Anda di halaman 1dari 12

Audit Internal & Pengendalian Internal

Untuk memastikan operasional perusahaan berjalan sesuai dengan Standar


Operasi Prosedur (SOP), diperlukan fungsi pengawasan Internal yang
bekerja secara independen membantu Direktur Utama dalam pengawasan
dan pengendalian.

Fungsi Pengawasan Internal di PT Phapros Tbk dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern
(SPI).                                  

Pembentukan dan keberadaan SPI PT Phapros Tbk berdasarkan pada:


 Undang-Undang RI Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara

 Peraturan Pemerintah RI Nomor 12 Tahun 1998 tanggal 17 Januari 1998 tentang


Perusahaan Perseroan, tercantum pada BAB III Satuan Pengawasan Intern : Pasal 28,
Pasal 29, dan Pasal 30

 Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011


tentang Penerapan Tatakelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance)
Pada Badan Usaha Milik Negara, dan
 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-
496/ BL/ 2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pedoman Penyusunan Piagam Unit
Audit Internal, serta

 SK Direksi No. 271/ SK-DIR/ 2010 tanggal 27 Juli 2010 tentang Struktur Organisasi
PT Phapros, Tbk.

Satuan Pengawasan Intern (SPI) merupakan unit satuan kerja yang bertugas untuk
memberikan keyakinan (assurance) serta berfungsi melakukan kegiatan konsultasi yang
objektif dan independen dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan dan rasa percaya
pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya terhadap pengelolaan perusahaan
dengan menjamin bahwa aktiva perusahaan telah digunakan secara efektif dan efisien serta
dilaporkan dalam laporan keuangan dengan akurat dan wajar sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan menguji apakah kerangka kerja maupun proses pengendalian, manajemen risiko
dan tata kelola perusahaan telah berfungsi dengan baik.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SPI
 Menyusun program kerja dan anggaran tahunan di bidang Pengawasan Intern
perusahaan;

 Menyusun objek pemeriksaan berbasis risiko dan melaksanakan Program Kerja


Pemeriksaan Tahunan (PKPT) SPI;

 Membuat laporan hasil pemeriksaan (LHP) dan menyampaikan laporan tersebut


kepada Direktur Utama;

 Memberikan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua
tingkat manajemen serta saran perbaikan terhadap kegiatan operasional perusahaan;

 Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang


telah disarankan;

 Menyusun strategi, kebijakan serta perencanaan pengawasan secara terpadu dan


profesional;

 Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan dan diminta oleh Direktur Utama.

 Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai


dengan kebijakan perusahaan;

 Bekerjasama dengan Komite Audit dan SPI PT Kimia Farma (Persero) sebagai
Perusahaan Induk;

 Melakukan pemantauan terhadap penerapan GCG.

Sesuai UU No. 19 tahun 2003, SPI bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur
Utama serta bertindak sebagai mitra kerja Komite Audit dan SPI PT Kimia Farma (Persero)
sebagai Perusahaan Induk dalam melaksanakan fungsi pengawasan serta pemantauan tindak
lanjut atas temuan pemeriksaan dan perkembangan proses pemeriksaan
SPI wajib membina hubungan dengan Komite Audit, karena Komite Audit, merupakan organ
pendukung yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam kegiatan pengawasan.

Kedudukan
Kedudukan dan peran Satuan Pengawasan Intern harus ditempatkan pada posisi yang
memungkinkan Satuan Pengawasan Intern dapat bertindak mandiri dalam melakukan
tugasnya. Kedudukan Satuan Pengawasan Intern berada langsung di bawah Direktur Utama,
dalam arti Kepala SPI bertanggung jawab kepada Direktur Utama, karena Satuan
Pengawasan Intern merupakan perpanjangan tangan direksi dalam hal pengawasan terhadap
pelaksanaan kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh direksi.

Laporan yang dihasilkan oleh Satuan Pengawasan Intern disampaikan langsung kepada
Direktur Utama atau Direktur lain jika diperlukan dan juga dapat diberikan kepada Komite
Audit dalam hal terdapat permintaan tertulis oleh Dewan Komisaris kepada Direktur Utama.

Sesuai dengan kedudukannya, Satuan Pengawasan Intern bersifat independen terhadap unit
kerja lainnya dalam perusahaan.

Struktur Organisasi
Satuan Pengawasan Intern dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Pengawasan Intern yang
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.

Direktur Utama dapat memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Intern, setelah mendapat
persetujuan Dewan Komisaris, jika Kepala Satuan Pengawasan Intern tidak memenuhi
persyaratan sebagai Auditor Satuan Pengawasan Intern sebagaimana diatur dalam piagam
audit Internal ini dan/atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas.

Auditor yang duduk dalam Satuan Pengawasan Intern bertanggungjawab secara langsung
kepada Kepala Satuan Pengawasan Intern.
Satuan Pengawas Intern

Satuan Pengawas Intern merupakan salah satu organ pendukung Direksi yang memiliki suatu fungsi
pengendalian internal yang mengidentifikasi dan mengukur secara objektif dan independen
mengenai keselarasan antara pelaksanaan aktivitas dengan rencana, kebijakan, peraturan dan
ketentuan, sistem pencatatan dan pelaporan, serta sistem pembinaan sumber daya manusia yang
telah ditetapkan.

Dasar Hukum

Pembentukan Satuan Pengawas Internal didasari pada Undang-Undang No.19 Tahun 2003 tentang
Badan Usaha Milik Negara pasal 67, bahwa di setiap BUMN wajib dibentuk Satuan Pengawasan
Intern (SPI) yang merupakan aparat pengawasan internal perusahaan.

Piagam Internal Audit

Surveyor Indonesia telah menyusun Piagam Audit Intern Perusahaan yang disetujui dan disahkan
oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama pada tanggal 28 Desember 2015. Piagam Audit Intern
merupakan pernyataan formal untuk menguraikan kewenangan, lingkup dan tanggung jawab Satuan
Pengawasan Intern (SPI) Perusahaan; mencakup di dalamnya antara lain:

1. Visi dan misi satuan pengawasan intern

2. Tujuan dan sasaran pengawasan intern

3. Strategi SPI

4. Tugas dan tanggung jawab interna audit

5. Struktur dan kedudukan SPI

6. Persyaratan dan kewajiban internal auditor

7. Kewenangan SPI

8. Kode etik SPI

9. Hubungan kerja dan koordinasi

10. Tindak lanjut hasil audit dan hasil riviu

11. Penilaian Berkala

Pihak yang Mengangkat dan Memberhentikan

Pejabat atau Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan
Komisaris.
Struktur Organisasi dan Jumlah Karyawan Satuan Pengawasan Intern

1. Internal Audit dipimpin oleh seorang seorang Kepala Satuan Pengawasan Intern
2. Kepala Satuan Pengawasan Intern diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas
persetujuan Dewan Komisaris
3. Direktur Utama dapat memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Intern setelah mendapat
persetujuan Dewan Komisaris jika Kepala Satuan Pengawasan Internal tidak memenuhi
persyaratan sebagai Kepala Satuan Pengawasan Internal sebagaimana diatur dalam Charter
ini dan atau gagal atau tidak cakap dalam menjalankan tugas
4. Kepala Satuan Pengawasan Intern melapor kepada Direktur Utama dengan tembusan
kepada Ketua Komite Audit.
5. Kepala Satuan Pengawasan Intern membawahi Kepala Bagian Audit dan Kepala Bagian
Perencanaan, Pengawasan dan Dukungan Audit.
6. Dalam melakukan audit/review Kepala Satuan Pengawasan Intern membentuk Tim Audit
yang terdiri dari Supervisor, Ketua Tim dan anggota tim.
Dalam menjalankan fungsi Pengawasan, Kepala SPI dibantu oleh Kepala Bagian Audit; Kepala
Bagian Perencanaan, Monitoring dan Dukungan Audit; Senior Auditor, Auditor, Junior
Auditor, serta Sekretaris dengan jumlah personel sebagai berikut:

Kode Etik Satuan Pengawasan Intern

Dalam Piagam Audit Internal disebutkan bahwa seorang Auditor Internal harus memiliki kode etik
kerja yang terdiri dari: Integritas, Objektivitas; Kerahasiaan, dan Kompetensi. Karyawan SPI
Perusahaan diwajibkan mematuhi Standar Profesi Auditor Internal dan Kode Etik Auditor Internal
yang dikeluarkan oleh Asosiasi Auditor Internal, serta wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/
atau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit Internal kecuali
diwajibkan berdasarkan peraturan perundangan-undangan atau penetapan/putusan pengadilan.

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab Satuan Pengawasan Intern adalah:

1. Menyusun dan melaksanakan Rencana Pemeriksaan Tahunan (PKPT) berbasis risiko


khususnya dalam hal penentuan skala prioritas dan sasaran pengawasan dengan
mempertimbangkan ketersediaan sumber daya pengawasan yang dapat terdiri dari:

a. Audit Operasional.

b. Review atas efektivitas pengendalian internal laporan keuangan.

c. Review atas pelaksanaan manajemen risiko.

d. Audit kepatuhan terhadap peraturan Perundangundangan yang berlaku.

e. Audit Khusus
2. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas pada bidang keuangan,
akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan
lainnya dalam organisasi Perusahaan sesuai dengan rencana pemeriksaan tahunan yang
berbasis risiko.
3. Melakukan audit investigasi, verifikasi fisik persediaan dan aktiva tetap serta tugas lain yang
diperlukan oleh Perusahaan untuk mempertahankan transparansi dan akuntabilitas.
4. Melakukan audit/riviu atas anak Perusahaan dan afiliasinya berdasarkan surat tugas yang
dikeluarkan oleh Direktur Utama Perusahaan dengan persetujuan RUPS anak
Perusahaan/afiliasi, atau Dewan Komisaris anak Perusahaan/afiliasi kepada Direktur Utama
Perusahaan.
5. Melakukan pemeriksaan kepada pihak ketiga sesuai permintaan Direksi, namun terbatas
pada konfirmasi dan klarifikasi baik secara administratif maupun fisik di lapangan. 6.
6. Pemeriksaan atas integritas data dan sistem informasi Perusahaan termasuk efektivitas
sistem pengendalian intern di tingkat korporat.
7. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa
pada semua tingkat manajemen. 8.
8. Membuat Laporan Hasil Audit dan Hasil Riviu dan menyampaikan laporan tersebut kepada
Direktur Utama, serta memberikan tembusannya kepada:
a. Dewan Komisaris dan Ketua Komite Audit terkait dengan Laporan Hasil Audit dan Hasil
Review. Khusus Laporan Hasil Audit dan Hasil Review Anak Perusahaan dan afiliasi
dilaporkan melalui mekanisme pelaporan Direksi kepada Dewan Komisaris apabila
diminta oleh Dewan Komisaris.
b. Direktur terkait untuk Laporan Hasil Audit dan Hasil Review di lingkungan Direktorat
masingmasing atau yang berhubungan dengan tugas dan wewenangnya Direktorat
tersebut.

9. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah
disarankan.
10. Bekerja sama dengan Komite Audit dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap
penugasan eksternal auditor.
11. Mengevaluasi efektivitas dari Surat Keputusan Direksi, Standar Operasional Prosedur (SOP)
yang ada dan memberikan rekomendasi perbaikan.
12. Menyusun program quality assurance untuk mengevaluasi mutu kegiatan Internal Audit
yang dilakukannya.
13. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan berdasarkan penugasan khusus dari
Direktur Utama, Direktur, Komisaris atau sebagai pengembangan pemeriksaan sebelumnya.
14. Melakukan Self Assessment Good Corporate Governance, bekerja sama dengan Komite
Audit, Sekretaris Dewan Komisaris, Perwakilan Dewan Komisaris dan Divisi yang terkait
dengan GCG.
15. Pemberian Konsultansi dalam perancangan sistem pengendalian internal, manajemen risiko
dan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
16. Secara terus-menerus mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme auditor, menguji
dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern, dan kualitas hasil pengawasan dengan
mengacu kepada standar audit yang berlaku.
17. Menjamin ketersediaan sumber daya pengawasan, sehingga dapat menyelenggarakan fungsi
pengawasan intern secara optimal.
18. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa
pada semua tingkatan manajemen dalam rangka penyempurnaan sistem, prosedur,
anggaran dan kebijakan.

Sertifikasi Profesi Pegawai SPI

Dalam rangka terus meningkatkan mutu dan kompetensi auditor internal, Perusahaan melakukan
program pengembangan kompetensi auditor secara sistematis dan berjenjang. Program tersebut
dilakukan dengan mengikutsertakan auditor internal dalam program sertifikasi. Daftar karyawan SPI
yang telah mengikuti program sertifikasi adalah sebagai berikut.

1. Ronny Manurung : Dasar-dasar Audit, Audit Operasional, Komunikasi dan Psikologi Audit,
Fraud Audit, Pengelolaan Tugas-Tugas Audit, Seminar Professional Internal Auditor (PIA) dari
PPAK
2. Rudy Dharmawan : Dasar-Dasar Audit, Audit Operasional, Komunikasi dan Psikologi Audit,
Fraud Audit, Pengelolaan Tugas-Tugas Audit, Seminar Professional Internal Auditor (PIA) dari
PPAK
3. Anak Agung Permata Diah Sari : Dasar-Dasar Audit, Audit Operasional, Komunikasi dan
Psikologi Audit, Fraud Audit, Pengelolaan Tugas-Tugas Audit, Seminar Professional Internal
Auditor (PIA) dari PPAK
4. Dudy Hermawan : Dasar-Dasar Audit, Audit Operasional, Komunikasi dan Psikologi Audit,
Fraud Audit dari PPAK
5. Dian Elina : Dasar-Dasar Audit, Audit Operasional, Komunikasi dan Psikologi Audit dari PPAK
6. Syari Widarti : Dasar-Dasar Audit, Audit Operasional, Komunikasi dan Psikologi Audit dari
PPAK
7. Arizal Putra : Dasar-Dasar Audit, Komunikasi dan Psikologi Audit dari PPAK
8. Wahyu Joko Nugroho : Dasar-Dasar Audit dari PPAK
9. Teguh Budiyanto : Dasar-Dasar Audit dari PPAK
10. David Samosir : Dasar-Dasar Audit dari PPAK
11. Dimas Wibawanto : Dasar-Dasar Audit dari PPAK
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Rencana Audit 2021
Hasil Temuan Audit Tahun 2020

Sepanjang tahun 2020, Perusahaan mendapatkan 1 (satu) temuan audit atas kepatuhan
terhadap pengendalian intern namun masih belum melakukan tindak lanjut atas hal tersebut
pada tahun 2020 dan akan diselesaikan pada tahun depan.

Rencana Audit 2021

Pada tahun 2021 fungsi SPI adalah:


1. Menilai/memberi asersi terhadap Sistem Pengendalian Intern Perusahaan
2. Memberi saran/rekomendasi yang bersifat konstruktif atas setiap kelemahan yang terjadi
3. Memberi Konsultansi yang obyektif dan independen atas perancangan sistem pengendalian
intern, Implementasi Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan. Untuk melaksanakan fungsi
SPI diatas, maka dilaksanakanlah program kerja sebagai berikut:

Pemeriksaan (Audit) PKPT SPI 2021 diarahkan untuk lebih fokus antara lain pada kegiatan
pengelolaan proyek secara komprehensif, pengelolaan keuangan, pengelolaan teknologi informasi,
pengelolaan fungsi SDM dan pengelolaan pengadaan barang/jasa untuk proyek dan non-proyek
serta review sisdalin. Adapun rincian objek pemeriksaan yang direncanakan sebagai berikut:

Review dan Audit Khusus

Tahun 2021 ini Satuan Pengawasan Intern menetapkan program reviu/konsultansi yang tidak
berbasis audit namun lebih bersifat penelaahan secara kritis bersamasama dengan unit kerja yang
dipilih untuk berbagai objek reviu tertentu. Hasil reviu berupa saran atau langkahlangkah yang perlu
diambil oleh manajemen unit kerja atau masukan bagi Dewan Direksi guna meningkatkan kinerja
dari fungsi dan tugas pokok unit kerja yang direviu. Selain itu SPI juga melakukan Audit Khusus atas
permintaan Direksi. Kegiatan reviu dan audit khusus akan diarahkan pada beberapa hal sebagai
berikut:

Non-Program Kerja Pemeriksaan Program kerja yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan tahun
2021 yaitu:
Sistem Pengendalian Intern 2020

Pada tahun 2020, SPI telah melaksanakan review terhadap sistem pengendalian intern di Cabang
dan menerbitkan laporan hasil review sistem pengendalian intern dengan rincian sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai