Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK 5 MANAJEMEN HUMAS

AISYAH SABTIN (220106110055)


AINUN LUTFIYA (220106110069)
NABILA LINTANG SADEWI (220106110086)
RAHMAT DANI DIANTORO (220106110073)

 Contoh Gambar Struktur Sekolah

Sumber Gambar :
https://images.app.goo.gl/XzN2y13HpwDjkvzW8
Hubungan struktural antara pelaksana humas di lembaga pendidikan dengan bagian bagian
diantara lain wakasek sarana prasarana, wakasek kesiswaan, wakasek kurikulum sangat penting
dan saling terkait dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing. Pelaksana humas di
lembaga pendidikan bertanggung jawab untuk mengelola berbagai komunikasi publik dan
promosi, sementara bagian sarana prasarana bertanggung jawab dalam pencatatan inventarisasi
barang dan menyediakan fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan belajar
mengajar di lembaga pendidikan. Dan bagian kesiswaan bertugas untuk mengkoordinir
ketranpilan siswa, adapun bagian kurikulum yaitu bertugas dalam membagi program kegiatan
belajar mengajar.

Kerjasama dan koordinasi yang baik antara pelaksana humas di MTSS Nurul Jannah dan
bagian sarana prasarana dapat membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi lembaga
pendidikan tersebut dalam memenuhi berbagai kebutuhan siswa, staf, dan masyarakat. Pelaksana
humas dapat membantu untuk mempromosikan dan menginformasikan berbagai program,
kegiatan, dan fasilitas yang tersedia di lembaga pendidikan kepada masyarakat luas, sehingga
dapat meningkatkan citra dan reputasi lembaga pendidikan. Sementara itu, bagian sarana prasarana
dapat membantu pelaksana humas dengan memberikan akses terhadap fasilitas dan sarana yang
dibutuhkan dalam kegiatan promosi. Misalnya, dalam acara seminar atau workshop, bagian sarana
prasarana dapat menyediakan ruang, sound system, dan peralatan pendukung lainnya yang
dibutuhkan untuk menggelar acara tersebut. Selain itu, kerjasama yang baik antara pelaksana
humas dan bagian sarana prasarana dapat membantu untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah atau perbaikan yang diperlukan dalam lembaga pendidikan. Misalnya, jika ada kesulitan
dalam pengelolaan atau pemeliharaan fasilitas dan sarana, maka pelaksana humas dapat membantu
dalam upaya promosi dan menginformasikan kepada masyarakat, sedangkan bagian sarana
prasarana dapat segera melakukan perbaikan atau meningkatkan kualitas sarana dan prasarana.

Sementara itu, bagian kurikulum bertanggung jawab untuk merencanakan,


mengembangkan, dan mengevaluasi kurikulum yang diterapkan di sekolah MTsS Nurul Jannah.
Dalam hal ini, humas perlu berkoordinasi dengan bagian kurikulum dalam menginformasikan
kebijakan-kebijakan pendidikan yang terkait dengan kurikulum kepada publik. Humas juga harus
memahami dengan baik tentang kurikulum dan perubahan-perubahan yang dilakukan, sehingga
bisa memberikan informasi yang akurat dan tepat. Sedangkan bagian kurikulum perlu menjalin
kerja sama dengan humas untuk memastikan bahwa kebijakan-kebijakan kurikulum yang
diterapkan di lembaga pendidikan terkomunikasikan dengan baik. Bagian kurikulum juga perlu
memperhatikan umpan balik dari publik yang disampaikan melalui humas sebagai bahan evaluasi
dan perbaikan kebijakan kurikulum yang telah diterapkan.

Sedangkan bagian kesiswaan bertanggung jawab dalam mengelola kegiatan yang berkaitan
dengan siswa, seperti kegiatan ekstrakurikuler, konseling, dan bimbingan. Bagian Humas dan
Kesiswaan saling berhubungan dan saling mendukung dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Humas membutuhkan kerjasama dari bagian kesiswaan dalam menyampaikan informasi tentang
kegiatan yang berkaitan dengan siswa, misalnya dalam penyampaian informasi tentang prestasi
siswa, kegiatan sosial, atau kegiatan akademik lainnya. Sebaliknya, bagian kesiswaan juga
membutuhkan dukungan dari humas dalam menyebarkan informasi tentang kegiatan yang mereka
selenggarakan atau menginformasikan tentang kebijakan dan peraturan yang berlaku di lembaga
pendidikan. Oleh karena itu, keduanya harus bekerja sama dalam mengintegrasikan kegiatan yang
berkaitan dengan siswa dan memastikan bahwa informasi yang disampaikan ke publik terkait
kegiatan tersebut akurat, jelas, dan komprehensif. Dengan begitu, lembaga pendidikan dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat dan juga dapat mencapai tujuannya dalam mendukung
pendidikan yang berkualitas.

Maka dapat kita simpulkan bahwa Humas dan bagian bagian lainnya saling berhubungan
dan saling mendukung dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam mengembangkan lembaga
pendidikan yang berkualitas.

 DOKUMEN TENTANG LAPORAN KEHUMASAN

https://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/nidhomulhaq/article/view/245

Pengertian manajemen humas adalah suatu proses dalam menangani perencanaan,


pengorganisasian, mengkomunikasikan serta pengkoordinasian yang secara serius dan rasional
dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari lembaga pendidikan yang diwakilinya. Dan untuk
merealisasikan itu semua banyak hal yang harus dilakukan oleh humas dalam suatu lembaga
pendidikan.

Seorang pelaksana humas pendidikan harus bisa menerapkan prinsip human relations dalam
komunikasi dengan sesama manusia dan mempunyai kemampuan mengelola dan menyampaikan
informasi yang strategis kepada publik yang ada di lembaga tersebut maupun publik yang berada
diluar lembaga / publik eksternal, dan mampu berkomunikasi interpersonal yang bersifat dua arah
untuk mewakili lembaganya dengan masyarakat sebagai pemakai. Pelaksana humas pendidikan
haruslah membangun aspirasi dan mempunyai skill mempengaruhi dan menarik partisipasi
masyarakat agar ikut andil dalam mengembangkan pendidikan dan memiliki kreatifitas dan inovasi
dalam membina hubungan masyarakat.

Menurut kelompok kami terdapat beberapa potensi yang harus dimiliki oleh pelaksana Humas
diantaranya;

1. Melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan memilih waktu yang tepat untuk
berkumpul dan berbincang mengenai keterlibatan masyarakat dalam lembaga pendidikan,
seperti ketika suatu lembaga SMA melakukan sosialisasi kepada calon peserta didik di
SMP dengan persetujuan waktu yang tepat sehingga tidak ada komentar yang mengganggu
waktu pembelajaran.
2. Memaksimalkan upaya dalam mengajak untuk partisipasi publik baik internal maupun
eksternal, seperti melakukan rapat wali murid yang nantinya akan menciptakan dukungan
baik finansial maupun material.
3. Bersikap terbuka dalam melakukan pendekatan dan komunikasi secara langsung kepada
masyarakat, seperti halnya terbuka dalam menerima pendapat dan kritik dari masyarakat
untuk perkembangan suatu lembaga pendidikan.
4. Komunikasi yang baik, pelaksana Humas pendidikan harus memiliki kemampuan
komunikasi yang baik, terutama dalam mengomunikasikan informasi dan pesan ke public.
5. Kemampuan bekerja dalam tim, Pelaksana humas pendidikan sering bekerja dalam tim,
oleh karena itu, mereka harus dapat bekerja sama dengan orang lain dan membangun
hubungan baik dengan tim ini. Kemampuan untuk mengkoordinasikan proyek bersama,
mendengarkan dan menghargai pandangan orang lain, dan sepakat pada tujuan bersama
adalah penting.
6. Kemampuan beradaptasi dan belajar terus menerus: Pelaksana humas pendidikan harus
dapat beradaptasi dengan cepat dengan perubahan lingkungan dan teknologi yang terus
berkembang. Selain itu, mereka harus selalu belajar dan meningkatkan diri agar tetap
relevan dan dapat memberikan dampak positif bagi institusi pendidikan tempat mereka
bekerja.
7. Kemampuan membangun jaringan: Pelaksana humas pendidikan harus dapat membina
hubungan yang baik dengan media dan masyarakat, serta mampu memanfaatkan jaringan
dan koneksi mereka untuk meningkatkan visibilitas dan reputasi institusi. Kemampuan
networking dan pemasaran sangat penting untuk memastikan institusi mudah dikenali oleh
publik.
8. Pengetahuan tentang pendidikan: Pelaksana humas pendidikan harus memiliki
pengetahuan yang baik tentang sistem pendidikan, kebijakan dan program, serta trend dan
perubahan di dunia pendidikan. Mereka harus dapat memberikan informasi yang jelas,
akurat, dan terbaru kepada publik.
9. Kemampuan manajemen krisis: Pelaksana humas pendidikan harus siap menghadapi
situasi sulit dan tidak terduga, seperti krisis yang mungkin terjadi. Kemampuan untuk
berpikir kritis, cepat tanggap dan pengambilan keputusan yang tepat sangat vital dalam
menangani krisis dan menghindari kerusakan yang lebih besar.
10. Kemampuan manajemen waktu: Pelaksana humas pendidikan harus dapat mengatur waktu
dengan baik. Seiring waktu, publik dapat memiliki berbagai pertanyaan dan permintaan,
dan penting bagi humas untuk dapat berkomunikasi dengan efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai