Anda di halaman 1dari 4

1.

Tahuri / Korno

Gambar alat musik tahuri korno

Salah satu alat musik tradisional Maluku Fu juga lebih lebih dikenal dengan sebutan
Tahuri / Korno. Alat musik ini bisa dibilang sangat “tradisional”. Mungkin saat anda pertama
kali melihatnya, anda beranggapan bahwa ini mungkin hanyalah benda koleksi karena
bentuknya berupa cangkang hewan.

Alat musik ini telah berkembang di Maluku terutama masyarakat yang tinggal di pesisir
pantai, Tahuri dipercaya telah ada dan berkembang dari sekitar abad ke-19 yang pada saat itu
dimainkan dengan alat musik tradisional Maluku lainnya.

Sebelum dimainkan sebagai alat musik, Tahur / Korno digunakan untuk memanggil
masyarakat sekitar untuk berkumpul membahas masalah atau lainnya, panjang dan
banyaknya tiupan dari Tahuri memiliki makna tersendiri, seperti 1 tiupan pendek untuk
memanggil 1 tiupan panjang untuk memperingati gelombang dan lainnya.

Membuat Tahuri / Korno

Jika dilihat dari bentuknya, bisa dipastikan bahwa Tahuri berasal dari alam. Cangkang kerang
yang dipakai dalam pembuatannya berasal dari daerah Saumlaku, Kep. Aru dan Banda.
Kerang yang didapat dicuci hingga bersih lalu dilubangi menggunakan bor.[src]

Besar kecilnya lubang yang dibuat pembuat Tahuri menentukan nada yang ingin dihasilkan,
biasanya kerang yang kecil akan menghasilkan nada tinggi / nyaring, sedangkan yang besar
menghasilkan suara yang besar atau bernada rendah.

Selain terdapat di Maluku, Tahuri dikenal di daerah Biak, Papua dengan nama Fu. Alat
musik tradisonal tersebut juga digunakan untuk memanggil penduduk sekitar atau sekedar
mengiringi tari-tarian khas disana.
2. Idiokordo

Gambar alat musik idiokordo

Alat musik ini cukup terkenal di Nias Utara[src], Idiokordo juga dikenal dengan sebutan
Tatabuhan, sebuah alat musik yang memiliki 3 dawai dan dimainkan dengan cara dipetik,
sekilas Idiokordo mirip dengan alat musik Siter (alat musik petik gamelan Jawa).

Alat musik Idiokordo terbuat dari kayu pada bagian utamanya serta diukir dan dibentuk
sedetail mungkin untuk menambah kesan dari alat musik tersebut. Penggunaan dari idiokordo
umumnya untuk acara-acara adat setempat atau sekedar hiburan jika dimainkan sendirian.
3. Totobuang

Gambar alat musik totobuang

Alat musik Tradisional Maluku Totobuang merupakan alat musik asli masyarakat Maluku
yang tidak terpengaruh dari budaya luar sedikitpun. Alat musik ini merupakan benda khas
warga yang di wilayahnya bermayoritas Kristen, dalam beberapa acara musik biasanya
Totobuang bersanding dengan alat musik lain dan dimainkan oleh masyarakat daerah
tersebut.

Peranan dari masing-masing alat musik memiliki fungsi berbeda-beda dan saling mengisi
kekurangan satu sama lainnya. Totobuang sendiri merupakan dominasi dari alat musik Tifa,
yang umumnya terdiri dari Tifa Jekir, Tifa Dasar, Tifa Potong, Tifa Jekir Potong dan Tifa
bas dan disertai dengan gong sebagai pelengkap[src].

Sangat disayangkan eksistensinya di dunia kesenian dan budaya musik daerah sudah mulai
pudar semenjak kecintaan masyarakat yang semakin berkurang terhadap alat musik daerah,
ditambah dengan datangnya budaya musik luar yang seperti menjajah kesenian lokal
Nusantara.
4. Rumba

Gambar alat musik rumba

Nama alat musik tradisional Maluku yang satu ini mungkin agak asing ditelinga kita
karena memang keberadaannya yang semakin sulit kita jumpai di daerah. Rumba adalah alat
musik yang terbuat dari kayu dan labu (buah), Rumba juga termasuk kedalam jenis alat
musik perkusi.

Rumba diyakini merupakan alat musik khas Cuba (Republic of Cuba) yang kemudian dibawa
ke daerah Ambon oleh pedagang Spanyol yang mungkin datang dan singgah di Indonesia.
Rumba terbuat dari tempurung kelapa yang diisi pasir kasar (yang sangat kering) atau batu
kerikil atau bahkan bisa keduanya dan diberikan pegangan dari kayu.

Untuk menghasilkan suara, Rumba cukup digoyangkan saja seperti bermain alat musik
Marakas dari luar. Suara yang dihasilkan tidak terlalu bagus jika dimainkan solo tanpa alat
musik tambahan lain, karena memang sifatnya sebagai perkusi.

Anda mungkin juga menyukai