Anda di halaman 1dari 26

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) / TERM OF REFERENCE (TOR)

Operasionalisasi dan Maintenance Sistem


Penghubung Layanan Pemerintah

Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan

Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

-TA 2024-

1
I. Dasar Hukum
1. Undang-undang 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi
2. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan
Sistem dan Transaksi Elektronik.
3. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan
Berbasis Elektronik
4. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia
5. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
6. Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2022 tentang Arsitektur Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik Nasional
7. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2023 tentang Kementerian
Komunikasi dan Informatika
8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1 Tahun 2023
tentang Interoperabilitas Data dalam Penyelenggaraan Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Satu Data Indonesia

II. Latar Belakang


Kementerian Komunikasi dan Informatika juga telah menetapkan Peraturan
Menteri Nomor 1 Tahun 2023 tentang Interoperabilitas Data dalam
Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Satu Data
Indonesia. Permen tersebut mengamanatkan terkait Penyelenggaraan
Layanan Interoperabilitas Data (LID) untuk nasional dan Instansi Pusat dan
Pemerintah Daerah yang bertujuan untuk memberikan Interoperabilitas Data
secara andal, akuntabel, dan aman.

Melalui Perpres 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia (SDI), pemerintah
hendak menyediakan sumber data referensi tunggal (single reference of data)
untuk setiap sektor dan mendorong berbagi pakai data / interoperabilitas lintas
sektor, yang standarnya disusun oleh Kementerian Kominfo.

Dengan adanya sumber data referensi tunggal tersebut, diharapkan tidak ada
lagi kerancuan data, ketidak validan data, dan pemanfaatan data dapat

2
dilakukan dengan handal dan terpercaya. Untuk mengimplementasikan hal
tersebut diperlukan mekanisme interoperabilitas data antar aplikasi, baik
aplikasi penghasil maupun aplikasi pemroses data. Perpaduan antara
interoperabilitas data dan sumber data referensi tunggal meningkatkan
efisiensi, keakuratan, dan kevalidan data yang dapat dimanfaatkan oleh
berbagai sektor untuk pengambilan kebijakan (data driven policy).

Sistem Penghubung Layanan Pemerintah (SPLP), yang menjadi tugas


Kementerian Kominfo dalam Perpres 95 Tahun 2018 yang ditempatkan di Data
Center Nasional berfungsi mendukung keterhubungan antar instansi, Aplikasi
Umum dengan Aplikasi Khusus, Interoperabilitas Satu Data Indonesia, dan
keterbukaan data rujukan yang terhubung dengan jaringan privat. Untuk
keterhubungan antar Aplikasi Umum akan memanfaatkan Infrastruktur SPBE
Nasional lainnya yang terdiri atas Pusat Data Nasional dan Jaringan Intra
Pemerintah.

Dalam kerangka integrasi


data dan aplikasi, SPLP
memegang peran penting
dalam keterhubungan antar
data dan layanan seperti
pada gambar di samping ini.
Fungsi API Management
dan API Gateway
merepresentasikan
Layanan Interoperabilitas
Data yang perlu di
operasionalisasikan dan
pelihara untuk memastikan
LID berlangsung. Sudah ada lebih dari seratus API yang terpublikasi yang
diagregat dari level nasional dan IPPD yang menggunakan SPLP sebagai
platform middleware data.

3
Pekerjaan Operasionalisasi dan Maintenance (OM) SPLP dilakukan karena
kebutuhan untuk mengoperasionalkan dan memaintain aplikasi, sudah
dilakukan juga penambahan worker dan storage pada cluster infrastruktur
SPLP dengan arsitektur sistem sebagai berikut.

Gambar 1: Arsitektur SPLP

4
Komponen SPLP yang dioperasionalisasikan terdiri dari komponen
orchestration tools, monitoring, CI/CD architecture, databases, cloud storage
backup, application server, identity provider, dan tampilan aplikasi SPLP,
seperti pada gambar berikut :

Sehingga pada tahun ini perlu dilanjutkan Operasionalisasi dan Maintenance


Sistem Penghubung Layanan Pemerintah yang mendukung Perpres Nomor 95
Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Perpres
Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia dalam penyediaan
teknologinya. Kegiatan tersebut akan melanjutkan operasionalisasi dan
maintenance Sistem Penghubung Layanan Pemerintah.

Program Kerja ini sebagai wujud nyata Peran Kominfo dalam penyediaan
Teknologi Sistem Penghubung Layanan Pemerintah yang merupakan bagian
dari Infrastruktur SPBE berbagi pakai yang dapat digunakan oleh
Kementerian/Lembaga/Daerah dalam mendukung Satu Data Indonesia yang
ujungnya adalah meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Kondisi Sistem SPLP Existing yang berjalan adalah sebagai berikut :

5
Ketersediaan akses SPLP selama 26 Desember 2021 s.d 30 November 2023
mencapai 99.725%, dan perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan ketersediaan
SPLP Nasional dan SPL IPPD Multi Tenant yang menjadi bagian dari SPLP.

Adapun rata-rata akses bulanan transaksional Data dan Layanan SPBE yang
melalui gateway SPLP sebagai berikut, secara Nasional ada 105.943 hits,
diikuti oleh Kota Bogor, Kabupaten Siak, Kota Bandung, Kabupaten Banjar,
Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Purbalingga, seperti gambar berikut.

6
Terkait modul Konsolidasi Data saat ini operasional dengan jumlah ETL
Execution dan ETL Jobs dari masing-masing job seperti pada gambar berikut.

7
Gambar : Utilitas SPLP Tahun 2023

Sosialisasi dan Bimbingan Teknis SPLP juga sudah berjalan di beberapa


Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah khususnya di sebagian besar daerah di
Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali. Sehingga perlu

III. Maksud dan Tujuan


Maksud dari pekerjaan ini antara lain :
1. Memberikan Layanan Infrastruktur SPBE Sistem Penghubung Layanan
Pemerintah (SPLP) dan Sistem Penghubung Layanan Instansi Pusat dan
Pemerintah Daerah (SPL-IPPD) kepada Instansi Pusat dan Pemerintah
Daerah secara berbagi pakai.
2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan Interoperabilitas,
Integrasi, Migrasi, dan Sinkronisasi Data lintas IPPD/
3. Melaksanakan pemeliharaan dan pendampingan implementasi Sistem
Penghubung Layanan Pemerintah di level Nasional dan Internal IPPD.
4. Terselenggaranya SPBE di level Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah.

Tujuan
a. Melaksanakan Operasionalisasi Sistem Penghubung Layanan Pemerintah
(SPLP) dan Sistem Penghubung Layanan Pemerintahn Instansi Pusat dan
Pemerintah Daerah (SPL-IPPD)

8
b. Melaksanakan Pemeliharaan SPLP dan SPL IPPD antara lain fitur API
Management (Layanan Interoperabilitas Data), API Gateway, ETL Tools,
dan ESB (Enterprise Service Bus)
c. Mendukung standarisasi data dan prinsip-prinsip Satu Data Indonesia dan
penyelenggaraan SPBE dan SDI di tingkat pusat dan pemerintah daerah.
d. Menyediakan Katalog Layanan Interoperabilitas Data (LID) Nasional.

II. Sasaran
1. Terlaksananya operasionalisasi Sistem Penghubung Layanan
Pemerintahan (SPLP).
2. Terlaksananya pemeliharaan dan pembaharuan modul dan library
pendukung SPLP.
3. Terlaksananya pendampingan pemanfaatan Sistem Penghubung Layanan
Pemerintah sebagai Enterprise Service Bus, API Management, API
Gateway untuk Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.

III. Lokasi Pekerjaan


Kementerian Komunikasi dan Informatika
IV. Sumber Pendanaan
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBN TA 2024 sebesar Rp.
1.646.292.000 (Satu Milyar Enam Ratus Empat Puluh Enam Juta, Dua Ratus
Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah)

V. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Nama Pejabat Pembuat Komitmen: PPK Kegiatan Data Center Nasional dan
Penyelenggaraan LAIP (PPK 1).
Satuan Kerja: Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Direktorat
Jenderal Aptika.

Data Penunjang
VI. Data Dasar
1. Kredensial VM, VPN, Source code, database, dan berbagai engine yg
digunakan dalam pengembangan aplikasi Tahun 2023

9
VII. Standar Teknis
1. Standar Teknis Terkait Interoperabilitas Data yang umum digunakan di
Indonesia.
2. Standar Teknis Terkait Pengembangan Aplikasi secara umum.
3. Standar Teknis IT Service Management System (ITSM)

VIII. Studi-studi Terdahulu


Kajian yang telah dilakukan instansi penanggung jawab teknis tentang
pengembangan aplikasi, antara lain :
1. Kerangka Kerja Interoperabilitas E-Government Indonesia Kementerian
Kominfo Tahun 2013.
2. Jurnal Implementasi Government Service Bus oleh Organisasi Pemerintah
di Indonesia: Perspektif Institutional Arrangement Kementerian Keuangan
Tahun 2017.
3. Laporan Pekerjaan Pengembangan Sistem Penghubung Layanan
Pemerintah Tahun 2023.
4. Laporan Pekerjaan Operasionalisasi dan Maintenance Sistem
Penghubung Layanan Pemerintah Tahun 2023.

IX. Ruang Lingkup Pekerjaan

Spesifikasi Teknis kegiatan OM SPLP ini merujuk pada Objektif IT dan OM


pada Control Objective for Information and Related Technologies atau COBIT
yang di antaranya terdiri dari Delivery-Service-Support (DSS) yaitu:

A. Managed Operation
Manfaat: membantu Direktorat LAIP dalam melakukan operasionalisasi semua
komponen dalam SPLP seperti aplikasi utama, aplikasi pendukung, cluster
server, dan database. Selain itu juga membantu dalam merekap laporan hasil
operasionalisasi infrastruktur dan aplikasi.
1. Melakukan operasionalisasi aplikasi yang telah ada dan pengelolaan
sumber daya untuk memastikan aplikasi berjalan sesuai dengan fungsinya;
a. Pengawasan Sumber Daya Infrastruktur
Pengawasan sumber daya infrastruktur pendukung aplikasi
dilakukan dengan melakukan pengawasan terhadap storage dari

10
masing-masing aplikasi. Pengawasan storage ini bertujuan untuk
memastikan storage dalam menampung kebutuhan penyimpanan
dari semua aplikasi yang menjadi ekosistem SPLP.
b. Analisa Kinerja Aplikasi
Analisa kinerja aplikasi dilakukan untuk memastikan aplikasi dapat
digunakan pengguna serta memenuhi ekspektasi dari pengguna itu
sendiri. Dalam hal ini beberapa aplikasi yang digunakan oleh
pengguna end-user diantaranya adalah Portal ESB, Portal Penyedia
SPLP, Portal Pengguna SPLP, Portal Admin SPLP, Pusat Bantuan
SPLP.
c. Analisa Kinerja Infrastruktur
Analisa kinerja infrastruktur merupakan pengujian infrastruktur yang
digunakan oleh SPLP. Pengujian yang dilakukan ada 2, yakni stress
test dan load test. Tujuan dari pengujian ini adalah mengukur
kekuatan dan kemampuan menangani error saat berjalan dengan
beban tinggi dan memastikan aplikasi tidak mengalami crash saat
situasi genting. Sedangkan load test merupakan pengujian performa
aplikasi dengan beban tertentu untuk menunjukkan perilaku sistem
saat diakses oleh beberapa pengguna secara bersamaan.
d. Analisis Kinerja Keamanan
Analisis kinerja keamanan dilakukan untuk mengevaluasi keamanan
aplikasi dengan mencoba mengeksploitasi kerentanan dari
aplikasi serta merancang rencana mitigasi terhadap celah
keamanan aplikasi yang ditemukan.
2. Menyediakan layanan perbaikan bug dan permintaan perubahan pada
aplikasi-aplikasi layanan yang menjadi lingkup operasionalisasi dan
pemeliharaan SPLP. Layanan dukungan aplikasi yang diberikan
bertujuan untuk:
i. Menjaga aplikasi-aplikasi layanan yang berada pada ruang
lingkup SPLP memenuhi SLA yang sudah ditentukan.
ii. Menjaga aplikasi layanan tetap relevan terkait dengan perubahan
yang terjadi pada bisnis proses dan peraturan dengan
menerapkan change request. dan kesesuaian SOP berdasarkan
standar penggunaan SPLP yang telah ditetapkan.

11
iii. Penanganan insiden dengan Incident Management Plan yang
sudah ditetapkan.
Informasi terkait SLA Existing dari pantauan tools external uptimerobot
adalah sebagai berikut:
■ SSO

■ SPLP

■ Konsolidasi

3. Pemberian layanan pendampingan dan bantuan operasionalisasi


kepada pengguna sistem penghubung layanan pemerintah melalui
layanan Pusat Bantuan SPLP via Email, Ticketing System, WA Grup,
dan Telegram Grup dengan:
i. Membentuk tim Pusat Bantuan layanan SPLP;
ii. Menyusun SOP Penanganan Pengaduan yang harus disetujui
terlebih dahulu oleh Pihak Kominfo;
iii. Menyusun jadwal kerja tim Pusat Bantuan SPLP;
iv. Pemberian akses kredensial SPLP beserta petunjuk
penggunaannya;

12
4. Pekerjaan OM (Operasional dan Maintenance) dilakukan terhadap
beberapa kategori diantaranya kategori Virtual Machine (Development
dan Production Environment), Cluster (Openshift, Development dan
Production Environment) dan Aplikasi (Aplikasi Utama, Aplikasi
Pendukung, dan Database) yang digunakan pada Sistem Penghubung
Layanan Pemerintah. Berikut adalah daftar masing-masing aplikasi
berdasarkan kategori di atas:
a. Virtual Machine
● SPLP Dev, terdiri dari 1 VM Master dan 5 VM Worker
● SPLP Prod, terdiri dari 3 VM Master dan 9 VM Worker
● VM Pendukung, terdiri dari VM Backup, Load Balancing, VPN
Hub, SMTP Server untuk setiap SPLP Prod dan Dev
Environment
b. Cluster
● SPLP Dev
● SPLP Prod
● Openshift
c. Aplikasi Utama
● ESB
● Portal Penyedia
● Portal Pengguna
● Portal Admin
● Pusat Bantuan
● WSO2 Kernel
o APIM (API Management)
o EI (Enterprise Integration)
● SPLP Backend
● Portal Konsolidasi Data
▪ Frontend
▪ Backend
▪ Scheduler Worker
▪ ETL Worker
● SSO
● Database HA Postgresql

13
d. Aplikasi Pendukung
● Prometheus
● Grafana
● Loki Promtail
● Jaeger Tracing
● MinIO
● Velero Back Up
● Longhorn
● Metabase
● Pentaho
● Camunda
● Gitlab:
o Source Code Management
o CI
o Runner
o Image Registry
● OpenProject
● Red Hat Process Automation Manager
● Keycloak
● Uptime Kuma
e. Database
● SPLP DB HA PostgreSQL
● ESB DB MySQL
● SPLP DB MySQL
● Pusat Bantuan DB MySQL
● Dashboard DB PostgreSQL
● Konsolidasi PostgreSQL
5. Melakukan koordinasi teknis kepada instansi pemilik proses bisnis atau
data serta koordinasi kepada para pemangku kepentingan dalam
pelaksanaan pekerjaan yang mencakup pada kegiatan meeting, sharing
knowledge, asistensi dan bimbingan teknis, serah terima akses
penggunaan SPLP;

B. Managed Service Request Incident

14
Manfaat: membantu Direktorat LAIP dalam manajemen layanan, permohonan
pemanfaatan dan perubahan, dan insiden.
Melakukan pemeliharaan permintaan dan insiden aplikasi utama, server,
database, dan aplikasi pendukung, antara lain:
1. Pemeliharaan Korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang
mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem
berjalan, dalam hal ini pemeliharaan aplikasi terhadap bug yang terjadi
dilakukan eskalasi serta perbaikan-perbaikan sesuai dengan kebutuhan
khusus pemangku kepentingan dan pelaksana SPLP, antara lain:
a. Monitoring teratur terhadap kinerja Sistem Penghubung Layanan
Pemerintah
b. Tanggapan dengan cepat terhadap pengguna yang melaporkan
masalah atau ketidakpuasan terkait layanan melalui kanal komunikasi
email, ticketing, grup whatsapp, dan grup telegram.
c. Meninjau setiap manajemen perubahan untuk memastikan bahwa
setiap perubahan pada sistem telah diuji dan diverifikasi

2. Pemeliharaan Adaptif adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk


menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan
memenuhi persyaratan pemakai baru, pemeliharaan ini memungkinkan
adanya perubahan seperti perubahan regulasi, perubahan kesalahan / bug
pada SPLP, dan perubahan kebutuhan lainnya, seperti kegiatan:
A. Selalu pantau dan identifikasi perubahan regulasi atau kebijakan
pemerintah yang dapat mempengaruhi sistem penghubung layanan
pemerintah.
B. Identifikasi dan evaluasi proses bisnis atau teknologi terbaru dalam
meningkatkan pelayanan.
C. Identifikasi peluang inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi atau
efektivitas sistem
D. Identifikasi dan evaluasi dampak risiko potensial yang dapat
mempengaruhi operasionalisasi sistem
E. Identifikasi perubahan kebutuhan dan harapan pengguna terhadap
SPLP

15
Catatan: beberapa regulasi dan peraturan diantaranya Perpres 95/2018
tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, Perpres 39/2019
tentang Satu Data Indonesia, Perpres 18/2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024, Perpres
132/2022 tentang Arsitektur SPBE Nasional, dan Permen Kominfo No
1/2023 tentang Interoperabilitas Data dalam Penyelenggaraan SPBE
dan SDI;

3. Pemeliharaan Perfektif adalah pemeliharaan penyempurnaan


mempertinggi cara kerja atau maintainability (kemampuan untuk
dipelihara), ini mencakup pada pembaharuan dan peningkatan teknologi
yang tersemat pada SPLP. Teknologi yang dimaksud terdiri dari
beberapa kategori sudut pandang diantaranya dari segi aplikasi SPLP
sendiri dan infrastruktur / sumber daya SPLP);
A. Melakukan proses penyempurnaan dan updating terhadap SPLP
B. Melakukan peningkatan mutu layanan konsultasi SPLP.
C. Melakukan peningkatan kontrol keamanan terhadap sistem SPLP

4. Pemeliharaan Preventif adalah inspeksi periodik dan pemeriksaaan


sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan.
A. Preventif Aplikasi:
1) Melakukan pengecekan versi library untuk setiap produk aplikasi
baik itu Aplikasi Utama, Pendukung maupun Database;
2) Melakukan pembaruan versi library untuk setiap produk aplikasi
baik itu Aplikasi Utama, Aplikasi Pendukung maupun Database
yang digunakan;
3) Melakukan monitoring performa SPLP berdasarkan data real-
time menggunakan beberapa Aplikasi Pendukung.
4) Mengkonfigurasi pemberitahuan terhadap monitoring SPLP yang
sedang berlangsung sebelum terjadi malfungsi.
B. Preventif Database:
1) Monitoring dan housekeeping log;
2) Monitoring dan Resolve Gap pada Replikasi Database
3) Monitoring File System Database

16
4) Backup Database dan Monitoring Backup Status
5) Analisis SQL yang menggunakan Resource Besar dan Optimasi
Query
6) Identifikasi Table dan Indexes yang harus di maintenance
7) Data Housekeeping sesuai Policy
C. Preventif Server:
Melakukan monitoring kinerja server SPLP dan konfigurasi
pemberitahuan pada server yang mencakup pada beberapa
komponen parameter monitoring diantaranya:
o Utilisasi CPU
o Utilisasi Memory
o Utilisasi Storage
o Utilisasi Jaringan

C. Managed Problems
Manfaat: membantu Direktorat LAIP dalam manajemen laporan masalah dan
kendala menjadi dokumentasi pengetahuan, manajemen resiko, dan dasar
dalam perubahan petunjuk teknis.
Melakukan manajemen problem dan keamanan, menyediakan layanan
pemecahan masalah, perbaikan bug, permintaan perubahan dan penyesuaian
aplikasi dan infrastruktur sistem dan mendokumentasikan setiap laporan,
gangguan, kendala, dan saran sampai dengan rencana tindak lanjutnya seperti
root cause analysis (RCA)
1. Melakukan implementasi, konfigurasi dan pengujian seluruh aplikasi
mencakup Uji Fungsi, Uji Beban, dan Uji Keamanan, untuk memastikan
aplikasi yang dioperasionalkan telah berfungsi dengan baik dan aman;
2. Mendokumentasikan dan melaporkan semua pelaksanaan kegiatan
operasional dan pemeliharaan yang telah selesai dilakukan dalam
bentuk output laporan. untuk diselesaikan, ditindaklanjuti, dan
diterapkan dalam dokumen dan knowledge management;

3. Melakukan manajemen risiko dan menjaga keamanan informasi selama


melaksanakan pekerjaan;

17
4. Menyusun atau mengupdate petunjuk teknis penggunaan dan
pemanfaatan operasionalisasi Sistem Penghubung Layanan
Pemerintah.

X. Keluaran/Output
1. Laporan Operasionalisasi dan Pemeliharaan Layanan SPLP antara lain :
a. Monitoring dan evaluasi aplikasi dan infrastruktur SPLP.
b. Daftar permintaan layanan, laporan dan hasil kegiatan pendampingan.
c. Daftar library atau fitur yg dilakukan maintenance.
d. Dokumen RCA dan Kendala Teknis
e. Dokumentasi lainnya yg diperlukan.
2. Dokumentasi Komunikasi dan Konsultasi Manajemen Risiko dan Keamanan
Informasi yang terdiri dari:
a. Definisi Risiko / Penetapan Konteks
b. Cakupan Manajemen Risiko / Penilaiai Resiko
c. Pendeskripsian Risiko
d. Analisis Risiko / Penanganan Resiko
e. Kesimpulan atau Pemantauan dan Reviu awal secara berkala
3. Laporan kegiatan operasional dan pemeliharaan yang telah selesai
dilakukan dibuatkan dalam bentuk:
o Laporan Pendahuluan
o Laporan Bulanan
o Laporan Bulan Ke-5 dan Ke-9 (Interim pertama, Interim kedua)
o Laporan Akhir

XI. Peralatan, Material, dan Personel dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Tidak ada

XII. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa


Penyedia wajib menyediakan peralatan yang dibutuhkan selama pelaksanaan
pekerjaan, antara lain :
1. Laptop, Komputer PC, Tablet.

18
2. Penyedia Jasa wajib mempersiapkan basic environment untuk pengecekan
dan perbaikan bug aplikasi (seperti Language Programming, Library, API
Framework, dll)
3. Penyedia Jasa wajib mempersiapkan IDE Tools untuk melakukan maintenance
script aplikasi (seperti JetBrain, Netbeans, Android Studio, dll)
4. Penyedia Jasa wajib mempersiapkan sistem basis data untuk memonitoring
sebuah arsitektur penyimpanan data aplikasi (seperti, MySQL, Postgree,
Oracle, dll)
5. Penyedia Jasa wajib mempersiapkan IDE Tools untuk melakukan
memonitoring struktur database aplikasi (seperti Navicat, MySQL Workbench,
dll)
6. Penyedia Jasa wajib mempersiapkan IDE Tools untuk melakukan pengujian
perangkat lunak secara automation (seperti Selenium, Katalon, dll)
7. Penyedia Jasa wajib mempersiapkan Document Management untuk membuat
naskah dan dokumentasi proyek (seperti MS Word, MS Excel. Ms PowerPoint,
MS Visio, PDF, dll)

XIII. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


1. Data dan informasi berkaitan dengan jasa lainya hanya digunakan untuk
mendukung pelaksanaan pekerjaan ini
2. Menjamin Keamanan, dan Kerahasiaan seluruh Dokumen, Data, Informasi
dari kegiatan ini.

XIV. Personel dan Tanggung Jawabnya


Perkiraan personil minimal yang dibutuhkan berdasarkan daftar pekerjaan
pada ruang lingkup antara lain :

1. Project Manager (1 Orang)

Kualifikasi Tugas

- S2 Bidang Teknik - Menjamin dan Bertanggung


Informatika/Ilmu Jawab atas pelaksanaan
Komputer/Sistem Informasi. pekerjaan, penyusunan laporan
pekerjaan, dokumentasi, dan

19
- Memiliki Sertifikat tentang keseluruhan kegiatan sesuai
Manajemen dengan KAK dan target.
Proyek/CAPM/ITIL/ITSM/PMP. - Membantu koordinasi dengan
- Pengalaman Kerja sebagai stakeholder terkait.
Project Manager minimal 10 - Melakukan kontrol dan evaluasi
Proyek atau 7 Tahun terhadap kegiatan.
- Membuat perencanaan
kegiatan, timeline
operasionalisasi dan
maintenance.

2. System Engineer (1 Orang)

Kualifikasi Tugas

- S1 Bidang Teknik - Mempelajari Dokumentasi


Informatika/Ilmu Statistik/Ilmu Sistem SPLP Sebelumnya.
Komputer/Sistem - Melakukan Proses Maintenance
Informasi/Teknik dan Operasionalisasi semua
Elektro/Matematika/Fisika. modul-modul SPLP.
- Pengalaman Sebagai System - Menjaga SLA, Change Request,
Engineer minimal 8 Proyek atau dan Layanan Insiden
5 Tahun. Management.
- Sertifikasi terkait DevOps - Menyusun Laporan
Operasionalisasi dan
Maintenance Infrastruktur SPLP
- Bersama Ketua Tim,
Bertanggung Jawab atas
ketersediaan akses dan layanan
Sistem Penghubung Layanan
Pemerintah dan semua
komponen.

3. Fullstack Developer (2 Orang)

20
Kualifikasi Tugas

- S1 Bidang Ilmu Komputer, - Melakukan Operasionalisasi dan


Teknik Informatika, Sistem Maintenance Sistem SPLP
Informasi, atau MIPA. sebagai ESB, API Management,
- Pengalaman sebagai Dashboard, ETL, dan SSO baik
programmer minimal 8 project frontend maupun backend.
atau 5 tahun - Melakukan analisis perangkat
- Memiliki portofolio dalam lunak, kode pemrograman, dan
penguasaan bahasa memastikan struktur
pemrograman PHP/Java/HTML/ pemrogramannya.
CSS/Javascript/ atau SQL. - Mengidentifikasi masalah
- Sertifikasi terkait Bahasa aplikasi pada fase production
Pemrograman dan development, memberikan
Java/PHP/Javascript, atau analisis dan melakukan
Python. perbaikan.
- Melakukan pendampingan
pemanfaatan dan implementasi
SPLP untuk integrasi data dan
berbagai pakai data baik secara
daring atau luring.
- Melakukan update library dan
modul teknis.

4. IT Support Engineer (2 Orang)

Kualifikasi Tugas

- S1 Bidang Ilmu Komputer, - Membantu mengelola Backend


Teknik Informatika, Sistem SPLP sebagai API Manager dan
Informasi, Manajemen ETL Tools.
Informatika - Membantu memfasilitasi IPPD
- Pengalaman sebagai Operator dalam pemanfaatan SPLP dan
Basis Data atau API

21
Management selama 3 tahun troubleshooting issue yang
atau 5 proyek. dialami IPPD
- Memiliki sertifikat terkait - Membantu koordinasi dan
pengelolaan Application komunikasi dengan stakeholder
Programming Interface (API) dan pengaturan jadwal.
seperti REST, SOAP, atau
GraphQL

5. Technical Writer (1 Orang)

Kualifikasi Tugas

- S1 Bidang Ilmu Komputer, - Melakukan dokumentasi teknis


Teknik Informatika, Sistem Sistem Penghubung Layanan
Informasi, atau MIPA. Pemerintah.
- Pengalaman sebagai technical - Menyusun bagian teknis modul
writer atau tenaga admin teknis pembelajaran, user manual, dan
minimal 5 project atau 3 tahun petunjuk teknis.
- Menyusun dokumen
administrasi teknis alur sistem
dan topologi SPLP

6. Proses Bisnis Analis (1 Orang)

Kualifikasi Tugas

- S1 Bidang Ilmu Komputer, - Melakukan pembaharuan


Teknik Informatika, Sistem dokumentasi SOP Sistem
Informasi, atau MIPA. Penghubung Layanan
- Pengalaman sebagai Bisnis Pemerintah.
Analis minimal 5 project atau 3 - Merubah dan memperbaiki alur
tahun proses bisnis OM SPLP
- Menyusun proses bisnis baru
dalam peningkatan kinerja

22
- Mengelola perubahan dan
berkomunikasi dengan
stakeholder di Instansi Pusat
dan Pemerintah Daerah

XV. Jangka Waktu Penyelesaian Pekerjaan


Tenaga Ahli dan Staf Pendukung bekerja full sampai dengan 30 November
2024

XVI. Laporan

1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan memuat:
a. Kesiapan mobilisasi personel, rincian tugas, dan rencana kerja (timeline)
b. Inventarisasi kebutuhan data dan informasi selama pelaksanaan
pekerjaan
c. Menyiapkan NDA Personil terkait Perjanjian Kerahasiaan.
d. Perencanaan kegiatan OM SPLP dalam mendukung SPBE
Laporan Pendahuluan harus memuat dokumentasi hasil pelaksanaan
kegiatan sebagai berikut:
a. Standar Operasional Prosedur pemberian Layanan OM SPLP
b. Informasi SLA Layanan Bantuan, Respon, dan Insiden.
c. Template Dokumen-dokumen Layanan OM SPLP
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari
kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 (dua) buku laporan.

2) Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat:
a. Laporan pelaksanaan pekerjaan
b. Laporan manajemen layanan, operasional, dan maintenance
c. Laporan pencapaian target.
d. Laporan kendala dan rencana tindak lanjut

23
e. Laporan manajemen resiko Layanan SPLP TA 2024
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: pada minggu pertama
setiap bulan dengan format pdf dan slide presentasi.

3) Laporan Antara (Interim Bulan Ke-5 dan Ke-9)


Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan:
a. Kemajuan Pelaksanaan pekerjaan sampai dengan bulan ke 5 dan Ke-9
b. Dokumentasi operasionalisasi dan pemeliharaan sistem.
c. Laporan kendala dan rencana tindak lanjut.
Laporan harus diserahkan pada minggu pertama bulan ke-5 masa
pelaksanaan pekerjaan, sebanyak 2 (dua) buku laporan berikut
dokumentasi.

4) Laporan Akhir
Laporan Akhir memuat:
1. Laporan Pelaksanaan pekerjaan yang merupakan rangkuman
penyelesaian tiap tahapan pekerjaan termasuk laporan
operasionalisasi.
2. Daftar FAQ Operasionalisasi dan Pemeliharaan Sistem
Penghubung Layanan Pemerintah.
3. Buku Panduan Penggunaan Sistem untuk masing-masing
aplikasi dan platform.
4. Dokumen-dokumen Teknis Lainnya hasil pekerjaan seperti
a. Petunjuk Teknis dan laporan OM Sistem Penghubung
Layanan Pemerintah.
b. Petunjuk Teknis dan laporan OM Sistem Cloud Konsolidasi
Data
c. Petunjuk Teknis dan laporan OM Single Sign On (SSO)
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 5 hari sebelum masa
pelaksanaan pekerjaan berakhir sebanyak 2 (dua) buku laporan berikut
dokumentasi dan buku panduan sistem berupa hardcopy dan softcopy
yang disimpan di cloud dan fisik dalam media hardisk untuk total masing-
masing folder secara keseluruhan.

24
XVII. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

Time Line

Time Line 2024


20
Bulan 25
1 Kegiatan Jasa Lainnya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1

1 Kick-Off dan Persiapan Mobilisasi Personil

Sharing Knowledge, Koordinasi Awal, Gathering


2
Kebutuhan OM SPLP

Managed Operation
- Operasionalisasi Aplikasi dan Infrastruktur
- Manajemen Perubahan
3 - Layanan Pendampingan dan Bantuan
Operasionalisasi
- Maintenance Aplikasi dan Infrastruktur
- Melakukan Koordinasi Teknis

Managed Service, Request, dan Incident


- Pemeliharaan Korektif
- Pemeliharaan Adaptif
4
- Pemeliharaan Perfektif
- Pemeliharaan Preventif Aplikasi, Database,
Server

Managed Problem
- Update Konfigurasi dan Pengujian SPLP
- Dokumentasi RCA dan Problem menjadi
5
Knowledge
- Manajemen Resiko dan Keamanan Informasi
- Update Dokumentasi Teknis

6 Koordinasi dengan Stakeholder SPBE dan SDI.

7 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan

8 Jaminan Pemeliharaan

Hal-Hal Lain

XVIII. Perlindungan Data Pemerintah dan Jaminan Kualitas


Pelaksanaan kegiatan ini harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:

25
1. Seluruh aktivitas operasionalisasi dan pemeliharaan aplikasi dilakukan di
dalam wilayah negara Republik Indonesia.
2. Para personil penyedia yang menjadi tenaga ahli dalam pengadaan ini
adalah Warga Negara Indonesia (WNI).
3. Perusahaan peserta pengadaan memiliki Sertifikat ISO 9001:2015 Sistem
Manajemen Mutu.

XIX. Produksi
Semua kegiatan Jasa Pemeliharaan berdasarkan KAK ini harus dilakukan
dengan aturan tentang penggunaan Produk Dalam Negeri

XX. Jaminan Pemeliharaan


Jaminan pemeliharaan kegiatan ini adalah 2 bulan atau 60 hari setelah
pekerjaan berakhir.

26

Anda mungkin juga menyukai