sebanyak 9805,8337 kg/jam pada fase cair dengan bantuan katalis larutan asam sulfat
98% sebanyak 264,1974 kg/jam menjadi metil salisilat dan air.
Tipe : Reaktor alir tangki berpengaduk dilengkapi dengan jaket pemanas Kondisi
operasi : Non Adiabatis Isotermal pada T=68oC dan P=1,5atm
Fase proses : Cair - cair
k1
C7H6O3 + CH3OH C8H8O3 + H2O
Asam metanol k2 metil salisilat air
salisilat
Reaksi pembentukan metil salisilat merupakan reaksi endotermis Pada suhu 25oC dan
1 atm memiliki ∆Hreaction= 64,83 kJ/mol.
Reaksi asam salisilat dengan metanol merupakan reaksi bolak-balik. Untuk
mendapatkan konversi yang lebih tinggi, kesetimbangan harus digeser ke arah
produk. Secara umum, kenaikan suhu akan menggeser kesetimbangan ke arah reaksi
yang membutuhkan panas, sehingga pada reaksi endotermis, suhu yang tinggi akan
menggeser kesetimbangan ke arah produk. Konstanta kesetimbangan dapat
dinyatakan sebagai perbandingan antara konstanta kecepatan reaksi ke kanan dan ke
kiri.
Konstanta kecepatan reaksi
Konstanta kecepatan reaksi ke kanan dan ke kiri pada reaksi antara asam salisilat dan
metanol pada beberapa suhu diambil dari hasil penelitian (Chaiya Chandavasu, 1997)
yang dilakukan secara batch dengan hasil seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Kinetika Reaksi dengan Proses Batch
T (K) Molar Ratio Xae (%) Ke k1 (mol/L)-1.(h)- k2 (mol/L)-1.
(Metanol:Asam 1 (h)-1
Salisilat)
331 8 94,25 2,191 0,0122 5,568.10-3
336 8 95,81 3,114 0,0233 7,842.10-3
Dari data yang tersedia dapat dihitung nilai A dan E reaksi untuk menghitung nilai
kf0 pada berbagai suhu. Nilai A dan E dihitung dengan cara sebagai berikut:
𝐴=
Konversi Kesetimbangan dan Konversi Optimum
Pada rekasi bolak-balik, kesetimbangan dapat terjadi jika kecepatan reaksi ke arah
kanan sama dengan kecepatan reaksi ke arah kiri. Konversi kesetimbangan (Ke)
adalah konversi tertinggi yang dapat dicapai pada reaksi bolak-balik (reversible
reaction). Pada reaksi endotermis, konversi kesetimbangan akan bertambah seiring
kenaikan suhu. Untuk mencari nilai Ke padaberbagai suhu digunakan rumus:
ln 𝐾𝑒 = −∆𝐻𝑜 + ∆𝑆𝑜
𝑅𝑇 𝑅
Konversi kesetimbangan pada reaksi ini dapat mencapai 0,99 atau mendekati
konversi maksimum (1). Namun, untuk mencapai konversi tersebut dibutuhkan
volume reaktor yang sangat besar dan waktu tinggal yang sangat lama. Dipilih
konversi optimum yaitu pada suhu 341K (68oC) dengan konversi kesetimbangan
0,9690. Konversi reaksi yang digunakan adalah 90% dari konversi kesetimbangan
pada suhu tersebut yaitu sebesar 87,21%
Tekanan operasi dipilih berdasarkan tekanan uap murni dari masing- masing
komponen pada suhu 68oC. Tekanan operasi yang dipilih adalah tekanan
dimana semua komponen masih berada pada fase cair. Untuk menghitung tekanan
uap murni pada suhu tertentu digunakan persamaan Antoine sebagai berikut:
Dengan,
Pio: Tekanan uap murni komponen i, mmHg T: Suhu operasi, K
Komponen A B C D E
Asam Salisilat
Metanol 45,617 -3244,7 -13,988 6,64E-03 -1,05E-03
Metil Salisilat 202,68 -12160 -66,67 -1,8009E-05 1,806E-05
Air 29,8605 -3152,2 -7,3037 2,42E-09 1,81E-06
Asam Salisilat
Dari perhitungan tekanan uap murni tersebut, maka dipilih kondisi operasi 1,5 atm
karena dipastikan pada tekanan tersebut semua komponen masih dalam fase liquid.