Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Sejarah Linux

Sebenarnya nama yang lebih tepat digunakan adalah adalah Gnu/Linux, mengacu kepada
dua komponen utamanya, yaitu Gnu system utility dan Linux kernel yeng merupakan inti dari
sistem operasi. Kedua nama tersebut, Gnu dan Linux, melekat pada dua tokoh yang bisa disebut
legenda hidup, yaitu Richard Stallman dan Linux Torvalds.
Richard Stallman adalah seorang programmer yang bekerja di Massachusetts Institute of
Technology (MIT), sekitar tahun 1984, Stallman mendirikan Free Software Foundation (FSF) dan
memulai sebuah proyek yang tujuannya membuat sistem operasi baru dengan menulis ulang seluruh
kode Unix, proyek tersebut dia namakan GNU, yang berarti Gnu is Not Unix. Hal ini dilatar
belakangi penutupan akses kode sumber Unix oleh vendor perangkat lunak. Free software mengacu
pada kebebasan, yang didefinisikan kedalam empat prinsip kebebasan yaitu :
1. Kebebasan untuk menggunakan perangkat lunak untuk keperluan apa saja.
2. Kebebasan untuk mempelajari cara kerja program, dan mengadaptasikannya sesuai dengan
kebutuhan, untuk itu, setiap orang bebas mengakses kode sumber program tersebut.
3. Kebebasan untuk menggandakan dan menyebarluaskan secara bebas program free software.
4. Kebebasan untuk membuat perbaikan pada program, dan memungkinkan publik mengakses
hasil perbaikan tersebut.

Untuk tetap menjamin kebebasan ini, GNU Project dilengkapi dengan lisensi GPL atau Gnu
Public License, fungsi utamanya adalah memberi kebebasan setiap orang untuk memakai,
mempelajari, menggandakan, menyebarluaskan dan memodifikasi perangkat lunak GPL dengan
kewajiban tetap memberi akses yang sama kepada orang lain terhadap perangkat lunak dan hasil
modifikasinya. Jika seseorang menerima dan mengambil manfaat dari sebuah perangkat lunak GPL,
maka dia tidak diperbolehkan menutup akses orang lain untuk mendapatkan manfaat yang sama,
dalam hal ini dengan menutup kode sumber perangkat lunak tersebut. Konsep ini juga mendorong
agar seseorang mau memberi kontribusi kepada orang lain, karena dia juga menerima kontribusi
orang lain.
Semangat kebersamaan dan saling memberi ini menarik banyak programmer dan
pengembang perangkat lunak, sehingga mereka berkolaborasi satu sama lain dan memberi
kontribusi pada proyek GNU sehingga GNU terus berkembang dan sedikit demi sedikit, tool yang
diperlukan gnu mulai bermunculan. Hingga tahun 1990-an, GNU sudah berkembang pesat dan
banyak tool yang dibutuhkan sudah dirilis, namun pengembangan kernel sistem operasi Gnu yaitu
HURD, justru masih dalam tahap pengembangan.
Pada 25 Agustus 1991, Linus Torvalds, seorang mahasiswa dari Helsinki, Finlandia,
membuat pposting disebuah newsgroup bahwa dia sedang mengerjakan sebuah sistem operasi untuk
PC 386/486. Linus menyatakan bahwa motivasinya membuat sistem operasi ini adalah hobi, dan
tidak sebesar dan seprofesional GNU. Dalam sistem operasinya ini Linus membuat kernel sendiri
yang diberinya nama Linux, yang dirilisnya dengan lisensi GPL dengan menyertakan dua tool
utama GNU yaitu bash dan gcc dengan, ini membuat sistem baru Linus tersebut disambut dengan
antusias oleh programer dan developer dari seluruh dunia.
Kernel Linux tersebut merupakan bagian paling penting untuk menjadikan GNU sebagai
sebuah sistem operasi yang memiliki lisensi GPL, sehingga hingga sekarang, walaupun secara baku
sistem operasi ini disebut dengan GNU/Linux, secara umum orang hanya menyebutnya sebagai
Linux.
Seperti disebut diatas, semangat kebersamaan dan saling memberi adalah motor utama
GNU/Linux. Peran komunitas sangat besar dalam membangun Linux hingga mencapai bentuknya
yang sekarang, beberapa proyek yang banyak memberi kontribusi adalah :
1. Free Software Foundation, yaitu organisasi yang menaungi proyek GNU.
2. Apache Software Foundation, organisasi yang menangani pengembangan Apache web
server dan software lain yang berhubungan dengan web server. Apache sampai saat ini
adalah web server yang paling banyak digunakan.
3. Proyek-proyek desktop environment, seperti KDE, Gnome, XFCE, LXDE, Fluxbox,
Enlightenment dan masih banyak lagi.
4. X.org dan XFree86, dua proyek X windows system, yaitu software yang merupakan
kerangka kerja dari semua sofware grafis, termasuk software desktop environment.
5. Mozilla Project, mengembangkan Firefox web Broser dan Thunder Bird email client.
6. Samba Project, menyediakan software untuk berbagi file dan printer dengan komputer yang
menjalankan Windows.
7. Internet System Consortium, mengemmbangkan software yang berkaitan dengan protokol
internet, seperti Bind (DNS server) dan DHCP (Dinamyc Host Configuration Protocol).

B. Distro Linux

Distro atau distribusi adalah sistem Linux yang sudah lengkap dengan aplikasi-aplikasi
pendukung, sehingga penggunanya tidak harus membangun sistem Linux sendiri. Ada banyak
sekali distro yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari distro yang dirancang untuk
server, distro untuk pengguna desktop dan live system atau Linux yang dirancang untuk dijalankan
pada media penyimpan external, biasanya untuk keperluan back-up dan restore.
Beberapa distribusi yang populer diantaranya :

1. Slackware Linux, salah satu distro tertua yang masih bertahan, dikembangkan oleh Patrick
Volkerding pada tahun 1993, sebagai kelanjutan dari SLS (Softlanding Linux System), yang
tidak dikembangkan lagi oleh pengembangnya. Slackware dikenal sebagai distribusi Linux
yang paling murni. Dari Slackware ini munculah distro turunan seperti Suse, VectorLinux,
FrugalWare, Linvo dan Slax.
2. Debian GNU/Linux, Satu dari sebagian kecil sistem Linux yang masih mencantumkan GNU
pada namanya. Dikembangkan oleh Ian Murdock pada tahun 1993, dibawah bendera Debian
Project, yang terdiri dari sekumpulan individu yang memiliki tujuan mengembangkan sistem
Linux yang lengkap, bebas dan mudah dimengerti. Debian dikenal sangat berkomitmen
dalam pengembangan perangkat lunak bebas dan terbuka, salah satunya adalah debian
berkomitmen untuk tidak akan pernah menyembunyikan bug dari publik, sehingga
mendapat sambutan hangat dari para penggunan dan pengembang. Sampai saat ini Debian
GNU/Linux adalah distro yang paling banyak digunakan sebagai basis distro lain, seperti
Ubuntu, Knoppix, DamnSmallLinux. Xandros, Linspire, SimplyMepis,ThinClientOS, Linux
Mint, CloneZilla Live dan dari Indonesia ada BlankOn
3. Red Hat Enterprise Linux dan Fedora, dua distro ini dikembangkan oleh red Hat Inc. Yang
pada tahun 2003 memutuskan untuk memecah Red Hat menjadi dua, yaitu Red hat
Enterprise Linux dan Fedora (awalnya Fedora Core). Hal ini dilakukan atas dasar
pertimbangan bahwa sulit sekali untuk menampung permintaan dari dua pengguna yang
berbeda, yaitu pengguna komersial dan opensource. Fedora memfokuskan
pengembangannya pada komunitas Open Source, sedangkan Red Hat Enterprise Linux
memfokuskan pada pelanggan komersial yang membutuhkan sistem komputer untuk
kegiatan bisnis mereka. Red Hat Enterprise Linux dilisensikan secara komersial, sedangkan
disisi lain, Fedora, didistribusikan secara bebas. Distro yang masuk dalam keluarga Red Hat
antara lain : Fedora, Mandriva, CentOS, Mageia, PCLinuxOS dan Garuda dari Indonesia.
4. Suse Linux, pada tahun 2003, distro ini dibeli oleh Novell inc. Seperti Red Hat, perusahaan
ini menawarkan distribusi komersial dan distribusi bebas. Distribusi bebas diwakili oleh
OpenSUSE, sedangkan distribusi berbayar diwakili oleh SUSE Linux Entrprise Desktop
(SLED) dan SUSE Linux Enterprise Server (SLES). Namun begitu OpenSUSE sempat di
tanggapi miring oleh komunitas open source karena Novell sebagai perusahaan induknya
membuat kesepakatan dengan Microsoft tentang masalah paten.
5. Mandriva Linux, adalah hasil merger dari Mandrake Linux dengan Conectiva Linux.
Mandrake sendiri adalah distribusi yang pernah dikenal sebagai distribusi yang paling
mudah dipakai.
6. Ubuntu, namanya diambil dari bahasa Swahili yang kurang lebih berarti kemanusian untuk
sesama, pertama diirilis pada Oktober 2004 oleh Mark Shuttleworth, milyuner dari Afrika
Selatan melalui perusahaannya Canonical Limited. Merupakan turunan dari Debian
GNU/Linux yang paling banyak menghasilkan turunan. Ubuntu termasuk distro yang paling
populer, karena kemudahan penggunaan, support komunitas dan developer yang baik serta
rilis yang teratur setiap enam bulan sekali.

Dari contoh-contoh diatas, bisa dilihat bahwa Linux bisa dikembangkan oleh perorangan,
seperti Slackware, oleh organisasi nirlaba seperti Debian GNU/Linux, atau korporasi yang
berorientasi komersial seperti Red Hat.

C. Keuntungan menggunakan Linux dan Open Source

Pada masa awal kemunculannya, Linux termasuk sulit digunakan, karena masih sedikit
perangkat keras yang didukkung oleh sistem Linux, serta instalasi perangkat lunak yang sulit,
bahkan kadang harus di kompile dari kode sumbernya. Pengoperasian Linux pada masa awal ini
terutama menggunakan command line interface (CLI) karena memang Linux banyak digunakan
pada komputer server yang tidak membutuhkan tampilan yang aneh-aneh. Seiring berkembangnya
waktu, banyak pengembang Linux telah membuat distro Linux desktop yang user friendlly dengan
tampilan antar-muka grafis, hal ini membuat pengguna Linux semakin bertambah, tidak hanya
pengguna personal, namun juga banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan dari yang kecil
hingga besar.
Ada beberapa keuntungan utama dalam penggunaan software dan sistem operasi open
source, diantaranya :
1. Mengurangi biaya, Linux dan sebagian besar aplikasi-aplikasinya bisa diunduh secara bebas,
tidak ada batasan dalam jumlah instalasinya, dan tidak ada biaya yang harus dibayar untuk
lisensi, sehingga biaya yang dikeluarkan sering kali tidak lebih dari biaya akses internet dan
pemakaian listrik. Di dunia pendidikan, khususnya pendidikan dasar bisa menggunakan
K12LTSP atau Edubuntu, dengan sistem ini biaya untuk pembelian hardware bisa semakin
dipangkas, karena untuk client hanya membutuhkan CPU murah seperti PC pentium lama,
network card dengan bootrom dan satu CPU server. Sistem ini sering juga disebut thin client
karena client menggunakan CPU murah, dan sering juga disebut diskless system, karena PC
client sama sekali tidak membutuhkan hard disk.
2. Lebih kebal terhadap malware (virus, worm, trojan), Linux sering disebut secure by design,
artinya sejak awal memang dirancang dengan keamanan yang baik. Faktor utama yang
menjadikan Linux lebih aman dari malware diantaranya :
 Pada Linux setiap program harus mempunyai atribut executable supaya bisa dijalankan,
dan ini sering kali harus dilakukan secara manual, karena hampir semua Linux secara
default menghilangkan atribut executable pada file yang didownload atau dicopy, hal ini
menuntut pengguna lebih memperhatikan file apa yang akan dia jalankan.
 Kalaupun malware dijalankan pengguna, maka efeknya hanya akan dirasakan pengguna
yang bersangkutan, karena sejak awal Linux adalah sistem multiuser dengan batasan
yang jelas antara user satu dengan yang lain, sehingga walaupun sudah terinfeksi,
malware tersebut akan sulit menyebar ke system.
 Beberapa distro Linux sangat membatasi penggunaan super-user atau root, login sebagai
root sangat tidak dianjurkan, sedangkan operasi yang membutuhkan akses root
menggunakan perintah sudo untuk mendapatkan akses super-user sementara, sehingga
resiko suatu malware menginfeksi seluruh sistem bisa diminimalisir..
 Model open source memungkinkan semua orang mengakses kode sumber, melakukan
revisi dan perbaikan pada software sehingga membuat software tersebut menjadi lebih
baik, jika ditemukan celah keamanan pada suatu software, perbaikan terhadap celah
keamanan tersebut bisa dilakukan dengan cepat karena kontribusi dari banyak orang,
bahkan sering kali cuma dalam hitungan menit.
3. Distro Linux Desktop biasanya sudah dilengkapi aplikasi untuk kebutuhan sehari-hari,
seperti aplikasi perkantoran, pemutar musik dan video, internet browser, torrent client dan
lain lain, sehingga bisa langsung digunakan untuk bekerja.
4. Dukungan hardware yang semakin baik, sebagian besar hardware yang ada dipasaran sudah
dapat dideteksi dan dijalankan dengan baik tanpa harus menginstall driver sendiri.
5. Beberapa perusahaan dan negara menggunakan Linux karena tidak ingin tergantung pada
vendor penyedia software.
6. Dukungan komunitas sangat bak, pengguna Linux yang sudah maju, biasanya dengan
senang hati memberi bantuan kepada pengguna baru, karenan mereka sadar bahwa dahulu
pun mereka adalah pengguna baru yang juga mendapat bantuan dari pengguna yang lebih
tahu.
7. Halal.
BAB II
Cara Kerja Linux

A. Komponen Utama GNU/Linux

Sebuah sistem operasi sebagai sebuah sistem, terdiri dari beberapa komponen sistem yang
bekerja secara spesifik menurut fungsinya masing-masing. Secara garis besar, sistem operasi
GNU/Linux terbagi menjadi empat komponen utama, yaitu :
1. Kernel Linux, yaitu inti sistem operasi yang menangani komunikasi perangkat lunak
dengan perangkat keras, fungsi utamanya adalah menangani manajemen memory,
manajemen program aplikasi, manajemen perangkat keras dan manajemen file
system.
2. GNU System Utility, yaitu sekumpulan perangkat lunak yang memungkinkan sebuah
sistem operasi menjalankan fungsi standard, yaitu :
 menangani file, diantaranya : ls (list, menampilkan daftar direktori/folder dan
file), cd (change directory, berpindah direktori), cp (copy, membuat salinan file
atau direktori), mv (move, memindahkan lokasi file atau direktori), rm (remove,
menghapus file atau direktori), mkdir (make directory, membuat direktori baru).
 memanipulasi text, diantaranya : vi, vim, nano, emacs
 mengatur proses, diantaranya ps (menampilkan proses yang sedang berjalan) kill
(mengakhiri atau menterminasi sebuah proses), top (menampilkan daftar proses
berikut memory yang dipakainya).
GNU/Linux menggunakan program command interpreter yang disebut sebagai shell,
yaitu program yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan sistem, dengan
menggunakan perintah baris atau command line. Shell yang paling umum digunakan
adalah Bash (Bourne-again shell).
3. Windows Management Software, adalah sekumpulan perangkat lunak yang
berfungsi menampikan antar-muka grafis atau Graphical User Interface (GUI).
Komponen utama dari windows management di GNU/Linux adalah X Windows
System atau X server yang berfungsi mengatur penggunaan kartu grafis untuk
menampilkan konten di monitor, GNU/Linux modern biasanya menggunakan
program x.org untuk fungsi ini. Sedangkan untuk menampilkan tampilan grafis
secara utuh, dibutuhkan paket program yang secara umum disebut Desktop
Environment, beberapa desktop environment yang populer adalah :
 Gnome (GNU Network Object Model Environment), adalah standard desktop
yang dipakai oleh Fedora, Debian, Ubuntu dan beberapa sistem Linux lain.
 KDE (K Desktop Environment), sekarang sudah mencapai versi KDE4,
merupakan desktop standard Mandriva, Slax dan beberapa sistem Linux lain.
 Desktop manager ringan atau Light Weight Destop Manager, untuk komputer
spesifikasi rendah, yang populer adalah XFCE, LXDE, Enlightenment dan
Fluxbox. Desktop manager ini bisa berjalan dengan baik pada komputer
spesifikasi rendah, dan memiliki fungsi yang tidak kalah dengan Gnome atau
KDE karena tidak memakan banyak resource prosesor dan memory.
4. Program Aplikasi, adalah perangkat lunak yang dibuat untuk kebutuhan tertentu,
diantaranya :
 Aplikasi perkantoran, diantaranya : OpenOffice, LibreOffice, Koffice (kumpulan
aplikasi office KDE), Gnumeric (aplikasi spreadsheet sejenis MSexcell),
AbiWord (word processors sejenis MSword), Evince (untuk menampilkan file
pdf), GnuCash (aplikasi akuntansi).
 Aplikasi internet dan network, diantaranya : Firefox, ephiphany (perambah web
bawaan Gnome), FileZilla (FTP dan SSH Client), WireShark (aplikasi monitor
jaringan), pidgin (instant messenger untuk chat di yahoo messenger, facebook
chat), Xchat (Internet Relay Chat atau irc client), Transmission ( Bittorent client),
Thundherbird (Email Client)
 Aplikasi Grafis, diantaranya : GIMP (aplikasi pengolah gambar, setara dengan
Photoshop), Inkcsape (pengolah gambar vector, setara dengan coreldraw),
Blender (aplikasi modelling dan animasi 3 dimensi), ShotWell (Photo manager).
 Aplikasi audio dan vidio, diantaranya : Mplayer, VLC, Xine (pemutar vidio),
Amarok, Rhytmbox, Audacious (pemutar musik), Avidemux, OpenShot (Vidio
editor).
 Pemrograman, diantaranya : Netbeans (untuk pemrograman java, PP, C++),
Gambas (untuk pemrograman BASIC), BlueFish,Geany (web developer).
 Aplikasi permainan, seperti : warzone, battle of wesnoth, nexuiz.
 File Manager, diantaranya : Nautilus (Gnome), Thunar (xfce), Konqueror,
Dolphin (KDE), Midnight Comander (Command line).
 Manajemen paket Instalasi, diantaranya : apt ( advance packeting tool, aplikasi
instalasi file deb untuk debian dan turunannya), slapt-get (Slackware), Yum
( aplikasi instalasi paket rpm untuk Red hat dan turunannya), YaST ( Yet another
System Tool milik SUSE).
 Dekstop eye candy, yaitu aplikasi untuk mempermanis tampilan desktop,
diantaranya : Compiz, Gnome-shell, Advance Window Navigator (AWN), Cairo
Dock, KoolDock.
Gambar 1. Sistem Linux

B. File System

Untuk bisa berjalan pada suatu komputer, dibutuhkan suatu media penyimpan, bisa berupa
hard drive, flash disk, atau disket untuk menyimpan file-file aplikasi yang nantinya akan dijalankan.
Seperti semua sistem operasi, untuk bisa menulis dan membaca data yang tersimpan dalam media
penyimpan, maka media penyimpan tersebut harus memiliki format tertentu. Pada Linux, standard
file format yang bisa dibaca oleh kernel antara lain adalah :
1. EXT, file system awal untuk Linux.
2. EXT2,EXT3,EXT4, yaitu EXT dengan journaling file system standard untuk instalasi
Linux, sekarang umumnya memakai EXT3 atau EXT4.
3. JFS, file system IBM.
4. HPFS , file system OS/2.
5. ReiserFS, file system Linux dengan journaling.
6. MSDOS (FAT16), VFAT (FAT32), NTFS, file system default Windows.
7. ISO9660, file system untuk CD-ROM.
8. SquashFS, file system untuk sistem Linux live.
9. Swap, yaitu file system untuk virtual memory.
10. NFS dan samba, yaitu file sistem jaringan.

Kemampuan Linux membaca file system NTFS dan FAT32, membuat Linux bisa di install
pada komputer yang sudah terinstall Windows, karena pada proses instalasi Linux, pengguna bisa
menginstall Linux di partisi lain, tanpa mengganggu partisi installasi Windows.
Struktur file pada Linux berbeda dengan Windows. Pada windows file system dilambangkan
dengan huruf, misalnya C: dan D:, yang masing-masing adalah partisi tersendiri. Sedangkan Linux
memakai sistem hirarki file dimana seluruh file. Folder/directory dan device direpresentasikan
dalam satu hirarki file, dengan direktori utama disebut sebagai root, dilambangkan dengan “/”.
Secara garis besar, hirarki file dalam Linux adalah sebagai berikut :

1. / Root directory , atau direktori akar.


2. /bin Direktori yang berisi file-file program executable yang merupakan bagian dari
sistem Linux. Misalnya bash, cp, ls dan lain-lain.
3. /boot Direktori yang berisi file-file yang dibutuhkan untuk booting, seperti bootable
Linux kernel dan boot loader, bisa menggunakan Grub (Grand Unified Bootloader)
atau Lilo (Linux Loader).
4. /dev Direktori yang berisi file-file yang merepresentasikan device, misalnya ram*, fd,
sda*
5. /etc Direktory yang berisi file-file konfigurasi sistem, misalnya hostname, host.conf,
resolv.conf.
6. /home Direktori dimana pengguna menyimpan file-filenya.
7. /lib Direktori yang berisi file-file library atau file pendukung aplikasi.
8. /lost+found Direktori yang berisi file-file yang hilang jika terjadi error pada partisi.
9. /media Direktori tempat media external dan partisi lain di mount.
10. /mnt Direktori tempat mount media pada sistem Linux lama.
11. /opt Direktori tempat aplikasi opsional, biasanya software komersial, misalnya google
chrome.
12. /proc Direktori spesial yang dikontrol oleh kernel, berisi informasi resource sistem
komputer.
13. /root Home direktori root, untuk alasan keamanan home direktori root memang tidak
diletakkan di /home.
14. /sbin Direktori yang berisi program-program administrasi sistem dan deamon.
15. /srv Direktori untuk servis data pada web server atau ftp server.
16. /sys Hampir sama dengan /proc, berisi file-file untuk mendapatkan informasi tentang
status perangkat keras dan menampilkan device-device yang terbaca oleh kernel.
17. /tmp Temporary, yaitu direktori yang berisi file-file sementara yang dibuat oleh aplikasi.
18. /usr Direktori tempat instalasi program yang digunakan pengguna secara teratur, seperti
libreoffice,firefox dan lain lain.
19. /var Direktori untuk berbagai macam sistem file yang membutuhkan akses write,
seperti file log, cache instalasi dan lain-lain

C. Hak akses atau Permission

Linux sejak awal adalah sistem multiuser, dimana satu sistem bisa memiliki lebih dari satu
pengguna. Sistem ini menuntut agar setiap file memiliki hak akses sendiri-sendiri sehingga
pengguna tidak bisa mengakses file milik orang lain. Permission biasa juga disebut dengan mode,
dan dapat diset dengan perintah chmod (change mode),sedangkan kepemilikan file/folder dirubah
dengan chown (change owner), harus diingat bahwa hanya pemilik file/folder dan superuser (lebih
sering disebut dengan root) yang bisa merubah mode dan kepemilikan file/folder.
Penulisan mode ini bisa dengan cara simbolis misalnya : drwxr-xr-x. Atribut tersebut bisa
dijabarkan sebagai berikut :

d rwx r-x r-x


Tipe file Owner Group World

Keterangan :

1. Tipe file menunjukkan jenis file, karena pada Linux semua dianggap sebagai file, maka pada
atribut terdapat bagian yang menentukan jenis file tersebut yaitu :

Atribut Tipe file


- File reguler atau file biasa, jenisnya tergantung extension atau suffix seperti .sh, .conf, .doc
dan lain lain.
d Directory, menunjukkan bahwa file tersebut adalah sebuah direktori atau folder.
l Symbolic Link, menunjukkan bahwa file tersebut adalah tautan simbolis dari file lain.
Terdapat dua jenis yaitu soft link dan hard link
c Character, menunjukkan bahwa file tersebut merujuk pada device atau peranggkat yang
mengolah aliran data dalam bentuk byte, seperti modem dan terminal.
b Block, menunjukkan bahwa file tersebut merujuk pada device atau perangkay yang
mengolah data blok, seperti CD-ROM, hard disk.

2. Hak akses atau mode, menunjukkan permission dari file tersebut, bisa dituliskan secara
simbolis atau dengan bilangan oktal, hal ini berguna jika pengguna perlu untuk merubah
mode suatu file atau folder. Penulisan secara simbolis yaitu :
Atribut Pada File Pada Folder
r (read) File bisa dibuka dan dibaca. Folder bisa dilihat isinya, jika mode x
(execute) juga di set.
w (write) File bisa ditulis, namun atribut ini tidak Memungkinkan pengguna membuat file,
memungkinkan file tersebut dihapus atau merubah nama dan menghapus file yang
di rename, hak untuk menghapus dan terdapat dalam folder tersebut, namun mode
merubah nama di set pada atribut folder x (execute) juga harus di set
tempat file tersebut.
x (execute) File bisa dijalankan atau di eksekusi, Memungkinkan pengguna masuk dan
script program juga harus di set ke mode r melihat isi folder tersebut.
(read) agar bisa dijalankan

Contoh penggunaan setting mode dengan simbol :


chmod u+x folder : memberi hak execute kepada user atau pemilik file.
chmod g+w file : memberi hak akses write kepada group untuk file.
chmod a+x folder : memberi hak akses kepada semua (all) untuk folder.
chmod +x folder : sama dengan atas, simbol a boleh tidak dituliskan.
chmod o-rw file : menghilangkan hak akses read dan write pada other/world.

Selain dengan simbol, sering kali mode dinotasikan dengan bilangan oktal (0-7). notasi oktal
untuk mode ini terdiri dari tiga digit, yang pertama untuk owner/user, kedua untuk group dan yang
ketiga untuk world/other. masing—masing digit tersebut mewakili tiga bilangan biner yang
melambangkan mode akses. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

oktal Biner mode


0 000 ---
1 001 --x
2 010 -w-
3 011 -wx
4 100 r--
5 101 r-x
6 110 rw-
7 111 rwx

Contoh penggunaannya :

chmod 777 file : hasilnya dengan simbol adalah -rwxrwxrwx


chmod 600 folder : hasilnya dengan simbol adalah drw-------
chmod 750 file : hasilnya dengan simbol adalah -rwxr-x---

Disamping atribut yang tersebut diatas, ada juga atribut untuk hak akses spesial atau special
permission yaitu :
1. setuid bit atau set user id, yaitu atribut untuk file program. Jika di set dengan mode ini maka
program tersebut akan dijalankan dengan privilage atau hak dari pemilik file tersebut,
misalnya jika user biasa menjalankan program dengan setuid root, maka program tersebut
akan dijalankan dengan privilage root/superuser. Hal ini diperlukan karena beberapa
program memerlukan akses pada file/folder yang secara normal tidak bisa diakses oleh user
biasa. Contohnya :
-rwsr-xr-x 1 root root 67720 Mar 30 2012 umount

Nilai oktal untuk mode ini adalah 4000, untuk merubah secara simbolis digunakan perintah chmod
u+s program. Karena alasan keamanan, hanya sedikit file yang memiliki mode seperti ini.
2. setgid bit atau set group id, biasanya diterapkan pada folder/direktori. Bila diset pada suatu
folder, maka file yang dibuat pada folder tersebut menjadi milik group, bukan milik pembuat
file, hal ini berguna jika pengguna-pengguna yang tergabung dalam satu group
membutuhkan akses ke dalam isi direktori yang sama. Mode ini jarang digunakan, notasi
oktalnya adalah 2000.
3. sticky bit, diterapkan pada folder untuk mencegah penghapusan file atau subfolder dihapus
oleh yang bukan pemillik file atau subfolder tersebut, biasanya diterapkan pada shared
folder, seperti /tmp, yang memiliki atribut drwxrwxrwt. Untuk set mode ini digunakan
perintah chmod +t folder, sedang kode oktalnya adalah 1000.

Anda mungkin juga menyukai