Anda di halaman 1dari 19

MOTIVASI DALAM ORGANISASI

Bab 9
MOTIVASI
MOTIF : dorongan dari dalam jiwa
MOTIVASI : segala sesuatu yang menjadi
pendorong untuk bertindak atau melakukan
sesuatu
MOTIVATOR : objek yang menjadi dorongan
untuk melakukan sesuatu
RANGSANGAN-RESPONSIVE-MOTIVASI
A. PENGERTIAN MOTIVASI

motivasi adalah keadaan yang ada dalam diri seseorang yang dapat
mendorong keinginan mereka untuk melakukan kegiatan atau perilaku
tertentu guna mencapai suatu tujuan yang dicita-citakan.

Demotivasi adalah rendahnya atau tiadanya motivasi seseorang yang


mengakibatkan menurunnya tingkat produktivitas kerja.
Motivasi Secara umum bersifat individual sehingga masing-masing orang
kondisinya saling berbeda-beda. Oleh sebab itu diperlukan strategi motivasi
yang handal dari pihak pimpinan agar semangat kerja bawahannya betul-
betul meningkat dan menguntungkan organisasi.
Motivasi Internal :
 Adalah keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan2 tertentu guna mencapai suatu tujuan
tertentu.

KebutuhanMotivasiPerilakuTujuan

 Motivasi Eksternal :
Motivasi Eksternal menjelaskan kekuatan2 yang ada di dalam individu
yang dipengaruhi faktor2 interen yang dikendalikan oleh manajer
( contoh : gaji, kondisi kerja, kebijakan organisasi, penghargaan ).
Maslow’s Hierarchy of Needs

SA
Esteem
er
rd
to
es
gh

Love (Social)
hi
o
tt
es
w
Lo

Safety & Security

Physiological
Contoh :KEBUTUHAN &
INSTRUMEN ORGANISASI (I)
 Physiological - Gaji
- Breakfast / Luch Program
- Rumah Dinas
 Safety - Benefits plans/investasi
- Pensiun
- Gaji
 Social - Coffee Breaks - Team Work
- Tim Olah Raga
- Piknik Bersama
Contoh:KEBUTUHAN &
INTRUMEN ORGANISASI (II)
 Esteem/penghargaan - Otonomi
- Tanggungjawab
- Gaji (as symbol of status)
 Self Actualization/aktualisasi diri – Challenge &
Otonomi
Teori muatan (content theories) menekankan
kebutuhan pokok manusia
 Teori Hirarki kebutuhan , sebuah teori muatan yang
menyatakan bahwa orang dimotivasi oleh 5 kategori
:
1. Kebutuhan fisiologis (physiological needs)
2. Kebutuhan keamanan (safety needs)
3. Kebutuhan penerimaan (Belongingness needs)
4. Kebutuhan penghargaan (esteem needs)
5. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs)
Motivational Theories X & Y

SA Theory Y - a set of
assumptions of how to
Esteem manage individuals
motivated by higher
Love (Social) order needs
Theory X - a set of
Safety & Security assumptions of how to
manage individuals
Physiological motivated by lower order
needs
Teori X dan Y
( Douglas Mc Gregor )
------------------------------------------------------------------------------
-
Anggapan2 menurut Teori X :

a. Karyawan secara inheren ( tertanam dlm dirinya ) tidak menyukai kerja


dan, bilamana memungkinkan akan mencoba menghindarinya.
b. Karena karyawan tidak menyukai kerja, mereka harus dipaksa, diawasi,
atau diancam dg hukuman untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari pengarahan
formal bilamana dimungkinkan.
d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan di atas semua faktor lain
yang dikaitkan dan menunjukkan sedikit ambisi.
Anggapan-anggapan teori Y adalah :

a. Usaha phisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah
kodrat manusia, sama halnya dgn bermain atau istirahat.
b. Rata2 manusia bersedia belajar, dlm kondisi yg layak tdk hanya
menerima ttp mencari tanggung jawab.
c. Ada kemampuan yg besar dlm kecerdikan, kreativitas dan daya
imajinasi utk memecahkan masalah2 organisasi yg secara luas tersebar
pada karyawan.
d. Pengedalian dari eksteren dan hukuman bukan satu2nya cara utk
mengarahkan usaha pencapaian tujuan organisasi.
e. Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi dr penghargaan yg
diterima karena prestasinya dlm pencapaian tujuan itu.
f. Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk
mewujudkan potensinya, dan tdk hanya digunakan sebagian.
VROOMIAN THEORY (TEORI HARAPAN DARI FICTOR VROOM)
Asumsi dasar : Kuatnya kecenderungan untuk bertindak/bekerja tergantung pada
kuatnya harapan bahwa tindakannya itu akan diikuti suatu adanya daya tarik
serang individu atas keluaran/hasil tertentu yang dijanjikan oleh organisasi

Seorang karyawan dimotivasi agar mereka mempunyai upaya yang kuat untuk
menyelesaikan pekerjaan tertentu dengan cara memberikan “pengharapan”
bahwa upayanya itu akan menghasilkan “sesuatu” sesuai dengan kebutuhan
mereka.

Fokus teori ini terletak pada:


1. Hubungan upaya – Kinerja ( Probabilitas yang dipersepsi oleh karyawan
bahwa upaya kerjanya dapat meningkatkan kinerja mereka dan diakui oleh
organisasi)
2. Hubungan kinerja – reward (Derajad kepercayaan karyawan bahwa kinerja
mereka akan memperoleh keluaran/hasil yang berakibat pada adanya reward
yang memadai)
3. Hubungan reward – tujuan pribadi (Sejauh mana persepsi karyawan
terhadap reward yang dijanjikan organisasi dianggap dapat memenuhi
kebutuhan pribadinya secara memuaskan, yang mengakibatkan mereka tertarik
untuk mendapatkannya, sehingga dia/mereka dengan suka/semangat untuk
mengerjakan pekerjaannya.)
McClelland’s Need Theory:
Need for Achievement

Need for Achievement - a


manifest (easily
perceived) need that
concerns individuals’
issues of excellence,
competition, challenging
goals, persistence, and
overcoming difficulties
McClelland’s Need Theory:
Need for Power
Need for Power - a
manifest (easily perceived)
need that concerns an
individual’s need to make
an impact on others,
influence others, change
people or events, and make
a difference in life
McClelland’s Need Theory:
Need for Affiliation

Need for Affiliation - a


manifest (easily perceived)
need that concerns an
individual’s need to
establish and maintain
warm, close, intimate
relationships with other
people
Herzberg’s Two-Factor Theory
Hygiene Factor – faktor yang melibatkan
hadir atau tidaknya ketidakpuasan kerja (job
disatisfiers) termasuk situasi kerja, gaji,
kebijaksanaan perusahaan dan hubungan
interpersonal

Motivation Factor -Faktor yang


mempengaruhi tingkat kepuasan bekerja
berdasarkan pemenuhan kebutuhan tingkat
tinggi seperti pencapaian, penghargaan,
tanggung jawab dan peluang untuk tumbuh
Motivation-Hygiene
Theory of Motivation
Motivation factors
• Company policy & increase job satisfaction
administration
• Supervision
• Interpersonal relations
• Working conditions • Achievement
• Salary • Achievement recognition
• Status • Work itself
• Security • Responsibility
• Advancement
• Growth

Hygiene factors avoid


job dissatisfaction
ALDERFER’S ERG THEORY

Disamping teori-teori kebutuhan dari Maslow, Mc Clelland dan


Herzberg’s, Alderfer juga menyumbangkan teori kebutuhan yang disebut
dengan Existence, Relatedness and Growth Needs Theory (ERG Theory).

Alderfer, meyakini bahwa kebutuhan manusia dapat diklasifikasi


menjadi 3 kategori yang teterdiri dari:
1.Kebutuhan atas pengakuan (eksistensi)

2.Kebutuhan untuk persahabatan/berserikat dengan yang lain

3.Kebutuhan untuk berkembang.

Bedanya dengan teori Maslow, teori kebutuahn dari Alderfer ini adalah
berjalan sirculer dari kebutuhan yang satu menuju pada kebutuhan yang
lain yang berjalan secara terus menerus.
Secara skematis pola pikir Alderfer ini dapat dideskripsikan melalui
digram berikut ini
TEKNIK MEMOTIVASI
“BE STRONG”/menjadi kuat
 Pemaksaan
 Pengawasan secara ketat.
 Perilaku pekerja diarahkan dengan insentif dan
ancaman hukuman
 Tugas dibuat dalam operasi-operasi yang
sederhana dan mudah dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai