Anda di halaman 1dari 9

Bahasa

Terdapat ratusan bahasa daerah yang berkembang pada kelompok etnik


yang ada di Papua. Aneka Berbagai bahasa ini menyebabkan kesulitan
dalam berkomunikasi antara satu kelompok etnik dengan kelompok etnik
lainya. Oleh sebab itu, Bahasa Indonesia digunakan secara resmi oleh
masyarakat-masyarakat di Papua bahkan hingga ke pedalaman. Namun
ada masyarakat yang tidak mengerti bahasa Indonesia karena minimnya
pendidikan yang ada di Papua

SIGN IN

Welcome!Log into your account


nama pengguna

kata sandi Anda

Lupa kata sandi Anda?

PASSWORD RECOVERY
Memulihkan kata sandi anda

email Anda

Beranda  Sosial Budaya  BERAGAM KEBUDAYAAN PULAU PAPUA

PariwisataSosial Budaya

BERAGAM KEBUDAYAAN PULAU PAPUA


BySuaraNews Papua

20/06/2020

9289

Facebook

Twitter
Kesenian dan Kebudayaan Papua

Suarapapuanews.com.- Papua adalah sebuah provinsi yang terletak di


paling timur Indonesia. Provinsi ini merupakan provinsi yang masih kental
dan kaya akan kesenian dan kebudayaan yang ada di provinsi tersebut,
provinsi ini memiliki berbagai suku seperti suku asmat yang mendiamin
provinsi tersebut, dengan masyarakat yang sangat menjunjung tinggi
kesenian dan kebudayaan yang ada di daerah mereka. Kesenian dan
kebudayaan yang ada di daerah ini sangat menarik, dan unik.

Papua memiliki banyak kesenian dan kebudayaan yang ada di dalamnya,


kesenian dan kebudayaan tersebut sangat unik dan menarik. Berikut
beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Papua :

Bahasa

Terdapat ratusan bahasa daerah yang berkembang pada kelompok etnik


yang ada di Papua. Aneka Berbagai bahasa ini menyebabkan kesulitan dalam
berkomunikasi antara satu kelompok etnik dengan kelompok etnik lainya.
Oleh sebab itu, Bahasa Indonesia digunakan secara resmi oleh masyarakat-
masyarakat di Papua bahkan hingga ke pedalaman. Namun ada masyarakat
yang tidak mengerti bahasa Indonesia karena minimnya pendidikan yang
ada di Papua

Pakaian Tradisional

Pakaian adat Papua untuk pria dan wanita hampir sama bentuknya. Pakaian
adat itu memakai hiasan-hiasan seperti hiasan kepala berupa bentuk burung
cendrawasih, gelang, kalung, dan ikat pinggang dari manik-manik, serta
rumbai-rumbai pada pergelangan kaki. Namun ada juga masyarakat suku
pedalaman Papua yang hanya menggunakan koteka dalam membalut
tubuhnya
Rumah Adat

Rumah Honai terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat


dari jerami. Honai sengaja dibangun sempit atau kecil dan tidak berjendela
yang bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua. Honai
dibangun setinggi 2,5 meter dan pada bagian tengah rumah disiapkan
tempat untuk membuat api unggun untuk menghangatkan diri.

Rumah Honai biasa ditinggali oleh 5 hingga 10 orang. Umumnya rumah


Honai terdiri dari 2 lantai yang terdiri dari lantai pertama untuk tempat tidur
sedangkan lantai kedua digunakan sebagai tempat untuk bersantai, makan,
serta untuk mengerjakan kerajinan tangan.

Tari Tradisional

1. Tari Musyoh

Tari Musyoh adalah tari tradisional Papua yang merupakan tarian sakral suku
adat yang ada di Papua yang bertujuan untuk menenangkan arwah suku
adat papua yang meninggal karena kecelakaan. Suku adat Papua tersebut
mempercayai bahwa apabila ada yang meninggal karena kecelakaan, maka
arwahnya tidak tenang, sehingga dilakukanlah tarian skral ini (Tari Musyoh)
untuk menenangkan arwah orang yang kecelakaan tersebut. Tari tradisional
Musyoh ini diiringi oleh alat musik tradisional Papua yaitu Tifa. Alat musik
Tifa ini juga digunakan pada beberapa tarian dari Suku Adat Papua lainnya.
2. Tari Sajojo

Tari Sajojo adalah merupakan tarian pergaulan berbagai suku adat di Papua.
Tarian ini sudah cukup terkenal sebagai tarian penyambut tamu yang sering
dipertunjukan dalam acara penyambutan tamu maupun acara lainnya. Para
penari sajojo menari dengan cara melompat dan menghentak-hentakkan
kakinya. Berbagai alat musik tradisional Papua seperti tifa juga dipergunakan
untuk mengiringi tari sajojo ini.

Tari Sajojo ini mulai terkenal sekitar tahun 1990an. Bahkan sejak saat itu,
tarian ini banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Tarian yang dinamis
ini memang bisa dilakukan oleh semua orang. Dalam perkembangannya
musik pengiring tari sajojo ini makin berkembang bahkan diantaranya sudah
menggunakan musik modern yang banyak dikenal masyarakat. Tarian ini
kerap diiringi lagu daerah Papua, Sajojo. Lagu Sajojo ini menceritakan
tentang gadis cantik papua yang menjadi idola di kampungnya.

3. Tari Yospan

Tari Yospan merupakan tarian pergaulan muda-mudi di Papua. Tarian ini


muncul sekitar tahun 1960 dan bahkan pernah populer dan dipergunakan
sebagai gerak pada senam kesehatan jasmani.

Kata Yospan sendiri merupakan akronim dari Yosim Pancar yang merupakan
nama tarian tersendiri. Tari yospan ini memang merupakan penggabungan
dari 2 tarian tradisional suku Papua. Yosim merupakan tarian dari daerah
Teluk Sairei, sedangkan tari Pancar berasal dari daerah Biak, Numfor dan
Manokwari.

Tarian Yospan ini biasanya dilakukan oleh 2 Grup terdiri dari grup penari dan
musisi. Alat musik pengiring tarian yospan antara lain tifa, gitar, ukulele dan
bas bersenar 3. Tidak ada patokan khusus pada Pakaian yang dikenakan
penari dan musisi dalam tarian yospan. Setiap grup Yospan memiliki pakaian
tersendiri namun masih mencirikan pakaian Papua.

Senjata Tradisional

Papua memiliki senjata tradisional yang digunakan untuk melawan musuh.


Seperti pisau belati papua yang terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan
bulu burung tersebut yang menghiasi pinggiran belati tersebut. Namun ada
senjata lain yang biasanya di gunakan yaitu busur dan panah serta lembing
yang digunakan untuk berburu

Makanan Khas

1. Papeda

Makanan khas papua yaitu sagu yang di buat jadi bubur atau yang dikenal
dengan nama papeda. Masyarakat papua biasanya menyantap papeda
bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan
di bumbui kunyit dan jeruk nipis.

2. Sate Ulat Sagu

Salah satu makanan khas Papua lainnya adalah Sate Ulat Sagu. Jenis
makanan ini bagi kita mungkin akan membuat mual bahkan muntah. Ulat
Sagu ini didapatkan dari batang pohon sagu yang sudah tua. Masyrakat asli
papua yang telah terbiasa hidup di alamseringkali mwngkonsumsi ulat sagu
diolah terlebih dahulu. Namun sekarang ulat sagu ini sudah diolah dengan
cara dibakar hingga hampir mirip dengan sate. Lebih tepatnya sate ulat sagu
ini adalah makanan khas Raja Ampat.

3. Ikan Bungkus

Ikan bungkus khas papua ini dibuat dari dua bahan yaitu ikan laut dan daun
talas sebagai bahan untuk membungkusnya. Bumbu khasnya rempah yang
digunakan pun hanya garam untuk memberikan rasa asin dan untuk
menghilangkan getah pada daun talas yang digunakan. Bahan dan
bumbunya sedikit dan cara membuatnya pun sangat sederhana dan mudah.
Dalam pembuatanya pertama bersihkan ikan kemudian dimasukkan kedalam
daun talas dan ditutup. terakhir dibakar diatas api kecil hingga masak. Kalau
sudah masak ya diangkat dan langsung disajikan saat hangat.

Alat Musik

Papua memiliki banyak alat musik tradisional salah satunya yaitu tifa. Tifa
merupakan salah satu alat musik pukul yang bentuknya hampir mirip dengan
gendang. Alat musik tifa terbuat dari kayu yang mana pada bagian tengah
kayu tersebut dibuat lubang besar yang dibersihkan. Lalu diujung salah satu
kayu tersebut ditutup dengan menggunakan kulit rusa yang telah
dikeringkan yang berfungsi agar alat musik tifa ini bisa menghasilkan suara
yang indah dan bagus.

1. Sajojo
Sajojo adalah salah satu lagu daerah Papua yang populer hingga ke wilayah Barat
Indonesia. Lagu ini juga memiliki tarian khas yakni Tarian Sajojo.

Lagu ini menceritakan tentang seorang gadis yang berparas cantik jelita. Gadis ini
sangat disayangi oleh kedua orang tuanya. Karena kecantikannya, gadis ini akhirnya
menjadi seorang kembang desa yang ingin dipinang kaum pria.

1. Provinsi Papua sebelumnya bernama Irian Barat dan Irian


Jaya yang mencakup seluruh Tanah Papua bekas
Karesidenan Nugini Barat. Ibu kota Papua berada di
Kota Jayapura, yang berbatasan langsung dSuku Asmat
Suku Asmat merupakan salah satu suku terbesar yang ada di Papua. Hal yang
membuat suku ini lebih terkenal adalah hasil ukiran kayunya yang dianggap sangat
unik. Suku Asmat juga terkenal dengan tarian Tobe yang khas. 
 
2. Suku Dani
Suku Dani menjadi salah satu suku paling populer di Papua. Suku yang mendiami
daerah pegunungan, juga menjadi suku terbesar di sana. Keunikan Suku Dani
adalah mereka masih mendiami rumah-rumah adat yang diberi nama Honai.

engan negara Papua Nugini.

Anda mungkin juga menyukai