A. Alat Musik
Mungkin saat ini hanya anda sedikit mengetahui tentang Papua, ya jangan kaget ketika kita ingin
mengetahui sesuatu yang baru kita akan ditemukan dengan hal yang belum biasa kita lihat sebelumnya,
Pada daerah di Papua itu dikenal dengan alat musik Tifa tetapi untuk alat musik tradisional tidak hanya itu
masih ada lagi yang belum kita kenali.
1. Pikon
Pikon merupakan alat musik tradisional daerah Papua. Pikon dipercaya berasal dari
kata Pikonane yang pada bahasa Baliem berarti bunyi, pada kesenian alat musik tradisional Papua
pikon yang bermain alat musik ini rata-rata kaum laki-laki, khususnya pada daerah pedalaman suku
Dani.
Walaupun banyak yang memanggil Pikon sebagai alat musik, suara yang dikeluarkan dari alat
musik ini tidaklah sebagus yang kalian bayangkan bahkan bisa dibilang suara yang dikeluarkan sedikit
mengganggu jika kalian tidak terbiasa mendengarnya (sumbang).
Alat musik tradisional Pikon ini sering digunakan saat waktu senggang sebagai pengisi
kekosongan waktu dan juga sebagai penghibur diri dari kepenatan untuk pria selepas berburu atau
bekerja seharian, mereka berkumpul dan menggunakan Pikon di honai (rumah kayu yang dibentuk
kerucut, terbuat dari bahan jerami atau ilalang).
2. Yi
Berikutnya, ada Yi bentuknya seperti “suling”, Yi dibuat dari kayu dan bambu, Alat musik ini
sebelumnya dimainkan untuk memanggil penduduk dan juga untuk pengiring tari-tarian daerah. Nama
alat tradisional Papua ini memang sangat sederhana tapi suara yang dikeluarkan sangat unik.
Yi juga masuk dalam daftar sebagai alat musik tradisional dari Papua Barat. Alat musik Yi ini
sangat sulit untuk ditemukan, mungkin jika kalian mencari di perpustakaan digital-pun belum tentu bisa
menemukan informasi dan asal-usul musik Yi ini, Alat musik ini mempunyai bentuk fisik yang lumayan
gempal dan berwarna coklat gelap.
3. Triton
Sekilas jika kita mendengar tentang nama alat musik tradisional dari Papua “Tritan” seperti tidak
asing. Triton merupakan nama sebuah daerah (tepatnya adalah sebuah teluj) yang “katanya”
mempunyai keindahan hayati yang lebih indah dibandingkan Raja Ampat.
Penggunaan Triton, Alat musik tradisional Papua Triton digunakan dengan cara meniupnya. Alat
musik ini tidak dibuat melainkan ditemukan pada pesisir pantai di Papua, seperti contoh: Biak, Yapen,
Waropen, Nabire, Wondama serta Kep. Raja Ampat. Selain Yi, Triton juga termasuk dalam alat musik
tradisional dari Papua Barat. Dulunya, triton biasa digunakan untuk sarana komunikasi dan memanggil
bantuan, tetapi sekarang lebih sering digunakan sebagai hiburan semata.
4. Fuu
Alat musik Fuu dibuat dengan bahan kayu dan bambu yang dipakai untuk alat pemanggil
penduduk suku tertentu dan juga sebagai pengiring tari-tarian tradisional suku Asmat (contoh suku yang
ada pada pedalaman Papua) pada kabupaten Merauke, Papua.
Bisa dikatakan Fuu adalah paduan antara bentuk “suling” dan “tabung” karena bentuknya yang
gempal dan terdapat lubang di ujung, Fuu sering digunakan untuk berkolaborasi dengan alat musik
Papua lainnya seperti contoh Tifa atau Kelambut.
Banyak orang yang berpendapat bahwa alat musik Fuu merupakan identitas Papua yang harus
dilestarikan keberadaannya.
5. Kecapi Mulut
Kecapi Mulut merupakan alat musik yang dibuat dengan menggunakan bahan bambu wulu, untuk
menggunakannya-pun terdapat tekniknya. Untuk memainkan kecapi mulut, alat musik ini harus di jepit
diantara bibir, setelah itu tiup sambil menarik talinya. Alat musik ini dipercaya asalnya dari Suku Dani
yang berada di lembah Baliem, Papua.
Contoh tempat yang masih terdapat keaslian dari alat musik ini adalah museum Loka Budaya
Universitas Cendrawasih. kecapi mulut mengeluarkan suara yang tidak terlalu keras, oleh karena itu
mungkin penggunaannya hanya untuk hiburan semata.
Makalah Seni Dan Budaya │Daerah Papua 2
Kelas 8B Kelompok : 3
6. Tifa
Alat musik tradisional Papua Tifa dimainkan dengan menggunakan cara dipukul. memang seperti
layaknya gendang karena teknik yang digunakan pun hampir mirip. Tifa dibuat dari batang kayu yang
dikongkan ataupun diambil isinya, lalu pada sisinya diberi kulit rusa yang sudah dikeringkan sebagai
penghasil suara.
Kulit rusa hanya contoh pilihan sebagai pembuat bagian yang dipukul, mereka mungkin
menggantinya dengan menggunakan kulit hewan yang lain, Tifa jiga merupakan alat musik yang
mempunyai cerita legenda, sebagai contohnya adalah cerita tentang “Biwar sang penakluk naga”.
Tifa juga mempunyai berbagai macam jenis, antara lain: Tifa Jekir, Tifa Dasar, tifa Potong, Tifa
Jekir Potong dan Tifa Bas. Tifa juga digunakan sebagai iring -iringan lagu, berdansa dengan diikuti oleh
api unggun dan lainnya, tetapi pada zaman dahulu Tifa adalah alat untuk penyemangat perang.
Alat musik ini bisa dikatakan seperti layaknya sebuah perangko dan surat. Paar terbuat dari labu
dan Kee dibuat dengan menggunakan burung kasuari. kegunaan Paar dan Kee sering dipakai untuk
penutup aurat laki-laki tetapi diapaki juga sebagai alat musik pada beberapa pesta adat.
Para penari yang memakai Paar dan Kee melompat – lompat agar kedua benda ini bersentuhan
dan menghasilkan bunyi yang mempunyai irama. Alat musik ini asalnya dari Suku Waris pada Kab.
Keerom.
8. Krombi
Krombi atau kerombi merupakan alat musik yang dibuat dari bambu, Krombi adalah alat musik
yang dipakai suku Tehit yang berada di Papua sebagai pengiring tarian pada acara adat masyarakat
seperti contoh pesta adat. Krombi digunakan memakai sebuah kayu kecil yang dipukul.
Krombi bisa ditemukan pada daerah kampung Seremuk, Sorong selatan Provinsi Papua. Krombi
biasa digunakan berkolaborasi dengan alat musik lainnya seperti contoh piko, nailavos, fuakuika,
karapra. Tak jarang ada masyarakat yang juga memainkan alat musik tradisional Papua Nugini (New
Geunea).
9. Butshake
Butshake dibuat dengan bahan Bambu dan buah kenari, alat musik ini asalnya dari daerah Muyu
Kabupaten Merauke. instrumen musiknya mempunyai suara gemericik saat diayunkan ataupun dikocok
memakai tangan. Butshake sering dimainkan oleh masyarakat Papua untuk pengiring tarian adat.
Prinsipnya Butshake merupakan instrumen musik yang memiliki suara yang diciptakan dari hasil
“tabrakan” antar kenari yang berada pada bambu tersebut. Mungkin pada era modern seperti ini
Butshake sama dengan “marakas“,
10. Amyen
Amyen adalah alat musik tradisional yang asalnya dari Papua yang digunakan dengan cara
meniupnya, bentuk dari alat musik ini sangat mirip dengan seruling/suling, Amyen dipakai untuk
pengiring sebuah tari-tarian daerah serta untuk pemanggil dan pemberi tanda adanya sebuah bahaya
perang zaman dahulu.
Amyen memakai bahan kayu putih dalam membuatnya, alat musik ini dipercaya asalnya dari Suku
Web, Kab. Keerom – Provinsi Papua.
11. Atowo
Atowo adalah julukan dari alat musik tradisional dari Papua yang tidak mudah untuk
menemukan keberadaannya, memang betul alat musik tradisional papua Atowo ini adalah alat musik
yang khas adat budaya nasional disana. Bentuknya pun bulat panjang dan ukurannya relatif kecil dan
ringan.
Atowo digunakan dengan 2 tangan, tangan yang satu memegang badan atawo dan yang satu lagi
menabuh dengan menggunakan teknik pukulan agar bisa mengeluarkan irama yang indah Atowo biasa
dipakai sebagai hiburan rakyat.
B. Upacara Adat
Papua adalah pulau paling timur di Indonesia yang sudah terkenal karena keindahan alamnya yang
luar biasa. Tidak hanya alam, Papua juga kaya dengan tradisi dan budaya lokal yang unik. Salah satu
budaya lokal Papua yang sudah cukup terkenal adalah budaya tari-tarian yang memang sering ditampilkan
di luar Papua. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa selain tari-tarian, masih banyak sekali tradisi dan
budaya unik yang tersimpan di Papua, seperti budaya dan tradisi berikut yang pasti belum pernah kamu
ketahui.
1. Barapen
Tradisi ini adalah salah satu tradisi tertua di Papua yang biasa dilakukan sebagai simbol rasa
syukur dan persaudaraan, tetapi di beberapa daerah tertentu, tradisi ini juga dilakukan dalam upacara
kematian.
Tradisi ini umumnya dikenal dengan sebutan barapen. Pada dasarnya barapen adalah tradisi
masyarakat Papua yang memasak beberapa jenis makanan seperti ubi, singkong, daging hewan dan
sayur-sayuran diatas batu-batu yang sudah dipanaskan. Tapi, cara memasaknya tidak bisa
sembarangan.
Barapen akan dimulai dengan menyiapkan lubang untuk tempat menyusun kayu b akar dan batu,
beserta bahan makanan yang akan dimasak. Setelah itu, batu-batu yang sudah dikumpulkan akan
disusun berdasarkan ukuran di atas susunan daun-daun pisang. Batu yang besar akan diletakkan di
bagian paling bawah.
Di atasnya akan disusun kayu bakar, lalu kayu bakar tersebut akan ditutup dengan batu-batu yang
ukurannya lebih kecil. Selanjutnya adalah proses pembakaran untuk memanaskan batu. Setelah itu
barulah bahan makanan disusun sedemikian rupa di atas batu dan disantap bersama setelah matang .
3. Ararem
Tradisi Ararem adalah salah satu tradisi perkawinan suku Biak di Papua yang dilakukan pada saat
keluarga besar mempelai pria hendak mengantar mas kawin kepada keluarga mempelai wanita. Tradisi
ini dilakukan dengan berjalan kaki sambil membawa seserahan berupa piring -piring adat, guci dan lain
lain.
Uniknya, kebanyakan tradisi ararem ini dilakukan dengan berarak-arakan sambil mengibarkan
bendera merah putih. Sampai sekarang, belum ada keterangan pasti mengapa tradisi ini selalu identik
dengan pengibaran bendera negara. Yang pasti, inilah yang membuat tradisi ini begitu unik dan pasti
hanya bisa kamu temui di Papua.
C. Tarian
Papua, dulunya dikenal dengan nama Irian Jaya. Karena pada tahun 2002, daerah tersebut terbagi
menjadi 2 Provinsi, Kembali pada budaya Papua ternyata terdapat beberapa tarian tradisional Papua yang
cukup terkenal, yaitu :
1. Tari Musyoh
Tari Musyoh merupakan salah satu tarian sakral asal Papua, dan tarian ini diadakan jika ada sanak
saudara ataupun warga yang mengalami kecelakaan maut dan diperkirakan arwahnya tidak tenang.
Jika kita lihat dari unsur gerakannya, tarian ini mencerminkan masyarakat Papua yang lincah dan
energik. Dan biasanya penarinya terdiri dari sekelompok penari pria.
Menurut budayanya, tarian ini dapat bermanfaat untuk mengusir arwah yang gentayangan. Kostum
yang digunakan adalah pakaian adat Papua yang terdiri dari Koteka, Rok rumbai, dan peralatan perang
seperti tameng dan tombak. Sedangkan alat musik yang digunakan adalah tifa.
2. Tari Sajojo
3. Tari Yospan
Tari Yospan adalah salah satu tarian tradisional asal Papua yang satu kategori dengan Tari Sajojo,
dimana tarian ini menandakan pergaulan masyarakat Papua. Hal ini terlihat dengan gerakannya yang
sangat energik.Tarian ini cukup terkenal lho, dan biasa digunakan bila ada acara-acara besar seperti
upacara adat, acara seni budaya, dan upacara penyambutan.
Sejarah singkatnya, Tari Yospan adalah hasil dari penggabungan Tari Pancar dan Tari Yosim.
Gerakannya seperti loncat-loncat, jalan-jalan, memutar dan sebagainya terinspirasi dari pertunjukan
akrobat pesawat saat zaman penjajahan Belanda. Sekarang, tarian ini telah mengalami berbagai
perubahan agar lebih kaya dan bervariatif. Untuk tarian ini, tidak terpatok pada jumlah penari, namun
biasanya ditarikan secara masal dan beramai-ramai. Musik yang digunakan adalah musik tradisional
Papua.
Tarian ini dinamakan tari selamat datang karena digunakan untuk menyambut kedatangan tamu
besar atau tamu kehormatan di Papua. Penarinya tidak diutamakan harus laki-laki, terkadang ada juga
perempuan.
Tarian ini menjadi salah satu tarian kebanggaan daerah sana. karena memiliki gerakan yang
enerjik yang mengandung niliai-nilai estetika didalamnya. Tidak ada sejarah singkatnya, namun konon
tarian ini sudah lama digunakan oleh masyarakat Papua. Kostum yang digunakan adalah kostum adat
Papua, dilengkapi beberapa atribut masyarakat sana seperti senjata. Alat musik yang digunakan adalah
tifa.
5. Tari Perang
Tari perang merupakan salah satu tarian tradisional Papua. Dimana tarian ini memiliki makna jiwa
kepahlawanan masyarakat Papua. Karena tarian ini menunjukan jiwa seseorang yang gagah perkasa.
Maka biasanya ditarikan oleh laki-laki dengan pakaian adat tradisional beserta perlengkapan perang.
Sejarah singkatnya, diambil dari kisah zaman dulu yang sering terjadi peperangan antar suku
Sentani dan suku-suku lainnya. Kemudian para leluhur membuat tarian ini dengan tujuan memberikan
semangat para pasukan Papua. Dan seiring zaman, peperanganpun sudah ditiadakan, namun tarian ini
masih tetap dibudidayakan.
Sekarang, tarian ini hanya simbolik untuk menghargai para leluhur saja yang telah mati -matian
melindungi daerah Papua. Biasanya tarian ini ditarikan oleh 7 orang ataupun lebih. Musik yang
digunakan dalam tarian ini adalah kerang, tifa dan gendang. Tariannya pun cukup energik dan
menampilkan beberapa gerakan perang, antara lain memanah, loncat, mengintip musuh, dan lain-lain.
6. Tari Suanggi
Tari Suanggi salah satu tarian dari Papua tepatnya di Papua Barat, sejarah singkatnya tarian ini
menceritakan tentang suami yang ditinggal mati oleh istrinya. Konon tarian tradisional yang satu ini
sangat bernuansa magis karena seperti ritual. Terlihat dari namanya ‘Suanggi’ yang mengandung arti
roh jahat, konon roh tersebut memiliki janji yang belum ditebus semasa ia hidup, dan ketika mati ia akan
menjadi roh penasaran. Roh tersebut akan memasuki jiwa perempuan yang masih hidup dan
mencelakakan orang lain.
D. Lagu-lagu Daerah
Papua merupakan salah satu provinsi terluas di Indonesia. Sejak tahun 2003 provinsi Papua dibagi 2
bagian yaitu Papua dan Papua Barat. Papua terletak di Indonesia ujung timur dengan Kabupaten Puncak
Jaya sebagai kota tertinggi dan Merauke sebagai kota terendah. Papua mempunyai potensi sumber daya
alam yang sangat besar dan bernilai ekonomis. Selain sumber daya alam, Papua juga memiliki beragam
seni dan budaya.
Banyak lagu-lagu daerah Papua yang enak didengar dan dinyanyikan. Berikut beberapa lagu daerah
Papua.
E Mambo Simbo
E . . . . . Mambo Simbo
Mambo Simbo
Sajojo, sajojo
Yumanampo miso papa na
Samuna muna muna keke
Samuna muna muna keke
KELAS : 8B
KELOMPOK 3 :