Anda di halaman 1dari 16

B.

MATERI PELATIHAN

PENGENALAN ROKET
1. Pendahuluan

Roket berasal dari bahasa Italia Rocchetta (yaitu sekering kecil), nama petasan
kecil yang diciptakan oleh artificer Italia Muratori di 1379. Roket merupakan wahana
luar angkasa, peluru kendali, atau kendaraan terbang yang menghasilkan dorongan
melalui reaksi pembakaran dari mesin roket. Dorongan ini terjadi karena reaksi cepat
pembakaran/ledakan dari satu atau lebih bahan bakar yang dibawa dalam roket.

Definisi roket juga digunakan pada mesin roket, yakni mesin yang membawa
bahan bakar dan pembakarnya sendiri. Roket terdiri dari berbagai bagian yang
menyertainya yaitu:

a. Hidung (Nose)

Bagian paling depan yang biasanya diisi hulu ledak muatan ilmiah atau peralatan
indera/kendali Tabung silindris (cylinder) Badan utama roket yang biasanya diisi
bahan bakar dan peralatan bakarnya.

b. Ekor (Tail)

Bagian paling belakang berisi saluran sumber pembakaran (nozzle) dan mekanisme
pengendalian.

c. Sirip (Fin/Stabilizer)

Alat kendali aerodinamik, yang berfungsi sebagai pemberi kemudi maupun


kestabilan saat di udara.

2. Sejarah Roket

Roket pertama kali dibuat di China pada


abad 13. Semula roket hanya digunakan untuk
meluncurkan kembang api ke udara pada
perayaan-perayaan hari besar. Namun dalam
perkembangannya, roket digunakan manusia

Gambar 1
Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air
______________________ 1
sebagai senjata perang untuk membawa bahan-bahan peledak dan diarahkan ke arah
musuh.

Roket modern bermula ketika Robert Goddard meletakkan corong de Laval


pada kamar pembakaran mesin roket, menggandakan daya dorong dan meningkatkan
keeffisen, membuka kemungkinan kepada perjalanan vertikal ke angkasa. Teknik ini
kemudiannya digunakan pada roket V-2, dirancang oleh Wernher Von Braun yang
menjadi pemain utama dalam memajukan roket modern. V2 digunakan secara luas
oleh Adolf Hitler dalam fase akhir Perang Dunia II sebagai senjata teror kepada
penduduk Inggris, setiap peluncuran yang berhasil menjulang tinggi ke angkasa
menandai awal Zaman Angkasa.

3. Roket Dalam Militer

Dalam istilah militer, Roket merujuk kepada bahan peledak berpendorong tanpa
alat pengendali. Roket ini bisa diluncurkan oleh pesawat penyerang darat (roket udara
ke permukaan), ditembakkan dari permukaan(darat/laut) ke sasaran di udara (darat ke
udara), atau bisa ditembakkan dari permukaan (darat/laut) ke tempat lain.

Jika roket dikendalikan dari jauh, roket berfungsi sebagai Peluru Kendali
(Rudal), kemungkinan mengenai sasaran lebih besar. Saat perang Vietnam, terdapat
juga roket darat-udara tanpa kendali, dibuat untuk menyerang formasi pesawat.

Gambar 2

Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air


______________________ 2
Selain untuk perang, roket juga digunakan untuk kursi penyelamat, kendaraan
peluncur untuk Satelit buatan, kendaraan luar angkasa, dan untuk melakukan
penelitian ruang angkasa.

Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air


______________________ 3
FISIKA ROKET AIR
1. Tekanan Sebagai Penggerak Utama Roket

Secara sederhana, roket merupakan ruang yang melingkupi sebuah gas yang
bertekanan. Sebuah lobang kecil terbuka di sebuah ujung ruang menjadikan gas bisa
keluar. Sehingga saat terjadi pelepasan gas tersebut, semburan gas mendorong ke
arah yang berlawanan.

Contoh sederhana yang bagus


adalah balon (gambar 3). Udara di dalam
balon ditekan oleh dinding balon. Udara
dalam balon sebaliknya menekan kembali
sehingga terjadi keseimbangan tekanan.
Saat nozzle (katup) dilepas, udara keluar
melalui nozzle ini dan balon terdorong ke
arah yang berlawanan.  Gambar 3

2. Hukum Newton III, Gaya Aksi Setara Dengan Gaya Reaksi

Pada peluncuran roket, Hukum Fisika tentang gerak sangat mempengaruhi


roket. Hukum Newton Ketiga tentang gerak memenuhi kriteria gerak roket. 

“Setiap ada gaya aksi selalu terdapat gaya reaksi yang berlawanan arah
dan besarnya sama dengan gaya tersebut”.

Dalam peluncuran roket, gaya menjadi seimbang


dan tak seimbang setiap waktu, kecuali saat sebelum
peluncuran. Peluncur mendorong roket naik saat
gravitasi berusaha menariknya ke bawah. Semburan dari
roket menjadikan ketidak seimbangan gaya sehingga
roket bergerak ke atas. Hukum ketiga dari gerak Newton
di atas merupakan gaya aksi dan reaksi yang selalu
terjadi saat peluncuran roket berlangsung (gambar 4).
Saat semburan dan bahan bakar roket habis, roket mulai
melambat dan mencapai titik tertinggi peluncuran,
kemudian jatuh kembali ke bumi.

Gambar 4
Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air
______________________ 4
3. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Gerak Dan Lintasan Roket

Idealnya lintasan gerak roket adalah


berbentuk parabola. Jika ditinjau sebuah
bola kecil yang ditembakkan miring
terhadap tanah, maka lintasan gerak bolah
yang terjadi adalah berbentuk parabola.
Dengan anggapan bahwa gesekan udara
dan hambatan lainnya diabaikan.

Jika sebuah roket air ditembakkan


dengan sudut tertentu, maka semburan air
mendorong roket naik ke atas sampai
dicapai puncak lintasan. Jika posisi pusat
massa roket tersebut tepat seimbang, maka
roket meluncur secara seimbang dan bisa
mencapai titik terjauh hampir ideal. Gambar 5

OPTIMALISASI PELUNCURAN ROKET AIR


Beberapa hal yang mempengaruhi gerak roket antara lain:
 Bentuk hidung roket, idealnya adalah
berbentuk kerucut gemuk (gambar 6). Untuk
roket air, massa pemberat di hidung roket juga
mempengaruhi posisi pusat massa roket air
secara keseluruhan.

 Sirip penyeimbang, idealnya adalah bentuk


yang tidak menghambat udara, sehingga tidak
berputar saat meluncur.

 Pusat gravitasi roket, idealnya di atas pusat Gambar 6


semburan.

Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air


______________________ 5
 Pusat semburan tekanan, idealnya berada di atas nozzle yang ukuran
lobangnya tidak terlalu besar maupun kecil sekali.

 Sudut peluncuran mempengaruhi tinggi, jangkauan dan kecepatan roket.

Gambar 7

Saat diluncurkan, bentuk lintasan roket tidak ideal sebagaimana gambar di atas.
Bentuk umum lintasan roket adalah seperti (gambar 8) berikut:

Gambar 8. Lintasan Roket Air Secara Umum

Saat tekanan udara dan semburan air habis, maka roket tidak lagi naik ke atas,
namun bergerak meluncur seimbang sebanding dengan posisi pusat massa

Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air


______________________ 6
roket yang kosong. Adanya hambatan dan kestabilan roket menjadikan
lintasannya tidak berbentuk parabola ideal.

Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air


______________________ 7
PEMBUATAN ROKET AIR
A. Alat dan Bahan untuk membuat roket air

1) Tabel 1. Alat yang diperlukan:

No. Nama Alat Jumlah Kegunaan

Untuk memotong isolatif dan


1 Gunting 1 buah
merapikan potongan
Untuk memotong bagian yang
2 Cutter 1 buah panjang dan lurus (sirip, bagian
bawah botol)
Untuk mengukur dan
3 Mistar 1 buah
meluruskan potongan sirip
Untuk membuat pola garis,
4 Spidol/Pensil 1 buah
terutama pada sirip
Untuk saluran keluarnya air dan
5 Nozzle 1 buah
udara saat peluncuran roket

2) Tabel 2. Bahan yang diperlukan:

No. Nama Bahan Jumlah Kegunaan

 1 buah untuk bagian atas roket


Botol minuman (hidung)
1 berkarbonase ukuran 2 buah  1 buah untuk bagian bawah roket
1,5 L (vessel), tidak boleh ada
kebocoran
 1 gulung lakban, sebagai perekat
Perekat/isolatif/ bagian atas dan bawah roket
2 2 gulung
lakban/dubletip  1 gulung doubletip, sebagai
perekat sirip ke badan roket

Plastisin/Lilin mainan Untuk pemberat pada bagian hidung


3 500 gram
(tanah liat) roket

Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air


______________________ 8
B. LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT ROKET AIR

1) Pembuatan Bagian Atas Badan Roket (Hidung/Nose):

a. Ambil 1 buah botol minuman bersoda


ukuran 1,5 L
b. Potong dengan cutter bagian bawah
botol (umumnya ada batas garisnya)
c. Rapikan potongan dengan gunting
(gambar 9)

Dipotong dan dipisahkan

Gambar 9

2) Pembuatan Bagian Pemberat Roket (di ujung hidung roket):

a. Buka tutup botol bagian atas (hidung)


roket yang telah dipotong bawahnya Plastisin

b. Masukkan pemberat/plastisin sampai


melalui leher botol sampai ke luar tutup

c. Rapikan plastisin sehingga bentuknya


Simetri dan mengikuti bentuk leher botol
(gambar 10)

Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air


______________________ 9
Gambar 10

Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air


______________________ 10
3) Pembuatan Bagian Bawah Badan Roket:
a. Bagilah lingkaran badan bawah roket
menjadi 3 bagian (120o) atau menjadi
4 bagian (90o), kemudian buat garis
15 cm searah hidung roket dengan
menggunakan spidol (gambar 11)
b. Pada garis yang dibuat, tempelkan
doubletip pada ketiga garis
(untuk 4 sirip dibuat 4 garis)
Gambar 11

4) Pembuatan Sirip Roket (Fin):


Ada beragam bentuk sirip roket,
seperti: Segitiga/delta, setengah
lingkaran, jajaran genjang, trapesium
dan lainnya (Gambar 12).
Keseimbangan peluncuran roket
sangat dipengaruhi kokoh, luas dan
seimbangnya posisi antar sirip roket.

Gambar 12

Langkah Pembuatan Sirip Roket (Segitiga):


2 cm 10 cm
a. Siapkan bahan polyform (gambar 13)
dengan ukuran 12 cm x 17 cm
(garis titik-titik berarti dipotong)
b. Potonglah secara diagonal, 15 cm

sehingga terbentuk 2 segitiga


c. Pinggiran selebar 2 cm digunakan 15 cm

untuk lipatan sirip roket,


2 cm
berguna untuk merekatkan sirip
ke badan roket 2 cm
2 cm
Gambar 13
Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air
______________________ 11
d. Sayat pinggiran 2 cm (garis putus),
seperti gambar 4 kemudian lipat
secara bersilangan (gambar 14)

15 cm

2 cm 10 cm

Gambar 14

e. Rekatkan sirip seperti gambar 15


di samping, minimal 3 buah
Posisi 3 Sirip
dengan posisi/jarak seimbang

Sirip/Fin

Gambar 15a

Posisi 4 Sirip

Gambar 15
Gambar 15b

Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air


______________________ 12
5) Menggabungkan Bagian Hidung Plastisin

dan Bawah Roket:

a. Ambil bagian atas/hidung roket

b. Bagian yang dipotong disambungkan


dengan bagian atas botol seperti
gambar 16
Isolatif

c. Ambil lakban/perekat untuk


menyatukan kedua botol

d. Periksa jangan sampai ada


Sirip
kebocoran pada sambungan

Nozzle
Gambar 16

Gambar 15

6) Pemasangan Nozzle (Saluran Keluar Air dan Udara):


a. Ganti tutup botol dengan nozzle yang tersedia (gambar 17)
b. Periksa karet nozzle agar saat peluncuran jangan sampai bocor

Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air


______________________ 13
c. Putar nozzle sampai tertutup rapat

7) Data Hasil Percobaan Peluncuran

Untuk mendapatkan hasil percobaan dan karakteristik roket air yang


dibuat, diperlukan data hasil percobaan peluncuran roket air:

Tabel 3. Data Untuk Percobaan Peluncuran

Sudut Volume Tekanan Lama


Jangkauan
No. peluncuran Air Udara Peluncuran
(m)
(o) (mL) (psi) (s)
1. 30o 500 40 ……..…….. ……………
2. 30o 500 50 …............ …………..

3. 30o 500 60 …............ …………..

4. 30o 500 70 …............ …………..

5. 30o 500 80 …............ …………..

Data untuk percobaan peluncuran dapat pula diambil untuk sudut


peluncuran yang berbeda, misalnya: 45 o, 60o dan 75o serta volume air yang
berbeda pula.

8) Membuat Kesimpulan Percobaan Peluncuran

Berdasarkan data data yang diperoleh, buatlah beberapa kesimpulan


anda. Ini penting untuk keputusan saat kompetisi dilaksanakan.

Kesimpulan:
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................

Saran:
.................................................................................................................

Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air


______________________ 14
.................................................................................................................
.................................................................................................................

PELUNCUR ROKET

Dalam modul ini tidak dimuat cara pembuatan peluncur roket air. Peluncur
roket bisa dirakit sendiri ataupun dibeli. Beberapa peluncur roket air yang
umumnya dipakai adalah: Peluncur tipe selang-kopler (gambar 16a), dual
klep-kopler (gambar 16b), dan tipe Marsiano (gambar 16c).

Tabel 4. Perbandingan 3 tipe peluncur roket air

Dari tabel di atas, tipe Marsiano dapat diandalkan sebagai peluncur roket air
yang terbaik.

Gambar 16a Gambar 16c


Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air
Gambar 16b
______________________ 15
DAFTAR BACAAN:
Aldino Adry Baskoro (2010). Panduan Lengkap Membuat Roket Air.
Online: www.langitselatan.com (diakses pada Oktober 2013)

Direktorat pendidikan menengah kejuruan (2008). Teknik Penyusunan


Modul. Jakarta: Kemendiknas.

http://engineeringtown.com (diakses pada Oktober 2013)


http://id.wikipedia.org/wiki/Roket (diakses pada Oktober 2013)
http://inventors.about.com/ (diakses pada Oktober 2013)

Pandapotan Harahap: Modul Pembuatan Roket Air


______________________ 16

Anda mungkin juga menyukai