DISUSUN OLEH:
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian
Kerahasiaan Dan Privasi”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Informasi Akuntansi.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun
harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu bagi kita semua.
Penyusun,
Kelompok 4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengauditan (auditing) secara objektif memperoleh dan mengevaluasi bukti
mengenai asersi-asersitentang tindakan-tindakan dan kejadian ekonomi untuk
memastikan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan criteria yang
ditetapkan.Pengauditan internal (internal auditing ): aktivitas penjaminan dan
konsultasi yang didesain dan efisiensi organisasi,serta mencapai tujuan organisasi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan audit?
2. Apa tujuan audit?
3. Apa saja yang menjadi audit berbasis informasi computer?
BAB II
PEMBAHASAN
A. SIFAT PENGAUDITAN
TINJAUAN MENYELURUH PROSES AUDIT
Seluruh audit mengikuti urutan aktivitas yang serupa.Audit dapat dibagi ke dalam
empat tahap:perencanaan,pengumpulan bukti,pengevaluasian bukti,dan
pengomunukasian hasil audit.
1. PERENCANAAN AUDIT
Perencanaan audit menentukan mengapa,bagaimana,kapan,dan oleh siapa audit
audit akan dilaksanakan.Audit dilaksanakan,sehingga jumlah terbesar pekerjaan audit
berfokus pada area dengan factor-factor risiko tertinggi.Terdapat tiga jenis risiko
audit:
1. Risiko bawaan (inherent risk): kelemahan terhadap risiko material karena tidak
tersedianya penendalian internal.
2. Risiko pengendalian (control risk):Risiko saat suatu salah saji material akan
melampaui struktur pengendalian internal ke dalam laporan keuangan.
3. Risiko deteksi (detection risk):Risiko ketika para auditor dan prosedur auditnya
akan gagal mendeteksi sebuah kesalahan atau salah saji yang material.
2. PENGUMPULAN BUKTI AUDIT
Berikut cara-cara yang paling umum untuk mengumpulkan bukti audit:
Observasi atas aktivitas-aktivitas yang diaudit (misalnya,menyaksikan bagaimana
personel pengendalian data menangani pekerjaan pengolahan data saat
diterima).
Pemeriksaan atas dokumentasi untuk memahami bagaimana sebuah proses atau
system pengendalian internal tertentu harusnya berfungsi.
Diskusi dengan para pegawai mengenai pekerjaan mereka dan bagaimana
mereka melakukan prosedur-prosedur tertentu.
Kuesioner untuk mengumpulkan data
Pemeriksaan fisik atas kuantitas dan/atau kondisi asat asset berwujud,seperti
peralatan dan persediaan.
Konfirmasi (confirmation): Komunikasi tertulis dengan fihak ketiga yang
independen untuk mengonfirmasi ketepatan informasi,seperti saldo akun
pelanggan.
Melakukan ulang (reperformance): Melakukan perhitungan lagi untuk
memverifikasi informasi kuantitatif.
Pemeriksaan bukti pendukung (vouching): Membandingkan entri jurnal dan
buku besar akuntansi dengan bukti dokumentasi untuk memverifikasi bahwa
sebuah transaksi valid,tepat,diotorisasi dengan layak,dan dicatat dengan benar.
Tinjauan analitis (materiality) Pemeriksaan atas hubungan antara asset-asset
data yang berbeda;hubungan dan trend yang tidak normal atau tidak bisa
diselidiki.
3. EVALUASI ATAS BUKTI AUDIT
Materialitas (materiality): jumlah kesalahan,penipuan,atau pengabaian yang akan
memengaruhi keputusan dari seorang pengguna informasi keuangan yang hati-hati.
Penjaminan memadai (reasonable assurance): mendapatkan jaminan penuh bahwa
informasi yang benar adalah mahal,maka auditor menerima tingkatan yang masuk
akal atas risiko bahwa kesimpulan audit salah.
4. KOMUNIKASI HASIL AUDIT
Auditor mengirimkan sebuah laporan tertulis merangkum temuan-temuan audit dan
rekomendasi kepada manajemen,komite audit,dewan direksi,dan pihak-pihak lain
yang berekepentingan.
5. PENDEKATAN AUDIT BERBASIS-RISIKO
Pendekatan evaluasi pengendalian internal berikut,disebut pendekatan audit
berbasis-risiko,memberikan sebuah kerangka untuk menjalankan audit system
informasi:
1. Menentukan ancaman ( penipuan dan kesalahan ) yang akan dihadapi
perusahaan.
2. Mengidentifikasi prosedur pengendalian yang mencegah,mendeteksi,atau
memperbaiki ancaman.
3. Mengevaluasi prosedur pengendalian.Pengendalian dievaluasi dalam dua cara
yaitu: 1). Tinjauan system (system review): sebuah langkah evaluasi
pengendalian yang layak benar-benar dilaksanakan,2). Uji pengendalian (test
of control): uji untuk menentukan apakah pengendalian yang ada bekerja
seperti yang dikehendaki.
4. Mengevaluasi kelemahan pengendalian untuk menentukan dampaknya dalam
jenis,waktu,atau tingkatan prosedur pengauditan.Pengendalian kompensasi
(compensating control): prosedur pengendalian yang mengopensasi
kelemahan dalam pengendalian data.
6.FILE DATA