Profitabilitas, NWC, dan Cash Flow Terhadap Cash Holding dengan Ukuran
Perusahaan sebagai Variabel Moderasi pada Asia Tenggara
Abstract. This study aims to determine and test based on empirical evidence regarding the effect of profitability, net
working capital, cash flow with firm size as a moderating variable on cash holding in Southeast Asia such as Indonesia,
Malaysia, Philippines and Thailand. Cash holding is measured using the amount of cash and cash equivalents to the total
assets owned by the company. This study uses secondary data sources recorded in S&P Capital IQ 690 observations with
purposive sampling technique in selecting samples from all industrial companies for Indonesia, Malaysia, Philippines
and Thailand for the period 2015 – 2019. The results show that profitability has a negative effect on cash holding. Also,
net working capital and cash flow have a positive effect on cash holding. This study also shows that firm size as a
moderating variable weakens the effect of positive profitability on cash holding. While firm size as a moderating variable
strengthens the negative effect of net working capital on cash holding and firm size as a moderating variable strengthens
the effect of positive cash flow on cash holding.
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji berdasarkan bukti empiris mengenai pengaruh
profitabilitas, net working capital, cash flow dengan ukuran perusahaan sebagai moderasi terhadap cash holding pada Asia
Tenggara terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand. Cash holding diukur menggunakan jumlah cash dan
cash equivalent terhadap total aset yang dimiliki perusahaan. Penelitian menggunakan sumber data sekunder yang
terdaftar di S&P Capital IQ 690 observasi dengan teknik purposive sampling dalam pemilihan sampel dari seluruh
perusahaan industri untuk negara Indonesia, Malaysia, Filipina dan Thailand periode 2015 – 2019. Hasil penelitian
menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh secara negatif terhadap cash holding. Serta, net working capital dan cash
flow berpengaruh secara positif terhadap cash holding. Penelitian ini juga menunjukan bahwa ukuran perusahaan sebagai
variabel moderasi memperlemah pengaruh positif profitabilitas terhadap cash holding. Sedangkan ukuran perusahaan
sebagai variabel moderasi memperkuat pengaruh negatif net working capital terhadap cash holding dan ukuran perusahaan
sebagai variabel moderasi memperkuat pengaruh positif cash flow terhadap cash holding.
dengan penelitian yang dilakukan oleh Diaw Perusahan yang memiliki tingkat profitabilitas
(2021) ukuran perusahaan sebagai variabel yang tinggi mampu untuk melakukan
interaksi memperkuat pengaruh cash flow, capex, pembayaran dividen, kewajiban hutang dan
net working capital, intangible asset, year sales menyimpan uang. Namun, perusahaan dengan
growth dan R&D terhadap cash holding. tingkat profitabilitas yang rendah akan
memegang uang lebih sedikit dan menerbitkan
Meskipun telah banyak penelitian yang
utang untuk melakukan pembiayaan perusahaan.
sebelumnya untuk mengetahui faktor cash
Perusahaan ini cenderung untuk tidak
holding perusahaan tetapi masih terdapat
menerbitkan ekuitas karena tingginya biaya
perbedaan dalam hasil penelitian. Pada penelitian
terkait penerbitannya (Al-Najjar, 2013; Ridha et
ini peneliti menggunakan ukuran perusahaan
al., 2019). Hal ini menunjukan bahwa
sebagai variabel moderasi serta leverage dan
peningkatan dari profitabilitas perusahaan dapat
capital expenditure sebagai variabel kontrol dan
menunjukan peningkatan pada laba bersih
perbedaan pada penelitian yakni periode 2015-
perusahaan yang menjadi indikasi bahwa dana
2019. Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas
internal perusahaan terpenuhi.
maka penelitian ini berjudul
“PROFITABILITAS, NET WORKING Pada penelitian Bagh et al (2021), Maya
CAPITAL, DAN CASH FLOW TERHADAP & Ardian (2019) dan Simanjuntak & Wahyudi
CASH HOLDING DENGAN UKURAN (2017) menyatakan bahwa terdapat pengaruh
PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL positif profitabilitas terhadap cash holding yang
MODERASI PADA INDONESIA, menyatakan bahwa semakin besar profitabilitas
MALAYSIA, FILIPINA DAN THAILAND perusahaan maka akan semakin besar cash
PERIODE 2015 - 2019” holding perusahaan yang dapat
mengidentifikasikan bahwa perusahaan tersebut
dapat membayar dividen, menghindari resiko
Kerangka Pemikiran dalam pembayaran utang dan memiliki
Melalui penelitian ini, peneliti ingin ketersediaan kas yang cukup. Namun hal ini
mengetahui pengaruh profitabilitas, net working bertentangan dalam penelitian yang dilakukan
capital, cash flow dengan ukuran perusahaan oleh Ridha et al (2019) menyatakan bahwa
(firm size) sebagai variabel moderasi terhadap terdapat pengaruh negatif profitabilitas terhadap
cash holding dan leverage dan capital cash holding.
expenditure (capex) sebagai variabel kontrol. H1 : Profitabilitas berpengaruh positif
Adapun kerangka penelitian yang terbentuk dari
terhadap Cash Holding
penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran Berdasarkan Teori Trade - Off tingkat
optimal dalam kas yang dimiliki oleh perusahaan
dapat ditentukan oleh trade-off antara biaya dan
manfaat dari memegang uang tunai. Saat
perusahaan ingin memaksimalkan kekayaan para
shareholders biaya utama yang akan dialami oleh
perusahaan adalah opportunity cost dari modal
yang diinvestasikan ke dalam aset likuid
(Maheshwari & Rao, 2017). Hal ini menunjukan
efisiensi yang optimal dari net working capital
dapat meningkatkan ketersediaan kas perusahaan.
Sumber: Olahan data SPSS, 2021
Penelitian yang dilakukan oleh Guizani
Pengembangan hipotesis (2017) menyatakan bahwa berdasarkan trade-off
Berdasarkan teori pecking order, kas theory terdapat hubungan yang terbalik antara net
dimiliki oleh perusahaan dapat dilihat sebagai working capital dengan cash holding perusahaan.
hasil dari pendanaan dan keputusan investasi. Perusahaan yang memiliki aset yang lebih likuid
oleh perusahaan. Net working capital dapat H6: Ukuran perusahaan memperkuat
dijadikan sebagai substitusi kas pada perusahan pengaruh positif cash flow terhadap cash
yang dapat didukung bahwa dengan semakin holding METODOLOGI PENELITIAN
besarnya skala perusahaan dapat mempengaruhi Populasi dan Sampel
ketersediaan kas atau cash holding yang dimiliki Populasi dalam penelitian ini adalah
oleh perusahan. Cash holding yang dijelaskan perusahaan publik sektor industri yang terdapat di
sebagai jumlah dari tersedianya kas yang dapat 4 negara Asia Tenggara yaitu Indonesia,
diinvestasikan kembali atau digunakan untuk Malaysia, Filipina, dan Thailand dari tahun 2015
membeli aset perusahaan (Tumewang, 2019). – 2019. Perusahaan publik sektor industri terdiri
Berdasarkan pada penelitian sebelumnya dari perusahaan capital goods, commercial and
ukuran perusahaan dapat berpengaruh terhadap professional services, dan transportasi.
cash holding (Bagh et al., 2021; Guizani, 2017). Kemudian dilakukan penentuan sampel
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh dengan metode purposive sampling. Di mana
Diaw (2021) yang mengungkapkan bahwa sampel dipilih berdasarkan kriteria yang telah
ukuran perusahaan sebagai variabel interaksi ditentukan dehingga diperoleh 690 perusahaan
terhadap hubungan net working capital dengan dari negara Indonesia, Malaysia, Filipina dan
cash holding berpengaruh negatif. Thailand dengan kriteria sebagai berikut:
H5 : Ukuran perusahaan memperkuat • Perusahaan terbuka sektor industri yang
pengaruh negatif Net Working Capital telah go-public, yang mana telah melakukan
(NWC) terhadap cash holding Initial Public Offering (IPO) di Indonesia,
Malaysia, Filipina, dan Thailand pada
Arus kas yang dimiliki oleh perusahaan periode 2015 – 2019.
menunjukan seberapa besar perputaran dari kas
masuk dan keluar yang dimiliki oleh perusahaan. • Perusahan secara konsisten menerbitkan
Arus kas yang positif menunjukan adanya tingkat laporan keuangan yang diaudit setiap tahun.
dari arus kas yang masuk lebih banyak
dibandingkan dengan arus kas keluar. Menurut • Perusahan memiliki data yang lengkap untuk
penelitian oleh Liyadi dan Suryanawa (2018), mendukung penelitian.
Diaw (2021) dan Cicilia (2018) mengungkapkan
bahwa perusahaan dapat menghasilkan jumlah
Jenis dan Sumber Data
kas yang tinggi dengan tingkat cash flow yang
Penelitian ini menggunakan sumber data
tinggi.
kuantitatif yang berasal dari data sekunder
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan panel data. Panel data
oleh Diaw (2021) yang mengungkapkan bahwa merupakan gabungan dari beberapa data
perusahaan yang berskala besar cenderung untuk berdasarkan runtun tahun (time series) dan data
mengurangi ketersediaan kasnya, semakin besar silang (cross sections). Penelitian ini
cash flow yang terbentuk maka akan semakin memperoleh data sekunder berupa data laporan
besar perusahaan membentuk cash reverse. Cash keuangan tahunan perusahaan yang pada S&P
reverse merupakan jumlah uang yang tersedia Capital IQ yang dapat diakses melalui
oleh perusahaan yang digunakan untuk kebutuhan https://www.capitaliq.com.
pendanaan jangka pendek serta darurat. Ukuran
perusahaan sebagai variabel interaksi hubungan
Model Penelitian
cash flow dengan cash holding berpengaruh
Penelitian ini menggunakan teknik
positif signifikan yang menunjukan bahwa
pengolahan data dengan analisis regresi linear
semakin besar (big firm) skala perusahaan maka
berganda dan MRA. Penelitian mengunakan
semakin tinggi cash flow yang disertai dengan
pengujian asumsi klasik terlebih dahulu sebelum
meningkatnnya cash holding perusahaan.
melakukan uji hipotesis. Uji asusmi klasik yang
digunakan terdiri dari uji normalitas,
(Ehrhardt & Brigham, 2015) Tabel 4. 1 Hasil Uji Analisis Deskriptif - Model 1
Descriptive Statistics
4.4 hasil uji normalitas pada model 2 PROF* .034 .073 .064 .461 .645 .052 19.30
SIZE 6
memperlihatkan bahwa nilai sig berada di bawah NWC* -.033 .012 -.237 -2.694 .007 .130 7.690
0,05 yaitu 0,00 yang mengungkapkan bahwa data SIZE
tidak berdistribusi normal. Dalam hal ini sudah CFLOW .067 .042 .244 1.580 .115 .042 23.84
* 4
dilakukan transformasi data namun masih SIZE
terdapat masalah uji asumsi klasik lainnya. Oleh LEV -.084 .028 -.124 -2.959 .003 .575 1.738
karena itu peneliti akan menambahkan pada CAPEX -.183 .084 -.076 -2.169 .030 .827 1.209
a. Dependent Variable: CHOLD
keterbatasan penelitian.
Sumber: Olahan data SPSS, 2021
Uji Multikolinearitas
Berdasarkan tabel 4.5 Hasil Uji
Menurut Ghozali (2020), Uji
Multikolinearitas - model 1 menunjukan nilai
Multikolinearitas merupakan uji asumsi klasik
tolerance dari masing-masing variabel berada di
yang memiliki tujuan untuk mengetahui apakah
atas 0,10 dengan nilai VIF berada di bawah 10
model regresi yang digunakan pada penelitian
yang menjelaskan bahwa tidak terdapat gejala
ditemukan adanya korelasi antar variabel
multikolineratitas. Berdasarkan tabel 4.6
independen yang tidak memiliki nilai variabilitas
menunjukan bahwa nilai tolerance berada di
yang cukup. Berikut hasil dari uji
bawah (<0,10) dengan nilai VIF (berada diatas
multikolinearitas pada model 1 dan 2:
(>10) pada variabel PROF, CFLOW,
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas - Model 1 PROF*SIZE, dan CFLOW*SIZE. Hasil ini
Coefficientsa
menunjukan adanya gejala multikolinearitas pada
Unstrd Strd Collinearity
variabel tersebut.
Coefficients Coeffi t Sig. Statistics
cients Uji Heterokedastisitas
Std. Tol Menurut Ghozali (2020),
B Error Beta eran VIF
Model ce
uji heteroskedastisitas merupakan salah satu uji
1 (Con) .011 .019 .587 .558 asumsi klasik yang memiliki tujuan untuk
a
Coefficients mengetahui apakah dalam model regresi yang
Unstrd Strd Collinearity digunakan terdapat homoskedastisitas
Coefficients Coeffi t Sig. Statistics
cients
Std. Tol
B Error Beta eran VIF
Model ce
PROF -.958 .126 -.403 -7.594 .000 .360 2.777
NWC .155 .026 .258 5.883 .000 .530 1.888
CFLOW .859 .066 .663 13.034 .000 .393 2.543
SIZE .008 .002 .147 3.819 .000 .684 1.462
LEV -.084 .028 -.123 -2.979 .003 .592 1.690
CAPEX -.195 .085 -.081 -2.305 .021 .831 1.204
a. Dependent Variable: CHOLD
Sumber: Olahan data SPSS, 2021
Sumber: Olahan data SPSS, 2021 Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi - Model 2
Model Summaryb
Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas - Model 2
Std. Error
Coefficientsa R Adjusted R of the Durbin-
Unstandardized Strd Model R Square Square Estimate Watson
Coefficients Coefficients 1 .564a .318 .309 .084439 1.969
Std. a. Predictors: (Constant), CAPEX, LEV, CFLOW*SIZE,
Model B Error Beta t Sig. NWC*SIZE, SIZE, PROF, PROF*SIZE, NWC, CFLOW
1 (Constant) .049 .014 3.412 .001 b. Dependent Variable: CHOLD
PROF - .211 -.817 - .000 Sumber: Olahan data SPSS, 2021
1.038 4.913
NWC .194 .035 .604 5.510 .000 Berdasarkan tabel 4.9 menunjukan DW
CFLOW .275 .123 .397 2.240 .025
1.974. Tabel DW yang digunakan pada model ini
SIZE .000 .002 -.016 -.188 .851
PROF*SIZE .187 .044 .664 4.271 .000
berdasarkan N (<700) dan K (6) diperoleh dL
NWC*SIZE -.029 .007 -.388 - .000 sebesar 1.86145 dan dU sebesar 1.89022 yang
3.952 menggunakan tabel DW Sig 0,05 dengan
CFLOW*SIZE -.028 .025 -.195 - .261
1.126
pengukuran du < d < 4 – du dimana 1.89022 <
LEV -.034 .017 -.094 - .044 1,974 < 2,10978. Hal ini menunjukan bahwa tidak
2.015 adanya gejala autokorelasi.
CAPEX -.076 .050 -.059 - .132
1.506 Serta berdasarkan tabel 4.10 menunjukan
a. Dependent Variable: ABSRES
Sumber: Olahan data SPSS, 2021
DW 1.969. Tabel DW yang digunakan pada
model ini yang didasarkan pada N (<700) dan K
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan (9) diperoleh dL sebesar 1.85274 dan Du sebesar
bahwa tingkat signifikansi kurang dari atau < 1.8989. Model penelitian ini menggunakan tabel
0.05 terdapat pada variabel PROF, NWC dan DW dengan tingkat sign 0.05 yang menggunakan
CFLOW. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengukuran du < d < 4 – du dimana 1.89897 <
gejala heteroskedastisitas pada model regresi 1.969 < 2,1010. Hal ini menunjukan tidak adanya
linear berganda penelitian model pertama. Serta gejala autokorelasi.
berdasarkan tabel 4.8 menunjukan bahwa
variabel PROF, NWC, CFLOW, PROF*SIZE,
Uji Koefisien determinasi
dan NWC*SIZE. Hal ini menunjukan bahwa
Uji koefisien determinasi dilihat untuk
terdapat gejala heteroskedastisitas pada model
menilai dan mengukur kemampuan dari model
penelitian kedua.
regresi dalam menjelaskan atau
menginterpretasikan variasi dari variabel
dependen (Ghozali, 2020). Berikut hasil uji Residual 4.936 683 .007
koefisien determinasi pada model 1 dan 2:
Total 7.112 689
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi – Model 1
Model Summary a. Dependent Variable: CHOLD
Model R R Square Adj. R Square Std. Error
1 .553a .306 .300 .085013
b. Predictors: (Constant), CAPEX, LEV, CFLOW, SIZE, NWC,
a. Predictors: (Constant), CAPEX, LEV, CFLOW, SIZE, NWC, PROF
PROF Sumber: Olahan data SPSS, 2021
Sumber: Olahan data SPSS, 2021
semakin tinggi tingkat dari ketersediaan kas yang mengarah ke ketersediaan saldo kas yang tinggi.
dimiliki oleh perusahan. Pengaruh secara Namun, berbeda dengan penelitian yang
signifikan ini sejalan dengan teori pecking order dilakukan oleh Guizani (2017), Maheshwari dan
mengenai perusahaan akan menggunakan Rao (2017), dan Diaw (2021) yang
pendanaan secara internal terlebih dahulu mengungkapkan bahwa net working capital
membiayai investasinya yang memuat banyaknya berpengaruh secara negatif.
ketersedian kas atau cash holding yang dimiliki
oleh perusahaan dibandingkan menggunakan
pendanaan sehingga tidak memerlukan Cash Flow Berpengaruh Positif Terhadap
pembiayaan secara eksternal dengan penerbitan Cash Holding
utang yang memiliki biaya yang tinggi. Berdasarkan tabel 4.15 menunjukan
menunjukan bahwa cash flow berpengaruh positif
Penelitian ini sejalan dengan Bagh et al terhadap cash holding. Hubungan ini dapat
(2021) yang mengungkapkan bahwa profitabilitas terjadi dikarenakan perusahaan akan
berpengaruh negatif terhadap cash holding di menghasilkan kas untuk kegiatannya yang dapat
mana peningkatan pada laba bersih menunjukan meningkatkan ketersedian kas dari perusahaan.
bahwa perusahaan dapat melakukan pendanaan Perusahaan dapat memiliki jumlah kas yang
secara internal dan laba ditahan (retained cukup besar apabila perusahaan juga memiliki
earning) sehingga perusahaan dapat menghemat cash flow dari kegiatannya yang tinggi. Adanya
ketersediaan kas yang dimiliki dalam jumlah yang cash flow dapat mencerminkan perputaran dari
besar. Namun, hasil penelitiian ini berbeda kas masuk dan keluar yang dimiliki oleh
dengan yang dilakukan oleh Maya & Ardian perusahaan. sesuai yang dijelaskan oleh teori
(2019) dan Simanjuntak & Wahyudi (2017) yang pecking order dimana dengan adanya
menyatakan bahwa semakin besar profitabilitas pertambahan kas oleh perusahaan maka
oleh perusahaan maka akan semakin besar perusahaan akan mampu melakukan pembiayaan
perusahaan ketersediaan kas (cash holding). secara internal.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
Net Working Capital (NWC) Berpengaruh penelitian oleh Liadi dan Suryanawa (2018),
Positif Terhadap Cash Holding Maya Sari dan Ardian (2019) dan Diaw (2021)
Berdasarkan tabel 4.15 menunjukan yang mengungkapkan bahwa cash flow
bahwa Net Working Capital (NWC) berpengaruh berpengaruh positif signifikan terhadap cash
positif signifikan terhadap cash holding. holding. Perusahaan akan memiliki sustained
Hubungan ini terjadi dikarenakan net working cash flow yang akan mengurangi risiko dari
capital sebagai salah satu substitusi dari kas. investasi. Saat perusahaan memiliki cash flow
NWC yang negatif menceriminkan perusahaan yang bersar disertai dengan meningkatnya
mengalami kesulitan pada tingkat likuiditasnya ketersediaan kas. Namun, berbeda dengan
dan sebaliknya. sejalan dengan teori trade-off penelitian yang dilakukan oleh Zulyani dan
yang menjelaskan adanya biaya dan manfaat pada Hardiyanto (2019) dan Suhreman (2017) yang
saat perusahaan memegang kas. Namun, dalam mengungkapkan bahwa cash flow tidak
penelitian ini menunjukan signfikansi dengan berpengaruh terhadap cash holding.
arah positif yang mengungkapkan bahwa
peningkatan Net Working Capital (NWC) akan
meningkatkan ketersediaan saldo kas yang tinggi Ukuran Perusahan
bagi perusahaan. Memperlemah Pengaruh Positif
Profitabilitas Terhadap Cash Holding
Hasil penelitian ini sejalan dengan Berdasarkan tabel 4.16 menunjukan
Simanjuntak dan Wahyudi (2017), Zulyani dan bahwa bahwa ukuran perusahaan sebagai variabel
Hardiyanto (2019) dan Suherman (2017) moderasi memperlemah pengaruh positif
mengungkapkan bahwa Net Working Capital profitabilitas terhadap cash holding. Ukuran
(NWC) berpengaruh secara positif terhadap cash perusahaan pada penelitian ini tidak memperkuat
holding dimana semakin tinggi modal kerja pengaruh profitabilitas Hubungan ini dapat terjadi
567 | Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol.10 | No.3 | 2022
SALMA AZIA1, EDUARD ARY BINSAR NAIBAHO2 / Profitabilitas, NWC, dan Cash Flow Terhadap
Cash Holding dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderasi pada Asia Tenggara
dikarenakan perusahaan dengan skala ukuran perusahaan
yang besar justru tidak memiliki ketersediaan kas
yang tinggi. Perusahan dengan skala besar atau
kecil tidak menentukan tingkat ketersedian kas Ukuran Perusahaan Memperkuat
yang optimal berdasarkan tingkat keuntungannya. Pengaruh Positif Cash Flow Terhadap
Cash Holding
Hasil penelitian ini memiliki hasil yang Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
berbeda dengan penelitian sebelumnya oleh pada tabel 4.16 menunjukan bahwa ukuran
Ridha, Wahyuni dan Sari (2019) yang perusahaan memperkuat pengaruh positif cash
mengungkapkan bahwa ukuran perusahaan dapat flow terhadap cash holding. Hal ini menunjukan
memperkuat pengaruh hubungan antara semakin besar perusahaan maka menghasilkan
profitabilitas dengan cash holding dimana tingkat ketersediaan kas yang tinggi apabila cash
perusahaan dengan skala ukuran yang besar flow yang dimiliki juga tinggi. Ketersediaan kas
mampu meningkatkan ketersediaan kas yang yang dimiliki tergantung dengan seberapa besar
lebih tinggi karena profitabilitas yang aliran kas yang masuk. Perusahan besar (big firm)
dimilikinnya. Skala perusahaan yang besar akan akan membentuk cadangan kas yang tinggi dari
relatif menghasilkan profit yang menggambarkan sustained cash flow serta dapat menghindari
ketersediaan kas (cash holding) yang semakin adaanya investasi yang dapat mengancam
tinggi. perusahaan. Semakin besar perusahaan
membentuk dalam meingkatkan cash flow maka
akan semakin meingkatkan cash reserve
Ukuran Perusahaan Memperkuat
perusahaan tersebut.
Pengaruh Negatif Net Working Capital
(NWC) Terhadap Cash Holding Hasil penelitian ini sesuai dengan
Berdasarkan tabel 4.16 menunjukan penelitian yang dilakukan oleh Diaw (2021) yang
bahwa ukuran perusahaan sebagai pemoderasi mengungkapkan bahwa ukuran perusahan
memperkuat pengaruh negatif net working capital sebagai variabel interaksi terhadap hubungan
terhadap cash holding. Hal ini menunjukan bahwa cash flow dengan cash holding berpengaruh
hipotesis diterima. Hubungan ini terjadi positif signifikan. Skala besar kecilnya
dikarenakan net working capital merupakan perusahaan dapat menentukan tingkat
modal kerja bersih yang komponen di dalamnya kepemilikan kas yang optimal, dimana semakin
terdapat current asset dan current liabilities dapat banyak perusahaan dapat menghasilkan arus kas
dijadikan sebagai substitusi dari kas perusahaan. maka akan semakin tinggi tingkat ketersediaan
Besar atau kecilnya perusahaan dapat melihat dari kas perusahaan.
tingginya tingkat dari current aset yang
dimilikinya. Sesuai dengan teori trade-off dimana SIMPULAN
perusahaan akan menimbang antara biaya dan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh
manfaat dalam menetaapkan tingkat cadangan kas mengungkapkan bahwa Profitabilitas
nya berpengaruh negatif terhadap cash holding, Net
Hasil penelitian ini sejalan dengan Working Capital (NWC) berpengaruh positif
penelitian yang dilakukan oleh Diaw (2021) yang terhadap cash holding, Cash flow berpengaruh
mengungkapkan bahwa ukuran perusahaan positif terhadap cash holding, Ukuran perusahaan
sebagai variabel moderasi terhadap hubungan net sebagai variabel moderasi memperlemah
working capital dengan cash holding berpengaruh pengaruh positif profitabilitas terhadap cash
secara negatif signifikan. Dimana perusahaan holding, Ukuran perusahaan sebagai variabel
yang berskala besar cenderung untuk memiliki moderasi memperkuat pengaruh negatif antara
ketersediaan kas yang lebih sedikit skala ukuran Net Working Capital (NWC) terhadap cash
perusahaan dengan likuiditas yang menunjukan holding, Ukuran perusahaan memperkuat
tinggi dapat menurunkan tingkat ketersediaan kas pengaruh positif cash flow terhadap cash holding.
yang dimiliki oleh