Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN ASET

Disusn dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Aset


Dosen Pengampu: Maskupah, M.Ak

Disusun oleh kelompok: 3

Baknopi NIM:403.2021.015
Ewit NIM:403.2021.014

SEMESTER IV

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN
SAMBAS
2023 M/ 1444 H
A. Pendahuluan
Aset berasal dari asset (bahasa Inggris) dalam bahasa Indonesia
dikenal dengan istilah “kekayaan”. Aset adalah segala sesuatu yang
memiliki nilai ekonomi yang dapat dimiliki baik oleh individu,
perusahaan, maupun dimiliki pememrintah yang dapat dinilai secara
finansial. Bagi perusahaan berorientasi laba, asaet ini diharapkan
menghasilkan arus kas bersih dimasa yang akan datang. Nilai kini dari
aliran kas bebas dimasa yang akan datang akan menghasilkan nilai
aset. Tetap bagi organisasi pemerintah yang bertujuan bukan laba,
melainkan menyediakan layanan itulah yang menujukkan nilainya. Ini
adalah konsep dasar dari manajemen aset. Setiap organisasi, baik
pemerintah, swasta, sebuah rumah tangga, maupun indivivu tentu
memiliki indivivu tentu memiliki aset. Pengertian asaet yang dalam
bahasa indonesia dikenal dengan istilah “kekayaan” atau ada yang
menyebut asset, atau real property.
Ketiga istilah ini memiliki arti sama serta telah umum diungkapkan
dan didengar oleh masyarakat kita dalam kehidupan sehari-hari. Kata
real property sering kali melekat dengan istilah lain, yaitu real estate.
Aset (asset) adalah barang yang dalam pengertian hukum disebut benda
serta terdiri atas benda tidak bergerak dan benda bergerak, baik yang
berwujud (tangibel) maupun yang tidak berwujud (intangibel) yang
tercakup dalam aktiva/kekayaan atau harta kekayaan dari suatu
instansi, organisasi, badan usaha, ataupun individu perorangan.
Dengan demikian, aset merupakan sumber daya yang memiliki
nilai ekonomi, komersial, tukar, atau nilai sosial masyarakat,
perorangan, serta organisasi swastaManajemen aset merupakan suatu
ilmu yang dibutuhkan bagi setiap entisitas/instansi/organisasi. Dengan
demikain penerapan manajemen aset maka setiap entitas bagi
memanfaatkan aset yang mereka miliki dengan optimal/sesuai dengan
tupoksinya.
B. Pengertian Manajemen Aset
Menurut Hariyanto pengelolaan aset adalah kegiatan mengelola
suatu barang yang dimiliki mulai dari perencanaan, pengadaan, operasi
dan pemeliharaan seta penghapusan. Berdasarkan pada Departemen of
Threasury and Finance, bahwa pengertian manajemen aset adalah
proses pengelolaan suatu barang yang memiliki nilai dan manfaat lebih
dari 1 tahun yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.
Pemerintah South Australia mendefinisika manajemen aset sebagai
“ a process to manage demand and guide acqusition, use and disposal
of assets to make the most of their services delivery potential, and
manage risks and costs over their entier life”, yang artinya proses
untuk mengelola permintaan dan akuisisi panduan, penggunaan dan
penjualan aset untuk memanfaatkan potensi layanan, dan mengelola
risiko dan biaya seumue hidup aset.
Sedangkan definisi lain dari manajemen aset menurut Danylo dan
Lemer adalah “ a methodologi to efficientiy and equitabely allocate
resources amongst valid and competing goals and objectives” , yang
atinya sebuah metodologi efisien dan mengalokasikan sumber daya
secara adil untuk mencapai tujuan dan ssaran.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
manajemen aset adalah kegiatan pengelolaan suatu barang yang
memiliki nilai dan manfaat yang bisa digunakan untuk mendukung
dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapakan sebelumnya.
Dalam melakukan pengelolaan aset tiap prosess atau fungsi yang
ada harus dilakukan pengawasan selama suatu organisasi atau
Kementrian/Lembaga. Pengawasan pengelolaan aset yang dimiliki
selama umur ekonomis, bertujuan untuk tetap menjaga aset agar dapat
membantu proses pencapaian tujuan indivivu atau organisasi yang
dimiliki aset tersebut. 1

1
Sri Wahyuni dan Riki Khoirudin, Pengantar Manajemen Aset, (Makassar: ISBN, 2020),
hal. 1.
C. Konsep Dasar Manajemen Aset
Aset adalah sesuatu yang memiliki nilai. Bagi organisasi
berorientasi laba, asset ini diharapkan menghasilkan arus kas bersih di
masa yang akan datang. Nilai dari aliran kas bebas di masa yang akan
datang akan menghasilkan nilai asset. Tetapi bagi organisasi yang
bertujuan bukan laba, melinkan menyedikan layanan bagi masyarakat,
aliran kasa bukan hal yang utama, namun potensi manfaat dari suatu
asset untuk menyedikan layanan itulah yang menunjukkan nilainya. Ini
adalah konsep dasar dari manajemen asset. 2

D. Ruang Lingkup Manajemen Aset


Manajemen aset mencakup ruang lingkup sebagai berikut:
1. Rencana Permintaan Aset
2. Menyediakan Aset
3. Invertaris Aset
4. Legalisasi Aset
5. Menggunakan atau mengoperasikan Aset
6. Menjaga Aset
7. Hapus Aset
8. Transaksi aset yang relevan 3

E. Sasaran Manajemen Aset


Adapun sasaran dari manjemen aset yaitu senagai bentuk
pengamanan aset dan dana, menjaga nilai aset dalam jangka panjang,
mengetauhi status dan kondisi aset, sebagai bagian penting penyusunan
neraca akuntansi, memaksimalkan keuntungan aset, dan memilih
investasi aset ang benar. 4

2
Modul Praktikum Manajemen Aset dan Pengadaan, hal. 35.
3
Zaki, “Manajemen Aset”, diakses tanggal 9 Maret 2023, https:/idmanajemen.com
4
Redaksi OCBC NISP, Manajemen Aset: Siklus, Tujuan dan Manfaatnya bagi
Perusahaan, dikases Tanggal 9 Maret 2023.
F. Tujuan Manajemen Aset
Tujuan manajemen aset adala untuk mengetauhi kondisi aset. Saat
mulai melakukan perencanaan, dan pemeliharaan pemilik bisa tahu
apakah aset masih memiliki nilai tinggi dan dapat terus meningkat
dimasa datang. 5 Untuk mengoptimalkan aset perusahaan sehingga
dengan adanya manajemen aset tersebut, perusahaan akan lebih mudah
dalam melakukan pemantauaan terhadap penyusutan tersebut.Dengan
menerapkan manajemen aset yang baik, suatu perusahaan dapat lebih
mudah dalam mengontrol semua aset-aset dengan baik, dengan begitu
perusahaan tersebut dapat menghindari pembelian atau pembelian yang
tidak diperlukan. Seperti yang diketauhi, kegiatan manajemen aset
adalah bertujuan untuk mengelola aset dan sumber daya perusahaan,
dengan menerapkannya aset yang dimiliki perusahaan akan tersimpan
dengan baik sejak pertama hingga akhir pemanfaatannya. 6

G. Prinsip Manajemen Aset


Prinsip-prinsip manajemen aset diturunkan dari pengertian umum
dan didasarkan pada pendekatan siklus manajemen. Asumsi utama yang
mendasar prinsip-prinsip manajemen aset adalah bahwa aset ada hanya
untuk mendukung penyediaan pelayanan, kepentigan terhdap rencana
aset akan terlihat disaat manajemen mengakui bahwa aset fisik
merupakan sember daya yang vita bagi organisasi. Aplikasi yang eektif
dari prinsip-prinsip manajemen set akan memastikan input sumber daya
tersebut pada biaya terendah. Lima prinsip-prinsip aset tersebut adalah
sebagai berikut:
1.Keputusan manajemen aset adalah keputusan yang terintegrasi
dengan perencanaan strategis.

5
(https://disdik.batubarakab.go.id,web), diakses tanggal 9 Maret 2023.
6
Ary B Prass, ” Mengenal Manajemen Aset: Tujuan dan Fungsinya Untuk Perusahaan,”
diakses tanggal 9 Maret 2023, https://www.hashmicro.com.
2.Keputusan perencanaan aset didasarkan atas evaluasi berbagai
alternatif yang mempertimbangkan biaya siklus hidup aset, manfaat,
dan risiko kepemilikan.
3. Akuntabilitas diterapkan untuk kondisi aset, penggunaanan kinerja.
4. Keputusan penghapusan didasrkan pada analisis terhadap metode-
metode yang menghasilakan tersedianya pengambilan bersih dalam
kerangka perdagangan yang wajar.
5. Struktur pengambilan yang efektif diterapkan untuk manajemen aset.

H. Peranan Manajemen Aset disebuah Organisasi


Dibagian sebelumnya disebutkan bahwa untuk
mengimplementasikan manajemen asetsecara efektif dna efesien
dibutuhkan staf yang mempunyai pengetahuan mendalam menenai
proses bisnis di sebuah organisasi serta mempunyai keterampilan
multi-disiplin. Hal ini diperlukan karena dibeberapa organisasi
manajemen aset berkerja diarea yang masih abu-abu.
Dalam konsep pendekatan sistem (system approach) disebut dengan
sistem kotak hitam (black box system) dalam membuat rencana
strategis organisasi, top management mempertimbangkan beberapa hal
baik dari internal atau eksternal organisasi seperti: pasar, stakeholder,
risiko, perundang-undangan, dan sumber daya manusia. Akan tetapi
sering muncul missing link kebijakan ini di area yang berhubungan
dengan aset, pengadaan spare-spare aset, dan sebaginya. Missing link
ini digambarkan sebagai sebuah awan abu-abu (gery cloud) yang
menghalangi pandangan top management ketingkat operasi dan
sebaliknya.
Proses pembuatan rencana strategis organisasi dilakukan oleh top
management dengan mempertimbangkan salah satu faktor penting yaitu
stakeholder rencana strategi yang sudah dibuat kemudian
diterjemahkan kedalam kebijakan –kebijakan yang lebih operasional
dibidang operasi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan
sebaginya. Namun kebijakan ini sering tidak menyentuh proses
pengelolaan aset.
Hal ini disebabkan karena aset dianggap sebagai “budak” yang
hanya diperah tenaganya dan mengelolaa aset merupakan cost center
yang harus ditekan hingga seminimal mungkin. Dengan pola pikir
seperti ini, maka manajemen lebih banyak fokus keproses dihilir
organisasi seperti pemasaran tanpa memperhatikan bagaimana aset
berperan dalam mendukung strategi organisasi. Disis lain, para pelaku
yang berhubungan dengan aset seperti bagian perawatan, gedung spare
part, dan purcashing spare part, juga akan merasa menjadi anak tiri
yang hanya diminta untuk berkerja dengan tuntutan kinerja yang
semakin berat setiap hari tanpa ada dukungan dari top managemen dan
miskin informasi mengenai peran mereka dalam mendukung kinerja
organisasi. Hal ini yang menyebabkan adanya gery cloud yang
menutupi pandangan top management ke bawah dan panangan pelaku
aset keatas.
Dimana peran manajemen aset akan mentransfer rencana stratrgis
organisasi ke dalam kebijakan dan rencana yang berhubungan dengan
proses pengelolaan aset, dengan mengimplementasikan manajmen aset.
Organisasi akan dapat terbantu untuk menterjemahkan rencana strategis
organisasi keperncanaan dan strategi yang berhubungan dengan aset.
Rencan dan strategi ini harus disinerjikan juga dengan kebijakan
organisasi dibidang pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia
seta peraturan perundang-undangan. Rencan dan stratrgi aset ini lalu
diimpelentasikan kedalam proses asset life cycle delivery. 7

7
Winda Nur Cahyo, Engineering Aset Management (Pengantra Manajement Aset
Industri berbasis ISO 55000), hal. 5.
I. Kesimpulan
pengelolaan aset adalah kegiatan mengelola suatu barang yang
dimiliki mulai dari perencanaan, pengadaan, operasi dan pemeliharaan
seta penghapusan. Aset adalah sesuatu yang memiliki nilai. Bagi
organisasi berorientasi laba, asset ini diharapkan menghasilkan arus
kas bersih di masa yang akan datang. Adapun Ruang Lingkup
Manajemen Aset;
Manajemen aset mencakup ruang lingkup sebagai berikut:
1. Rencana Permintaan Aset
2. Menyediakan Aset
3. Invertaris Aset
4. Legalisasi Aset
5. Menggunakan atau mengoperasikan Aset
6. Menjaga Aset
7. Hapus Aset
8. Transaksi aset yang relevan
Adapun sasaran dari manjemen aset yaitu senagai bentuk
pengamanan aset dan dana, menjaga nilai aset dalam jangka panjang,
mengetauhi status dan kondisi aset, sebagai bagian penting penyusunan
neraca akuntansi, memaksimalkan keuntungan aset, dan memilih
investasi aset ang benar

J. Daftar Pustaka

Ary B Prass, ” Mengenal Manajemen Aset: Tujuan dan Fungsinya Untuk


Perusahaan,” diakses tanggal 9 Maret 2023, https://www.hashmicro.com.
Modul Praktikum Manajemen Aset dan Pengadaan, hal. 35.

(https://disdik.batubarakab.go.id,web), diakses tanggal 9 Maret 2023.

(https://www.coursehero.com), dikases Tanggal 9 Maret 2023

Redaksi OCBC NISP, Manajemen Aset: Siklus, Tujuan dan Manfaatnya bagi
Perusahaan, dikases Tanggal 9 Maret 2023.

Sri Wahyuni dan Riki Khoirudin, Pengantar Manajemen Aset, (Makassar: ISBN,
2020), hal. 1.

Winda Nur Cahyo, Engineering Aset Management (Pengantra Manajement Aset


Industri berbasis ISO 55000), hal. 5.

Zaki, “Manajemen Aset”, diakses tanggal 9 Maret 2023, https:/idmanajemen.com

.
.

Anda mungkin juga menyukai