Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP

OPTIMALISASI PEMBANGUNAN DAERAH

DosenPengampu:

Rizky Wulandari, S.E.,M.Acc

Disusun oleh:
Ahmad Dary Rizki Siregar (19/440902/SV/16254)
Nevia Chritie Wulan (19/440912/SV/16264)

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2022
Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan analisis terhadap pengaruh
manajemen asset terhadap optimalisasi pembangunan daerah. Pada penelitian ini data
didapatkan dengan melakukan observasi terkait peraturan daerah yang berkaitan dengan
manajemen aset dan artikel ilmiah ilmiah terkait manajemen aset daerah. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa potensi berkembangnya pembangunan daerah sangat besar jika disertai
dengan pemanfaat aset daerah sesuai dengan potensinya dan dimanfaatkan secara maksimal
pada masing – masing posnya.

Kata Kunci : aset, optimalisasi penggunaan aset, pembangunan daerah

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan Keuangan daerah dijelaskan bahwa Pendapatan daerah meliputi semua


penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah, yang menambah ekuitas dana
lancar, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar
kembali oleh daerah. Daerah memiliki beberapa sumber pendapatan diantaranya
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain – lain PAD yang sah.
Pemerintah daerah dituntut untuk tidak terlalu bergantung pada dana perimbangan dari
pemerintah pusat sebagai sumber pendapatan utama pemerintah daerah dan sumber dana
pembagunan daerah Untuk itu pemerintah pusat merumuskan banyak kebijakan untuk
optimalisasi pembangunan daerah yang salah satunya adalah otonomi daerah. Otonomi
daerah kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
untuk mengurus dan mengatur hal – hal tertentu. Pengelolaan dan pemanfaat asset daerah
merupakan salah satu bentuk dari implementasi otonomi daerah yang dapat dimanfaatkan
oleh pemerintah daerah dalam rangka optimalisasi pembangunan daerah.
Aset merupakan salah sumber daya yang dimiliki oleh pemerintah daerah, oleh karena
ini asset harus dikelola secara baik dan optimal agar dapat memberikan dampak yang nyata
terhadap pembangunan daerah. Manajemen aset merupakan salah satu metode yang harus
diterapkan oleh pemerintah daerah dalam rangka pengelolaan asset daerah. Manajemen
asset secara umum menurut Gima Sugiama (2013) adalah seni memandu kekayaan atau
aset. Seni memandu ini termasuk proses perencanaan, audit, pemeliharaan, serta
penghapusan dan pengalihan aset yang tidak sesuai. Dapat diartikan manajemen aset
merupakan suatu proses pengelolaan aset milik individu, organisasi, atau perusahaan
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.Manajemen aset bukan hanya
tentang bagaimana cara melakukan pengelolaan yang optimal terhadap suatu asset
melainkan juga tentang proses perencanaan hingga penghapusan saat aset tersebut sudah
dinilai tidak dapat memberikan dampak bagi optimalisasi pembangunan daerah.
Penerapan manajemen aset juga dapat turut berperan dalam memberikan transparansi
dan akuntabilitas atas pengelolaan, pengawasan, pengendalian, mengidentifikasi potensi
ekonomi daerah yang nantinya akan mengahasilkan langkah strategis dan program yang
terintegrasi pengembangan dan optimalisasi potensi ekonomi daerah, sebagai dasar
optimalisasi pendapatan daerah. Manajemen asset juga membantu pemerintah daerah
untuk mengatahui potensi yang dimiliki daerah yang selama ini belum dimanfaatkan
secara optimal dalam optimalisasi pembangunan daerah. Pengelolaan asset daerah dalam
rangka optimalisasi pembangunan daerah bukan merupakan hal yang mudah dilakukan,
setiap pihak pada pemerintah daerah tersebut harus dengan konsisten melakukan
pengelolaan dari proses awal sampai mencapai tujuan akhir.

B. Tujuan

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menemukan langkah strategis
yang dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk melakukan optimalisasi
pembangunan daerah dengan melakukan pemanfaatan dan manajemen asset secara baik
dan optimal.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Aset

Aset merupakan kosa kata yang berasal dari bahasa inggris asset yang dalam
bahasa Indonesia diartikan “kekayaan”. Aset merupakan suatu sumber daya yang
memiliki besaran nilai ekonomi yang dimiliki atau dapat dikendalikan oleh individu ,
perusahaan, atau negara yang memiliki tujuan di masa akan memberikan keuntungan
dan kebermanfaaatn. Aset dapat diklasifikasikan kedalam dua jenis aset yaitu aset tetap
dan aset tidak tetap. Aset tetap berwujud adalah aktiva sulit dicairkan serta memiliki
fisik, misalnya mesin, kendaraan, bangunan, dan sebagainya. Aset tidak tetap adalah
aktiva yang sulit diubah bentuk dan wujudnya non-fisik. Aset merupakan sumber daya
yang harus dimanfaatkan pemerintah daerah dalam optimalisasi pembangunan daerah.
Aset dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan tingkat akuntabilitas dan transparansi
pemerintah dan juga dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan potensi daerah yang
belum dimanfaatkan secara maksimal Aset merupakan sumber daya yang memiliki
nilai ekonomis yang berasal dari pemanfaatan yang menghasilkan dampak posisitf bagi
daerah.

B. Manajemen Aset

Manajemen aset adalah sebuah proses kegiatan yang terstruktur yang di dalamnya
mencakup semua aset, sebagai sumber daya dalam mendukung penyediaan pelayanan.
Konsep sistem pengelolaan aset dan kewajiban secara simultan pertama kali
dikembangkan dan diterapkan dalam industri perbankan dan asuransi. Namun, sekarang
kita bisa menggunakan konsep pengelolaan aset tersebut, untuk meningkatkan kegiatan
operasional pada bisnis apapun termasuk usaha skala kecil dan menengah. Pada
optimalisasi pembangunan daerah, manajemen berperan meningkatkan kegiatan
operasional pemerintah daerah pada peningkatan tingkat akuntabilitas dan transparansi
pemerintah daerah maupun pemanfaat aset daerah dalam rangka optimilas i
pembangunan daerah.

C. Pembangunan Daerah

Pembangunan daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan


masyarakatnya mengelola dan memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki oleh
suatu daerah dalam rangka memberikan pelayan kepada masyarakat dan meningkatkan
kesejahteraan suatu daerah. Terdapat banyak sekali tujuan pembangunan daerah, salah
satu tujuan dari pembangunan daerah adalah untuk menyediakan dan menciptakan
lapangan kerja yang berkualitas, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta
dapat membangun berbagai variasi kesempatan kerja yang lebih banyak di daerah
tersebut. Lapangan kerja merupakan salah satu permasalahan yang paling banyak
dialami oleh daerah di Indonesia oleh karena penerapan manajemen aset akan
mendukung terciptanya lapangan pekerjaan yang tentunya akan berkontribusi secara
besar terhadap pembangunan daerah.
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis lakukan pada kesempatan kali ini yaitu penelitian
deskriptif kualitatif dengan melakukan analisi dan penjabaran terhadap keadaan yang terjadi
dan uraian secara obyektif dari obyek yang diteliti.
B. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi pada peraturan daerah
dan pemerintah pusat terkait pengelolaan barang milik daerah dan juga artikel ilmiah terkait
optimalisasi pembangunan daerah.
E. Metode Analisa Data
Teknik analisis data kualitatif untuk memperoleh data yang akurat sesuai tujuan
penelitian dengan memadukan yang didapatkan antara data dari peraturan terakit dan artikel
ilmiah.. Analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu dimulai dari pengumpulan
informasi hingga analisis kebijakanKesimpulan dan saran didapatkan berdasarkan observasi
yang dilakukan.

HASIL PENELITIAN
Aset secara umum menurut Siregar adalah barang (thing) atau sesuatu barang
(anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value), nilai komersial (commercial
value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu.
Dari defenisi ini dapat dikatakan bahwa untuk dapat dikategorikan sebagai aset, maka seuatu
harus memiliki nilai. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi
aset tersebut untuk memberikan sumbangan baik langsung maupun tidak langsung, bagi
kegiatan operasional pemerintah, berupa aliran pendapatan dan penghematan belanja bagi
pemerintah Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan, paragraf 60 huruf, aset didefinisikan sebagai sumber daya
ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh,
baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Bentuk asset ada 2 (dua) yaitu asset berwujud (fixed asset) dan asset tidak berwujud
(intangible asset). Karakteristik aset berwujud adalah diperoleh untuk digunakan dalam
kegiatan dan tidak untuk dijual, bersifat jangka panjang dan biasanya dapat didepresiasi dan
memiliki bentuk fisik sedangkan karakteristik asset tidak berwujud adalah dapat diidentifikasi,
tidak mempunyai wujud fisik serta tidak dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau
menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan
administratif.

Manajemen aset memiliki peran penting dalam pembangunan Pemerintah Daerah.


Peran tersebut sebagai memberikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan,
pengawasan, pengendalian, mengidentifikasi potensi pembangunan daerah sehingga
memberikan strategi dan program yang terintegrasi pengembangan dan optimalitas potensi
pembangunan daerah, serta sebagai dasar optimalisasi pendapatan daerah. Dalam hal
perencanaan, pemerintah daerah perlu merencanakan kebutuhan aset yang digunakan sebagai
rujukan untuk pengadaan aset daerah, pemerintah daerah akan mengusulkan anggaran
pengadaannya, jika proses ini berjalan sesuai aturan dan sesuai kebutuhan, maka aset tersebut
akan mampu memenuhi kebutuhan daerah, untuk memberikan pelayanan dan kesejahteraan
kepada masyarakat daerah, dengan demikian perencanaan merupakan tahap yang penting
dalam manajemen aset.

Pelaksanaan aset mencakup penggunaan, pemeliharaan, pemanfaatan dan


pemindahtanganan aset. Pada tahap ini, kegunaan dan kemanfaatan aset akan dirasakan oleh
pemerintah dan masyarakat. Dalam aset tidak digunakan, aset harus dimanfaatkan melalui
sewa, kerjasama pemanfaatan dan pinjam pakai. Aset yang telah menurun kinerja, manfaat
ekonomi/sosial sudah “habis” atau alasan lain, harus segera dipindahtangankan untuk
mencegah penurunan nilai ekonomi aset. Pemindahtanganan dapat dilakukan dengan menjual,
tukar-menukar, hibah dan Penyertaan Modal Daerah. Untuk aset yang sudah tidak mempunyai
nilai manfaat ekonomi/sosial, dapat dimusnahkan.

Pembangunan daerah perlu adanya penilaian aset yang akan diperlukan dalam
menjalankan program pembangunan yang telah ditentukan. Penilaian aset merupakan suatu
proses kerja untuk melakukan penilaian atas aset yang dikuasai, proses penilaian ini dilakukan
oleh seorang penilai dalam memberikan suatu opini nilai suatu aset baik berwujud maupun
tidak berwujud, berdasarkan hasil analisa terhadap faktafakta yang obyektif dan relevan dengan
menggunakan metode dan prinsip-prinsip penilaian yang berlaku. Untuk itu pemerintah daerah
dapat melakukan outsourching kepada konsultan penilai yang profesional dan independen.
Hasil dari nilai tersebut akan dimanfaatkan untuk mengetahui nilai nilai kekayaan maupun
informasi untuk penetapan bagi aset yang akan dijual.

Penelitian ini ditinjau untuk dilakukannya identifikasi aset terhadap pengaruh


pengelolaan aset dalam pembangunan daerah. Dalam merangkai uaraian pengaruh manajemen
aset dalam potensi pembangunan daerah di Indonesia, menunjukkan bahwa dalam sebuah
program pembangunan daerah membutuhkan adanya pengelolaan aset demi kelancaran
program pembangunan yang dijalankan. Adanya manajemen pengelolaan aset dapat
memberikan transparansi dan akuntabilitas standar yang ada. Oleh karena itu, dapat diketahui
bahwa manajemen aset sangat berpengaruh dalam pembangunan di pemerintah daerah.
Penilaian terhadap aset juga sangat dibutuhkan untuk pengembangan pembangunan daerah
agar lebih efektif dan efisien.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembangunan daerah dalam era otonomi daerah memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat daerah dan seluruh warga negara Indonesia.
Manajemen aset merupakan salah satu cara agar tujuan pembangunan daerah dapat
tercapai. Manajemen aset memiliki peran sebagai memberikan transparansi dan
akuntabilitas dalam pengelolaan, pengawasan, pengendalian, mengidentifikasi potensi
ekonomi daerah sehingga memberikan strategi dan program yang terintegrasi
pengembangan dan optimalisasi potensi ekonomi daerah, sebagai dasar optimalisasi
pendapatan asli daerah (PAD), dasar dalam memperbaiki organisasi kerja, sistem dan
prosedur guna peningkatan pelayanan publik dan kemandirian dan
pendanaan/pembiayaan pembangunan daerah.
Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen aset memiliki
peran penting dalam pembangunan daerah. Manajemen aset berguna dalam
pengelolaan aset untuk optimalisasi aset pada program pembangunan daerah. Hal ini
karena pengelolaan aset akan berpengaruh lebih lanjut kepada daur hidup aset dan
berakhir kepada tata kelola aset yang lebih luas. Penelitian ini membuktikan bahwa
pengoptimalan pengelolaan aset pada potensi pembangunan daerah.

B. Saran
Demi optimalisasi aset dalam potensi pembangunan daerah, Pemerintah Daerah
lebih meningkatkan strategi dan program yang terintegrasi pengembangan dan
optimalisasi potensi ekonomi daerah. Menata kembali mengenai pendataan,
pengelompokan dan pembukuan aset tetap disana. Pengawasan dan pengendalian aset
tetap yang dijalankan oleh Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah juga harus
mempertimbangkan hal hal berikut: perencanaan kebutuhan dan penganggaran,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan penyaluran, penggunaan, penatausahaan,
pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan,
pemindahtanganan.
Daftar Pustaka
1. A. Gima Sugiama. 2013. Manajemen Aset Pariwisata. Bandung: Guardaya Intimata.
2. Sutaryo.2011.Manajemen Aset Daerah. Fakultas Ekonomi Univeristas 11 Maret
3. Siregar, Doli D. 2004. Manajemen Aset. Jakarta: Gramedia
4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia. PP RI Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Diakses pada 20 Mei 2022 melalui laman
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/49447/pp-no-24-tahun-2005
5. Aira, Aras. 2015. Peran Manajemen Aset Dalam Pembangunan Daerah. UIN Sultan
Syarif Kasim Riau

Anda mungkin juga menyukai