagipakaikan antar
Instansi Pusat dan Instansi Daerah sehingga pemanfaatan data pemerintah
tidak hanya terbatas pada penggunaan secara internal antar instansi, tetapi
juga sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan data publik bagi masyarakat.
Satu Data Indonesia harus dilakukan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a. Data yang dihasilkan oleh Produsen Data harus memenuhi Standar Data; b.
Data yang dihasilkan oleh Produsen Data harus memiliki Metadata; c. Data
yang dihasilkan oleh Produsen Data harus memenuhi kaidah Interoperabilitas
Data; dan d. Data yang dihasilkan oleh Produsen Data harus menggunakan
Kode Referensi dan/atau Data Induk.
Standar Data yang berlaku lintas Instansi Pusat dan/atau Instansi Daerah
ditetapkan oleh Pembina Data tingkat pusat, bunyi Pasal 6 ayat (1) Perpres
ini. Sementara Menteri atau kepala Instansi Pusat dapat menetapkan Standar
Data untuk Data yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
instansi sesuai dengan tugas dan fungsinya, sepanjang ditetapkan
berdasarkan Standar Data yang telah ditetapkan oleh Pembina Data tingkat
pusat. Data yang dihasilkan oleh Produsen Data, tegas Perpres ini, harus
dilengkapi dengan Metadata, yang informasinya  mengikuti struktur yang
baku dan format yang baku merujuk pada bagian informasi tentang Data
yang harus dicakup dalam Metadata, dan merujuk pada spesifikasi atau
standar teknis dari Metadata. Struktur yang baku dan format yang baku untuk
Data yang berlaku lintas Instansi Pusat dan/atau Instansi Daerah, menurut
Perpres ini, ditetapkan oleh Pembina Data tingkat pusat. Sementara Menteri
atau kepala Instansi Pusat dapat menetapkan struktur yang baku dan format
yang baku untuk Data yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan instansi sesuai dengan tugas dan fungsinya, sepanjang ditetapkan
berdasarkan struktur yang baku dan format yang baku yang telah ditetapkan
oleh Pembina Data tingkat pusat. Ditegaskan dalam Perpres ini, Data yang
dihasilkan oleh Produsen Data harus memenuhi kaidah Interoperabilitas Data.
Untuk itu, Data harus:
a. konsisten dalam sintak/bentuk, struktur/skema/komposisi penyajian,
dan semantik/ artikulasi keterbacaan; dan
b. disimpan dalam format terbuka yang dapat dibaca sistem elektronik.
Adapun mengenai Kode Referensi dan/atau Data Induk, menurut Perpres ini,
dibahas dalam Forum Satu Data Indonesia tingkat pusat. Forum Satu Data
Indonesia ini akan menyepakati:
a. Kode Referensi dan/atau Data Induk; dan
b. Instansi Pusat yang unit kerjanya menjadi Walidata atas Kode
Referensi dan/atau Data Induk tersebut.
Metadata adalah informasi dalam bentuk struktur dan format yang baku untuk
menggambarkan data, menjelaskan data serta memudahkan pencarian,
penggunaan, dan pengelolaan informasi data. Ketika OPD mengeluarkan
suatu data, maka harus dilengkapi dengan metadata yang memaparkan
sebuah informasi tambahan dari data itu, tentang apa, waktu pembuatannya
kapan dan konsep definisi yang digunakan apa. Karena pentingnya Metadata
dalam implementasi Satu Data Indonesia, maka Bappeda DIY melalui BPPSD
DIY berusaha untuk mewujudkan adanya pedoman Metadata Statistik
Sektoral di lingkup Pemda DIY. Dalam kegiatan ini selain mendorong OPD
untuk membangun Metadata, serta dapat menghasilkan Metadata yang
benar-benar akurat dan berkualitas. Karena untuk menghasilkan Metadata
yang berkualitas, membutuhkan input data berkualitas dari OPD.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan adalah landasan penting yang harus ada dalam
melaksanakan pekerjaan. Hal tersebut menjelaskan arah tujuan dari suatu
pekerjaan. Berikut adalah maksud tujuan dari pekerjaan ini.
 Maksud
Maksud dilakukan kegiatan Penyusunan Metadata Statistik Daerah adalah:
Memenuhi salah satu prinsip implementasi kebijakan Satu Data Indonesia di
Daerah Istimewa Yogyakarta.

 Tujuan
Tujuan dilakukan kegiatan Penyusunan Metadata Statistik Daerah adalah:
Memberikan informasi dalam bentuk struktur dan format yang baku untuk
menggambarkan data, menjelaskan data serta memudahkan pencarian,
penggunaan, dan pengelolaan informasi data.

1.3. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Ruang lingkup kegiatan Penyusunan Metadata Statistik Daerah adalah:
Menyusun Metadata Indikator dan Metadata Variabel dari seluruh elemen data
pada aplikasi DATAKU.

1.4. REFERENSI HUKUM


Berikut adalah referensi hukum dari pekerjaan kegiatan Penyusunan
Metadata Statistik Daerah.
1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah
Istimewa Jogjakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 3) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 1955 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 Jo.
Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827);
2. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39);
3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5214);
4. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah
Istimewa Yogyakarta; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 170, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 31, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5502);
7. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 Tentang Satu Data Indonesia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 112)
8. Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun
2018 Tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta (Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2018);
9. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 108 Tahun 2020
Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 99 Tahun 2018 Tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pada
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ;
10.Peraturan Gubernur DIY Nomor 3 Tahun 2020 tentang Satu Data

Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai