Anda di halaman 1dari 186

NO RUU USUL PERUBAHAN RUMUSAN SETELAH PERUBAHAN KETERANGAN

1. PENJELASAN TETAP TETAP


ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR… TAHUN…
TENTANG
KESEHATAN

2. I. UMUM SUBSTANSI I. UMUM Menambahkan penjelasan umum


Indonesia sebagai negara hukum yang Indonesia sebagai negara terkait dengan ketentuan pidana
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang hukum yang berdasarkan Pancasila yang mendasarkan pada kebijakan
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun dan Undang-Undang Dasar Negara di Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1945 memiliki cita-cita bangsa Indonesia Republik Indonesia Tahun 1945 2023 tentang Kitab Undang-Undang
untuk melindungi segenap bangsa Indonesia memiliki cita-cita bangsa Indonesia Hukum Pidana.
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk melindungi segenap bangsa
untuk memajukan kesejahteraan umum, Indonesia dan seluruh tumpah darah
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut Indonesia dan untuk memajukan
melaksanakan ketertiban dunia yang kesejahteraan umum, mencerdaskan
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian kehidupan bangsa, dan ikut
abadi, dan keadilan sosial. Untuk mencapai melaksanakan ketertiban dunia yang
tujuan nasional tersebut diselenggarakanlah berdasarkan kemerdekaan,
upaya pembangunan yang perdamaian abadi, dan keadilan
berkesinambungan yang merupakan suatu sosial. Untuk mencapai tujuan
rangkaian pembangunan yang menyeluruh, nasional tersebut diselenggarakanlah
terarah, dan terpadu, termasuk di antaranya upaya pembangunan yang
pembangunan Kesehatan. berkesinambungan yang merupakan
Kesehatan merupakan hak asasi suatu rangkaian pembangunan yang
manusia dan salah satu unsur kesejahteraan menyeluruh, terarah, dan terpadu,
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita- termasuk di antaranya pembangunan
cita bangsa Indonesia sebagaimana Kesehatan.
dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Kesehatan merupakan hak
Undang-Undang Dasar Negara Republik asasi manusia dan salah satu unsur
Indonesia Tahun 1945. Oleh karena itu, kesejahteraan yang harus
setiap kegiatan dan upaya untuk diwujudkan sesuai dengan cita-cita
meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat bangsa Indonesia sebagaimana
yang setinggi-tingginya dilaksanakan dimaksud dalam Pancasila dan
berdasarkan prinsip nondiskriminatif, Pembukaan Undang-Undang Dasar
partisipatif, pelindungan, dan berkelanjutan Negara Republik Indonesia Tahun
yang sangat penting artinya bagi 1945. Oleh karena itu, setiap kegiatan

1
pembentukan sumber daya manusia dan upaya untuk meningkatkan
Indonesia, peningkatan ketahanan dan daya derajat Kesehatan masyarakat yang
saing bangsa, serta pembangunan nasional. setinggi-tingginya dilaksanakan
Tantangan terbesar dalam pencapaian berdasarkan prinsip
pembangunan Kesehatan nasional nondiskriminatif, partisipatif,
mengalami disrupsi besar-besaran dalam pelindungan, dan berkelanjutan yang
skala global dengan kejadian pandemi Corona sangat penting artinya bagi
Virus Disease (COVID-19) yang dimulai pada pembentukan sumber daya manusia
tahun 2020. Pandemi COVID-19 telah Indonesia, peningkatan ketahanan
mengguncang seluruh tatanan masyarakat dan daya saing bangsa, serta
dan memberi beban tambahan dalam pembangunan nasional.
peningkatan kualitas Kesehatan masyarakat Tantangan terbesar dalam
yang berdampak luas sehingga memaksa pencapaian pembangunan Kesehatan
pemerintah, tidak hanya di Indonesia namun nasional mengalami disrupsi besar-
dunia untuk menyesuaikan dengan kondisi besaran dalam skala global dengan
tersebut. kejadian pandemi Corona Virus
Kejadian pandemi membawa kesadaran Disease 2019 (COVID-19) yang
pentingnya penguatan sistem Kesehatan dimulai pada tahun 2020. Pandemi
nasional sehingga perlu dilakukan COVID-19 telah mengguncang
transformasi masif dan menyeluruh di sektor seluruh tatanan masyarakat dan
Kesehatan. Transformasi ini bertujuan untuk memberi beban tambahan dalam
meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat peningkatan kualitas Kesehatan
Indonesia dan meningkatkan daya saing masyarakat yang berdampak luas
bangsa Indonesia. Berdasarkan identifikasi sehingga memaksa pemerintah, tidak
berbagai permasalahan di bidang Kesehatan, hanya di Indonesia namun dunia
transformasi sistem Kesehatan menyasar 6 untuk menyesuaikan dengan kondisi
(enam) pilar, yaitu layanan primer, layanan tersebut.
rujukan, sistem ketahanan Kesehatan yang Kejadian pandemi membawa
mencakup kemandirian farmasi dan Alat kesadaran pentingnya penguatan
Kesehatan serta ketahanan dalam sistem Kesehatan nasional sehingga
menghadapi krisis, sistem pembiayaan perlu dilakukan transformasi masif
Kesehatan, Tenaga Kesehatan, dan Teknologi dan menyeluruh di sektor Kesehatan.
Kesehatan. Transformasi ini bertujuan untuk
Penyelenggaraan transformasi sistem meningkatkan derajat Kesehatan
Kesehatan memerlukan landasan regulasi masyarakat Indonesia dan
yang kuat dan mendukung, sehingga dapat meningkatkan daya saing bangsa
mengatasi berbagai permasalahan- Indonesia. Berdasarkan identifikasi
permasalahan yang menghambat berbagai permasalahan di bidang
transformasi sistem Kesehatan. Beberapa Kesehatan, transformasi sistem

2
permasalahan kritikal di bidang Kesehatan, Kesehatan menyasar 6 (enam) pilar,
diantaranya pemenuhan jumlah dokter yaitu layanan primer, layanan
sesuai dengan rasio standar (1:1000), rujukan, sistem ketahanan
menarik pulang talenta-talenta terbaik warga Kesehatan yang mencakup
negara Indonesia diaspora di bidang kemandirian farmasi dan Alat
Kesehatan, mendayagunakan Tenaga Medis Kesehatan serta ketahanan dalam
dan Tenaga Kesehatan warga negara asing menghadapi krisis, sistem
dalam rangka penanaman modal asing di pembiayaan Kesehatan, Sumber
dalam negeri, meningkatkan kemandirian Daya Manusia Kesehatan, dan
farmasi dan Alat Kesehatan dalam negeri, dan Teknologi Kesehatan.
berbagai isu penting lainnya. Penyelenggaraan transformasi
Pembenahan regulasi bidang Kesehatan sistem Kesehatan memerlukan
juga diperlukan mengingat struktur undang- landasan regulasi yang kuat dan
undang di bidang Kesehatan yang sangat mendukung, sehingga dapat
kompleks yang dapat berpotensi tumpang mengatasi berbagai permasalahan
tindih atau disharmonisasi. Selain itu yang menghambat transformasi
beberapa undang-undang lain yang terkait sistem Kesehatan. Beberapa
dengan penyelenggaraan Kesehatan juga permasalahan kritikal di bidang
berpotensi menjadi hambatan dalam Kesehatan, diantaranya pemenuhan
penyelenggaraan transformasi sistem jumlah dokter sesuai dengan rasio
Kesehatan. Untuk itu diperlukan standar (1:1000), menarik pulang
penyederhanaan berbagai undang-undang talenta-talenta terbaik warga negara
dengan menggunakan metode omnibus law. Indonesia (diaspora) di bidang
Tujuan penggunaan omnibus law, yaitu Kesehatan, mendayagunakan Tenaga
menghilangkan tumpang tindih antar Medis dan Tenaga Kesehatan warga
peraturan perundang-undangan, efisiensi negara asing, meningkatkan
proses perubahan atau pencabutan kemandirian farmasi dan Alat
peraturan perundang-undangan, serta Kesehatan dalam negeri, dan
menghilangkan ego sektoral dalam berbagai berbagai isu penting lainnya.
peraturan perundang-undangan. Pembenahan regulasi bidang
Undang-Undang ini memuat beberapa Kesehatan juga diperlukan mengingat
substansi penyempurnaan terhadap undang- struktur undang-undang di bidang
undang bidang Kesehatan, antara lain: Kesehatan yang sangat kompleks
a. penguatan tugas dan tanggung jawab yang dapat berpotensi tumpang
Pemerintah Pusat dan Pemerintah tindih atau disharmonisasi. Selain itu
Daerah dalam penyelenggaraan Upaya beberapa undang-undang lain yang
Kesehatan termasuk penyediaan terkait dengan penyelenggaraan
Sumber Daya Kesehatan untuk Kesehatan juga perlu diselaraskan
dengan transformasi sistem

3
mendukung penyelenggaraan Upaya Kesehatan sehingga Undang-Undang
Kesehatan. ini menjadi aturan hukum yang
b. sinkronisasi pengelolaan Kesehatan khusus (lex specialis). Untuk itu
yang diselenggarakan oleh Pemerintah diperlukan penyederhanaan berbagai
Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau undang-undang dengan
masyarakat. menghimpun sejumlah undang-
c. penguatan penyelenggaraan Upaya undang melalui menggunakan
Kesehatan termasuk pemerataan metode omnibus law. Tujuan
terhadap aksesibilitas Pelayanan penggunaan omnibus law yaitu
Kesehatan, percepatan pengadaan menghilangkan tumpang tindih antar
Tenaga Medis, Tenaga Kesehatan, dan peraturan perundang-undangan,
pemanfaatan teknologi informasi serta efisiensi proses perubahan atau
komunikasi. pencabutan peraturan perundang-
d. pemerataan Fasilitas Pelayanan undangan.
Kesehatan untuk kemudahan akses Sehingga Undang-Undang ini
bagi masyarakat termasuk integrasi memuat beberapa substansi
Pelayanan Kesehatan perseorangan penyempurnaan terhadap undang-
maupun Pelayanan Kesehatan undang bidang Kesehatan, antara
masyarakat terutama penguatan Upaya lain:
Kesehatan promotif dan preventif oleh a. penguatan tugas dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan, tanggung jawab Pemerintah
pemanfaatan teknologi dan informasi Pusat dan Pemerintah Daerah
melalui pelayanan Telemedisin, serta dalam penyelenggaraan Upaya
Pelayanan Kesehatan dalam rangka Kesehatan termasuk
upaya penanggulangan KLB atau penyediaan Sumber Daya
Wabah. Kesehatan untuk mendukung
e. penyediaan Tenaga Medis dan Tenaga penyelenggaraan Upaya
Kesehatan melalui kemudahan dalam Kesehatan.
proses pendidikan berbasis perguruan b. sinkronisasi pengelolaan
tinggi atau Rumah Sakit terutama bagi Kesehatan yang
tenaga medis, penyederhanaan proses diselenggarakan oleh
Registrasi dan perizinan, Pemerintah Pusat, Pemerintah
pendayagunaan Tenaga Medis dan Daerah, dan/atau
Tenaga Kesehatan pada masa tanggap masyarakat.
darurat, serta penguatan kelembagaan c. penguatan penyelenggaraan
dalam rangka menjaga mutu dan Upaya Kesehatan termasuk
kompetensi Tenaga Kesehatan dalam upaya paliatif dalam rangka
rangka melindungi masyarakat. meningkatkan kualitas hidup
pasien sampai akhir

4
f. penguatan peran Pemerintah Pusat dan kehidupannya dan meninggal
Pemerintah Daerah menjamin secara bermartabat,
ketersediaan, pemerataan, dan penyelenggaraan upaya
keterjangkauan Perbekalan Kesehatan, kesehatan yang dilakukan
terutama Obat esensial dan Obat secara terintegrasi,
program nasional. pemerataan terhadap
g. penguatan ketahanan kefarmasian dan aksesibilitas Pelayanan
Alat Kesehatan melalui Kesehatan, percepatan
penyelenggaraan rantai pasok dari hulu pengadaan Tenaga Medis,
hingga hilir antara lain penelitian, Tenaga Kesehatan, dan
pengembangan, dan produksi untuk pemanfaatan teknologi
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, informasi serta komunikasi.
serta mendorong penggunaan bahan d. pemerataan Fasilitas
baku dan Sediaan Farmasi dan Alat Pelayanan Kesehatan untuk
Kesehatan dalam negeri. kemudahan akses bagi
h. penguatan Sistem Informasi Kesehatan masyarakat melalui
termasuk tata kelola untuk menjamin pembangunan Fasilitas
mutu dan keandalan sistem dalam Pelayanan Kesehatan tingkat
penyelenggaraan Upaya Kesehatan. pertama dan Fasilitas
i. pemanfaatan Teknologi Kesehatan Pelayanan Kesehatan tingkat
termasuk kewenangan pemerintah lanjut oleh pemerintah
untuk mengelola dan memanfaatkan maupun masyarakat dan
data Kesehatan, terutama untuk swasta, termasuk integrasi
kepentingan umum dan Pelayanan Kesehatan
interoperabilitas data Kesehatan di perseorangan maupun
berbagai pemangku Kesehatan, serta Pelayanan Kesehatan
pemanfaatan teknologi biomedis. masyarakat terutama
j. penguatan dalam rangka kedaruratan penguatan Upaya Kesehatan
Kesehatan tata kelola sebelum, saat, promotif dan preventif oleh
dan setelah wabah, termasuk Fasilitas Pelayanan
pembagian peran dan koordinasi antar Kesehatan, pemanfaatan
pemangku kepentingan terkait. teknologi dan informasi
k. penguatan pendanaan Kesehatan melalui pelayanan Telemedisin
khususnya pemanfaatan pendanaan Telekesehatan, serta
yang bersumber dari Anggaran Pelayanan Kesehatan dalam
Pendapatan dan Belanja Negara dan rangka upaya
Anggaran Pendapatan dan Belanja penanggulangan KLB atau
Daerah, penyelenggaraan sistem Wabah.
informasi pendanaan dan akun

5
Kesehatan untuk mengetahui besaran e. penyediaan Tenaga Medis dan
alokasi dan besaran belanja bulanan Tenaga Kesehatan melalui
dan tahunan, luaran (output) dan hasil kemudahan dalam proses
(outcome), peningkatan pelayanan pendidikan berbasis
program jaminan Kesehatan, dan perguruan tinggi atau Rumah
penguatan koordinasi antar lembaga Sakit terutama bagi tenaga
penyelenggara program jaminan medis, penyederhanaan
Kesehatan. proses Registrasi dan
l. pembentukan Komite Kebijakan Sektor perizinan, pendayagunaan
Kesehatan sebagai wadah koordinasi Tenaga Medis dan Tenaga
dan komunikasi dalam rangka Kesehatan pada masa tanggap
akselerasi pembangunan dan darurat, serta penguatan
memperkuat ketahanan sistem kelembagaan dalam rangka
Kesehatan. menjaga mutu dan
Secara umum, undang-undang ini kompetensi Tenaga Kesehatan
memuat materi-materi pokok yang disusun dalam rangka melindungi
secara sistematis mencakup hak dan masyarakat.
kewajiban, tanggung jawab Pemerintah Pusat f. penguatan peran Pemerintah
dan Pemerintah Daerah, penyelenggaraan Pusat dan Pemerintah Daerah
Kesehatan, Upaya Kesehatan, Fasilitas menjamin ketersediaan,
Pelayanan Kesehatan, Tenaga Kesehatan, pemerataan, dan
Perbekalan Kesehatan, ketahanan keterjangkauan Perbekalan
kefarmasian dan Alat Kesehatan, Sistem Kesehatan, terutama Obat
Informasi Kesehatan, Teknologi Kesehatan, esensial dan Obat program
Wabah penyakit menular, pendanaan nasional.
Kesehatan, komite kebijakan sektor g. penguatan ketahanan
Kesehatan, partisipasi masyarakat, efarmasian dan Alat
pembinaan dan pengawasan, penyidikan, dan Kesehatan melalui
ketentuan pidana. penyelenggaraan rantai pasok
dari hulu hingga hilir antara
lain penelitian,
pengembangan, dan produksi
untuk Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan, serta
mendorong penggunaan
bahan baku dan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan
dalam negeri.

6
h. penguatan Sistem Informasi
Kesehatan termasuk tata
kelola untuk menjamin mutu
dan keandalan sistem dalam
penyelenggaraan Upaya
Kesehatan, kewenangan
pemerintah untuk mengelola
dan memanfaatkan data
Kesehatan, terutama untuk
kepentingan umum dan
interoperabilitas data
Kesehatan di berbagai
pemangku Kesehatan, serta
pemanfaatan teknologi
biomedis.
i. pemanfaatan Teknologi
Kesehatan termasuk teknologi
biomedis untuk kepentingan
ilmu pengetahuan dan
Teknologi Kesehatan serta
Pelayanan Kesehatan menuju
pelayanan kedokteran presisi
(precision medicine).
j. penguatan dalam rangka
kedaruratan Kesehatan tata
kelola sebelum, saat, dan
setelah KLB dan wabah,
termasuk pembagian peran
dan koordinasi antar
pemangku kepentingan
terkait.
k. penguatan pendanaan
Kesehatan khususnya
pemanfaatan pendanaan yang
bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja
Negara dan Anggaran
Pendapatan dan Belanja
Daerah melalui penyusunan

7
alokasi anggaran Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah
berdasarkan prinsip
penganggaran berbasis
kinerja, penyelenggaraan
sistem informasi pendanaan
dan akun Kesehatan untuk
mengetahui besaran alokasi
dan besaran belanja bulanan
dan tahunan, luaran (output)
dan hasil (outcome),
peningkatan pelayanan
program jaminan Kesehatan,
dan penguatan koordinasi
antar lembaga penyelenggara
program jaminan Kesehatan.
l. Penguatan koordinasi dan
sinkronisasi dalam rangka
penguatan sistem ketahanan
Kesehatan dalam rangka
koordinasi dan sinkronisasi
kebijakan di bidang Kesehatan
antar kementerian/lembaga
dan pihak terkait.
pembentukan Komite
Kebijakan Sektor Kesehatan
sebagai wadah koordinasi dan
komunikasi dalam rangka
akselerasi pembangunan dan
memperkuat ketahanan
sistem Kesehatan.
Secara umum, undang-
undang ini memuat materi-materi
pokok yang disusun secara
sistematis mencakup hak dan
kewajiban, tanggung jawab
Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, penyelenggaraan
Kesehatan, Upaya Kesehatan,

8
Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
Sumber Daya Manusia Kesehatan
Tenaga Kesehatan, Perbekalan
Kesehatan, ketahanan kefarmasian
dan Alat Kesehatan, Sistem
Informasi Kesehatan, Teknologi
Kesehatan, Kejadian Luar Biasa dan
Wabah penyakit menular,
pendanaan Kesehatan, koordinasi
dan sinkronisasi penguatan sistem
ketahanan Kesehatan komite
kebijakan sektor Kesehatan,
partisipasi masyarakat, pembinaan
dan pengawasan, penyidikan, dan
ketentuan pidana.
Ketentuan Pidana pada
Undang-Undang ini telah berpijak
pada Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2023 tentang Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana dimana
beberapa rumusannya
dimaksudkan bahwa setiap Tindak
Pidana dalam peraturan perundang-
undangan harus selalu dianggap
dilakukan dengan sengaja dan
unsur kesengajaan ini harus
dibuktikan pada setiap tahap
pemeriksaan perkara.
3. II. PASAL DEMI PASAL TETAP TETAP
4. Pasal 1 TETAP TETAP
Cukup jelas.
5. Pasal 2 TETAP TETAP
Huruf a
Yang dimaksud dengan “asas
perikemanusiaan” adalah bahwa
pembangunan Kesehatan harus
dilandasi atas perikemanusiaan
yang berdasarkan pada
Ketuhanan Yang Maha Esa

9
dengan tidak membedakan
golongan agama dan bangsa.
6. Huruf b TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”asas
keseimbangan” adalah bahwa
pembangunan Kesehatan harus
dilaksanakan antara kepentingan
individu dan masyarakat, antara
fisik dan mental, serta antara
material dan sipiritual.
7. Huruf c TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”asas
manfaat” adalah bahwa
pembangunan Kesehatan harus
memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi
kemanausiaan dan
perikehidupan yang sehat bagi
setiap warga negara.
8. Huruf d TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan "asas
ilmiah" adalah bahwa dalam
penyelenggaraan Upaya
Kesehatan dilakukan
berdasarkan pada ilmu
pengetahuan dan teknologi.
9. Huruf e TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan "asas
pemerataan" adalah bahwa
pengaturan Sumber Daya
Kesehatan dimaksudkan untuk
memberikan Pelayanan
Kesehatan yang dapat dijangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat
untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
10. Huruf f TETAP TETAP

10
Yang dimaksud dengan "asas
etika dan profesionalitas" adalah
bahwa pemberian Pelayanan
Kesehatan oleh Tenaga Kesehatan
harus dapat mencapai dan
meningkatkan profesionalisme
dalam menjalankan praktik serta
memiliki etika profesi dan sikap
profesional.
11. Huruf g TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”asas
pelindungan dan keselamatan”
adalah bahwa penyelenggaraan
Upaya Kesehatan harus dapat
memberikan pelindungan dan
keselamatan kepada pemberi
Pelayanan Kesehatan yakni
Tenaga Medis juga Tenaga
Kesehatan dan penerima
Pelayanan Kesehatan dengan
mengutamakan keselamatan
Pasien, masyarakat, dan
lingkungan.
12. Huruf h TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”asas
penghormatan terhadap hak dan
kewajiban” adalah bahwa
pembangunan Kesehatan harus
dilakukan dengan menghormati
hak dan kewajiban masyarakat
sebagai bentuk kesamaan
kedudukan hukum.
13. Huruf i TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”asas
keadilan” adalah bahwa
penyelenggaraan Upaya
Kesehatan harus dapat
memberikan pelayanan yang adil
dan merata kepada semua lapisan

11
masyarakat dengan pembiayaan
yang terjangkau.
14. Huruf j TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”asas
nondiskriminatif” adalah bahwa
pembangunan Kesehatan tidak
membedakan perlakuan terhadap
kelompok gender, agama, ras,
etnis, suku bangsa, warna kulit,
kondisi fisik, status sosial, dan
antar golongan.
15. Huruf k TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”asas
pertimbangan moral dan nilai-
nilai agama” adalah bahwa
kebijakan pembangunan
Kesehatan sesuai dengan sila
Ketuhanan Yang Maha Esa dan
kemanusiaan yang adil dan
beradab sebagaimana dimaksud
dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
16. Huruf l TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”asas
partisipatif” adalah bahwa dalam
pembangunan Kesehatan
melibatkan partisipasi
masyarakat secara aktif.
17. Huruf m TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”asas
kepentingan umum” adalah
bahwa dalam pembangunan
Kesehatan harus mengutamakan
kepentingan umum di atas
kepentingan pribadi atau
golongan tertentu.
18. Huruf n TETAP TETAP

12
Yang dimaksud dengan ”asas
keterpaduan” adalah bahwa
pembangunan Kesehatan
dilakukan secara terpadu
melibatkan lintas sektor.
19. Huruf o TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”asas
kesadaran hukum” adalah bahwa
dalam pembangunan Kesehatan
menuntut peran serta kesadaran
dan kepatuhan hukum dari
masyarakat.
20. Huruf p TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”asas
kedaulatan negara” adalah bahwa
dalam pembangunan Kesehatan
harus mengutamakan
kepentingan nasional dan ikut
meningkatkan Upaya Kesehatan
untuk membangun sistem
ketahanan Kesehatan.
21. Huruf q TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”asas
kelestarian lingkungan hidup”
adalah bahwa dalam
pembangunan Kesehatan harus
dapat menjamin upaya
kelestarian kualitas lingkungan
hidup untuk generasi sekarang
dan yang akan datang demi
kepentingan bangsa dan negara.
22. Huruf r TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”kearifan
budaya” adalah bahwa dalam
pembangunan Kesehatan harus
memperhatikan dan menghormati
nilai-nilai sosial budaya yang
dianut masyarakat.
23. Huruf s TETAP TETAP

13
Yang dimaksud dengan ”asas
ketertiban dan kepastian hukum”
adalah bahwa penyelenggaraan
Upaya Kesehatan harus dapat
menimbulkan keteraturan dan
kepastian hukum dalam
masyarakat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
24. Pasal 3 SUBSTANSI Pasal 3 Memberikan penjelasan untuk
Cukup jelas. Huruf a masing-masing huruf dan
Cukup jelas menekankan penjelasan frasa
determinan Kesehatan pada huruf
c1, sehingga setiap huruf harus
diurai dan diberi penjelasan
25. SUBSTANSI BARU Huruf b Konkordan dengan DIM Pasal 3
Cukup jelas huruf a
26. SUBSTANSI BARU Huruf c Konkordan dengan DIM Pasal 3
Cukup jelas huruf a
27. SUBSTANSI BARU Huruf d Konkordan dengan DIM Pasal 3
Cukup jelas huruf a
28. SUBSTANSI BARU Huruf e Konkordan dengan DIM Pasal 3
Cukup jelas huruf a
29. SUBSTANSI BARU Huruf f Konkordan dengan DIM Pasal 3
Cukup jelas huruf a
30. SUBSTANSI BARU Huruf g Konkordan dengan DIM Pasal 3
Cukup jelas huruf a
31. SUBSTANSI BARU Huruf h Konkordan dengan DIM Pasal 3
Cukup jelas huruf a
32. Pasal 4 TETAP TETAP
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
33. SUBSTANSI BARU Huruf a1 konkordan usulan pemerintah
mendapatkan informasi dan pada batang tubuh
edukasi tentang Kesehatan
yang seimbang dan
bertanggung jawab
termasuk bagi penyandang

14
disabilitas dan orang tidak
dapat berbahasa Indonesia.
34. Huruf b TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
”derajat Kesehatan yang
setinggi-tingginya” adalah
keseimbangan yang dinamis
antara kesehatan fisik,
emosional, sosial, spiritual,
dan intelektual.
35. Huruf c TETAP TETAP
Cukup jelas.
36. Huruf d TETAP TETAP
Cukup jelas.
37. Huruf e TETAP TETAP
Cukup jelas.
38. Huruf f TETAP TETAP
Cukup jelas.
39. Huruf g TETAP TETAP
Cukup jelas.
40. Huruf h TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
“kerahasiaan informasi
kesehatan pribadinya”
termasuk didalamnya adalah
pembukaan kerahasiaan
informasi kesehatan pribadi
yang tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
41. Huruf i TETAP TETAP
Cukup jelas.
42. Huruf j REPOSISI TETAP DIHAPUS konkordan usulan pemerintah
Cukup jelas. pada batang tubuh
43. Huruf k TETAP TETAP
Cukup jelas.
44. SUBSTANSI BARU Huruf k1 konkordan usulan pemerintah
Perlindungan dari risiko pada batang tubuh
Kesehatan termasuk

15
paparan rokok, pencemaran
lingkungan, dan dampak
perubahan iklim
45. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
46. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
47. Ayat (4) TETAP Ayat (4)
Cukup jelas. huruf a
Cukup jelas.
48. SUBSTANSI BARU huruf b Memberikan penjelasan untuk
Cukup jelas. masing-masing huruf dan
menekankan penjelasan frasa
secara terbatas untuk kepentingan
pendidikan dan penelitian untuk
mengakomodir kebutuhan
pembukaan identitas pasien dalam
pendidikan dan penelitian,
mengingat dalam dunia
pendidikan khususnya tahap
pendidikan klinis dapat dibuka
identitas pasien.
49. SUBSTANSI BARU huruf c Konkordan dengan penjelasan
Yang dimaksud dengan Pasal 4 ayat (4) huruf b
secara terbatas untuk
kepentingan Pendidikan
adalah tanpa membuka
identitas pasien atau data
yang dapat ditelusuri
identitasnya kecuali
dalam penanganan klinis
pasien.
Yang dimaksud dengan
secara terbatas untuk
kepentingan penelitian
adalah tanpa membuka
identitas pasien atau data
yang dapat ditelusuri
identitasnya

16
50. SUBSTANSI BARU huruf d Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas. Pasal 4 ayat (4) huruf b
51. SUBSTANSI BARU huruf e Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas. Pasal 4 ayat (4) huruf b
52. SUBSTANSI BARU huruf f Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas. Pasal 4 ayat (4) huruf b
53. SUBSTANSI BARU huruf g Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas. Pasal 4 ayat (4) huruf b
54. SUBSTANSI BARU huruf h Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas. Pasal 4 ayat (4) huruf b
55. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas.
56. Pasal 5 TETAP TETAP
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
57. SUBSTANSI BARU Huruf a1 Reposisi dari huruf e
Cukup jelas
58. Huruf b TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”sehat”
termasuk fisik, biologi,
spiritual, dan sosial.
59. Huruf c TETAP TETAP
Cukup jelas.
60. Huruf d TETAP TETAP
Cukup jelas.
61. Huruf e REPOSISI TETAP TETAP
Cukup jelas.
62. Huruf f TETAP TETAP
Cukup jelas.
63. Ayat (2) TETAP Ayat 2 - Memberikan penjelasan untuk
Cukup jelas. Huruf a masing-masing huruf dan
Cukup jelas menekankan penjelasan frasa
pembangunan berwawasan
kesehatan, sehingga setiap
huruf harus diurai dan diberi
penjelasan
- Konsep pengarusutamaan
kesehatan telah ada berupa

17
health-in all policy, yang perlu
dikuatkan dalam RUU ini
sehingga dapat mencapai
tujuan pembangunan
kesehatan untuk mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.

64. TETAP Huruf b Konkordan dengan Pasal 5 ayat (2)


Cukup jelas huruf a
65. SUBSTANSI Huruf c Konsep pengarusutamaan
Yang dimaksud kesehatan telah ada berupa health-
dengan in all policy, yang perlu dikuatkan
“pembangunan dalam RUU ini sehingga dapat
berwawasan mencapai tujuan pembangunan
Kesehatan” adalah kesehatan untuk mewujudkan
pembangunan yang derajat kesehatan masyarakat
berdasar kepada yang setinggi-tingginya.
paradigma sehat yang
di lakukan dengan
strategi
pengarusutamaan
kesehatan dalam
pembangunan,
penguatan upaya
Kesehatan yang
mengutamakan
promotif preventif dan
pemberdayaan
masyarakat.

66. Ayat (3) TETAP TETAP


Cukup jelas.
67. Pasal 6 TETAP TETAP
Ayat (1)
Agar Upaya Kesehatan berhasil
guna dan berdaya guna,
Pemerintah Pusat perlu
merencanakan, mengatur,

18
menyelenggarakan, serta
membina dan mengawasi
penyelenggaraan Upaya
Kesehatan ataupun sumber
dayanya secara serasi dan
seimbang dengan melibatkan
peran serta aktif masyarakat.
68. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
69. Pasal 7 TETAP TETAP
Cukup jelas.
70. Pasal 8 TETAP TETAP
Cukup jelas.
71. Pasal 9 TETAP TETAP
Cukup jelas.
72. Pasal 10 TETAP TETAP
Ayat (1)
Untuk dapat terselenggaranya
Pelayanan Kesehatan yang merata
kepada masyarakat, diperlukan
ketersediaan Sumber Daya
Kesehatan antara lain Tenaga
Medis, Tenaga Kesehatan,
Fasilitas Pelayanan Kesehatan,
Perbekalan Kesehatan, Sistem
Informasi Kesehatan, serta
Teknologi Kesehatan yang merata
ke seluruh wilayah sampai ke
daerah terpencil sehingga
memudahkan masyarakat dalam
memperoleh Pelayanan
Kesehatan.
73. Ayat (2) REDAKSIONAL Ayat (2) - Mengubah kata “fasilitas”
Yang dimaksud dengan ”fasilitas Yang dimaksud dengan menjadi “insentif” sesuai
fiskal” antara lain pengurangan “insentif fiskal” antara lain dengan ketentuan Pasal 101
atau pembebasan pajak fasilitas yang diberikan oleh ayat (2) Undang-Undang Nomor
penghasilan badan, bea masuk, Pemerintah Pusat dan/atau 1 Tahun 2022 tentang HKPP
atau pajak pertambahan nilai, Pemerintah Daerah sesuai - Konkordan dengan usulan
yang dilakukan sesuai dengan dengan ketentuan pemerintah pada batang tubuh

19
ketentuan peraturan perundang- peraturan perundang-
undangan. undangan di bidang
Yang dimaksud dengan ”fasilitas perpajakan.
non-fiskal” antara lain Yang dimaksud dengan
pemangkasan birokrasi dan “insentif nonfiskal” antara
kemudahan perizinan berusaha, lain kemudahan perizinan
yang dilakukan sesuai dengan berusaha yang dilakukan
ketentuan peraturan perundang- sesuai dengan ketentuan
undangan. peraturan perundang-
undangan.
74. Pasal 11 SUBSTANSI Pasal 11 Menambahkan penjelasan
Cukup jelas. Ketersediaan akses terhadap mengenai Ketersediaan akses
Fasilitas Pelayanan Kesehatan terhadap Fasilitas Pelayanan
serta informasi dan edukasi Kesehatan serta informasi dan
Kesehatan termasuk bagi edukasi Kesehatan serta
masyarakat terluar, terpencil, dan cakupannya bagi masyarakat
termiskin. terluar, terpencil, dan termiskin
75. Pasal 12 TETAP TETAP
Cukup jelas.
76. SUBSTANSI BARU Pasal 12A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. Pemerintah pada Batang Tubuh
77. Pasal 13 TETAP TETAP
Partisipasi masyarakat secara aktif
dalam penyelenggaraan Upaya
Kesehatan perlu digerakkan dan
diarahkan agar dapat berdaya guna dan
berhasil guna.
78. Pasal 14 TETAP TETAP
Cukup jelas.
79. SUBSTANSI BARU Pasal 14A - Konkordan dengan usulan
Ayat (1) Pemerintah pada Batang
Yang dimaksud dengan Tubuh
“lembaga” seperti konsil - Memberikan contoh Lembaga
pada penjelasan
80. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas Pemerintah pada Batang Tubuh
81. SUBSTANSI BARU Pasal 14B - Konkordan dengan usulan
Cukup jelas Pemerintah pada Batang
Tubuh

20
82. Pasal 15 SUBSTANSI DIHAPUS - Konkordan dengan usulan
83. Ayat (1) Pemerintah pada Batang
Cukup jelas. Tubuh

84. Ayat (2) SUBSTANSI Pasal 15 - Menambahkan penjelasan


Yang dimaksud dengan “Upaya Ayat (1) mengenai upaya kesehatan
Kesehatan perseorangan yang Yang dimaksud dengan “Upaya perseorangan yang bersifat
bersifat promotif” adalah suatu Kesehatan perseorangan yang paliatif.
kegiatan dan/atau serangkaian bersifat promotif” adalah suatu - Konkordan dengan usulan
kegiatan Pelayanan Kesehatan kegiatan dan/atau serangkaian Pemerintah pada batang tubuh.
yang lebih mengutamakan kegiatan Pelayanan Kesehatan
kegiatan yang bersifat promosi yang lebih mengutamakan
Kesehatan atau kegiatan lain kegiatan yang bersifat promosi
untuk menunjang tercapainya Kesehatan atau kegiatan lain
hidup sehat, misalnya untuk menunjang tercapainya
memberikan penjelasan/edukasi hidup sehat, misalnya
kepada Pasien dan/atau keluarga memberikan
Pasien tentang penyakit penjelasan/edukasi kepada
degeneratif/masalah kesehatan, Pasien dan/atau keluarga
faktor risiko, dan gaya hidup Pasien tentang penyakit
sehat. degeneratif/masalah
Yang dimaksud dengan “Upaya kesehatan, faktor risiko, dan
Kesehatan perseorangan yang gaya hidup sehat.
bersifat preventif” adalah suatu Yang dimaksud dengan “Upaya
kegiatan pencegahan terhadap Kesehatan perseorangan yang
suatu masalah bersifat preventif” adalah suatu
kesehatan/penyakit untuk kegiatan pencegahan terhadap
menghindari atau mengurangi suatu masalah
risiko, masalah, dan dampak kesehatan/penyakit untuk
buruk akibat penyakit, misalnya menghindari atau mengurangi
pelaksanaan imunisasi dasar risiko, masalah, dan dampak
pada bayi, vaksinasi meningitis buruk akibat penyakit,
bagi jamaah haji dan umrah, dan misalnya pelaksanaan
skrining penyakit tidak menular. imunisasi dasar pada bayi,
Yang dimaksud dengan “Upaya vaksinasi meningitis bagi
Kesehatan perseorangan yang jamaah haji dan umrah, dan
bersifat kuratif” adalah suatu skrining penyakit tidak
kegiatan dan/atau serangkaian menular.
kegiatan pengobatan yang

21
ditujukan untuk penyembuhan Yang dimaksud dengan “Upaya
penyakit, pengurangan Kesehatan perseorangan yang
penderitaan akibat penyakit, dan bersifat kuratif” adalah suatu
pengendalian penyakit agar kegiatan dan/atau serangkaian
kualitas penderita dapat terjaga kegiatan pengobatan yang
seoptimal mungkin, misalnya ditujukan untuk penyembuhan
pengobatan penyakit pada Pasien. penyakit, pengurangan
Yang dimaksud dengan “Upaya penderitaan akibat penyakit,
Kesehatan perseorangan yang dan pengendalian penyakit agar
bersifat rehabilitatif” adalah kualitas penderita dapat terjaga
kegiatan dan/atau serangkaian seoptimal mungkin, misalnya
kegiatan untuk mengembalikan pengobatan penyakit pada
bekas penderita penyintas ke Pasien.
dalam masyarakat sehingga dapat Yang dimaksud dengan “Upaya
berfungsi lagi sebagai anggota Kesehatan perseorangan yang
masyarakat yang berguna untuk bersifat rehabilitatif” adalah
dirinya dan masyarakat kegiatan dan/atau serangkaian
semaksimal mungkin sesuai kegiatan untuk mengembalikan
dengan kemampuannya, bekas penderita penyintas ke
misalnya melatih kemampuan dalam masyarakat sehingga
hidup penyintas penyakit stroke dapat berfungsi lagi sebagai
atau gagal jantung menjadi anggota masyarakat yang
kembali produktif. berguna untuk dirinya dan
masyarakat semaksimal
mungkin sesuai dengan
kemampuannya, misalnya
melatih kemampuan hidup
penyintas penyakit stroke atau
gagal jantung menjadi kembali
produktif
Yang dimaksud dengan “Upaya
Kesehatan perseorangan yang
bersifat paliatif” adalah
pelayanan dengan pendekatan
yang bertujuan memperbaiki
kualitas hidup pasien dan
keluarga yang menghadapi
masalah yang berhubungan
dengan penyakit yang dapat

22
mengancam jiwa dengan
mencegah dan mengurangi
penderitaan melalui identifikasi
dini, penilaian yang seksama,
pengobatan nyeri dan gejala
fisik lain, masalah psikososial,
dan spiritual
85. Ayat (3) REDAKSIONAL Yang dimaksud dengan “Upaya Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan “Upaya Kesehatan masyarakat yang bersifat Pemerintah pada Batang Tubuh
Kesehatan masyarakat yang promotif” adalah kegiatan Pelayanan
bersifat promotif” adalah kegiatan Kesehatan yang ditujukan kepada
Pelayanan Kesehatan yang masyarakat atau kelompok yang
ditujukan kepada masyarakat mengutamakan literasi dan edukasi
atau kelompok yang kesehatan, misalnya sosialisasi perilaku
mengutamakan literasi dan hidup bersih dan sehat, penyuluhan
edukasi kesehatan, misalnya kesehatan lingkungan, dan penyuluhan
sosialisasi perilaku hidup bersih pembasmian jentik nyamuk.
dan sehat, penyuluhan kesehatan Yang dimaksud dengan “Upaya
lingkungan, dan penyuluhan Kesehatan masyarakat yang bersifat
pembasmian jentik nyamuk. preventif” adalah suatu kegiatan
Yang dimaksud dengan “Upaya pencegahan terhadap suatu masalah
Kesehatan masyarakat yang kesehatan/penyakit untuk menghindari
bersifat preventif” adalah suatu atau mengurangi risiko, masalah, dan
kegiatan pencegahan terhadap dampak buruk akibat penyakit, misalnya
suatu masalah upaya pencegahan pencemaran
kesehatan/penyakit untuk lingkungan, vaksinasi masal, dan
menghindari atau mengurangi skrining penyakit menular.
risiko, masalah, dan dampak Yang dimaksud dengan “Upaya
buruk akibat penyakit, misalnya Kesehatan masyarakat yang bersifat
upaya pencegahan pencemaran kuratif” adalah kegiatan untuk
lingkungan, vaksinasi masal, dan memulihkan gangguan Kesehatan
skrining penyakit menular. terhadap masyarakat yang disebabkan
Yang dimaksud dengan “Upaya oleh lingkungan, vektor atau agen,
Kesehatan masyarakat yang misalnya memulihkan lingkungan yang
bersifat kuratif” adalah kegiatan tercemar, menghilangkan vektor atau
untuk memulihkan gangguan agen.
Kesehatan terhadap masyarakat Yang dimaksud dengan “Upaya
yang disebabkan oleh lingkungan, Kesehatan masyarakat yang bersifat
vektor atau agen, misalnya rehabilitatif” adalah kegiatan

23
memulihkan lingkungan yang mengembalikan penyintas untuk kembali
tercemar, menghilangkan vektor ke masyarakat, misalnya rehabilitasi
atau agen. medis dan sosial bagi rehabilitan
Yang dimaksud dengan “Upaya penyalah guna narkotika atau rehabilitan
Kesehatan masyarakat yang gangguan jiwa.
bersifat rehabilitatif” adalah
kegiatan mengembalikan Upaya kesehatan masyarakat sebagai
penyintas untuk kembali ke barang publik (public goods) secara
masyarakat, misalnya rehabilitasi ekonomi bercirikan (1) ada eksternalitas
medis dan sosial bagi penyintas (2) marginal cost mendekati nol.
penyalah guna narkotika dan Intervensi dengan ekternalitas: edukasi,
penyintas kelainan kesehatan skrining, imunisasi, pengendalian
jiwa. penyakit menular, dan intervensi
individu lainnya yang memiliki
ekternalitas. Intervensi dengan marginal
cost mendekati nol: regulasi (pembatasan
rokok, konsumsi garam, konsumsi
makanan dan minuman kadar gula
berlebih, dan lain-lain), kampanye
edukasi massa (media massa dan lain-
lain)

86. Ayat (4) DIHAPUS DIHAPUS Konkordan dengan usulan


Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh
87. SUBSTANSI BARU Pasal 15A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah pada batang tubuh
88. Pasal 16 SUBSTANSI DIHAPUS - Konkordan dengan usulan
Ayat (1) Pemerintah pada Batang
Cukup jelas. Tubuh
- Reposisi ke Pasal 14B ayat (3)
89. Ayat (2) SUBSTANSI Pasal 16 Sesuai dengan usulan pemerintah
Huruf a Huruf a dalam batang tubuh
Cukup jelas. Cukup jelas
90. Huruf b TETAP TETAP
Cukup jelas.
91. Huruf c TETAP TETAP
Cukup jelas.
92. Huruf d TETAP TETAP

24
Cukup jelas.
93. Huruf e TETAP TETAP
Cukup jelas.
94. Huruf f TETAP TETAP
Cukup jelas.
95. Huruf g TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
“sumber daya lain” antara
lain industri bidang
Kesehatan dan institusi
pendidikan bidang
Kesehatan.
96. Pasal 17 TETAP TETAP
Cukup jelas.
97. Pasal 18 TETAP TETAP
Cukup jelas.
98. Pasal 19 TETAP TETAP
Cukup jelas.
99. Pasal 20 TETAP TETAP
Cukup jelas.
100. Pasal 21 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
101. Ayat (2) SUBSTANSI Ayat (2) konkordan usulan pemerintah
Yang dimaksud dengan pada batang tubuh
“Telekesehatan” adalah
pemberian pelayanan
kesehatan kepada pasien
melalui teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) yang berfokus
pada upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta
pendidikan dan pelatihan
dengan mengutamakan mutu
dan keselamatan pasien.
102. SUBSTANSI BARU Ayat (2a) konkordan usulan pemerintah
Cukup jelas. pada batang tubuh
103. SUBSTANSI BARU Ayat (2b) konkordan usulan pemerintah
Cukup jelas. pada batang tubuh

25
104. Huruf a SUBSTANSI DIHAPUS konkordan usulan pemerintah
Bentuk Pelayanan pada batang tubuh
Kesehatan pada
Telekesehatan antara lain
informasi dan edukasi
kesehatan, baik promotif,
preventif, dan rehabilitatif,
serta pelatihan bidang
kesehatan.
105. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS konkordan usulan pemerintah
Bentuk Pelayanan pada batang tubuh
Kesehatan pada
Telemedisin antara lain
asuhan medis/klinis
dan/atau layanan
konsultasi kesehatan.
106. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS konkordan usulan pemerintah
Cukup jelas. pada batang tubuh

107. Ayat (4) SUBSTANSI TETAP


Cukup jelas.

108. SUBSTANSI BARU Pasal 21A Sesuai usulan Pemerintah pada


huruf a batang tubuh
Yang dimaksud dengan
Pelayanan Kesehatan primer
adalah setiap kegiatan
dan/atau serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan pada
fasilitas pelayanan tingkat
pertama, jejaring dan
jaringannya dalam bentuk
promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif dan/atau paliatif.
109. SUBSTANSI BARU Huruf b Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
110. SUBSTANSI BARU Pasal 21B Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas batang tubuh

26
111. REPOSISI DENGAN Pasal 21C Sesuai usulan Pemerintah pada
PERUBAHAN Cukup jelas batang tubuh
REDAKSIONAL
112. SUBSTANSI BARU Pasal 21 D Sesuai usulan Pemerintah pada
Yang dimaksud dengan pemerintah batang tubuh
desa adalah Kepala Desa atau yang
disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa
113. SUBSTANSI BARU Pasal 21E Sesuai usulan Pemerintah pada
Ayat (1) batang tubuh
Cukup Jelas
114. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup Jelas batang tubuh
115. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Sesuai usulan Pemerintah pada
Huruf a batang tubuh
Yang dimaksud dengan
Pelayanan kesehatan dengan
pendekatan siklus hidup yang
saling terintegrasi dalam
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tingkat pertama seperti:
a. Siklus hidup Ibu Hamil,
Bersalin dan Nifas
diselenggarakan antara
lain pelayanan antenatal
sesuai standar,
persalinan normal dan
rujukan, pelayanan nifas,
dan penatalaksanaan
masalah kesehatan.
b. Siklus hidup bayi dan
anak pra sekolah
diselenggarakan antara
lain pelayanan neonatal
esensial, pemantauan
tumbuh kembang,
imunisasi, manajemen
terpadu balita sakit, dan

27
penatalaksanaan
masalah Kesehatan.
c. Siklus hidup anak usia
sekolah dan remaja
diselenggarakan antara
lain penjaringan usia
sekolah, pelayanan
kesehatan peduli remaja,
dan penatalaksanaan
masalah kesehatan.
d. Siklus hidup Usia
Produktif
diselenggarakan antara
lain pelayanan skrining
diabetes melitus, skrining
kanker, skrining jantung
dan stroke, skrining
ppok, skrining masalah
kejiwaan, dan
penatalaksanaan
masalah Kesehatan.
e. Siklus hidup lanjut usia
diselenggarakan antara
lain pelayanan skrining
diabetes melitus, skrining
kanker, skrining jantung
dan stroke, skrining
ppok, skrining masalah
kejiwaan, skrining
geriatri, dan
penatalaksanaan
masalah Kesehatan.

Yang dimaksud dengan


Pelayanan kesehatan dengan
pendekatan siklus hidup yang
saling terintegrasi antar
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tingkat pertama adalah

28
Pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan secara
komprehensif sesuai dengan
kebutuhan penerima pelayanan
kesehatan yang dilakukan
terintegrasi antar Puskesmas
dan jaringannya, Klinik
pratama, praktik mandiri
tenaga kesehatan dan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat
pertama lainnya serta Lembaga
Kemasyarakatan
Desa/Kelurahan.
Yang dimaksud dengan “harus
mempertimbangkan Pelayanan
Kesehatan di daerah terpencil
perbatasan dan kepulauan”
termasuk penyelenggaraan
pelayanan kesehatan bergerak
dan task shifting
116. SUBSTANSI BARU Huruf b Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
117. SUBSTANSI BARU Huruf c Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas batang tubuh
118. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
119. SUBSTANSI BARU Ayat (5) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
120. SUBSTANSI BARU Ayat (6) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
121. SUBSTANSI BARU Ayat (7) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
122. SUBSTANSI BARU Ayat (8) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
123. SUBSTANSI BARU Pasal 21F Sesuai usulan Pemerintah pada
Ayat (1) batang tubuh
Cukup jelas.
124. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh

29
125. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
126. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
127. SUBSTANSI BARU Ayat (5) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
128. SUBSTANSI BARU Ayat (6) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
129. SUBSTANSI BARU Ayat (7) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
130. SUBSTANSI BARU Ayat (8) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
131. SUBSTANSI BARU Ayat (9) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
132. SUBSTANSI BARU Ayat (10) Sesuai usulan Pemerintah pada
Yang dimaksud dengan “Mitra batang tubuh
Kesehatan” dapat berupa
lembaga swadaya masyarakat,
tokoh agama, tokoh
masyarakat, komunitas peduli
kesehatan, corporate social
responsibility Kesehatan.
133. SUBSTANSI BARU Ayat (11) Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
134. SUBSTANSI BARU Pasal 21G Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
135. SUBSTANSI BARU Pasal 21H Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh

136. SUBSTANSI BARU Pasal 21I Sesuai usulan Pemerintah pada


Cukup jelas. batang tubuh
137. SUBSTANSI BARU Pasal 21J Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
138. SUBSTANSI BARU Pasal 21K Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh
139. SUBSTANSI BARU Pasal 21L Sesuai usulan Pemerintah pada
Cukup jelas. batang tubuh

30
140. Pasal 22 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

141. Pasal 23 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan


Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.
142. Ayat (2) SUBSTANSI Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. DIHAPUS pemerintah dalam batang tubuh
143. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan ”Fasilitas pemerintah dalam batang tubuh
Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama” antara lain Puskesmas,
klinik pratama, praktik mandiri
Tenaga Medis, Tenaga Kesehatan,
laboratorium, dan apotek.
144. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
145. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
146. Pasal 24 SUBSTANSI Pasal 24 Menambahkan penjelasan
Ayat (1) Ayat (1) pelayanan Kesehatan tingkat
Cukup jelas. Yang dimaksud dengan lanjut untuk memperjelas cakupan
“Pelayanan Kesehatan norma.
tingkat lanjut” termasuk
pelayanan skrining dan
deteksi dini, homecare,
telemedicine, pelayanan
kesehatan bergerak,
pelayanan kesehatan pada
pos kesehatan, pelayanan
kesehatan yang
menggunakan teknologi
terbaru, dan pelayanan
berbasis penelitian.

31
147. Ayat (2) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”Fasilitas
Pelayanan Kesehatan tingkat
lanjut” antara lain klinik utama,
rumah sakit, praktik mandiri
dokter spesialis-subspesialis.

148. SUBSTANSI BARU Ayat (2a) Konkordan dengan usulan


Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
149. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
150. Pasal 25 SUBSTANSI Pasal 25 Memberikan penjelasan untuk
Cukup jelas. Ayat (1) tiap-tiap ayat dan menekankan
Yang dimaksud “berstandar penjelasan frasa “berstandar
internasional” antara lain internasional” pada Ayat (1)
terakreditasi secara
internasional
151. SUBSTANSI BARU Ayat (2) konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
152. Pasal 26 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
153. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
154. Ayat (3) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan “rujukan
secara vertikal” adalah rujukan
dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan perujuk ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan penerima
rujukan yang memiliki tingkatan
kompetensi Pelayanan Kesehatan
yang lebih tinggi. Rujukan secara
vertikal juga dapat dilakukan
pada Pasien yang telah selesai
ditangani di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan penerima rujukan dan
masih membutuhkan perawatan
lanjutan di Fasilitas Pelayanan

32
Kesehatan perujuk atau di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
lain yang memiliki tingkatan
kompetensi sesuai dengan
kebutuhan medis Pasien saat itu.
Yang dimaksud dengan “rujukan
secara horizontal” adalah rujukan
dari Fasilitas Pelayanan
Kesehatan perujuk ke Fasilitas
Pelayanan Kesehatan penerima
rujukan yang sama tingkatan
pelayanan kesehatannya, namun
memiliki jenis kompetensi
tertentu yang tidak dimiliki oleh
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
perujuk.
155. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas.
156. Ayat (5) TETAP TETAP
Kemampuan pelayanan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan didasarkan
antara lain pada jenis Pelayanan
Kesehatan, jenis Tenaga
Kesehatan, kapasitas tempat
tidur, sarana dan prasarana,
peralatan Kesehatan, Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan, dan
daya tampung Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
157. Ayat (6) TETAP TETAP -
Cukup jelas.
158. Ayat (7) TETAP TETAP
Cukup jelas.
159. Pasal 27 TETAP Pasal 27 - Konkordan dengan usulan
Ayat (1) Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas. Yang dimaksud dengan “di
seluruh wilayah Indonesia”
yaitu termasuk daerah
terpencil, perbatasan,

33
kepulauan, komunitas khusus,
lembaga pendidikan
keagamaan dan pesantren,
serta daerah yang tidak
diminati swasta.
160. SUBSTANSI BARU Ayat (1a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
161. Ayat (2) TETAP TETAP -
Cukup jelas.
162. Ayat (3) SUBSTANSI Ayat (3) Menambahkan penjelasan
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan menyesuaikan dengan usulan
”masyarakat rentan” antara lain ”masyarakat rentan” antara Pemerintah pada Batang Tubuh
ibu hamil dan menyusui, bayi, lain individu yang tidak
balita, dan lanjut usia. memiliki akses terhadap
pelayanan kesehatan dan
asuransi kesehatan yang
memadai, individu dengan
status sosial-ekonomi rendah,
masyarakat dengan penyakit
penyerta (penyakit kronis),
perempuan termasuk yang
sedang hamil dan menyusui,
bayi, balita, remaja, dan lanjut
usia, individu dengan
disabilitas, individu dengan
gangguan jiwa, individu yang
tersisihkan secara sosial
karena kepercayaan/agama
atau etnis/suku, atau
gender/seksualitas, status
HIV/AIDS, serta status
kewarganegaraan, individu
yang tinggal di wilayah 3T
termasuk masyarakat adat,
individu yang tinggal di rumah
tangga tanpa akses ke air
bersih dan sanitasi yang
memadai, individu yang tinggal
di hunian sempit atau institusi

34
sosial dengan ruang privat
yang terbatas.
163. Ayat (4) SUBSTANSI Ayat (4) Konkordan dengan usulan
Huruf a Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
Pembangunan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
tingkat lanjut dilakukan
dengan memperhitungkan
rasio jumlah tempat tidur
dibandingkan dengan
jumlah penduduk.
164. Huruf b TETAP TETAP
Cukup jelas.
165. SUBSTANSI BARU Huruf c Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah dalam batang tubuh
cakupan layanan
fasilitas pelayanan
Kesehatan antara lain
melalui kunjungan
rumah.
166. Ayat (5) REDAKSIONAL Pasal 27A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Cukup Jelas.
167. Ayat (6) SUBSTANSI Ayat (2)
Cukup jelas. Cukup jelas.
168. Ayat (7) SUBSTANSI Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. DIHAPUS pemerintah dalam batang tubuh
Reposisi ke Pasal 21E
169. Ayat (8) SUBSTANSI DIHAPUS
Cukup jelas.
170. Pasal 28 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
171. Pasal 29 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan “Upaya pemerintah dalam batang tubuh
Kesehatan masyarakat melalui
Pelayanan Kesehatan masyarakat”
merupakan struktur pembagian kerja
(work breakdown structure).

35
172. Pasal 30 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.
173. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan ”edukasi” pemerintah dalam batang tubuh
adalah penyuluhan mengenai
perilaku hidup bersih dan sehat
di lingkungan masyarakat.
Yang dimaksud dengan
”surveilans kesehatan” adalah
kegiatan pengamatan yang
sistematis dan terus menerus
terhadap data dan informasi
tentang kejadian penyakit atau
masalah Kesehatan dan kondisi
yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan
penyakit atau masalah Kesehatan
untuk memperoleh dan
memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan
pengendalian dan
penanggulangan secara efektif
dan efisien.
Yang dimaksud dengan
”imunisasi” adalah suatu upaya
untuk
menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif
terhadap suatu penyakit sehingga
bila suatu saat terpajan dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit
atau hanya mengalami sakit
ringan.
Skrining penyakit ditujukan bagi
penyakit menular dan penyakit
tidak menular, contoh: skrining
TBC, HIV-AIDS, hepatitis,

36
hipertensi, diabetes melitus,
jantung, dan stroke.
174. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
175. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

176. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan


Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

177. Pasal 31 SUBSTANSI DIHAPUS


Ayat (1)
Cukup jelas.
178. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Huruf a pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.

179. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan


Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

180. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan


Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

181. Huruf d SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan


Intervensi Pelayanan pemerintah dalam batang tubuh
Kesehatan masyarakat yang
tidak dapat dilakukan oleh
Puskesmas berupa
kesehatan masyarakat yang
memerlukan peran lintas
sektor terkait, antara lain
penyediaan air bersih,
jamban sehat, pemulihan
lingkungan yang tercemar,
pemberantasan vektor dan
agen penyebab penyakit
menular.
182. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

37
183. Pasal 32 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
184. Pasal 33 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Huruf a pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.
185. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
186. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
187. Huruf d SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
188. Huruf e SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Penelitian dan pengembangan pemerintah dalam batang tubuh
Kesehatan ditujukan untuk
meningkatan pembangunan
Kesehatan nasional.
189. Huruf f SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
190. Pasal 34 REPOSISI TETAP DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Yang dimaksud dengan
masyarakat adalah penduduk
setempat yang dapat didukung
oleh organisasi kemasyarakatan,
filantropi, dan Organisasi Profesi.
191. Ayat (2) REPOSISI DENGAN DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. PERUBAHAN pemerintah dalam batang tubuh
SUBSTANSI
192. Ayat (3) REPOSISI DENGAN DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. PERUBAHAN pemerintah dalam batang tubuh
REDAKSIONAL
193. Ayat (4) REPOSISI DENGAN DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan tenaga PERUBAHAN pemerintah dalam batang tubuh
pendamping adalah seseorang REDAKSIONAL
yang memiliki kemampuan untuk
mendampingi serta membantu
proses pengambilan keputusan
yang dilakukan oleh masyarakat
dalam mengadopsi inovasi di

38
bidang kesehatan, misalnya
lembaga swadaya masyarakat,
organisasi kemasyarakatan
(community based organization),
institusi pendidikan, Organisasi
Profesi.
194. Pasal 35 REPOSISI TETAP DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
195. Pasal 36 REPOSISI TETAP DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
196. Pasal 37 REPOSISI TETAP DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan Pemerintah pemerintah dalam batang tubuh
Daerah termasuk perangkat desa, dan
struktur lembaga kemasyarakatan
(rukun warga dan rukun tetangga).
197. Pasal 38 TETAP TETAP
Cukup jelas.
198. Pasal 39 TETAP TETAP
Cukup jelas.
199. Pasal 40 TETAP TETAP
Cukup jelas.
200. Pasal 41 TETAP TETAP
Cukup jelas.
201. REPOSISI TETAP Pasal 41A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
202. REPOSISI TETAP Pasal 41B Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
203. Pasal 42 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
204. Ayat (2) TETAP Ayat (2) Menambahkan penjelasan pada
Cukup jelas. Huruf a Pasal 42 ayat (2) huruf b, sehingga
Cukup jelas setiap huruf perlu diuraikan dan
diberi penjelasan
205. SUBSTANSI BARU Huruf b Konkordan dengan DIM Pasal 42
Yang dimaksud dengan ayat (2) huruf a
“tindak pidana
kekerasan seksual
lainnya” adalah tindak

39
pidana sebagaimana
dimaksud dalam
Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2023 tentang
Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana.
206. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
207. Ayat (4) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan “konselor”
dalam ketentuan ini adalah setiap
orang yang telah memiliki
sertifikat sebagai konselor melalui
pendidikan dan pelatihan. Yang
dapat menjadi konselor adalah
dokter, psikolog, tokoh
masyarakat, tokoh agama, dan
setiap orang yang mempunyai
minat dan memiliki keterampilan
untuk itu.
208. Pasal 43 REDAKSIONAL Pasal 43 Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan “ tindakan Yang dimaksud dengan “ tindakan pemerintah dalam batang tubuh
aborsi yang tidak aman dan tidak aborsi yang, tidak aman, dan tidak
bertanggung jawab” adalah aborsi yang bertanggung jawab” adalah aborsi
dilakukan dengan paksaan dan tanpa yang dilakukan dengan paksaan dan
persetujuan perempuan yang tanpa persetujuan perempuan yang
bersangkutan, yang dilakukan oleh bersangkutan, yang dilakukan oleh
Tenaga Kesehatan yang tidak Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan
profesional, tanpa mengikuti standar yang tidak profesional, tanpa
profesi dan pelayanan yang berlaku, mengikuti standar profesi dan
diskriminatif, atau lebih pelayanan yang berlaku,
mengutamakan imbalan materi diskriminatif, atau lebih
daripada indikasi medis. mengutamakan imbalan materi
daripada indikasi medis.
209. Pasal 44 TETAP TETAP
Cukup jelas.
210. Pasal 45 SUBSTANSI Ayat (1) Menambahkan penjelasan pada
Cukup jelas. Cukup jelas Pasal 45 ayat (1b), sehingga setiap

40
ayat perlu diuraikan dan diberi
penjelasan
211. SUBSTANSI BARU Ayat (1a) Konkordan dengan DIM Penjelasan
Cukup jelas Pasal 45 ayat (1b)
212. SUBSTANSI BARU Ayat (1b) Konkordan dengan DIM Penjelasan
Yang dimaksud dengan Pasal 45 ayat (1b)
pelayanan keluarga berencana
antara lain konsultasi
pelayanan keluarga berencana
termasuk metode penggunaan
alat kontrasepsi.
213. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan DIM Penjelasan
Cukup jelas Pasal 45 ayat (1b)
214. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan DIM Penjelasan
Cukup jelas Pasal 45 ayat (1b)
215. Pasal 46 TETAP TETAP
Cukup jelas.
216. Pasal 47 REPOSISI TETAP DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
217. SUBSTANSI BARU Pasal 47A Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh.
Cukup jelas.
218. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
219. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh.
220. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Menambahkan penjelasan
Yang dimaksud “tanggung “tanggung jawab dalam upaya
jawab dalam upaya Kesehatan Kesehatan bayi dan anak”
bayi dan anak” termasuk
menyediakan pelayanan
kesehatan di sekolah yang
menerima anak disabilitas baik
di sekolah khusus maupun
sekolah inklusi sehingga tidak
akan mengganggu Kesehatan
bayi dan anak dalam mengikuti
Pendidikan dan tidak terjadi
diskriminasi dan tindak

41
kekerasan yang dapat
membahayakan Kesehatan
bayi dan anak
221. Pasal 48 SUBSTANSI Pasal 48
Ayat (1) Ayat (1)
Pemberian air susu ibu ekslusif Yang dimaksud dengan
merupakan pemberian hanya air “indikasi medis” dalam
susu ibu selama 6 (enam) bulan ketentuan ini adalah kondisi
dan dapat terus dilanjutkan kesehatan ibu yang tidak
sampai dengan 2 (dua) tahun memungkinkan memberikan
dengan memberikan makanan air susu ibu berdasarkan
pendamping air susu ibu (MP-ASI) indikasi medis yang ditetapkan
sebagai tambahan makanan oleh tenaga medis.
sesuai dengan kebutuhan bayi.
Yang dimaksud dengan “indikasi
medis” dalam ketentuan ini
adalah kondisi kesehatan ibu
yang tidak memungkinkan
memberikan air susu ibu
berdasarkan indikasi medis yang
ditetapkan oleh tenaga medis.
222. SUBSTANSI BARU Ayat (1a)
Cukup jelas
223. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
224. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
225. Ayat (3) SUBSTANSI BARU TETAP Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
226. Pasal 49 TETAP TETAP
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan
“kebijakan” dalam ketentuan ini
berupa pembuatan norma,
standar, prosedur, dan kriteria.
227. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
228. Pasal 50 TETAP TETAP
Cukup jelas.

42
229. Pasal 51 REPOSISI TETAP DIHAPUS - Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh
- Reposisi ke Pasal 47A
230. Pasal 52 TETAP TETAP
Cukup jelas
231. Pasal 53 TETAP TETAP
Cukup jelas.
232. Pasal 54 TETAP TETAP
Cukup jelas.
233. Pasal 55 TETAP TETAP
Cukup jelas.
234. SUBSTANSI BARU Pasal 55A
Cukup jelas
235. Pasal 56 SUBSTANSI Pasal 56 Menambahkan penjelasan pada
Cukup jelas. Ayat (1) Pasal 56 ayat (2), sehingga setiap
Cukup jelas. ayat perlu diuraikan dan diberi
penjelasan
236. SUBSTANSI BARU Ayat (1a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
237. SUBSTANSI BARU Ayat (1b) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
238. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan
Kesehatan reproduksi remaja Pasal 56 ayat (1)
dilakukan agar terbebas dari
berbagai gangguan Kesehatan
yang dapat menghambat
kemampuan menjalani
kehidupan reproduksi secara
sehat.
Kesehatan jiwa remaja
dilakukan agar menjadi remaja
yang sehat dan bahagia,
terbebas dari masalah dan
gangguan kesehatan jiwa.
239. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas. Pasal 56 ayat (1)
240. Pasal 57 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh

43
Edukasi, informasi, dan
pelayanan mengenai Kesehatan
remaja termasuk Kesehatan
reproduksi remaja dilakukan
dengan memperhatikan masalah
dan kebutuhan agar terbebas dari
berbagai gangguan Kesehatan
dan penyakit yang dapat
menghambat pengembangan
potensi remaja.
Setiap anak usia sekolah dan
remaja berhak mendapatkan
pendidikan Kesehatan melalui
sekolah dan madrasah maupun
luar sekolah untuk meningkatkan
kemampuan hidup anak usia
sekolah dan remaja dalam
lingkungan hidup yang sehat
sehingga dapat belajar, tumbuh
dan berkembang secara harmonis
dan optimal menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas.
241. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
242. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
243. SUBSTANSI BARU Pasal 57A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh.
244. Pasal 58 SUBSTANSI Pasal 58 Menambahkan penjelasan pada
Cukup jelas. Cukup jelas Pasal 58 ayat (2), sehingga setiap
ayat perlu diuraikan dan diberi
penjelasan
245. Pasal 59 SUBSTANSI Pasal 59 Menambahkan penjelasan pada
Cukup jelas. Ayat (1) Pasal 59 ayat (2), sehingga setiap
Cukup jelas ayat perlu diuraikan dan diberi
penjelasan
246. SUBSTANSI BARU Ayat (1a) Konkordan dengan usulan
Upaya kesehatan penyandang pemerintah dalam batang tubuh.
disabilitas termasuk upaya

44
kesehatan bagi perempuan Menambahkan penjelasan
disabilitas sebagai calon ibu mengenai upaya kesehatan pada
dan ibu, upaya kesehatan penyandang disabilitas.
terhadap anak yang dideteksi
akan mengalami disabilitas
atau dilahirkan sebagai
penyandang disabilitas, serta
dukungan bagi keluarga yang
mempunyai anggota
penyandang disabilitas.
Upaya kesehatan terhadap
anak yang dideteksi akan
mengalami disabilitas atau
dilahirkan sebagai penyandang
disabilitas termasuk upaya
deteksi dan intervensi dini
disabilitas.
Upaya Kesehatan pada
penyandang disabilitas yang
memasuki usia produktif
termasuk Kesehatan
reproduksi.
247. SUBSTANSI BARU Ayat (1b)
Yang dimaksud dengan ”akses”
termasuk pelayanan yang
bersifat aktif menjangkau
penyandang disabilitas dan
Pelayanan Kesehatan yang
mudah diakses secara mandiri
oleh penyandang disabilitas.
Yang dimaksud dengan ”aktif
menjangkau” adalah bahwa
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
secara aktif mengidentifikasi
dan memasukannya dalam
sistem Pelayanan Kesehatan
sesuai kebutuhan
248. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas. Pasal 59 ayat (1).

45
249. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 59 ayat (1)
250. Pasal 60 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
251. Ayat (2) TETAP TETAP
Huruf a
Yang dimaksud dengan “gizi
seimbang” dalam ketentuan
ini adalah asupan gizi
sesuai kebutuhan
seseorang untuk mencegah
risiko gizi lebih dan gizi
kurang.
252. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS
Cukup jelas.
253. Huruf c TETAP TETAP
Cukup jelas.
254. Huruf d TETAP TETAP
Cukup jelas.
255. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
256. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas.
257. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas.
258. Pasal 61 TETAP TETAP
Cukup jelas.
259. Pasal 62 SUBSTANSI Pasal 62 Menambahkan penjelasan pada
Cukup jelas. Yang dimaksud dengan “Surveilans Pasal 62 ayat (4), sehingga setiap
gizi” merupakan kegiatan analisis ayat perlu diuraikan dan diberi
secara sistematis dan terus penjelasan.
menerus terhadap masalah gizi dan
indikator pembinaan gizi agar dapat Mengganti frasa “dilakukan
dilakukan respons dan melalui” menjadi “merupakan
penanggulangan secara efektif dan kegiatan”
efisien terhadap masalah gizi.
Yang dimaksud dengan “Pendidikan
gizi” merupakan kegiatan

46
komunikasi, informasi, dan edukasi Menghapuskan kalimat “definisi
dalam rangka menerapkan perilaku mikronutrion serta masalah gizi
gizi seimbang. akibat penyakit”
Yang dimaksud dengan “Tata
laksana gizi” merupakan rangkaian
tindakan yang bertujuan untuk
perbaikan atau pemulihan pada
gagal tumbuh, berat badan kurang,
gizi kurang, gizi buruk, tengkes
(stunting), gizi berlebih,.
Yang dimaksud dengan
“Suplementasi gizi” ditujukan
untuk memenuhi kecukupan gizi
masyarakat pada kelompok rentan.

260. Pasal 63 SUBSTANSI Ayat (1) - Menambahkan penjelasan


Ayat (1) Yang dimaksud dengan terkait dengan “intervensi”
Cukup jelas. “intervensi” pada ketentuan ini untuk menjelaskan cakupan
merupakan segala kegiatan kegiatan untuk mengantisipasi
yang dilaksanakan untuk permasalahan gizi.
mengatasi penyebab langsung
maupun tidak langsung
berbagai permasalahan gizi.
261. Ayat (2) REDAKSIONAL Ayat (1) Menghapus kata “organisasi
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan profesi”
”pemangku kepentingan” adalah ”pemangku kepentingan” Konkordan dengan usulan
orang perseorangan, masyarakat, adalah orang perseorangan, pemerintah dalam batang tubuh
akademisi, Organisasi Profesi, masyarakat, akademisi, dunia
dunia usaha, media massa, usaha, media massa,
organisasi masyarakat sipil, organisasi masyarakat sipil,
perguruan tinggi, tokoh perguruan tinggi, tokoh
masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat, tokoh agama, dan
mitra pembangunan, yang terkait mitra pembangunan, yang
dengan percepatan penurunan terkait dengan percepatan
stunting. penurunan stunting
262. Pasal 64 TETAP TETAP
Pengetahuan dan kesadaran
masyarakat akan pentingnya gizi dan
pengaruhnya terhadap peningkatan

47
status gizi dapat diperoleh melalui
layanan Telemedisin untuk gizi
perseorangan dan layanan
Telekesehatan untuk gizi masyarakat.
263. Pasal 65 TETAP TETAP
Cukup jelas.
264. SUBSTANSI BARU Pasal 65A
Cukup jelas
265. Pasal 66 TETAP TETAP
Cukup jelas.
266. Pasal 67 TETAP TETAP
Cukup jelas.
267. SUBSTANSI BARU Pasal 67A
Cukup jelas
268. Pasal 68 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
269. Pasal 69 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
270. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Guna menjamin ketersediaan pemerintah dalam batang tubuh
darah untuk Pelayanan
Kesehatan, jaminan pemerintah
diwujudkan dalam bentuk
pemberian subsidi kepada unit
transfusi darah (UTD) yang
bersumber dari anggaran
pendapatan dan belanja negara
(APBN), anggaran pendapatan
dan belanja daerah (APBD), dan
bantuan lainnya.
271. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
272. Pasal 70 SUBSTANSI Pasal 70 Kondordan dengan usulan
Ayat (1) Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Yang dimaksud dengan “proses Cukup jelas.
pengolahan” dalam ketentuan ini
adalah pemisahan komponen
darah menjadi plasma dan sel

48
darah merah, sel darah putih, dan
sel pembeku darah yang
dilakukan oleh UTD dan biaya
pengolahan tersebut ditanggung
oleh negara.
Yang dimaksud dengan “proses
produksi” dalam ketentuan ini
adalah proses fraksionasi dimana
dilakukan penguraian protein
plasma menjadi antara lain
albumin, globulin, faktor VIII dan
faktor IX dilakukan oleh industri
yang harganya dikendalikan oleh
Pemerintah.
273. SUBSTANSI BARU Ayat (1a) Menambahkan penjelasan terkait
Yang dimaksud dengan dengan “produksi produk obat
“produksi produk obat derivat derivat plasma”, sehingga setiap
plasma” dalam ketentuan ini ayat perlu diuraikan dan diberi
adalah proses fraksionasi penjelasan.
dimana dilakukan penguraian
protein plasma menjadi antara
lain albumin, globulin, faktor
VIII dan faktor IX dilakukan
oleh industri yang harganya
dikendalikan oleh Pemerintah..
274. Ayat (2) TETAP TETAP Kondordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
275. Ayat (3) TETAP TETAP Kondordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
276. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Kondordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
277. SUBSTANSI BARU Ayat (5) Kondordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
278. SUBSTANSI BARU Pasal 70A
Cukup jelas
279. Pasal 71 TETAP TETAP
Cukup jelas.
280. Pasal 72 TETAP TETAP
Ayat (1)

49
Yang dimaksud dengan
”Pelayanan Kesehatan gigi dan
mulut” meliputi fase janin, ibu
hamil, anak-anak, remaja, dewasa,
dan lanjut usia.
281. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
282. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
283. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas.
284. Pasal 73 TETAP TETAP
Cukup jelas.
285. Pasal 74 TETAP TETAP
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan
“Transplantasi” adalah
pemindahan organ dan/atau
jaringan tubuh dari pendonor ke
resipien guna penyembuhan
penyakit dan pemulihan
Kesehatan resipien.
286. REPOSISI TETAP Ayat (1a) Reposisi dari penjelasan Pasal 76
Cukup jelas. ayat (1)
287. Ayat (2) SUBSTANSI Ayat (2) Menambahkan penjelasan terkait
Cukup jelas. Yang dimaksud dengan dengan “dikomersialkan”
“dikomersialkan” adalah menyesuaikan masukan
komersialisasi dalam pemerintah dalam batang tubuh.
pelaksanaan transplantasi
organ tubuh manusia atau
jaringan tubuh manusia, tidak
termasuk proses pelayanan
Kesehatan dalam
penyelenggaraan transplantasi
di fasilitas pelayanan
kesehatan.
288. Pasal 75 TETAP TETAP
Cukup jelas.

50
289. REPOSISI TETAP Pasal 75A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
290. REPOSISI TETAP Pasal 75B Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
291. SUBSTANSI BARU Pasal 75C Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
292. REPOSISI TETAP Pasal 75D Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
293. Pasal 76 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
294. Pasal 77 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
295. Pasal 78 TETAP TETAP
Cukup jelas.
296. Pasal 79 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
297. Pasal 80 TETAP TETAP
Cukup jelas.
298. SUBSTANSI BARU Pasal 80A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh.
299. Pasal 81 TETAP TETAP
Ayat (1)
Penghargaan diberikan karena
pendonor transplantasi organ
tidak dapat melakukan kegiatan
atau pekerjaan secara optimal
selama proses transplantasi dan
pemulihan Kesehatan.
300. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
301. Pasal 82 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
302. Pasal 83 TETAP TETAP
Cukup jelas.
303. Pasal 84 TETAP TETAP -
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “sel
punca” adalah sel dalam tubuh
manusia dengan kemampuan

51
istimewa yakni mampu
memperbaharui atau
meregenerasi dirinya dan
mampu berdiferensiasi menjadi
sel lain yang spesifik.
304. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
305. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
306. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas.
307. Pasal 85 TETAP TETAP
Cukup jelas.
308. Pasal 86 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
309. Pasal 87 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
310. Ayat (2) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
”mengubah identitas” antara lain
mengubah wajah, jenis kelamin,
dan/atau sidik jari, sehingga
mengakibatkan perubahan
identitas dan menghilangkan
jejak jati diri, serta digunakan
untuk melawan hukum atau
melakukan kejahatan.
Bedah plastik rekonstruksi dan
estetika tidak ditujukan untuk
mengubah jenis kelamin
melainkan untuk menyesuaikan
alat kelamin dengan jenis kelamin
yang sebenarnya. Perubahan
jenis kelamin hanya dapat
dilakukan dengan penetapan
pengadilan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
311. Ayat (3) TETAP TETAP

52
Cukup jelas.
312. Pasal 88 TETAP TETAP
Cukup jelas.
313. SUBSTANSI BARU Pasal 88A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
314. SUBSTANSI BARU Pasal 88B Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
315. Pasal 89 SUBSTANSI BARU Pasal 89 Menambahkan penjelasan
Cukup jelas. Ayat (1) mengenai tujuan
Huruf a “penyelanggaraan pelayanan
Pelayanan kedokteran kedokteran untuk kepentingan
untuk kepentingan hukum terhadap orang hidup”,
hukum terhadap orang sehingga setiap ayat perlu
hidup ditujukan untuk diuraikan dan diberi penjelasan.
mengetahui keadaan
dan sifat kecederaan,
penyebab kecederaan,
adanya
kekerasan/hubungan
seksual, dampak
terhadap Kesehatan baik
fisik maupun jiwa,
kecakapan hukum
seseorang, dan temuan
lain yang berhubungan
dengan tindak pidana
dan pelakunya
316. SUBSTANSI BARU Ayat (1) Menambahkan penjelasan
Huruf b mengenai tujuan
Pelayanan kedokteran “penyelanggaraan pelayanan
untuk kepentingan kedokteran untuk kepentingan
hukum terhadap orang hukum terhadap orang mati”,
mati merupakan sehingga setiap ayat perlu
pelayanan kedokteran diuraikan dan diberi penjelasan.
yang dilakukan terhadap
mayat yang kematiannya
diduga merupakan
akibat atau
berhubungan dengan

53
suatu tindak pidana
atau kepentingan
hukum lainnya.
317. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan Penjelasan
Cukup jelas Pasal 89 ayat (1) dan ayat (2)
318. REPOSISI TETAP Ayat (3) Reposisi ke ayat (5)
Cukup jelas
319. SUBSTANSI Ayat (4) Konkordan dengan Penjelasan
DIHAPUS Pasal 89 ayat (1) dan ayat (2)
320. REPOSISI TETAP Ayat (5) Reposisi ke ayat (3)
Cukup jelas
321. Pasal 90 SUBSTANSI Pasal 90 Menambahkan penjelasan
Cukup jelas. Ayat (1) mengenai tujuan “Penyelenggaraan
Penyelenggaraan audit audit kematian”, sehingga setiap
kematian termasuk autopsi ayat perlu diuraikan dan diberi
verbal, bedah mayat klinis, penjelasan.
dan/atau pemeriksaan
laboratorium dan pencitraan
pascakematian (virtual
autopsy).
322. SUBSTANSI Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan
DIHAPUS Pasal 90 ayat (1)
323. SUBSTANSI Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
DIHAPUS Pasal 90 ayat (1)
324. SUBSTANSI Ayat (4) Konkordan dengan penjelasan
DIHAPUS Pasal 90 ayat (1)
325. TETAP Ayat (5) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 90 ayat (1)
326. Pasal 91 TETAP TETAP
Cukup jelas.
327. Pasal 92 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
328. Pasal 93 TETAP TETAP
Cukup jelas.
329. Pasal 94 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
330. Pasal 95 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

54
331. Pasal 96 REPOSISI TETAP Ayat (1) - Menambahkan penjelasan
Ayat (1) Cukup jelas terkait dengan “menggerakkan
Penanggulangan gangguan pemberdayaan masyarakat”
penglihatan dan gangguan - Reposisi ke ayat (3)
pendengaran dilakukan dengan
menggerakkan pemberdayaan
masyarakat antara lain untuk
donor kornea dan operasi
katarak.
332. Ayat (2) TETAP TETAP Konkordan dengan Penjelasan
Cukup jelas. Pasal 96 ayat (1)
333. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan Penjelasan
Menggerakkan pemberdayaan Pasal 96 ayat (1)
masyarakat antara lain untuk
donor kornea dan operasi
katarak.
334. SUBSTANSI Pasal 96A
Cukup jelas
335. Pasal 97 TETAP TETAP
Cukup jelas.
336. SUBSTANSI BARU Pasal 97A
Cukup jelas.
337. SUBSTANSI BARU Pasal 97B
Cukup jelas
338. SUBSTANSI BARU Pasal 97C
Cukup jelas
339. SUBSTANSI BARU Pasal 97D
Huruf a
Cukup jelas
340. SUBSTANSI BARU Huruf b
Cukup jelas
341. SUBSTANSI BARU Huruf c
Cukup jelas
342. SUBSTANSI BARU Huruf d
Cukup jelas
343. SUBSTANSI BARU Huruf e
Cukup jelas
344. SUBSTANSI BARU Huruf f

55
yang dimaksud dengan
"fasilitas pelayanan kesehatan
dengan pelayanan kesehatan
jiwa" antara lain puskesmas
dan rumah sakit dengan
pelayanan kesehatan jiwa.
345. Pasal 98 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
346. Ayat (2) TETAP TETAP
Upaya promotif kesehatan jiwa
ditujukan antara lain untuk
mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatan
jiwa masyarakat secara optimal,
menghilangkan stigma,
diskriminasi, dan pelanggaran
hak asasi orang dengan gangguan
jiwa, meningkatkan pemahaman
dan peran serta masyarakat
terhadap kesehatan jiwa, dan
meningkatkan penerimaan dan
peran serta masyarakat terhadap
kesehatan jiwa.
Upaya preventif kesehatan jiwa
ditujukan antara lain untuk
mencegah terjadinya masalah
kejiwaan, mencegah timbul
dan/atau kambuhnya gangguan
jiwa, mengurangi faktor risiko
akibat gangguan jiwa pada
masyarakat atau perseorangan,
dan mencegah timbulnya dampak
masalah psikososial.
Upaya kuratif kesehatan jiwa
ditujukan antara lain untuk
penyembuhan atau pemulihan,
pengurangan penderitaan,

56
pencegahan keparahan, dan
pengendalian gejala penyakit.
Upaya rehabilitatif kesehatan jiwa
ditujukan antara lain untuk
memulihkan fungsi sosial,
memulihkan fungsi okupasional,
dan mempersiapkan dan memberi
kemampuan orang dengan
gangguan jiwa agar mandiri di
masyarakat.
347. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
348. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas.
349. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas.
350. Pasal 99 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan batang tubuh
Cukup jelas.
351. Pasal 100 TETAP TETAP
Cukup jelas.
352. Pasal 101 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan batang tubuh
Cukup jelas.
353. Pasal 102 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan batang tubuh
Cukup jelas.
354. Pasal 103 TETAP TETAP
Cukup jelas.
355. Pasal 104 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan batang tubuh
Ayat (1)
Cukup jelas.
356. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan batang tubuh
Yang dimaksud dengan “tidak
cakap” adalah ketidakmampuan
seseorang dalam membuat
keputusan yang penting secara
mandiri dengan menyadari segala
risikonya.
357. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan batang tubuh
Tindakan kedaruratan antara lain
dilakukan terhadap orang dengan

57
gangguan jiwa yang
menunjukkan pikiran dan/atau
perilaku yang dapat
membahayakan dirinya, orang
lain, dan/atau sekitarnya.
358. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan batang tubuh
Cukup jelas.
359. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan batang tubuh
Cukup jelas.
360. Pasal 105 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Penatalaksanaan yang dapat
dipertanggungjawabkan manfaat
dan keamanannya mencakup
penggunaan produk, modalitas
terapi, dan kompetensi pemberi
pelayanan yang sesuai dengan
produk dan modalitas terapi.
361. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
362. Pasal 106 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan batang tubuh
Tanggung jawab Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah dalam melakukan
penatalaksanaan meliputi pengaturan,
pelayanan, pemberdayaan, dan
pelindungan.
363. Pasal 107 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan batang tubuh
Cukup jelas.
364. Pasal 108 TETAP TETAP
Cukup jelas.
365. Pasal 109 TETAP TETAP
Cukup jelas.
366. Pasal 110 TETAP TETAP
Cukup jelas.
367. Pasal 111 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Yang dimaksud dengan
“pekerjaan tertentu atau
menduduki jabatan tertentu”

58
antara lain pejabat publik yang
membuat keputusan penting,
pekerjaan yang dapat
membahayakan diri sendiri atau
orang lain, atau pekerjaan yang
berhubungan dengan kelompok
rentan seperti bidang pendidikan
dan Kesehatan.
Pemeriksaan Kesehatan jiwa
ditujukan untuk penempatan,
deteksi dini, dan pelindungan
bagi tenaga kerja dan
masyarakat.
368. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
369. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
370. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
371. Pasal 112 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

372. Pasal 113 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan


Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

373. Pasal 114 TETAP TETAP


Cukup jelas.
374. Pasal 115 TETAP TETAP
Cukup jelas.
375. Pasal 116 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
376. Ayat (2) SUBSTANSI Ayat (2)
Kriteria penetapan program Kriteria penetapan program
penanggulangan penyakit tidak penanggulangan penyakit menular
menular tertentu sebagai prioritas tertentu sebagai prioritas nasional
nasional atau daerah antara lain atau daerah antara lain:
berupa: a. penyakit endemis lokal;

59
b. penyakit menular potensial
wabah;
c. fatalitas yang ditimbulkan
tinggi/angka kematian tinggi;
d. memiliki dampak sosial,
ekonomi, politik, dan
ketahanan yang luas; dan
e. menjadi sasaran reduksi,
eliminasi, dan eradikasi global.
377. a. tingginya angka kematian TETAP TETAP
atau kecacatan;
378. b. tingginya angka kesakitan TETAP TETAP
atau tingginya beban biaya
pengobatan; dan
379. b. memiliki faktor risiko yang TETAP TETAP
dapat diubah
380. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
381. Pasal 117 TETAP TETAP
Cukup jelas.
382. Pasal 118 REPOSISI TETAP DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
383. Pasal 119 TETAP TETAP
Ayat (1)
Kegiatan pencegahan,
pengendalian, dan
pemberantasan penyakit menular
dilakukan antara lain melalui:
384. a. promosi kesehatan; TETAP TETAP
385. b. surveilans kesehatan; TETAP TETAP
386. c. pengendalian faktor risiko; TETAP TETAP
387. d. penemuan kasus; TETAP TETAP
388. e. penanganan kasus; TETAP TETAP
389. f. pemberian kekebalan TETAP TETAP
(imunisasi); dan
390. g. pemberian Obat pencegahan TETAP TETAP
secara massal.
391. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.

60
392. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Kriteria penetapan program pemerintah dalam batang tubuh
penanggulangan penyakit
menular tertentu sebagai prioritas
nasional atau daerah antara lain:
393. a. penyakit endemis lokal; SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
pemerintah dalam batang tubuh

394. b. penyakit menular potensial SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan


wabah; pemerintah dalam batang tubuh

395. c. fatalitas yang ditimbulkan SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan


tinggi/angka kematian tinggi; pemerintah dalam batang tubuh

396. d. memiliki dampak sosial, SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan


ekonomi, politik, dan pemerintah dalam batang tubuh
ketahanan yang luas; dan

397. e. menjadi sasaran reduksi, SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan


eliminasi, dan eradikasi global. pemerintah dalam batang tubuh

398. Ayat (4) TETAP TETAP


Cukup jelas.
399. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas.
400. Pasal 120 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

401. Pasal 121 SUBSTANSI Pasal 121 Menambahkan cakupan kegiatan


Ayat (1) Ayat (1) terkait upaya pencegahan
Perilaku hidup bersih dan sehat Perilaku hidup bersih dan sehat penyebaran Penyakit Menular
bagi penderita penyakit menular bagi penderita penyakit
dilakukan dengan tidak menular dilakukan dengan
melakukan tindakan yang dapat tidak melakukan tindakan yang

61
memudahkan penularan penyakit dapat memudahkan penularan
pada orang lain. penyakit pada orang lain.
Yang dimaksud dengan “upaya
pencegahan penyebaran
Penyakit Menular” antara lain
imunisasi, karantina, isolasi,
dan upaya pencegahan lain
yang diperlukan.
402. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS
Cukup jelas.
403. SUBSTANSI BARU Pasal 121A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
404. Pasal 122 TETAP TETAP
Cukup jelas.
405. Pasal 123 TETAP TETAP
Ayat (1)
Kegiatan pencegahan,
pengendalian, dan penanganan
penyakit tidak menular dilakukan
antara lain melalui:
406. a. promosi kesehatan; TETAP TETAP
407. b. deteksi dini faktor risiko; TETAP TETAP
408. c. pengendalian faktor risiko; TETAP TETAP
409. d. pelindungan khusus; TETAP TETAP
410. e. penemuan dini kasus; TETAP TETAP
411. f. tata laksana dini; dan TETAP TETAP
412. g. penanganan kasus. REDAKSIONAL g. penanganan kasus, berupa Menambahkan kalimat “berupa
layanan Kesehatan kuratif, layanan Kesehatan kuratif,
rehabilitatif, dan/atau paliatif. rehabilitatif, dan/atau paliatif”
untuk melengkapi penjelasan.
413. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.

414. Pasal 124 REDAKSIONAL Pasal 124 Mengubah kalimat “diet tidak
Ayat (1) Ayat (1) seimbang, kurang aktivitas fisik,
Yang dimaksud dengan ”faktor Yang dimaksud dengan “faktor merokok, mengkonsumsi alkohol,
risiko” antara lain diet tidak risiko penyakit tidak menular”, dan perilaku berlalu lintas yang
seimbang, kurang aktivitas fisik, antara lain obesitas, konsumsi tidak benar”
merokok, mengkonsumsi alkohol, gula, garam, dan lemak

62
dan perilaku berlalu lintas yang berlebih, merokok, konsumsi
tidak benar. minuman beralkohol yang
berlebih, dan kurang aktivitas
fisik.
415. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
416. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
417. Pasal 125 TETAP TETAP
Cukup jelas.
418. SUBSTANSI BARU Pasal 125A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
419. Pasal 126 TETAP Pasal 126 Memberikan penjelasan terhadap
Cukup jelas. Ayat (1) ayat (3) huruf b terkait dengan
Cukup jelas. cakupan pelayanan kesehatan,
sehingga setiap ayat dan huruf
harus diuraikan dan diberi
penjelasan
420. SUBSTANSI BARU Ayat (2) - Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas. Pasal 126 ayat (1)
421. SUBSTANSI BARU Ayat (3) - Konkordan dengan penjelasan
Huruf a Pasal 126 ayat (1)
Cukup jelas.
422. SUBSTANSI BARU Huruf b Memberikan penjelasan cakupan
Yang termasuk dalam pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan-
antara lain pemberian
imunisasi.
423. SUBSTANSI BARU Huruf c - Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas. Pasal 126 ayat (1)
424. SUBSTANSI BARU Ayat (4) - Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas. Pasal 126 ayat (1)
425. SUBSTANSI BARU Ayat (5) - Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas. Pasal 126 ayat (1)
426. SUBSTANSI BARU Ayat (6) - Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas. Pasal 126 ayat (1)
427. Pasal 127 TETAP TETAP
Cukup jelas.
428. Pasal 128 TETAP TETAP

63
Cukup jelas.
429. Pasal 129 TETAP TETAP
Cukup jelas.
430. Pasal 130 SUBSTANSI Pasal 130 - Mengubah penjelasan ayat (1)
Ayat (1) Ayat (1) mengenai uraian lingkungan
Lingkungan yang sehat Yang dimaksud dengan yang sehat, dengan
merupakan lingkungan yang “lingkungan yang sehat” menekankan bahwa
bebas dari unsur-unsur yang merupakan lingkungan yang lingkungan yang sehat
menimbulkan gangguan tidak mempunyai risiko buruk merupakan lingkungan yang
Kesehatan antara lain: bagi Kesehatan termasuk tidak mempunyai risiko buruk
a. limbah cair, limbah padat, akibat kondisi matra dan bagi Kesehatan termasuk
limbah gas yang tidak diolah ancaman global perubahan akibat kondisi matra dan
sebagaimana mestinya; iklim. ancaman global perubahan
b. sampah yang tidak diproses Lingkungan yang tidak iklim.
sesuai dengan persyaratan mempunyai risiko buruk bagi - Unsur-unsur yang
yang ditetapkan Pemerintah; kesehatan merupakan menimbulkan gangguan
c. binatang pembawa penyakit; lingkungan yang bebas dari Kesehatan, sudah termasuk
d. zat kimia yang berbahaya; unsur-unsur yang dalam risiko buruk bagi
e. kebisingan yang melebihi menimbulkan gangguan Kesehatan yang tidak perlu
ambang batas; Kesehatan antara lain: diuraikan karena bersifat
f. radiasi sinar pengion dan non a. limbah cair, limbah padat, teknis, sehingga diusulkan
pengion; limbah gas yang tidak uraian huruf a sampai dengan
g. air yang tercemar; diolah sebagaimana huruf i dihapus.
h. udara yang tercemar; dan mestinya;
i. makanan yang b. sampah yang tidak diproses
terkontaminasi. sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan
Pemerintah;
c. binatang pembawa
penyakit;
d. zat kimia yang berbahaya;
e. kebisingan yang melebihi
ambang batas;
f. radiasi sinar pengion dan
non pengion;
g. air yang tercemar;
h. udara yang tercemar; dan
i. makanan yang
terkontaminasi.

64
431. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
432. Ayat (3) SUBSTANSI Ayat (3) Memberikan penjelasan terhadap
Cukup jelas. Yang dimaksud dengan media ayat (3) terkait dengan media
lingkungan antara lain air, lingkungan
udara, tanah, pangan, sarana
dan bangunan, dan vektor dan
binatang pembawa penyakit.
433. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas.
434. Pasal 131 TETAP TETAP
Cukup jelas.
435. Pasal 132 TETAP TETAP
Cukup jelas.

436. SUBSTANSI BARU Pasal 132A Konkordan dengan usulan


Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
437. Pasal 133 TETAP Pasal 133 Memberikan penjelasan terhadap
Cukup jelas. Ayat (1) ayat (3) terkait dengan lingkungan
Cukup jelas matra, sehingga setiap ayat perlu
diuraikan dan diberi penjelasan
438. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 133 ayat (1)
439. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
Yang dimaksud dengan Pasal 133 ayat (1)
“lingkungan matra” adalah
lingkungan dari seluruh aspek
pada matra yang serba berubah
dan berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup dan
pelaksanaan kegiatan manusia
yang hidup dalam lingkungan
tersebut.
440. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 133 ayat (1)
441. SUBSTANSI BARU Ayat (5) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 133 ayat (1)
442. SUBSTANSI BARU Ayat (6) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 133 ayat (1)

65
443. Pasal 134 TETAP TETAP
Cukup jelas.
444. Pasal 135 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
445. Pasal 136 TETAP TETAP
Cukup jelas.
446. Pasal 137 SUBSTANSI Pasal 137
Ayat (1) Ayat (1)
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan
“Kesehatan matra” adalah kondisi “kesehatan matra” adalah
dengan lingkungan berubah upaya kesehatan dalam
secara bermakna yang dapat bentuk khusus yang
menimbulkan masalah diselenggarakan untuk
Kesehatan. meningkatkan kemampuan
fisik dan mental guna
menyesuaikan diri terhadap
lingkungan yang serba
berubah secara bermakna,
baik di lingkungan darat, laut,
maupun udara
447. Ayat (2) SUBSTANSI Ayat (2) - Mengubah uraian Kesehatan
Huruf a Huruf a lapangan dengan menekankan
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan pada pemberian contoh secara
“Kesehatan lapangan” adalah “Kesehatan lapangan” rinci terhadap pekerjaan atau
kesehatan matra yang adalah kesehatan matra kegiatan di darat yang
berhubungan dengan yang berhubungan berhubungan dengan
pekerjaan didarat yang dengan pekerjaan atau Kesehatan matra.
temporer dan serba berubah. kegiatan di darat yang - Sedangkan terkait dengan
Adapun sasaran pokok bersifat temporer pada sasaran pokok berupa
adalah melakukan lingkungan yang berubah dukungan Kesehatan
dukungan Kesehatan seperti transmigrasi, operasional dan pembinaan
operasional dan pembinaan prajurit Tentara Nasional bersifat teknis, sehingga tidak
terhadap setiap orang yang Indonesia, penugasan perlu dimasukan dalam
secara langsung maupun khusus anggota penjelasan karena sasaran
tidak langsung terlibat dalam Kepolisian Republik dapat lebih luas dari kedua hal
kegiatan dilapangan. Indonesia. tersebut
448. Huruf b SUBSTANSI Huruf b - Mengubah uraian Kesehatan
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan Kelautan dan Bawah Air
“Kesehatan kelautan dan “Kesehatan Kelautan dan dengan menekankan pada

66
bawah air” adalah kesehatan Bawah Air” adalah pemberian contoh secara rinci
matra yang berhubungan kesehatan matra yang terhadap pekerjaan atau
dengan pekerjaan di laut dan berhubungan dengan kegiatan di laut atau bawah air
yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan yang berhubungan dengan
keadaan lingkungan yang di laut dan berhubungan Kesehatan matra.
bertekanan tinggi dengan keadaan - Sedangkan terkait dengan
(hiperbarik) dengan sasaran lingkungan yang sasaran pokok berupa
pokok melakukan dukungan bertekanan tinggi dukungan Kesehatan
Kesehatan operasional dan (hiperbarik) seperti operasional dan pembinaan
pembinaan Kesehatan setiap penyelam. bersifat teknis, sehingga tidak
orang yang secara langsung perlu dimasukan dalam
maupun tidak langsung penjelasan karena sasaran
terlibat dalam pengoperasian dapat lebih luas dari kedua hal
peralatan laut dan dibawah tersebut
air.
449. Huruf c SUBSTANSI Huruf c - Mengubah uraian Kesehatan
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan Kedirgantaraan dengan
“Kesehatan kedirgantaraan” “Kesehatan menekankan pada pemberian
adalah kesehatan matra Kedirgantaraan” adalah contoh secara rinci terhadap
udara yang mencakup ruang kesehatan matra yang pekerjaan atau kegiatan
lingkup kesehatan berhubungan dengan penerbangan dan ruang
penerbangan dan kesehatan penerbangan dan angkasa yang berhubungan
ruang angkasa dengan kesehatan ruang angkasa dengan Kesehatan matra.
keadaan lingkungan yang dengan keadaan - Sedangkan terkait dengan
bertekanan rendah lingkungan yang sasaran pokok berupa
(hipobarik) dengan bertekanan rendah dukungan Kesehatan
mempunyai sasaran pokok (hipobarik) seperti operasional dan pembinaan
melakukan dukungan penerbang, prajurit TNI. bersifat teknis, sehingga tidak
Kesehatan operasional dan perlu dimasukan dalam
pembinaan Kesehatan penjelasan karena sasaran
terhadap setiap orang secara dapat lebih luas dari kedua hal
langsung atau tidak tersebut
langsung.
450. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
451. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas.
452. Pasal 138 TETAP TETAP
Ayat (1)

67
Yang dimaksud dengan “bencana”
adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor non alam
maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya
korban manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda
dan dampak psikologis.
453. Ayat (2) TETAP TETAP
Huruf a
Cukup jelas.
454. Huruf b TETAP TETAP
Yang dimaksud “tanggap
darurat bencana” adalah
serangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana
untuk menangani dampak
buruk yang ditimbulkan,
yang meliputi kegiatan
penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda,
pemenuhan kebutuhan
dasar, pelindungan,
pengurusan pengungsi,
penyelamatan, serta
pemulihan prasarana dan
sarana.
455. Huruf c TETAP TETAP
Cukup jelas.
456. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
457. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas.

68
458. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

459. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan


Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
460. SUBSTANSI BARU Pasal 138A - Menambahkan penjelasan
Cukup jelas untuk Pasal 138A
- Konkordan dengan usulan
pemerintah dalam batang
tubuh
461. Pasal 139 TETAP TETAP
Cukup jelas.
462. Pasal 140 TETAP TETAP
Cukup jelas.
463. Pasal 141 TETAP TETAP
Cukup jelas.
464. Pasal 142 TETAP TETAP
Cukup jelas.
465. Pasal 143 TETAP TETAP
Cukup jelas.
466. Pasal 144 TETAP TETAP
Cukup jelas.
467. Pasal 145 TETAP TETAP
Cukup jelas.
468. Pasal 146 REDAKSIONAL Ayat (1) Merubah penjelasan standar
Ayat (1) Yang dimaksud dengan lainnya
Yang dimaksud dengan “standar “standar lainnya” antara lain
lainnya” antara lain farmakope farmakope lain yang berlaku
Internasional atau metode secara internasional atau
analisis, yang digunakan dalam metode analisis/monografi
hal tidak terdapat dalam yang ditetapkan oleh
farmakope Indonesia. Pemerintah Pusat dalam hal
tidak terdapat dalam farmakope
Indonesia.
469. Ayat (2) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan “standar
lainnya” antara lain berupa
metode analisis, yang digunakan

69
dalam hal belum diatur dalam
farmakope herbal Indonesia.
470. SUBSTANSI BARU Ayat (2a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
471. Ayat (3) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan “standar
lainnya” antara lain berupa
metode analisis, yang digunakan
dalam hal belum diatur dalam
kodeks kosmetika Indonesia.
472. SUBSTANSI BARU Ayat (3a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
473. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas.
474. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas.
475. Ayat (6) TETAP TETAP
Cukup jelas.
476. Pasal 147 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
477. Pasal 148 TETAP TETAP
Cukup jelas.
478. Pasal 149 SUBSTANSI Pasal 149 Memberikan penjelasan terhadap
Cukup jelas. Ayat (1) ayat (2) terkait dengan cakupan
Cukup jelas Tenaga Kesehatan tertentu,
sehingga setiap ayat perlu
diuraikan dan diberi penjelasan
479. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
480. SUBSTANSI BARU Ayat (2a) Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah dalam batang tubuh
“kondisi tertentu” dalam
ketentuan ayat ini adalah tidak
ada tenaga kefarmasian,
kebutuhan program
pemerintah, dan/atau pada
kondisi KLB, Wabah, dan
darurat bencana lainnya.

70
Yang dimaksud dengan “tenaga
kesehatan lain” dalam
ketentuan ini antara lain dokter
dan/atau dokter gigi, bidan,
dan perawat yang dilaksanakan
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Yang dimaksud dengan “Tenaga
Kesehatan lain” antara lain
dokter, bidan, dan perawat.
481. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 149 ayat (1)
482. Pasal 150 SUBSTANSI Pasal 150 Memberikan penjelasan terhadap
Cukup jelas. Ayat (1) ayat (1) terkait dengan cakupan
Yang dimaksud dengan makanan dan minuman sehingga
“makanan dan minuman” setiap ayat perlu diuraikan dan
adalah pangan olahan sesuai diberi penjelasan.
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Yang dimaksud “standar
dan/atau persyaratan
keamanan, mutu, dan gizi”
termasuk penyampaian
informasi nilai gizi seperti
kandungan gula, garam, dan
lemak.
483. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 150 ayat (1)
484. Pasal 151 TETAP TETAP
Cukup jelas.
485. Pasal 152 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.
486. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah dalam batang tubuh
“perizinan berusaha dari
Pemerintah Pusat” adalah izin
edar untuk makanan dan
minuman. Sedangkan perizinan

71
berusaha dari Pemerintah
Daerah Nomor Pangan Industri
Rumah Tangga.
Yang dimaksud dengan makanan
dan minuman yang harus
memiliki izin edar tidak termasuk
makanan dan minuman yang
mempunyai masa simpan kurang
dari 7 hari dan pangan siap saji.
487. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
488. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
489. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
490. Pasal 153 SUBSTANSI Pasal 153 Menambahkan penjelasan
Cukup jelas. Dalam pengaturan termasuk diatur cakupan dalam pengaturan dalam
penggunaan bahan tambahan produksi, pengolahan,
makanan dan minuman yang boleh pendistribusian makanan dan
digunakan dalam produksi dan minuman oleh Pemerintah Pusat
pengolahan makanan dan minuman. dan Pemerintah Daerah
491. Pasal 154 SUBSTANSI Pasal 154 Memberikan penjelasan terhadap
Cukup jelas. Ayat (1) ayat (1) terkait dengan cakupan zat
Yang dimaksud dengan “zat adiktif serta ayat (3) huruf d dan
adiktif” antara lain adalah huruf e, sehingga setiap ayat dan
produk yang mengandung huruf perlu diuraikan dan diberi
tembakau atau tidak penjelasan
mengandung tembakau, baik
yang berupa rokok atau bentuk
lain yang bersifat adiktif, yang
penggunaannya dapat
menimbulkan kerugian bagi
dirinya dan/atau masyarakat
sekelilingnya dapat berbentuk
padat, cairan, dan gas.
Bentuk lain dalam hal ini
antara lain rokok elektrik dan
permen yang mengandung
nikotin.

72
492. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 154 ayat (1)
493. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
Huruf a Pasal 154 ayat (1)
Cukup jelas
494. SUBSTANSI BARU Huruf b Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 154 ayat (1)
495. SUBSTANSI BARU Huruf c Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 154 ayat (1)
496. SUBSTANSI BARU Huruf d Konkordan dengan penjelasan
Yang dimaksud dengan Pasal 154 ayat (1)
“produk tembakau” adalah
setiap produk yang
seluruhnya atau sebagian
terbuat dari daun tembakau
sebagai bahan bakunya
yang diolah untuk
digunakan dengan cara
dibakar, dipanaskan,
diuapkan, dihisap, dihirup,
dikunyah, atau dengan cara
konsumsi apapun.
497. SUBSTANSI BARU Huruf e Konkordan dengan penjelasan
Yang dimaksud dengan Pasal 154 ayat (1)
“hasil pengolahan zat adiktif
lainnya” termasuk namun
tidak terbatas pada hasil
pengolahan selain produk
tembakau dan produk
bernikotin yang dibuat
dengan cara lain dengan
menggunakan
perkembangan teknologi,
tanpa mengindahkan bahan
pengganti atau bahan
pembantu yang digunakan
dalam pembuatannya.
498. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 154 ayat (1)

73
499. SUBSTANSI BARU Ayat (5) Memberikan penjelasan terhadap
Penetapan standar dan/atau ayat (4) terkait dengan tujuan
persyaratan kesehatan penerapan standar dan/atau
dimaksudkan untuk menekan persyaratan kesehatan
dan mencegah penggunaan zat
adiktif yang mengganggu atau
merugikan Kesehatan.
500. SUBSTANSI BARU Ayat (6) Konkordan dengan penjelasan
Huruf a Pasal 154 ayat (1)
Cukup jelas
501. SUBSTANSI BARU Huruf b Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 154 ayat (1)
502. SUBSTANSI BARU Huruf c Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 154 ayat (1)
503. SUBSTANSI BARU Huruf d Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 154 ayat (1)
504. SUBSTANSI BARU Huruf e Konkordan dengan penjelasan
Yang dimaksud dengan Pasal 154 ayat (1)
“tembakau padat dan
cair” antara lain dapat
digunakan untuk rokok
elektronik, dan shisha.
Yang dimaksud dengan
"rokok elektronik" adalah
hasil tembakau
berbentuk cair, padat,
atau bentuk lainnya,
yang berasal dari
pengolahan daun
tembakau yang dibuat
dengan cara ekstraksi
atau cara lain sesuai
dengan perkembangan
teknologi dan selera
konsumen, tanpa
mengindahkan bahan
pengganti atau bahan
pembantu dalam
pembuatannya, yang

74
disediakan untuk
konsumen akhir dalam
kemasan penjualan
eceran yang dikonsumsi
dengan cara dipanaskan
menggunakan alat
pemanas elektronik
kemudian dihisap.
505. SUBSTANSI BARU Huruf f Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 154 ayat (1)
506. SUBSTANSI BARU Ayat (7) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 154 ayat (1)
507. Pasal 155 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
508. Pasal 156 SUBSTANSI Pasal 156 Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan “peringatan Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Kesehatan” adalah tulisan yang jelas Yang dimaksud dengan
dan mudah terbaca dan disertai dengan “standardisasi kemasan”
gambar. termasuk penetapan jumlah
batangan dalam setiap
kemasan, bentuk dan tampilan
kemasan, serta pencantuman
peringatan kesehatan dan
ukurannya.
Peringatan kesehatan
berbentuk tulisan disertai
gambar.
509. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
510. Pasal 157 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas
511. Ayat (2) TETAP TETAP
Pemerintah Daerah dalam
menetapkan kawasan tanpa rokok
harus mempertimbangkan
seluruh aspek secara holistik.
512. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.

75
513. Pasal 158 TETAP TETAP
Cukup jelas.
514. Pasal 159 TETAP TETAP
Cukup jelas.
515. Pasal 160 SUBSTANSI Pasal 160 Memberikan penjelasan terhadap
Cukup jelas. Ayat (1) ayat (2) terkait dengan cakupan
Cukup jelas Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tradisional, sehingga setiap ayat
perlu diuraikan dan diberi
penjelasan

516. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan


Yang dimaksud dengan Pasal 160 ayat (1)
“Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tradisional” antara lain berupa
griya sehat.
517. Pasal 161 SUBSTANSI TETAP Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
518. Pasal 162 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
519. Pasal 163 TETAP TETAP
Cukup jelas.
520. Pasal 164 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
521. SUBSTANSI BARU Pasal 164A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
522. Pasal 165 TETAP TETAP
ayat (1)
Cukup jelas.
523. SUBSTANSI BARU Ayat (1a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
524. ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
525. Ayat (3) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”program
pemerintah” antara lain program
penanggulangan tuberkulosis,
HIV/AIDS, dan stunting.

76
526. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
527. Pasal 166 TETAP TETAP
Cukup jelas.
528. SUBSTANSI BARU Pasal 166A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
529. Pasal 167 SUBSTANSI Pasal 167 Memberikan penjelasan terhadap
Cukup jelas. Ayat (1) ayat (1) terkait dengan cakupan
Yang dimaksud dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
“Fasilitas Pelayanan Kesehatan penunjang, sehingga setiap ayat
penunjang” antara lain perlu diuraikan dan diberi
laboratorium kesehatan, penjelasan
laboratorium radiologi, apotek,
laboratorium pengolahan sel
dan bank organ/jaringan.
530. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 167 ayat (1)
531. Pasal 168 TETAP TETAP
Cukup jelas .
532. Pasal 169 SUBSTANSI Menambahkan penjelasan ayat (2)
Cukup jelas . Pasal 169 mengenai cakupan layanan
Ayat (1) telemedisin, sehingga setiap ayat
Cukup jelas perlu diuraikan dan diberi
penjelasan
533. SUBSTANSI BARU Ayat (1a) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 169 ayat (1)
534. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan
Layanan telemedisin antara lain Pasal 169 ayat (1)
termasuk telefarmasi, telecare,
teleradiology, tele-USG, dan
sebagainya
535. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
Dihapus Pasal 169 ayat (1)
536. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 169 ayat (1)
537. SUBSTANSI BARU Ayat (5) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 169 ayat (1)
538. Pasal 170 SUBSTANSI Pasal 170 Menambahkan penjelasan terkait
Cukup jelas . Ayat (1) dengan “rekam medis” sehingga

77
Huruf a setiap ayat perlu diuraikan dan
Cukup jelas diberi penjelasan
539. SUBSTANSI BARU Huruf b Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 170 ayat (1)
540. SUBSTANSI BARU Huruf b1 Konkordan dengan penjelasan
Yang dimaksud rekam Pasal 170 ayat (1)
medis yaitu dokumen
yang berisikan data
identitas pasien,
pemeriksaan,
pengobatan, tindakan,
dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada
pasien yang dibuat
dengan menggunakan
sistem elektronik yang
diperuntukkan bagi
penyelenggaraan Rekam
Medis. Dalam hal
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan tidak dapat
menyelenggarakan
rekam medis secara
elektronik karena
hambatan teknis, maka
dapat menggunakan
rekam medis
nonelektronik sampai
dengan hambatan
selesai, serta wajib untuk
melakukan penginputan
ulang data rekam medis
pada sistem rekam medis
elektronik
541. SUBSTANSI BARU Huruf c Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 170 ayat (1)
542. SUBSTANSI BARU Huruf d Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 170 ayat (1)

78
543. SUBSTANSI BARU Huruf e Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 170 ayat (1)
544. SUBSTANSI BARU Huruf e Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 170 ayat (1)
545. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 170 ayat (1)
546. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 170 ayat (1)
547. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 170 ayat (1)
548. Pasal 171 TETAP TETAP
Cukup jelas
549. Pasal 172 TETAP TETAP
Cukup jelas .
550. Pasal 173 TETAP TETAP
Cukup jelas .
551. Pasal 174 TETAP TETAP
552. Ayat (1) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan “rahasia
Kesehatan pribadi Pasien” adalah
segala sesuatu yang
berhubungan dengan hal yang
ditemukan oleh Tenaga
Kesehatan dalam rangka
pengobatan dan dicatat dalam
rekam medis yang dimiliki Pasien
yang bersifat rahasia.
553. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
554. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas .

555. Pasal 175 TETAP TETAP


Cukup jelas .

556. Pasal 176 TETAP TETAP


Ayat (1) Ayat (1)
557. Huruf a REDAKSIONAL Huruf a - Menambahkan kalimat
“Fasilitas Pelayanan Kesehatan

79
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan “jejaring Tingkat Pertama, dengan
“jejaring pengampuan pengampuan Pelayanan kompetensi yang perlu
Pelayanan Kesehatan Kesehatan” adalah pengampuan ditingkatkan,”
prioritas” adalah yang dilakukan oleh Rumah Sakit - Menghilangkan kata “prioritas”
pengampuan yang dengan kompetensi yang lebih agar tidak membatasi ruang
dilakukan oleh Rumah tinggi terhadap beberapa Rumah lingkup
Sakit dengan kompetensi Sakit, atau Rumah Sakit dengan
yang lebih tinggi terhadap Fasilitas Pelayanan Kesehatan
beberapa Rumah Sakit Tingkat Pertama, dengan
dengan kompetensi yang kompetensi yang perlu
perlu ditingkatkan, dengan ditingkatkan, dengan tujuan
tujuan mengatasi masalah mengatasi masalah Kesehatan di
Kesehatan prioritas di wilayah tertentu. Lingkup jejaring
wilayah tertentu. pengampuan Pelayanan
Lingkup jejaring Kesehatan antara lain meliputi
pengampuan Pelayanan informasi, layanan unggulan,
Kesehatan prioritas antara sarana prasarana, pelayanan,
lain meliputi informasi, rujukan, penyediaan alat, dan
layanan unggulan, sarana pendidikan Tenaga Kesehatan.
prasarana, pelayanan,
rujukan, penyediaan alat,
dan pendidikan Tenaga
Kesehatan.
558. Huruf b TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
“kerja sama 2 (dua) atau
lebih Rumah Sakit (sister
hospital)” adalah kerja
sama antara dua Rumah
Sakit baik antara Rumah
Sakit di Indonesia dengan
Rumah Sakit di luar negeri
maupun antar Rumah
Sakit di Indonesia, dengan
tujuan meningkatkan
kompetensi rumah sakit,
baik kompetensi manajerial
rumah sakit, kompetensi
manajemen pelayanan,

80
pengembangan layanan
unggulan, pengelolaan
sumber daya, dan
kebutuhan lain.

559. Huruf c TETAP TETAP


Yang dimaksud dengan
”pusat unggulan (centre of
excellence)” adalah
Pelayanan Kesehatan
dengan karakteristik utama
pada Rumah Sakit yang
mempunyai standar
pelayanan internasional,
berteknologi tinggi,
memiliki kompetensi
sumber daya manusia yang
unggul, dan bekerja sama
dengan institusi pendidikan
untuk meningkatkan
budaya belajar, inovasi,
dan pengembangan.
560. Huruf d SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah dalam batang tubuh
”sistem Kesehatan
akademik (academic health
system)” adalah integrasi
penyelenggaraan fungsi
pendidikan, penelitian,
Pelayanan Kesehatan, dan
pengabdian masyarakat
untuk peningkatan sistem
Kesehatan dan derajat
kesehatan masyarakat
dalam suatu wilayah.
561. Huruf e TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
”Pelayanan Kesehatan
terpadu” adalah Pelayanan

81
Kesehatan yang
memanfaatkan teknologi
informasi yang dilakukan
secara terpadu,
multidisiplin, dalam satu
tempat pelayanan sehingga
memberikan kemudahan
pada Pasien melalui
perekaman digital rekam
medis dan hasil penunjang
yang mudah diakses oleh
Pasien.

562. Ayat (2) TETAP TETAP


Cukup jelas
563. Pasal 177 SUBSTANSI Pasal 177 Menambahkan penjelasan ayat (3)
Cukup jelas Ayat (1) huruf a mengenai perilaku hidup
Cukup jelas sehat, sehingga setiap ayat dan
huruf perlu diuraikan dan diberi
penjelasan

564. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan


Cukup jelas Pasal 177 ayat (1)
565. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
Huruf a Pasal 177 ayat (1)
“Berperilaku hidup sehat”
yaitu memiliki kesadaran,
kemauan, dan
kemampuan hidup sehat.
566. SUBSTANSI BARU Huruf b Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 177 ayat (1)
567. SUBSTANSI BARU Huruf c Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 177 ayat (1)
568. SUBSTANSI BARU Huruf d Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 177 ayat (1)
569. Pasal 178 TETAP TETAP
Cukup jelas
570. SUBSTANSI BARU Pasal 178A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh

82
571. Pasal 179 TETAP TETAP
Cukup jelas
572. Pasal 180 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas
Cukup jelas .

573. SUBSTANSI BARU Ayat (1a) Konkordan dengan usulan


Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
574. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
575. Ayat (3) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan “tata
kelola Rumah Sakit yang baik”
adalah penerapan fungsi-fungsi
manajemen Rumah Sakit yang
berdasarkan prinsip-prinsip
tranparansi, akuntabilitas,
independensi dan responsibilitas,
kesetaraan, kewajaran yang
didukung dengan organisasi yang
efektif, efisien, serta audit medis
dan audit kinerja.
Yang dimaksud dengan “tata
kelola klinis yang baik” adalah
penerapan fungsi manajemen
klinis yang meliputi
kepemimpinan klinik, audit
klinis, data klinis, risiko klinis
berbasis bukti, peningkatan
kinerja, pengelolaan keluhan,
mekanisme monitor hasil
pelayanan, pengembangan
profesional, dan akreditasi rumah
sakit.
576. Pasal 181 SUBSTANSI Pasal 181 Menambahkan penjelasan ayat (2)
Cukup jelas Ayat (1) mengenai cakupan unsur
Cukup jelas pelaksana layanan kesehatan dan
Cukup jelas . ayat (4) mengenai cakupan

83
pelayanan bidang pelayanan
kesehatan, sehingga setiap ayat
perlu diuraikan dan diberi
penjelasan
577. SUBSTANSI Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan
DIHAPUS. Pasal 181 ayat (1)
578. SUBSTANSI Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
DIHAPUS Pasal 181 ayat (1)
579. SUBSTANSI BARU Ayat (3a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
580. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Konkordan dengan penjelasan
Yang dimaksud dengan “bidang Pasal 181 ayat (1)
pelayanan Kesehatan”
merupakan yang memberikan
pelayanan langsung kepada
masyarakat, antara lain klinik,
apotik, laboratorium.
581. Pasal 182 TETAP TETAP
Cukup jelas.
582. Pasal 183 TETAP TETAP
Cukup jelas.
583. Pasal 184 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
584. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
585. Ayat (3) SUBSTANSI Ayat (3) Menambahkan penjelasan ayat (3)
Cukup jelas Yang dimaksud dengan mengenai pelayanan berbasis
“pelayanan berbasis penelitian
penelitian” merupakan
pelayanan yang dilakukan
terhadap Pasien sebagai
subyek penelitian terutama
pada penelitian translasional
dengan tujuan untuk
pembuktian efektifitas. dan
hanya dilakukan setelah
dibuktikan keamanannya
586. Ayat (4) TETAP TETAP

84
Yang dimaksud dengan
“diberikan dukungan” adalah
pemberian fasilitas oleh Rumah
Sakit antara lain berupa
peralatan dan pembiayaan
penelitian.
Yang dimaksud dengan
“kebebasan secara bertanggung
jawab” adalah pelaksanaan
penelitian dilaksanakan sesuai
dengan kaidah keilmuan
berdasarkan nilai moral, norma
agama, dan peraturan
perundang-undangan.
587. SUBSTANSI BARU Ayat (5) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah pada batang tubuh

588. Pasal 185 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan


Huruf a pemerintah pada batang tubuh
Cukup jelas.
589. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan “standar pemerintah pada batang tubuh
pelayanan Rumah Sakit” adalah
semua standar pelayanan yang
berlaku di Rumah Sakit antara
lain standar prosedur
operasional, standar pelayanan
medis, dan standar asuhan
keperawatan.
590. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh
591. Huruf d SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh
592. Huruf e SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah pada batang tubuh
“masyarakat tidak mampu atau
miskin” adalah Pasien yang
memenuhi persyaratan yang

85
diatur dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan .
Lingkup jejaring pengampuan
Pelayanan Kesehatan prioritas
antara lain meliputi informasi,
layanan unggulan, sarana
prasarana, pelayanan, rujukan,
penyediaan alat, dan pendidikan
Tenaga Kesehatan.
593. Huruf f SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan “fungsi pemerintah pada batang tubuh
sosial” antara lain menyediakan
fasilitas pelayanan Pasien tidak
mampu/miskin, pelayanan gawat
darurat tanpa uang muka,
pelayanan korban bencana dan
KLB, atau bakti sosial bagi misi
kemanusiaan.
594. Huruf g SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh

595. Huruf h SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan


Yang dimaksud dengan pemerintah pada batang tubuh
“menyelenggarakan rekam
medis” adalah dilakukan sesuai
dengan standar yang secara
bertahap diupayakan mencapai
standar internasional.
596. Huruf i SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah pada batang tubuh
597. Huruf j SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah pada batang tubuh
598. Huruf k SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah pada batang tubuh
599. Huruf l SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah pada batang tubuh
600. Huruf m SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah pada batang tubuh

86
601. Huruf o SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Rumah Sakit dibangun serta pemerintah pada batang tubuh
dilengkapi dengan sarana,
prasarana, dan peralatan yang
dapat difungsikan serta
dipelihara sedemikian rupa
untuk mendapatkan keamanan,
mencegah kebakaran/bencana
dengan terjaminnya keamanan,
Kesehatan, dan keselamatan
Pasien, petugas, pengunjung, dan
lingkungan rumah sakit.
602. Huruf p SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah pada batang tubuh
603. Huruf q SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh
604. Huruf r SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah pada batang tubuh
“peraturan internal Rumah Sakit
(hospital by laws)” adalah
peraturan organisasi Rumah
Sakit (corporate by laws) dan
peraturan staf medis Rumah
Sakit (medical staff by laws) yang
disusun dalam rangka
menyelenggarakan tata kelola
perusahaan yang baik (good
corporate governance) dan tata
kelola klinis yang baik (good
clinical governance).
Dalam peraturan staf medis
Rumah Sakit (medical staff by
laws) antara lain diatur
kewenangan klinis (clinical
privilege).
605. Huruf s SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah pada batang tubuh
606. Huruf t SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah pada batang tubuh

87
607. SUBSTANSI BARU Pasal 185A
Cukup jelas
608. Pasal 186 TETAP TETAP
Cukup jelas .
609. Pasal 187 TETAP TETAP
Cukup jelas
610. Pasal 188 TETAP TETAP
Cukup jelas
611. Pasal 189 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh
612. Pasal 190 TETAP TETAP
Cukup jelas.
613. Pasal 191 TETAP TETAP
Cukup jelas.
614. Pasal 192 TETAP TETAP
Cukup jelas.
615. Pasal 193 TETAP TETAP
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
616. Huruf b TETAP TETAP
Cukup jelas.
617. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Tenaga Kesehatan pemerintah dalam batang tubuh
tradisional yang termasuk
ke dalam Tenaga Kesehatan
adalah yang telah memiliki
pendidikan formal yang
setara minimum diploma
tiga dan bekerja di bidang
kesehatan tradisional .
618. Huruf d SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
619. Ayat (2) SUBSTANSI Pasal 193A
Cukup jelas. Cukup jelas
620. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS
Cukup jelas.
621. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS
Cukup jelas.

88
622. Ayat (5) TETAP Pasal 193B
Cukup jelas. Cukup jelas
623. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
624. Ayat (7) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Perawat dapat mengembangkan pemerintah dalam batang tubuh
ilmunya pada bidang
keperawatan kesehatan
masyarakat, keperawatan
kesehatan anak, keperawatan
maternitas, keperawatan medikal
bedah, keperawatan geriatri, dan
keperawatan kesehatan jiwa.
625. Ayat (8) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
626. Ayat (9) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
627. Ayat (10) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
628. Ayat (11) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
629. Ayat (12) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
630. Ayat (13) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
631. Ayat (14) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
632. Ayat (15) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
633. Ayat (16) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
634. Ayat (17) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

635. Ayat (18) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan


Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
636. Ayat (19) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

89
637. SUBSTANSI BARU Pasal 193C - Reposisi dari Pasal 193 ayat
Ayat (1) (18)
Yang dimaksud dengan “tenaga - Konkordan dengan usulan
penunjang atau pendukung” pemerintah dalam batang
antara lain asisten tenega tubuh
kesehatan, tenaga
administrasi, tenaga
keuangan, petugas
pemulasaran jenazah, dan
supir ambulan.
638. SUBSTANSI BARU Ayat (2) - Reposisi dari Pasal 193 ayat
Cukup jelas (19)
- Konkordan dengan usulan
pemerintah dalam batang
tubuh
639. Pasal 194 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
640. Pasal 195 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
641. SUBSTANSI BARU Pasal 195A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
642. Pasal 196 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
643. Pasal 197 TETAP TETAP
Cukup jelas.
644. Pasal 198 TETAP Pasal 198 Menambahkan penjelasan ayat (2)
Cukup jelas. Ayat (1) mengenai pihak terkait, sehingga
Cukup jelas setiap ayat perlu diuraikan dan
diberi penjelasan

645. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan


Yang dimaksud “pihak Pasal 198 ayat (1)
terkait” antara lain asosiasi
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan asosiasi
institusi pendidikan
kesehatan dan pihak lainnya
sesuai kebutuhan

90
646. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 198 ayat (1)
647. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 198 ayat (1)
648. Pasal 199 TETAP TETAP
Cukup jelas.
649. Pasal 200 TETAP TETAP
Cukup jelas.
650. Pasal 201 TETAP TETAP
Cukup jelas.
651. Pasal 202 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh
652. Pasal 203 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah pada batang tubuh
Izin meliputi izin pembentukan
institusi pendidikan baru,
penambahan jurusan, dan
program studi baru.
653. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Koordinasi dalam rangka pemerintah pada batang tubuh
memperoleh rekomendasi
diutamakan untuk pembukaan
program studi rumpun kesehatan
.
654. Ayat (3) SUBSTANSI Ayat (3) Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan Cukup jelas pemerintah pada batang tubuh
"pembinaan teknis" adalah
pembinaan teknis keprofesian
untuk mencapai Standar Profesi
atau standar kompetensi
berdasarkan kurikulum dalam
proses pendidikan .
655. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh
656. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah pada batang tubuh
"pembinaan akademik" antara
lain berupa pemberian izin
penyelenggaraan, kurikulum,

91
sistem penjaminan mutu
internal, dan akreditasi.
657. SUBSTANSI BARU Ayat (6) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah pada batang tubuh
658. SUBSTANSI BARU Ayat (7) - Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah pada batang
“kelompok ahli masing-masing tubuh
disiplin ilmu kesehatan” adalah - Memberikan penjelasan
kolegium yang mengampu cabang mengenai kelompok ahli
disiplin ilmu tersebut. masing-masing disiplin ilmu
kesehatan
659. Pasal 204 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh
660. Pasal 205 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh
661. Pasal 206 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah pada batang tubuh
Cukup jelas.
662. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh
663. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh
664. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan “kolegium pemerintah pada batang tubuh
masing-masing Tenaga Medis
atau Tenaga Kesehatan” adalah
wadah untuk berhimpun ketua
departemen dan ketua program
studi dari perguruan tinggi atau
Institusi Penyelenggara
Pendidikan Profesi Tertentu serta
dapat dibantu oleh ahli
pendidikan.
665. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh
666. Pasal 207 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah pada batang tubuh
667. SUBSTANSI BARU Pasal 207A - Reposisi dari Pasal 195 ayat (2)
Cukup jelas

92
- Konkordan dengan usulan
pemerintah pada batang
tubuh
668. SUBSTANSI BARU Pasal 207B Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah pada batang tubuh
669. SUBSTANSI BARU Pasal 207C Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah pada batang tubuh
Cukup jelas
670. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah pada batang tubuh
“program tertentu” adalah
program studi yang telah
memiliki program pendidikan
profesi.
671. Pasal 208 TETAP TETAP
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “uji
kompetensi” adalah proses
pengukuran pengetahuan,
keterampilan, dan sikap
profesional peserta didik untuk
mencapai standar kompetensi .
672. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
673. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
674. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
675. SUBSTANSI BARU Ayat (4a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
676. SUBSTANSI BARU Ayat (4b) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
677. SUBSTANSI BARU Ayat (4c) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
678. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
679. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

93
680. Ayat (7) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
681. Ayat (8) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
682. Ayat (9) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
683. SUBSTANSI BARU Pasal 208A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
684. SUBSTANSI BARU Pasal 208B Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
685. SUBSTANSI BARU Pasal 208C Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
686. SUBSTANSI BARU Pasal 208D Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
687. SUBSTANSI BARU Pasal 208E Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
688. SUBSTANSI BARU Pasal 208F Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
689. SUBSTANSI BARU Pasal 208G Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
690. SUBSTANSI BARU Pasal 208H Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
691. SUBSTANSI BARU Pasal 208I Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
692. Pasal 209 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Pendanaan yang bersumber dari
masyarakat dapat berasal dari
dana tanggung jawab sosial dari
badan usaha atau berupa
hibah/zakat/wakaf/bentuk lain
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
dari masyarakat yang bersifat
tidak mengikat.
693. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
694. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

94
695. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
696. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
697. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

698. SUBSTANSI BARU Pasal 209A Konkordan dengan usulan


Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
699. Pasal 210 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
700. SUBSTANSI BARU Pasal 210A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
701. SUBSTANSI BARU Pasal 210B Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
702. Pasal 211 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
703. Pasal 212 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Angka 1 pemerintah dalam batang tubuh
Pasal 19
Cukup jelas.
704. Angka 2 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 20 pemerintah dalam batang tubuh
Ayat (1)
Akademi
menyelenggarakan
pendidikan vokasi
dalam satu cabang
atau sebagian cabang
ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau
seni tertentu.
Politeknik
menyelenggarakan
pendidikan vokasi
dalam sejumlah
bidang pengetahuan
khusus.

95
Sekolah tinggi
menyelenggarakan
pendidikan akademik
dan/atau vokasi
dalam lingkup satu
disiplin ilmu tertentu
dan jika memenuhi
syarat dapat
menyelenggarakan
pendidikan profesi.
Institut
menyelenggarakan
pendidikan akademik
dan/atau pendidikan
vokasi dalam
sekelompok disiplin
ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau
seni dan jika
memeuhi syarat
dapat
menyelenggarakan
pendidikan profesi.
Universitas
menyelenggarakan
pendidikan akademik
dan/atau pendidikan
vokasi dalam
sejumlah ilmu
pengetahuan,
teknologi, dan/atau
seni dan jika
memeuhi syarat
dapat
menyelenggarakan
pendidikan profesi.
705. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh

96
706. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
707. Ayat (3a) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
708. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
709. Angka 3 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 21 pemerintah dalam batang tubuh
Ayat (1)
Cukup jelas
710. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud pemerintah dalam batang tubuh
dengan “institusi
penyelenggara
pendidikan profesi
tertentu” adalah
rumah sakit
pendidikan yang
menyelenggarakan
pendidikan profesi
spesialis dan yang
lebih tinggi.
711. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
712. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
713. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
714. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
715. Ayat (7) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
716. Ayat (8) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
717. Ayat (9) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
718. Angka 4 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 25 pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.

97
719. Angka 5 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 50 pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.
720. Angka 6 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 53 pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas .
721. Pasal 213 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Angka 1 pemerintah dalam batang tubuh
Pasal 1
Cukup jelas .
722. Angka 2 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 7 pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas
723. Angka 3 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 24 pemerintah dalam batang tubuh
Ayat (1)
Cukup jelas. .
724. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Program profesi pemerintah dalam batang tubuh
merupakan tanggung
jawab dan
kewenangan
Kementerian,
Kementerian lain,
LPNK, dan/atau
organisasi profesi
yang bertanggung
jawab atas mutu
layanan profesi. Oleh
karena itu, Perguruan
Tinggi hanya dapat
menyelenggarakannya
bekerja sama dengan
Kementerian,
Kementerian lain,
LPNK, dan/atau
organisasi profesi.
Program profesi dapat
menggunakan nama

98
lain yang sederajat
seperti program
profesi dokter,
insinyur, apoteker,
notaris, psikolog,
guru/pendidik,
wartawan sesuai
ketentuan
Kementerian,
Kementerian lain,
LPNK, dan/atau
organisasi profesi
yang bertanggung
jawab atas mutu
layanan profesi.
725. Ayat (2a) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
726. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
727. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
728. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
729. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
730. Angka 4 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 25 pemerintah dalam batang tubuh
Ayat (1)
Cukup jelas .
731. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Program spesialis pemerintah dalam batang tubuh
dapat menggunakan
nama lain yang
sederajat dan
memiliki tingkatan,
antara lain program
dokter spesialis dan
subspesialis, program
insinyur profesional

99
pratama, madya, dan
utama, sesuai
ketentuan
Kementerian,
Kementerian lain,
LPNK, dan/atau
organisasi profesi
yang bertanggung
jawab atas mutu
layanan profesi
732. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
733. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
734. Ayat (3a) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
735. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
736. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
737. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
738. Angka 5 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 26 pemerintah dalam batang tubuh
Ayat (1)
Cukup jelas.
739. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
740. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
741. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
742. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
743. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Gelar profesi antara pemerintah dalam batang tubuh
lain digunakan oleh
profesi dokter yang
disingkat dr., profesi

100
apoteker disingkat
apt., dan profesi
akuntan disingkat
Akt.
744. Ayat (7) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
745. Ayat (8) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
746. Angka 6 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 28 pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.
747. Angka 7 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 33 pemerintah dalam batang tubuh
748. Ayat (1) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
749. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
750. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Izin Program Studi pemerintah dalam batang tubuh
yang berkaitan
dengan ilmu agama
diberikan oleh
menteri yang
menyelenggarakan
urusan
pemerintahan di
bidang agama.
751. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
752. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
753. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
754. Ayat (7) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pencabutan izin pemerintah dalam batang tubuh
Program Studi yang
berkaitan dengan
ilmu agama
dilakukan oleh

101
menteri yang
menyelenggarakan
urusan
pemerintahan di
bidang agama.
755. Ayat (8) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
756. Angka 8 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 34 pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.
757. Angka 9 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 43 pemerintah dalam batang tubuh
Ayat (1)
Yang dimaksud
dengan “sertifikat
profesi” antara lain
sertifikat pendidik
yang diterbitkan
oleh Perguruan
Tinggi yang
ditetapkan oleh
Pemerintah untuk
meneyelenggarakan
program pengadaan
tenaga pendidik
sebagaimana diatur
dalam undang-
undang yang
mengatur mengenai
guru dan dosen.
758. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
759. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
760. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
761. Angka 10 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 56 pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas .

102
762. Pasal 214 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
763. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
764. Ayat (3) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan “aspek
pemerataan” merupakan upaya
distribusi Tenaga Medis dan
Tenaga Kesehatan sesuai dengan
kebutuhan melalui proses
rekrutmen, seleksi, dan
penempatan.
Yang dimaksud dengan “aspek
pemanfaatan” merupakan proses
pemberdayaan Tenaga Medis dan
Tenaga Kesehatan sesuai dengan
kompetensi dan kewenangannya.
Yang dimaksud dengan “aspek
pengembangan” merupakan
proses pengembangan Tenaga
Medis dan Tenaga Kesehatan
yang bersifat multidisiplin dan
lintas sektor serta lintas program
untuk meratakan dan
meningkatkan kualitas Tenaga
Medis dan Tenaga Kesehatan.
765. Pasal 215 TETAP TETAP
Cukup jelas
766. Pasal 216 TETAP TETAP Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
767. SUBSTANSI BARU Pasal 216A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
768. Pasal 217 TETAP TETAP
Ayat (1)
Penempatan Tenaga Kesehatan
dimaksudkan untuk
mendayagunakan Tenaga
Kesehatan pada daerah yang

103
dibutuhkan, terutama daerah
terpencil, tertinggal, perbatasan
dan kepulauan, serta daerah
bermasalah kesehatan.
Seleksi dilakukan dengan
memperhatikan berbagai faktor
sehingga Tenaga Kesehatan
tersebut dapat memberikan
manfaat kepada masyarakat dan
dapat berkembang sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Faktor-faktor tersebut
antara lain:
a. kondisi geografis, meliputi
daerah terpencil, sangat
terpencil, daerah tertinggal,
tidak diminati, serta
perbatasan dan kepulauan;
b. masalah kesehatan/pola
penyakit;
c. sarana, prasarana, dan
infrastruktur yang tersedia;
d. rasio Tenaga Kesehatan
dengan luas wilayah;
e. daerah rawan konflik atau
bencana;
f. indeks pembangunan
kesehatan masyarakat
daerah;
g. kemampuan fiskal daerah;
dan
h. lama pengabdian di daerah
penempatan.
769. Ayat (2) TETAP TETAP
Huruf a
Cukup jelas .
770. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
771. Huruf c TETAP TETAP

104
Yang dimaksud dengan
“penugasan khusus”
adalah pendayagunaan
secara khusus Tenaga
Kesehatan dalam kurun
waktu tertentu guna
meningkatkan akses dan
mutu Pelayanan Kesehatan
pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan pada daerah
tertinggal, perbatasan dan
kepulauan, daerah
bermasalah kesehatan,
serta Rumah Sakit kelas C
atau kelas D di
kabupaten/kota yang
memerlukan pelayanan
medik spesialis serta
memenuhi kebutuhan
Pelayanan Kesehatan lain
oleh Tenaga Kesehatan.
772. Huruf d TETAP TETAP
Cukup jelas.
773. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
774. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas
775. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas.
776. SUBSTANSI Ayat (5a) Konkordan dengan usulan
BARU Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
777. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
778. Pasal 218 TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan “upaya retensi”
yakni upaya mempertahankan Tenaga
Medis dan/atau Tenaga Kesehatan di
suatu tempat untuk periode tertentu
dalam rangka menjaga kesinambungan

105
Pelayanan Kesehatan. Bentuk retensi
antara lain dengan perpanjangan
penugasan, insentif, jenjang karir,
sistem remunerasi.
779. Pasal 219 TETAP TETAP
Cukup jelas.
780. Pasal 220 TETAP TETAP
Cukup jelas.
781. Pasal 221 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
782. Ayat (2) SUBSTANSI Ayat (2) Menambah penjelasan terkait
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan cakupan “daerah tertinggal”
"pelindungan dalam pelaksanaan "pelindungan dalam
tugas" adalah pelindungan pelaksanaan tugas" adalah
terhadap Tenaga Kesehatan pelindungan terhadap Tenaga
berupa keamanan, keselamatan, Medis dan Tenaga Kesehatan
dan kesehatan kerja dalam berupa keamanan,
menjalankan tugasnya. keselamatan, dan kesehatan
kerja dalam menjalankan
tugasnya
Yang dimaksud daerah
tertinggal antara lain termasuk
daerah perbatasan, kepulauan,
terpencil, daerah dengan
kemampuan fiskal rendah.
Yang dimaksud “daerah
tertinggal” antara lain termasuk
daerah perbatasan, kepulauan,
terpencil, daerah dengan
kemampuan fiskal rendah
783. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
784. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas .
785. Pasal 222 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
786. SUBSTANSI BARU Pasal 222A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh

106
787. Pasal 223 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas .
788. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
789. Ayat (3) SUBSTANSI Ayat (3) - Mengubah penjelasan “daerah
Yang dimaksud dengan “daerah Yang dimaksud dengan “daerah tertinggal”.
terpencil” adalah daerah yang terpencil” adalah daerah yang - Konkordan penjelasan Pasal
sulit dijangkau karena berbagai sulit dijangkau karena berbagai 221 ayat (2)
sebab seperti keadaan geografi sebab seperti keadaan geografi
(kepulauan, pegunungan, (kepulauan, pegunungan,
daratan, hutan dan rawa), daratan, hutan dan rawa),
transportasi, sosial, dan transportasi, sosial, dan
ekonomi. ekonomi.
Yang dimaksud dengan “daerah Yang dimaksud daerah
tertinggal” adalah daerah tertinggal antara lain termasuk
kabupaten yang relatif kurang daerah perbatasan, kepulauan,
berkembang dibandingkan terpencil, daerah dengan
daerah lain dalam skala nasional kemampuan fiskal rendah.
dan berpenduduk relatif Yang dimaksud dengan “daerah
tertinggal. perbatasan” adalah
Yang dimaksud dengan “daerah kabupaten/wilayah geografis
perbatasan” adalah yang berhadapan dengan
kabupaten/wilayah geografis negara tetangga, dengan
yang berhadapan dengan negara penduduk yang bermukim di
tetangga, dengan penduduk yang wilayah tersebut disatukan
bermukim di wilayah tersebut melalui hubungan
disatukan melalui hubungan sosioekonomi, dan sosio
sosioekonomi, dan sosio budaya budaya dengan cakupan
dengan cakupan wilayah wilayah administratif tertentu
administratif tertentu setelah ada setelah ada kesepakatan antar
kesepakatan antar negara yang negara yang berbatasan.
berbatasan. Yang dimaksud dengan “daerah
Yang dimaksud dengan “daerah kepulauan” adalah adalah
kepulauan” adalah adalah daerah daerah pulau-pulau kecil
pulau-pulau kecil berpenduduk berpenduduk termasuk pulau-
termasuk pulau-pulau kecil pulau kecil terluar.
terluar. Yang dimaksud dengan “daerah
bermasalah kesehatan” adalah

107
Yang dimaksud dengan “daerah kabupaten atau kota yang
bermasalah kesehatan” adalah mempunyai nilai IPKM diantara
kabupaten atau kota yang rerata sampai dengan – 1
mempunyai nilai IPKM diantara (minus satu) simpang baku,
rerata sampai dengan – 1 (minus tetapi mempunyai nilai
satu) simpang baku, tetapi kemiskinan (Pendataan Status
mempunyai nilai kemiskinan Ekonomi/PSE) diatas rerata
(Pendataan Status Ekonomi/PSE) (masing-masing untuk
diatas rerata (masing-masing kelompok kabupaten dan
untuk kelompok kabupaten dan kelompok kota).
kelompok kota). Yang dimaksud dengan “daerah
Yang dimaksud dengan “daerah tidak diminati” adalah daerah
tidak diminati” adalah daerah yang bukan merupakan daerah
yang bukan merupakan daerah tertinggal, perbatasan dan
tertinggal, perbatasan dan kepulauan dengan Fasilitas
kepulauan dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
Pelayanan Kesehatan yang memiliki kesulitan dalam
memiliki kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan Tenaga
pemenuhan kebutuhan Tenaga Medis.
Medis.
790. Ayat (4) TETAP TETAP Konkordan penjelasan Pasal 221
Cukup jelas. ayat (2)
791. SUBSTANSI BARU Pasal 223A
Cukup jelas
792. Pasal 224 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas
793. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
794. Ayat (3) SUBSTANSI Ayat (3) Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan “sudah Yang dimaksud “Tenaga yang pemerintah dalam batang tubuh
tidak aktif lagi” adalah Tenaga telah mendapatkan pelatihan
Kesehatan yang sudah tidak terkait dengan penanggulangan
melaksanakan tugas keprofesian KLB, Wabah, dan kedaruratan
karena sudah memasuki masa lainnya” antara lain
pensiun, tidak menjalankan mahasiswa, dosen, tenaga yang
profesi karena tidak sudah tidak berpraktik sebagai
memperpanjang izin praktik atau tenaga kesehatan
tidak melaksanakan praktik

108
karena untuk melaksanakan
profesi lain.
795. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas
796. Pasal 225 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
797. Pasal 226 TETAP TETAP
Cukup jelas
798. Pasal 227 TETAP TETAP
Cukup jelas
799. Pasal 228 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
800. SUBSTANSI BARU Ayat (1a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
801. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas .
802. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas
803. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas .
804. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas.
805. SUBSTANSI BARU Ayat (5a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
806. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
807. Ayat (7) TETAP TETAP
Cukup jelas.
808. Ayat (8) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan “adaptasi”
adalah serangkaian kegiatan
penyesuaian kompetensi dan
kemampuan Tenaga Kesehatan
warga negara Indonesia lulusan
luar negeri dan Tenaga Kesehatan
warga negara asing lulusan luar
negeri yang dilaksanakan pada
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

109
809. Ayat (9) TETAP TETAP
Cukup jelas
810. Pasal 229 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
811. Pasal 230 SUBSTANSI Huruf a Konkordan dengan usulan
Cukup jelas Yang dimaksud “lulusan pemerintah dalam batang tubuh
dari penyelenggara
pendidikan tertentu di luar
negeri” adalah
penyelenggara Pendidikan
yang direkognisi oleh
pemerintah.
812. SUBSTANSI BARU Huruf b Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
813. SUBSTANSI BARU Huruf c Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
814. Pasal 231 TETAP TETAP
Cukup jelas
815. Pasal 232 TETAP TETAP
Cukup jelas .
816. Pasal 233 TETAP TETAP
Cukup jelas .
817. Pasal 234 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
818. Pasal 235 TETAP TETAP
Cukup jelas
819. SUBSTANSI Pasal 235A Konkordan dengan usulan
BARU Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
820. Pasal 236 TETAP TETAP
Cukup jelas
821. Pasal 237 TETAP TETAP
Cukup jelas
822. Pasal 238 TETAP TETAP
Cukup jelas .
823. Pasal 239 TETAP TETAP
Cukup jelas
824. Pasal 240 TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan "ketentuan
peraturan perundang-undangan"

110
antara lain berupa ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang
ketenagakerjaan dan keimigrasian.
825. Pasal 241 TETAP TETAP
Cukup Jelas
826. Pasal 242 TETAP TETAP
Cukup jelas
827. Pasal 243 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
828. Pasal 244 TETAP TETAP
Cukup jelas .
829. Pasal 245 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas .
830. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas .
831. Ayat (3) SUBSTANSI Ayat (3) Menambahkan penjelasan
Huruf a Huruf a mengenai “sertifikat profesi”
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan Konkordan dengan usulan
“ijazah pendidikan di “ijazah pendidikan di pemerintah dalam batang tubuh
bidang Kesehatan” antara bidang Kesehatan”
lain: ijazah pendidikan antara lain: ijazah
kedokteran, ijazah pendidikan kedokteran,
pendidikan kedokteran gigi, ijazah pendidikan
ijazah pendidikan kedokteran gigi, ijazah
kebidanan, ijazah pendidikan kebidanan,
pendidikan keperawatan, ijazah pendidikan
ijazah pendidikan keperawatan, ijazah
kefarmasian, dan ijazah pendidikan kefarmasian,
pendidikan akupuntur. dan ijazah pendidikan
akupuntur.
Yang dimaksud dengan
“sertifikat profesi” adalah
surat tanda lulus Uji
Kompetensi pada
pendidikan profesi.
832. Huruf b SUBSTANSI Huruf b Menghapus penjelasan mengenai
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan “sertifikat kompetensi”
“sertifikat kompetensi” “sertifikat kompetensi”

111
adalah surat tanda lulus Uji adalah surat tanda lulus
Kompetensi pada Uji Kompetensi pada
pendidikan vokasi. pendidikan vokasi.
Yang dimaksud dengan
“sertifikat profesi” adalah
surat tanda lulus Uji
Kompetensi pada
pendidikan profesi.
833. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
834. Huruf d SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
835. Huruf e SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
836. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas.
837. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas.
838. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
839. Pasal 246 TETAP TETAP
Cukup jelas .
840. Pasal 247 TETAP TETAP
Cukup jelas .
841. Pasal 248 TETAP TETAP
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “Tenaga
Medis dan Tenaga Kesehatan
tertentu” adalah Tenaga Medis
dan Tenaga Kesehatan yang
memberikan Pelayanan
Kesehatan secara langsung
kepada Pasien .
842. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas .
843. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
844. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh

112
845. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
846. Pasal 249 TETAP Pasal 249 Memberikan penjelasan terhadap
Cukup jelas Ayat (1) ayat (1) huruf b terkait dengan
Huruf a tempat praktik, sehingga setiap
Cukup jelas ayat dan huruf perlu diuraikan dan
diberi penjelasan

847. SUBSTANSI BARU Huruf b Konkordan dengan usulan


yang dimaksud dengan Pemerintah dalam penjelasan
“tempat praktik” Pasal 249 Ayat (1) huruf a
termasuk domisili untuk
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan virtual.

SUBSTANSI BARU Ayat (6)


Cukup jelas
Cukup jelas
yang dimaksud dengan dicabut
adalah…
Yang dimaksud dengan dinonaktifkan
adalah…. Konkordan dengan usulan
Pemerintah dalam penjelasan Pasal 249
Ayat (1) huruf a
848. SUBSTANSI Huruf c Konkordan dengan usulan
DIHAPUS pemerintah dalam batang tubuh
849. SUBSTANSI BARU Huruf d Konkordan dengan usulan
DIHAPUS pemerintah dalam batang tubuh
850. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas Pemerintah dalam penjelasan
Pasal 249 Ayat (1) huruf a
851. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas Pemerintah dalam penjelasan
Pasal 249 Ayat (1) huruf a
852. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas Pemerintah dalam penjelasan
Pasal 249 Ayat (1) huruf a

113
853. SUBSTANSI BARU Ayat (5) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas Pemerintah dalam penjelasan
Pasal 249 Ayat (1) huruf a
854. SUBSTANSI BARU Ayat (6) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas Pemerintah dalam penjelasan
Pasal 249 Ayat (1) huruf a
855. Pasal 250 TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan “kondisi
tertentu” antara lain:
a. melakukan bakti
sosial/kemanusiaan.
b. tugas kenegaraan.
c. penanggulangan KLB, Wabah atau
bencana lainnya.
d. pemberian pertolongan darurat
lainnya.
e. pemberian Pelayanan Kesehatan
lainnya yang bersifat insidentil dan
bersifat sementara
856. Pasal 251 TETAP TETAP
Cukup jelas
857. Pasal 252 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
858. Pasal 253 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Yang dimaksud dengan
“masyarakat” dalam ketentuan
ini merupakan penerima
Pelayanan Kesehatan baik
perseorangan maupun
masyarakat
859. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
860. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
861. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
862. Pasal 254 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

114
863. Pasal 255 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
864. Pasal 256 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
865. Pasal 257 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Huruf a
Cukup jelas
866. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
867. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
868. Huruf d SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
869. Huruf e SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
870. Huruf f SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
871. Huruf g SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Unsur dari asosiasi pemerintah dalam batang tubuh
rumah sakit pendidikan,
Departemen Kesehatan
dan Departemen
Pendidikan Nasional yang
masing-masing 2 (dua)
orang terdiri atas 1 (satu)
orang berlatar belakang
pendidikan profesi dokter
dan 1 (satu) orang dokter
gigi
872. Huruf h SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah dalam batang tubuh
“tokoh masyarakat”
adalah orang yang peduli
dan mempunyai
komitmen tinggi untuk
kepentingan pasien.
Tokoh tersebut
mempunyai wawasan

115
nasional dan memahami
masalah kesehatan tetapi
bukan dokter atau dokter
gigi.
873. Huruf i SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
874. Huruf j SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
875. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
876. Pasal 258 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
877. Pasal 259 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Huruf a
Cukup jelas .
878. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
879. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
880. Huruf d SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
881. Huruf e SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
882. Huruf f SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
883. Huruf g SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
884. Huruf h SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Tidak menutup pemerintah dalam batang tubuh
kemungkinan bagi dokter
dan dokter gigi untuk tetap
dapat menjalankan praktik
kedokterannya. Hal ini
dimaksudkan agar tetap
dapat meningkatkan
kemampuan profesinya .
885. Huruf i SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh

116
886. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
887. Pasal 260 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
888. Pasal 261 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
889. Pasal 262 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
890. Pasal 263 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
891. Pasal 264 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Huruf a pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas
892. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
893. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
894. Huruf d SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
895. Huruf e SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
896. Huruf f SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
897. Huruf g SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
898. Huruf h SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan “tidak pemerintah dalam batang tubuh
cakap” adalah ketidakmampuan
seseorang dalam membuat
keputusan yang penting secara
mandiri dengan menyadari segala
risikonya.
899. Pasal 265 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
900. Pasal 266 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
901. Pasal 267 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh

117
Yang dimaksud dengan
“sekretariat” adalah unit
nonstruktural yang
berkedudukan di bawah pejabat
pimpinan tinggi madya di
lingkungan kementerian yang
menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang
kesehatan yang memiliki tugas di
bidang Tenaga Kesehatan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
902. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
903. Pasal 268 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas
904. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Huruf a pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas
905. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
906. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
907. Huruf d SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah dalam batang tubuh
“perwakilan masyarakat”
adalah setiap orang yang
mempunyai reputasi dan
kepedulian terhadap
kesehatan
908. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
909. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
910. Pasal 269 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
911. Pasal 270 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh

118
912. Pasal 271 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
913. Pasal 272 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
914. Pasal 273 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
915. Pasal 274 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
916. Pasal 275 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
917. Pasal 276 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
918. Pasal 277 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Huruf a pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas
919. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
920. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
921. Huruf d SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
922. Huruf e SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
923. Huruf f SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
924. Huruf g SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
925. Huruf h SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan “tidak pemerintah dalam batang tubuh
cakap” adalah ketidakmampuan
seseorang dalam membuat
keputusan yang penting secara
mandiri dengan menyadari segala
risikonya.
926. Pasal 278 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
927. Pasal 279 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh

119
928. Pasal 280 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Yang dimaksud dengan
“sekretariat” yaitu unit
nonstruktural yang
berkedudukan di bawah
pimpinan tinggi madya di
lingkungan kementerian yang
menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang
kesehatan yang memiliki tugas di
bidang Tenaga Kesehatan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
929. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
930. Pasal 281 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
931. Pasal 282 TETAP TETAP
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan
“pelindungan hukum”
adalah suatu jaminan tidak
dinyatakan bersalah
apabila melaksanakan
profesinya sesuai dengan
Standar Profesi, Standar
Pelayanan profesi, dan
Standar Prosedur
Operasional.
932. Huruf b TETAP TETAP
Cukup jelas.
933. Huruf c SUBSTANSI Huruf c Memberikan penjelasan mengenai
Cukup jelas. Yang dimaksud dengan uraian terkait gaji/upah bagi
“gaji/upah” bagi tenaga Tenaga Medis dan Tenaga
kesehatan yang ditempatkan Kesehatan yang ditempatkan oleh
oleh Menteri adalah segala Menteri
bentuk pembiayaan yang

120
diberikan kepada Tenaga Medis
dan Tenaga Kesehatan sebagai
penghasilan.
934. Huruf d TETAP TETAP
Cukup jelas.
935. SUBSTANSI BARU Huruf d1 Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
936. Huruf e TETAP TETAP
Cukup jelas.
937. SUBSTANSI BARU Huruf e1 Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
938. Huruf f TETAP TETAP
Cukup jelas.
939. Huruf g TETAP TETAP
Cukup jelas.
940. Huruf h TETAP TETAP
Cukup jelas.
941. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
942. Pasal 283 TETAP TETAP
Cukup jelas
943. Pasal 284 TETAP TETAP
Cukup jelas
944. Pasal 285 TETAP TETAP
Huruf a
Cukup jelas
945. Huruf b SUBSTANSI Huruf b Menambahkan penjelasan terkait
Cukup jelas Yang dimaksud dengan “yang frasa “yang memadai” merupakan
memadai” adalah pemberian pemberian keterangan yang
keterangan yang disampaikan secara disampaikan secara lengkap
lengkap dengan Bahasa yang mudah dengan Bahasa yang mudah
dipahami dipahami
946. Huruf c TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
“kebutuhan medis” adalah
kebutuhan medis sesuai dengan
Standar Pelayanan kedokteran
atau kedokteran gigi, Standar

121
Profesi, dan Standar Prosedur
Operasional
947. Huruf d TETAP TETAP
Cukup jelas
948. Huruf e TETAP TETAP
Cukup jelas
949. Huruf f TETAP TETAP
Cukup jelas
950. Huruf g TETAP TETAP
Cukup jelas
951. Pasal 286 TETAP TETAP
Huruf a
Cukup jelas
952. Huruf b TETAP TETAP
Cukup jelas
953. Huruf c TETAP TETAP
Cukup jelas
954. Huruf d TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan “imbalan
jasa atas pelayanan yang
diterima” juga termasuk
pembayaran iuran/premi
asuransi kesehatan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
955. Pasal 287 TETAP TETAP
Cukup jelas .
956. Pasal 288 TETAP TETAP
Cukup jelas .
957. Pasal 289 TETAP TETAP
Ayat (1)
Praktik Tenaga Medis dan Tenaga
Kesehatan dilaksanakan dengan
kesepakatan berdasarkan
hubungan kepercayaan antara
Tenaga Kesehatan dan penerima
Pelayanan Kesehatan dalam
bentuk upaya maksimal
(inspanningsverbintenis)

122
pemeliharaan kesehatan,
pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan,
pengobatan penyakit, dan
pemulihan kesehatan sesuai
dengan Standar Pelayanan
profesi, Standar Profesi, Standar
Prosedur Operasional, dan
kebutuhan kesehatan penerima
Pelayanan Kesehatan.
958. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas .
959. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas .
960. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas .
961. Pasal 290 TETAP TETAP
Cukup jelas
962. Pasal 291 TETAP TETAP
Cukup jelas
963. Pasal 292 TETAP TETAP
Cukup jelas
964. Pasal 293 TETAP TETAP
Cukup jelas
965. Pasal 294 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
966. Pasal 295 TETAP TETAP
Cukup jelas. .
967. Pasal 296 TETAP Pasal 296: Menambahkan penjelasan
Ayat (1) Ayat (1) keadaan tertentu untuk
Yang dimaksud dengan "keadaan Yang dimaksud dengan melengkapi penjelasan
tertentu" adalah suatu kondisi "keadaan tertentu"
tidak adanya Tenaga Medis dan adalah suatu kondisi
Tenaga Kesehatan yang memiliki antara lain:
kewenangan untuk melakukan a. tidak adanya tenaga
tindakan Pelayanan Kesehatan medis dan/atau
yang dibutuhkan serta tidak tenaga kesehatan di
dimungkinkan untuk dirujuk. suatu wilayah
Tenaga Medis dan Tenaga tempat Tenaga

123
Kesehatan yang dapat Medis atau Tenaga
memberikan pelayanan di luar Kesehatan bertugas;
kewenangannya, antara lain: b. kebutuhan program
a. dokter/dokter gigi yang pemerintah;
memberikan pelayanan c. antisipasi
kedokteran dan/atau kegawatdaruratan
kefarmasian dalam batas medis; dan/atau
tertentu; d. KLB, Wabah, dan
b. perawat atau bidan yang darurat bencana.
memberikan pelayanan Tenaga Medis dan
kedokteran dan/atau Tenaga Kesehatan yang
kefarmasian dalam batas dapat memberikan
tertentu; atau pelayanan di luar
c. tenaga teknis kefarmasian kewenangannya, antara
yang memberikan pelayanan lain:
kefarmasian yang menjadi a. dokter/dokter gigi
kewenangan apoteker dalam yang memberikan
batas tertentu pelayanan
kedokteran
dan/atau
kefarmasian dalam
batas tertentu;
b. perawat atau bidan
yang memberikan
pelayanan
kedokteran
dan/atau
kefarmasian dalam
batas tertentu; atau
c. tenaga teknis
kefarmasian yang
memberikan
pelayanan
kefarmasian yang
menjadi
kewenangan
apoteker dalam
batas tertentu
968. Ayat (2) TETAP TETAP

124
Cukup jelas
969. Pasal 297 TETAP TETAP
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “Tenaga
Kesehatan” dalam ketentuan ini
antara lain perawat, bidan,
penata anestesi, tenaga
keterapian fisik, dan keteknisian
medis.
970. SUBSTANSI BARU Ayat (1a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
971. SUBSTANSI BARU Ayat (1b) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
972. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
973. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
974. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
975. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas.
976. Pasal 298 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Huruf a
Cukup jelas .
977. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah dalam batang tubuh
"program pemerintah"
adalah program yang
merupakan keharusan
untuk dilaksanakan,
antara lain imunisasi dan
pemantauan tumbuh
kembang, surveilans, dan
Upaya Kesehatan lain
dalam rangka
penanggulangan penyakit
menular dan penyakit tidak
menular.

125
978. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas . pemerintah dalam batang tubuh
979. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
980. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
981. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
982. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
983. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
984. Pasal 299 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
985. Pasal 300 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
986. Pasal 301 TETAP TETAP
Cukup jelas
987. Pasal 302 TETAP TETAP
Cukup jelas
988. Pasal 303 TETAP TETAP
Ayat (1)
Pada prinsipnya yang berhak
memberikan persetujuan adalah
Pasien yang bersangkutan.
Apabila Pasien tidak kompeten
atau berada di bawah
pengampuan (under curatele),
persetujuan atau penolakan
tindakan Pelayanan Kesehatan
dapat diberikan oleh keluarga
terdekat, antara lain suami/istri,
ayah/ibu kandung, anak
kandung, atau saudara kandung
yang telah dewasa.
Dalam keadaan gawat darurat,
untuk menyelamatkan nyawa
Pasien, tidak diperlukan
persetujuan

126
989. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
990. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas
991. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas
992. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas
993. Ayat (6) TETAP TETAP
Cukup jelas
994. Ayat (7) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan “yang
mewakili” antara lain suami/istri,
anak-anak kandung yang cakap,
ayah/ibu kandung, atau
saudara-saudara kandung.
Pada prinsipnya yang berhak
memberikan persetujuan adalah
Pasien yang bersangkutan.
Apabila Pasien tidak kompeten
atau berada di bawah
pengampuan (under curatele),
persetujuan atau penolakan
tindakan Pelayanan Kesehatan
dapat diberikan oleh keluarga
terdekat, antara lain suami/istri,
ayah/ ibu kandung, anak
kandung, atau saudara kandung
yang telah dewasa.
Dalam keadaan gawat darurat,
untuk menyelamatkan nyawa
Pasien, tidak diperlukan
persetujuan. Namun, setelah
Pasien sadar atau dalam kondisi
yang sudah memungkinkan
segera diberi penjelasan.
Dalam hal Pasien adalah anak-
anak atau orang yang tidak
sadar, penjelasan diberikan

127
kepada keluarganya atau yang
mengantar. Apabila tidak ada
yang mengantar dan tidak ada
keluarganya, sedangkan
tindakan Pelayanan Kesehatan
harus diberikan, penjelasan
diberikan kepada anak yang
bersangkutan atau pada
kesempatan pertama saat Pasien
telah sadar.
995. Ayat (8) TETAP TETAP
Cukup jelas
996. Ayat (9) TETAP TETAP
Cukup jelas
997. Ayat (10) TETAP TETAP
Cukup jelas
998. Ayat (11) TETAP TETAP
Cukup jelas
999. Ayat (12) TETAP TETAP
Cukup jelas
1000. Pasal 304 TETAP TETAP
Cukup jelas
1001. Pasal 305 TETAP TETAP
Cukup jelas
1002. Pasal 306 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas
1003. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
1004. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas
1005. Ayat (4) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan “tanda
tangan” antara lain tanda tangan
manual, tanda tangan elektronik
atau bentuk lain yang sejenis
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
1006. Ayat (5) TETAP TETAP

128
Cukup jelas
1007. Pasal 307 SUBSTANSI Ayat (1) Fasyankes yang dimaksud dalam
Ayat (1) Cukup jelas Pasal 307 Ayat (1) merujuk pada
Yang dimaksud dengan “Fasilitas Pasal 306 yang mana Fasyankes
Pelayanan Kesehatan” tersebut tidak hanya berupa
merupakan fasilitas pelayanan praktik perseorangan namun juga
Kesehatan yang dimiliki oleh Fasyankes lainnya, sehingga
perseorangan (praktik penjelasan Ayat (1) usulan DPR
perseorangan). menjadi tidak tepat dan diusulkan
diubah menjadi Cukup jelas
1008. Ayat (2) TETAP TETAP
Akses informasi terhadap
dokumen rekam medis antara
lain berupa rekam medis atau
penjelasan lisan Tenaga Medis
dan/atau Tenaga Kesehatan atau
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
1009. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas
1010. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1011. SUBSTANSI BARU Pasal 307A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1012. SUBSTANSI BARU Pasal 307B Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1013. Pasal 308 TETAP TETAP
Cukup jelas
1014. Pasal 309 TETAP TETAP
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “rahasia
kesehatan” adalah riwayat,
kondisi dan perawatan,
pengobatan kesehatan fisik, dan
psikis seseorang juga termasuk
data pribadi Pasien.
1015. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
1016. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas

129
1017. Pasal 310 TETAP TETAP
Cukup jelas
1018. Pasal 311 TETAP TETAP
Cukup jelas
1019. Pasal 312 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1020. Pasal 313 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1021. Pasal 314 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1022. Pasal 315 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1023. Pasal 316 TETAP TETAP
Cukup jelas
1024. Pasal 317 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1025. Pasal 318 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1026. Pasal 319 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1027. Pasal 320 TETAP TETAP
Cukup jelas
1028. Pasal 321 TETAP TETAP
Cukup jelas
1029. Pasal 322 TETAP TETAP
Cukup jelas
1030. Pasal 323 TETAP TETAP
Cukup jelas
1031. Pasal 324 TETAP TETAP
Cukup jelas
1032. Pasal 325 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1033. Pasal 326 TETAP TETAP
Cukup jelas
1034. Pasal 327 TETAP TETAP
Cukup jelas
1035. Pasal 328 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh

130
1036. Pasal 329 TETAP TETAP
Cukup jelas
1037. Pasal 330 SUBSTANSI Ayat (1) Konkordan dengan usulan
Ayat (1) Bahwa perbekalan kesehatan pemerintah dalam batang tubuh
Perbekalan Kesehatan termasuk berupa Obat, Alat Kesehatan
di dalamnya Obat, vaksin, dan terutama yang termasuk dalam
Alat Kesehatan, serta Perbekalan daftar esensial dan obat
Kesehatan untuk imunisasi. program serta prioritas nasional
Yang dimaksud dengan ”Obat lainnya.
esensial” adalah Obat yang paling
dibutuhkan untuk Pelayanan
Kesehatan bagi masyarakat
terbanyak.
Yang dimaksud dengan ”Obat
program nasional” adalah Obat
yang digunakan dalam rangka
penyelenggaraan program
kesehatan.
1038. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1039. SUBSTANSI BARU Ayat (2a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1040. SUBSTANSI BARU Ayat (2b) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1041. SUBSTANSI BARU Ayat (2c) Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan “fasilitas pemerintah dalam batang tubuh
pengelolaan kefarmasian”
adalah instalasi farmasi
pemerintah atau fasilitas milik
pemerintah lain sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan
1042. Ayat (3) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
”kebijakan khusus” antara lain
melalui pemberlakuan Spesial
Access Scheme dan pengecualian
terhadap ketentuan paten sesuai

131
dengan peraturan perundang-
undangan yang mengatur paten
1043. SUBSTANSI BARU Ayat (3a)
Cukup jelas
1044. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS
Cukup jelas
1045. SUBSTANSI BARU Ayat (5) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1046. Pasal 331 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas
1047. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
1048. Ayat (3) SUBSTANSI Ayat Ayat (3) Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah dalam batang tubuh
Yang dimaksud dengan penggunaan
penggunaan teknologi informasi
teknologi informasi dalam rangka
dalam rangka integrasi sistem
integrasi sistem Kesehatan terkait
Kesehatan terkait dengan
dengan perencanaan untuk
perencanaan untuk memperoleh
memperoleh data perencanaan
data perencanaan secara
secara nasional melalui sistem
nasional.
informasi Kesehatan Nasional.
1049. Pasal 332 TETAP TETAP
Cukup jelas
1050. Pasal 333 TETAP TETAP
Cukup jelas
1051. Pasal 334 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas
1052. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
1053. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas
1054. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan Obat pemerintah dalam batang tubuh
generik adalah Obat yang
kandungan zat aktif atau zat
berkhasiatnya telah habis masa
paten, baik menggunakan nama

132
International Nonpropertery Name
(INN) maupun menggunakan
nama/merek dagang.
1055. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1056. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1057. Ayat (7) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1058. SUBSTANSI BARU Pasal 334A
Cukup jelas
1059. Pasal 335 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1060. SUBSTANSI BARU Pasal 335A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1061. Pasal 336 TETAP Ayat (1)
Ayat (1) Yang dimaksud dengan
Cukup jelas fasilitas pengelolaan
kefarmasian milik pemerintah
adalah instalasi farmasi
pemerintah dan fasilitas lain
sesuai ketentuan perundang-
undangan.

1062. Ayat (2) SUBSTANSI Ayat (2) - Memberikan penjelasan Ayat


Cukup jelas Yang dimaksud dengan (2) mengenai cakupan
“perbekalan kesehatan” yang perbekalan kesehatan yang
harus didistribusikan sesuai harus di distribusikan dengan
dengan cara distribusi yang cara yang baik
baik antara lain obat, bahan - Cara distribusi yang baik
obat, dan alat kesehatan. hanya diperuntukan bagi
perbekalan Kesehatan berupa
obat, bahan obat, dan alat
kesehatan. Sedangkan untuk
perbekalan kesehatan lain
belum diatur cara distribusi
yang baik
1063. Ayat (3) TETAP TETAP

133
Yang dimaksud dengan ”laporan
kegiatan pendistribusian” antara
lain laporan mengenai
ketersediaan, harga, jumlah
Perbekalan Kesehatan yang
didistribusikan. Pelaporan dapat
dilakukan menggunakan sistem
teknologi informasi yang
ditetapkan oleh Menteri
1064. Pasal 337 SUBSTANSI Pasal 337 Konkordan dengan usulan
Ayat (1) Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Yang dimaksud dengan “Obat Huruf a
dengan resep dokter” adalah Yang dimaksud dengan
Narkotika, psikotropika, dan “Obat dengan resep
Obat keras yang penyerahannya dokter” adalah
harus berdasarkan resep dokter. Narkotika, psikotropika,
Yang dimaksud dengan “Obat dan Obat keras yang
tanpa resep dokter” adalah Obat penyerahannya harus
bebas terbatas dan Obat bebas berdasarkan resep
yang penyerahannya tanpa dokter.
berdasarkan resep dokter.
Yang dimaksud dengan “resep
dokter” adalah permintaan
dokter, dokter gigi, dokter
spesialis, dan dokter gigi spesialis
kepada apoteker baik dalam
bentuk tertulis maupun
elektronik untuk menyediakan
dan menyerahkan Obat bagi
Pasien
1065. SUBSTANSI BARU Huruf b Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah dalam batang tubuh
“Obat tanpa resep
dokter” adalah Obat
bebas terbatas dan Obat
bebas yang
penyerahannya tanpa
berdasarkan resep
dokter.

134
1066. SUBSTANSI BARU Ayat (1a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1067. SUBSTANSI BARU Ayat (1b) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1068. SUBSTANSI BARU Ayat (1c) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1069. SUBSTANSI BARU Ayat (1d) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1070. SUBSTANSI BARU Ayat (1e) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1071. SUBSTANSI BARU Ayat (1f) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1072. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
1073. Pasal 338 SUBSTANSI Pasal 338 - Sesuai dengan definisi obat
Ayat (1) Ayat (1) bahan alam, jamu merupakan
Huruf a Huruf a bagian dari obat bahan alam
Yang dimaksud dengan Jamu adalah bahan atau sehingga jamu merupakan
“jamu” adalah Obat ramuan yang bersumber bahan atau ramuan yang
tradisonal yang dari pengetahuan bersumber dari pengetahuan
pemanfaatannya tradisional atau warisan tradisional atau warisan
didasarkan oleh budaya Indonesia yang budaya Indonesia yang
pengetahuan turun- digunakan untuk digunakan untuk kepentingan
temurun bangsa Indonesia kepentingan Kesehatan. kesehatan
dan dapat dikembangkan - Memberikan penjelasan pada
lebih lanjut dengan Pasal 338 sehingga setiap ayat
pembuktian secara ilmiah. dan huruf perlu diuraikan dan
diberi penjelasan

1074. Huruf b SUBSTANSI Huruf b - Memberikan definisi yang lebih


Yang dimaksud dengan Obat Herbal Terstandar rinci mengenai obat herbal
“Obat herbal” adalah Obat adalah produk yang terstandar serta cakupan dan
Tradisional bukan mengandung bahan atau tujuan dari obat herbal
termasuk kategori jamu. ramuan bahan yang tersebut
berasal dari sumber daya - Konkordan dengan usulan
alam berupa tumbuhan, pemerintah dalam batang
hewan, jasad renik, tubuh
mineral, atau campuran

135
dari bahan tersebut yang
telah digunakan secara
turun temurun di
Indonesia untuk
pemeliharaan kesehatan,
peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit,
pengobatan, dan/atau
pemulihan kesehatan dan
dibuktikan keamanan
dan khasiatnya secara
ilmiah dengan uji
praklinik serta bahan
baku dan produk jadinya
telah distandardisasi.
1075. SUBSTANSI BARU Huruf c - Memberikan penjelasan
Fitofarmaka adalah mengenai definisi rinci
produk yang mengenai fitofarmaka serta
mengandung bahan atau cakupan dan tujuan dari
ramuan bahan yang fitofarmaka tersebut
berasal dari sumber daya - Konkordan dengan usulan
alam berupa tumbuhan, pemerintah dalam batang
hewan, jasad renik, tubuh
mineral, atau campuran
dari bahan tersebut
untuk pemeliharaan
kesehatan, peningkatan
kesehatan, pencegahan
penyakit, pengobatan,
dan/atau pemulihan
kesehatan yang telah
dibuktikan keamanan
dan khasiatnya secara
ilmiah dengan uji
praklinik dan uji klinik
serta bahan baku dan
produk jadinya telah
distandardisasi.

136
1076. SUBSTANSI BARU Huruf d Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 338 ayat (1)
1077. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1078. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1079. SUBSTANSI BARU Ayat (3a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1080. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas
1081. Pasal 339 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1082. Pasal 340 SUBSTANSI Pasal 340 Memberikan penjelasan pada Pasal
Cukup jelas Ayat (1) 340 ayat (1) sehingga setiap ayat
Yang dimaksud “sediaan dan huruf perlu diuraikan dan
farmasi dan alat Kesehatan” diberi penjelasan
antara lain Obat, bahan Obat,
vaksin, obat bahan alam,
suplemen Kesehatan, kosmetik
yang berasal dari alam
1083. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan usulan
DIHAPUS pemerintah dalam batang tubuh
1084. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Sesuai dengan penjelasan Pasal
Cukup jelas 340 ayat (1)
1085. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Sesuai dengan penjelasan Pasal
Cukup jelas 340 ayat (1)
1086. Pasal 341 TETAP TETAP
Cukup jelas
1087. Pasal 342 TETAP TETAP
Cukup jelas
1088. Pasal 343 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas
1089. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
1090. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas
1091. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Konkordan dengan usulan
Huruf 1a pemerintah dalam batang tubuh

137
Yang dimaksud “obat
inovatif” adalah sediaan
farmasi hasil
pengembangan yang
memiliki molekul baru,
dapat berupa penemuan
baru atau
pengembangan obat dari
yang sebelumnya sudah
ada, yang belum pernah
didaftarkan sebelumnya.
Yang dimaksud “alat
kesehatan inovatif”
adalah alat kesehatan
yang menunjukkan
kebaruan dan manfaat
klinis secara bermakna
dari yang sudah ada,
meliputi bahan baku,
teknologi, dan/atau
tujuan penggunaan baru
yang belum pernah
didaftarkan sebelumnya.
1092. Ayat (4) TETAP TETAP
Huruf a
Cukup jelas
1093. SUBSTANSI BARU Huruf a1
Yang dimaksud “obat
inovatif” adalah sediaan
farmasi hasil
pengembangan yang
memiliki molekul baru,
dapat berupa penemuan
baru atau
pengembangan obat dari
yang sebelumnya sudah
ada, yang belum pernah
didaftarkan sebelumnya.

138
Yang dimaksud “alat
kesehatan inovatif”
adalah alat kesehatan
yang menunjukkan
kebaruan dan manfaat
klinis secara bermakna
dari yang sudah ada,
meliputi bahan baku,
teknologi, dan/atau
tujuan penggunaan baru
yang belum pernah
didaftarkan sebelumnya
1094. Huruf b TETAP TETAP
Cukup jelas
1095. Huruf c TETAP TETAP
Cukup jelas
1096. Huruf d TETAP TETAP
Yang dimaksud industri
farmasi dalam negeri
termasuk industri farmasi
dengan penanaman modal
dalam negeri dan industri
farmasi dengan penanaman
modal asing farmasi dengan
penanaman modal dalam
negeri dan industri farmasi
dengan penanaman modal
asing
1097. Huruf e TETAP TETAP
Cukup jelas
1098. SUBSTANSI BARU Huruf f Konkordan dengan usulan
Cukup jelas Pemerintah penjelasan Pasal 343
ayat (4) huruf f
1099. SUBSTANSI BARU Ayat (5) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1100. Pasal 344 TETAP TETAP
Cukup jelas
1101. Pasal 345 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

139
1102. Pasal 346 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas
1103. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
1104. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas
1105. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas
1106. Ayat (5) REDAKSIONAL Ayat (5) Mengubah kata “riset” menjadi
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan “dukungan” “penelitian”
“dukungan” antara lain antara lain dukungan kebijakan
dukungan kebijakan untuk untuk mempermudah penelitian
mempermudah riset kefarmasian kefarmasian dan Alat Kesehatan dan
dan Alat Kesehatan dan dukungan finansial yang diperlukan.
dukungan finansial yang
diperlukan.
1107. Pasal 347 TETAP TETAP
Cukup jelas
1108. Pasal 348 TETAP TETAP
Cukup jelas
1109. SUBSTANSI BARU Pasal 348A Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas
1110. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Menambahkan penjelasan
Yang dimaksud “penetapan cakupan pengaturan penetapan
kebijakan” termasuk untuk kebijakan
pengadaan dan pemanfaatan
sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan perbekalan
kesehatan lain.
1111. SUBSTANSI BARU Pasal 348B Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1112. Pasal 349 TETAP Pasal 349 Menambahkan penjelasan pada
Cukup jelas Ayat (1) Pasal 349 ayat (3), sehingga setiap
Cukup jelas ayat perlu diuraikan dan diberi
penjelasan
1113. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 349 ayat (1)

140
1114. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
Sistem informasi kesehatan yang Pasal 349 ayat (1)
dikelola oleh kementerian yang
menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan
merupakan sistem informasi yang
mengintegrasikan seluruh sistem
informasi kesehatan baik yang
diselenggarakan oleh masyarakat,
fasilitas pelayanan kesehatan,
pemerintah daerah, maupun
instansi pemerintah pusat yang
menyelenggarakan fungsi
kesehatan
1115. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Konkordan dengan penjelasan
Dukungan yang diberikan Pasal 349 ayat (1)
merupakan bantuan teknis antara
lain pelatihan
1116. Pasal 350 SUBSTANSI Pasal 350 Menambahkan penjelasan pada
Cukup jelas Ayat (1) Pasal 350 ayat (7), sehingga setiap
Cukup jelas ayat perlu diuraikan dan diberi
penjelasan
1117. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 350 ayat (1)
1118. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 350 ayat (1)
1119. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Konkordan dengan usulan
DIHAPUS pemerintah dalam batang
1120. SUBSTANSI BARU Ayat (5) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 350 ayat (1)
1121. SUBSTANSI BARU Ayat (6) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 350 ayat (1)
1122. SUBSTANSI BARU Ayat (7) Konkordan dengan penjelasan
yang dimaksud dengan Pasal 350 ayat (1)
pengelolaan adalah kegiatan
yang meliputi:
a. pemerolehan dan
pengumpulan;

141
b. pengolahan dan
penganalisisan;
c. penyimpanan;
d. perbaikan dan pembaruan;
e. penampilan,
pengumuman, transfer,
penyebarluasan, atau
pengungkapan; dan/ atau
f. penghapusan atau
pemusnahan.
1123. SUBSTANSI BARU Ayat (8) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 350 ayat (1)
1124. SUBSTANSI BARU Ayat (9) Konkordan dengan usulan
DIHAPUS pemerintah dalam batang tubuh
1125. Pasal 351 TETAP TETAP
Cukup jelas
1126. Pasal 352 TETAP TETAP
Ayat (1)
Sistem Informasi Kesehatan yang
terintegrasi antara lain melalui
penyelenggaraan satu data
Kesehatan
1127. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
1128. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1129. Ayat (4) SUBSTANSI Ayat (4) Menambahkan penjelasan pada
Cukup jelas yang dimaksud dengan Ayat (4) mengenai cakupan
ketentuan peraturan ketentuan peraturan perundang-
perundang-undangan yaitu undangan
peraturan perundang-
undangan yang mengatur tata
kelola data antara lain
peraturan terkait pelindungan
data pribadi, sistem informasi
kesehatan, satu data indonesia.
1130. Pasal 353 SUBSTANSI Pasal 353 Menambahkan penjelasan ayat (5)
Cukup jelas Ayat (1) mengenai cakupan transfer,
Cukup jelas

142
sehingga setiap ayat perlu
diuraikan dan diberi penjelasan
1131. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 353 ayat (1)
1132. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 353 ayat (1)
1133. SUBSTANSI BARU Ayat (3a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1134. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 353 ayat (1)
1135. SUBSTANSI BARU Ayat (5) Konkordan dengan penjelasan
Yang dimaksud dengan Pasal 353 ayat (1)
“transfer” termasuk
penampilan, pengumuman,
penyebarluasan, atau
pengungkapan.
1136. SUBSTANSI Ayat (6) Konkordan dengan usulan
DIHAPUS pemerintah dalam batang tubuh
1137. SUBSTANSI BARU Ayat (7) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 353 ayat (1)
1138. SUBSTANSI BARU Ayat (7a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1139. SUBSTANSI BARU Ayat (8) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 353 ayat (1)
1140. SUBSTANSI BARU Ayat (9) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 353 ayat (1)
1141. SUBSTANSI BARU Ayat (10) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 353 ayat (1)
1142. Pasal 354 TETAP TETAP
Cukup jelas
1143. Pasal 355 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas
1144. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
1145. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas
1146. Ayat (4) SUBSTANSI Ayat (4) Konkordan dengan penjelasan
Huruf a Pasal 353 ayat (1)

143
Cukup jelas Yang dimaksud dengan kepentingan
pembangunan di bidang kesehatan
antara lain untuk penelitian,
penanggulangan penyakit menular
atau tidak menular, penanggulangan
KLB-Wabah, dan kepentingan ilmiah
tertentu.

1147. SUBSTANSI Huruf a Konkordan dengan usulan


DIHAPUS pemerintah dalam batang tubuh
1148. Huruf b SUBSTANSI Huruf b Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud DIHAPUS pemerintah dalam batang tubuh
pengecualian terhadap data
dan informasi Kesehatan
untuk kepentingan umum
antara lain pengelolaan
data dan informasi oleh
Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah untuk
kepentingan pembangunan
Kesehatan,
penanggulangan
KLB/Wabah, dan penelitian
dan pengembangan yang
memiliki dampak besar
terhadap Kesehatan
masyarakat.
1149. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1150. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1151. Ayat (7) TETAP TETAP
Cukup jelas
1152. Pasal 356 TETAP TETAP
Ayat (1)
Penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan Teknologi
Kesehatan ditujukan untuk
menghasilkan informasi

144
Kesehatan, teknologi, produk
teknologi, dan teknologi informasi
(TI) Kesehatan untuk mendukung
pembangunan Kesehatan.
Pengembangan teknologi, produk
teknologi, teknologi informasi (TI)
dan informasi Kesehatan
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan hak kekayaan
intelektual (HKI). Untuk
penelitian penyakit infeksi yang
muncul baru atau berulang (new
emerging atau re emerging
diseases) yang dapat
menyebabkan kepedulian
Kesehatan dan kedaruratan
kesehatan masyarakat (public
health emergency of international
concern/PHEIC) harus
dipertimbangkan kemanfaatan
(benefit sharing) dan penelusuran
ulang asal muasalnya (tracking
system) demi untuk kepentingan
nasional
1153. Ayat (2) SUBSTANSI Ayat (2) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas Perangkat lunak terintergrasi pemerintah dalam batang tubuh
dengan Sistem Informasi Kesehatan
Nasional
1154. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas
1155. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas
1156. Pasal 357 TETAP TETAP
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan
“penelitian” adalah kegiatan yang
dilakukan menurut kaidah dan
metode ilmiah secara sistematis
untuk memperoleh informasi,

145
data, dan keterangan yang
berkaitan dengan pemahaman
dan pembuktian kebenaran atau
ketidakbenaran suatu asumsi
dan/atau hipotesis di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi
serta menarik simpulan ilmiah
bagi keperluan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Ilmu pengetahuan adalah
rangkaian pengetahuan yang
digali, disusun, dan
dikembangkan secara sistematis
dengan menggunakan
pendekatan tertentu yang
dilandasi oleh metodologi ilmiah,
baik yang bersifat kuantitatif,
kualitatif, maupun eksploratif
untuk menerangkan pembuktian
gejala alam dan/atau gejala
kemasyarakatan tertentu
1157. Ayat (2) TETAP TETAP
Izin dari pihak yang berwenang
merupakan izin yang didapat di
setiap penelitian
1158. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1159. Ayat (4) TETAP TETAP
Penelitian terhadap manusia
harus dilakukan dengan
memperhatikan Kesehatan dan
keselamatan yang bersangkutan.
Penelitian dan pengembangan
yang menggunakan manusia
sebagai subjek harus mendapat
informed consent. Sebelum
meminta persetujuan subyek
penelitian, peneliti harus
memberikan informasi mengenai

146
tujuan penelitian dan
pengembangan Kesehatan serta
penggunaan hasilnya, jaminan
kerahasiaan tentang identitas
dan data pribadi, metode yang
digunakan, risiko yang mungkin
timbul dan hal lain yang perlu
diketahui oleh yang
bersangkutan dalam rangka
penelitian dan pengembangan
Kesehatan.
1160. Ayat (5) TETAP TETAP
Semua penelitian yang
menggunakan manusia sebagai
subjek penelitian wajib
didasarkan pada tiga prinsip etik
umum, yaitu menghormati
harkat martabat manusia
(respect for persons) yang
bertujuan menghormati otonomi
dan melindungi manusia yang
otonominya terganggu/kurang,
berbuat baik (beneficence) dan
tidak merugikan (nonmaleficence)
dan keadilan (justice).
1161. Ayat (6) SUBSTANSI - Menambahkan prinsip 5
Ayat (6)
Hewan percobaan harus dipilih Freedom dalam kesejahteraan
Yang dimaksud “dengan
dengan mengutamakan hewan hewan yang akan digunakan
memperhatikan kesejahteraan
dengan sensitivitas dalam penelitian, serta
hewan” adalah penelitian
neurofisiologik yang paling mengubah frasa “hewan
hewan coba dilakukan dengan
rendah (nonsentient organism) percobaan” menjadi “hewan
menerapkan 5 prinsip freedom
dan hewan yang paling rendah coba”
dalam kesejahteraan hewan,
pada skala evolusi. Keberhati- - Konkordan dengan usulan
yakni bebas dari rasa lapar dan
hatian (caution) yang wajar harus pemerintah dalam batang
haus; rasa sakit, cidera, dan
diterapkan pada penelitian yang tubuh
penyakit; ketidaknyamanan,
dapat mempengaruhi lingkungan
penganiayaan, dan
dan kesehatan hewan yang
penyalahgunaan; rasa takut
digunakan dalam penelitian
dan tertekan; dan untuk
harus dihormati

147
mengekspresikan perilaku
alaminya
Hewan coba harus dipilih
dengan mengutamakan hewan
dengan sensitivitas
neurofisiologik yang paling
rendah (nonsentient organism)
dan hewan yang paling rendah
pada skala evolusi. Keberhati-
hatian (caution) yang wajar
harus diterapkan pada
penelitian yang dapat
mempengaruhi lingkungan dan
kesehatan hewan yang
digunakan dalam penelitian
harus dihormati.
1162. Ayat (7) TETAP TETAP
Cukup jelas
1163. Pasal 358 TETAP TETAP
Ayat (1)
Dalam rangka melakukan
penilaian potensi risiko dan
potensi manfaat suatu penelitian
dan pengembangan Teknologi
Kesehatan, dapat dibentuk
tim/komite penilaian Teknologi
Kesehatan
1164. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
1165. SUBSTANSI BARU Pasal 358A Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas
1166. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan usulan
Penetapan kebijakan antara lain pemerintah dalam batang tubuh
pendaftaran, pengujian, dan
pengawasan
1167. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1168. Pasal 359 TETAP TETAP

148
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan
”teknologi biomedis” adalah
penerapan sains dan rekayasa
sistem biologis dalam rangka
peningkatan Pelayanan
Kesehatan
1169. Ayat (2) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
”genomik” adalah analisis terkait
DNA (asam deoksiribonukleat).
Yang dimaksud dengan
”transkriptomik adalah analisis
terkait RNA (asam ribonukleat).
Yang dimaksud dengan
”proteomik” adalah analisis
terkait protein.
Yang dimaksud dengan
”metabolik” adalah analisis
terkait metabolit
1170. Ayat (3) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
”spesimen” adalah spesimen
yang berasal dari makhluk hidup
atau bukan makhluk hidup yang
mempengaruhi kesehatan
manusia.
Yang dimaksud ”data terkait”
meliputi data analisis primer,
sekunder, dan tersier sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang
penelitian dan pengembangan.
Yang dimaksud dengan
”pelayanan kedokteran presisi
(precision medicine)” adalah
pendekatan baru untuk
pencegahan dan pengobatan
penyakit dengan

149
mempertimbangkan gen,
lingkungan, dan pola hidup
seorang Pasien
1171. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas
1172. Ayat (5) TETAP Ayat (5) Menambahkan penjelasan pada
Cukup jelas Huruf a Ayat (5) huruf a mengenai cakupan
Yang dimaksud dengan ” “yang tidak dapat ditelusuri
yang tidak dapat identitasnya”, sehingga masing-
ditelusuri identitasnya” masing ayat dan huruf diuraikan
adalah material dalam dan diberi penjelasan
bentuk spesimen klinik
dan materi biologi,
muatan informasi, dan
data tersimpan yang
sejak awal tidak diketahui
identitasnya dan bukan
bahan tersimpan yang
tidak teridentifikasi
(deidentified).
1173. SUBSTANSI BARU Huruf b Konkordan dengan usulan
DIHAPUS pemerintah dalam batang tubuh
1174. SUBSTANSI BARU Huruf c Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 359 ayat (5) huruf a
1175. SUBSTANSI BARU Huruf d Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 359 ayat (5) huruf a
1176. Pasal 360 TETAP TETAP
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “biobank
atau biorepositori” adalah
fasilitas untuk kegiatan
pengumpulan, penyimpanan
jangka panjang, dan pengelolaan
spesimen yang berasal dari
manusia atau spesimen yang
terkait dengan Kesehatan beserta
data terkait secara sistematik,
yang ditujukan untuk penelitian,

150
pengembangan, dan Pelayanan
Kesehatan
1177. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas
1178. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas
1179. Ayat (4) SUBSTANSI Ayat (4) Konkordan dengan usulan
Huruf a Huruf a pemerintah dalam batang tubuh
Yang dimaksud dengan yang dimaksud dengan
prinsip “keamanan” “keselamatan hayati”
adalah bahwa dalam adalah usaha untuk
penyelenggaraan biobank menjaga keselamatan
atau biorepositori pekerja dan pengguna
mencakup keamanan fasilitas laboratorium
fasilitas pengumpulan, serta lingkungan dari
penyimpanan, dan agen biologi yang
pengelolaan spesimen dan berpotensi
data membahayakan
1180. Huruf b TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
”kerahasiaan atau privasi”
adalah bahwa
penyelenggara biobank
atau biorepositori
menjamin kerahasiaan
terhadap identitas
individu asal dari
spesimen
1181. Huruf c TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
”akuntabilitas” adalah
penyelenggara biobank
bertanggung jawab atas
proses pengumpulan,
penyimpanan jangka
panjang, dan pengelolaan
spesimen dan data
1182. Huruf d TETAP TETAP

151
Yang dimaksud dengan
”kemanfaatan” adalah
spesimen yang
dikumpulkan, disimpan,
dan dikelola dapat
dimanfaatkan sebesar-
besarnya untuk
meningkatkan kualitas
Kesehatan.
1183. Huruf e TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
”kepentingan umum”
adalah penyelenggaraan
biobank dilaksanakan
untuk kepentingan umum
.
1184. Huruf f TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
”penghormatan terhadap
hak asasi manusia”
adalah proses
pengumpulan,
penyimpanan jangka
panjang, dan pengelolaan
spesimen dan data tidak
bertentangan dengan
penyelenggaraan hak
asasi manusia.
1185. Huruf g TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
”etika, hukum, dan
medikolegal” adalah
penyelenggaraan biobank
dilaksanakan dengan
memperhatikan etika,
hukum, dan medikolegal
yang berlaku.
1186. Huruf h TETAP TETAP

152
Yang dimaksud dengan
”sosial budaya” adalah
penyelenggaraan biobank
dilaksanakan dengan
memperhatikan praktik
empiris di negara lain
dengan memperhatikan
sosial budaya di
Indonesia.
1187. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas
1188. Ayat (6) TETAP TETAP
Cukup jelas
1189. Pasal 361 TETAP TETAP
Cukup jelas
1190. Pasal 362 SUBSTANSI Pasal 362 Menambahkan penjelasan Pasal
Cukup jelas Ayat (1) 362 ayat (1) mengenai contoh
Yang dimaksud dengan “tenaga tenaga pendukung atau tenaga
pendukung atau tenaga penunjang Kesehatan, sehingga
penunjang Kesehatan” antara setiap ayat perlu diuraikan dan
lain tenaga biologi diberi penjelasan

1191. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan


Cukup jelas Pasal 362 ayat (1)
1192. Pasal 363 TETAP TETAP
Cukup jelas
1193. Pasal 364 TETAP TETAP
Cukup jelas
1194. Pasal 365 TETAP TETAP
Cukup jelas
1195. SUBSTANSI BARU Pasal 365A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1196. SUBSTANSI BARU Pasal 365B Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1197. SUBSTANSI BARU Pasal 365C Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1198. SUBSTANSI BARU Pasal 365D Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1199. Pasal 366 TETAP TETAP

153
Cukup jelas.
1200. Pasal 367 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1201. Pasal 368 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1202. Pasal 369 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1203. Pasal 370 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1204. Pasal 371 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1205. Pasal 372 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1206. Pasal 373 SUBSTANSI TETAP
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “faktor
risiko penyakit yang berpotensi
menimbulkan Wabah” adalah
hal, keadaan, dan/atau peristiwa
yang dapat mempengaruhi
kemungkinan timbulnya
penyakit potensial Wabah.
1207. SUBSTANSI BARU Ayat (1a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1208. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1209. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1210. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1211. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1212. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1213. Pasal 374 SUBSTANSI Pasal 374 Menambahkan penjelasan
Ayat (1) Ayat (1) cakupan alat angkut
Yang dimaksud dengan “alat Yang dimaksud dengan “alat
angkut” adalah kapal, pesawat angkut” adalah kapal, pesawat
udara, dan kendaraan darat yang udara, dan kendaraan darat

154
digunakan dalam melakukan yang digunakan dalam
perjalanan sesuai dengan melakukan perjalanan sesuai
ketentuan peraturan perundang- dengan ketentuan peraturan
undangan. perundang-undangan.
Yang dimaksud dengan “barang”
adalah produk nyata, hewan,
tumbuhan, dan jenazah atau abu
jenazah yang dibawa dan/atau
dikirim melalui perjalanan,
termasuk benda/alat yang
digunakan dalam Alat Angkut.
1214. Ayat (2) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan “kapal”
adalah kendaraan air dengan
bentuk dan jenis tertentu, yang
digerakkan dengan tenaga angin,
tenaga mekanik, energi lainnya,
ditarik atau ditunda termasuk
kendaraan yang berdaya dukung
dinamis, kendaraan di bawah
permukaan air, serta alat apung
dan bangunan terapung yang
tidak berpindah-pindah
Yang dimaksud dengan “Pesawat
Udara” adalah setiap mesin atau
alat yang dapat terbang di
atmosfer karena gaya angkat dari
reaksi udara, tetapi bukan
karena reaksi udara terhadap
permukaan bumi yang
digunakan untuk penerbangan.
Yang dimaksud dengan
“kendaraan Darat” adalah suatu
sarana angkut di darat yang
terdiri atas kendaraan bermotor
termasuk kendaraan yang
berjalan di atas rel dan
kendaraan tidak bermotor.

155
Yang dimaksud dengan
“angkutan sipil” adalah alat
angkut yang membawa orang dan
barang termasuk kargo.
1215. Ayat (3) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan ”menteri
atau lembaga terkait” adalah
menteri atau lembaga yang tugas
fungsinya terkait urusan luar
negeri, pertahanan dan
keamanan, serta intelijen.
1216. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1217. Ayat (5) TETAP TETAP
Huruf a
Yang dimaksud dengan
“isolasi” adalah
pemisahan orang sakit
dari orang sehat untuk
mendapatkan pengobatan
dan perawatan.
Yang dimaksud dengan
“karantina” adalah
pembatasan kegiatan
dan/atau pemisahan
Orang Terjangkit
meskipun belum
menunjukkan gejala
apapun atau sedang
berada dalam masa
inkubasi dan pemisahan
peti kemas, alat angkut,
atau barang apapun yang
diduga terkontaminasi
dari orang dan/atau
barang yang mengandung
penyebab penyakit atau
kontaminan lain untuk
mencegah kemungkinan

156
penyebaran ke orang
dan/atau barang di
sekitarnya.
1218. Huruf b TETAP TETAP
Cukup jelas.
1219. Huruf c TETAP TETAP
Cukup jelas.
1220. Ayat (6) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1221. Ayat (7) TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
penolakan adalah tidak
diikusertakannya orang tersebut
sebagai penumpang dalam alat
angkut yang akan
diberangkatkan.
1222. SUBSTANSI BARU Ayat (7a)
Cukup jelas
1223. Ayat (8) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1224. Pasal 375 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1225. Pasal 376 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1226. Pasal 377 TETAP TETAP
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan
“nakhoda” adalah salah seorang
dari Awak Kapal yang menjadi
pemimpin tertinggi di Kapal dan
mempunyai wewenang dan
tanggung jawab tertentu sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Yang dimaksud dengan “kapten
penerbang” adalah penerbang
yang ditugaskan oleh perusahaan
atau pemilik Pesawat Udara
untuk memimpin penerbangan

157
dan bertanggung jawab penuh
terhadap keselamatan
penerbangan selama
pengoperasian Pesawat Udara
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Yang dimaksud dengan “pos
lintas batas negara” adalah Pintu
Masuk orang, barang, dan alat
angkut melalui darat lintas
negara.
1227. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1228. SUBSTANSI BARU Ayat (2a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1229. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1230. Pasal 378 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1231. Pasal 379 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1232. Pasal 380 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1233. Pasal 381 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1234. Pasal 382 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
1235. Ayat (2) TETAP TETAP
1236. Huruf a TETAP TETAP
Cukup jelas.
1237. Huruf b TETAP TETAP
Cukup jelas.
1238. Huruf c TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
“kapasitas Pelayanan
Kesehatan” adalah tingkat
kemampuan Sumber Daya
Kesehatan yang dimiliki

158
oleh setiap daerah dalam
menyelenggarakan kegiatan
penanggulangan Wabah.
1239. Huruf d TETAP TETAP
Cukup jelas.
1240. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1241. Pasal 383 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1242. Pasal 384 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1243. Pasal 385 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1244. Pasal 386 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1245. Pasal 387 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1246. Pasal 388 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1247. Pasal 389 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1248. Pasal 390 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1249. Pasal 391 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
1250. Ayat (2) TETAP TETAP
Huruf a
Cukup jelas.
1251. Huruf b TETAP TETAP
Yang dimaksud dengan
"profilaksis" adalah suatu
tindakan medis pemberian
Obat tertentu untuk
memberikan pelindungan
terhadap penyakit menular
tertentu dalam jangka
waktu tertentu.
1252. Huruf c TETAP TETAP

159
Yang dimaksud dengan
"pembatasan kegiatan
sosial kemasyarakatan"
adalah membatasi atau
mengawasi secara ketat
setiap ada kegiatan
berkumpulnya manusia
yang diduga dapat menjadi
sumber penyebaran
penyakit seperti kegiatan
keagamaan, pesta rakyat,
upacara adat, dan hajatan.
1253. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1254. Pasal 392 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
1255. Ayat (2) TETAP TETAP
Huruf a
Pemberian informasi dapat
dilakukan dengan
mengerahkan berbagai
media seperti media massa,
media sosial, dan media
informasi lainnya untuk
memberikan pemahaman
yang sama kepada
masyarakat.
1256. Huruf b TETAP TETAP
Cukup jelas.
1257. Pasal 393 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1258. Pasal 394 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1259. Pasal 395 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1260. Pasal 396 TETAP TETAP
Cukup jelas.

160
1261. Pasal 397 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1262. SUBSTANSI BARU Pasal 397A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1263. SUBSTANSI BARU Pasal 397B Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1264. Pasal 398 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1265. Pasal 399 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1266. Pasal 400 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1267. Pasal 401 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1268. Pasal 402 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1269. Pasal 403 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1270. Pasal 404 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1271. Pasal 405 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1272. Pasal 406 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1273. Pasal 407 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1274. Pasal 408 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1275. Pasal 409 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1276. Pasal 410 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1277. Pasal 411 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1278. Pasal 412 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1279. Pasal 413 TETAP TETAP
Cukup jelas.

161
1280. Pasal 414 SUBSTANSI Pasal 414 Menambahkan penjelasan
Cukup jelas. Yang dimaksud dengan mengenai kegiatan
“kegiatan menyebarluaskan” menyebarluaskan
adalah kegiatan yang ditujukan
untuk menimbulkan
malapetaka atau KLB dan
wabah dan tidak termasuk
kegiatan penyebarluasan dalam
rangka penegakan diagnosis
atau konfirmasi laboratorium
1281. Pasal 415 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1282. Pasal 416 SUBSTANSI Pasal 416 - Paragraf 1 Mengubah kata
Ayat (1) Ayat (1) “perseorangan” menjadi
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan “perorangan” dan menghapus
“berkesinambungan” adalah “berkesinambungan” adalah kata “terus menerus”
suatu keadaan dimana sistem suatu keadaan dimana sistem - Paragraf 2 menambahkan kata
pendanaan Kesehatan secara pendanaan Kesehatan secara “harus” untuk penyediaan
otomatis menghasilkan otomatis menghasilkan jumlah dana, mengubah
penambahan sumber dana dari penambahan sumber dana dari “belanja” menjadi “dimensi
waktu ke waktu untuk waktu ke waktu untuk belanja”, menghapus kata
mencukupi pendanaan Upaya mencukupi pendanaan Upaya “optimal”
Kesehatan masyarakat dan Kesehatan masyarakat dan - Paragraf 3 mengubah kalimat
Upaya Kesehatan perseorangan Upaya Kesehatan perorangan. “Upaya Kesehatan
secara terus-menerus. Yang dimaksud dengan perseorangan yang bermutu,
Yang dimaksud dengan “mencukupi” adalah jumlah merata, dan terjangkau”
“mencukupi” adalah jumlah dana dana yang harus disediakan menjadi “Upaya Kesehatan
yang disediakan mencukupi harus cukup itu untuk dimensi perorangan yang bermutu
belanja barang modal, belanja barang modal, tanpa beban finansial”
operasional dan pemeliharaan, operasioanal dan - Paragraf 4 Menghapus kata
dan belanja kegiatan langsung pemeliharaan, dan dimensi “efektif”
tidak langsung dalam memenuhi belanja kegiatan langsung tidak
kebutuhan Upaya Kesehatan langsung dalam memenuhi
masyarakat dan Upaya kebutuhan Upaya Kesehatan
Kesehatan perseorangan secara masyarakat dan Upaya
optimal. Kesehatan perorangan.
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan
“teralokasi secara adil” adalah “teralokasi secara adil” adalah
akses setiap penduduk terhadap akses setiap penduduk

162
pelayanan Upaya Kesehatan terhadap pelayanan Upaya
masyarakat dan Upaya Kesehatan masyarakat dan
Kesehatan perseorangan yang Upaya Kesehatan perorangan
bermutu, merata, dan yang bermutu tanpa beban
terjangkau. finansial.
Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan
“termanfaatkan secara berhasil “termanfaatkan secara berhasil
guna” adalah pendanaan guna” adalah pendanaan
Kesehatan ditujukan bagi Kesehatan ditujukan bagi
pemanfaatan pelayanan pelayanan yang terbukti
Kesehatan untuk memperbaiki memperbaiki status Kesehatan
derajat Kesehatan perseorangan perorangan atau masyarakat.
atau masyarakat. Yang dimaksud dengan
Yang dimaksud dengan “termanfaatkan secara berdaya
“termanfaatkan secara berdaya guna” adalah pendanaan yang
guna” adalah pendanaan yang efisien dilihat dari segi ekonomi,
efektif dan efisien dilihat dari segi teknis, skala, dan alokasi.
ekonomi, teknis, skala, dan Sebagai contoh antara lain
alokasi peruntukannya bagi pendanaan Kesehatan
pemenuhan pelayanan diprioritaskan untuk jenis
Kesehatan, antara lain layanan yang mempunyai nilai
pendanaan Kesehatan terkecil untuk menghasilkan
diprioritaskan untuk jenis perbaikan status Kesehatan
layanan yang mempunyai nilai terbesar.
terkecil namun menghasilkan
perbaikan status Kesehatan
terbesar.
1283. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1284. Ayat (3) SUBSTANSI Ayat (3) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. Yang dimaksud dengan sumber lain pemerintah dalam batang tubuh
yang sah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan antara lain
sumber pendanaan yang berasal dari
perorangan, masyarakat,
perusahaan, dana hibah, bantuan
luar negeri, dan donor.
1285. Pasal 417 TETAP TETAP
Ayat (1)

163
Cukup jelas.
1286. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1287. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1288. Ayat (4) SUBSTANSI Ayat (4) Menghapus kalimat “Laporan
Penyampaian laporan dapat Penyampaian laporan dapat BPJS Ketenagakerjaan terbatas
dilakukan dengan cara dilakukan dengan cara hanya berkaitan dengan pelayanan
interoperabilitas sistem informasi interoperabilitas sistem Kesehatan dalam program jaminan
sesuai dengan prinsip satu data informasi sesuai dengan prinsip kecelakaan kerja”
Indonesia. satu data Indonesia.
Laporan BPJS Ketenagakerjaan
terbatas hanya berkaitan dengan
pelayanan Kesehatan dalam
program jaminan kecelakaan
kerja.
1289. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1290. Pasal 418 SUBSTANSI Huruf a Konkordan dengan usulan
Ayat (1) DIHAPUS. pemerintah dalam batang tubuh
Huruf a
Upaya Kesehatan
masyarakat dengan
prioritas pendekatan
promotif, preventif, kuratif,
dan rehabilitatif termasuk
skrining dan program
imunisasi.
1291. Huruf b TETAP TETAP
Cukup jelas.
1292. Huruf c TETAP TETAP
Pendanaan penguatan
Sumber Daya Kesehatan
termasuk untuk
penyediaan sarana
prasarana Fasilitas
Pelayanan Kesehatan dan
institusi Kesehatan,
investasi Rumah Sakit,

164
penyediaan tenaga
cadangan, dan penemuan
Obat dan Alat Kesehatan
baru
1293. SUBSTANSI BARU Huruf d Menambahkan uraian penjelasan
Cukup jelas huruf d
1294. Huruf e TETAP TETAP
Cukup jelas.
1295. Huruf f TETAP TETAP
Cukup jelas.
1296. SUBSTANSI BARU Ayat (1a) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1297. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1298. SUBSTANSI BARU Pasal 418A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1299. SUBSTANSI BARU Pasal 418B Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1300. SUBSTANSI BARU Pasal 418C Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1301. SUBSTANSI BARU Pasal 418D Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Yang dimaksud dengan bantuan
pendanaan antara lain untuk
pemberian santunan bagi korban
kejadian ikutan pasca imunisasi
dan pemberian obat pencegahan
massal, bantuan bagi masyarakat
yang terdampak kegiatan
penanggulangan KLB atau
Wabah, serta bantuan untuk
pendanaan rumah sakit sesuai
kebutuhan.
1302. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1303. SUBSTANSI BARU Pasal 418E Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1304. Pasal 419 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

165
1305. Pasal 420 TETAP TETAP
Ayat (1)
Cukup jelas.
1306. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Bagi daerah yang telah pemerintah dalam batang tubuh
menetapkan lebih dari 10%
(sepuluh persen) agar tidak
menurunkan jumlah alokasinya
dan bagi daerah yang belum
mempunyai kemampuan agar
dilaksanakan secara bertahap.
1307. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1308. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1309. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1310. Pasal 421 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1311. Pasal 422 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1312. Pasal 423 TETAP TETAP
Cukup jelas
1313. Pasal 424 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Angka 1 pemerintah dalam batang tubuh
Pasal 13
Ayat (1)
Yang dimaksud
dengan program
jaminan sosial yang
diikuti yaitu jaminan
kecelakaan kerja,
jaminan hari tua,
jaminan pensiun,
jaminan kematian,
dan jaminan
kehilangan
pekerjaan.

166
1314. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1315. Angka 2 TETAP TETAP
Pasal 19
Ayat (1)
Yang dimaksud
dengan “prinsip
ekuitas” adalah
seseorang mendanai
layanan kesehatan
yang dikonsumsinya
sesuai dengan
kemampuan
keuangannya, dan
menerima layanan
kesehatan sesuai
dengan kebutuhan
medisnya.
Yang dimaksud
dengan “mekanisme
asuransi sosial”
adalah suatu
keharusan bagi setiap
orang untuk
berkontribusi sebesar
persentase tertentu
dari pendapatannya
untuk mendanai
layanan kesehatan
yang dibutuhkannya
di masa depan.
1316. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1317. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1318. Ayat (4) SUBSTANSI Ayat (4) Menambahkan penjelasan kelas
Cukup jelas. Yang dimaksud rawat inap standar
dengan kelas rawat
inap standar adalah

167
akomodasi rawat
inap yang berhak
diterima oleh
peserta sesuai
dengan kriteria
yang ditetapkan
oleh Pemerintah
1319. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1320. Angka 3 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 19A pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.
1321. Angka 4 SUBSTANSI Angka 4
Pasal 22 Pasal 22
Ayat (1) Ayat (1)
Penyalahgunaan Cukup jelas
pelayanan yang
membuka peluang
moral hazard (sangat
dipengaruhi selera
dan perilaku peserta),
misalnya pemakaian
obat-obat suplemen,
pemeriksaan
diagnostik, dan
tindakan yang tidak
sesuai dengan
kebutuhan medik.
1322. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1323. Angka 5 SUBSTANSI Angka 5 - Memperjelas uraian fasiltas
Pasal 23 Pasal 23 Kesehatan yang dapat menjalin
Ayat (1) Ayat (1) kerja sama dengan BPJS
Fasilitas kesehatan Fasilitas kesehatan Kesehatan
meliputi rumah sakit, antara lain meliputi - Menghapus substansi
dokter praktek, puskesmas, rumah perizinan karena sudah
klinik, laboratorium, sakit, praktik terakomodir dalam batang
apotek dan fasilitas mandiri tubuh Pasal 424 Angka 5 Pasal
kesehatan lainnya. 23 ayat (2)

168
Fasilitas kesehatan dokter/dokter gigi,
memenuhi syarat dan klinik.
tertentu apabila
fasilitas kesehatan
tersebut diakui dan
memiliki izin dari
instansi Pemerintah
yang bertanggung
jawab di bidang
kesehatan
1324. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1325. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1326. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1327. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1328. SUBSTANSI BARU Ayat (6) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1329. SUBSTANSI BARU Ayat (7) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1330. SUBSTANSI BARU Ayat (8) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1331. SUBSTANSI BARU Ayat (9) Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1332. Angka 6 TETAP TETAP
Pasal 24
Ayat (1)
Cukup jelas.
1333. Ayat (2) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1334. Ayat (3) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1335. Ayat (4) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1336. Ayat (5) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1337. Ayat (6) TETAP TETAP

169
Ketentuan ini
menghendaki agar
Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
membayar fasilitas
kesehatan secara
efektif dan efisien.
Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial dapat
memberikan
anggaran tertentu
kepada suatu rumah
sakit di suatu daerah
untuk melayani
sejumlah peserta atau
membayar sejumlah
tertentu per kapita
per bulan (kapitasi).
Anggaran tersebut
sudah mencakup jasa
medis, biaya
perawatan, biaya
penunjang, dan biaya
obat-obatan yang
penggunaan rincinya
diatur sendiri oleh
pimpinan rumah
sakit. Dengan
demikian, sebuah
rumah sakit akan
lebih leluasa
menggunakan dana
seefektif dan seefisien
mungkin.
1338. Ayat (7) TETAP TETAP
Cukup jelas.
1339. Ayat (8) TETAP TETAP
Cukup jelas.

170
1340. Ayat (9) SUBSTANSI DIHAPUS Dalam batang tubuh tidak
Cukup jelas. terdapat ayat (9)
1341. Angka 7 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 27 pemerintah dalam batang tubuh
Ayat (1)
Mekanisme asuransi
sosial pada
hakikatnya
merupakan suatu
cara mengumpulkan
dana untuk
memenuhi
kebutuhan Kesehatan
seluruh Peserta yang
didanai secara wajib
oleh seluruh Peserta.
Untuk menghindari
beban iuran yang
membuat kesulitan
ekonomi rumah
tangga, maka besaran
iuran ditetapkan
sebesar persentase
upah bagi seluruh
pekerja penerima
upah tanpa
memandang
hubungan status
pekerja dengan
pemberi kerja. Dalam
hal seseorang kepala
rumah tangga bukan
pekerja penerima
upah yang
mendapatkan
pendapatan dari
keuntungan
usahanya, maka
iuran untuk keluarga

171
tersebut dipungut
dari persentase yang
sama dengan
persentase upah,
yang dihitung dari
persentase
pendapatan dari
keuntungan tersebut.
Dengan demikian,
beban iuran relatif
setara (sama
persentase) antara
yang miskin dengan
yang kaya.
1342. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Sesuai dengan pemerintah dalam batang tubuh
mekanisme asuransi
sosial dan prinsip
ekuitas, iuran
ditetapkan
berdasarkan
persentase
pendapatan atau
upah bagi penduduk
mampu. Bagi
penduduk tidak
mampu yang
iurannya dibayar oleh
Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah,
besaran iuran yang
berkeadilan adalah
setara atau sama
dengan rata-rata nilai
nominal besaran
iuran penerima upah
pada tahun
sebelumnya
ditambah

172
penyesuaian inflasi.
Hal ini, untuk
menggambarkan
bahwa masing-
masing Peserta baik
yang miskin maupun
kaya relatif sama.
Sebagai contoh, jika
pada tahun 2021
rata-rata besaran
iuran pekerja
penerima upah, baik
yang bergaji upah
minimum provinsi
maupun yang bergaji
tinggi adalah
Rp100.000,00 per
orang per bulan,
maka pemerintah
membayar iuran
bagi penduduk yang
tidak mampu juga
sebesar
Rp100.000,00 per
orang per bulan.
1343. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1344. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1345. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1346. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1347. Pasal 425 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Angka 1 pemerintah dalam batang tubuh
Pasal 7
Cukup jelas.
1348. Angka 2 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 11 pemerintah dalam batang tubuh

173
Huruf a
Yang dimaksud
dengan “menagih”
adalah meminta
pembayaran dalam
hal terjadi
penunggakan,
kemacetan, atau
kekurangan
pembayaran Iuran.
1349. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1350. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1351. Huruf d SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pemerintah pemerintah dalam batang tubuh
menetapkan standar
tarif setelah
mendapatkan
masukan dari BPJS
bersama dengan
asosiasi fasilitas
kesehatan, baik
tingkat nasional
maupun tingkat
daerah. Besaran tarif
di suatu wilayah
(regional) tertentu
dapat berbeda dengan
tarif di wilayah
(regional) lainnya
sesuai dengan tingkat
kemahalan harga
setempat, sehingga
diperoleh
pembayaran fasilitas
kesehatan yang
efektif dan efisien.

174
1352. Huruf e SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1353. Huruf f SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1354. Huruf g SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1355. Huruf h SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Kerja sama dengan pemerintah dalam batang tubuh
pihak lain terkait
pemungutan dan
pengumpulan Iuran
dari Peserta dan
Pemberi Kerja serta
penerimaan Bantuan
Iuran dilakukan
dengan instansi
Pemerintah dan
pemerintah daerah,
badan usaha milik
negara, dan badan
usaha milik daerah.
1356. SUBSTANSI BARU Angka 2A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1357. Angka 3 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 13 pemerintah dalam batang tubuh
Ayat (1)
Huruf a
Bagi Peserta
yang belum
memiliki Nomor
Induk
Kependudukan,
BPJS tetap
memberikan
Pelayanan
Kesehatan
dengan
memberikan
nomor

175
sementara
sampai Peserta
memperoleh
Nomor Induk
Kependudukan.
Bagi orang
asing yang telah
menetap selama
6 bulan, BPJS
dapat
menggunakan
Kartu Izin
Tinggal
Terbatas
(KITAS)/ Kartu
Izin Tinggal
Tetap (KITAP)
sebagai
pengganti NIK.
1358. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1359. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1360. Huruf d SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1361. Huruf e SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1362. Huruf f SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1363. Huruf g SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1364. Huruf h SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1365. Huruf i SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1366. Huruf j SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1367. Huruf k SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

176
1368. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Huruf a pemerintah dalam batang tubuh
Penugasan dari
kementerian
antara lain
dalam rangka
kewajiban
pelayanan
publik (public
service
obligation) pada
saat terjadi
pandemi atau
bencana
nasional
1369. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1370. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1371. SUBSTANSI BARU Angka 3A Konkordan dengan usulan
Pasal 13A1 pemerintah dalam batang tubuh
Huruf a
Yang dimaksud dengan
“penugasan dari Presiden
terkait administrasi
pelaksanaan pelayanan
Kesehatan” adalah
melaksanakan penugasan
dalam mekanisme Third
Party Administrator (TPA)
untuk mengakomodir dan
memfasilitasi kebutuhan
pelayanan Kesehatan
secara administrasi
termasuk pengelolaan
pembiayaan.
1372. SUBSTANSI BARU Huruf b Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh

177
1373. SUBSTANSI BARU Huruf c Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1374. Angka 4 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 13A pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.
1375. Angka 5 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 15 pemerintah dalam batang tubuh
Ayat (1)
Yang dimaksud
dengan “program
jaminan sosial yang
diikuti” yaitu jaminan
kecelakaan kerja,
jaminan hari tua,
jaminan pensiun,
jaminan kematian,
dan jaminan
kehilangan
pekerjaan.
1376. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1377. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1378. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud pemerintah dalam batang tubuh
dengan “data” adalah
data diri Pemberi
Kerja dan Pekerja
beserta anggota
keluarganya
termasuk
perubahannya.
1379. Angka 6 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 15A pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.
1380. Angka 7 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 22 pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.

178
1381. Angka 8 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 24 pemerintah dalam batang tubuh
Ayat (1)
Cukup jelas.
1382. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Huruf a pemerintah dalam batang tubuh
Yang dimaksud
dengan
“perencanaan”
adalah
termasuk
penyusunan
Rencana Kerja
Anggaran
Tahunan BPJS.
1383. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1384. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1385. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Huruf a pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.
1386. Huruf b SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1387. Huruf c SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud pemerintah dalam batang tubuh
dengan
“penghasilan”
adalah gaji atau
upah dan
manfaat
tambahan
lainnya.
1388. Huruf d SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1389. Huruf e SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1390. Huruf f SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

179
1391. Huruf g SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1392. Huruf h SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1393. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1394. Angka 9 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 28 pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.
1395. Angka 10 TETAP TETAP
Pasal 34
Cukup jelas.
1396. Angka 11 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Pasal 37 pemerintah dalam batang tubuh
Ayat (1)
Cukup jelas.
1397. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1398. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1399. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Dalam melakukan pemerintah dalam batang tubuh
kajian, Menteri dapat
membentuk tim yang
terdiri dari pakar/ahli
terkait.
Hasil kajian menjadi
pertimbangan bagi
Presiden untuk
menerima atau
menolak laporan
pengelolaan program
dan laporan
keuangan tahunan
yang disampaikan
oleh BPJS
1400. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

180
1401. Ayat (6) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1402. Ayat (7) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1403. Ayat (8) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1404. Ayat (9) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1405. SUBSTANSI BARU Pasal 425A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1406. Pasal 426 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Ayat (1) pemerintah dalam batang tubuh
Cukup jelas.
1407. Ayat (2) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan pemerintah dalam batang tubuh
”permasalahan kebijakan di
bidang Kesehatan” termasuk
penerbitan beberapa regulasi di
bidang Kesehatan yang tidak
sesuai dengan kewenangan.
1408. Ayat (3) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1409. Ayat (4) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1410. Ayat (5) SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1411. Pasal 427 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1412. Pasal 428 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1413. Pasal 429 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1414. Pasal 430 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1415. Pasal 431 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1416. Pasal 432 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1417. Pasal 433 TETAP TETAP

181
Cukup jelas.
1418. Pasal 434 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1419. Pasal 435 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1420. Pasal 436 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1421. SUBSTANSI BARU Pasal 436A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1422. Pasal 437 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1423. Pasal 438 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1424. Pasal 439 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1425. Pasal 440 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1426. Pasal 441 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1427. Pasal 442 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1428. Pasal 443 SUBSTANSI Pasal 443 Menambahkan penjelasan pada
Cukup jelas. Ayat (1) Pasal 443 ayat (3) huruf o,
Cukup jelas sehingga setiap ayat dan huruf
perlu diuraikan dan diberi
penjelasan
1429. SUBSTANSI BARU Ayat (2) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 443 ayat (1)
1430. SUBSTANSI BARU Ayat (3) Konkordan dengan penjelasan
Huruf a Pasal 443 ayat (1)
Cukup jelas
1431. SUBSTANSI BARU Huruf b Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 443 ayat (1)
1432. SUBSTANSI BARU Huruf c Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 443 ayat (1)
1433. SUBSTANSI BARU Huruf d Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 443 ayat (1)
1434. SUBSTANSI BARU Huruf e Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 443 ayat (1)

182
1435. SUBSTANSI BARU Huruf f Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 443 ayat (1)
1436. SUBSTANSI BARU Huruf g Konkordan dengan penjelasan
DIHAPUS Pasal 443 ayat (1)
1437. SUBSTANSI BARU Huruf h Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 443 ayat (1)
1438. SUBSTANSI BARU Huruf i Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 443 ayat (1)
1439. SUBSTANSI BARU Huruf j Konkordan dengan penjelasan
DIHAPUS Pasal 443 ayat (1)
1440. SUBSTANSI BARU Huruf k Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 443 ayat (1)
1441. SUBSTANSI BARU Huruf l Konkordan dengan penjelasan
DIHAPUS Pasal 443 ayat (1)
1442. SUBSTANSI BARU Huruf m Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 443 ayat (1)
1443. SUBSTANSI BARU Huruf n Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 443 ayat (1)
1444. SUBSTANSI BARU Huruf o Konkordan dengan penjelasan
Yang dimaksud dengan Pasal 443 ayat (1)
melakukan Tindakan
lain dalam ketentuan ini
antara lain melakukan
penangkapan,
penahanan, mengambil
foto dan sidik jari.
Bantuan penyidikan
antara lain bantuan
teknis, bantuan taktis,
dan bantuan upaya
paksa.
1445. SUBSTANSI BARU Ayat (3a) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 443 ayat (1)
1446. SUBSTANSI BARU Ayat (4) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 443 ayat (1)
1447. SUBSTANSI BARU Ayat (5) Konkordan dengan penjelasan
Cukup jelas Pasal 443 ayat (1)
1448. Pasal 444 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh

183
1449. Pasal 445 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1450. Pasal 446 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1451. Pasal 447 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1452. Pasal 448 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1453. SUBSTANSI BARU Pasal 448A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1454. SUBSTANSI BARU Pasal 448B Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1455. Pasal 449 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1456. Pasal 450 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1457. Pasal 451 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1458. Pasal 452 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1459. Pasal 453 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1460. Pasal 454 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1461. Pasal 455 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1462. Pasal 456 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1463. Pasal 457 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1464. Pasal 458 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1465. Pasal 459 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1466. Pasal 460 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1467. Pasal 461 TETAP TETAP
Cukup jelas.

184
1468. Pasal 462 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1469. Pasal 463 TETAP TETAP
Cukup Jelas.
1470. Pasal 464 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1471. Pasal 465 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1472. Pasal 466 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1473. Pasal 467 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1474. SUBSTANSI BARU Pasal 467A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1475. Pasal 468 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1476. Pasal 469 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1477. Pasal 470 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1478. SUBSTANSI BARU Pasal 470A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1479. Pasal 471 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1480. Pasal 472 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Cukup jelas. pemerintah dalam batang tubuh
1481. Pasal 473 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1482. SUBSTANSI BARU Pasal 473A Konkordan dengan usulan
Cukup jelas pemerintah dalam batang tubuh
1483. Pasal 474 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1484. Pasal 475 SUBSTANSI DIHAPUS Konkordan dengan usulan
Yang dimaksud dengan Organisasi pemerintah dalam batang tubuh
Profesi antara lain Ikatan Dokter
Indonesia untuk dokter, Persatuan
Dokter Gigi Indonesia untuk dokter
gigi, Ikatan Bidan Indonesia untuk
bidan, Persatuan Perawat Nasional

185
Indonesia untuk perawat, Ikatan
Apoteker Indonesia untuk apoteker.
1485. Pasal 476 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1486. Pasal 477 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1487. Pasal 478 TETAP TETAP
Cukup jelas.
1488. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK REDAKSIONAL TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA
INDONESIA NOMOR… REPUBLIK INDONESIA NOMOR…

186

Anda mungkin juga menyukai