Sufiyati
Universitas Tarumanagara
sufiyati@fe.untar.ac.id
Liana Susanto
Universitas Tarumanagara
lianas@fe.untar.ac.id
Merry Susanti
Universitas Tarumanagara
merrys@fe.untar.ac.id
ABSTRACT
This study aims to determine whether sales growth has a negative impact on cash
holding, whether leverage has a positive impact on cash holding, whether company size
has a positive impact on cash holding, and whether profitability has a positive impact on
cash holding. The population is a manufacturing company that is consistently listed on
the Indonesia Stock Exchange during 2016-2019. Purposive sampling was used as a
sampling technique. The datais processed using EVIEWS. This study shows that sales
growth has a negative impact on cash holding, leverage does not have a positive impact
on cash holding, firm size does not have a positive impact on cash holding, and
profitability does not have a positive impact on cash holding.
Keywords: Cash Holding, Sales Growth, Leverage, Company Size, Liquidity,
Profitability
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pertumbuhan penjualan berdampak
negatif terhadap cash holding, apakah leverage berdampak positif terhadap cash holding,
apakah ukuran perusahaan berdampak positif terhadap cash holding, dan apakah
profitabilitas berdampak positif terhadap cash holding. Populasi adalah perusahaan
manufaktur yang terdaftar secara konsisten di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2016-
2019. Purposive sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel. Data diolah
dengan mengggunakan EVIEWS. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pertumbuhan
penjualan berdampak negatif terhadap cash holding, leverage tidak berdampak positif
terhadap cash holding, ukuran perusahaan tidak berdampak positif terhadap cash
holding, dan profitabilitas tidak berdampak positif terhadap cash holding.
Kata kunci: Cash Holding; Pertumbuhan Penjualan; Leverage; Ukuran Perusahaan;
Profitabilitas
1
PENDAHULUAN
Kas merupakan aset yang sangat penting, mampu mengelola kas sehingga
paling likuid, dan dapat digunakan menimbulkan opportunity cost dimana
langsung dibandingkan dengan aset-aset tingkat pengembalian rendah. Menahan
lainnya. Dengan adanya kas yang cukup, kas dalam jumlah besar dan dalam jangka
maka perusahaan dapat membiayai waktu lama dapat menghilangkan
kegiatan operasionalnya, membagikan kesempatan perusahaan untuk memperoleh
deviden kepada para investor, melakukan laba yang optimal. Banyak faktor yang
investasi, serta melakukan ekspansi. memengaruhi jumlah kas yang tersedia di
Menurut (Ridha, Wahyuni, & Sari, 2019) dalam perusahaan diantaranya
cash holding adalah kas yang tersedia di pertumbuhan penjualan, leverage, ukuran
dalam perusahaan. (Alicia, Putra, Fortuna, perusahaan, dan profitabilitas.
Felin, & Purba, 2020) menyatakan bahwa Pertumbuhan penjualan yang tinggi
cash holding menjadi salah satu elemen mencerminkan perusahaan menggunakan
penting dalam hal manajemen likuiditas kas dalam jumlah besar untuk ekspansi
dimana hal ini akan dapat memengaruhi sehingga kas yang ditahan tidak besar.
kinerja perusahaan, sehingga perusahaan Leverage tinggi menggambarkan
perlu menjaga cash holding. Jumlah kas pendanaan eksternal yang tinggi sehingga
tersedia merupakan hal yang penting agar perusahaan harus menyediakan kas untuk
tidak mengalami kesulitan dalam pembayaran hutang dan bunga pada saat
menjalankan kegiatan operasi perusahaan. jatuh tempo. Semakin besar ukuran
Ketika perusahaan memerlukan dana perusahaan, semakin besar kas yang
mendadak atau biaya tidak terduga dimana tersedia untuk mengantisipasi biaya yang
saldo kas tidak mencukupi maka dilakukan tak terduga. Profitabilitas tinggi
penjualan aset bukan kas. Hal ini akan mencerminkan kemampuan perusahaan
menimbulkan biaya konversi ke dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi laba
bentuk kas. Menurut (Prasetiono, 2016) yang dihasilkan semakin tinggi
hal positif perusahaan menahan kas kemampuan perusahaan menghasilkan kas
dalam jumlah besar adalah menghemat dan menahan kas. Penelitian cash holding
biaya konversi ke bentuk kas. Kas yang dan faktor-faktor yang memengaruhinya
tersedia dalam jumlah banyak bukan sudah banyak dilakukan dan memperoleh
berarti kinerja perusahaan bagus. Kas hasil yang tidak konsisten. Penelitian ini
yang berlebihan (idle fund) menunjukkan adalah replikasi penelitian (Alicia, Putra,
perusahaan tidak
Fortuna, Felin, & Purba, 2020) dimana menggunakan sampel perusahaan
menggunakan tiga variabel independen manufaktur dengan periode penelitian
yaitu growth opportunity, leverage, dan 2017-2019. Tujuan penelitian adalah untuk
firm size. Penelitian ini menambah satu memperoleh bukti empiris mengenai (1)
variabel independen lagi yaitu Dampak negatif pertumbuhan penjualan
profitabilitas dari penelitian (Margaretha terhadap cash holding, (2) Dampak positif
& Dewi, 2020). Perbedaan lain yaitu leverage terhadap cash holding, (3)
penelitian (Alicia, Putra, Fortuna, Felin, & Dampak positif ukuran perusahaan
Purba, 2020) menggunakan sampel terhadap cash holding, (4) Dampak positif
perusahaan property dan real estate profitabilitas terhadap cash holding.
dengan periode penelitian tahun 2014-
2017, sedangkan penelitian ini TELAAH
LITERATUR
Pecking Order Theory hybrid seperti convertible bonds, lalu
Terkait dengan pecking order theory, selanjutnya menerbitkan ekuitas yang
(Myers & Majluf, 1984) menyatakan merupakan pilihan terakhir. Sejalan
bahwa perusahaan lebih memilih dengan hal ini, (Ridha, Wahyuni, & Sari,
pembiayaan internal. Kebijakan dividen, 2019)menyatakan bahwa perusahaan
fluktuasi laba, serta kesempatan investasi dengan tingkat profitabilitas yang tinggi
mengakibatkan arus kas yang dihasilkan maka akan membiayai sebagian dari
mungkin lebih besar atau lebihkecil dari investasinya dengan pembiayaan internal,
pengeluaran investasi. Apabila lebih kecil, dengan demikian rasio kas perusahaan
langkah pertama perusahaan akan menarik cenderung tinggi. Menurut Suherman
saldo kas atau investasi sekuritasnya. (2017) teori ini menunjukkan kas sebagai
Apabila diperlukan pembiayaan eksternal, penyangga laba ditahan dan kebutuhan
akan dikeluarkan terlebih dahulu sekuritas investasi. Tujuan memegang kas adalah
yang paling aman, yaitu dimulai dengan untuk menghindari pembiayaan eksternal.
hutang, kemudian mungkin sekuritas
Trade-off Theory pemegang saham dan nilai perusahaan.
Menurut (Prasetiono, 2016) konsep cash Perusahaan menetapkan tingkat kas yang
holding dalam trade-off theory adalah optimal. Menurut (Saputri & Kuswardono,
membandingkan biaya marginal yang 2019) menahan kas dapat menimbulkan
dikeluarkan dengan manfaat marginal biaya marginal yaitu hilangnya return
yang diperoleh perusahaan dari memegang investasi jangka pendek. Menurut
kas untuk memaksimalkan kekayaan
(Margaretha & Dewi, 2020) manfaat yang kesulitan kas, dapat melakukan investasi,
diperoleh dari menahan kas adalah dan menghemat biaya konversi.
berkurangnya peluang mengalami
Cash Holding
Menurut (Kurniawan & Tanusdjaja, 2020) cash holding digunakan untuk pembiayaan
definisi dari cash holding adalah investasi, cadangan untuk kejadian yang
manajemen perusahaan atas kas dimana tidak terduga, dibagikan sebagai dividen,
akan ditentukan seberapa banyak kas akan serta menghindari terjadinya likuidasi aset.
ditahan. Kas ini akan dipakai dalam Jumlah kas yang ditahanmengindikasikan
melakukan investasi ataupun dibagikan perusahaan dengan likuiditas yang baik.
sebagai dividen kepada para investor. Perusahaan harus mempertimbangkan
Menurut (Liestyasih & Wiagustini, 2017) penyediaan kas dalam jumlah yang ideal.
Pertumbuhan Penjualan
Menurut (Liestyasih & Wiagustini, 2017) yang tinggi. Perusahaan dengan
tingginya kesempatan perusahaan peningkatan yang tinggi dalam penjualan
bertumbuh merupakan sinyal yang baik cenderung lebih dapat menahan kas
bagi investor dimana sebagai tanda dimana kas tersebut akan digunakan untuk
harapan memperoleh pengembalian investasi di waktu yang akan datang.
investasi yang baik. (Silviana & Asyik, Tingkat pertumbuhan perusahaan
2016) menunjukkan bahwa kemampuan menentukan kelangsungan hidup
perusahaan memperoleh penjualan yang perusahaan di masa yang akan datang.
tinggi memiliki pertumbuhan penjualan
Leverage
(Irwanto, Sia, Agustina, & An, 2019) Penggunaan hutang yang tinggi diikuti
menjelaskan leverage adalah rasio untuk dengan beban bunga yang tinggi. Jika
mengukur sejauhmana hutang dipakai manfaat penggunaan hutang lebih besar
untuk membiayai aset perusahaan. dari beban bunga yang timbul, hal ini akan
Semakin tinggi leverage semakin besar meningkatkan cash holding.
risiko yang dihadapi perusahaan.
Profitabilitas
(Saputri & Kuswardono, 2019) diambil oleh perusahaan serta hubungan
menjelaskan rasio profitabilitas menilai antara pendapatan dan biaya yang
kemampuan perusahaan dalam dihasilkan perusahaan dari penggunaan
memperoleh keuntungan. Return on asset aset perusahaan dalam kegiatan produksi.
mengukur kemampuan perusahaan Profitabilitas tinggi mencerminkan
menghasilkan keuntungan dengan kemampuan perusahaan mengolah aset-
menggunakan aset yang dimiliki asetnya dengan maksimal. Potensial
perusahaan. Menurut (Simanjuntak & investor menganalisis kemampuan
Wahyudi, 2017) profitabilitas merupakan perusahaan dalam memperoleh
hasil antara kebijakan dan keputusan yang keuntungan.
Penelitian Terdahulu
Penelitian (Liestyasih & Wiagustini, 2020) dan (Astuti, Ristiyana, & Nuraini,
2017), Suherman (2017), (Ashhari & 2020) dimana pertumbuhan penjualan
Faizal, 2018), serta (Romadhoni, tidak berdampak positif terhadap cash
Kufepaksi, & Hendrawaty, 2019) holding. Juga tidak konsisten dengan
menunjukkan bahwa pertumbuhan penelitian (Simanjuntak & Wahyudi,
penjualan berdampak positif terhadap cash 2017), (Irwanto, Sia, Agustina, & An,
holding. Hasil penelitian ini bertolak 2019), (Aristi, Khalida, & Azmi, 2021),
belakang dengan penelitian (Alicia, Putra, serta (Sari & Zoraya, 2021) yang
Fortuna, Felin, & Purba, memperoleh hasil
pertumbuhan penjualan tidak berdampak 2021)memperoleh hasil leverage tidak
negatif terhadap cash holding. Selain itu berdampak positif
penelitian (Gionia & Susanti, 2020)
memperoleh hasil pertumbuhan penjualan
berdampak negatif terhadap cash holding.
Penelitian (Ashhari & Faizal, 2018), (Sethi
& Swain, 2019), (Zulyani & Hardiyanto,
2019), (Alicia, Putra, Fortuna, Felin, &
Purba, 2020), (Gionia & Susanti, 2020),
serta (Chandra & Dewi, 2021)
memperoleh hasil leverage berdampak
positif terhadap cash holding. Berbeda
dengan hasil penelitian
(Prasetiono, 2016), (Shabbir, Hashmi, &
Chaudhary, 2016), (Ahmed, Qi, Ullah, &
Kimani, 2018), (Agung &
Hadinugroho, 2019), (Irwanto, Sia,
Agustina, & An, 2019), (Saputri &
Kuswardono, 2019), (Yudaruddin, 2019),
(Jason & Viriany, 2020), (Sitorus,
Simbolon, & Hajanirina, 2020), dan
(Aristi, Khalida, & Azmi, 2021) dimana
leverage berdampak negatif terhadap
cash holding. Selain itu, penelitian
(Simanjuntak & Wahyudi,
2017), Suherman (2017),
(Tayem, 2017), (Romadhoni, Kufepaksi,
& Hendrawaty, 2019), (Singh & Misra,
2019), (Elnathan & Susanto, 2020), serta
(Kurniawan & Tanusdjaja, 2020)
memperoleh hasil leverage tidak
berdampak negatif terhadap cash holding.
Penelitian (Christina, Sugiarto, &
Indrajati, 2020), (Wiratama & Ardiansyah,
2021), serta (Sari & Zoraya,
terhadap cash holding. (Prasetiono, (Wiratama & Ardiansyah, 2021) dimana
2016), (Shabbir, Hashmi, & ukuran perusahaan tidak berdampak positif
Chaudhary, 2016), (Irwanto, Sia, terhadap cash holding. Penelitian
Agustina, & An, 2019), (Saputri & (Liestyasih & Wiagustini, 2017),
Kuswardono, 2019), (Romadhoni, Suherman (2017), (Ahmed, Qi, Ullah, &
Kufepaksi, & Hendrawaty, 2019), Kimani, 2018), (Ashhari & Faizal, 2018),
(Alicia, Putra, Fortuna, Felin, & (Agung & Hadinugroho, 2019), (Sethi &
Purba, 2020), (Elnathan & Susanto, Swain, 2019), (Singh & Misra, 2019),
2020), serta (Kurniawan & serta (Wijaya & Bangun, 2019)
Tanusdjaja, 2020) memperoleh hasil memperoleh hasil ukuran perusahaan
penelitian yaitu ukuran perusahaan berdampak negatif terhadap cash holding.
berdampak positif terhadap cash Penelitian (Simanjuntak & Wahyudi,
holding. Tetapi bertolak belakang 2017), (Tayem, 2017), (Wijaya & Bangun,
dengan penelitian (Yudaruddin, 2019), (Astuti, Ristiyana, & Nuraini,
2019), (Zulyani & Hardiyanto, 2019), 2020), (Margaretha & Dewi, 2020),
(Gionia & Susanti, 2020), (Sitorus, (Chandra & Dewi, 2021), serta
Simbolon, & Hajanirina, 2020), serta
(Sari & Zoraya, 2021) memperoleh hasil dikeluarkan lebih banyak sehingga kas yang
ukuran perusahaan tidak berdampak tersedia lebih sedikit. Pertumbuhan penjualan
negatif terhadap cash holding. Penelitian tinggi maka kas yang tersedia lebih
(Simanjuntak & Wahyudi, 2017), (Agung kecil. Perusahaan yang mampu
& Hadinugroho, 2019), (Irwanto, Sia, Dampak Leverage Terhadap Cash Holding
Agustina, & An, 2019), (Sethi & Swain, Menurut (Alicia, Putra, Fortuna, Felin, &
2019), (Elnathan & Susanto, 2020), Purba, 2020) perusahaan dengan hutang besar,
(Christina, Sugiarto, & Indrajati, 2020), harus melakukan pembayaran pokok dan beban
(Kurniawan & Tanusdjaja, 2020), serta bunga secara periodik. Penundaan pembayaran
(Margaretha & Dewi, 2020) menunjukkan kewajiban akan menimbulkan beban bunga
Pengembangan Hipotesis yang lebih besar sehingga perusahaan harus
Dampak Pertumbuhan Penjualan menyediakan cadangan kas untuk melunasi
Terhadap Cash Holding kewajiban tersebut tepat waktu. Menurut
Menurut (Gionia & Susanti, 2020) (Ahmed, Qi, Ullah, & Kimani, 2018) dari
perusahaan dengan peluang pertumbuhan
yang tinggi cenderung menggunakan aset
likuid untuk pendanaan investasi seperti
membeli aset untuk ekspansi. Kas yang
profitabilitas berdampak positif mendanai peluang investasi baru.
terhadap cash holding. Penelitian ini Berdasarkan penjelasan di atas maka
tidak konsisten dengan penelitian perumusan hipotesis yang dibentuk adalah:
(Ridha, Wahyuni, & Sari, 2019) serta Ha1: Pertumbuhan penjualan berdampak
(Chandra & Dewi, 2021) yang negatif terhadap cash holding.
memperoleh hasil profitabilitas tidak
berdampak negatif terhadap cash
holding. Selain itu (Romadhoni,
Kufepaksi, & Hendrawaty, 2019)serta perspektif trade-off theory, perusahaan
(Jason & Viriany, 2020) memperoleh dengan leverage tinggi menghadapi risiko
hasil profitabilitas tidak berdampak kesulitan keuangan yang lebih tinggi
positif terhadap cash holding. sehingga perusahaan harus memegang
lebih banyak kas.Berdasarkan penjelasan
di atas maka perumusan hipotesis yang
dibentuk adalah:
mengeluarkan hutang baru akan Ha2: Leverage berdampak positif terhadap
mempunyai lebih sedikit kas yang cash holding
ditahan karena kas digunakan untuk .
Dampak Ukuran Dampak Profitabilitas Terhadap
Perusahaan Terhadap Cash Cash Holding
Holding Pecking order theory menjelaskan hubungan
(Irwanto, Sia, Agustina, & An, 2019) positif antara profitabilitas dan kas yang
menjelaskan semakin besar ukuran suatu tersedia karena uang tunai merupakan hasil
perusahaan artinya perusahaan tersebut dari pembiayaan dan kegiatan investasi.
mempunyai aset yang semakin besar pula, Menurut (Saputri & Kuswardono, 2019)
sehingga akan dapat menghasilkan kas terdapat hubungan yang berbanding lurus
karena besarnya aset yang dimiliki dapat antara profitabilitas dengan kas yang tersedia.
digunakan untuk memperoleh laba. Hal ini Perusahaan mengakumulasi lebih banyak kas
sesuai dengan (Alicia, Putra, Fortuna, yang tersedia untuk kebutuhan masa depan.
Felin, & Purba, 2020) yang menjelaskan Menurut (Irwanto, Sia, Agustina, & An, 2019)
perusahaan dengan ukuran besar akan meningkatnya produktivitas aset dalam
memiliki kemampuan yang lebih besar memperoleh laba bersih mencerminkan
pula untuk menjaga cash holding-nya kemampuan perusahaan
karena perusahaan ini dapat lebih menjaga
tingkat investasi maupun operasinya bila
dibandingkan dengan perusahaan
yang lebih kecil. Perusahaan besar
dianggap mampu menghasilkan kas
dari kegiatan operasinya. Perusahaan
akan menjaga ketersediaan kas yang
dapat digunakan sebagai cadangan
untuk kejadian yang tidak terduga.
Hal ini mencerminkan kemampuan
perusahaan untuk bertahan dalam
menghadapi kesulitan. Berdasarkan
penjelasan di atas maka perumusan
hipotesis yang dibentuk adalah:
Ha3: Ukuran perusahaan berdampak
positif terhadap cash holding.
METODOLOGI PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah menggunakan mata uang Rupiah, (3)
seluruh perusahaan manufaktur yang Perusahaan menyajikan laporan keuangan
terdaftar secara konsisten di BEI selama yang berakhir pada tanggal 31 Desember.
periode 2016-2019. Pemilihan sampel Berdasarkan kriteria tersebut maka
menggunakan teknik purposive sampling. diperoleh sampel sebanyak 72 perusahaan
Kriteria sampel yaitu: (1) Perusahaan tidak dan dengan periode penelitian selama tiga
mengalami kerugian, (2) Perusahaan tahun yaitu dari tahun 2017-2019 maka
menyajikan laporan keuangan dengan diperoleh 216 data.
Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari laporan keuangan Efek Indonesia selama periode 2017-2019.
masing-masing perusahaan manufaktur Data yang sudah terkumpul ini kemudian
yang terdaftar secara konsisten di Bursa diolah dengan mengggunakan EVIEWS.
Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini variabel dependen profitabilitas. Berdasarkan penelitian
adalah cash holding, sedangkan variabel (Alicia, Putra, Fortuna, Felin, & Purba,
independen adalah pertumbuhan 2020) cash holding yang diberi simbol CH
penjualan, leverage, ukuran perusahaan, diukur dengan menggunakan rumus:
dan
Sesuai penelitian (Alicia, Putra, Fortuna, penjualan yang diberi simbol SG diukur
Felin, & Purba, 2020)pertumbuhan dengan menggunakan rumus:
Sesuai penelitian (Alicia, Putra, Fortuna, yang diberi simbol DAR diukur dengan
Felin, & Purba, 2020) leverage menggunakan rumus:
Sesuai penelitian (Alicia, Putra, Fortuna, yang diberi simbol SIZE diukurdengan
Felin, & Purba, 2020) ukuran perusahaan menggunakan rumus:
Cash holding (CH) mempunyai nilai nilai minimum sebesar 0,066532, nilai
minimum sebesar 0,000864, nilai maksimum sebesar 0,844782, dan nilai
maksimum sebesar 0,723993, dan nilai mean sebesar 0,391078 dengan standar
mean sebesar 0,117537 dengan standar deviasi sebesar 0,185844. Hal ini berarti
deviasi sebesar 0,130156. Hal ini berarti leverage memiliki data yang tidak
cash holding memiliki data yang bervariasi. Ukuran perusahaan (SIZE)
bervariasi. Pertumbuhan penjualan (SG) mempunyai nilai minimum sebesar
mempunyai nilai minimum sebesar 25,79571, nilai maksimum sebesar
-0,889891, nilai maksimum sebesar 33,49453, dan nilai mean sebesar
0,858872, dan nilai mean sebesar 28,71111 dengan standar deviasi sebesar
0,077658 dengan standar deviasi sebesar 1,563497. Hal ini berarti ukuran
0,190611. Hal ini berarti pertumbuhan perusahaan memiliki data yang tidak
penjualan memiliki data yang bervariasi. bervariasi. Profitabilitas (ROA)
Leverage (DAR) mempunyai mempunyai nilai minimum sebesar
0,000282, nilai maksimum sebesar Hal ini berarti profitabilitas memiliki data
0,920997, dan nilai mean sebesar yang bervariasi.
0,085358 dengan standar deviasi sebesar
0,108600. Uji Common Effect Model
Hasil uji common effect model dapat dilihat di bawah (Tabel 2).
Uji Chow
Hasil uji Chow dapat dilihat di bawah
(Tabel 4).
Tabel 4. Hasil Uji Chow
Effects Tes Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 15,839803 (71,140) 0,0000
Cross-section Chi-square 475,392089 71 0,0000
Hasil uji Chow menunjukkan nilai kecil dari 0,05sehingga model yang dipilih
probabilitas F sebesar 0,0000 atau lebih adalah fixed effect model.
Uji Random Effect Model
Hasil uji random effect model dapat
dilihat di bawah (Tabel 5)
Tabel 5. Hasil Uji Random Effect Model
Variable Coefficient Std.Error t-Statistic Prob.
C 0,139168 0,230659 0,603350 0,5469
SG -0,066928 0,021423 -3,124046 0,0020
DAR -0,145798 0,058052 -2,511500 0,0128
SIZE 0,001099 0,008139 0,135081 0,8927
ROA 0,105665 0,053378 1,979547 0,0491
Uji Hausman
Hasil uji Hausman dapat dilihat di bawah
(Tabel 6)
Hasil uji Hausman menunjukkan nilai kecil dari 0,05 sehingga model yang
probabilitas sebesar 0,0005 atau lebih dipilih adalah fixed effect model.
Adjusted R-squared
Hasil uji Adjusted R-squared
dapat Dilihat di bawah (Tabel 7)
Tabel 7. Hasil Uji Adjusted R-squared
Variabel Adjusted R-squared Keterangan
CH 0,863288 Kuat
besar. Leverage besar berdampak pada perusahaan. Penambahan aset tetap yang
jumlah kas yang ditahan lebih besar produktif akan meningkatkan penjualan
supaya perusahaan tidak mengalami perusahaan. Peningkatan penjualan akan
kesulitan dalam melakukan pelunasan meningkatkan laba yang diperoleh sehingga
kewajiban. Hasil penelitian ini beban bunga yang timbul dari hutang lebih
menunjukkan leverage tidak berdampak kecil dari peningkatan keuntungan perusahaan.
positif pada cash holding. Leverage yang Perusahaan memiliki pandangan kas yang
tinggi tidak meningkatkan kas yang tersedia dalam jumlah banyak akan
tersedia di perusahaan. Leverage tinggi menurunkan kinerja perusahan karena tidak
mencerminkan perusahaan memiliki memberikan return yang maksimal. Hal inilah
kemudahaan untuk mendapatkan yang mendorong perusahaan dengan leverage
pendanaan eksternal. Kas yang diperoleh tinggi cenderung tidak menahan kas dalam
dari pendanaan eksternal digunakan untuk jumlah banyak. Ukuran perusahaan tidak
ekspansi perusahaan dengan membeli aset berdampak positif terhadap cash holding. Hasil
tetap untuk meningkatkan produktivitas ini konsisten dengan penelitian (Yudaruddin,
2019), (Zulyani & Hardiyanto, 2019), 2021) yang menjelaskan ukuran
(Gionia & Susanti, 2020), (Sitorus, perusahaan tidak berdampak positif
Simbolon, & Hajanirina, 2020), serta terhadap cash holding. Hasil penelitian ini
(Wiratama & Ardiansyah, tidak konsisten dengan (Prasetiono, 2016),
(Shabbir, Hashmi, & Chaudhary, 2016),
(Irwanto, Sia, Agustina, & An, 2019),
(Saputri & Kuswardono, 2019),
(Romadhoni, Kufepaksi, & Hendrawaty,
2019), (Alicia, Putra, Fortuna, Felin, &
Purba, 2020), (Elnathan & Susanto, 2020),
serta (Kurniawan & Tanusdjaja, 2020)
yang menjelaskan ukuran perusahaan
berdampak positif terhadap cash holding.
Hasil penelitian ini juga tidak konsisten
dengan (Liestyasih & Wiagustini, 2017),
Suherman (2017), (Ahmed, Qi, Ullah, &
Kimani, 2018), (Ashhari & Faizal, 2018),
(Agung & Hadinugroho, 2019), (Sethi &
Swain, 2019), (Singh & Misra, 2019),
serta (Wijaya & Bangun, 2019) yang
menjelaskan ukuran perusahaan
berdampak negatif terhadap cash holding.
Juga tidak konsisten dengan penelitian
(Simanjuntak & Wahyudi, 2017), (Tayem,
2017), (Wijaya & Bangun, 2019), (Astuti,
Ristiyana, & Nuraini, 2020), (Margaretha
& Dewi, 2020), (Chandra & Dewi, 2021),
serta (Sari & Zoraya, 2021) yang
memperoleh hasil ukuran perusahaan tidak
berdampak negatif terhadap cash holding.
Ukuran perusahaan besar artinya
perusahaan mempunyai aset dan tingkat
penjualan yang besar untuk memperoleh menghasilkan kas lebih banyak dibandingkan
laba. Perusahaan besar dianggap mampu perusahan kecil. Perusahaan besar akan
menjaga ketersediaan kas yang lebih berharganya. Profitabilitas tidak
banyak dibanding perusahaan kecil untuk berdampak positif terhadap cash holding.
membiayai kegiatan operasional dan Hasil penelitian ini konsisten dengan
sebagai cadangan untuk kejadian yang (Romadhoni, Kufepaksi, & Hendrawaty,
tidak terduga. Hasil penelitian ini 2019) serta (Jason & Viriany, 2020) yang
menunjukkan ukuran perusahaan tidak menyatakan profitabilitas tidak berdampak
berdampak positif pada cash holding. positif terhadap cash holding. Hasil
Meskipun perusahaan menghasilkan kas penelitian ini tidak konsisten dengan
dalam jumlah besar tetapi perusahaan (Simanjuntak & Wahyudi, 2017), (Agung
tidak menahan kas dalam jumlah banyak. & Hadinugroho, 2019), (Irwanto, Sia,
Perusahaan besar cenderung memiliki Agustina, & An, 2019), (Sethi & Swain,
kemudahan memperoleh pendanaan 2019), (Elnathan & Susanto, 2020),
eksternal dikarenakan aset yang besar (Christina, Sugiarto, & Indrajati, 2020),
dapat digunakan sebagai jaminan. (Kurniawan & Tanusdjaja, 2020), serta
Perusahaan besar dalam berinvestasi untuk (Margaretha & Dewi, 2020) yang
meningkatkan kinerja perusahaan menunjukkan profitabilitas berdampak
cenderung memilih menggunakan positif terhadap cash holding. Selain itu,
pendanaan eksternal dibanding pendanaan hasil penelitian ini juga tidak konsisten
internal. Hal ini mendorong perusahaan dengan (Ridha, Wahyuni, & Sari, 2019)
untuk menahan sedikit kas. Selain itu kas serta (Chandra & Dewi, 2021) yang
yang dihasilkan dari operasi perusahaan memperoleh hasil profitabilitas tidak
digunakan untuk berinvestasi dalam berdampak negatif terhadap cash holding.
bentuk surat berharga jangka pendek yang Bertambahnya produktivitas aset akan
mudah diperjualbelikan untuk meningkatkan penjualan yang akhirnya
menghasilkan return dari kenaikan harga akan meningkatkan laba yang dihasilkan.
surat berharga tersebut, sehingga kas yang Kemampuan perusahaan meningkatkan
tersedia optimal dimana cukup untuk laba yang diperoleh mencerminkan
kegiatan operasi perusahaan. Jika kemampuan perusahaan meningkatkan kas
perusahaan memerlukan kas secara yang tersedia. Perusahaan mengakumulasi
mendesak, perusahaan dapat segera lebih banyak kas yang tersedia untuk
menjual surat kebutuhan masa depan. Perusahaan dengan
profitabilitas tinggi memiliki akses