Anda di halaman 1dari 2

RESENSI BUKU “GIBRAN DIRGANTARA”

IDENTITAS BUKU
Judul buku : Gibran Dirgantara
Penulis : Falistiyana
Penyunting : Zafira Salsabila
Perancang Sampul : Wirawinata
Penata Letak : DewickeyR
Penyelaras Akhir : Alifianisa Andary
Penerbit : Loveable × Romancious 
Tahun terbit : 2021
Cetakan : Cetakan pertama,Oktober 2021
Tebal Buku : 348 halaman
Nomor ISBN : 978-623-310-032-8

Gibran Dirgantara adalah cerita yang mengisahkan tentang asmara cinta anak SMA
yang bergenre fantasi romantis. Cerita Gibran Dirgantara ini awalnya merupakan cerita di
sebuah aplikasi bernama Wattpad yang ditulis oleh akun @Fafayy_. atau asli Falistiyana dan
dibaca oleh jutaan orang hingga dilirik oleh penerbit dan dijadikan novel pada bulan Desember
2021 oleh penerbit Loveable Romancious. Novel ini bahkan merupakan novel best seller di
Gramedia.Cerita Gibran Dirgantara juga merupakan sebuah sekuel dari sebuah cerita yang
berjudul Argantara yang di mana merupakan sebuah cerita pertama yang ditulis oleh
Falistiyana. Cerita argantara juga sudah menjadi novel dan menjadi novel best seller di
Gramedia, bahkan cerita ini sudah menjadi sebuah film dan tayang di bioskop pada tanggal 29
Desember 2022.

Gibran Dirgantara dengan segala keanehan dan keusilannya, Gibran ini sering gonta-
ganti pacar. Bagi dia satu pacar saja tidak cukup, bahkan Gibran sampai dapat julukan Playboy
sejati. Namun semuanya berubah karena seorang Abel atau bernama lengkap Azura Arabela
atau yang akrab dipanggil Abel itu merupakan gadis dengan paras yang cantik natural, dengan
wajah polos tanpa polesan make-up sedikit pun. Abel bertubuh cukup pendek dengan hanya
memiliki tinggi 155 cm. Hal ini membuat siapa pun yang melihatnya akan mengira bahwa gadis
itu masih SMP, padahal ia sudah kelas 12 SMA. Abel bisa masuk ke SMA Galaksi yang
merupakan SMA swasta dengan sejuta kelebihan melalui jalur beasiswa.Abel memiliki teman
dekat bernama Mori, cewek yang memiliki segala sikap yang selalu membuat masalah atau
biang kerok. Abel juga suka merasa heran kenapa cewek menyebalkan itu bisa menjadi teman
dekatnya.

Abel bertemu dengan Gibran, karena Abel ditempatkan satu kelas bersamanya. Abel
menjabat sebagai pengurus kelas, yakni sebagai bendahara atau yang disebut sebagai rentenir
kelas. Abel tak segan-segan untuk menagih uang kas kepada si anak paling nakal di sekolah itu,
yang kerap kali menunggak untuk membayar uang kas. Bagi Gibran Dirgantara, adalah
kesenangan baginya untuk menggoda Abel, mengganggu Abel, dan menunggak uang kas.
Ternyata, kesenangannya itu bukan hanya didasari oleh sikap usilnya semata, melainkan karena
Gibran jatuh hati kepada Abel.
Gibran itu sering ganggu dan gombalin Abel, hingga tanpa sadar dia mulai jatuh cinta
pada Abel. Karena menurut dia,Abel itu orangnya sederhana dan ga menye-menye makanya dia
suka.Suatu ketika, saat Gibran dan Abel menjalin hubungan, badai besar menghantam hubungan
mereka.Banyak pengorbanan yang diberikan lakukan demi memperbaiki hubungannya dengan
Abel.Namun, Abel tetap enggan kembali pada Gibran, sampai akhirnya hal tidak terduga terjadi
kepada Gibran.
Novel ini sangat menarik dan mampu membangun karakter tokoh yang unik dan kuat.
Karakter para tokoh juga dinilai sangat menggambarkan macam-macam karakter anak SMA
yang kerap ditemui di suatu sekolah. Maka itu, hal ini membuat para pembaca merasa relevan
dengan kisah ini. Konflik yang diangkat dalam novel dengan total 200 halaman ini cukup
sederhana, tapi mampu menjadikan kisah ini menjadi menarik. Konflik yang sederhana ini juga
mampu membuat pembaca menemukan bahwa novel ini adalah novel yang ringan untuk
dibaca.Falistiyana menuliskan novel Gibran Dirgantara ini menggunakan bahasa non formal,
yakni bahasa ala remaja. Penggunaan gaya bahasa ini dinilai sesuai dengan kisah yang disajikan,
dan membuat kisah ini mudah untuk dimengerti.
Pemilihan kata dalam beberapa bagian dinilai kurang pas, sehingga menimbulkan
beberapa pembaca menjadi merasa bingung. Maka itu, ada beberapa bagian yang perlu dibaca
lebih dari sekali untuk dapat memahami artinya. Meski begitu, novel ini masih nyaman untuk
dibaca.
zCerita atau novel ini lebih cocok dibaca oleh anak-anak remaja umur 13+, karena
cerita ini bertemakan tentang kisah asmara anak remaja SMA. Menurut saya, kalau mau
membaca novel ini lebih bagus saat waktu liburan sekolah atau saat waktu senggang.

Anda mungkin juga menyukai