Anda di halaman 1dari 47

PERANCANGAN AQUATIC AND WATER PARK DI KOMPLEK

WISATA DANAU TELUK GELAM OKI

LAPORAN TUGAS AKHIR


TA PERIODE 59

Sebagai Salah Satu Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur (S.Ars)


Pada
Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik UM Palembang

Oleh :
ZAINUDIN
NRP.142018007

PEMBIMBING :
RIDUAN , S.T,M.T
NIDN :

FAKULTAS TEKNIK
UM PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahuwata’ala atas segala
rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat bisa diberi kesehatan dan kemudahan dalam
mengerjakan skripsi tugas akhir ini.
Adapun tujuan penulis skripsi tugas akhir ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
mengikuti sidang tugas akhit ini berjudul “Perancangan Aquatic And Water Park di Komplek
Wisata Danau Teluk Gelam OKI” dengan mengadopsi pendekatan dari tema “Arsitektur
Modern” yang dirancang dalam konsep perencanaan dan perancangan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan serta kelancaran
dalam mengerjakan laporan Tugas Akhir ini.
2. Kepada kedua Orang Tua saya yang selalu memberikan dukungan dan bantuan baik
moral, materi dan doa yang penuh keikhlasan sehingga Tugas Akhir ini dapat
terselesaikan dengan penuh berkah.

3. RIDUAN S.T, M.T. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran,
bimbingan dan semangat untuk menulis sebaik mungkin, sehingga skripsi ini bisa
menjadi lebih baik lagi.

4. Seluruh jajaran Dosen dan Staff Prodi Arsitektur yang membantu berjalannya proses
pembuatan Tugas Akhir ini.

5. Teman dan kerabat dekat yang telah memberikan dukungan kepada saya.
6. Kemudian terakhir kepada diri sendiri, terima kasih telah berjuang dan bertahan sejauh
ini.

Dapat disadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, oleh karena itu dengan kerendahan
hati penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas segala kekurangan dalam penulisan skripsi
ini.

I
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan
referensi demi pengembangan ke arah yang lebih baik. Kebenaran datangnya dari Allah dan
kesalahan datangnya dari manusia. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan
Ridho-Nya kepada kita semua.

Wassalamual’aikum Wa rahmatullah Wa Barakatuhu.

Palembang, 29 Agustus 2022


Penulis,

ZAINUDIN
NRP.142018006

II
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ogan Komering Ilir (disingkat OKI) adalah kabupaten di Sumatra Selatan yang
memiliki luas 19.023,47 km² dan berpenduduk sekitar 731.721 jiwa. Pada tahun 2020,
kabupaten ini memiliki 18 Kecamatan yang terdiri atas 314 desa beserta 13 kelurahan.

Letak Geografis Kecamatan Teluk Gelam

Kecamatan Teluk Gelam merupakan salah satu dari 18 kecamatan yang ada di
Kabupaten Ogan Komering Ilir, yang terdiri dari 14 desa dengan luas wilayah
169,29 km2.  Secara     administrasi berbatasan dengan

 Sebelah  Utara  berbatasan  dengan Kabupaten Ogan Ilir


 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten  Ogan  Komering  Ulu Timur
 Sebelah  Barat  berbatasan  dengan Kecamatan Tanjung Lubuk
 Sebelah  Timur  berbatasan  dengan Kecamatan Lempuing Jaya dan Pedamaran

Kecamatan Teluk Gelam terdiri dari 14 desa yakni :

1. Desa Benawa
2. Desa Bumi Harapan
3. Desa Cinta Marga
4. Desa Kuripan

3
5. Desa Muara Telang
6. Desa Mulyaguna
7. Desa Panca Tunggal Benawa
8. Desa Penyandingan
9. Desa Serapek
10. Desa Seriguna
11. Desa Sinar Harapan Mulya
12. Desa Sugih Waras
13. Desa Talang Pangeran
14. Desa Ulak Ketapang

Luas wilayah Teluk Gelam 168,29 kilometer persegi.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Teluk Gelam

Sumber:https://okikab.bps.go.id/publication/2020/09/28/2f4e38e223ce778e34b40978/
kecamatan-teluk-gelam-dalam-angka-2020.html

Dari table di atas jumlah penduduk di Kecamatan Teluk Gelam berjumlah 22.977 jiwa
dengan rincian laki-laki sebanyak 11.764 jiwa dan perempuan sebanyak 11.213 jiwa dan
7.480 KK (Kartu Keluarga), data ini berdasarkan data Kecamatan Dalam Angka 2018 oleh
BPS Ogan Komering Ilir.

4
Wisata Danau Teluk Gelam

Danau Teluk Gelam terbilang cukup unik karena danau ini berada di pinggir jalan
lintas timur Sumatera, yaitu kira-kira 92 km sebelah tenggara Kota Palembang. Lokasi
danau ini adalah di desa Mulyaguna, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering
Ilir, Sumatera Selatan. Luas danau Teluk Gelam sekitar 250 hektar. Keunikan danau ini
adalah pada masa kemarau, airnya tidak pernah kering. Airnya jernih dan terdapat berbagai
jenis ikan.

Danau Teluk Gelam memiliki pesona alam yang memukau. Di danau ini, pengunjung
dapat melakukan olahraga dayung, bermain jet ski, mandi, berenang, memancing, atau
berkeliing memutari danau. Ombak kecil yang ada di danau ini timbul dari hembusan
angin. Danau ini diberi nama Danau Teluk Gelam karena terdapat ribuan pohon Gelam
yang berada di daratan tengah danau. Pohon ini ditumbuhi daun-daun mungil yang
berwarna hijau muda.
Danau Teluk Gelam pernah menjadi tempat penyelenggaraan PON 16 untuk cabang
olahraga dayung dan ski air. Lalu pernah pula menjadi tempat pelaksanaan Jambore
Nasional tahun 2011. Selain fasilitas olahraga yang disediakan, ada pula penginapan
berupa rumah panggung khusus bagi pengunjung yang ingin menginap.
Keberadaan danaunya membuat Teluk Gelam menjadi venue bagi olahraga air PON
ke-16. Selain itu, sebuah resort di sana juga menjadi tempat menginap para atlet PON.
Namun, ketika saya berkunjung ke sana pada 3 Oktober 2022, Danau Teluk Gela mini
dalam kondisi terbengkalai. Saya tidak mengira Danau Teluk Gelam berada dalam kondisi
tersebut. Terbengkalainya Danau Teluk Gelam langsung bisa dirasakan ketika memasuki
gerbang masuk. Gerbangnya yang terbuka lebar tanpa dijaga oleh keamanan membuat saya
ragu untuk memasuki objek wisata Danau Teluk Gelam.
Setelah masuk agak ke dalam, terlihat sebuah resort yang kosong dan kotor serta
tidak berpenghuni. Sebuah pancuran lengkap dengan kolamnya juga tidak terawat terbukti
dari air di kolamnya yang kotor, penuh sampah, dan berwarna hijau. Saya kemudian
memarkirkan motor di tepi Danau Teluk Gelam dan berhasil menemui warga sekitar yang
bernama pak Imam Suaji. Menurut pak Imam, Danau Teluk Gelam terbengkalai sejak
beberapa tahun lalu karena ditinggal oleh pengelolanya sekaligus pihak ketiga yakni PT
5
Eljhon. Padahal sebelumnya, ketika dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Ogan
Komering Ilir kondisinya masih terawat. "Sekarang pengelolaannya kembali lagi ke dinas
pariwisata tapi sampai sekarang belum ada penanganan yang jelas," kata pak Imam.
Dari survey yang saya lakukan di wisata danau teluk gelam ini saya berencana untuk
mengembalikan atau menghidupkan kembali wisata yang berada di teluk gelam ini dengan
mebuat ramai kembali wisatawan yang berkunjung di wisata danau teluk gelam ini dengan
perancangan bangunan aquatic sport dan water park di wisata danau teluk gelam.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diuraikan rumusan masalah sebagai
berikut :

1. Bagaimana merancang fasilitas baru yang dapat mewadahi sesuatu kegiatan baik,
nyaman dan indah di lihat agar dapat bisa menarik wisatawan untuk berkunjung.
2. Bagaimana merancang fasilitas olahraga air yang berstandar internasional.
3. Bagaimana merancang fasilitas sarana rekreasi yaitu water park yang baik dan
nyaman bagi pengunjung terutama anak-anak.

Tujuan Perancangan
Adapun tujuan dan yang ingin di capai dalam perancangan Perancangan Aquatic dan
Water Park di Komplek Wisata Danau Teluk Gelam OKI adalah sebagai berikut :

Menghidupkan kembali wisata danau teluk gelam yang telah lama terbengkalai
dengan menambahkan fasilitas baru dengan perancangan gedung aquatic dan water park di
kawasan danau teluk gelam sehingga bisa mengembalikan wisatawan dari dalam maupun
luar kota untuk berekreasi.

Batasan Perancangan
Batasan dalam perancangan sangat dibutuhkan untuk mempersempit ruang lingkup
perancangan. Dengan adanya batasan-batasan ini diharapkan agar perancangan ini
menghasilkan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Berikut merupakan
beberapa batasan dalam perancangan Aquatic stadium dan water park di komplek wisata
danau teluk gelam OKI, yaitu:

1. Pengguna
Objek yang akan dirancang merupakan penggabungan aquatic sport dan sarana
6
rekreasi yaitu water park, adapun klasifikasinya yaitu :
a. Aquatic Stadium
Aquatic Stadium berarti wadah untuk melakukan kegiatan even olahraga dan
aktivitas olahraga yang berhubungan dengan olahraga air. Olahraga air yang
akan di maksudkan dalam bangunan ini tidak semua olahraga air tetapi beberapa
saja seperti renang, loncat indah, renang indah, polo air.
b. Water Park
Water Park (atau Waterpark), adalah satu bentuk wahana rekreasi berbasis air
dengan memanfaatkan pola aplikasi Engineered Water Pleasure. Secara
leksikal, waterpark dapat dimaknai sebagai “sebuah taman rekreasi air atau
sebuah taman hiburan yang memiliki area bermain air, seperti seluncuran air
(water slide), bantalan air (splash pad), spraygrounds (area main air sembur),
kolam arus / sungai malas (Lazy River), atau mandi rekreasi lainnya, berenang,
dan lingkungan barefooting.
2. Fungsi
Objek yang akan dirancang merupakan aquatic sport dan sarana rekreasi yaitu water
park. Fasilitas yang disediakan antara lain, yaitu :
a. Aquatic Stadium
Memberikan fungsi sebagai tempat hunian dengan memberikan beberapa
fasilitas bersama yang dapat digunakan oleh seluruh penghuni apartement dan
fasilitas khusus yang diberikan pada setiap unit dalam apartement tersebut.
b. Water Park
Memberikan fungsi sebagai tempat penunjang kebutuhan, antara lain sebagai
tempat berbelanja yang lengkap, praktis dan juga relatif aman,

Metoda Perancangan
Metode perancangan yang digunakan pada Hotel Resort ini yaitu :
1. Metode pengumpulan data
2. Wawancara
Melakukan tanya jawab langsung kepada ahli yang bersangkutan untuk
memperoleh informasi dan data yang terkait.
3. Observasi
Melakukan survey langsung ke lapangan untuk memahami kondisi eksisting
yang ada.
4. Studi Literatur
7
Melakukan studi banding dengan bangunan yang sejenis dan mencari
referensi dari buku.

Sistematika Pembahasan
Penelitian ini dibagi menjadi 5 BAB, dengan sistematika penulisan sebagai berikut :Berisi,
1. latar belakang, 2. Perumusan Masalah Perancangan, 3. Tujuan Perancangan, 4. Batasan
Perancangan, 5. Metoda Perancangan, 6. Sistematika Penulisan, 7. Alur Perancangan.

1. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan:


a. Latar Belakang
b. Perumusan Masalah Perancangan
c. Tujuan Perancangan
d. Batasan Perancangan
e. Metoda Perancangan
f. Sistematika Penulisan
g. Alur Perancangan

2. BAB II TINJAUAN PROYEK


Pada bab ini terdiri dari:
a. Definisi, terminology, deskripsi, karakteristik, regulasi dan atau kaidah
terkait judul proyek,
b. Definisi, terminology, deskripsi, karakteristik, regulasi dan atau kaidah
terkait Tema Perancangan,
c. Penjelasan terkait pemilihan lokasi (argumentasi dan atau regulasi),
pontesi lokasi dan restriksi lokasi,
d. Landasan teori yang relevan terkait Judul dan Tema Proyek Perencanaan,
e. Referensi dan atau studi banding proyek sejenis dan atau tema sejenis.

3. BAB III PROGRAM RUANG, TAPAK DAN FAÇADE


Pada bab ini menjelaskan tentang:
a. Program ruang (kebutuhan, besaran, persyaratan, hubungan ruang,
penzoningan, sirkulasi dan modul) baik secara teori ataupun referensi/

8
rujukan,
b. Program tapak (penzoningan, akses, sirkulasi dalam tapak) baik secara
teori ataupun referensi/rujukan,
c. Pemilihan system struktur (modul/trafee, system struktur, dan bahan) baik
secara teori ataupun referensi/rujukan,
d. Perogram Façade (elemen estetika dan tematik proyek) baik secara teori
ataupun berdasaran referensi/ rujukan.

4. BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Pada bab ini menerangkan :


a. Konsep terkait bangunan (venustas, fermitas dan utilitas)
b. Konsep terkait lingkungan binaan

5. BAB V DESAIN
Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan dari hasil perancangan berupa:
a. Gambar Site Plan skala menyesuaikan
b. Gambar Block Plan skala menyesuaikan
c. Denah skala maksimum 1:200
d. Tampak skala maksimum 1:200
e. Potongan skala maksimum 1:200
f. Gambar 3Dimensi (ekterior dan interior)

9
Alur Perancangan
Alur perancangan ini secara singkat dijelaskan pada gambar berikut ini.

LATAR BELAKANG
INP
Meningkatnya jumlah wisatawan di Kabupaten OKI setiap UT
tahunnya.
Membuat objek wisata baru di kabupaten OKI.
Meningkatkan perekonomian warga sekitar dengan datangnya
wisatawan

Perumusan Masalah Perumusan Masalah

Menentukan Metoda

DATA PRIMER
Studi lokasi PROCESS
Studi proyek sejenis
Pengumpulan
Data
DATA SEKUNDER
Standar aquatic sport
Standar water park
Peraturan pemerintah, kasau dll.

Analisa Data

Konsep
OUTPUT
HASIL DESAIN
Perancangan Aquatic And Water Park di Komplek Wisata
Danau Teluk Gelam OKI

Gambar 1.1 Alur Perancangan

10
BAB II
TINJAUAN PROYEK

Landasan Teori

Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut, diperlukan pemahaman tentang


definisi dari perancangan Aquatic Stadium dan Water Park. Sehingga teori-teori dan
regulasi yang dicantumkan dalam laporan ini adalah yang berkorelasi dan relevan dengan
perancangan Aquatic stadium dan Water Park di komplek wisata danau Teluk Gelam OKI.

Definisi Perancangan

Menurut Kamus Besar Bahsa Indonesia (KBBI), perancangan adalah mengatur atau
menata sesuatu sesuai dengan keinginan. Sedangkan menurut Departemen Pendidikan
Nasional, perancangan merupakan proses, cara, dan perbuatan merancang.

Definisi Aquatic
a. Aquatic : Merupakan segala macam bentuk aktivitas air yang dapat dilakukan di
sungai, danua, laut, pantai, maupun kolam renang (Ishak, 2016).

b. Sport : Merupakan sebuah aktivitas untuk memelihara kesehatan jasmani dan dan
rohani.

Tinjauan Umum Aquatic


Pengertian Aquatic Centre Aquatic Centre adalah tempat publik atau tempat
komunitas yang setidaknya menyediakan satu kolam renang indoor dan tiga tipe fasilitas
yang berbeda seperti gym, sauna/spa, kafe. (Duverge, Rajagopalan, & Fuller, 2017)

Duverge, Rajagopalan & Fuller melakukan penelitian terhadap 110 Aquatic Centre
untuk mengidentifikasi fasilitas apa saja yang terdapat pada Aquatic Centre. Macam-
macam fasilitas yang ada pada Aquatic Centre adalah kolam renang rekreasi indoor, kolam
renang lap, kolam hydrotherapy, kolam renang keluarga balita, gimnasum, pusat
kebugaran, sauna, spa, stadion, fasilitas penitipan anak dan kafe. Kantor dan area
resepsionis dihilangkan dari fasilitas karena diasumsikan semua Aquatic Centre berisi
setidaknya sebuah kantor kecil dan area resepsionis. (Duverge, Rajagopalan, & Fuller,
11
2017)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Aquatic Centre adalah tempat publik
yang memiliki fasilitas untuk olahraga air indoor dan setidaknya memiliki tiga fasilitas
lain.

Fasilitas Utama Aquatic Centre

Berdasarkan pengertian dari Aquatic Centre yang telah disimpulkan, terdapat fasilitas
utama yaitu kolam renang indoor untuk mewadahi aktifitas olahraga renang. Dalam buku
panduan bangunan kolam renang Swimming Pools Updated Guidance for 2013
menyebutkan beberapa pengguna pada bangunan kolam renang dan beberapa aktifitasnya
baik yg utama maupun yang tambahan. Berikut adalah pengguna yang umumnya ada pada
sebuah bangunan kolam renang.
 Komunitas lokal  Orang disabilitas
 Sekolahan  Orang tua
 Klub renang  Penjaga dengan bayi dan
anak kecil

Tipe aktifitas utama yang biasa terlihat adalah:


 Renang rekreasi  Pelatihan
 Belajar berenang  Renang kompetisi
 Berenang untuk kebugaran
misalnya balap renang dan aerobik
air

Tipe aktifitas tambahannya yang biasa terlihat adalah:


 Loncat Indah  Polo air
 Renang indah  Latihan kano
 Praktek penyelamatan jiwa  Pelatihan sub-aqua
 Hoki bawah air  Aktivitas santai
 Pesta pribadi

Aktifitas-aktifitas diatas dapat diakomodasi kolam renang 25m berstandar dengan


kedalaman dari 0,9 – 1,8m. Kecuali untuk aktifitas loncat indah, karena membutuhkan
kedalaman lebih dari 1,8m.
Setelah mengkaji aktifitas nya, ada beberapa jenis kolam renang menurut Gerlad Perrin
12
(Perrin, 2008). Kolam renang tersebut adalah:
A. Kolam Renang Kompetisi
Kolam renang kompetisi adalah kolam renang yang dapat digunakan untuk
menyelenggarakan perlombaan-perlombaan nasional. Jika dihubungkan dengan
pengertian olahraga menurut Anderson, kolam ini termasuk dalam model olahraga
kompetitif. Kolam renang kompetisi memiliki beberapa tipe yaitu berdasarkan
panjangnya adalah kolam renang 50m dan kolam renang 25m. Contohnya adalah
seperti berikut:

Gambar 2. Kolam renang tipe A

(Sumber: FINA)

B. Kolam Renang Loncat Indah

Kolam renag loncat indah adalah kolam renang yang digunakan untuk
kegiatan latihan atau perlombaan pada tingkat nasional atau tingkat daerah (Daerah
Tingkat II).

13
Gambar 2. Kolam renang loncat indah

(Sumber: FINA)

C. Kolam Renang Pemanasan

14
Kolam renang pemanasan adalah kolam renang yang digunakan untuk mengadakan
pemanasan atau latihan sebelum perlombaan pada tingkat nasional, atau untuk
mengadakan perlombaan pada tingkat daerah (Daerah Tingkat II). Kolam
pemanasan ini termasuk dalam model olahraga kompetitif dan untuk kesehatan.
Tipe, ukuran panjang, lebar, dan kedalaman seperti berikut:

Gambar 2. Kolam renang tipe B

(Sumber: SNI)
D. Kolam Renang Pemula

Kolam renang pemula adalah kolam renang yang digunakan untuk


kegiatan renang bagi pemula atau kolam renang untuk anak anak. Sebaiknya
dipisahkan dengan kolam utama demi keamanan karena kedalaman airnya.
Disediakan pula handrail di sekeliling kolam untuk membantu belajar berenang.
Kolam ini merupakan model olahraga hiburan menurut pengertian olahraga yang
disebutkan Anderson. Tipe, ukuran panjang, lebar dan kedalaman seperti berikut:

15
Gambar 2. Kolam renang tipe B untuk pemula

(Sumber: SNI)

Kolam anak merupakan kolam yang dikhususkan untuk anak-anak atau


balita. Kedalaman kolam renang anak-anak sangat dangkal dan apabila balita
bermain di kolam ini dengan aman. Kolam menyesuaikan dengan anak dan
orangtua. Tidak ada dimensi atau bentuk yang pasti dari kolam ini.

bar 2. 10 Kolam renang tipe C untuk anak-anak


(Sumber: SNI)

16
E. Kolam Renang Hidroterapi (Hydrotherapy pools)

Gambar 2. 11 Denah Kolam Hidroterapi Sumber: (Perrin, 2008)

Gambar 2. 12 Potongan Kolam Hidroterapi Sumber: (Perrin, 2008)

Kolam renang ini biasanya terlihat di Eropa, terutama di Jerman dan Austria, untuk
orang tua atau orang yang membutuhkan terapi. Bertambahnya jumlah klinik cidera
olahraga di Inggris menyebabkan diperluasnya jenis kolam mini.

F. Kolam Renang Rekreasi (Leisure)

Gambar 2. 13 Contoh Kolam Renang Rekreasi


Sumber: (Perrin, 2008)

17
Kolam renang Leisure atau kolam renang rekreasi biasanya digunakan untuk
kegiatan rekreasi. Kolam ini tidak memiliki standar ukuran dan bentuk tertentu.
Kedalaman kolam renang Leisure pada umumnya kurang dari 1,5 meter. Sering
dikombinasikan dengan fitur-fitur berikut:

 Mesin pembuat gelombang


 Water Cannon
 Underwater massage jet
 Seluncuran
 Laguna dan tempat istirahat
 Suara dan pencahayaan dalam air
Kriteria Rancangan Aquatic

Sebuah bangunan Aquatic tentu memiliki kriteria-kriteria untuk memunculkan


karakter pada bangunannya. Berikut beberapa kriteria Aquatic Centre: (England, 2013)

A. Penampilan luar

Aquatic Centre umumnya merupakan bangunan dengan volume besar.

1. Massa, skala dan volume akan menjadi pertimbangan perencanaan dalam kaitan
dengan lokasi dan konteks lingkungan.

2. Aktifitas Loncat indah menggunakan papan loncat yang tinggi, secara


substansial akan meningkatkan tinggi keseluruhan bangunan dan skalanya.

3. Seluncuran dapat digunakan sebagai fitur arsitektur internal dan/atau eksternal.


Dapat memberikan identitas individu ke gedung.

4. Pemilihan pendekatan struktural dan material yang tepat untuk bentang lebar
yang mencakup ruang kolam renang dan fungsi lainnya.

5. Pertimbangan penggunaan kaca cukup penting untuk menghindari pantulan


pada ruang kolam renang.

6. Menyediakan keseimbangan pencahayaan alami yang optimal untuk


menghindari suasana gelap di ruang kolam renang

7. Jendela yang memungkinkan pandangan ke dalam dan ke luar dari ruang kolam

18
renang perlu dipertimbangkan dalam kaitannya dengan kebutuhan privasi

8. Transparansi jendela dapat memberikan efek dramatis baik secara internal


maupun eksternal.

Pengaturan ruang dengan konsep terbuka dengan material transparan meningkatkan


kenyamanan terutama pada area kolam, area rekreasi, dan area fitness. Selain itu pemisah
ruang yang efektif harus diperhatikan mengingat kolam/area basah saat suhu tinggi akan
menyebabkan lembab dan membawa zat kimia pada udara. Area lobby yang besar akan
memungkinkan staf untuk menyediakan tempat pengunjung mencari informasi tentang
layanan yang tersedia. (England, 2013).

B. Entrance Area
Area entrance harus menyediakan ruang yang cukup untuk sirkulasi pengunjung,
tempat melihat pemberitahuan atau menunggu teman. Pada jam sibuk area entrance juga
perlu dikelola untuk menyediakan tempat antri. Area entrance harus meliputi:
1. Rute sirkulasi ke dalam dan ke luar yang jelas dan mudah diakses
2. Draught lobby, untuk mengurangi kehilangan panas, dilengkapi dengan
permukaan yang tidak mudah kotor dan pintu otomatis yang dirancang untuk
memudahkan akses bagi pengguna
3. Meja resepsionis yang mudah terlihat dan dapat diidentifikasi secara instan
4. Penanda atau signage yang jelas dan sirkulasi langsung dari pintu masuk utama
ke ruang ganti melalui meja resepsionis
5. Informasi penting ditunjukan dengan signage yg jelas. Sebagai contoh ruang ganti
‘pria dan wanita’ serta lokasi fasilitas toilet yang dapat diakses.

C. Refreshment Area
Refreshment Area sering terletak dekat dengan pintu masuk dengan view kolam
renang. Biasanya ditujukan untuk mereka yang menggunakan kolam renang atau aktifitas
lainnya, tetapi bisa juga terletak didekat resepsionis pada sirkulasi utama untuk menarik
perhatian pengunjung saat memasuki dan meninggalkan bangunan.
Refreshment area dapat dipisahkan dengan aquatic hall dengan kaca. Hal ini akan
menghindari teralihkannya perhatian perenang saat pelatihan renang dan juga dapat
menghindari bau dan kelembaban. Selain itu juga akan mencegah minuman dan makanan
19
masuk ke aquatic hall.

D. Struktural
Ketinggian atap pada area kolam dan area sekitarnya akan berdampak pada skala
ruang, membuat ruang terasa lebih luas dan lebih nyaman. Ada beberapa opsi atap
struktural yang dapat dipertimbangkan:
 Atap sederhana
 Atap lengkung dengan titik tinggi yang berpusat di atas kolam
 Atap Miring
 Atap gigi gergaji
 Atap datar

Setiap opsi memiliki kelebihan dan kekurangan terkait dengan situs spesifik, volume
internal, dan persyaratan lingkungan:

1. Ketinggian internal aquatic hall dapat bervariasi, menyesuaikan ukuran kolam


dan tujuan penggunaan

2. Ketika langit-langit atau atapnya datar, dengan kolam berukuran 25 x 8,5 m (4-
jalur) maka ketinggian minimumnya adalah 3,5 m

3. Sedangkan untuk langit-langit atau atap yang diprofilkan, ketinggian minimum


untuk kolam berukuran sama sekitar 4,5 sampai 6,0 m pada titik tertinggi dan
3,5 m pada titik terendah.

E. Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami dapat memberikan suasana tersendiri ke dalam interior ruang


kolam renang, tetapi harus dikontrol secara hati-hati dengan mempertimbangkan orientasi
bangunan. Bukaan yang tidak diposisikan dengan baik akan menyebabkan silau dan sinar
matahari yang berlebih. Selain itu juga akan menyebabkan pantulan pada permukaan air.
Refleksi dan silau dapat memiliki implikasi serius pada tempat duduk penonton.

Sinar matahari bisa menjadi faktor yang mempengaruhi kualitas pada Aquatic
Centre, baik itu pengaruh terhadap aktivitas manusia, kualitas air dan kualitas ruangan.

 Pengaruh Terhadap Aktifitas Manusia


20
Untuk mendapatkan manfaat vitamin D, ada waktu terbaik untuk terpapar sinar
matahari. Di Indonesia, waktu yang baik untuk terpapar sinar matahari adalah
sebelum pukul 11 siang. Sedangkan untuk waktu terbaiknya adalah pada pukul 9
pagi. Pasalnya, di Indonesia, intensitas sinar UVB tertinggi terjadi pada pukul 11
hingga pukul 1 siang. (Adrian, 2018).

 Pengaruh Terhadap Kualitas Air

Pada air kolam renang terdapat klorin sebagai disinfektan untuk mengurangi
bakteri pada kolam, namun klorin pada kadar tertentu juga dapat mengakibatkan
gangguan berbagai organ tubuh. Idealnya kolam renang dibuat terbuka supaya
cahaya matahari mudah masuk ke dalam air sehingga klorin dapat menguap.
(Widiatmy, 2010).

F. Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan dan skema warna akan berdampak pada suasana ruang secara
umum, dan dapat mempengaruhi penampilan air.
Level pencahayaan buatan:
a. 300 lux untuk aktifitas umum
b. 500 lux untuk kompetisi
c. 600 lux pada start dan finissh
d. 1500 lux untuk olympics, di seluruh bagian kolam

G. Konfigurasi
Ada prinsip umum perencanaan yang berlaku:
a. Akses ke ruang kolam harus berada di ujung kolam yang dangkal.
b. Akses ke kolam dari ruang ganti harus melalui area toilet kemudian area
shower untuk membasahi diri sebelum masuk ke kolam renang
c. Akses juga diperlukan di sekeliling kolam, ukurannya minimum
menyesuaikan jenis kolam seperti pada tabel:

Main Pool Start End Turn End Sides

21
20 m Community/ Learner 2m 2m 1,5 m
pool
25 m Community 3m 2m 2m
25 m Competition 4m 3m 2-3 m
50 m International 7m 5m 4-6 m
Learner pool Access side 2m Other side 1,5 – 2m
Diving pool Board end Opposite end Sides
Generally 4–6m 2–4m 3–4m
International 6–7m 3–5m 4–6m

Tabel 2. 1 Tabel Ukuran akses di sekeliling kolam


Sumber: (England, 2013)

d. Setiap dinding maupun kolom harus memiliki sudut yang membulat

e. Sebaiknya tidak ada perbedaan ketinggian lantai antara area entrance


dengan aquatic hall.

f. Jika disediakan ruang kontrol dan pengawas yang bersifat tetap, ruang harus
mamiliki pandangan keseluruh aquatic hall

g. Ruang kesehatan harus dapat diakses langsung dari kolam dan akses keluar
langsung menuju kendaraan emergensi

h. Peralatan kolam renang dan penyimpanan alat kebersihan harus dapat


diakses langsung dari kolam renang.

H. Bangku Penonton
Setiap kolam renang memiliki standar kapasitas minimum penonton yang bisa
diwadahi pada bangunan tersebut. Dibawah ini adalah standar kapasitas minimum setiap
jenis kolam:

Pool size Spectator seating Competitor seating


50 m – 10 lanes 500 / 600 300

22
50 m – 8 lanes 350 / 400 300
50 m – 6 lanes 200 200
25 m – 8 lanes 250 min 250
25 m – 6 lanes 150 min 180

Tabel 2. 2 Kapasitas minimum dari setiap jenis kolam


Sumber: (England, 2013)

Definisi Water Park

Water Park (atau Waterpark), merupakan salah satu bentuk wahana rekreasi
berbasis air dengan menggunakan pola aplikasi Engineered Water Pleasure. Secara leksikal
waterpark dapat diartikan sebagai “taman rekreasi air atau taman hiburan yang memiliki
tempat bermain air, seperti perosotan air, splash pad, sprayground, pemalas / sungai. (Lazy
River), atau rekreasi mandi, berenang, dan lingkungan bertelanjang kaki lainnya. Saat ini
bahkan dilengkapi dengan beberapa jenis lingkungan selancar atau bodyboarding buatan
seperti Wave Pool atau Flowrider.

Sedangkan menurut MacMillan Dictionary: “taman dengan perosotan air, kolam


renang dan wahana dengan air mengalir”. Dengan terjemahan gratis yaitu taman dengan
seluncuran air, kolam renang dan wahana dengan air mengalir).

Sumber: https://bralingpool.id/pengertian-waterpark-waterboom/

Sejak pertama kali dibangun dan diperkenalkan oleh “Mr Waterpark”: George
Millay – Pendiri Sea World (1970) dan Wet ‘n Wild Waterpark (1977) di Orlando, AS –
Water Park saat ini telah menjadi salah satu wahana rekreasi favorit dunia , tak terkecuali
di Indonesia. Dalam sepuluh tahun terakhir, trend water park di Indonesia (biasa disebut
“waterboom”) mengalami booming di berbagai daerah. Setiap tahun setidaknya dibangun
23
30 waterpark (dalam berbagai klasifikasi). Sehingga saat ini hampir setiap kota kabupaten
di Indonesia memiliki waterpark yang representatif. Ini tidak termasuk waterpark dalam
skala yang lebih kecil dan mengabaikan kepadatan waterpark yang tinggi di wilayah
Jabodetabek. Sehingga saat ini waterpark sudah menjadi obyek rekreasi yang memiliki
tingkat persaingan usaha yang tinggi dan ketat. Jumlah waterpark dengan konsep
konvensional cukup banyak, meski di pasaran masih tersedia.

Konsep standar (standar) waterpark, sebagai wahana rekreasi keluarga, harus


menyediakan beberapa pilihan wahana untuk segala usia. Misalnya Tot’s Pool untuk balita,
Kid’s Pool untuk anak, Family Pool untuk keluarga dan beberapa perosotan ekstrim untuk
remaja dan dewasa. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah standar keselamatan (safety)
yang berlaku seperti itu persyaratan dari Asosiasi Internasional Taman Hiburan dan
Atraksi (IAAPA).

Lalu apa perbedaan kosakata: Water Park, Waterpark dan Waterboom (atau Water Boom).
Berikut penjelasan sederhana yang diperoleh dari analisis gramatikal, yaitu:

Waterpark & Waterboom

 Water park: taman air; seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, memiliki arti
universal dan dapat diterjemahkan dengan alat penerjemah (karena terpisah: 2
kata).

Waterpark: sama dengan kata Water Park, tetapi lebih berfungsi sebagai pelengkap
nama unit atau badan usaha (perusahaan) yang terkait atau memang
mengoperasikan arena wisata air (water park); contoh: Sunshine Bay Waterpark
tidak ditulis sebagai Sunshine Bay Water Park (mungkin merupakan upaya efisiensi
ruang), dan ada kemungkinan beberapa instrumen terjemahan belum dapat
menerjemahkan / menerjemahkan kosa kata gabungan (word: water & word: park ).
Namun kesimpulannya, baik Water Park maupun Waterpark tetap memiliki arti
yang sama, hanya untuk keperluan penggunaannya saja.

 Water Boom: penjelasannya bisa dipadukan dengan Waterboom yang (umumnya)


digunakan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia sebelum era trend
pengadaan pariwisata untuk jenis “water playground” ini. Kata Boom disini

24
menyebutkan salah satu alat musik yang digunakan dalam bermain air di wahana
waterpark, yang tidak lain adalah Buoy (Boom). Karena di dalam kendaraan yang
menyediakan waterpark, ban pelampung merupakan instrumen yang ‘wajib
dimiliki’. Sehingga penggunaan kata water boom kurang tepat jika ditujukan untuk
kendaraan permainan air – pada kenyataannya tidak hanya ban pelampung saja
yang digunakan untuk menikmati atraksi / permainan air yang ada, akan tetapi
berbagai macam jenisnya seperti: sliding pad , tanpa instrumen (tubuh). atraksi),
dan sebagainya.

Oleh karena itu seiring dengan perkembangan pemahaman, sosialisasi penggunaan kata
yang tepat telah diadakan oleh masyarakat internasional, penggunaan kata “waterboom”
mulai ditinggalkan. Sementara itu, ada juga salah satu penyedia water park terbesar di
Indonesia yang ‘hampir’ menggunakan kata waterboom (mungkin pada awalnya penentuan
nama mereknya), namun tampaknya penyelenggara paten negara tidak
memperbolehkannya, karena kata waterboom (atau water boom) adalah kata umum.

Menurut International Association of Amusement Parks and Attractions, hal-hal


utama yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan dan perancangan waterpark yakni:

1. Konsep/Tema yang akan diangkat dalam waterpark itu sendiri. Tahap awal ini
sangat penting dalam mendesain sebuah project water park, karena merupakan
“jiwa” atau “soul” sebuah wahana (yang juga menjadi kunci sukses bisnis
waterpark) dan ini juga yang membedakan sensasi wahana ditempat yang satu
dengan tempat yang lain.

2. Survey Lokasi untuk mendapatkan data-data pendukung guna memperoleh


konsep yang tepat bagi sebuah waterpark

3. Perencanaan Project yang meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Area Development Drawing: gambar kontur, masterplan, topografi map


b. Waterpark Structure: perencanaan desain pekerjaan civil (civil work).
c. Waterpark Theme Finished: finishing pekerjaan tema-tema.
d. Waterpark Attraction: perencanaan Wahana/Permainan yang dibuat.
e. Water Flow Mechanical: (pompa-pompa).
f. Waterpark Electrical: Perencanaan Desain Elektrikal.
25
g. Waterpark Utility: Perencanaan pendukung lainnya.
Klasifikasi Sarana Rekreasi Air

Berdasarkan jenisnya, sarana rekreasi air terbagi menjadi dua jenis, yaitu

a. Sarana rekreasi air indoor merupakan sarana rekreasi air yang berada di dalam
ruangan sehingga memungkinkan untuk terus beroperasi dalam berbagai kondisi
cuaca.

b. Sarana rekreasi air outdoor merupakan kolam renang yang terletak di luar ruangan.
Lokasi sebaiknya pada tempat yang cukup mendapat sinar matahari, bukan
merupakan daerah aliran angin dari daerah industri, bebas dari asap dan kebisingan.

Berdasarkan luas lahannya, sarana rekreasi air terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Small Size dengan luas lahan kurang dari 2 Ha.


b. Medium Size dengan luas lahan 2-5 Ha.
c. Big Size dengan luas lahan lebih dari 5 Ha.
Komponen Sarana Rekreasi Air
Sarana rekreasi air memiliki berbagai komponen penting yang mencipatakan sebuah
tempat wisata, yaitu:
1. Kolam Renang
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI dan Keputusan Direktur Jendral PPM dan
PLP tentang persyaratan kesehatan kolam renang dan pemandian umum tahun
1992, kolam renang adalah suatu usaha bagi umum yang menyediakan tempat
untuk berenang, berekreasi, berolahraga serta jasa pelayanan lainnya, menggunakan
air bersih yang telah diolah. Persyaratan kolam renang sesuai dengan Peraturan
MenKes RI dan Keputusan Direktur Jend PPM dan PLP tentang persyaratan
kesehatan kolam renang dan pemandian umum tahun 1992 menyangkut beberapa
hal:

a. Umum

Lingkungan kolam renang dan pemandian umum harus selalu dalam


keadaan bersih dan dapat mencegah kemungkinan kejadian penularan
penyakit serta tidak memungkinkan bersarang dan berkembang biaknya
vector penular penyakit. Bangunan kolam renang dan pemandian umum
26
serta peralatan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan kesehatan
dan dapat mencegah terjadinya kecelakaan.

b. Tata Bangunan

Setiap bangunan di lingkungan kolam renang dan pemandian umum


harusditata dan dipergunakan sesuai dengan fungsinya, serta memenuhi
persyaratan kesehatan antara lain tidak mengakibatkan pencemaran
terhadap air kolam renang dan pemandian umum.

2. Wahana Permainan

a. Kolam Air yang Mengalir (Streaming Pool)

Streaming Pool merupakan kolam air yang mengalir, dan biasanya mengikuti jalur
yang telah direncanakan.ban pelampung untuk menikmati streaming pool ini.

b. Kolam Anak (Kids Pool) Kids pool adalah kolam renang khusus untuk anak-anak
yang memiliki kedalaman tidak lebih dari 50 cm. Kids pool merupakan kolam
yang wajib ada pada waterpark. Dalam kolam anak ini memiliki wahana sendiri
seperti water splash dan seluncuran untuk anak-anak.

c. Seluncur Air (Water Slide) Ada 2 jenis water slide, yakni Non-Inflated water slide
dan Inflated water slide (dengan pompa udara).

3. Taman/Landscape

Sarana rekreasi air haruslah memiliki area hijau, yakni dengan menyediakan taman
terbuka, yang fungsinya untuk peneduh, penghijauan dan sebagai resapan. Taman
yang akan disediakan bisa disesuaikan dengan tema yang diinginkan, misalnya
taman tropis, taman bunga dan sebagainya. Dalam kamus bahasa Indonesia taman
adalah kebun yg ditanami dengan bungabunga dan sebagainya (tempat bersenang-
senang).

Fasilitas Sarana Rekreasi Air

Fasilitas dalam sarana rekreasi air dikelompokkan berdasarkan jenis aktivitas dan
penggunanya. Fasilitas inilah yang menentukan apakah sarana rekreasi air tersebut dapat
dikategorikan sebagai tempat wisata atau tidak. Fasilitas yang sesuai standar dapat dilihat
pada Tabel 2. dibawah.

27
Tabel 2.1 Fasilitas Sarana Rekreasi Air

Pengguna Aktivitas Ruang

Parkir Kendaraan Tempat Parkir


Pengunjung
Rekreasi Air Area Rekreasi
Mandi Toilet
Bilas dan ganti R. Bilas dan Ganti
Makan/minum Restoran
Informasi R. Informasi
Istirahat Jaquzzi/Mushola
Parkir Kendaraan Tempat Parkir
Pengelola Kerja R. Staff
Rapat R. Rapat
Menerima Tamu R. Tamu
Makan/minum Restoran/Pantry
Istirahat Pantry
Mengelola Arsip R. Arsip
Parkir Kendaraan Tempat Parkir
PetugasKebersihan,
Bersih-bersih Seluruh Kawasan
Teknisi, dan Keamanan
Menajaga Keamanan Seluruh Kawasan/Pos
Maintenance Alat-alat R ME/R. Filter Pompa

Sumber: https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjl6YeY2Mb6AhVAC7cAHRz1AnU
QFnoECCgQAQ&url=http%3A%2F%2Feprints.itenas.ac.id%2F922%2F5%2F05%2520Bab
%25202%2520212016022.pdf&usg=AOvVaw1QVxZurswjcXaGm4FCaebw

Fasilitas yang harus tersedia:


a. Pertamanan: dengan lahan terbuka yang ditumbuhi rumput, tanaman hias, atau
tanaman bunga dan pohon-pohon tropis (pohon kelapa, pohon pisang, dan lain-
lain), dilengkapi jalan taman dan tempat duduk.
b. Area bermain anak-anak: aman dan nyaman, disediakan fasilitas bermain yang
mengandung unsur hiburan, pendidikan dan kebudayaan.
c. Fasilitas rekreasi dan hiburan: sekurang-kurangnya 3 jenis sarana rekreasi yang

28
mengandung unsur hiburan, pendidikan dan kebudayaan.
d. Fasilitas pelayanan umum: kantor pengelola, tempat penerangan/informasi,
lavatory dan ruang bilas/ganti yang cukup, tempat sampah, P3K cukup dan pos
keamanan.
e. Instalasi teknik: tersedia sumber listrik dengan daya yang cukup, memenuhi
peraturan yang cukup, tersedia sumber air bersih, tiap bangunan dilengkapi
dengan alat pemadam kebakaran, mempunyai sistem tata suara yang baik dan
dapat digunakan untuk pengumuman.
f. Fasilitas pelengkap seperti pelayanan makan dan minum: restoran atau cafe,
tempat penjualan cinderamata, barang keperluan lainnya, tempat ibadah, dan
pramuwisata.

Tinjaun Tema
Sejarah Arsitektur Modern

Ada perjalanan panjang dari sejarah arsitektur modern ini. Melansir dari Archi Soup,
arsitektur modern adalah pergerakan perubahan yang diawali pada akhir abad ke-19.
Selama periode tersebut terjadi revolusi teknologi, material bangunan, dan mesin.
Akibatnya ada pergeseran dari konstruksi bangunan tradisional menjadi bangunan yang
fungsional dengan teknologi baru.

Kemunculan ini diawali dari Gedung pencakar langit yang berada di Amerika Serikat.
Menjadi bentuk respon cepat terhadap biaya konstruksi tinggi dan kurangnya lahan di kota-
kota Amerika yang sedang berkembang pesat. Serta adanya penggunaan teknologi rangka
baja tahan api dan elevator keselamatan. Pertama kali adalah Gedung Asuransi yang
dibangun di Chicago dengan rangka baja besi karya William Le Baron Jenney tahun 1883.

Kemudian mulailah muncul Gedung lainnya di awal tahun 1900an yang membawa
arsitektur lama dengan dekorasi dan gaya Neo-gothic, Neo-renaissance dan Beaux Arts.
Selama masa itu juga masih terjadi perang dan muncul arsitektur modern. Ada dua
kemungkinan kebangkitan arsitektur modern di periode tersebut, yaitu kekurangan bahan
bangunan baja sehingga digantikan dengan bahan baru (aluminium) dan kedua kehancuran
wilayah akibat perang dan perlunya pembangunan kembali.
29
Ciri Khas Arsitektur Modern

Ada pun yang membuat arsitektur modern menjadi berbeda dari arsitektur lainnya.
Iinilah beberapa ciri khas arsitektur modern yang perlu Anda ketahui.

a. Sedikit Ornamen dan Dekorasi


Berbeda dari bangunan tradisional yang menggunakan banyak ornamen, motif dan
dekorasi, justru arsitektur modern menggunakan sedikit ornamen saja. Arsitektur
ini menganggap bahwa ornamen bukan bagian yang penting dalam desain
modernis.

b. Penerapan Garis Vertikal dan Horizontal, Serta Model Bangunan Kotak


Desain arsitektur bergaya modern memiliki ciri khas, yaitu banyaknya penggunaan
garis vertikal dan horizontal, serta model bangunan yang didominasi bentuk kotak.

c. Sistem Modern dan Penggunaan Material


Sudah lebih berkembang, ciri khas lainnya dari arsitektur modern adalah
penggunaan sistem modern dari teknologi seperti smart home dan material yang
diciptakan dengan teknologi konstruksi modern.

d. Penggunaan Cahaya Natural dan Jendela Kaca


Memaksimalkan fungsi menjadi bagian penting dari arsitektur ini. Dengan
menggunakan cahaya natural (matahari) dan jendela kaca yang besar akan
menyatukan rumah dengan alam secara langsung. Orang yang berada didalam
bangunan atau rumah bisa tetap mendapatkan sinar matahari alami meskipun
berada di dalam.

e. Memiliki Ruang Terbuka


Dalam rancangan arsitektur modern selalu ada ruang terbuka dalam bangunan
tersebut. Tujuannya agar rumah tetap bisa merasakan suasana yang nyaman,
tenang, dan alami. Selain itu juga ruang terbuka dapat memberikan sirkulasi udara
yang baik di dalam.

30
f. Desain Asimetris
Ada yang berbeda dari model bangunan modernis. Tidak memiliki model aturan
tertentu, justru bangunan ini memiliki bentuk asimetris yang menjadi ciri khas dari
arsitektur modern. Dikarenakan yang terpenting bukan desain bangunannya
namun fungsi dari bangunan itu sendiri.

g. Koneksi dengan Alam


Selain dibuat fungsional, arsitektur modern dibuat agar bangunan bisa terkoneksi
dengan alam. Maksudnya adalah bangunan dibuat agar ramah lingkungan, asri,
dan sehat. Salah satu penerapannya adalah taman di dalam rumah.

h. Penggunaan Material Modern dan Tradisional


Meskipun arsitektur modern sudah menggunakan teknologi konstruksi yang
canggih namun dalam prosesnya masih menggunakan material tradisional. Karena
kualitas material tradisional lebih baik dibandingkan modern dari segi ketahanan
dan kualitasnya. Untuk mendapatkan efisiensi digabunglah kedua penggunaan
material jenis tersebut.

i. Memaksimalkan Fungsi Ruangan


Fungsional sangat menjadi pertimbangan utama saat membangun arsitektur ini.
Tidak heran jika semua ruangan memiliki fungsi-fungsinya sendiri.

Prinsip-Prinsip Arsitektur Modern

Setiap desain pasti memiliki prinsip-prinsip yang digunakan sebagai pedomannya.


Begitu juga dalam arsitektur modern ini. Berikut adalah dua prinsip utama dan umum
arsitektur modern.

a. Bentuk Mengikuti Fungsi Bangunan (Fungsional)


Prinsip utama arsitektur modern adalah fungsional. Artinya bangunan dibuat dengan tujuan
utamanya, yaitu memaksimalkan fungsi dari keseluruhan area. Prinsip ini dibuat melalui
perencanaan fungsi dari masing-masing area yang akan dibuat. Setelah itu barulah bentuk
bangunan mengikuti fungsi yang sudah direncanakan tersebut. Teori ini pertama kali
diciptakan oleh arsitektur Amerika Louis Sullivan.

31
b. Material Tradisional dan Ekspos
Material bangunan harus ditempatkan ditempat yang sesuai tanpa harus memikirkan
karakter dan tampilan dari material tersebut. Benar-benar mengekspos material apa adanya.
Contohnya semen yang tidak dicat, kayu yang tidak dipoles agar terlihat alami dan natural.
Teori ini diungkapkan oleh Bauhaus dan menjadikan hal tersebut menjadi prinsip
utamanya.

Desain Rumah Arsitektur Modern

1. Rumah Modern dengan Material Alami

Arsitektur modern tidak selalu memiliki tampilan futuristik yang bergaya teknologi dan
material termutakhir. Jika melihat dari asal usulnya memang modernis merupakan
pengembangan dari arsitektur tradisional yang natural dengan material alam. Desain
tersebut memberikan warna yang natural dengan bentuk sederhana. Begitu alami dan tak
lekang oleh waktu. Anda tetap bisa menggabungkan tradisional dengan modern di era saat
ini.

2. Rumah Modern Simpel dan Minimalis

Bukan hanya teknologi, namun arsitektur modern memang mengarah ke gaya


minimalis dan sederhana. Desain gambar rumah modern menyatu dengan area sekitar.
Bangunan kotak dengan garis lurus halus dan jendela besar menjadi ciri khasnya. Tidak
hanya itu saja, semua ruangan pada desain ini benar-benar fungsional.

3. Rumah Arsitektur Modern Asimetris

Saat ini mulai banyak sekali model arsitektur asimetris. Tidak terpaku terhadap
bentuk dan sedikit dekorasi. Memang desain ini dibangun sesimpel mungkin. Ada balkon
terbuka di lantai atas dengan ruangan tertutup. Di lantai bawah ada ruangan besar tanpa
sekat namun telah ditentukan fungsi masing-masing area. Dekorasi yang dipakai hanya
jendela-jendela besar dan trails.

4. Desain Rumah dengan Balok dan Beton Ekspos

32
Desain arsitektur modern bergaya Hallmark yang mengekspos material beton baja
memberikan tampilan modern pada rumah yang bertekstur. Bangunan dibuat dengan gaya
industrial. Material digunakan kontras dengan tampilan cat putih bersih sehingga terlihat
halus dan ramping. Seperti bangunan modernis lainnya, ada jendela-jendela besar dengan
balkon sebagai area terbuka. Rumah dengan desain ini memberikan sirkulasi udara dan
pencahayaan yang baik di dalam rumah.

5. Gaya Arsitektur Modern Fokus Cahaya Alami

Arsitektur modern banyak digunakan bukan hanya karena fungsional, namun juga
memiliki efisiensi dan kontribusi terhadap kelestarian alam. Salah satu bentuknya adalah
penghematan listrik. Desain dirancang dengan adanya ruang terbuka di dalam rumah.
Misalnya balkon, taman di dalam, dan teras rumah hijau. Selain itu juga penggunaan
jendela berukuran besar agar cahaya matahari bisa masuk ke dalam rumah.

Modul Struktur

Modul struktur merupakan metode dasar untuk menentukan suatu dimensi ruang atau
komponen suatu ruang dalam bentuk kelipatan maupun dalam bentuk himpunan irisan
yang di antara kelipatan besar ruang terkecil dan ukuran bahan yang lazim (Sutisna dan
Purnama, 1983).

Untuk penggunaan modul struktur biasanya banyak yang menggunakan dengan berukuran
8 x 6 m, agar mempermudah untuk membentuk suatu ruangan dan desain bangunan.
Modul itu sendiri memiliki dua macam, seperti :

 Modul Vertikal

Yaitu jarak antar lantai satu dengan lantai lain secara vertikal.
 Modul Horizontal

Faktor yang mempengaruhi modul horizontal yaitu :

a. Tata letak furniture.

b. Aktivitas efektif dari ruang-ruang kamar, pengelolah, pelayanan dan penunjang.


c. Jalur sirkulasi.

d. Dimensi bahan bangunan dengan standar yang ada di pasaran.


33
Teori Struktur

Sistem struktur bangunan dapat membentuk suatu bangunan sehingga dapat mempengaruhi
bentuk fisik bangunan tersebut. Adapun syarat dari pokok struktur, yaitu:
a. Keseimbangan, agar masa bangunan tidak bergerak.
b. Kestabilan, agar bangunan tidak goyang akibat luar dan punya daya tahan
terhadap gangguan alam, seperti gempa bumi, angin dan kebakaran.
c. Kekuatan, berhubungan dengan kesatuan seluruh struktur yang menerima beban.
d. Fungsional, agar sesuai dengan fungsinya yang didasarkan atas tuntutan besaran
ruang, fleksibelitas terhadap penyusunan ruang kamar, pola sirkulasi, sistem
utilitas dan lain-lain.
e. Ekonomis, baik dalam pelaksanaan maupun pemeliharaan.

Sistem Struktur

Sistem struktur sendiri memiliki 2 jenis, yaitu :

a) Struktur Bawah

Struktur bawah ini terdiri dari struktur bangunan seperti pondasi. Bentuk tanah
atau jenis tanah pada tapak sangat menentukan jenis pondasi ini. Struktur bawah
yang dipilih untuk lokasi tapak yaitu pondasi bore pile. Pondasi ini digunakan
untuk memindahkan beban berat bangunan ke tanah atau lapisan batuan yang lebih
keras. Bore Pile dilaksanakan dengan metode pengeboran kontinyu dengan
getaran yang rendah, dapat digunakan utuk pondasi dan pengamanan bangunan
serta untuk stabilitas lereng.

34
Gambar 2.10 Pondasi Bore Pile
(Sumber : google image, diakes 8 April 2022)

35
b) Upper Structure (Struktur Atas)
Struktur atas merupakan struktur bangunan yang terdapat di atas permukaan tanah,
contohnya kolom, balok, plat lantai, dinding geser dan tangga. Struktur atas yang
akan digunakan pada bangunan ini yaitu struktur kolom dan balok bertulang
karena struktur ini baik untuk digunakan pada bangunan sedang dan tidak terlalu
tinggi karena kekauannya yang terbentuk dari permukaan grid kolom dengan
balok. Dan sistem konstruksi yang digunakan yaitu sistem konstruksi beton karena
sistem ini mempunyai keuntungan seperti bahan yang mudah didapat dan mudah
dalam pelaksanaannya, memiliki kesan yang kokoh dan memungkinkan untuk
berbagai macam varian finishing dalam mencapai penampilan karakter yang
natural.

Sistem Utilitas
Sistem Air Bersih
Air bersih merupakan suatu kebutuhan pokok dalam kegiatan sehari-hari sehingga air
bersih harus terpenuhi dengan baik.Sumber air yang didapat pada bangunan hotel ini
berasal dari PDAM. Dengan sistem pendistribusian air bersih yang digunakan ialah sistem
down feed. Air bersih yang berasal dari PDAM masuk ke dalam distribusi bangunan dan
ditampung pada ground reservoir, lalu dialirkan menggunakan pompa dan ditampung di
water tank yang letaknya di atap bangunan. Untuk penyaluran kebawah, sistem ini tidak
bergantung pada listrik dan menghasilkan kekuatan air tiap lantai yang relatif sama.

Gambar 2.11 Sistem Down Feed Sambungan Langsung


(Sumber : google image, diakes 8 April 2022)

36
Gambar 2.12 Sistem Down Feed Tangki Atap
(Sumber : google image, diakes 8 April 2022)

Sistem Jaringan Air Kotor


Sistem pembuangan air kotor pada hotel ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

1) Sistem Pembuangan Air Kotor (Black Water). Air kotor atau black water
merupakan air buangan yang berasal dari kloset, urinoir, bidet dan alat buangan
lainnya yang diteruskan menuju shaft air kotor padat dan kemudian disalurkan lagi
ke STP (Sewage Treatment Plant) dengan bahan kimia yang bersifat
mengencerkan limbah. Selanjutnya limbah dianggap layak dibuang di roil
kawasan.

2) Sistem Pembuangan Air bekas (Grey Water). Air bekas atau grey water merupakan
air bekas yang berasal dari wastafel, air bekas cuci piring atau peralatan masak. Air
bekas ini dapat dibuang setelah diolah kembali untuk dimanfaatkan kembali.
Terdapat upaya penghematan air jika melakukan pengelolahan kembali. Cara
pengelolahannya yaitu limbah ini dialirkan ke bak tanam, adapun tanaman yang
dapat menyerap zat kimia diantaranya yaitu : jeringau, lily air, pontederia dan
melati air. Kemudian tanaman akan menyerap nitrogen dan fosfor, sehingga
air yang tersisa adalah air limbah yang relatif aman untuk disalurkan ke
selokan lingkungan.

37
Sistem Pencahayaan
Sistem pencahayaan yang digunakan pada hotel ini ada 2 macam sistem, yaitu sistem
pencahayaan alami dan pencahayaan buatan.

1. Pencahayaan Alami
Sistem pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar
matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi
listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alamai pada
suatu ruangan diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca
sekurang-kurangnya 1/6 dari pada luas lantai. Ruangan yang dapat memaksimalkan
pencahayaan alami yaitu lobby, ruang pengelolah, ruang servis, ruang penunjang
dari unit kamar.

Gambar 2.13 Sistem Pencahayaan Alami


(Sumber : google image, diakes 8 April 2022)

2. Pencahayaan Buatan
Sistem pencahayaan buatan adalah mekanisme cahaya yang dihasilkan oleh sumber
cahaya selain cahaya alami (matahari), namun cahaya tersebut berasal dari hasil
karya manusia berupa lampu yang berfungsi menyinari ruangan sebagai pengganti
jika sinar matahari tidak ada. Pencahayaan buatan ini dapat digunakan pada
ruangan yang tidak mendapatkan pencahayaan alami seperti gudang, toilet,
mushollah dan beberapa ruang lainnya. Untuk mengatasi penghematan energi, akan
digunakan sistem sensor gerak dan sensor cahaya yang mampu mengontrol lampu.
Contohnya seperti ruangan yang kosong dan tidak ada gerakan maka lampu akan
otomatis mati, apabila ada sensor gerak maka lampu akan otomatis menyala.

38
Gambar 2.14 Sistem Pencahayaan Buatan
(Sumber : google image, diakes 8 April 2022)

Sistem Penghawaan
Penghawaan meruapakan proses pertukaran udara didalam bangunan untuk merekayasa
pergerakan udara dan temperatur udara secara alami melalui bantuan elemen-elemen
bangunan yang terbuka ataupun pengkondisian udara dengan alat Mekanis. Untuk
mencapai lenyamanan. Untuk mencapai kenyamanan, kesehatan dan kesegaran hidup
dalam rumah tinggal atau bangunan lainnya, khususnya di daerah yang beriklim tropis
dengan udara yang panas dan tingkat kelembapan yang tinggi, maka diperlukan usaha
untuk mendapatkan udara segar, baik udara segar dari alam maupun udara buatan. Sistem
penghawaan terdiri dari 2 macam, yaitu :

1) Penghawaan Alami
Penghawaan alami atau ventilasi alami adalah proses pertukaran udara
didalam bangunan melalui bantuan elemen-elemen bangunan yang terbuka.
Sirkulasi udara yang baik didalam bangunan dapat memberikan
kenyamanan. Aliran udara dapat mempercepat proses penguapan di
permukaan kulit sehingga dapat memberikan kesejukan bagi penghuni
bangunan. Penghawaan alami yang akan digunakan pada bangunan hotel ini
yaitu sistem silang atau cross ventilation.

39
Gambar 2.15 Sistem Penghawaan Alami
(Sumber : google image, diakes 8 April 2022)

Penghawaan Buatan
Penghawaan buatan dibagi menjadi 2 jenis yaitu AC (Air Conditioner) dan Exhaust Fan
dimana penerapannya disesuaikan dengan ruangannya.

 AC atau Air Conditioner (Split)


AC atau air conditioner adalah mesin yang dibuat untuk menstabilkan suhu dan
kelembapan udara disuatu ruangan. Alat ini digunakan untuk mendinginkan atau
memanaskan suatu ruangan, tergantung kebutuhan. Namun, AC sering disebut
sebagai pendingin udara karena lebih banyak digunakan untuk menyejukkan suatu
ruangan.

 Exhaust Fan
Exhaust Fan berfungsi untuk menghisap udara didalam ruangan untuk dibuang ke luar
dan pada saat bersamaan menarik udara segar dari luar dan dialirkan ke dalam
ruangan. Exhaust fan ini biasanya digunakan pada toilet, pantry, dapur, ruang-ruang
servis untuk mekanikal elektrikal dan juga pada ruangan genset atau generator.

Gambar 2.16 Sistem Penghawaan Buatan


40
(Sumber : google image, diakes 8 April 2022)

Sistem Pembuangan Sampah

Karyawan kebersihan melakukan pemilihan sampah antara sampah basah dan sampah
kering untuk mempermudah pengolahan sampah. Selanjutnya karyawan kebersihan
mengambil sampai dari tiap lantai dan dimasukkan ke tempat penampungan sampah
sementara, setelah itu sampah-sampah tersebut doalihkan ke luar tapak oleh Dinas
Kebersihan Kota yang selanjutnya dibuang ke TPA.

Gambar 2.17 Sistem Pembuangan Sampah


(Sumber : google image, diakes 8 April 2022)

Sistem Proteksi Kebakaran

Proteksi kebakaran adalaha peralatan sistem perlindungan atau pengamanan bangunan


gedung dari kebakaran yang dipasang pada bangunan gedung sehingga hotel ini sangat
memerlukan jaringan perlindungan seperti smoke detector, head springkler, indoor hydrant
box dan apar.

1) Pencegahan Kebakaran

Pencegahan kebakaran untuk mengetahui adapnya api sedini mungkin berupa alat
pendeteksi seperti smoke detector dan gas detector. Pendeteksi tersebut
berhubungan dengan sistem yang secara otomatis bekerja bila detector bereaksi.
Sistem otomatis tersebut akan menyalakan sistem alarm dan pemadam otomatis
berupa springkler.

2) Penyediaan Alat Pemadam kebakaran

Penyediaan alat pemadam kebakaran harus tersedia pada bangunan hotel ini yang

41
berfungsi untuk mengatasi apabila suatu saat bencana tersebut terjadi atau tindakan
pertama untuk mencegah kebakaran agar tidak membesar. Alat yang digunakan di
hotel ini berupa :

a. Tabung pemadam (apar)

Ditempatkan setiap 20-25 meter dengan jarak jangkauan seluas 200250 m².
Biasanya ditempatkan pada daerah umum atau ruangan yang kecil seperti
dapur dan ruang panel yang tidak terjangkau oleh springkler.
b. Hydrant merupakan alat untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran
dengan air. Hydrant dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
 Hydrant box (kotak hydrant) biasanya ditempatkan pada tiap jarak 35
meter karena panjang selang dalam kotak hydrant adalah 30 meter,
ditambah 5 meter jarak semprotan air dan pada umumnya kotak hydrant
diletakkan di area yang mudah dijangkau.
 Hydrant pillar, merupakan hydrant yang biasanya diletakkan di halaman
yang mudah dicapai oleh mobil kebakaran dan tiap hydrant memiliki
jarak 35 meter menurut SNI.

c. Springkler, ditempatkan di setiap unit hunian kamar dan koridor. Memiliki


kemampuan jangkauan dengan luas area 10-20 m² dengan ketinggian 3
meter. Jarak antara dua head springkler adalah 4 meter di dalam ruangan dan
6 meter untuk di koridor. Alat ini akan bekerja jika mendeteksi suhu udara
ruangan sebesar 60-70⁰C, maka penutup kaca pada head springkler akan
pecah dan menyemburkan air.

d. Fire Alarm System

Fire alarm system pada bangunan hotel mutlak harus tersedia untuk
memberikan peringatan kepada pengunjung maupun personal sehingga dapat
mencegah kebakaran yang lebih luas. Instalasi fire alarm system dihitung
berdasarkan luas ruangan dengan interval antar smoke detector berjarak 5
meter.

42
Gambar 2.18 Sistem Pemadam Kebakaran
(Sumber : google image, diakes 8 April 2022)

Sistem Penangkal Petir

Sistem penangkal petir adalah suatu sistem untuk menangkal atau mencegah bangunan dari
sengatan petir. Sistem penangkal petir yang digunakan pada hotel ini yaitu sistem faraday.
Sistem ini berupa tiang tinggi 30 cm, kemudian dihubungkan dengan kawat menuju tanah.
Sistem ini memiliki kelebihan yaitu jika terjadi sambaran petir maka medan listrik di dalam
ruangan akan tetap netral sehingga kerusakan alat listrik di dalam hotel dapat
diminimalisirkan.

Gambar 2.19 Sistem Penangkal Petir


(Sumber : google image, diakes 8 April 2022)

43
Sistem Keamanan

Sistem keamanan pada hotel ini yaitu berupa CCTV pada beberapa titik yang telah
ditentukan. Hal ini untuk memudahkan dalam pemantauan secara menyeluruh tanpa
kehadiran petugas keamanan yang berkeliling. CCTV yang akan terhubung dengan sistem
BMS (Building Management System) dan BAS (Building Automatic System). Untuk
sistem keamanan pada kamar hotel dengan sistem hotel lock, dimana kunci kamar
merupakan kartu akses yang dipegang oleh penghuni kamar.

Gambar 2. Sistem Keamanan


(Sumber : google image, diakes 8 April 2022)

Sistem Jaringan Listrik

Distribusi listrik pada hotel ini berasal dari PLN yangdisalurkan ke gardu utama. Setelah
melalui transformator aliran tersebut di distribusikan ke ruangan genset lalu dialirkan ke
setiap lantai. Sedangkan untuk keadaan darurat disediakan generator set yang dilengkapi
dengan automatic switch system yang secara otomatis atau dalam waktu kurang dari 5 detik
akan langsung menggantikan daya listrik dari sumber utama PLN yang terputus. Generator set
mempunyai kekuatan 70% dari keadaan normal. Hal yang harus diperhatikan bahwa generator
set membutuhkan ruangan sendiri. Dan pada kamar hotel terdapat energy saving switch
yang berupa saklar, digunakan untuk mengontrol aliran listrik dengan mendeteksi
frekuensi dan juga identitas kartu. Sehingga, pada saat penghuni kamar pergi dan
meninggalkan kamar dengan membawa kartu akses hotel, aliran listrik mati keseluruhan pada
ruang kamar tersebut.

44
Sistem Transportasi

Menurut Laksito (2002), sirkulasi dalam bangunan terbagi atas dua jenis, yaitu :

a. Sirkulasi Horizontal

Di dalam bangunan berlantai satu maupun banyak, sirkulasi horizontal ini berbentuk
selasar atau koridor. Lebar dan sempitnya ditentukan peraturan standar selasar setiap
bangunan. Berdasarkan buku “Panduan Perancangan Bangunan Komersil”, untuk hotel
memiliki lebar koridor minimal 1,6 m.
b. Sirkulasi Vertikal

 Tangga Umum

Lebar tangga minimal 120 cm (untuk 2 orang) dan minimal 185 cm (untuk 3
orang). Jarak tangga minimal 1 m sebelum bertemu ruang lainm tinggi tangga
minimal 120 cm dengan maksimal 16 tanjakan dan minimal 2 tanjakan. Sedangkan
untuk tangga dan dinding minimal 4 cm.
 Tangga darurat

Tangga darurat digunakan pada saat keadaan darurat seperti kebakaran dan lift tidak
berfungsi ataupun untuk evakuasi ketika terjadi bencana alam seperti gempa bumi.
Menurut buku “Sistem Bangunan Tinggi”, sebuah tangga darurat memiliki
persyaratan khusus, antara lain :
- Dinding bangunan harus tahan api.

- Uptrade (10-17,8 cm) dan ontrade (27,9 cm).

- Jarak dari tangga ke pintu minimal 40 cm.

- Koridor 120 cm.

- Sudut kemiringan 35⁰.

 Eskalator dan Travelator

Merupakan sarana yang digerakan oleh mesin dan berfungsi untuk menghubungkan
tiap lantai.
 Lift

Merupakan sarana sirkulasi tertutup. Digunakan untuk mengangkut orang ataupun


barang dalam suatu bangunan tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan yang
45
tingginya lebih dari 4 lantai, karena kemampuan orang untuk lain turun dalam
menjalankan tugasnya hanya mampu dilakukan sampai 4 lantai. Jenis lift sendiri
dibagi menjadi beberapa jenis menurut fungsinya, yaitu :
- Lift Penumpang (passanger elevator), digunakan untuk mengangkut manusia.
- Lift barang (fright elevator), digunakan untuk mengangkut barang.
Perletakan elevator pada bangunan ini ialah di area yang mudah terlihat dan mudah
dicapai serta dapat melayani tiap lantai. Untuk menghemat energi, digunakan sistem
sensor gerak atau sleep mode pada lift, sehingga lift hanya beroperasi jika ditemukan
sensor gerak pada radius jarak yang ditentukan. Lampu dalam lift juga akan mati
secara otomatis saat lift tidak beroperasi.

Sistem Komunikasi

Terdapat dua sistem komunikasi yang digunakan pada hotel ini, yaitu sistem eksternal dan
internal. Selain itu ada juga wifi atau jaringan komunikasi tanpa kabel yang digunakan
sebagai fasilitas para tamu dan oleh pengelolah hotel dijadikan sebagai koneksi pemesanan
kamar melalui media internet.
 Komunikasi Eksternal, alat komunikasi ini berupa telepon atau faksimili. Hal ini
digunakan untuk berkomunikasi keluar oleh pengelolah maupun tamu.
 Komunikasi Internal, penggunaan telepon untuk berkomunikasi antar ruang di dalam
hotel yaitu dengan sistem PABX (Private Automatic Branch Exchange). Digunakan
pada ruang hunian kamar tamu yang terhubung dengan front office, dan untuk
menunjang komunikasi antara divisi. Selain itu terdapat LAN (Local Area Network)
yaitu sistem komunikasi data yang berupa pertukaran informasi dan data antar
komputer dalam satu bangunan hotel untuk kepentingan

46

Anda mungkin juga menyukai