Anda di halaman 1dari 58

Model Data

Dr. Rian Nurtyawan, ST., MT.


(nurtyawan70@gmail.com)

Sistem Basis Data - Universitas Semarang


Model Data pada SIG
 Model data mewakili seperangkat pedoman untuk mengubah dunia nyata (disebut entitas)
menjadi objek spasial yang diwakili secara digital dan logis yang terdiri dari atribut dan
geometrinya. Atribut dikelola oleh struktur tematik atau semantik sedangkan geometrinya
diwakili oleh struktur geometris topologis dari objek tersebut.
 Ada dua jenis utama model data geometrik; model data format vektor dan raster,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah ini.

Format data Raster dan Vektor


Model data format Vektor
Model format vektor menggunakan titik diskrit, garis dan/atau
area yang sesuai dengan objek diskret dengan nama atau
nomor kode atributnya.

Data analog menjadi format data dijital


Vektorisasi
Vektorisasi mengacu pada konversi dari data raster ke vektor, yang sering disebut
konversi. Vektorisasi tidak terlalu mudah dibandingkan dengan rasterisasi, karena
format vektor membutuhkan struktur topologi, misalnya, arah garis atau rantai, batas
dan simpul yang membentuk poligon, ID poligon kiri dan kanan rantai. dan seterusnya.
Algoritma sederhana vektorisasi dijelaskan pada Gambar a,b,c,d,e,f. di mana gambar
asli (original image) dalam format raster dikonversi ke data vektor melalui penipisan
(line thining) dan pengkodean rantai Geometri (chain coding).
Model data format Raster
 Model format raster menggunakan sel-sel grid secara teratur dalam urutan
tertentu. Unsur sel grid disebut pixel (sel gambar).
 Urutan konvensional adalah baris demi baris dari kiri ke kanan dan
kemudian kolom demi kolom dari atas ke bawah.
 Setiap lokasi diberikan dalam koordinat dua dimensi (baris/line dan
kolom/pixel) dari pixel dan barisnya, yang berisi nilai atribut tunggal.

Format raster yang terdiri dari pixel dalam posisi baris-kolom


Rasterisasi
 Konversi antara data raster dan vektor adalah sangat berguna dalam aplikasi
praktis SIG. Rasterisasi mengacu pada konversi dari vektor ke data raster. Format
raster lebih nyaman untuk menghasilkan peta poligon kode warna (color code
polygon) seperti peta penggunaan lahan dengan kode warna, sedangkan
digitalisasi peta dalam format vektor lebih mudah untuk melacak hanya batas.
 Rasterisasi juga berguna untuk mengintegrasikan SIG dengan penginderaan jauh
karena citra penginderaan jauh mempunyai bentuk dalam format raster.
 Algoritma sederhana untuk perhitungan area trapesium dapat diterapkan untuk
mengubah poligon yang di-vektorisasi menjadi poligon yang dirasterisasi dengan
sel-sel kisi (grid cell) seperti ditunjukkan pada Gambar berikut.

Format raster yang terdiri dari pixel dalam posisi baris-kolom


Rasterisasi
Jika garis-garis vertikal dijatuhkan ke sumbu x dari dua simpul yang berdekatan,
trapesium akan dibentuk seperti yang ditunjukkan (gambar positif paling kiri)
pada Gambar Berikut.
Area trapesium diberikan oleh:
Ai=(xi+1 +xi) (yi + yi+1)/2

Konversi Vektor ke Raster


Perbandingan keuntungan dan kerugian antara model
data format vektor dan raster
Entitas pada SIG
Apa yang dimaksud dengan entitas dalam SIG?

Entitas merupakan unsur dasar, unsur terkecil yang


dipresentasikan oleh SIG yang mewakili semua unsur
spasial yang dapat di sajikan SIG.
Hal ini terjadi karena ursur-unsur di bumi yang
“digambar” oleh SIG bukanlah bentuk “real” seperti
yang direkam oleh foto, tapi di “gambarkan” sebagai
representasi unsur tersebut.
Entitas pada SIG
Apa yang dimaksud dengan entitas dalam SIG?
Demikian banyaknya bentuk dan jenis unsur di bumi yang ada, tapi dalam SIG
di”gambar”kan dengan hanya tiga jenis entitas, yaitu:

1. Titik posisi dengan format: Sepasang koordinat (x,y) dengan tanpa mempunyai dimensi panjang dan
luas (area).
2. Garis, dengan format: kumpulan pasangan-pasangan koordinat yang mempunyai titik awal dan titik
akhir mempunyai dimensi panjang tetapi tidak mempunyai luas, Data/informasi disimpan dalam
bentuk (x,y). Meliputi semua unsur linier yang dibangun dengan menggunakan segmen segmen garis
lurus yang dibentuk oleh 2 titik koordinat atau lebih (Burrough, 1994). Entitas garis yang paling
sederhana disimpan dalam bentuk 2 koordinat (x,y). Makin pendek segmen makin banyak arc
makin halus.
3. Area (poligon), dengan format: kumpulan pasangan-pasangan koordinat yang mempunyai titik awal
dan titik akhir yang sama, mempunyai dimensi panjang dan luas. Entitas poligon disimpan dalam
bentuk list koordinat (x,y) ditambah dengan deskripsi properti yang bersifat topologi (bentuk,
hubungan ketetanggaan, dan hirarki).

 Serta tambahan kombinasi ke tiga entitas tersebut yaitu: Permukaan (surface) dengan format: area
dengan besaran (x, y, z), mempunyai dimensi luas, panjang dan ketinggian.

 Semua data spasial yang sudah tergeoreferensi akan tertuang dalam dua format data spasial yaitu
Data format Raster dan Data format Vektor.
Format Data Digital raster
 Data analog terdiri dari nilai keabuan (Gray value) atau maupun Warna
seperti hasil fotografi dsb.
 Sedangkan Citra Data Digital “Digital Image Data” adalah citra yang terdiri
dari sel-sel yang tersusun dalam group, sel-sel tersebut di namai “pixel” yang
mempunyai nilai dari intensitas dari bagian target dalam bentuk bilangan
integer, perubahan nilai keabuan untuk menjadi group sel-sel dengan
bilangan integer disebut “Sampling”, group sel-sel inilah yang disebut
“digital image”.

 Untuk mendapatkan data analog menjadi integer data, disebut proses


kwantisasi (quantization).
Geometri dan Topologi dari Data Raster
Geometri dari data raster diberikan oleh objek titik, garis dan area sebagai
berikut (lihat Gambar Dibawah).
 Objek Titik, Sebuah titik diberikan oleh ID titik, koordinat (i,j) dan
atribut
 Objek Garis, Sebuah garis diberikan oleh ID garis, serangkaian koordinat
yang membentuk garis, dan atribut
 Objek Area, Sebuah segmen area diberikan oleh ID area, sekumpulan
koordinat yang membentuk area dan atribut.

Geometri dan Topologi data raster


Geometri dan Topologi dari Data Raster
 Objek area dalam model raster biasanya diberikan oleh “Run Length” yang menyusun kembali
raster ke dalam urutan panjang (atau nomor pixel) dari setiap kelas seperti diperlihatkan dalam
Gambar dibawah.
 Topologi dari model raster lebih sederhana dibandingkan dengan model vektor seperti
diperlihatkan dalam Gambar dibawah. Topologi dari objek garis diberikan oleh urutan pixel yang
membentuk segmen garis. Topologi dari objek area biasanya diberikan oleh struktur “Run Length”
sebagai berikut.

Run-Length encoding, vector to raster (grid cell map).


Feature’s Topologi Data Raster
 Satu dari titik lemah dalam model raster adalah kesulitan dalam analisis
network dan spasial bila dibandingkan dengan model vektor.

 Sebagai contoh, melalui sebuah garis dengan mudah diidentifikasi sebagai


kumpulan pixel yang membentuk garis, serangkaian pixel yang
berhubungan yang membentuk garis akan kesulitan dalam penelusurannya.

 Dalam hal poligon sebagai model raster, setiap poligon dapat diidentifikasi
tetapi boundary dan node harus ditelusuri dan ditemukan. (pada saat
sekurang-kurangnya lebih dari tiga buah poligon berpotongan).
a. Arah Aliran – Flow directions
 Sebuah garis dengan empat tanda arah yang dinamakan langkah pergerakan
‘Rook’, sedangkan pergerakan dengan delapan arah yang disebut pergerakan
‘Queen’ yang dapat merepresentasikan rantai pergerakan pixel yang telah
dibentuk sehingga merepresentasikan unsur garis (arah aliran, jalan dsb.).
 Pada gambar c), terlihat bahwa langkah pergerakan Queen yang
merepresentasikan arah aliran air, rantai network, jalan dan sebagainya.
 Arah aliran ini dikenal sebagai rantai Freeman “Freeman chain code).

Arah aliran berdasar 4 arah Rook Rook dan 8 arah – Queen move
b. Feature’s Topologi dari Data Raster
Boundary berukuran window 2 x 2 yang mempunyai dua buah kelas yang
berbeda seperti yang Gambar (a). Jika window ditelusuri dalam arah yang
diperlihatkan dalam Gambar bawah (a), maka boundary dapat diidentifikasi

c. Node
 Sebuah node dalam model poligon dapat didefinisikan sebagai window 2 x 2 yang
mempunyai lebih dari tiga kelas yang berbeda seperti yang diperlihatkan dalam
Gambar (b).
 Gambar (c) dan (d) memperlihatkan contoh dari identifikasi pixel dalam boundary
dan node.

Identifikasi pixel dalam menentukan boundary dan node


Geometri dan Topologi Data Vektor
 Obyek spasial diklasifikasikan ke dalam obyek titik seperti stasiun meteorologi, obyek
garis seperti jalan raya dan obyek area seperti lahan pertanian, yang disajikan secara
geometrik oleh titik, garis dan poligon. Untuk analisis spasial dalam SIG sistem
koordinat tetapi juga dibutuhkan topologinya.

 Topologi mengacu pada hubungan atau keterkaitan antara objek spasial.

 Geometri dari sebuah titik diberikan oleh koordinat dua dimensi (x,y), sedangkan garis,
string dan area diberikan oleh sekumpulan koordinat titik, seperti diperlihatkan dalam
gambar Dibawah. Bagaimanapun topologi menentukan struktur tambahan seperti berikut
(lihat Gambar Dibawah)

 Node: perpotongan dua buah atau lebih u titik awal dan akhir dari string dengan nomor
node
 Garis: sebuah garis atau string dengan nomor garis, dimulai dan diakhiri nomor node,
kiri dan kanannya adalah poligon yang bertetangga.
 Poligon: adalah area dengan nomor poligon, sekumpulan garis yang mjarum jam (minus
menandakan berlawanan arah jarum jam).
Geometri dan Topologi data vektor
Struktur Data Topologi
Untuk analisa sebuah jaringan yang
terdiri dari node dan garis, maka harus
dibangun topologi berikut ini.
Garis: ID garis, ID node awal, ID
akhir, Node: ID node, (x,y), ID garis
yang berbatasan (positif ke arah node,
atribut negatif dari node)
Untuk menganalisa tidak hanya
jaringan tetapi juga hubungan antara
poligon, diperlukan geometri
tambahan dan topologi berikut ini
seperti yang diperlihatkan dalam
contoh Gambar Dibawah. Geometri
garis: ID garis, Koordinat Awal,
Koordinat Titik, Koordinat Akhir.

Topologi Poligon: ID Poligon, Serangkaian ID garis searah jarum jam (atribut).


Topologi Garis: ID garis kiri, ID, ID node awal, ID node akhir, ID poligon kiri, ID poligon
kanan (atribut).
Struktur Data Topologi

Keuntungan dari model data topologi adalah untuk menghindari duplikasi dalam
pendigitasian boundary secara umum dari dua poligon dan untuk memecahkan
masalah pada saat boundary dari dua buah poligon tidak bertepatan

Hubungan antara polygon dalam membangun seperangkat data topologi

Kerugiannya adalah harus membangun seperangkat data topologi yang benar tanpa
kesalahan sedikitpun dan tidak dapat menyajian kumpulan dalam sebuah poligon.
Hubungan Topologi antara Objek Spasial
Dalam aplikasi praktis SIG, seluruh hubungan yang memungkinkan dalam data
spasial harus digunakan secara logika dengan struktur data yang lebih komplek.

Hubungan topologi berikut ini ditentukan secara umum.


 Hubungan Titik-Titik, “di dalam”: dalam jarak tertentu “terdekat ke”: terdekat
ke titik tertentu;
 Hubungan Titik-Garis, “pada garis”: titik pada garis “terdekat ke”: titik terdekat
ke sebuah garis;
 Hubungan Titik-Area, “terdapat pada”: titik dalam area “pada tepi area”: titik
pada tepi sebuah area;
 Hubungan Garis-Garis, “perpotongan”: dua garis berpotongan “persilangan”:
dua garis bersilangan tanpa berpotongan “mengalir pada”: anak sungai mengalir
ke sungai;
 Hubungan Garis-Area, “perpotongan”: garis meotong area “sisi”: garis sebagai
bagian dari tepi area;
Gambar kiri memperlihatkan beberapa hubungan topologi antara objek spasial
Gambar kanan memperlihatkan geometrik dan modeling topologi antara titik,
Hubungan Area-Area
 “overlap”: dua area overlap “dalam”: sebuah pulau dalam area “berbatasan
dengan”: dua area memiliki baundary yang sama.
 Agar seluruh unsur yang telah di representasikan dalam entitas tidak tertukar
satu sama lain, maka hal pertama yang harus dipenuhi agar entitas tersebut
unix, maka entitas harus ber”topologi” artinya bentuknya seperti apa, hubungan
dengan unsur sekitar itu bagaimana, serta hirarki dari unsur tersebut
bagaimana, selanjutnya adalah memberi identitas pada
 Inilah yang dikenal dengan “atribut”. Yaitu entitas yang memiliki atribut atau
keterangan prihal unsur tersebut “apa” serta dimana lokasi geografis.
 Jadi data atribut/ deskriptif dari unsur entitas-nya dapat berupa:
 Formulir dan daftar dalam bentuk list dengan format: kode alfabetik, kode
alfanumerik dan angka-angka.
 Laporan lengkap, dengan format: kata, kalimat dan keterangan lain
 Keterangan Gambar (spasial/grafis). dengan format: kata, angka, keterangan
petunjuk liputan area, keterangan simbol.
 Jadi selanjutnya dalam SIG kumpulan data-data tersebut diatas akan dihimpun
dalam Basisdata/Database, dalam hal ini akan ada dua macam basis data yaitu
1. Basis data Spasial
2. Basis data Informatik/deskriptif.
Basis Data



Realitas Model Dunia Model Data
Fisik Nyata
Objek:
Fenomena Aktual: Entity: 1.Tipe
1Properties 1tipe 2.Atribut
2Connections 2Atribut 3.Relasi
3Relasi 4.Geometri
5.Kualitas

Peta/Report Basis Data


Simbol, garis, titik, Objek:
teks, anotasi dll 1.Tipe
2.Atribut
3.Relasi
4.Geometri
5.Kualitas

Sistem Informasi Geografis | ibi Darmajaya


Sistem Informasi Geografis | ibi Darmajaya


Sistem Informasi Geografis | ibi Darmajaya
Model Data
Model Data :
Kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan
data, hubungan data, semantik data dan batasan data.

Beberapa Jenis Model Data :


1. Model data File datar ( Flat-file data model )
2. Model data Hirarki ( Hierarchichal data model )
3. Model data Jaringan ( Network data model )
4. Model data Relasional ( Relational data model )
5. Model data Keterhubungan Entitas ( Entity
Relationship data model )
6. Model data Berorientasi Objek (Object Oriented data
model )
Model Data

1. Model data File datar ( Flat-file data model )

a. Data flat-file terdiri dari satu atau lebih file


yang dapat dibaca, yang secara normal
berbentuk format file text.
b. Informasi pada suatu flat-file disimpan sebagai
fields, dengan fields-nya memiliki panjang
konstan atau panjang bervariasi yang
dipisahkan beberapa karakter (delimeter).
Model Data

Contoh 1, Flat-file Model Data


Model data flat-file dengan panjang fields-nya konstan.
1234 5 67890123456789012345 6 78901234567890123
0123 Mulyono Progdi TI-S1

1234 Arifin Progdi TI-S1

2345 Tyas Catur P. Progdi TI-S1

3456 Ifan Riska Progdi TI-S1

4567 Ayu Pertiwi Progdi TI-S1


Model Data

Penjelasan Contoh 1,
 Terdapat 3 fields : identifikasi angka, nama
dosen, dan nama program studi.
 Setiap fields memiliki panjang konstan karena
field identifikasi angka selalu dimulai pada
kolom #1 dan selalu berakhir pada kolom #4,
field nama dosen selalu dimulai pada kolom #6
dan selalu berakhir pada kolom #25, dan
seterusnya.

Sistem Basis Data - Universitas


Semarang
31
Model Data

Contoh 2, Flat-file Model Data


Model data flat-file dengan panjang fields-nya bervariasi

0123: Mulyono: Progdi TI-S1


1234: Max Tetelepta : Progdi TI-S1
2345: Tyas Catur P.: Progdi TI-S1
3456: Ifan Riska:PS. Progdi TI-S1
4567: Ayu Pertiwi:PS. Progdi TI-S1
5678: Etika Kartika:PS. Progdi TI-S1
6789: Anthoni Suteja:PS. Progdi TI-S1
7890: Fikri Budiman: Progdi TI-S1
Model Data

Penjelasan Contoh 2,
 Model data flat-file dengan panjang fields
bervariasi yang dipisahkan dengan delimeter.
 Untuk setiap fields dipisahkan dengan titik
dua. Setiap fields memiliki panjang tidak
konstan.
 Pada saat menggunakan fields separator,
seharusnya fields seperatornya bukan
merupakan karakter yang terdapat pada data.
Model Data

Kelemahan model data flat-file:


 Flat-file tidak menggunakan struktur data
yang dengan mudah dapat direlasikan
 Sulit untuk mengatur data secara efisien dan
menjamin akurasi
 Lokasi fisik fields data dengan file harus
diketahui
 Program harus dikembangkan untuk
mengatur data
Model Data
2. Model data Hirarki ( Hierarchichal data model )

a. Basis data Hirarki satu tingkat di atas basis data flat-file,


dalam hal ini kaitanya dengan kemampuan untuk
menemukan dan memelihara relasi antar kelompok
data
b. Arsitektur model data hirarki berdasarkan konsep
hubungan parent/child
c. Pada model data hirarki, suatu root table atau parent
table berada apa struktur yang paling atas, terhubung
ke child table yang dihubungkan dengan data
Model Data

Contoh: Hirarki Model Data


Publishers Root table atau parent

Authors BookStores Child tables dari Root table

Child tables dari level


Titles Inventory Orders sebelumnya

Sistem Basis Data - Universitas


Semarang
Model Data

Keterangan :
Kelebihan basis data hirarki dibandingkan flat-file:
 Data dapat dengan cepat dilakukan retrieve
 Integritas data mudah dilakukan pengaturan

Kelemahan basis data hirarki dibandingkan flat-file:


 Pengguna harus sangat familiar dengan struktur
basis data
 Terjadi redudansi data
Model Data

3. Model data Jaringan ( Network data model )


 Model basis data jaringan merupakan
perbaikan dari model basis data hirarki, yaitu
dengan menambahkan kemampuan root
table untuk melakukan share relationships
dengan child tables.
 Dalam hal ini child table dapat memiliki
banyak root table dan untuk melakukan
akses terhadap child table, tidak dibutuhkan
lagi untuk mengakses root table terlebih
dahulu.
Model Data

Contoh 1, Model Data Jaringan

Publishers owner

set structure
contract supply

Authors BookStores members


Model Data

Contoh 2, Model Data Jaringan

Publishers Root table atau parent

Child tables dari level


Authors BookStores sebelumnya

Child tables dari level Titles Inventory Orders


sebelumnya

shared child table

Sistem Basis Data - Universitas


Semarang
42
Model Data

Model Data Jaringan


Kelebihan model data jaringan:
 Data lebih cepat diakses
 User dapat mengakses data dimulai dari
beberapa tabel
 Mudah untuk memodelkan basis data yang
komplek
 Mudah untuk membentuk query yang
komplek dalam melakukan retrieve data.
Model Data

Model Data Jaringan


Kelemahan basis data jaringan:
 Struktur basis datanya tidak mudah
untuk dilakukan modifikasi
 Perubahan struktur basis data yang
telah didefinisikan akan
mempengaruhi program aplikasi yang
mengakses basis data
 User harus memahami struktur basis
data.
Model Data

4. Model data Relasional ( Relational data model )


 Model basis data relasional merupakan model basis data
yang paling populer banyak digunakan sekarang ini
 Unit utama yang disimpan pada basis data adalah
berbentuk tabel atau kelompok data yang saling
berhubungan
 Tabel terdiri baris dan kolom, baris adalah
merepresentasikan tuple atau record pada tabel, dan
kolom merepresentaksikan fields pada tabel
 Tabel dapat berhubungan dengan tabel yang lain
dengan menggunakan kunci
Model Data

Contoh : Model Data Relasional


supply
Publishers BookStores

contract sell
write stocked in
Authors Titles Inventory

are ordered

Orders
Model Data

Kelebihan basis data relasional:


a. Data sangat cepat diakses
b. Struktur basis data mudah dilakukan perubahan
c. Data direpresentasikan secara logik, user tidak
membutuhkan bagaimana data disimpan.
d. Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam
melakukan retrieve data
e. Mudah untuk mengimplementasikan integritas data
f. Data lebih akurat
g. Mudah untuk membangun dan memodifikasi
program aplikasi
h. Telah dikembangkan Structure Query Language
(SQL).
Model Data

Kelemahan basis data relasional:


a. Kelompok informasi/tables yang berbeda
harus dilakukan joined untuk melakukan
retrieve data
b. User harus familiar dengan relasi antar tabel
c. User harus belajar SQL.
Model Data

5. Model Data Keterhubungan antar Entitas


( Entity Relationship data model )
 Menjelaskan hubungan antar data dalam
sistem basis data berdasarkan suatu presepsi
bahwa real world terdiri dari obyek-obyek
dasar yang mempunyai hubungan relasi antara
obyek-obyek tersebut
 Relasi antara obyek dilukiskan dengan
menggunakan simbol-simbol grafis tertentu
Model Data

Contoh : Model Data Keterhubungan antar Entitas

nim Kode_kul Nm_kul


nim Kode_kul

Mahasiswa Mempelaja Mata Kuliah


ri

Nm_mhs Alamat_mhs Index_nilai SKS semester


Model Data

Keterangan simbol :

: menunjukkan obyek dasar/entitas


(entity)
: menunjukkan relasi

: menunjukkan atribut dari obyek


dasar/entitas
: menunjukkan adanya relasi/link
Model Data

6. Model Data Berorientasi Obyek


 Model basis data berorientasi objek adalah suatu model
basis data, dimana data didefinisikan, disimpan, dan
diakses menggunakan pemrograman berorientasi objek.
 Basis data berorientasi objek didefinisikan dengan
menggunakan bahasa pemrograman berorientasi objek,
yaitu bahasa Java.
 Aplikasi End user juga di bangun dengan menggunakan
bahasa berorientasi objek.
 Object database management system digunakan untuk
membuat link antara basis data dan aplikasi.
Model Data

Contoh : Model Data Berorientasi Obyek


Database declarations Application code written
using Java using Java

Object declarations using


Java program compiler
Java

Application executables
interaction
Database generated

End user
Model Data

Relasi pada basis data berorientasi obyek

Nama Class

Properties
Class

Operasi / method
Model Data

Kelebihan basis data berorientasi objek:


a. Programmer hanya dibutuhkan memahami konsep
berorientasi objek untuk mengkombinasikan
konsep berorientasi objek dengan storage basis
data relasional
b. Objek dapat dilakukan sifat pewarisan dari objek
yang lain
c. Secara teoritis mudah untuk mengatur objek
d. Model data berorientasi objek lebih kompatibel
dengan tools pemrograman berorientasi objek.
Model Data

Kelemahan basis data berorientasi objek:


User harus memahami konsep berorientasi
objek, karena basis data berorientasi objek
tidak dapat bekerja dengan metoda
pemrograman tradisional
Model Data

Latihan dan Soal


1. Sebelum beberapa vendor-vendor seperti Microsoft
dan Oracle mengeluarkan DBMS, bagaimana orang
atau perusahaan melakukan penyimpanan data.
Jelaskan secara singkat !
2. Berikan alasan anda, mengapa model basis data flat-file
sulit untuk dapat dilakukan relasi ?
3. Berikan perbedaan dan persamaan mengenai
hubungan parent/child yang terdapat pada model
basis data hirarki dan jaringan !
4. Bagaimana representasi model basis data relasional,
berikan penjelasan secara singkat !
Model Data

Latihan dan Soal


5. Untuk basis data yang terdiri dari beberapa tabel,
bagaimana model basis data relasional dalam
merelasikan tabel-tabel tersebut, berikan uraian secara
singkat !
6. Mengapa model basis data relasional menjadi sangat
populer, dan sejauh mana dukungan yang diberikan
oleh vendor-vendor DBMS ?
7. Apa yang anda ketahui tentang model basis data
berorientasi objek, berikan penjelasan secara singkat !
8. Bagaimana representasi model basis data berorientasi
objek ?

Anda mungkin juga menyukai