Anda di halaman 1dari 58

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 30%

Date: Monday, December 09, 2019


Statistics: 4664 words Plagiarized / 15700 Total words
Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pertumbuhan perekonomian global


terutama di Indonesia mengalami kemajuan pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya
perusahaan baru dari berbagai sektor yang berkembang secara signifikan agar dapat
menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara menyeluruh atau dalam satu sektor
yang sama. Pertumbuhan perusahaan ini mengakibatkan terjadinya persaingan
antarsektor sehingga setiap perusahaan meningkatkan kinerjanya agar dapat mencapai
tujuan yang telah direncanakan.

Menurut para ahli, tujuan perusahaan terdiri dari lima tujuan, yaitu memaksimalkan nilai
perusahaan, memaksimalkan laba, menciptakan kesejahteraan bagi stakeholder,
membangun citra perusahaan dan meningkatkan tanggung jawab sosial. Tujuan
perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan atau meningkatkan nilai
perusahaan. Nilai perusahaan dikatakan sangat penting karena menunjukan kinerja
perusahaan yang akan mempengaruhi sudut pandangan investor terhadap perusahaan.
Untuk memaksimalkan kondisi nilai perusahaan dibutuhkan keputusan pendanaan dari
seorang manager.

Keputusan sumber dana yang digunakan akan mempengaruhi kuat atau tidaknya
struktur modal perusahaan agar dapat meminimalkan biaya modal individu atau
keseluruhan yang akan dibayarkan untuk mendapatkan modal dan memaksimalkan nilai
perusahaan yang akan mencerminkan harga saham pada perusahaan serta
kesejahteraan pemegang saham maka harus terdapat struktur modal yang baik dan
optimal. Struktur modal yang baik dan optimal yaitu cara seorang manager atau
perusahaan dalam mengelola penggunaan dana yang diberikan sebagai modal
perusahaan secara efektif dan efisien dengan demikian dapat menghasilkan laba yang
tinggi dan perusahaan mencapai tujuan perusahaanya dengan baik. Struktur modal
merupakan komposisi yang terdiri dari utang jangka panjang, saham biasa, saham
preferen dan modal sendiri.

Struktur modal yaitu perimbangan sumber pendanaan yang terdiri dari hutang jangka
panjang dengan ekuitas atau modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan dan
merupakan aspek terpenting dalam segi keputusan pendanaan. Secara umum terdapat
dua bentuk dasar pendanaan pada perusahaan dalam melakukan peningkatan serta
pengembangan usaha. Pendanaan dapat berasal dari internal perusahaan dan eksternal
perusahaan. Pembiayaan internal adalah dana yang dibentuk atau diperoleh dari dalam
perusahan sendiri, berupa laba di tahan (retained earnings) dari hasil kegiatan penjualan
selama beberapa periode serta penyusutan (depreciation).

Sedangkan dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari
pemilik perusahaan, pemegang surat utang dan kreditor berupa utang dagang, utang
leasing, utang hipotik, obligasi, saham, dan sebagainya. Sumber dana yang berasal dari
internal sering disebut sebagai sumber utama untuk membiayai investasi aset tetap dan
ekspansi perusahaan. Namun dana yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan
itu sendiri jumlahnya sangat terbatas sehingga kurang maksimal dalam memenuhi
kebutuhan untuk berinvestasi atau melakukan ekspansi.

Maka dari itu perusahaan diharuskan untuk mampu mempertahankan ketersediaan


sumber dana yang digunakan sebagai penunjang kegiatan operasional perusahaan
tersebut salah satunya dengan meminjam kepada kreditur atau melalui pasar modal.
Namun, sumber pendanaan dengan berhutang menyebabkan perusahan harus
mengembalikan pokok utang serta pokok bunga pinjaman. Penggunaan utang akan
lebih menguntungkan jika perusahaan dalam kondisi ekonomi yang baik. Keputusan
mengenai penetapan struktur modal yang digunakan harus sangat diperhatikan, karena
salah dalam menetapkan struktur modal mengakibatkan terjadinya kesulitan keuangan
atau bahkan menyebabkan kebangkrutan.

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi struktur modal. Dermawan Sjahrial (2014,
302) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal
diantaranya, stabilitas penjualan, struktur aset, leverage operasi, tingkat pertumbuhan
perusahaan, kemampuan menghasilkan laba (profitabilitas), pajak, pengendalian, sikap
manajemen, sikap pemberi pinjaman dan badan atau perusahaan pemberi peringkat,
kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan fleksibilitas finansial.

Lalu menurut Sulindawati, dkk (2017, 121) struktur modal pengaruhi oleh kelangsungan
hidup jangka panjang (long-run viability), konsevatisme manajemen, pengawasan,
struktur aset, risiko bisnis, tingkat pertumbuhan, pajak serta cadangan kapasitas
peminjaman. Sedangkan menurut Musthafa (2017, 86) faktor yang mempengaruhi
struktur modal antara lain, pertumbuhan penjualan, stabilitas penjualan, struktur aset,
sifat manajemen, keadaan pasar modal dan pajak. Banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi pentingnya struktur modal perusahaan, banyak penelitian pula
dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal.

Selain penelitian, ada beberapa teori yang membahas tentang pendanaan perusahaan,
meliputi pecking order theory, trade-off theory, dan signaling theory. Maka dari
alasan-alasan tersebut, variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
struktur aset, growth opportunity, dan likuiditas. Variabel yang pertama dalam
penelitian ini adalah struktur aset. Struktur aset merupakan perbandingan antara aset
tetap dan total aset. Struktur aset menggambarkan dua bagian aset secara garis besar
yaitu aset lancar dan aset tetap.

Perusahaan yang mempunyai nilai aset tetap besar akan cenderung menggunakan
modal eksternal dalam struktur modalnya. Perusahaan yang memiliki aset tetap yang
tinggi lebih mudah mendapatkan dana dari pihak eksternal karena aset tetap
merupakan jaminan yang kuat dan dapat mengurangi biaya utang. Faktor yang
mempengaruhi struktur modal yang kedua adalah growth opportunity .

Dari beberapa jurnal yang membahas growth opportunity dapat disimpulkan bahwa
growth opportunity adalah tingkat atau peluang pertumbuhan perusahaan di masa
depan yang dapat ditinjau dari sales growth. Perusahaan dengan tingkat sales growth
yang relatif tinggi dan stabil cenderung akan membutuhkan dana dari pihak eksternal
agar selalu memenuhi kapasitas volume penjualan yang berdampak pada peningkatan
proses produksi, akibatnya perusahaan membutuhkan pembelian mesin-mesin baru
agar proses produksi menghasilkan volume penjualan yang baik serta berkualitas. Sales
growth yang tinggi akan memberikan dampak positif terhadap besaran dana dan
keberhasilan perusahaan dalam mendapatkan dana dari pihak eksternal.

Sales growth diukur dengan hasil penjualan tahun terakhir dikurangi total penjualan
tahun lalu dibagi dengan total penjualan tahun lalu. Faktor lainnya adalah likuiditas,
yaitu kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek dengan aset
lancar yang tersedia. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang baik dapat
memenuhi kewajiban jangka pendeknya tanpa kesulitan yang berarti serta dapat
memiliki kredibilitas yang baik dari pihak eksternal.

Semakin likuid sebuah perusahaan maka pihak eksternal dapat mempercayakan dana
yang akan diberikan kepada perusahaan dengan asumsi perusahaan dapat
mengembalikan dana pada waktu yang telah ditentukan. Namun, beberapa perusahaan
dengan tingkat likuiditas yang baik memilih untuk menggunakan dan memanfaatkan
dana internal perusahaan daripada penggunaan dana eksternal. Perusahaan
beranggapan meminjam dana ke pihak luar tidak menguntungkan sebab angsuran dan
bunga yang dibebankan terlalu tinggi sehingga untuk pengembalian pinjaman secara
tepat waktu sulit tercapai.

Dari beberapa penjelasan tentang variabel - variabel penelitian tersebut mendorong


penulis untuk membuktikan atau meneliti struktur aset, growth opportunity dan
likuiditas yang mempengaruhi struktur modal perusahaan waktu yang berbeda (2014 –
2018). Pada penelitian ini subsektor yang terpilih yaitu subsektor makanan dan
minuman. Subsektor makanan dan minuman dipilih sebagai objek penelitian karena
perusahaan subsektor ini termasuk industri yang terus memiliki pertumbuhan pesat dan
menghasilkan prospek keuntungan baik di masa depan .

Kebutuhan akan barang konsumsi di sektor ini terus meningkat, hal ini didukung
dengan populasi penduduk Indonesia yang terus berkembang sehingga permintaan
akan terhadap sektor ini turut beranjak naik. Oleh karena itu perusahaan harus
menyediakan modal cukup dan sumber pendanaan yang baik untuk mendukung
pertumbuhan maupun ekspansi bisnisnya. Dari hal – hal yang diuraikan diatas, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Struktur Aset, Growth
Opportunity dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Perusahaan (Studi Empiris Pada
Perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014 - 2018).”

Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan


masalah sebagai berikut : Dibutuhkannya keputusan sumber dana yang baik dari
seorang manager yang digunakan untuk memperkuat sruktur modal perusahaan.
Struktur aset tidak selalu digunakan sebagai penjamin untuk permintaan pinjaman dari
pihak eksternal. Growth opportunity tidak menjamin akan mempengaruhi struktur
modal perusahaan. Tingkat likuiditas yang baik tidak menentukan perusahaan akan
menggunakan dana dari pihak eksternal. Struktur modal tidak hanya ditentukan oleh
struktur aset, growth opportunity, dan tingkat likuiditas perusahaan.

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, dapat dirumuskan


masalah sebagai berikut : Apakah struktur aset berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal perusahaan pada perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018 ? Apakah growth opportunity berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal perusahaan pada perusahaan subsektor makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018 ? Apakah
likuiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan pada perusahaan
subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 –
2018 ? Apakah struktur aset, growth opportunity, dan likuiditas bersama – sama
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan pada perusahaan subsektor
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018 ?
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut : Untuk mengetahui apakah struktur aset berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal perusahaan pada perusahaan subsektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018.

Untuk mengetahui apakah growth opportunity berpengaruh signifikan terhadap struktur


modal perusahaan pada perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018. Untuk mengetahui apakah likuiditas
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan pada perusahaan subsektor
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018.
Untuk mengetahui apakah strukur aset, growth opportunity, dan likuiditas
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan pada
perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indoneia
periode 2014 – 2018.

Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis
maupun praktis bagi berbagai pihak. Berikut beberapa manfaat dari penelitian ini :
Manfaat Teoritis Diharapkan dapat menambah wawasan mengenai pengaruh struktur
aset, growth opportunity dan likuiditas terhadap struktur modal perusahaan dan
sebagai bahan referensi bagi pihak – pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai struktur modal perusahaan.

Manfaat Praktis Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para pemakai
laporan keuangan, manajemen perusahaan, serta para investor atas keputusan
keuangan yang dilakukan dalam menilai sebuah perusahaan agar keputusan yang
diambil adalah keputusan yang tepat. Sistematika Penulisan Sistematika penyusunan
skripsi ini terdiri dari lima bab, dimana masing – masing bab saling berhubungan satu
sama lain. Berikut akan dijelaskan secara singkat sistematika dalam pembahasan skripsi
ini, antara lain : BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah,
identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan gambaran
umum teori terkait variabel independen dan dependen, hasil penelitian terdahulu,
kerangka pemikiran, dan perumusan hipotesa.

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan mengenai jenis penelitian, objek
penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,
operasionalisasi variabel penelitian dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan deskripsi data hasil penelitian variabel
independen dan dependen, analisis hasil penelitian, pengujian hipotesis dan
pembahasan. BAB V PENUTUP Bab ini menguraikan kesimpulan, implikasi, dan saran.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Teori A.1.

Definisi Akuntansi Menurut American Institute of Certified Public Accounting (Sofyan


2015, 5) menyatakan bahwa : “Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan
pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran meneter, transaksi, dan
kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan
hasil-hasilnya”. Sedangkan menurut (Sofyan 2015, 5) dalam bukunya Teori Akuntansi,
mendeskripsikan bahwa : “Akuntansi adalah menyangkut angka-angka yang akan
dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan, angka itu menyangkut uang atau
nilai moneter yang menggambarkan catatan dari transaksi perusahaan.

Angka itu dapat dianalisis lebih lanjut untuk menggali lebih banyak informasi yang
dikandungnya dan memprediksi masa yang akan datang, ia bersifat netral kepada
semua pemakai laporan ada unsur seninya karena berbagai alternatif yang bisa dipilih
melalui pertimbangan subjektif serta ia merupakan informasi yang sangat diperlukan
para pemakai untuk mengambil keputusan”. Lalu dipertegas oleh (Hery 2015, 6) dalam
buku Pengantar Akuntansi, bahwa : “Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah
sistem informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi
atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stakeholders_) terhadap hasil
kinerja dan kondisi keuangan perusahaan”.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan seni pencatatan,
penggolongan dan pengikhtisaran keuangan dalam satuan moneter berbentuk angka
yang bersumber dari transaksi di masa lalu. Akuntansi dapat dianalisis dan menjadi
pusat informasi yang di dalamnya terdapat data-data laporan relevan yang dapat
dipertanggungjawabkan sebagai dasar pengambilan keputusan keuangan bagi sebuah
perusahaan. A.2. Akuntansi Keuangan Menurut (Hery 2015, 8) menyatakan bahwa :
“Akuntansi keuangan (financial accounting) memberikan informasi akuntansi / keuangan
bagi kepentingan pemakai eksternal.

Akuntansi keuangan mengukur dan mencatat transaksi-transaksi bisnis serta


penyajiannya dalam laporan keuangan yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip
akuntansi yang telah berlaku umum. Laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan
ini berisi informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan, bersifat objektif, dan
berorientasi pada kinerja perusahaan di masa lampau (data historis)”. Lalu menurut
(Susastra 2018, 56) mengatakan : “Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah
sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut
perusahaan secara keseluruhan yang digunakan oleh berbagai pihak baik internal
maupun eksternal. Pemakai laporan keuangan meliputi investor, kreditur, manager,
serikat kerja dan badan-badan pemerintah”.

Dari kedua definisi mengenai akuntansi keuangan dapat disimpulkan akuntansi


keuangan adalah sebuah proses laporan yang menggambarkan perusahaan dalam
sudut pandang financial secara keseluruhan dan digunakan oleh pihak internal maupun
eksternal untuk mengukur kinerja perusahaan dalam periode tertentu. A.3. Laporan
Keuangan Dalam Standar Akuntansi Keuangan (2016, 21) laporan keuangan
menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang dikelompokan
dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya.

Unsur-unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan


dalam laporan posisi keuangan adalah aset, liabilitas, dan ekuitas. Sedangkan
unsur-unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah
penghasilan dan beban. Laporan perubahan posisi keuangan biasanya mencerminkan
unsur-unsur laba rugi dan perubahan dalam unsur-unsur laporan posisi keuangan.
Menurut (Kasmir 2015, 7) menyatakan bahwa : “Laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu.

Maksud laporan keuangan yang menunjukan kondisi perusahaan saat ini adalah
merupakan kondisi terkini. Kondisi terkini perusahaan adalah keadaan keuangan
perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk laporan
laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau
enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara itu, untuk laporan lebih
luas dilakukan satu tahun sekali. Di samping itu, dengan adanya laporan keuangan,
dapat diketahui posisi keuangan terkini setelah laporan keuangan tersebut dianalisis”.

Hery (2015, 19) menjelaskan laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan
atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan
merupakan alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan, yang menunjukan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja
perusahaan. Dari pengertian tersebut laporan keuangan merupakan catatan yang
menggambarkan pos-pos keuangan serta kondisi keuangan perusahaan yang diperoleh
dalam suatu periode, dapat digunakan sebagai patokan oleh manager keuangan dalam
menilai keberhasilan kinerja perusahaan. A.4. Rasio Keuangan A.4.1.Analisis Rasio
Keuangan Dalam Kasmir (2015, 104) rasio keuangan merupakan kegiatan
membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara
membagi satu angka dengan angka lainnya.

Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu
laporan keuangan atau antarkomponen yang ada di antara laporan keuangan.
Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode
maupun beberapa periode. Hasil dari rasio keuangan ini digunakan untuk menilai
kinerja menajemen dalam suatu periode apakah mencapai target yang terlah
ditetapkan. Kemudian juga dapat dinilai kemampuan manajemen dalam
memberdayakan sumber daya perusahaan yang efektif. Lalu menurut (Sofyan 2016, 297)
mengungkapkan bahwa : “Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil
perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).

Misalnya antara utang dan modal, antara kas dan total aset, antara harga pokok
produksi dengan total penjualan, dan sebagainya. Teknik ini sangat lazim digunakan
para analisis keuangan. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis
terhadap kondisi keuangan perusahaan”. Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan
informasi yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya.
Dalam penyederhanaan ini kita dapat membandingkannya dengan rasio lain sehingga
kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian.

Dari kedua pernyataan tersebut dapat dipahami rasio keuangan merupakan


perbandingan antara pos-pos atau komponen yang berasal dari laporan keuangan yang
memiliki hubungan keterikatan yang relevan dan memiliki pengertian tersendiri dalam
periode tertentu. Rasio keuangan menentukan seberapa efektif dan efisien kinerja
didalam suatu perusahaan dalam mengelola sumber daya yang ada. A.4.2. Jenis Rasio
Keuangan Rasio Likuiditas Rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio
modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu
perusahaan (Kasmir 2015, 130).

Sofyan (2016, 301), rasio likuiditas mendeskripsikan kemampuan perusahaan dalam


menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Jenis-jenis rasio likuiditas menurut Sofyan
(2018, 301) adalah rasio lancar (current ratio), rasio cepat (quick ratio), rasio kas atas
aktiva lancar, rasio kas atas utang lancar, rasio aktiva lancar dan total aktiva dan rasio
aktiva lancar dan total utang. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas atau leverage ratio
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan
dibandingkan dengan aktivanya.
Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi) (Kasmir 2015, 151)
Jenis-jenis rasio solvabilitas menurut Sofyan (2016, 303) yaitu rasio utang atas modal,
debt service ratio (rasio pelunasan utang), rasio utang atas aktiva. Rasio Profitabilitas
Dalam Sofyan (2016, 304) rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas, yaitu
menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua
kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio.

Adapun jenis-jenis rasio profitabilitas menurut Sofyan (2016, 304-306), yaitu margin laba
(profit margin), aset turn over (return on aset), return on inverstment (return on equity),
return on total aset, basic earning power, earning per share, dan contribution margin.
Rasio Aktivitas Dalam kasmir (2015, 172), rasio aktivitas (activity ratio) merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva
yang dimilikinya. Rasio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari.

Dari hasil pengukuran dengan rasio aktivitas akan terlihat apakah perusahaan lebih
efisien dan efektif dalam mengelola aset yang dimilikinya atau mungkin justru
sebaliknya. Jenis-jenis rasio aktivitas dalam Sofyan (2016, 308) adalah, inventory turn
over, receivable turn over, fixed aset turn over, total aset turn over serta periode
penagihan piutang. Rasio Pertumbuhan Rasio pertumbuhan merupakan rasio yang
mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya
di dalam industri dan dalam perkembangan ekomoni secara umum (Irham Fahmi 2017,
82).

Jenis-jenis rasio ini menurut Sofyan (2016, 309) yaitu, kenaikan penjualan, kenaikan laba
bersih, earning per share (EPS) serta kenaikan dividen per share. Rasio Penilaian Pasar
Pengertian rasio penilaian pasar menurut Irham Fahmi (2017, 82) yaitu rasio yang
menggambarkan kondisi yang terjadi dipasar. Rasio ini mampu memberikan
pemahaman bagi pihak manajemen perusahaan terhadap kondisi penerapan yang akan
dilaksanakan dan dampaknya pada masa yang akan datang.

Jenis-jenis rasio ini dalam Sofyan (2016, 311) yaitu price earning ratio dan market to
book value ratio. A.5. Stuktur Modal A.5.1. Pengertian Struktur Modal Menurut (Irham
Fahmi 2016, 184) mengatakan bahwa : “Struktur modal adalah gambaran dari proporsi
finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang bersumber dari utang jangka
panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri (shareholders’ equity) yang menjadi
sumber pembiayaan suatu perusahaan” .

Sulindawati, dkk (2017, 111) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Keuangan
memperjelas pengertian struktur modal, yaitu perimbangan atau perbandingan antara
modal asing dan modal sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah utang baik
jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi
atas laba ditahan dan bisa juga sebagai penyertaan kepemilikan perusahaan. Struktur
modal menunjukan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya,
sehingga dengan mengetahui struktur modal, investor dapat mengetahui keseimbangan
antara risiko dan tingkat pengembalian investasinya.

Sedangkan dalam Sjahrial (2014, 250) menjelaskan bahwa, “Struktur modal merupakan
perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari utang jangka
pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang dengan modal sendiri yang
terdiri dari saham preferen dan saham biasa”. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
struktur modal merupakan keseimbangan sumber pendanaan perusahan yang berasal
dari utang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal wajib dipahami oleh
pemilik perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan yang ingin menanamkan dana
di perusahaan tersebut agar dapat memahami seberapa besar perusahaan dibiayai oleh
utang dan modal sendiri serta bagaimana para manajer mengelola pembiayaan
perusahaan agar memastikan perusahaan dapat membiayai diri sendiri serta mengukur
tingkat risiko berinvestasi rendah dan pengembalian dana kepada investor tinggi.

Pendanaan dari pihak eksternal sangat dibutuhkan terutama untuk menyokong


perusahaan yang ingin melakukan kegiatan ekspansi dalam skala besar. A.5.2. Komposisi
Struktur Modal Menurut Irham Fahmi (2016, 184), stukrur modal perusahaan terdiri atas
beberapa komposisi utama yaitu : Utang Jangka Panjang (long-term liabilities) Utang
jangka panjang atau long-term liabilities merupakan kewajiban perusahaan yang jangka
waktunya lebih dari satu tahun. Artinya perusahaan memperoleh pinjaman dari pihak
lain baik bank maupun lembaga keuangan lainnya dan memiliki jangka waktu
pembayaran lebih dari satu tahun (Kasmir 2015, 44).

Utang jangka panjang digunakan perusahaan untuk melakukan pembiayaan terkait


ekspansi dan modernisasi perusahaan yang membutuhkan biaya yang cukup besar.
Utang jangka panjang dibagi menjadi dua, yaitu obligasi dan hipotik. Obligasi Menurut
Sjahrial (2014, 53) obligasi adalah surat utang (pada umumnya berjangka panjang) yang
diterbitkan oleh suatu perusahaan atau pemerintah. Obligasi disebut sebagai surat
berharga karena pemegang obligasi memiliki klaim terhadap pembayaran bunga dan
pokok pinjaman yang telah ditetapkan.
Hipotik Kasmir (2015, 44) menafsirkan hipotik merupakan utang perusahaan yang
dijamin dengan aktiva tetap tertentu. Hipotik biasanya diterbitkan dalam jangka waktu
yang relatif panjang diatas satu tahun. Modal Sendiri (shareholders’ equity). Modal
sendiri atau modal setor merupakan setoran modal dari pemilik perusahaan dalam
bentuk saham dalam jumlah tertentu. Artinya keseluruhan saham yang dimiliki oleh
perusahaan yang sudah dijual dan uangnya harus disetor sesuai aturan yang berlaku.
Modal sendiri di dalam perusahaan, khususnya yang berbentuk Perseroan Terbatas
terbagi atas modal saham dan laba ditahan Modal saham Merupakan tanda bukti
pengambilan bagian atau peserta dalam suatu Perseroan Terbatas (PT), dimana modal
saham terdiri dari : Saham biasa (common stock) Saham biasa adalah bentuk modal
yang disetor atau ditanamkan oleh investor, pemilik saham biasa tidak memiliki
kecenderungan baik sedang membagikan dividen maupun dalam keadaan bangkrut
(Sjahrial 2014, 234).

Artinya investor saham biasa siap menanggung risiko apapun termasuk jika terjadi
kebangkrutan di dalam perusahaan tersebut. Saham preferen (preferred stock) Saham
preferen mewakili ekuitas suatu perusahaan, tetapi berbeda dari saham biasa karena ia
memiliki hak-hak untuk pembayaran dividen dan hasil penjualan aktiva bila terjadi
kebangkrutan. Hak istimewa antara lain pemegang saham preferen menerima
pembayaran dividen sebelum dividen dibayarkan kepada para pemegang saham biasa
(Sjahrial 2014, 242).

Laba Ditahan Menurut Kasmir (2015, 44) laba ditahan (laba yang belum dibagi)
merupakan laba atau keutungan perusahaan yang belum dibagi untuk periode tertentu.
Ada keuntungan perusahaan yang belum dibagikan dividennya dan masih disimpan
sampai waktu tertentu karena suatu alasan tertentu pula. A.5.3. Teori Struktur Modal
Banyak ahli yang menjelaskan tentang teori struktur modal, berikut beberapa teori
struktur modal menurut para ahli yang paling sering digunakan : Modigliani-Miller (MM)
Theory Sulindawati, dkk (2017, 113) dalam buku yang berjudul Manajemen Keuangan
membahas teori struktur modal Modigliani-Miller, dalam teori ini dibagi menjadi dua
bentuk teori, antara lain : Teori MM Tanpa Pajak Teori modern struktur modal pertama
kali dikemukakan oleh Modigliani dan Miller, mereka berpendapat bahwa struktur
modal tidak relevan atau tidak mempengaruhi nilai perusahaan. MM mengajukan
beberapa asumsi untuk membangun teori mereka : Tidak terdapat agency cost. Tidak
ada pajak Investor dapat berutang dengan tingkat suku bunga yang sama dengan
perusahaan.

Investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen mengenai prospek


perusahaan di masa depan. Tidak ada biaya kebangkrutan. Earning Before Interest and
Taxes (EBIT) tidak dipengaruhi oleh penggunaan dari utang. Para investor adalah price
taker. Jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat di jual pada harga pasar (market value)
Lalu dengan asumsi tersebut, MM mengajukan dua preposisi yang dikenal sebagai
proposisi MM tanpa pajak, yaitu : Preposisi I Nilai dari perusahaan yang berutang sama
dengan nilai perusahaan yang tidak berutang.

Sturktur modal dari suatu perusahaan tidak relevan, perubahan struktur modal tidak
mempengaruhi nilai perusahaan dan weighted average cost of capital (WACC)
perusahaan akan tetap sama tidak dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan
memadukan utang dan modal intik membiayai perusahaan. Preposisi II Biaya modal
saham akan meningkat apabila perusahaan melakukan atau mencari pinjaman dari
pihak luar. Risk of the equity bergantung pada risiko dari operasional perusahaan
(business risk) dan tingkat utang perusahaan Teori MM dengan pajak Teori MM dengan
pajak muncul setelah teori MM tanpa pajak banyak menimbulkan tanda tanya dan tidak
realisis.

Pajak dibayarkan kepada pemerintah, yang berarti merupakan aliran kas keluar. Utang
bisa digunakan untuk menghemat pajak, karena bunga bisa dipakai sebagai pengurang
pajak. Dari teori MM dengan pajak menghasilkan dua preposisi, yaitu : Preposisi I Nilai
dari perusahaan yang berutang sama dengan nilai perusahaan yang tidak berutang
ditambah dengan penghematan pajak karena bunga utang. Implikasi dari preposisi ini
adalah pembiayaan dengan utang sangat menguntungkan dan MM menyatakan
struktur modal optimal perusahaan adalah seratus persen utang Preposisi II Biaya modal
saham akan meningkat dengan semakin meningkatnya utang, tetapi penghematan
pajak akan lebih besar dibandingkan dengan penurunan nilai karena kenaikan biaya
modal saham. Implikasinya adalah penggunaan utang yang semakin banyak akan
meningkatkan biaya modal saham.

Packing Order Theory Menurut Irham Fahmi (2016, 193) pecking order theory
merupakan suatu kebijakan yang ditempuh oleh suatu perusahaan untuk mencari
tambahan dana dengan cara menjual aset yang dimilikinya. Seperti menjual gedung
(build), tanah (land), peralatan (inventory) yang dimilikinya dan aset-aset lainnya,
termasuk dana yang berasal dari laba ditahan (retained earnings). Sjahrial (2014, 284)
mengatakan ada dua aturan dalam packing order theory, yang pertama adalah
menggunakan pembiayaan dari dalam.

Para manajer tidak dapat menggunakan pengetahuan khusus perusahaan mereka untuk
menentukan jika bentuk hutang ini dihargai, karena harga dari hutang yang tidak
berisiko ditentukan sendiri oleh luasnya pasar tingkat bunga. Lalu Ia menjelaskan
pembiayaan proyek dengan laba ditahan menjadi pilihan untuk menghindari
kekhawatiran kecurigaan investor terhadap penentuan harga penerbitan ekuitas mereka.
Aturan yang kedua adalah menerbitkan surat berharga yang aman pertamanya.
Walaupun para investor ketakutan menentukan harga yang salah baik untuk hutang
maupun ekuitas, ketakutan yang lebih besar adalah untuk ekuitas.

Hutang perusahaan tetap memiliki risiko yang relatif kecil dibandingkan ekuitas karena,
jika keuangan dihindarkan, para investor menerima suatu pengembalian (return) yang
tetap. Selanjutnya, packing order theory menyatakan hal itu, seseorang akan
menerbitkan hutang sebelum menerbitkan convertibles. Dalam packing order theory
perusahaan lebih menekankan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin pendanaan
yang berasal dari dalam perusahaan sendiri, seperti memilih menjual aset-aset yang ada
dibandingkan meminjam dana ke pihak eksternal.

Namun hal ini dapat mengakibatkan perusahaan kekurangan sejumlah aset dikarenakan
untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan agar perencanaan perusahaan baik dalam
jangka pendek atau jangka panjang dapat terpenuhi. Trade-off Theory Trade-off theory
dalam menentukan struktur modal yang optimal memasukan beberapa faktor antara
lain pajak, biaya keagenan (agency cost) dan biaya kesulitan keuangan (financial
distress) tetapi tetap mempertahankan asumsi efisiensi pasar dan symetric information
sebagai imbangan dan manfaat penggunaan utang. Tingkat utang yang optimal
tercapai ketika penghematan pajak (tax shields) mencapai jumlah yang maksimal
terhadap biaya kesulitan keuangan ( cost of financial distress).

Trade-off theory mempunyai implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam kerangka
trade-off antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam menentukan
struktur modal. (Sulindawati, dkk ; 2017, 115) Signaling Theory Menurut Sjahrial (2014,
279), pada signaling theory perusahaan-perusahaan dengan prospek yang sangat cerah
tidak mengingikan pembiayaan melalui penawaran-penawaran saham baru, sedangkan
perusahaan-perusahaan dengan prospek yang jelek menyukai untuk membiayai dengan
modal ekuitas dari luar. Jika sebuah perusahaan dengan prospek negatif akan menjual
saham, yang akan berarti membawa para investor untuk menanggung kerugian.

Penerbitan saham baru memberikan suatu pertanda (signal) yang negatif dan
cenderung untuk menekan harga saham, walaupun prospek perusahaan cerah, dalam
keadaan normal, ia harus mempertahankan suatu cadangan kapasitas peminjam yang
dapat digunakan dalam keadaan dimana khususnya kesempatan investasi yang bagus
datang. Pada keadaan yang normal perusahaan-perusahaan menggunakan lebih banyak
ekuitas dan mengurangi hutang. Dalam teori ini perusahaan akan menaikan modal
secara internal dengan menginvestasikan kembali pendapatan bersihnya dan melepas
surat berharga jangka pendeknya.
Bila penawaran dana-dana habis terpakai, perusahaan akan menerbitkan hutang dan
barangkali saham preferen. Hanya pada suatu usaha terakhir menerbitkan saham biasa
yang baru. Balancing Theory Dalam Irham Fahmi (2016, 193) balancing theory
merupakan suatu kebijakan yang ditempuh oleh perusahaan untuk mencari dana
tambahan dengan cara mencari pinjaman bank ke perbankan, leasing atau juga dengan
menerbitkan obligasi (bonds). Dalam balancing theory lebih memilih menjual obligasi
yang berarti berutang pada publik atau perusahaan melakukan penambahan long term
liabilities_-nya.

Penerapan balancing theory memungkinkan diterapkan oleh suatu pemerintahan


dengan cara melakukan pinjaman ke pihak asing seperti pemerintahan negara asing
atau juga pada Lembaga donatur internasional seperti World Bank, International
Monetary Fund (IMF), Asian Development Bank (ADB), dan Lembaga lainnya. Ada
beberapa bentuk risiko yang harus ditanggung oleh perusahaan pada saat kebijakan
balancing theories diterapkan (Irham Fahmi 2016, 193), yaitu ; Jika perusahaan
meminjam dana ke perbankan, maka dibutuhkan jaminan atau angunan seperti tanah,
gedung, kendaraan, dan sejenisnya. Dan jika angsuran kredit tersebut terlambar dibayar
perbankan akan memberikan teguran dalam bentuk lisan dan tulisan.

Persoalannya adalah seandainya perusahaan tidak mampu lagi membayar angsuran di


atas batas waktu yang ditentukan atau ditolerir maka angunan tersebut diambil dan
dilelang oleh perbankan untuk menutupi kerugian sejumlah nilai pinjaman. Artinya
perusahaan telah kehilangan aset yang diangunankan tersebut. Jika kebutuhan dana
dengan cara menjual obligasi. Bentuk risiko yang dihadapi adalah jika seandainya tidak
sanggup membayar bunga obligasi secara tepat waktu atau bergeser dari waktu yang
disepakati maka perusahaan harus melakukan berbagai kebijakan untuk mengatasi ini,
termasuk mengkonfersi dari pemegang obligasi ke pemegang saham.

Risiko selanjutnya terhadap masalah yang dialami perusahaan tersebut adalah telah
menyebabkan nilai perusahaan di mata publik terjadi penurunan, karena publik menilai
kinerja keuangan perusahaan tidak baik khususnya dalam kemampuan menejemen
struktur modal (capital structure management) Adapun dimana kondisi balancing
theories layak untuk diterapkan menurut Irham Fahmi (2016, 196) adalah : Kondisi
perekonomian cenderung dalam keadaan stabil, dalam artian inflasi dalam keadaan
rendah, serta pertumbuhan ekonomi berada dalam kondisi yang diharapkan. Kondisi
seperti ini biasanya kemampuan daya beli (purchasing power pority) masyarakat tinggi
dan stabil. Kondisi grafik penjualan perusahaan berada dalam peningkatan.

Sehingga jika perusahaan meminjam ke perbankan memungkinkan angsuran kredit


untuk mempu dibayar secara tepat waktu. Cadangan perusahaan (company reserve)
berada dalam keadaan yang maksimal. Sehingga sewaktu-waktu hasil dari penjualan
terjadi penurunan dan perusahaan harus membayar angsuran pinjaman maka bisa
mempergunakan untuk sementara sebagai dana cadangan. Kondisi dan situasi sosial
politik dalam dan luar negeri diperkirakan cenderung dalam keadaan baik dan stabil
secara jangka panjang.

Dalam keadaan seperti ini iklim investasi akan berkembang dengan pesar bahkan FDI
(Foreign Direct Investment) cenderung untuk meningkat. Kondisi ini membawa dampak
positif bagi keuangan perusahaan. A.5.4. Faktor-faktor Pengaruh Struktur Modal.
Berbagai faktor yang dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan tentang struktur
modal menurut Musthafa (2017, 86) : Kelangsungan hidup jangka panjang (long-run
viability) Manajer perusahaan, khususnya yang menyediakan produk dan jasa yang
penting, memiliki tanggung jawab untuk menyediakan jasa yang berkesinambungan.
Oleh karena itu, perusahaan harus menghindari tingkat penggunaan utang yang dapat
membahayakan kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan.

Konsevatisme manajemen Manajer yang bersifat konservatif cenderung menggunakan


tingkat utang yang “konservatif” pula (sedikit utang) daripada berusaha
memaksimumkan nilai perusahaan dengan menggunakan lebih banyak utang.
Pengawasan Pengawasan utang yang besar dapat berakibat semakin ketat pengawasan
dari pihak kreditor (misalnya, melalui kontrak perjanjian atau covenaut). Pengawasan ini
dapat mengurangi fleksibilitas manajemen dalam membuat keputusan perusahaan.
Struktur aktiva Perusahaan yang memiliki aktiva yang digunakan sebagai angunan utang
cenderung menggunakan utang yang relatif lebih besar.

Misalnya, perusahaan real estate cenderung menggunakan utang yang lebih besar
daripada perusahaan yang bergerak pada bidang riset teknologi. Risiko bisnis
Perusahaan yang memiliki risiko bisnis (variabilitas keuntungannya) tinggi cenderung
kurang dapat menggunakan utang yang besar (karena kreditor akan meminta biaya
utang yang tinggi). Tinggi rendahnya risiko bisnis ini dapat dillihat antara lain dari
stabilitas harga dan unit penjualan, stabilitas biaya, tinggi rendahnya operating leverage,
dan lain-lain Tingkat pertumbuhan Tingkat pertumbuhan yang tinggi membutuhkan
modal yang besar.

Karena biaya penjualan (floating cost) untuk utang pada umumnya lebih rendah dari
fenation cost untuk jaminan, perusahaan dengan tingkat penjualan yang tinggi
cenderung menggunakan lebih banyak utang dibandingkan dengan perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan rendah. Pajak Biaya bunga adalah biaya yang dapat mengurangi
pembayaran pajak, sedangkan pembayaran dividen tidak mengurangi pembayaran
pajak. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat pajak perusahaan, semakin besar
keuntungan dari penggunaan pajak.. Cadangan kapasitas peminjaman Penggunaan
utang akan meningkatkan risiko, sehingga biaya masal akan meningkat.

Perusahaan harus mempertimbangkan suatu tingkat pernggunaan utang yang masih


memberikan kemungkinan menambah utang di masa mendatang dengan biaya yang
relatif rendah. A.8.5. Pengukuran Struktur Modal. Dalam penelitian ini digunakan
pengukuran rasio Debt to Equity Ratio (DER), rasio ini mengukur seberapa besar dana
perusahaan yang disediakan pihak eksternal oleh pemilik perusahaan. Dalam Sofyan
(2018, 303) rasio ini menggambarkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi
utang-utang kepada pihak luar. Hasil pengukuran DER mempengaruhi keputusan
pendanaan yang akan diambil oleh manager dalam mengelola struktur modal yang
baik.

Menurut Kasmir (2015, 158) bagi bank, semakin besar rasio ini akan sangat tidak
menguntungkan. Namun, bagi perusahaan semakin besar rasio akan semakin baik. Rasio
DER yang rendah akan menarik pihak eksternal untuk berinvestasi di perusahaan
tersebut, investor akan mendapatkan return yang baik dengan sedikit risiko yang
mungkin terjadi di masa yang akan datang. Sedangkan rasio DER yang tinggi
menguntungkan perusahaan karena perusahaan mendapat aliran dana yang
dipergunakan untuk memaksimalkan operasional perusahaan.

Tetapi bagi pihak eksternal DER yang tinggi berarti harus siap menanggung risiko yang
lebih besar di kemudian hari, karena itu hasil pengukuran DER yang tinggi cenderung
kurang diminati investor. Dalam buku Irham Fahmi (2016, 187), Debt to Equity Ratio
diproksikan kedalam rumus : A.6. Strukur Aset A.6.1. Pengertian Struktur Aset Struktur
aset adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang diharapkan agar dapat
memberikan manfaat di masa yang akan datang. (Tias, 2014).

Lalu menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2015, 6) struktur kekayaan yaitu
perbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Dalam penelitian yang dilakukan
oleh Ida Ayu Kade Trisia Andayani dan Ketut Alit Suardana (2018) struktur aktiva
menunjukan perbandingan antara aktiva tetap perusahaan terhadap total aktiva yang
dimiliki perusahaan. Dari ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan adalah struktur
aset merupakan komposisi antara aktiva lancar dan aktiva tetap yang dapat
menghasilkan manfaat di periode mendatang.

Dalam (Sjahrial 2014, 302) menyatakan bahwa : “Perusahaan yang memiliki aset tetap
yang cukup sebagai jaminan untuk pinjaman cenderung menggunakan utang lebih
besar. Aset-aset yang memiliki tujuan yang bersifat umum dapat digunakan untuk
banyak bisnis dapat menjadi jaminan yang baik”. Aset tetap ini merupakan bagian
terpenting dalam suatu perusahaan baik ditinjau dari segi fungsinya, jumlah dana yang
diinvestasikan, maupun pengawasannya.

Aset tetap memiliki ciri-ciri tambahan yang membedakannya dengan aset yang lainnya,
yaitu merupakan barang atau jasa dalam operasi normal, memiliki umur yang terbatas,
pada akhir masa manfaatnya harus dibuang atau diganti, nilainya berasal dari
kemampuan perusahaan dalam memperoleh hak-haknya yang sah atas pemanfaatan
aset tersebut, seluruhnya bersifat nonmoneter, dan umumnya jasa atau manfaat yang
diterima dari aset tetap meliputi periode yang lebih panjang dari satsu tahun (Hery
2015, 265). A.6.2. Jenis-jenis Aset Pengertian aset menurut Kasmir (2016, 76) dalam
bukunya yang berjudul Pengantar Manajemen Keuangan, aset merupakan harta atau
kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan, baik pada saat tertentu.

Komponen atau isi yang terkandung dalam aset dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : Aset
lancar Merupakan harta atau kekayaan yang segera dapat diuangkan (ditunaikan) pada
saat dibutuhkan dan paling lama satu tahum. Aset lancar merupakan aset yang paling
likuid dibandingkan dengan aset lainnya. Jika perusahaan membutuhkan uang
membayar sesuatu yang segera harus dibayar misalnya utang yang sudah jatuh tempo,
atau pembayaran atas pembelian suatu barang atau jasa, maka dapat diperoleh dari
aset lancar.

Komponen yang ada di aset lancar terdiri dari kas, bank, surat-surat berharga, piutang,
sediaan, sewa dibayar dimuka, dan aset lancar lainnya. Aset tetap Merupakan harta atau
kekayaan perusahaan yang digunakan dalam jangka panjang lebih dari satu tahun.
Secara garis besar, aset tetap dibagi dua macam, yaitu aset tetap berwujud (tampak
fisik) seperti, tanah, bangunan, mesin, kendaraan dan lainnya. Dan aset tetap tidak
berwujud (tidak tampak fisik) dan merupakan hak yang dimiliki perusahaan, contoh hak
paten, merek dagang, goodwill, lisensi, dan lainnya.

Aset lainnya Merupakan harta atau kekayaan yang tidak dapat digolongkan ke dalam
aset lancar maupun aset tetap. Komponen yang ada dalam aset lainnya adalah seperti :
bangunan dalam proses, piutang jangka panjang, tanah dalam penyelesaian, dan
lainnya. A.6.3. Pengukuran Struktur Aset Indikator pengukuran struktur aset dalam
penelitian ini adalah Fixed Asset Ratio atau dikenal juga sebagai tangibility asset,
merupakan rasio yang menggambarkan besaran aset tetap dengan total aset yang
dimiliki perusahaan. Fixed Asset Ratio dapat dijabarkan dengan rumus : A.7. Growth
Opportunity A.7.1

Pengertian Growth Opportunity Kasmir dalam bukunya yang berjudul Pengantar


Manajemen Keuangan (2016, 142) menjelaskan, pihak manajemen mengharapkan
bahwa perusahaan yang dipimpinnya akan terus mengalami pertumbuhan seperti apa
yang mereka inginkan dalam kegiatan usahanya. Pertumbuhan yang diingikan terutama
pertumbuhan penjualan diikuti dengan pertumbuhan laba yang sesuai atau melebih
target yang ditetapkan. Bagi perusahaan yang terus tumbuh tentu diikuti dengan
tambahan investasi dari berbagai bidang, karena untuk memperoleh pertumbuhan
seperti yang diinginkan haruslah didukung dengan aktiva yang memadai, terutama
aktiva lancar dan aktiva tetap.

Menurut Dewi Utari, dkk (2014, 67) perusahaan diharapkan tumbuh secara
terus-menerus, secara konstan. Faktor penentunya adalah : (1) kondisi ekonomi dan (2)
kemampuan manejerial. Jika kondisi ekonomi baik, pada umumnya pertumbuhan
perusahaan baik, dan sebaliknya, dan jika menejemen profesional, pada umumnya
perusahaan baik, dan sebaliknya. Dalam Rita Puji Astuti (2014, 5) Growth Opportunity
pada dasarnya merupakan cerminan dari produktivitas perusahaan dan merupakan
suatu harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan (manajemen) maupun
pihak eksternal (investor dan kreditor).

Growth Opportunity dalam penelitian ini diukur dari tingkat pertumbuhan penjualan
perusahaan. Pertumbuhan penjualan merupakan cerminan maju atau tidaknya suatu
perusahaan, yang bisa artikan sebagai gambaran dari keberhasilan hasil investasi
periode lalu dan dapat dijadikan prediksi pertumbuhan di periode yang akan datang.
Perusahaan yang berada dalam segmen pasar yang memiliki kecepatan pertumbuhan
tinggi harus menyediakan modal yang cukup untuk membiayai kegiatan operasional
perusahaan agar selalu memenuhi kebutuhan customer.

Perusahaan yang pertumbuhannya pesat cenderung lebih banyak menggunakan hutang


daripada perusahaan yang pertumbuhannya lambat. Penjualan memiliki pengaruh yang
dominan bagi sebuah perusahaan karena proses penjualan harus ditunjang dengan aset
dan bilang penjualan terus meningkat maka aset pun harus ditambah. Menurut
Dermawan Sjahrial (2016, 303) dalam buku Manajemen Keuangan Lanjutan, perusahaan
yang bertumbuh lebih cepat seharusnya lebih mampu menanggung modal dari luar.

Selanjutnya, flotation cost yang dibebankan dalam penjualan saham biasa (baru)
melebihi beban bunga bila menggunakan hutang akan mendorong perusahaan
bertumbuh secara cepat akan mampu menanggung hutang yang lebih besar. Dalam
balancing theory, salah satu kondisi yang baik bagi perusahaan untuk melakukan
pendanaan dari luar ialah ketika perusahaan dalam keadaan tinggi dan stabil sehingga
dapat dijadikan indikator untuk meyakinkan kreditur bahwa perusahaan dapat
mengembalikan dana yang diberikan dalam kurun waktu yang ditetapkan. A.7.2.
Pengukuran Growth Opportunity Pengukuran growth opportunity dalam penelitian ini
di proksikan dalam sales growth.

Pertumbuhan penjualan menunjukan tingkat kenaikan penjualan yang terjadi di


perusahaan dalam beberapa periode tertentu. Semakin tinggi pertumbuhan penjualan
yang terjadi itu berarti proses operasional di dalam perusahaan tersebut meningkat dan
akan menambah tingkat kepercayaan pihak kreditur terhadap perusahaan. Menurut
Sofyan (2016, 309) rasio pengukuran perumbuhan penjualan atau sales growth
menggunakan rumus sebagai berikut : A.8. Likuiditas A.8.1. Pengertian Likuiditas
Menurut Mamduh M.

Hanafi (2016, 369) dalam bukunya Manajemen Keuangan International menjelaskan :


“Likuiditas merupakan salah satu faktor yang menurunkan tingkat keuntungan yang di
syaratkan. Pasar dengan likuiditas yang tinggi akan menurunkan biaya modal. Banyak
perusahaan yang mencari dana di pasar luar negeri, misalnya menerbitkan saham di
bursa asing dengan tujuan memanfaatkan likuditas yang lebih baik, dengan demikian
bisa menurunkan biaya modal saham”. Rasio likuiditas merupakan rasio yang diperlukan
dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan, karena rasio likuiditas merupakan
rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek yang harus segera dipenuhi perusahaan (Sulindawati, dkk 2017, 135).

Dalam kasmir (2015, 110) rasio likuiditas berfungsi untuk menujukan atau mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang sudah jatuh tempo, baik
kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam
perusahaan (likuiditas perusahaan). Rasio likuiditas memberikan banyak manfaat bagi
segala kepentingan, baik untuk kepentingan perusahaan itu sendiri maupun bagi pihak
luar perusahaan. Manfaat untuk pihak internal perusahaan ialah pemilik perusahan dan
manajemen perusahaan menilai kemampuan mereka sendiri.

Bagi pihak luar perusahaan, seperti pihak penyandang dana (kreditor), investor,
distributor, dan masyarakat luas, rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban kepada pihak ketiga. Hal ini tergambar dari
rasio yang dimilikinya. Kemampuan membayar tersebut akan memberikan jaminan bagi
pihak kreditor untuk memberikan pinjaman selanjutnya. Kemudian, bagi pihak
distributor adanya kemampuan membayar mempermudah dalam memberikan
keputusan untuk menyetujui penjualan barang dagangan secara angsuran. Artinya, ada
jaminan bahwa pinjaman yang diberikan akan mampu dibayar secara tepat waktu.

Namun, rasio likuiditas bukanlah satu-satunya cara atau syarat untuk menyetujui
pinjaman atau penjualan barang secara kredit (Kasmir 2015, 133) A.8.2. Jenis-jenis Rasio
Likuiditas Dalam kasmir (2015, 134) rasio likuiditas dibagi menjadi beberapa jenis,
berikut penjelasan untuk masing-masing jenis rasio likuiditas : a. Rasio Lancar (Current
Ratio) Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh
tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

Rasio lancar dapat dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan
(margin of safety) suatu perusahaan. Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara
membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar b. Rasio Sangat
Lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio) Rasio cepat yaitu rasio yang menunjukan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar
(utang jangka pendek) dengan aktiiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan
(inventory). Sediaan tidak diperhitungkan karena sediaan dianggap memerlukan waktu
relatif lebih lama untuk diuangkan, apabila perusahaan membutuhkan dana cepat untuk
membayar kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya.

Quick ratio diukur dari total aktiva lancar kemudian dikurangi dengan nilai sediaan.
Rasio Kas ( Cash Ratio ) Cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang kas
dapat ditunjukkan dari ketersediaan dana kas yang setara dengan kas seperti rekening
giro atau tabungan di bank (yang dapat ditarik setiap saat). Cash ratio dapat dirumuskan
dengan membandingkan jumlah kas dan bank terhadap utang lancar.

Rasio Perputaran Kas Rasio perputaran kas digunakan untuk mengukur tingkat
ketersediaan kas untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan
dengan penjualan. Untuk mencari rasio perputaran kas total penjualan bersih
dibandingkan dengan model kerja bersih. Inventory To Net Working Capital Inventory to
net working capital merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur atau
membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.

Modal kerja tersebut terdiri dari pengurangan antara aktiva lancar dengan utang lancar.
A.8.3. Pengukuran Likuiditas Indikator likuiditas dalam penelitian ini adalah rasio kas
(cash ratio). Dalam Kasmir (2015, 138) mengatakan, rasio kas merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar
utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang
setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank (yang dapat ditarik
setiap saat).

Dapat dikatakan rasio ini menunjukan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan


untuk membayar utang-utang jangka pendeknya. Menurut Kasmir (2015, 139), rumus
untuk mengukur rasio lancar (current ratio) dapat digunakan sebagai berikut : B. Hasil
Penelitian Terdahulu Tabel II.1 Penelitian Terdahulu No. _Peneliti _Judul _Variabel
Penelitian _Hasil Penelitian _ _1. _Ni Kadek Tika Sukma Dewi, I Made Dana (2017)
_Pengaruh Growth Opportunity, Likuiditas, Non-debt Tax Shield Dan Fixed Asset Ratio
Terhadap Struktur Modal _Variabel Independen (X) : Growth Opportunity, Likuiditas,
Non-debt Tax Shield, Fixed Asset Ratio Variabel Dependen (Y) : Struktur Modal _Growth
opportunity berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Likuiditas
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal.

Non-debt Tax Shield berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Fixed
asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. _ _2. _Ida Ayu Kade
Trisia Andayani, Ketut Alit Suardana (2018) _Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Aktiva Pada Struktur Modal _Variabel Independen
(X) : Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aktiva Variabel Dependen
(Y) : Struktur Modal _Profitabilitas berpengaruh positif terhadap struktur modal.
Likuiditas tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Pertumbuhan Penjualan tidak berpengaruh terhadap struktur modal, Struktur Aktiva


tidak berpengaruh terhadap struktur modal _ _ 3. _Yuswanandre Santoso (2016)
_Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Likuiditas dan Growth
Opportunity Terhadap Struktur Modal Perusahaan _Variabel Independen (X) :
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Likuiditas, Growth Opportunity
Variabel Dependen (Y) : Struktur Modal _Profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap struktur modal Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap struktur modal Struktur aktiva berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap struktur modal Likuiditas berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap struktur modal Growth opportunity berpengaruh positif dan signifikan
terhadap struktur modal.

Profitabilitas, ukuran perusahaan, struktur aktiva, likuiditas dan growth opportunity


bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap struktur modal _ _ 4. _Mochamad Yahdi
Khairin, Puji Harto (2014) _Pengaruh Growth Opportunity, Profitabilitas, Fixed Asset
Ratio dan Risiko Pasar Terhadap Struktur Modal. _Variabel Independen (X) : Growth
Opportunity, Profitabilitas, Fixed Asset Ratio, Risiko Pasar Variabel Dependen (Y) :
Struktur Modal _Growth opportunity berpegaruh positif dan signifikan terhadap struktur
modal.

Profitabilitas berpengauh positif dan signifikan tergadap struktur modal. Fixed Asset
Ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal Risiko pasar
berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. _ _ 5. _Made Yunitri Deviani,
Luh Komang Sudjarni (2018) _Pengaruh Tingkat Pertumbuhan, Struktur Aktiva,
Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal _Variabel Independen (X) : Tingkat
Pertumbuhan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Likuiditas Variabel Dependen (Y) : Struktur
Modal _Tingkat pertumbuhan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur
modal. Struktur aktiva berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal.

Profitabiitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal Likuiditas


berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal _ _ 6. _Songul Kakilli
Acaravaci (2015) _The Determiants of Capital Structure : Evidence from the Turkish
Manufacturing Sector _Variabel Independen (X) : Growth Opportunity, Size, Profitability,
Tangbility, Non-debt tax shields Variabel Dependen (Y) : Capital Structure _Growth
Opportunity berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Size berpengaruh
terhadap struktur modal Profitabilityberpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Tangbility berpengaruh terhadap struktur modal Non-debt tax shields tidak


berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. _ _Sumber : berbagai jurnal Adapun
beberapa perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :
Perbedaan penelitian ini dengan Ni Kadek Tika Sukma Dewi dan I Made Dana (2017)
adalah penelitian ini tidak menggunakan Non-debt Tax Shield sebagai variabel
independen. Perbedaan penelitian ini dengan Ida Ayu Kade Trisia Andayani dan Ketut
Alit Suardana (2018) adalah penelitian ini tidak menggunakan profitabilitas sebagai
variabel independen.

Perbedaan penelitian ini dengan Yuswanandre Santoso (2016) adalah penelitian ini tidak
menggunakan profitabilitas dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen.
Perbedaan penelitian ini dengan Mochamad Yahdi Khairin dan Puji Harto (2014) adalah
penelitian ini tidak menggunakan profitabilitas dan risiko pasar sebagai variabel
independen. Perbedaan penelitian ini dengan Made Yunitri Deviani dan Luh Komang
Sudjarni (2018) adalah penelitian ini tidak menggunakan variabel profitabilitas sebagai
variabel independen.

Perbedaan penelitian ini dengan Songul Kakilli Acaravaci (2015) adalah penelitian ini
tidak menggunakan size, profitability, dan non-debt tax shields sebagai variabel
independen. Kerangka Pemikiran Berdasarkan teori yang sudah dikemukakan di atas,
maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar II.1
Kerangka Pemikiran Perumusan Hipotesa D.1. Pengaruh Struktur Aset terhadap Struktur
Modal Struktur aset merupakan komposisi aset perusahaan yang digunakan untuk
menentukan seberapa besar alokasi pembagian masing – masing komponen aset, baik
aset tetap maupun aset lancar.

Perusahaan dengan total aset tetap yang banyak cenderung menggunakan hutang
dalam permodalan karena aset yang terdapat di perusahaan dapat dijadikan jaminan
kepada kreditur saat memberikan hutang. Kreditur akan lebih percaya untuk
memberikan pinjaman terhadap perusahaan yang memiliki aset tetap yang banyak
karena apabila terjadi ketidakmampuan pembayaran hutang perusahaan dapat
menyelesaikannya melalui aset yang telah dijaminkan kepada kreditor. Hasil ini
didukung penelitian yang dilakukan oleh oleh Ni Kadek Tika Sukma Dewi dan I Made
Dana (2017), yang menyatakan bahwa struktur aset berpengaruh positif terhadap
struktur modal.

Maka hipotesis yang dapat diajukan adalah : H1 = Struktur aset berpengaruh terhadap
struktur modal. D.2. Pengaruh Growth Opportunity terhadap Struktur Modal Growth
opportunity merupakan kesempatan atau peluang perusahaan untuk mengembangkan
produktivitas usahanya dan harapan yang diinginkan baik oleh pihak internal
perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. dalam penelitian ini growth
opportunity diproksikan dalam rumus sales growth yang merupakan penggambaran
dari perubahan (kenaikan atau penurunan) penjualan setiap tahun.

Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan tinggi maka akan semakin tinggi pula
tingkat kebutuhan dana yang diperlukan untuk berinvestasi. Hal ini diperkuat penelitian
yang dilakukan oleh Mochamad Yahdi Khairin dan Puji Harto (2014) bahwa growth
opportunity berpegaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Maka hipotesis
yang dapat diajukan adalah : H2 : Growth Opportunity berpengaruh terhadap struktur
modal. D.3. Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal Likuiditas merupakan tingkat
kemampuan perusahaan dalam membayarkan kewajiban jangka pendeknya.

Dalam penelitian ini tingkat likuiditas perusahaan diproaksikan dalam rumus rasio kas
(cash ratio). Berdasarkan teori yang dipaparkan ahli mengenai likuiditas, tingkat
likuiditas yang tinggi memudahkan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dari pihak
luar. Pihak luar (kreditor) memiliki pandangan jika perusahaan dapat menjalankan
kewajiban jangka pendeknya, ketika perusahaan diberikan kesempatan diberikan dana
maka kreditor tidak perlu merasa khawatir.

Perusahaan yang memiliki dana berlebih cenderung digunakan untuk melalukan


investasi dalam skala kecil maupun skala besar. Perusahaan dapat memakai dana
internal yang dimiliki untuk investasi skala kecil, sedangkan untuk investasi skala besar
umumnya perusahaan menggunakan permodalan dari luar karena biaya yang
digunakan untuk investasi skala besar tidak sedikit karena terbatasnya kepemilikan dana
internal. Namun tingkat likuiditas yang baik belum tentu menjamin perusahaan untuk
menggunakan dana dari pihak eksternal, banyak faktor-faktor tertentu yang harus
dipertimbangkan untuk menggunakan dana dari luar.
Ini diperkuat penelitian yang dilakukan oleh Ni Kadek Tika Sukma Dewi dan I Made
Dana (2017), mereka menyebutkan likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap struktur modal perusahaan. Maka hipotesis yang dapat diajukan adalah : H3=
Likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal. D.4. Pengaruh Struktur Aset, Growth
Opportunity dan Likuiditas terhadap Struktur Modal. Perusahaan dengan tingkat
struktur aset yang cukup baik, terutama pada sisi aset tetap memudahkan perusahaan
untuk mendapatkan sejumlah pinjaman.

Growth opportunity dan likuiditas merupakan salah satu aspek yang umumnya menjadi
sorotan utama di mata kreditor atau investor ketika perusahaan membutuhkan
partisipasi pihak eksternal untuk membantu membiayai kegiatan operasional
perusahaan. Struktur aset dapat digunakan sebagai jaminan yang baik kepada pihak
eksternal apabila terjadi keterlambatan ataupun kekurangmampuan perusahaan dalam
mengembalikan sejumlah dana yang dipinjam, maka aset tetap yang terdapat dalam
struktur aset bisa dipakai menjadi pengurang utang. Sebelum pihak eksternal
menyetujui untuk berinvestasi, perusahaan akan diminta laporan keuangan dalam
periode tertentu. Di dalam laporan keuangan pihak eksternal dapat melihat
pertumbuhan penjualan serta likuiditas perusahaan.

Tingkat likuiditas dan growth opportunity (diukur dalam pertumbuhan penjualan) yang
baik akan mendapatkan nilai kredibilitas yang positif terhadap pihak eksternal. Pihak
eksternal menilai perusahaan dengan likuiditas dan pertumbuhan penjualan yang sehat
menjadi signal bagus untuk menginvestasikan dana mereka tanpa khawatir akan
terjadinya kebangkrutan sewaktu-waktu. Mereka akan berpendapat perusahaan mampu
mengendalikan modal yang diberikan untuk kemajuan perusahaan dalam jangka
panjang sehingga pihak eksternal mendapatkan pengembalian sesuai tenggat waktu
yang di syaratkan.

Dari pemaparan tersebut hipotesis yang dapat diajukan adalah : H4= Struktur aset,
growth opportunity dan likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal. BAB III
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan
skripsi ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Model –
model deskriptif ini biasanya hanya digunakan untuk menjawab research question atau
pertanyaan penelitian dari sebuah masalah penelitian yang dikembangkan untuk
dianalisis dengan teknik – teknik.

Dalam penelitian ini, pendekatan kuantitatif yaitu menggunakan laporan keuangan dari
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menganalisis pengaruh antara rasio – rasio keuangan
dalam laporan keuangan tersebut terhadap struktur modal perusahaan dan kemudian
menginterpretasikannya. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2014 – 2018. Penelitian dilakukan dengan
mengambil laporan keuangan perusahaan subsektor makanan dan minuman yang telah
diaudit dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2014 sampai dengan 2018.

Waktu penelitian kurang lebih 5 bulan yaitu sejak Agustus 2019 sampai dengan
Desember 2019. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, data yang digunakan
berupa data sekunder. Data tersebut yaitu data kuantitatif yang diperoleh dari situs
Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Untuk menentukan perusahaan yang masuk ke
dalam subsektor makanan dan minuman penulis memperoleh data dari situs Edu Saham
(www.edusaham.com). Data kuantitatif merupakan data berupa angka yang berasal dari
laporan keuangan perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2014 – 2018. Laporan keuangan menjadi sumber data yang
penting dalam melakukan penelitian.

Populasi dan Sample Pengertian populasi dalam penelitian adalah gabungan dari
seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik
yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti yang telah ditetapkan, untuk
dipelajari dan kemudian dibuat sebuah kesimpulan.. Populasi dalam penelitian ini adalah
26 perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI selama 2014 –
2018. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama, terdiri
dari beberapa anggota populasi. Sampel diambil karena peneliti tidak mungkin
mempelajari semua kasus dari populasi yang ada.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.


Tabel III.1 Kriteria Pengambilan Sampel No _Kriteria _Jumlah _ _1. _Perusahaan makanan
dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2014 – 2018 . _26 _ _2.
_Perusahaan makanan dan minuman yang laporan keuangan tidak ditemukan secara
secara berturut – turut di website BEI (www.idx.co.id) selama 2014 – 2018 _ (15) _ _
_Perusahaan yang terpilih menjadi sampel _11 _ _ Tabel III.2 Nama Perusahaan No _Kode
Perusahaan _Nama Perusahaan _ _1. _ALTO _Tri Banyan Tirta Tbk _ _2. _BUDI _Budi
Starch & Sweetener Tbk _ _3. _CEKA _Wilmar Cahaya Indonesia Tbk _ _4. _DLTA _Delta
Djakarta Tbk _ _5. _ICBP _Indofood CBP Sukses Makmur Tbk _ _6.

_MLBI _Multi Bintang Indonesia Tbk _ _7. _MYOR _Mayora Indah Tbk _ _8. _ROTI _Nippon
Indosari Corpindo Tbk _ _9. _SKMB _Sekar Bumi Tbk _ _10. _SKLT _Sekar Laut Tbk _ _11.
_ULTJ _Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk _ _Sumber : Hasil Pengolahan
dari BEI Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini
adalah sebagai berikut : Penelitian kepustakaan Penelitian merupakan teknik
pengumpulan data, secara tidak langsung terhadap objek yang diteliti dimana penelitian
dilakukan dengan cara membaca, mengutip dan menelaah serta mengidentifikasi
berbagai buku – buku, jurnal ilmiah dan lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

Dokumentasi Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data dari barang – barang


tertulis mengenai hal – hal atau variabel seperti dokumen, majalah, peraturan –
peraturan dan data – data yang dipublikasikan oleh situs resmi Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id). Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel III.3 Operasionalisasi Variabel
Penelitian Variabel _Indikator _Skala _Sumber _ _Debt to Equity Ratio (Y) _ ??????????
?????????????????????? ??????????h?????????? ?? ' ???????????? _Rasio _Laporan Keuangan
_ _Fixed Asset Ratio (X1) _ ?????????? ?????????? ?????????? ?????????? ?????????? _Rasio
_Laporan Keuangan _ _Growth Opportunity (X2) _ ?????????? t - ?????????? (t-1)
?????????? (t-1) _Rasio _Laporan Keuangan _ _Cash Ratio (X3) _ ??????h ???? ??????h
???????????????????? ?????????????? ?????????????????????? _Rasio _Laporan Keuangan _
_Sumber : Irham Fahmi (2016, 187), Kasmir (2015, 139), Sofyan (2016, 309) Teknik
Analisis Data G.1.

Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). (Ghozali 2018, 19). G.2. Uji
Asumsi Klasik G.2.1. Uji Normalitas Menurut (Ghozali 2018, 161) menyatakan bahwa :
“Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual berdistribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal”.

Dalam penelitian ini , metode uji normalitas dengan menggunakan dua cara yaitu :
Analisis Grafik Cara untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik
histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Dan terdapat satu metode lagi untuk melihat normalitas
yaitu dengan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.

Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali 2018, 161). Dasar
pengambilan keputusan dari analisis grafik adalah sebagai berikut : Jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan / atau tidak mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji Kolmogorov – Smirnov.

Uji normalitas data dapat juga menggunakan uji statistik Kolmogorov – Smirnov, dasar
pengambilan keputusan dalam uji normalitas ini adalah : Apabila hasil signifikansi > dari
0.05 maka data berdistribusi normal. Apabila hasil signifikansi < dari 0.05 maka data
tersebut tidak berdistribusi normal. G.2.2. Uji Multikolonieritas Menurut Ghozali (2018,
107) , uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolonieritas dapat dilihat dari
nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).

Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Dasar pengambilan keputusan pada uji
multikolonieritas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu daroi (1) nilai tolerance dan
lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam
pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat)
dan diregres terhadap variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelsakan
oleh variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF
tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan
adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance = 0.10 atau sama dengan nilai VIF = 10.
G.2.3. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2018, 137), uji heteroskedastisitas
bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas, yaitu : Jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. G.2.4.

Uji Autokorelasi Menurut Ghozali (2018, 111), uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena
residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.
Model korelasi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi.

Penelitian ini menggunakan pengujian Durbin – Watson (DW test) untuk mendeteksi
ada tidaknya autokorelasi. Dalam Ghozali (2018, 112) uji Durbin Watson untuk
autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya
intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag di antara variabel
independen. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi yaitu : Hipotesis nol
_Keputusan _Jika _ _Tidak ada autokorelasi positif _Tolak _0 < d < dl _ _Tidak ada
autokorelasi positif _No desicison _dl = d = du _ _Tidak ada korelasi negatif _Tolak _4 –
dl < d < 4 _ _Tidak ada korelasi negatif _No desicison _4 – du = d = 4 – dl _ _Tidak ada
autokorelasi positif dan negatif _Tidak ditolak _du < d < 4 – du _ _ G.3.

Analisis Regresi Pada penelitian ini, pengujian dilakukan dengan analisis regresi linier
berganda, yaitu suatu metode statistik yang umum digunakan untuk meneliti hubungan
antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Adapun
model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut : Keterangan : DER = Struktur
Modal Perusahaan a = Konstanta ß1, ß2,.. = Koefisien FAR = Fixed Asset Ratio (Struktur
Aset) GO = Growth Opportunity (Tingkat Pertumbuhan) CR = Cash Ratio (Likuiditas) e =
Standard error G.3.1.

Koefisien Determinasi (R2) Menurut Ghozali (2018, 97), koefisien determinasi (R2) pada
intinya adalah mengukur seberapa jauh kemampuan variasi variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0)
sampai dengan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel-variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. G.3.2.

Uji Signifikan Paramenter Individual (Uji t) Menurut Ghozali (2018, 98), uji statistik t pada
dasarnya menunjuakan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas / independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang
hendak diuji adalah apakah suatu paramenter (bi) sama dengan nol, artinya apakah
suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel
dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) paramenter suatu variabel tidak sama dengan
nol, artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap varibel
dependen.

Adapun mengenai hipotesis-hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini dirumuskan


sebagai berikut : Jika struktur aktiva < 0.05 atau t hitung > t tabel maka variabel X
secara individu (parsial) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. Jika
struktur aktiva > 0.05 atau t hitung < t tabel maka variabel X secara individu (parsial)
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. G.3.3. Uji Signifikasi
Keseluruhan dari Regresi Sample (Uji Statistik F) Tidak seperti uji t yang menguji
signifikansi koefisien parsial regresi secara individu dengan uji hipotesis tepisah bahwa
setiap koefisien regresi sama dengan nol.

Uji F menguji joint hipotesis bahwa b1, b2 dan b3 secara bersama-sama sama dengan
nol. Dalam Ghozali (2018, 98) ji hipotesis ini dinamakan uji signifikansi secara
keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun estimasi, apakah Y
berhubungan linear terhadap X, X2 dan X3. Apakah join hipotesis dapat diuji dengan
signifikansi b1, b2 dan b3 secara individu. Jawabannya adalah tidak.

Alasannya dalam uji signifikansi individu terhadap parsial koefisien regresi diasumsikan
bahwa setiap uji signifikansi berdasarkan sampel (independen) yang berbeda. Jadi
menguji signifikansi b2 dengan hipotesis b2=0 diasumsikan pengujian ini berdasarkan
sampel yang berbeda ketika kita akan menguji b3 dengan hipotesis b3=-0. Sementara
itu ketika kita menguji join hipotesis dengan sample yang sama akan menyalahi asumsi
prosedur pengujian.

Dasar pengambilan keputusan untuk uji statistik F adalah bila nilai F lebih besar
daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita
menerima hipotesis alternatif, yang mengatakan bahwa semua variabel independen
secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Hasil Penelitian Data yang
telah didapat dari laporan keuangan Bursa Efek Indonesia (BEI) kemudian diolah
berdasarkan proksi yang digunakan dalam masing-masing variabel, kemudian hasil
perhitungan tersebut dimasukan ke dalam kolom sesuai dengan masing-masing
variabel yang disebut kolom tabulasi. Berikut ini merupakan tabulasi hasil perhitungan
untuk variabel struktur aset, growth opportunity, dan likuiditas periode 2014 – 2018. A.1.

Struktur Aset Tabel IV.1 Tabulasi Hasil Perhitungan Fixed Asset Ratio NO _KODE EMITEN
_FAR 2014 _FAR 2015 _FAR 2016 _FAR 2017 _FAR 2018 _ _1 _ALTO _0,41 _0,49 _0,52
_0,81 _0,80 _ _2 _BUDI _0,60 _0,52 _0,60 _0,63 _0,55 _ _3 _CEKA _0,17 _0,15 _0,15 _0,15
_0,17 _ _4 _DLTA _0,11 _0,10 _0,08 _0,07 _0,06 _ _5 _ICBP _0,23 _0,25 _0,25 _0,26 _0,31 _ _6
_MLBI _0,59 _0,60 _0,56 _0,54 _0,53 _ _7 _MYOR _0,35 _0,33 _0,30 _0,27 _0,24 _ _8 _ROTI
_0,78 _0,67 _0,63 _0,44 _0,51 _ _9 _SKBM _0,39 _0,51 _0,44 _0,30 _0,33 _ _10 _SKLT _0,41
_0,39 _0,53 _0,49 _0,43 _ _11 _ULTJ _0,34 _0,33 _0,25 _0,26 _0,26 _ _Nilai Tertinggi _0,78
_0,67 _0,63 _0,81 _0,80 _ _Nilai Terendah _0,11 _0,10 _0,08 _0,07 _0,06 _ _Nilai Rata-Rata
_0,40 _0,39 _0,39 _0,38 _0,38 _ _Sumber : www.idx.co.id data diolah Dari tabel IV.1 dapat
dijelaskan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat kenaikan Fixed Asset Ratio yang
tinggi adalah Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) pada tahun 2017 yaitu sebesar 55.77 %
sedangkan yang terendah ialah Sekar Bumi Tbk (SKMB) pada tahun yang sama sebesar
31.82%.

Jika dilihat dari catatan atas laporan keuangan ALTO kenaikan yang signifikan terjadi
karena adanya penambahan aset sebesar 2,6M dan melakukan reklasifikasi aset senilai
298M. pada catatan atas laporan keuangan SKMB tahun 2017, penurunan nilai FAR
dikarenakan kenaikan aset tetap sebesar 49.5M diimbangin oleh kenaikan dari aset-aset
lain yang melampaui kenaikan dari aset tetap sebesar 621.3M hal ini mengakibatkan
rendahnya persentase aset tetap terhadap total aset pada tahun tersebut. Sedangkan
nilai FAR yang peningkatannya relatif stabil selama periode 2014 – 2018 dimiliki oleh
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), yaitu antara 0% - 19.23%.

A.2. Growth Opportunity Tabel IV.2 Tabulasi Hasil Perhitungan Sales Growth NO _KODE
EMITEN _SG 2014 _SG 2015 _SG 2016 _SG 2017 _SG 2018 _ _1 _ALTO _- 31,77 _- 9,21 _-
1,76 _- 11,58 _ 10,73 _ _2 _BUDI _- 11,08 _ 4,14 _ 3,73 _ 1,74 _ 5,44 _ _3 _CEKA _ 46,21 _-
5,84 _ 18,07 _ 3,46 _- 14,76 _ _4 _DLTA _ 1,41 _- 20,44 _ 10,79 _ 0,30 _ 14,88 _ _5 _ICBP _
19,64 _ 5,72 _ 8,59 _ 3,31 _ 7,88 _ _6 _MLBI _- 16,10 _- 9,78 _ 21,03 _ 3,87 _ 7,67 _ _7
_MYOR _ 17,90 _ 4,58 _ 23,83 _ 13,44 _ 15,58 _ _8 _ROTI _ 24,89 _ 15,65 _ 15,98 _- 1,22 _
11,06 _ _9 _SKBM _ 14,20 _- 8,00 _ 10,19 _ 22,67 _ 6,11 _ _10 _SKLT _ 20,17 _ 9,35 _ 11,91 _
9,63 _ 14,31 _ _11 _ULTJ _ 13,19 _ 12,18 _ 6,65 _ 4,13 _ 12,16 _ _ Nilai Tertinggi _ 46,21 _
15,65 _ 23,83 _ 22,67 _ 15,58 _ _ Nilai Terendah _- 31,77 _- 20,44 _- 1,76 _- 11,58 _- 14,76
_ _ Nilai Rata-Rata _ 8,97 _- 0,15 _ 11,73 _ 4,52 _ 8,28 _ _Sumber : www.idx.co.id data
diolah Dari tabel IV.2

dapat dijelaskan bahwa perusahaan yang memiliki kenaikan penjualan sepanjang


periode 2014 - 2018 yaitu Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan persentase
kenaikan dari 5% - 19%, Mayora Indah Tbk (MYOR) yang memiliki pertumbuhan positif
dari 4% - 23%, Sekar Laut Tbk (SKLT) memiliki kenaikan sebesar 9% - 20%, serta Ultra
Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) yang mendapatkan persentase
kenaikan dari 4% - 13%. A.3. Likuiditas Tabel IV.3 Tabulasi Hasil Perhitungan Likuiditas
NO _KODE EMITEN _CR 2014 _CR 2015 _CR 2016 _CR 2017 _CR 2018 _ _1 _ALTO _0,44
_0,01 _0,02 _0,03 _0,02 _ _2 _BUDI _0,04 _0,02 _0,17 _0,07 _0,04 _ _3 _CEKA _0,04 _0,01
_0,04 _0,03 _0,01 _ _4 _DLTA _2,17 _3,52 _4,78 _6,05 _5,01 _ _5 _ICBP _1,18 _1,28 _1,29
_1,29 _0,65 _ _6 _MLBI _0,09 _0,28 _0,30 _0,17 _0,20 _ _7 _MYOR _0,23 _0,53 _0,40 _0,49
_0,52 _ _8 _ROTI _0,53 _1,30 _1,91 _1,84 _2,46 _ _9 _SKBM _0,49 _0,36 _0,20 _0,54 _0,44 _
_10 _SKLT _0,05 _0,05 _0,08 _0,06 _0,07 _ _11 _ULTJ _0,99 _1,51 _2,56 _2,58 _2,27 _ _Nilai
Tertinggi _2,17 _3,52 _4,78 _6,05 _5,01 _ _Nilai Terendah _0,04 _0,01 _0,02 _0,03 _0,01 _
_Nilai Rata-Rata _0,57 _0,81 _1,07 _1,20 _1,06 _ _Sumber : www.idx.co.id data diolah Dari
tabel IV.3

dapat dijelaskan bahwa perusahaan dengan tingkat cash ratio dengan persentase
kenaikan dan penurunan yang stabil adalah Delta Djakarta Tbk (DLTA) antara 17% -
62%. Dapat dilihat pula dalam tabel tersebut tingkat likuiditas Delta Djakarta Tbk setiap
tahunnya menjadi yang tertinggi diantara perusahaan lainnya. A.4. Struktur Modal Tabel
IV.4 Tabulasi Hasil Perhitungan Struktur Modal NO _KODE EMITEN _DER 2014 _DER
2015 _DER 2016 _DER 2017 _DER 2018 _ _1 _ALTO _1,33 _1,33 _1,43 _1,65 _1,88 _ _2
_BUDI _1,71 _2,10 _1,63 _1,57 _1,90 _ _3 _CEKA _1,39 _1,32 _0,61 _0,54 _0,20 _ _4 _DLTA
_0,30 _0,22 _0,18 _0,17 _0,19 _ _5 _ICBP _0,70 _0,66 _0,59 _0,58 _0,54 _ _6 _MLBI _3,03
_1,74 _1,77 _1,36 _1,48 _ _7 _MYOR _1,54 _1,21 _1,09 _1,05 _1,08 _ _8 _ROTI _1,23 _1,28
_1,06 _0,63 _0,52 _ _9 _SKBM _1,28 _1,50 _2,04 _0,69 _0,82 _ _10 _SKLT _1,16 _1,48 _0,92
_1,07 _1,20 _ _11 _ULTJ _0,29 _0,27 _0,22 _0,24 _0,17 _ _Nilai Tertinggi _3,03 _2,10 _2,04
_1,65 _1,90 _ _Nilai Terendah _0,29 _0,22 _0,18 _0,17 _0,17 _ _Nilai Rata-Rata _1,27 _1,19
_1,05 _0,87 _0,91 _ _Sumber : www.idx.co.id data diolah Dari tabel IV.4

dapat dijelaskan bahwa perusahaan dengan tingkat debt to equity yang mengalami
penurunan adalah Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA ( 5% - 62% ) dan ICBP (1% - 10
%) sedangkan perusahaan lainnya mengalami fluktiatif. Hal ini menandakan bahwa
kedua perusahaan tersebut dengan konsisten mengurangi ketergantungan terhadap
penggunaan eksternal financing dibandingkan dengan perusahaan lain dalam subsektor
ini. Analisis Hasil Penelitian B.1. Uji Statistik Deskriptif Penjelasan data melalui statistik
deskriptif diharapkan memberikan
gambaran awal masing-masing variabel yang akan diteliti.
Dalam penelitian ini statistik deskriptif difokuskan kepada nilai minimum, maximum, rata
– rata (mean), dan standar deviasi. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah
Struktur Aktiva (FAR), Growth Opportunity (SG), dan Likuiditas (CR) sebagai variabel
independen, serta Struktur Modal (DER) sebagai variabel dependen. Berikut adalah
statistik deskriptif dari masing –
masing variabel. Tabel IV.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics _ _ _N
_Minimum _Maximum _Mean _Std.

Deviation _ _Fixed Asset Ratio _55 _,06 _,81 _,3898 _,19330 _ _Sales Growth _55 _-31,77
_46,21 _6,6696 _12,88705 _ _Cash Ratio _55 _,01 _6,05 _,9402 _1,35329 _ _Debt To Equity
Ratio _55 _,17 _3,03 _1,0571 _,62414 _ _Valid N (listwise) _55 _ _ _ _ _ _Sumber : Data
diolah SPSS Versi 21 Tabel IV.5 menunjukan gambaran masing-masing variabel
penelitian dari 55 sampel yang menjadi objek penelitian. Dari tabel statistik deskriptif
diatas menjelaskan bahwa nilai struktur aset adalah antara 0.06 sampai 0.81 dengan nilai
rata-rata 0.3898 dan standar deviasi sebesar 0.19330. Nilai minimal sebesar 0.006
dimiliki oleh Delta Djakarta Tbk pada tahun 2018, hal ini menunjukan bahwa Delta
Djakarta Tbk memiliki proporsi aset tetap terendah dari total aset yang dimiliki
perusahaan tersebut.

Dalam arti lain, perusahaan tersebut menginvestasikan aset dalam bentuk aset tetap
terkecil selama periode penelitian. Sedangkan perusahaan dengan nilai FAR maksimal
yaitu Tri Banyan Tirta Tbk senilai 0.81 pada tahun 2018, artinya perusahaan tersebut
memiliki persentase investasi aset tetap terbesar dari total aset yang dimiliki selama
periode penelitian. Growth opportunity yang diproksikan dengan menggunakan sales
growth, menunjukan hasil rasio antara -31.77 sampai 46.21 dengan nilai rata-rata 6.6696
dan standar deviasi sebesar 12.88705.

Perusahaan dengan tingkat sales growth terendah adalah Tri Banyan Tirta Tbk pada
tahun 2014, hal ini dikarenakan dalam rentang tahun 2014 tidak ada transaksi penjualan
kepada satu pelanggan pihak ketiga yang memiliki jumlah penjualan kumulatif melebihi
10% dari penjualan neto konsolidasi, sehingga menyebabkan penurunan penjualan
dengan selisih Rp. 154,798,103,937. Lalu hasil sales growth maksimal dimiliki oleh
Wilmar Cahaya Indonesia Tbk pada tahun 2014, perusahaan tersebut memiliki kenaikan
yang cukup baik dalam penjualan domestik maupun penjualan ekspor selama tahun
tersebut.

Likuiditas yang dirumuskan dalam cash ratio, menunjukan hasil rasio antara 0.01 sampai
6.05 dengan nilai rata-rata 0.9402 dan standar deviasi sebesar 1.35329. Perusahaan
dengan nilai likuiditas terendah dimiliki Wilmar Cahaya Indonesia Tbk pada tahun 2015,
perbandingan kas dan setara kas dengan utang lancar sebesar 0.01 berarti perusahaan
tersebut dapat melunasi utang lancar yang dimiliki dengan total kas dan setara kas yang
tersedia tetapi memiliki kesulitan selama proses pelunasannya.

Sedangkan perusahaan dengan tingkat likuiditas maksimal adalah Delta Djakarta Tbk
sebesar 6.05. Perusahaan ini dapat melaksanakan kewajiban lancarnya dengan sangat
baik. Kenaikan rasio ini dipengaruhi oleh setoran deposito perusahaan dengan total
kenaikan sebesar 186 M. Struktur modal yang diproksikan dalam rumus DER,
menunjukan hasil rasio antara 0.17 sampai 3.03 dengan nilai rata-rata 1.0571 dan
standar devisi sebesar 0.62414. Nilai rata-rata yang lebih besar dari standar deviasi
mengindikasikan hasil yang baik, bahwa perusahaan subsektor makanan dan minuman
mampu melunasi hutangnya dengan menggunakan modal sendiri.

Perusahaan dengan nilai DER terendah yaitu Delta Djakarta Tbk pada tahun 2017, dalam
tahun tersebut perusahan DLTA dapat membiayai perusahaan sendiri secara maksimal
dengan modal bersih yang tersedia sebesar 0.17. Sedangkan DER dengan nilai tertinggi
dihasilkan oleh Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2014. Pada tahun tersebut MLBI
dapat membiayai intern perusahaan dengan ekuitas bersih yang dimiliki pada titik yang
maksimal sebesar 3.03. B.2. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen mempunyai
distribusi normal atau tidak. Dalam analisis multivariate, normalitas residual merupakan
hal yang penting.

Uji normalitas ditunjukkan dengan uji Kolmogorov – Smirnov (K-S) lalu diperkuat
dengan grafik histogram dan grafik P-Plot. Berikut ini adalah hasil uji normalitas variabel
independen Struktur Aset (FAR), Growth Opportunity (SG), dan Likuiditas (CR), serta
struktur modal (DER) sebagai variabel dependen. B.2.1.Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnov Table IV.6 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test _ _ _Unstandardized Residual _ _N _55 _ _Normal
Parametersa,b _Mean _,0000000 _ _ _Std.

Deviation _,39263391 _ _Most Extreme Differences _Absolute _,097 _ _ _Positive _,097 _ _


_Negative _-,057 _ _Kolmogorov-Smirnov Z _,717 _ _Asymp. Sig. (2-tailed) _,683 _ _a. Test
distribution is Normal. _ _b. Calculated from data. _ _ Sumber : Data diolah SPSS Versi 21
Dari table IV.6 menunjukan bahwa perolehan Asymp. Sig. (2-tailed) dari hasil uji
Kolmogorov-Smirnov sebesar 0.683. Hasil tersebut menunjukan nilai signifikansi diatas
0.05, jika hasil Asymp. Sig. (2-tailed) diatas 0.05 maka data berdistribusi normal. B.2.2.Uji
Normalitas Grafik Histogram Gambar IV.1

Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Histogram Sumber : Data diolah SPSS Versi 21
Dengan melihat grafik histogram dapat disimpulkan bahwa grafik histogram
memberikan pola distribusi data yang mengikuti kurva berbentuk lonceng yang tidak
condong ke kiri atau ke kanan, artinya adalah data berdistribusi normal serta konsisten
dengan uji Kolmogorov-Smirnov diatas. B.2.3.Uji Normalitas P-Plot Gambar IV.2 Hasil Uji
Normalitas dengan P-Plot Sumber : Data diolah SPSS Versi 21 Pada gambar diatas dapat
dilihat titik-titik P-Plot mengikuti dan mendekati garis diagonal sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Hasil ini konsisten dengan uji normalitas grafik histogram serta uji Kolmogorov-Smirnov.
B.3. Uji Multikolonieritas Tabel IV.7 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa _ _ _
_Model _Collinearity Statistics _ _ _Tolerance _VIF _ _1 _(Constant) _ _ _ _ _Fixed Asset
Ratio _,734 _1,362 _ _ _Sales Growth _,985 _1,015 _ _ _Cash Ratio _,741 _1,349 _ _a.
Dependent Variable: Debt To Equity Ratio _ _Sumber : Data diolah SPSS Versi 21 Model
regresi yang baik sebaiknya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (tidak terjadi
multikolonieritas), jika nilai tolerance lebih besar dari 0.10 dan jika nilai VIF lebih kecil
dari 10.00. Berdasarkan hasil output yang didapat, seluruh variabel memiliki nilai
tolerance yang lebih besar dari 0.10 ( Fixed Asset Ratio : 0.734 > 0.10, Sales Growth :
0.985 > 0.10, Cash Ratio : 0.741 > 0.10) dan nilai VIF lebih kecil dari 10.00 (Fixed Asset
Ratio : 1.362 < 10.0, Sales Growth : 1.015 < 10.0, Cash Ratio : 1.349 < 10.0) Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoloneritas antara variabel
independen dalam model regresi. B.4.

Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan scatterplot :


Gambar IV.3 Hasil Uji Heterokedistisitas dengan Scatterplot Sumber : Data dioleh
menggunakan SPSS Versi 21 Dari grafik scatterplot diatas, terlihat bahwa titik-titik data
menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, titik-titik tidak mengumpul
hanya di atas atau di bawah saja, penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, serta penyebaran
titik-titik data tidak berpola.

Sehingga model regresi layak untuk memprediksi Struktur Modal (DER) berdasarkan
masukan variabel independen Struktur Aset (FAR), Growth Opportunity (SG), dan
Likuiditas (CR). B.5. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Berikut merupakan hasil
uji autokorelasi dengan menggunakan metode Durbin Watson. Tabel IV.8

Hasil Uji Autokorelasi dengan Metode Durbin Watson DW Hitung _DW Tabel (N=55,
k=3) _ _2,010 _dl _du _4-dl _4-du _ _ _1,4339 _1,6769 _2,5661 _2,3231 _ _Sumber : Data
diolah SPSS Versi 21 Dari hasil tabel diatas dapat disimpulkan du < d < 4-du dengan
nilai 1.6769 < 2.010 < 2.3231 artinya tidak terdapat gejala autokorelasi. Pengujian
Hipotesis C.1. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi atau juga disebut
sebagai uji adjusted R Square mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel terkait. Nilai koefisien determinasi adalah 0 sampai
dengan 1.

Perhitungan koefisien determinasi adalah sebagai berikut : Tabel IV.9 Hasil Uji Koefisien
Determinasi Model Summaryb _ _Model _R _R Square _Adjusted R Square _Std. Error of
the Estimate _ _1 _,777a _,604 _,581 _,40402 _ _a. Predictors: (Constant), Cash Ratio, Sales
Growth, Fixed Asset Ratio _ _b. Dependent Variable: Debt To Equity Ratio _ _Sumber :
Data diolah SPSS Versi 21 Berdasarkan hasil output pada tabel IV.9 diperoleh hasi
Adjusted R Square adalah sebesar 0.581 atau 58.10 %. Hal ini menunjukan bahwa 3
variabel independent yaitu Struktur Aktiva (FAR), Growth Opportunity (SG), dan
Likuiditas (CR) mempengaruhi variabel depeden Struktur Modal (DER) sebesar 58.10 %
sedangkan sisanya 41.90% dijelaskan oleh faktor lain seperti ukuran perusahaan,
profitabilitas, keputusan manajerial, risiko bisnis yang tidak dijelaskan dalam penelitian
ini. C.2.

Uji Signifikan Paramenter Individual (Uji t) Uji statistik t ini digunakan untuk mengetahui
apakah variabel independen berpengaruh atau tidak terhadap variabel independen
secara individual. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat sebagai berikut : Tabel IV.10 Hasil
Uji Signifikan Paramenter Individual ( Uji t ) Coefficientsa _ _Model _Unstandardized
Coefficients _Standardized Coefficients _t _Sig. _ _ _B _Std. Error _Beta _ _ _ _1 _(Constant)
_,650 _,171 _ _3,791 _,000 _ _ _Fixed Asset Ratio _1,558 _,332 _,482 _4,694 _,000 _ _
_Sales Growth _-,004 _,004 _-,080 _-,897 _,374 _ _ _Cash Ratio _-,186 _,047 _-,403 _-3,936
_,000 _ _a.

Dependent Variable: Debt To Equity Ratio _ _Sumber : Data diolah SPSS Versi 21
Berdasarkan hasil output uji hipotesis dengan menggunakan uji signifikan paramanter
individual (uji t) untuk hasil variabel secara individual diatas, maka dapat dijelaskan
sebagai berikut : Pengaruh Struktur Aset Terhadap Struktur Modal Perusahaan H1:
Struktur aset berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Hasil output uji
hipotesis menggunakan uji signifikan paramenter individual diperoleh koefisien regresi
1.558 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05 dan thitung lebih
besar dari ttabel yaitu 4.694 > 2.007.

Hal ini dapat dikatakan bahwa struktur aset (FAR) mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap Struktur Modal (DER) pada perusahaan subsektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014 – 2018. Maka H1
dalam penelitian ini diterima. Pengaruh Growth Opportunity Terhadap Struktur Modal
Perusahaan H2: Growth Opportunity berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
Hasil output uji hipotesis menggunakan uji signifikan paramenter individual diperoleh
koefisien regresi -0.004 dengan tingkat signifikan sebesar 0.374 lebih besar dari 0.05
dan thitung lebih kecil dari ttabel yaitu -0.897 < 2.007.

Hal ini dapat dikatakan bahwa growth opportunity (SG) mempunyai pengaruh negatif
namun tidak signifikan terhadap Struktur Modal (DER) pada perusahaan subsektor
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014 –
2018. Maka H2 dalam penelitian ini ditolak. Pengaruh Likuiditas Terhadap Struktur
Modal Perusahaan H3: Likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.
Hasil output uji hipotesis menggunakan uji signifikan paramenter individual diperoleh
koefisien regresi -0.186 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 lebih kecil dari 0,05 dan
thitung lebih kecil dari ttabel yaitu -3.936 < 2.007.

Hal ini dapat dikatakan bahwa likuiditas (CR) mempunyai pengaruh negatif dan
signifikan terhadap Struktur Modal (DER) pada perusahaan subsektor makanan dan
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014 – 2018. Maka H3
dalam penelitian ini diterima. C.3. Uji Signifikasi Keseluruhan dari Regresi Sample (Uji
Statistik F) Uji statistik F atau uji signifikasi keseluruhan dari regresi sample digunakan
untuk mengetahui apakah variabel independent (Sturktur Aset, Growth Opportunity,
dan Likuiditas) secara serentak mempengaruhi variabel dependen (Struktur Modal).
Hasil perhitungan uji f dapat dilihat sebagai berikut : Tabel IV.11 Hasil Uji Signifikasi
Keseluruhan dari Regresi Sample (Uji f) ANOVAa _ _Model _Sum of Squares _df _Mean
Square _F _Sig.

_ _1 _Regression _12,711 _3 _4,237 _25,958 _,000b _ _ _Residual _8,325 _51 _,163 _ _ _ _


_Total _21,036 _54 _ _ _ _ _a. Dependent Variable: Debt To Equity Ratio _ _b. Predictors:
(Constant), Cash Ratio, Sales Growth, Fixed Asset Ratio _ _Sumber : Data diolah SPSS
Versi 21 Berdasarkan hasil output uji hipotesis dengan menggunakan uji signifikan
keseluruhan dari regresi sampel (uji f) untuk hasil variabel secara simultan diatas, maka
dapat dijelaskan sebagai berikut : Pengaruh Struktur Aset, Growth Opportunity, dan
Likuiditas Secara Bersama-sama Terhadap Struktur Modal. H4: Struktur Aset, Growth
Ppportunity, dan Likuiditas Berpengaruh Terhadap Struktur Modal Perusahaan.

Dari tabel IV.11 diatas, besarnya Fhitung sebesar 25.985 nilai tersebut berada jauh diatas
Ftabel yang bernilai 2.78 (25.985 > 2.78) dengan tingkat signifikan sebesar 0.000 lebih
kecil dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa struktur aset, growth opportunity, dan
likuiditas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. C.4.
Analisis Regresi Persamaan matematis pengaruh sturktu aset, growth opportunity, dan
likuiditas terhadap struktur modal adalah sebagai berikut : DER = a + ß1FAR + ß2SG +
ß3CR + ? Dari hasil analisis regresi dari tabel IV.7

jika dimasukan kedalam persamaan matematis adalah sebagai berikut : Keterangan :


DER = Struktur Modal Perusahaan a = Konstanta ß1, ß2,.. = Koefisien FAR = Fixed Asset
Ratio (Struktur Aset) GO = Growth Opportunity (Tingkat Pertumbuhan) CR = Cash Ratio
(Likuiditas) e = Standard error Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa : Nilai
konstanta sebesar 0.650 memiliki arti bahwa variabel struktur modal sebesar 0.650
apabila struktur aset, sales growth, dan likuiditas bernilai 0 maka kecenderungan
struktur modal akan mengalami peningkatan Koefisien regresi variabel FAR sebesar
1,558 hasil ini menyatakan bahwa setiap penambahan Fixed Asset Ratio (FAR) sebesar
1% akan meningkatkan struktur modal (DER) sebesar 1.558. Koefisien regresi variabel SG
sebesar – 0,004 hasil ini menyatakan bahwa setiap penambahan Sales Growth (SG)
sebesar 1% maka struktur modal akan turun sebesar – 0.004.

Koefisien regresi variabel CR sebesar – 0.186 hasil ini menunjukan bahwa setiap
penambahan Cash Ratio (CR) sebesar 1% maka struktur modal akan turun sebesar –
0.186. Pembahasan D.1. Pengaruh Struktur Aset terhadap Struktur Modal. Dari hasil uji
signifikan paramenter individual bahwa struktur aset berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal perusahaan yang diukur dengan DER memiliki tingkat signifikansi 0.000
yang lebih kecil dari 0.05. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis dimana penulis
menyatakan bahwa struktur aset berpengaruh terhadap struktur modal.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Kadek Tika Sukma Dewi
dan I Made Dana (2017) yang menyatakan bahwa struktur aset berpengaruh positif dan
signifikan terhadap struktur modal. Perusahaan dengan tingkat aset tetap yang tinggi
maka struktur modal perusahaan akan menguat dan sebaliknya sehingga akan
mempermudah perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dari pihak eksternal karena
aset tetap dapat dijadikan jaminan perusahaan kepala investor sebagai pembayaran
utang atau mendapatkan pinjaman untuk mengatasi kesulitan keuangan perusahaan.

Semakin tinggi aset tetap yang dimiliki berarti perusahaan dapat menghasilkan kegiatan
produksi yang lebih besar sehingga disamping aset tetep dapat dijadikan sebagai
jaminan, kepercayaan investor atau kreditor dapat meningkat karena tingginya hasil
produksi yang dihasilkan. Selain itu, perusahaan dengan aset tetap yang tinggi
cenderung membiayai perusahaan dengan menggunakan pendanaan dari luar yaitu
utang jangka panjang sebagai sumber pendanaan yang pertama dalam membiayai
aktivitas operasional perusahaan atau sebagai pembiayaan kegiatan ekspansi bisinisnya
daripada menggunakan modal sendiri (shareholder’s equity).

Pengaruh signifikan menunjukan perusahaan dengan struktur aset yang kuat sering
memanfaatkan aset tetapnya untuk dijadikan jaminan sehingga memiliki kesempatan
yang sangat baik untuk mendapatkan hutang jangka panjang. Hasil penelitian ini sejalan
dengan salah satu teori struktur modal, yaitu trade-off theory dan balancing theory.
Dalam kedua teori ini penggunaan utang diperbolehkan selama masih ada
keseimbangan antara pengorbanan yang timbul (utang) dengan besarnya manfaat yang
dihasilkan.

Dalam penelitian ini menggambarkan tingginya tingkat aset tetap dikarenakan tinginya
hasil output perusahaan atas permintaan pasar serta aset tetap digunakan sebagai
angunan jika perusahaan tidak mampu membayar besaran pinjaman sesuai batas waktu
yang ditetapkan. Balancing theory menjelaskan penggunaan pinjaman jangka panjang
sebaiknya dilakukan ketika keadaan perekonomian dalam keadaan yang stabil diikuti
adanya cadangan yang dimiliki perusahaan. Namun hasil penelitian ini bertentangan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Mochamad Yahdi Khairin dan Puji Harto (2014),
struktur aset berpengaruh terhadap struktur modal namun berpengaruh negatif dan
signifikan karena perusahaan tidak mau menggunakan aset tetap dijadikan sebagai
jaminan utang kepada pihak eksternal apabila perusahaan mengalami default. Maka dari
itu menejemen akan mengurangi penggunaan utang dalam struktur modal. D.2.
Pengaruh Growth Opportunity terhadap Struktur Modal.

Dari hasil uji signifikan parementer individual bahwa growth opportunity memiliki arah
negatif, hal ini berarti growth opportunity berpengaruh negatif terhadap struktur modal
perusahaan dengan memiliki tingkat signifikansi sebesar 0.374 > 0.05. Hasil penelitian
ini tidak sesuai dengan hipotesis dimana penulis menyatakan bahwa growth opportunity
berpengaruh terhadap struktur modal sedangkan pada penelitian ini hasil uji SPSS
menunjukan growth opportunity tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu Kade Trisia
Andayani dan Ketut Alit Suardana (2018) yang menyatakan bahwa growth opportunity
yang diproksikan ke dalam pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap
struktur modal. Hasil negatif dalam penelitian ini berarti growth opportunity memiliki
arah pengaruh yang negatif, artinya perusahaan akan memilih pembiayaan dari dalam
perusahaan daripada mencari sumber dana eksternal. Jika perusahaan mampu
memanfaatkan semaksimal mungkin laba yang berasal dari pertumbuhan penjualan,
maka dana dari eksternal tidak terlalu dibutuhkan. Tingkat signifikasi yang lebih besar
dari 0.05 menunjukan bahwa growth opportunity tidak berpengaruh terhadap struktur
modal. Kenaikan atau penurunan pada pertumbuhan penjualan tidak mempengaruhi
perubahan nilai pada struktur modal.

Hasil penelitian ini tidak membuktikan teori yang tercantum dalam balancing theory,
bahwa kondisi terbaik untuk melakukan pendanaan dari luar ketika kondisi grafik
penjualan perusahaan mengalami peningkatan. Dalam penelitian ini dapat dilihat
perusahaan Multi Bintang Indonesia TBK (MLBI), pada tahun 2014 mengalami
penurunan sales growth dari tahun sebelumnya sebanyak -16.10% namun tingkat DER
yang dimiliki sebesar 3.03 lalu terjadi penurunan DER pada tahun berikutnya menjadi
sebesar 1,74 yang mengindikasikan keberhasilan perusahaan dalam membayar
kewajiban atas pinjaman.

Hal ini juga berarti bahwa walaupun kondisi penjualan perusahaan terjadi penurunan
namun kepercayaan pihak eksternal untuk memberikan investasi masih terjaga. Maka
dapat disimpulkan dalam menentukan struktur modal tidak didasarkan atas tingkat
penjualan yang diperoleh. Namun penelitian ini bertentangan dengan Yuswanandre
Santoso (2016) yang mengungkapkan growth opportunity berpengaruh positif dan
signifikan terhadap struktur modal.

Perusahaan dengan tingkat growth opportunity yang tinggi dapat berdampak pada
kebutuhan pendanaan yang semakin besar, kebutuhan pendanaan tersebut digunakan
untuk menjalankan aktivitas perusahaan yang lebih besar dibandingkan dengan
sebelumnya. Perbedaan ini dikarenakan growth opportunity dalam penelitian tersebut
diproksikan kedalam pertumbuhan aset. D.3. Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur
Modal. Dari hasil uji signifikan paramenter individual bahwa likuiditas berpengaruh
negatif terhadap struktur modal perusahaan yang diukur dalam CR dan memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis dimana penulis menyatakan bahwa likuiditas
berpengaruh terhadap struktur modal. Penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang
dilakukan oleh Made Yunitri Deviani dan Luh Komang Sudjarni (2018) yang menyatakan
bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Dalam
penelitian ini meningkatkan nilai likuiditas yang diproksikan kedalam cash ratio
berpengaruh pada turunnya struktur modal perusahaan.

Artinya perusahaan subsektor makanan dan minuman pada periode penelitian


2014-2018 diindikasikan berada dalam kondisi sehat dan memiliki kemampuan yang
baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan dengan tingkat
likuiditas yang baik lebih mengutamakan pendanaan yang berasal dari internal terlebih
dahulu daripada memilih pendanaan dari modal eksternal. Selain untuk pemanfaatan
terhadap aset lancar yang tersedia, perusahaan menghindari pendanaan dari luar
dikarenakan ketakutan akan tingginya tingkat risiko bunga atau pengembalian yang
disyaratkan oleh pihak eksternal.
Hal ini selaras dengan packing order theory, dimana perusahaan lebih memilih mencari
dana dari aset-aset yang dimiliki termasuk dana yang berasal dari laba ditahan. Namun
penelitian ini berbeda dengan Ni Kadek Tika Sukma Dewi dan I Made Dana (2017) yang
menyebutkan bahwa likuiditas berpengaruh postif dan tidak signifikan. Perusahaan
dengan likuiditas baik harusnya tidak perlu takut menggunakan dana eksternal karena
penjualan pada sektor yang diteliti memiliki kondisi yang cenderung stabil.

Sedangkan dalam penelitian tersebut penentuan kebijakan struktur modal tidak


mempertimbangkan likuiditas. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan sektor dan
periode penelitian yang dilakukan. D.4. Pengaruh Struktur Aset, Growth Opportunity,
dan Likuiditas terhadap Struktur Modal. Dari hasil uji yang peroleh dari uji signifikasi
keseluruhan dari regresi sample (uji statistik F) bahwa struktur aset, growth opportunity,
dan likuiditas memiliki nilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05 hal ini berarti ketiga
variabel yang diuji berpengaruh signifikan. Dan diperoleh hasil Fhitung sebesar 25.985 >
Ftabel sebesar 2.78 hal ini berarti seluruh variabel yang diuji dalam periode 2014-2018
secara bersama-sama berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

Penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian dari Yuswanandre Santoso (2016) yang
menyatakan bahwa ketiga variabel tersebut bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal. Hasil Fhitung yang positif dan memperoleh hasil yang jauh
lebih besar dari Ftabel menunjukan bahwa struktur aset, growth opportunity serta
likuiditas secara bersama-sama dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi kreditor
untuk menginvestasikan dananya kepada perusahaan subsektor makanan dan minuman
karena kebutuhan masyarakat khususnya di Indonesia terhadap sektor tersebut sangat
tinggi sehingga prospek perusahaan di masa depan sangat menjanjikan.

Dari hasil uji ini dapat diidentifikasikan bahwa perusahaan dalam kondisi yang baik dan
berdasarkan signaling theory perusahaan subsektor makanan dan minuman
memberikan signal positif kepada pihak internal maupun eksternal, signal ini akan
meningkatkan kredibilitas investor terhadap perusahaan. Tingkat signifikasi < 0.05
menunjukan bahwa struktur aset, growth opportunity dan likuiditas secara simultan
mempengaruhi nilai struktur modal perusahaan dan penentuan struktur modal
didasarkan dari variabel-variabel tersebut.

BAB V PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh struktur
aset, growth opportunity dan likuiditas terhadap struktur modal perusahaan pada
perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014 – 2018 dengan jumlah sampel sebanyak 11 perusahaan yang
menggunakan metode analisis regresi berganda, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Berdasarkan dari uji signifikasi paramenter individual (uji t), variabel struktur aset yang
diproksikan dengan FAR (Fixed Asset Ratio) memiliki nilai t sebesar 4.694 dengan tingkat
signifikasi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0.05.

Hal ini menunjukan bahwa struktur aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap
struktur modal pada perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018. Perusahaan yang memiliki komposisi aset
tetap yang banyak dapat dijadikan jaminan untuk memperoleh pendanaan dari luar,
oleh karena itu perusahaan cenderung menggunakan utang dari luar untuk
mengoptimalisasi kegiatan operasionalnya sehingga struktur modal perusahaan dapat
meningkat. Berdasarkan dari uji signifikasi paramenter individual (uji t), variabel growth
opportunity yang diproksikan dengan sales growth (pertumbuhan penjualan) memiliki
nilai t sebesar – 0.897 dengan tingkat signifikasi sebesar 0.374 yang lebih besar dari
0.05. Hal ini menunjukan bahwa growth opportunity berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan subsektor makanan dan minuman
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 – 2018.

Nilai struktur modal dalam sektor ini tidak ditentukan oleh kenaikan atau penurunan
dari pertumbuhan penjualan. Oleh karena itu growth opportunity tidak berpengaruh
terhadap struktur modal. Berdasarkan uji signifikasi paramenter individual (uji t), variabel
likuiditas yang diproksikan ke dalam cash ratio memiliki nilat t sebesar – 3.936 dengan
tingkat signifikasi sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 0.05. Hal ini menunjukan bahwa
likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan
subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 –
2018.

Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang baik lebih memanfaatkan penggunaan dana
internal daripada penggunaan dana eksternal, dengan menguatkan likuiditas akan
menurunkan nilai struktur modal perusahaan. Berdasarkan uji signfikasi keseluruhan dari
regresi sample (uji F), variabel struktur aset, growth opportunity, dan likuiditas memiliki
nilai F sebesar 25.958 dengan tingkat signifikasi sebesar 0.000 yang lebih kecil dari
0.005. Hal ini menunjukan bahwa struktur aset, growth opportunity, dan likuiditas secara
simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan
subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014 –
2018.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa perusahaan dalam keadaan yang stabil dan
baik serta mempunyai peluang yang cukup bagus untuk mendapatkan pembiayaan dari
luar perusahaan, oleh karena itu akan meningkatkan nilai struktur modal perusahaan.
Implikasi Dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) implikasi, yaitu implikasi teoritis,
implikasi manajerial, dan implikasi metodologi. Berikut adalah penjabaran dari ketiga
implikasi tersebut : B.1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini menyatakan bahwa struktur
aset berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Penelitian
ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Ni Kadek Tika Sukma Dewi dan I Made Dana
(2017).

Semakin tinggi nilai FAR, maka struktur modal perusahaan akan menguat. Hasil
penelitian ini menyatakan bahwa growth opportunity berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan yang
dilakukan oleh Ida Ayu Kade Trisia Andayani dan Ketut Alit Suardana (2018). Dalam
penentuan struktur modal, perusahaan tidak memperhitungkan pertumbuhan
penjualan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan yang
dilakukan oleh Made Yunitri Deviani dan Luh Komang Sudjarni (2018).

Jika tingkat likuiditas perusahaan dalam kondisi yang baik, perusahaan akan
menggunakan pendanaan yang berasal dari internal. Hal ini mengakibatkan penurunan
terhadap strukur modal perusahaan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa struktur
aset, growth opportunity dan likuiditas secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap struktur modal. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
Yuswanandre Santoso (2016). Struktur aset, growth opportunity dan likuiditas secara
bersama-sama menjadi tolak ukur bagi pihak eksternal untuk berinvestasi dengan
meminjamkan dana kepada perusahaan. Dengan begitu struktur modal akan mengalami
peningkatan. B.2.

Implikasi Manajerial Bagi perusahaan subsektor makanan dan minuman serta


perusahaan di sektor lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai alat evaluasi terhadap
masing-masing variabel yang telah penulis jabarkan (struktur aset, growth opportunity,
dan likuiditas) apakah poin – poin tersebut sudah diperhatikan oleh manajemen
perusahaan karena dapat menjadi referensi pengambilan keputusan dalam segi
pendanaan sehingga akan meningkatkan struktur modal perusahaan. Pengambilan
keputusan mengenai struktur modal harus sangat diperhatikan, penggunaan eksternal
financing diharap hanya dipergunakan jika internal financing memiliki keterbatasan
untuk membiayai operasional perusahaan karena penggunaan eksternal financing harus
memberikan jaminan dan terdapat bunga yang harus dibayar. Bagi para investor, hasil
dari penelitian ini dapat menjadi acuan sebagai bahan pertimbangan sebelum
mengambil keputusan apakah ingin berinvestasi di perusahaan tertentu atau tidak.

Dengan kebijakan tersebut, keuntungan yang akan didapat investor tentu lebih
maksimal. B.3. Impikasi Metodologi Dalam penelitian ini struktur modal diukur dengan
debt to equity (DER). Ada beberapa proksi yang dapat digunakan dalam menentukan
struktur modal, contohnya adalah number of time is earned (NTIE). Jika dibandingkan
dengan NTIE, DER lebih banyak digunakan dalam pengambilan keputusan tentang
pendanaan. Hasil output merupakan cerminan dari pengolahan data yang telah
dilakukan terhadap variabel-variabel yang diteliti. Pengolahan data dari laporan
keuangan yang dilakukan dengan benar dan teliti maka akan menghasilkan output SPSS
yang sebenarnya.

Oleh karena itu penting dalam memahami metode atau proksi yang dipakai dalam
menilai suatu variabel. Saran Dari penelitian yang telah dilakukan, berikut saran-saran
yang dapat digunakan : Bagi Penelitian Selanjutnya Bagi akademis, terutama yang
berminat meneliti pengaruh struktur aset, growth opportunity, dan likuditas terhadap
struktur modal, disarankan untuk penelitian selanjutnya penggunaan atau penambahan
variabel bebas lain yang diperkirakan memiliki pengaruh yang lebih besar dalam
penelitian serupa seperti ukuran perusahaan, profitabilitas, keputusan manajerial, risiko
bisnis.

Sehingga mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai hal-hal yang berpengaruh
terhadap struktur modal. Data dalam penelitian ini berasal dari laporan keuangan
perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2014 – 2018. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan sektor perusahaan lain
atau perusahaan tempat peneliti bekerja serta menambah waktu penelitian.

Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan subsektor makanan dan


minuman, untuk penelitian selanjutnya disarankan agar memperluas sampel
perusahaan. Tidak hanya subsektor makanan dan minuman namun juga perusahaan
sektor lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bagi Perusahaan Perusahaan
perlu memperhatikan tingkat struktur aset dan likuiditas yang digunakan dalam
pengambilan keputusan struktur modal perusahaan.

Karena dalam penelitian ini struktur aset berpengaruh positif dan signifikan serta
likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Sehingga
perusahaan perlu mempertimbangkan keputusan mana yang harus diambil dalam hal
pendanaan agar dapat menguatkan struktur modal perusahaan. Karena struktur aset
dapat dijadikan jaminan kepada pihak eksternal sehingga dapat meningkatkan DER
perusahaan. Sedangkan jika melihat rasio likuiditas dan jika perusahaan dianggap telah
mampu mengandalkan pembiayaan internal maka tidak perlu mencari dana eksternal.

Variabel growth opportunity yang diproksikan dengan sales growth tidak secara
signifikan mempengaruhi struktur modal, namun tingkat pertumbuhan perusahaan
harus diperhatikan karena pengembalian investasi dari pihak luar berasal dari hasil
penjualan perusahaan. Bagi Investor Bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di
perusahaan subsektor makanan dan minuman sebaiknya memperhatikan variabel
struktur aset dan likuiditas sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan
berinvestasi. Tingkat struktur aset yang tinggi dapat menjadi penjamin sehingga tidak
perlu merasa khawatir untuk berinvestasi.

Begitu pula dengan likuiditas, perusahaan yang mampu melaksanakan kewajiban jangka
pendeknya dengan total aset lancar yang tersedia tentu akan mampu menghasilkan
return yang baik bagi investor.

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - http://digilib.uinsgd.ac.id/17459/4/4_bab%201.pdf
<1% -
https://mskelompok1.blogspot.com/2017/05/analisis-strategi-pemasaran-pt-unilever_22
.html
<1% -
https://samfarhan.blogspot.com/2017/05/makalah-teori-akuntansi-konsep-ekuitas.html
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/4576/1/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf
<1% -
https://gudangjurnalmo.blogspot.com/2013/10/peranan-manajemen-operasi.html
<1% - https://accountingareas.blogspot.com/2013/04/struktur-modal.html
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/8153/Bab%201.p
df?sequence=10
<1% -
https://jasa-tesis-skripsi.blogspot.com/2011/08/pengaruh-struktur-kepemilikan-saham.h
tml
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3264/Bab%202.p
df?sequence=7
<1% - https://ayuetikas.blogspot.com/2015/01/sumber-dana-perusahaan.html
<1% - https://dasar-akuntansi.blogspot.com/2009/09/akuntansi-hutang.html
<1% - https://pakdosen.co.id/struktur-modal/
<1% -
http://www.repository.trisakti.ac.id/webopac_usaktiana/index.php/home/browse?what=t
ahun&filter=2016&kd_jns_buku=SKR&keyword=&jumlah=1502&
<1% - http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_pea_0704689_chapter1.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/yrd357jq-pengaruh-profitabilitas-likuiditas-ukuran-pe
rusahaan-dan-keputusan-investasi-terhadap-nilai-perusahaan-dengan-struktur-modal-s
ebagai-variabel-intervening-studi-empiris-pada-bank-umum-syariah-yang-terdaftar-di-
bei-skripsi.html
<1% -
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/101/16
68
<1% -
http://ejurnal.bunghatta.ac.id/index.php?journal=JKAA&page=article&op=download&p
ath%5B%5D=5122&path%5B%5D=4337
<1% - http://eprints.undip.ac.id/56110/1/jurnal_KENTI.doc
<1% -
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/12/pengertian-struktur-modal-komponen-
teori-faktor-yang-mempengaruhi.html
<1% - http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/AKS/article/download/801/777
<1% -
http://repository.umrah.ac.id/1683/1/M.%20Angga%20Saputra-140462201049-FE-2018.
pdf
<1% - https://jurnal.poltekba.ac.id/index.php/jsh/article/download/235/174
<1% - http://repository.unpas.ac.id/37027/6/BAB%20III%20SIDANG%20AKHIR.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/69081/11/NASKAH%20PUBLIKASI-20.pdf
<1% -
https://managing-people-for-improvement.blogspot.com/2013/06/manajemen-likuidita
s-bank.html
<1% -
https://pradipha.blogspot.com/2012/07/makalah-jenis-produk-dan-aktifitas-bank.html
<1% -
https://ilmumanajemendanakuntansi.blogspot.com/2017/02/analisis-likuiditas-dan-solv
abilitas.html
<1% - https://dekajus.blogspot.com/2011/04/pengaruh-struktur-aktiva-ukuran_07.html
<1% - http://repository.unpas.ac.id/33565/5/BAB%20III.pdf
<1% -
https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/gateway/plugin/WebFeedGatewayPlugin/atom
<1% -
https://id.123dok.com/document/nzw0g7ye-pengaruh-earning-per-share-eps-current-r
atio-cr-debt-to-equity-ratio-der-dan-total-asset-turn-over-tato-terhadap-harga-saham-
studi-empiris-pada-perusahaan-manufaktur-yang-terdaftar-di-bursa-efek-indonesia-per
iode-2011-2013.html
<1% - https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/semnas/article/view/5831
<1% -
https://id.123dok.com/document/8ydj27ly-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-struktur-
modal-dengan-profitabilitas-sebagai-variabel-moderating-pada-perusahaan-sektor-ane
ka-industri-yang-terdaftar-di-bursa-efek-indonesia.html
<1% - http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/cakrawala/article/download/3530/2340
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/330283372_PENGARUH_PROFITABILITAS_STR
UKTUR_AKTIVA_DAN_SIZE_TERHADAP_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERUSAHAAN_BARA
NG_KONSUMSI_DI_BEI
<1% -
https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/semnas/gateway/plugin/WebFeedGatewayPlugi
n/rss
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/10161/Full%20Te
xt%20Syakieb%20Arsalan.pdf?sequence=1
<1% - http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0153.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/z3ekx58q-pengaruh-profitabilitas-struktur-aktiva-dan-
ukuran-perusahaan-terhadap-struktur-modal-pada-perusahaan-manufaktur-yang-terda
ftar-di-bei-perbanas-institutional-repository.html
<1% -
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/01a6397b9c25dd1bfb3b1d20fa5
0b63a.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/373029518/bukuproceeding2107-2-2
<1% - http://scholar.unand.ac.id/20147/2/BAB%20I.pdf
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/8128/Bab%201.p
df?sequence=3
<1% - http://digilib.unimed.ac.id/14588/7/7113220023%20BAB%20I.pdf
<1% -
https://duniasyukron.blogspot.com/2009/08/penggunaan-dan-keterbatasan-analisis.ht
ml
<1% - http://eprints.stainkudus.ac.id/944/4/4.%20BAB%20I.pdf
<1% - http://repository.ubharajaya.ac.id/140/2/BAB%20I.pdf
<1% -
https://makalah18.blogspot.com/2011/01/download-makalah-skripsi-tesis-dll_22.html
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/705/7/10510079%20Bab%203.pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/27874/1/fadiil(r).pdf
<1% - http://repository.unpas.ac.id/27750/5/BAB%20II.pdf
<1% -
https://www.academia.edu/36344900/ANALISIS_KEBIJAKAN_AKUNTANSI_ASET_INFRAST
RUKTUR_DALAM_PENERAPAN_AKUNTANSI_PEMERINTAHAN_BERBASIS_AKRUAL
<1% -
https://yana-anggraini.blogspot.com/2012/04/akuntansi-accounting-dan-bisnis.html
<1% -
https://www.academia.edu/37115372/PENERAPAN_MANAJEMEN_BERBASIS_AKTIVITAS_
UNTUK_MENINGKATKAN_EFISIENSI_BIAYA_PADA_WHIZ_PRIME_HOTEL_MEGAMASS_M
ANADO
<1% - http://repository.uinsu.ac.id/4823/4/BAB%20II%20Skripsi%202.pdf
<1% -
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/2007/Jurnal-Ganjil-2015-Just-MRW.p
df
<1% -
https://stie-pertiwi.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/Jurnal-Accounting-and-Finance-2
017-1.pdf
<1% - https://www.academia.edu/5513962/AKUNTANSI_LKS
<1% -
https://akunthink.blogspot.com/2017/06/cara-mudah-belajar-akuntansi-dasar.html
<1% - http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/download/5433/4940
<1% -
https://datakata.wordpress.com/2014/10/02/seminar-akuntansi-akuntansi-dan-akuntan/
<1% - https://errorcha.blogspot.com/2012/01/kinerja-perusahaan.html
<1% -
http://www.akuntansipendidik.com/2013/06/bentuk-laporan-keuangan-perusahaan-ma
nufaktur.html
<1% - https://www.muttaqin.id/2016/04/unsur-unsur-laporan-keuangan.html
<1% - https://ariefmuliadi30.blogspot.com/2014/05/analisis-laporan-keuangan.html
<1% -
http://repository.ekuitas.ac.id/bitstream/handle/123456789/226/BAB%202.pdf?sequence
=7&isAllowed=y
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/8248/Bab%201.p
df?sequence=10
<1% - http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/viewFile/9309/8883
<1% - http://repository.upy.ac.id/1762/1/Artikel.pdf
<1% -
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=377729&val=1025&title=ANALISI
S%20LAPORAN%20KEUANGAN%20DALAM%20MENGUKUR%20KINERJA%20KEUANGA
N%20PADA%20PT.%20BANK%20ARTHA%20GRAHA%20INTERNASIONAL,%20TBK
<1% - http://digilib.uinsgd.ac.id/3640/5/5_bab2.pdf
<1% - http://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK/article/view/13842/8550
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/11196/7/bab3.pdf
<1% - https://sparklingodette.blogspot.com/2018/01/
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/68733/Chapter%20III-IV.pdf?se
quence=2&isAllowed=y
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/65051/Chapter%20II.pdf?seque
nce=4&isAllowed=y
<1% -
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/10/154
5
<1% -
https://bocahunpam.blogspot.com/2016/02/proposal-skirpsi-kelompok-3-pengaruh.ht
ml
<1% - https://simba-corp.blogspot.com/2018/11/makalah-rasio-likuiditas.html
<1% - https://www.academia.edu/8499784/analisis_rasio
<1% - http://repository.unpas.ac.id/14507/5/BAB%20II.pdf
<1% - https://www.e-akuntansi.com/analisis-rasio-keuangan/
<1% - https://www.slideshare.net/Uofa_Unsada/2011420002-novitasari-tirtajaya
<1% - http://repository.unpas.ac.id/13650/4/BAB%20II.pdf
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6525/Bab%202.p
df?sequence=10
<1% -
https://skripsi-konsultasi.blogspot.com/2017/10/rasio-aktivitas-skripsi-dan-tesis.html
<1% - https://ahsinrifqy.blogspot.com/2016/06/analisis-rasio-keuangan.html
<1% - https://www.scribd.com/document/364013347/BAB-2-28Autosaved-29
<1% -
http://repository.unpas.ac.id/37794/6/BAB%20III%20Nilai%20Perusahaan%20Pertamban
gan.pdf
<1% - http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/EKM/article/download/3152/pdf
1% - http://repository.unpas.ac.id/30290/5/BAB%20II.pdf
<1% -
https://zainulmuchlas2015.files.wordpress.com/2015/05/teori-struktur-modal-2015.pdf
<1% - http://digilib.uinsgd.ac.id/23312/4/4_BAB%201.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/nzw301ye-analisis-pengaruh-struktur-modal-dan-kebi
jakan-dividen-terhadap-nilai-perusahaan-studi-pada-saham-saham-lq-45-di-bursa-efek
-indonesia-periode-2008-2014.html
<1% - http://media.unpad.ac.id/thesis/120310/2015/120310150041_2_1917.pdf
<1% - https://konsultasiskripsi.com/category/manajemen/page/13/
<1% -
https://fisika-atom.blogspot.com/2015/02/menilai-kebutuhan-usaha-dan-memproleh.ht
ml
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/50652/Chapter%20I.pdf;sequen
ce=5
<1% -
https://akuntansiz.blogspot.com/2018/02/saham-dan-obligasi-sebagai-investasi.html
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/1040/4/BAB%20II.pdf
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67413/Chapter%20II.pdf?seque
nce=4&isAllowed=y
<1% -
https://ilmumanajemendanakuntansi.blogspot.com/2016/10/mekanisme-perdagangan-
saham-pada-bursa.html
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4834/Bab%202.p
df?sequence=9
<1% - https://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/?m=0
1% - https://noviawahyunurhidayah.blogspot.com/p/teori-struktur-modal.html
<1% - https://financefourunusa.blogspot.com/2016/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
<1% - https://www.scribd.com/document/368376838/Struktur-Modal
<1% -
https://id.123dok.com/document/eqo54o0y-analisis-struktur-modal-dan-pengaruhnya-t
erhadap-kinerja-perusahaan-studi-kasus-pada-pt-pupuk-iskandar-muda-aceh-utara.ht
ml
<1% -
http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/4846/06bab2_Jodhy%20Ang
ga%20Diputra_10090312238_skr_2016.pdf?sequence=6&isAllowed=y
<1% -
https://sharingpengetahuanbermanfaat.wordpress.com/2017/04/25/perkembangan-teo
ri-struktur-modal/
<1% - https://muhamadsaropi.blogspot.com/2015/05/keputusan-pendanaan.html
<1% -
https://www.anekamakalah.com/2013/01/makalah-lembaga-keuangan-syariah.html
<1% - https://panduanekonomi.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/sca-1/article/viewFile/936/pdf_143
<1% -
https://badan-badankerjasamainternational.blogspot.com/2011/11/asian-development-
bank-adb.html
<1% - http://repository.unpas.ac.id/32780/3/BAB%20II.pdf
<1% -
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/kehidupan-politik-pada-masa-demokrasi-ter
pimpin
<1% - https://informasiakuntansi.blogspot.com/
<1% -
https://apridarinaldo.files.wordpress.com/2016/09/pengujian-pecking-order-theory-pad
a-nbfi.pdf
1% - http://repository.unpas.ac.id/13541/5/BAB%20II.pdf
<1% - https://ramasurayuda86.blogspot.com/2011/07/
<1% - https://jagoakuntansi.com/2016/12/20/struktur-modal/
<1% -
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a96d094
7c6478e525e/2017/08/Jurnal-1-PDF.pdf
<1% - https://nathapintar.blogspot.com/2011/02/analisis-faktor-faktor-yang.html
<1% - https://manajemenringga.blogspot.com/2011/01/skripsi-analisis-pengaruh.html
<1% - https://www.gurupendidikan.co.id/akuntansi-aktiva-adalah/
<1% -
https://yuriaiuary.blogspot.com/2013/09/fungsi-dan-peranan-manajemen-keuangan.ht
ml
<1% -
http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/808/06bab2_nasihatun_1009
0311091_skr_2015.pdf?sequence=6&isAllowed=y
<1% -
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/cd58c858094b9fb9a9d28bac22b
ace2f.pdf
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/4255/6/BAB%20II.pdf
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3049/Bab%202.p
df?sequence=7
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/5256/4/BAB%20II.pdf
<1% - https://www.akseleran.co.id/blog/macam-macam-aset/
<1% - https://dwi-chuichi.blogspot.com/2014/01/anggaran-utang.html
<1% -
https://ekonomi-sosiologi-geografi.blogspot.com/2015/11/pengertian-komponen-kom
ponen-neraca.html
<1% -
https://infodanpengertian.blogspot.com/2018/02/pengertian-aktiva-tetap-menurut-par
a.html
<1% - http://repository.unpas.ac.id/27291/5/BAB%202.pdf
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/search?scope=&order=DESC&rpp=100&sort_b
y=0&page=30&query=Nugroho+J.+Setiadi&etal=0
<1% -
https://www.slideshare.net/hasnamudiarti/04-ramalan-dan-perencanaan-keuangan
<1% - https://jurnal.unpand.ac.id/index.php/AKS/article/download/199/195
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/4192/3/Artikel%20Ilmiah.pdf
<1% -
https://mafiadoc.com/jurnal-keuangan-dan-perbankan_59c0fed91723dde21069fa2d.ht
ml
<1% - https://id.scribd.com/doc/315454221/AR-OCBC-NISP-2015
<1% -
https://id.123dok.com/document/dy4jw99y-analisis-kinerja-keuangan-dengan-menggu
nakan-rasio-likuiditas-pada-pt-bank-negara-indonesia-persero-tbk.html
<1% -
https://id.123dok.com/document/qogg8jjz-analisis-rasio-laporan-keuangan-untuk-meni
lai-kinerja-keuangan-pt-mayora-indah-tbk-periode-2014-2016-stie-widya-wiwaha-repo
sitory.html
<1% - https://rikaramlawati.blogspot.com/2016/04/rasio-aktivitas.html
<1% - https://ovianasakti.blogspot.com/2014/04/analisis-likuiditas.html
<1% -
https://simba-corp.blogspot.com/2019/04/makalah-analisis-laporan-keuangan-rasio.ht
ml
<1% - http://repository.unpas.ac.id/37283/6/bab%20II.doc
<1% -
https://id.123dok.com/document/ydxekjjz-bab-ii-landasan-teori-a-landasan-teori-peng
aruh-likuiditas-profitabilitas-dan-rasio-pasar-terhadap-harga-saham-pada-perusahaan-
sub-sektor-hotel-restoran-dan-pariwisata-yang-terdaftar-di-bei-tahun-2012-2016-umby
-repository.html
<1% - http://jurnal.pnj.ac.id/index.php/acc/article/download/1310/1056
<1% - https://oky-d-ace.blogspot.com/2014/06/
<1% - https://www.academia.edu/12642102/rasio_likuiditas
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/2114/4/BAB%20II.pdf
<1% - https://jibonk168.blogspot.com/2011/05/analisis-rasio-keuangan.html
<1% -
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a96d094
7c6478e525e/2017/08/E-JURNAL-JAMIAH.pdf
<1% - http://repository.unpas.ac.id/32200/4/BAB%20II.pdf
<1% - https://plj.ac.id/ojs/index.php/jrakt/article/download/224/183
<1% - https://docplayer.info/92257-Bab-ii-tinjauan-pustaka.html
<1% -
http://digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi-3347-BABII.pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/323576153_PENGARUH_TINGKAT_PERTUMBU
HAN_STRUKTUR_AKTIVA_PROFITABILITAS_DAN_LIKUIDITAS_TERHADAP_STRUKTUR_MO
DAL_PERUSAHAAN_PERTAMBANGAN_DI_BEI
<1% - https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/viewFile/13152/12737
<1% - http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/SNU/article/download/2501/1974
<1% -
https://www.ingentaconnect.com/content/doaj/23028556/2018/00002018/00000001
<1% - http://eprints.dinus.ac.id/22715/3/jurnal_19646.pdf
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/2258/1/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf
<1% - http://repository.unair.ac.id/view/thesis_type/skripsi/Akuntansi/2017.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/41679/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/78031552.pdf
<1% - https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/accounting/issue/view/378
<1% - https://id.scribd.com/doc/76690538/abstrak2008
<1% - https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/viewFile/593/536
<1% - http://eprints.undip.ac.id/38925/1/HIDAYAT.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/lzg4k5nz-pengaruh-profitabilitas-ukuran-perusahaan-
dan-kepemilikan-manajerial-terhadap-nilai-perusahaan-dengan-pengungkapan-corpor
ate-social-responsibility-sebagai-variabel-moderasi-studi-empiris-pada-perusahaan-ma
nufaktur-yang-terdaftar-di-bursa-efek-indonesia.html
<1% -
http://docplayer.info/67835-Skripsi-pengaruh-motivasi-berprestasi-dan-cara-belajar-teh
adap-prestasi-belajar-siswa-kelas-x-program-otomotif-smk-satya-karya-karanganyar-ta
hun.html
<1% - https://jurnal.unpand.ac.id/index.php/AKS/article/download/599/583
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/11/1/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf
<1% - https://jojonomic.com/blog/activity-based-costing/
<1% - http://eprints.ums.ac.id/36038/9/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% - https://konsultasiskripsi.com/category/manajemen/page/18/
<1% - https://kosasihade75.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - http://digilib.unila.ac.id/1747/42/BAB%20III.pdf
<1% - http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.01.0201.pdf
<1% - http://kc.umn.ac.id/5608/1/BAB%20III.pdf
<1% -
https://www.sahamok.com/perusahaan-publik-terbuka-tbk-emiten-bei-bursa-efek-indo
nesia/
<1% - https://www.scribd.com/document/363456627/13-11-PB
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/1086/4/Bab%203.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/nq7l97oy-pengaruh-volume-penjualan-saham-dan-tin
gkat-suku-bunga-sbi-terhadap-harga-saham-pada-perusahaan-manufaktur-subsektor-
makanan-dan-minuman-yang-terdaftar-pada-bei-periode-2011-2015.html
<1% -
https://cingkrangoke.blogspot.com/2017/01/populasi-sampel-dan-teknik-sampel.html
<1% - http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.02.0082.pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/334277076_Pengaruh_Current_Ratio_Dan_Deb
t_To_Equity_Ratio_Terhadap_Profitabilitas_Dengan_Intellectual_Capital_Sebagai_Pemode
rasi
<1% - http://www.ultrajaya.co.id/uploads/ULTJ-FS-Q2-2019.pdf
<1% - http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_te_023216_chapter3.pdf
<1% - http://repositori.usu.ac.id/feed/rss_1.0/123456789/202
<1% - http://repository.fe.unj.ac.id/3355/5/Chapter3.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/9301/113/BAB%20IV.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/yn66w2kq-perusahaan-perbankan-yang-terdaftar-di-
bursa-efek-indonesia-2012-2016.html
<1% -
https://skripsi-konsultasi.blogspot.com/2019/04/uji-normalitas-skripsi-dan-tesis_26.html
<1% - http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_l5151_045912_chapter3.pdf
<1% - https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/download/19665/19250
<1% - http://digilib.unila.ac.id/12334/18/BAB%20III.pdf
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/725/7/10510112%20Bab%203.pdf
<1% -
https://www.slideshare.net/aldyforester1/panduan-lengkap-analisis-statistika-dengan-a
plikasi-spss
<1% - https://www.slideshare.net/Uofa_Unsada/2011420025-ervina-yulia-candra
<1% -
http://repository.unika.ac.id/16524/4/13.60.0027%20Andika%20Supra%20Nathaniel%20
%284.5%25%29.BAB%20III.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/18221/4/05._BAB_III.pdf
<1% - http://kc.umn.ac.id/47/3/BAB%20III.pdf
<1% -
https://docplayer.info/84545579-Pengaruh-kompetensi-independensi-dan-profesional-
auditor-terhadap-kualitas-audit.html
<1% -
http://repository.uinbanten.ac.id/1709/5/BAB%20III%20Metodologi%20Penelitian.pdf
<1% - http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/FIPA/article/download/249/230
<1% - http://eprints.umm.ac.id/38899/4/BAB%20III.pdf
<1% - http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_spak_0607971_chapter3.pdf
<1% -
https://konsultanspss.blogspot.com/2016/02/uji-asumsi-klasik-konsultan-spss-olahdata.
html
<1% - http://digilib.unila.ac.id/11972/127/BAB%20III.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/36382/7/BAB%20III.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/3971/18/BAB%20III.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/ky6n9ooz-pengaruh-pertumbuhan-rasio-keuangan-te
rhadap-pertumbuhan-laba-dengan-ukuran-perusahaan-dan-kepemilikan-manajerial-se
bagai-variabel-moderating-pada-perusahaan-perkebunan-yang-terdaftar-di-bei-dan-bu
rsa-malaysia-periode-2012-2014.html
<1% - http://digilib.unila.ac.id/8097/16/BAB%20III.pdf
<1% -
http://repository.unika.ac.id/15212/5/13.30.0145%20Netty%20Hermawati%20Saputri%2
0BAB%20IV.pdf
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/835/7/11510096%20Bab%203.pdf
<1% - https://hery-susilo.blogspot.com/2013/06/
<1% - http://jab.polinema.ac.id/index.php/jab/article/download/294/pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/66531/14/NASKAH%20PUBLIKASI-12.pdf
<1% - http://repository.unib.ac.id/8130/1/IV,V,LAMP,II-14-ran.FE.pdf
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/3580/4/092411060_Bab3.pdf
<1% - https://rohmadyuliantoro.files.wordpress.com/2012/09/jurnal-tsalis.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/wye5vry7-pengaruh-good-corporate-governance-terh
adap-kinerja-perusahaan-pertambangan-yang-terdaftar-di-bei-periode-2010-2012.html
<1% - https://kalladaud.blogspot.com/2015/03/contoh-jurnal-bab-1-3-skripsi.html
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/198223842.pdf
<1% - https://mfjs-ums.blogspot.com/2012/06/analisis-regresi-linier-berganda.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/32078/4/BAB%20III.pdf
<1% - http://eprints.unpam.ac.id/1881/5/BAB%20IV.docx
<1% -
https://lesmaensahamolehjo.blogspot.com/2018/02/analisis-fundamental-sederhana-sa
ham.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/288135753/Dwi-Woro-Setiyoningrum-PDF
<1% -
https://id.123dok.com/document/z3g73rmy-prosiding-pertanian-2017-cover.html
<1% - http://repository.unib.ac.id/8201/2/IV%2CV%2CLAMP%2CI-14-ris-FE.pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/307755447_FAKTOR_PENENTU_STRUKTUR_M
ODAL_STUDI_EMPIRIK_PADA_PERUSAHAAN_MULTIFINANSIAL
<1% - http://dssa.co.id/images/b_financial_report/financial_report9.pdf
<1% -
https://cacingkurcaci.blogspot.com/2017/02/pemeriksaan-kas-dan-setara-kas.html
<1% - https://smartaccounting.files.wordpress.com/2011/03/rini.pdf
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/60284/Appendix.pdf;sequence=
1
<1% - https://www.scribd.com/document/287058146/Proposal-Akuntansi
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/329879554_Analisis_Pengaruh_NPF_Pembiaya
an_Mudharabah_dan_NPF_Pembiayaan_Musyarakah_Terhadap_Profitabilitas_ROA
<1% -
https://id.123dok.com/document/lzgmxd2z-analisis-pengaruh-kinerja-keuangan-terhad
ap-harga-saham-perusahaan-restoran-hotel-pariwisata-dan-transportasi-yang-terdaftar
-di-bei-2009-2011.html
<1% - http://www.masabas.com/2016/09/contoh-skripsi-bab-iv-hasil-penelitian_3.html
<1% - http://repository.umrah.ac.id/416/1/Jurnal_100462201166_Sri_Utami.pdf
<1% - https://www.skripsibisa.com/2018/06/tutorial-uji-heteroskedastisitas-spss.html
<1% - https://www.spssindonesia.com/2017/03/uji-heteroskedastisitas-scatterplots.html
<1% -
http://fe.unisma.ac.id/MATERI%20AJAR%20DOSEN/EKOMETRIK/AriRiz/MA%20Uji%20A
utokorelasi.pdf
<1% - https://erlinaarikawati.blogspot.com/2016/08/regresi-dan-korelasi.html
<1% - http://repository.unib.ac.id/8180/1/IV,V,LAMP,I-14-hen-FE.pdf
<1% -
https://mafiadoc.com/pengaruh-persepsi-auditor-internal-atas-kode-etik-_5a170c53172
3dd162bda676b.html
<1% -
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/2863e4b55cc11552f17f77300f20
4429.pdf
<1% -
https://ekonomyslam.blogspot.com/2010/08/analisis-pengaruh-kesejahteran-karyawan.
html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/323255437_FAKTOR_DETERMINAN_PEMBENT
UK_STRUKTUR_MODAL_PADA_PERUSAHAAN_SEKTOR_FARMASI_PERIODE_2012-2016
<1% -
https://www.academia.edu/9657752/ANALISIS_PERTUMBUHAN_ASET_RISIKO_BISNIS_D
AN_PROFITABILITAS_YANG_MEMPENGARUHI_STRUKTUR_MODAL_PERUSAHAAN_INDU
STRI_JASA_YANG_TERDAFTAR_PADA_BURSA_EFEK_INDONESIA_PERIODE_2009-2013_ST
UDI_KASUS_PADA_SEKTOR_RESTAURANT_HOTEL_AND_TOURISM_1
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/324832329_Pengaruh_Profitabilitas_Ukuran_P
erusahaan_Struktur_Aset_Risiko_Bisnis_dan_Likuiditas_pada_Struktur_Modal
<1% - http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/ekonomi/article/download/3573/5329
<1% -
https://www.academia.edu/19635325/_Pengaruh_Kebijakan_Deviden_Ukuran_Perusahaa
n_Profitabilitas_Likuiditas_dan_Petumbuhan_Penjualan_Terhadap_Kebijakan_Hutang_Pad
a_Perusahaan_Makanan_dan_Minuman_yang_Terdaftar_di_Bursa_Efek_Indonesia_Periode
_2009-2012_
<1% - http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/5485
<1% - https://bankislam-ghazali76.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% -
http://repository.ump.ac.id/7496/3/BAB%20II_DINO%20JUNIAWAN%20TRI%20PUTRA_
MANAJEMEN%2718.pdf
<1% -
http://digilib.unila.ac.id/28187/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
<1% -
https://mafiadoc.com/pengaruh-rasio-likuiditas-profitabilitas-dan-_5a3155bc1723dd96f
651aa38.html
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/1790/1/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf
<1% -
https://budipratiko9.blogspot.com/2013/11/manajemen-keuangan-perusahaan.html
<1% - https://konsultasiskripsi.com/tag/judul-manajemen/page/15/
<1% - http://digilib.unila.ac.id/8090/3/Bab%20II.pdf
<1% - http://ejournal.stiedewantara.ac.id/index.php/001/article/download/62/52
<1% - http://digilib.unila.ac.id/10660/14/JURNAL.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/myjog26z-analisis-pengaruh-mekanisme-corporate-g
overnance-terhadap-manajemen-laba-studi-empiris-perusahaan-sektor-perbankan-yan
g-terdaftar-di-bei.html
<1% - http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/AKS/article/download/199/195
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/1980/1/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf
<1% - https://id.scribd.com/doc/230183873/2585-4732-1-SM
<1% - http://riset.unisma.ac.id/index.php/jrm/article/download/1262/1262
<1% - http://eprints.ums.ac.id/73269/16/NASKAH%20PUBLIKASI%20ISI%20e.pdf
<1% -
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a96d094
7c6478e525e/2015/08/JURNAL-SKRIPSI-RATIH-pdf.pdf
<1% - https://kikimariki.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/2769/1/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf
<1% -
http://www.stiekhad.ac.id/wp-content/uploads/2017/12/Jurnal-Melati-Volume-28-Nom
or-1-1.pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/58568/1/jurnal_lia_setiyawati_indonesia.pdf
<1% - https://kampoengakuntansi.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - http://a-research.upi.edu/skripsilist.php?export=word
<1% - http://eprints.ums.ac.id/72662/1/NASPUB.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/q51j253y-pengaruh-kebijakan-dividen-struktur-aset-p
rofitabilitas-dan-ukuran-perusahaan-terhadap-kebijakan-hutang-study-pada-perusahaa
n-lq-45-yang-terdaftar-di-bei-tahun-2011-2015-perbanas-institutional-repository-2.htm
l
<1% -
https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/gateway/plugin/WebFeedGatewayPlugin/rss2
<1% - https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1115251104-2-BAB%20I.pdf
<1% - https://id.scribd.com/doc/289190264/WIDYADARI-APRIL-2014
<1% - http://repository.ump.ac.id/7579/3/IRGI%20MAELANI%20....%20BAB%20II.pdf
<1% -
https://id.scribd.com/doc/295774782/Unud-79-1104976961-Disertasi-Ni-Putu-Nina-Eka
-Lestari-1090671010
<1% -
https://kikimariki.blogspot.com/2008/12/manajemen-keuangan-struktur-modal.html
<1% - http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/benefita/article/download/3173/1109
<1% -
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/5111/2/COVER_BAB%20I_BAB%20V_DAFTAR%20P
USTAKA.pdf
<1% -
https://bappenas.go.id/files/3413/5185/1850/rencana-pembangunan-jangka-panjang-n
asional-tahun-2005-20025.doc
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/334275314_Pengaruh_Pemberian_Employee_S
tock_Option_Plan_ESOP_pada_Kinerja_Perusahaan_dan_Implikasinya_Terhadap_Nilai_Per
usahaan
<1% -
https://id.scribd.com/doc/266640766/Pengaruh-Jumlah-Kredit-Yang-Diberikan-Dan-Tin
gkat-Likuiditas-Terhadap-Profitabilitas-Perusahaan-Perbankan-Yang-Terdaftar-Di-Bursa
-Efek-Indonesia

Anda mungkin juga menyukai