Anda di halaman 1dari 48

BUKU LAPORAN

PRAKTEK BAJA
Semester Genap 2022 – 2023

Dikerjakan oleh :
Nama : HANIF RIZAL R
NIM : 2141320013
Kelas : 2 MRK 4

Prodi : D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi

PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2023

i
Lembar Pengesahan
Laporan Praktik Baja
Semester Ganjil 2022-
2023

Nama : HANIF RIZAL RAHMAWAN


NIM : 2141320013
Kelas : 2 MRK 4
Tanggal Praktik : 14 Maret 2023 s.d 21 Maret 2023

Dosen Pengampu Malang, 22 Maret 2023


Praktik Baja, Mahasiswa,

Agus Suhardono, S.T., M.T Hanif Rizal R


NIP. 196606081992031002 NIM. 2141320013

I
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan praktik yang berjudul “Laporan Praktik Baja”
ini tepat pada waktunya.

Dengan tersusunnya laporan ini, saya berharap agar kiranya ini dapat digunakan sebagai
salah satu sumber penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Disamping itu saya
mengharapkan bahwa laporan ini tidak hanya sebagai pelengkap laporan melainkan dapat
disebut sebagai hasil karya yang setidaknya, dipelihara dan digunakan sebagai mestinya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Suhardono, S.T., M.T selaku
Dosen Praktik baja yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.

Saya sadar bahwa laporan ini belumlah sempurna, oleh karena itu demi kesempurnaan
laporan yang akan dibuat berikutnya, saya sangat mengharapkan saran serta dukungan mapun
kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengan semua itu kesempurnaan
ini dapat tercapai.

Malang, 22 Maret 2023

Hanif Rizal R
2141320013

II
Ringkasan Laporan
Buku laporan ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pekerjaan baja yang
dikerjakan saat praktik baja dari hari pertama sampai hari terakhir praktik baja selama 5 hari,
yaitu pada tanggal 14 Maret 2023 sampai dengan 20 Maret 2023. Baja merupakan jenis
logam paduan (alloy) dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan
utamanya. Baja biasa digunakan untuk bahan bangunan. Baja diperlukan dalam bentuk yang
beraneka ragam dan ukuran yang beranekaragam pula sesuai dengan kegunaan dan
fungsinya. Namun, sebagai bahan bangunan, sambungan diperlukan untuk mendapatkan
bentuk yang diperlukan.
Sambungan baja berarti hasil dari penyatuan 2 bagian atau lebih dari bahan baja yang
terdiri dari jenis yang sama atau berbeda,serta dapat memiliki ukuran atau bentuk yang
berbeda.Adaupun tujuan sambungan yang dilakukan ialah untuk membuat sebuah bentuk
komponen
Manusia berusaha menganalisa dan menggali serta memproduksi bahan-bahan yang
diperlukannya untuk suatu tujuan tertentu. Perkembangan teknologi menuntut manusia untuk
dapat melakukan penyambungan yang kuat dengan menggunakan tenaga listrik. Untuk dapat
menyambung baja tersebut menjadi satu dengan yang lainnya, maka baja tersebut disambung
dengan cara dilas
Las adalah penyambungan dengan cara membakar. Dalam hal ini, mengelas adalah
suatu cara menyambung 2 buah atau lebih rangkaian baja dengan melelehkan logam. Pada
praktik baja ini, dapat diketahui salah satu cara mengelas yaitu menggunakan metode las
listrik dengan bantuan elektroda.
Pemeriksaan mutu baja pada praktik baja ini terdiri atas kedataran/leveling,
ketegakan, dan kesikuan. Pemeriksaan mutu baja dilakukan pada rangka bangunan dan
rangka jembatan.

III
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jalan Soekarno-Hatta No.9 Malang
65141 Telp (0341) 404424

Rubrik Penilaian Laporan

Nilai 4 3 2 1
- Laporan ditulis - Laporan ditulis - Laporan - Laporan ditulis
sangat jelas jelas dituliscukup kurang jelas
- Data disajikan - Data disajikan jelas - Data disajikan
sangat lengkap lengkap - Data kurang
- Gambar dibuat - Gambar dibuat disajikan lengkap
Kriteria sangat lengkap lengkap cukup - Gambar dibuat
- Langkah - Langkah lengkap kurang lengkap
pekerjaan pekerjaan - Gambar - Langkah
lengkap dan lengkap dibuatcukup pekerjaan
sangat jelas - Semua form di lengkap kurang lengkap
- Semua form di isi lengkap - Langkah - Semua form di
isi lengkap dan pekerjaan isi kurang
jelas cukup lengkap
lengkap
- Semua form
diisi cukup
lengkap

Rubrik Penilaian Selama Praktik

Nilai 4 3 2 1
- Datang selalu - Datang tepat - Datang kurang - Datang sering
tepat waktu waktu waktu tidak tepat
- Disiplin kerja - Disiplin kerja s - Disiplin kerja waktu
sangat baik baik cukup baik - Disiplin kerja
- Motivasi kerja - Motivasi kerjabaik - Motivasi kerja kurang baik
sangat baik - Berkerja secara cukup baik - Motivasi kerja
- Berkerja secara tim - Berkerja kurang baik
Kriteria tim - Kemampuan secaratim - Berkerja secara
- Kemampuan berkominikasibaik - Kemampuan tim
berkominikasi - Leadershipbaik berkominikasi - Kemampuan
sangat baik - Memecahkan cukup baik berkominikasi
- Leadership problem kerjabaik - Leadership kurang baik
sangat baik cukup baik - Leadership
- Memecahkan - Memecahkan kurang baik
problem kerja problem kerja - Memecahkan
sangat baik cukup baik problem kerja
- kurang baik

IV
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................I
Lembar Pengesahan.......................................................................................................II
Ringkasan Laporan.......................................................................................................III
Rubrik Penilaian Laporan...........................................................................................IV
Rubrik Penilaian Selama Praktik................................................................................IV
DAFTAR ISI...................................................................................................................V
BAB I.................................................................................................................................1
JOB 1 LATIHAN DASAR GERGAJI MANUAL........................................................1
1.1 Pendahuluan.............................................................................................1
1.2 Alat dan Bahan.........................................................................................1
1.3 Job Safety Analysis..................................................................................2
1.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan............................................................3
1.5 Metode Pelaksanaan................................................................................3
1.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian...................4
1.7 Kesimpulan...............................................................................................7
BAB II...............................................................................................................................8
JOB 2 LATIHAN DASAR LAS LISTRIK....................................................................8
2.1 Pendahuluan.............................................................................................8
2.2 Alat dan Bahan.........................................................................................8
2.3 Job Safety Analysis (JSA).....................................................................10
2.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan..........................................................11
2.5 Metode Pelaksanaan..............................................................................12
2.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian.................13
2.7 Kesimpulan............................................................................................16
BAB III...........................................................................................................................17
JOB 3 PEKERJAAN APLIKASI LAS LISTRIK......................................................17
3.1 Pendahuluan..........................................................................................17
3.2 Alat dan Bahan.......................................................................................18
3.3 Job Safety Analysis (JSA)......................................................................21
3.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan..........................................................22
3.5 Metode Pelaksanaan..............................................................................22
3.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian.................24
3.7 Kesimpulan.............................................................................................26
BAB IV............................................................................................................................27
JOB 4 MENDIRIKAN GEDUNG RANGKA BAJA..................................................27
4.1 Pendahuluan..........................................................................................27
4.2 Alat dan Bahan.......................................................................................27
4.3 Job Safety Analysis (JSA)......................................................................28
4.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan..........................................................29
4.5 Metode Pelaksanaan..............................................................................29
4.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian.................30
4.7 Kesimpulan............................................................................................32

V
BAB V.............................................................................................................................33
JOB 5 PEMERIKSAAN MUTU PEKERJAAN BAJA.............................................33

5.1 Pendahuluan..........................................................................................33
5.2 Alat dan Bahan......................................................................................33
5.3 Job Safety Analysis (JSA)....................................................................34
5.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan.........................................................34
5.5 Metode Pelaksanaan.............................................................................35
5.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian................37
5.7 Kesimpulan............................................................................................39

VI
BAB I
LATIHAN DASAR GERGAJI MANUAL - JOB 1

1.1 Pendahuluan
Di zaman yang serba modern dan berkembang ini, memicu perkembangan
teknologi yang cukup pesat juga.Seperti alat pemotong besi juga banyak jenis yang
canggih.Namun pada beberapa kondisi alat pemotong yang sudah berkembang ini
tidak dapat digunakan.Oleh karena itu mahasiswa diajak untuk melakukan latihan
dasar gergaji manual.
1.2 Alat dan Bahan

1.2.1 Alat

No. Nama Peralatan Gambar Peralatan No. Nama Gambar Peralatan


Peralatan
1. Gergaji Besi 5. Penggaris
Siku

2. Ragum (alat 6. Kikir


penjepit besi)

3. Mesin pemotong 7. Penggores/


besi Penanda

1.2.2 Bahan

No. Nama Fungsi Gambar


1. Batang besi baja Sebagai media pada
profil L Latihan dasar
pengelasan
menggunakan las listrik

1
1.3 Job Safety Analysis

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET


DANTEKNOLOGI POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jalan Soekarno-Hatta No.9 Malang
65141 Telp (0341) 404424

FORM PBJ - 01
ANALISA KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALISYS,
JSA)

NAMA : HANIF RIZAL R


PEKERJAAN : Praktek Gergaji Plat Baja
TANGGAL PEKERJAAN : Kamis, 16 Maret 2023
TAHAP POTENSI RESIKO
NO PEKERJAAN BAHAYA PENGENDALIAN
YANG TIMBUL
Menimpa Menggunakan
Persiapan alat Alat dan
1 terkena kaki sepatu safety dan
dan bahan. bahan
dan tangan sarung tangan.
terjatuh.
tersayat gergaji.
2 Memotong Bisa terkena Tangan dan Menggunakan
baja percikan api. mata bisa kacamata safety
menggunakan terluka. dan sarung
alat tangan.
potong.

3 Mengikir baja. Besi terjatuh. Tangan Menggunakan


tergores besi sarung tangan
tajam dan dan sepatu
kikir. safety.
4 Menggergaji. Tersayat gergaji. Tangan terluka Menggunakan
apabila parah sarung tangan
bisa sampai dan berhati-hati
terkena dalam bekerja.
infeksi,tetanus,
atau jahitan.

2
1.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan

Gambar 1.4 Gambar kerja

Gambar 1.4 Pelaksanaan

1.5 Metode Pelaksanaan.


1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan serta menggunakan APD.
2. Menggambar gambar kerja terlebih dahulu.
3. Memotong baja dengan mesin pemotong sepanjang 10cm.
4. Menjepit plat baja dengan alat penjepit,lalu plat baja dikikir.
5. Buat pola sesuai instruksi. Untuk pola lurus dari ujung sisi kiri jaraknya 1cm 3x
pola, Panjang pola dari sisa ukuran atas 1 cm.
6. Pola miring dari ujung sisi kanan jaraknya 1cm 3x pola, Panjang pola dari sisa
ukuran atas 1,5cm.
3
7. Mulai gergaji besi dengan gergaji potong manual sesuai pola.
8. Merapihkan area kerja dan mengembalikan alat-alat yang sudah digunakan.

1.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET


DANTEKNOLOGI POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jalan Soekarno-Hatta No.9 Malang
65141 Telp (0341) 404424

Form PBJ - 02
LAPORAN HARIAN PRAKTEK BAJA

NAMA : HANIF RIZAL R


HARI, TANGGAL
KELAS : 2 MRK 4
Kamis , 16 Maret 2023
PEKERJAAN (JOB) *) : Praktek Gergaji Besi Manual

BAHAN DAN SPESIFIKASINYA PERALATAN


Jenis Bahan : Baja profil L • Alat pemotong besi
Ukuran tebal : 4,3 mm • Gergaji besi
Ukuran Lebar : 47 mm • Alat penjepit / ragum besi
Ukuran Panjang : 100 mm • Penggaris siku
• Tipe-X untuk penanda
ataupun kapur
• Alat kikir
• Tang
LANGKAH - URUTAN KERJA – GAMBAR

1. Siapkan alat dan bahan

2. Memotong besi baja profil L sepanjang 10 cm dengan menggunakan


mesin pemotong.

4
3. Menjepit plat baja dengan alat penjepit,lalu plat baja dikikir.
4. Buat pola sesuai instruksi. Untuk pola lurus dari ujung sisi kiri jaraknya 1cm 3x pola,
Panjang pola dari sisa ukuran atas 1cm.
5. Pola miring dari ujung sisi kanan jaraknya 1cm 3x pola, Panjang pola dari sisa ukuran
atas 1,5cm.
6. Mulai gergaji besi dengan gergaji potong manual sesuai pola.

7. Merapihkan area kerja dan mengembalikan alat-alat yang sudah digunakan.

5
Hasil Pekerjaan (Ukuran hasil pelaksanaan, foto hasil pekerjaan)

Gambar Sketsa

Hasil Pekerjaan

PENGALAMAN SELAMA PRAKTEK : TTD . MHS

Pengalamana saya saat praktek Latihan graji manual adalah saya


dapat mengoperasikan mesin pemotong baja dengan benar dan
saat menggraji membutuhkan kesabaran dan penuh hati-hati
karena harus teliti dan tidak boleh tergesa-gesa agar mendapat
HANIF RIZAL R
hasil yang memuaskan
CATATAN NILAI OLEH DOSEN *) TTD. DOSEN

Agus Suhardono,
*) Centang √
S.T., M.T

6
1.7 Kesimpulan
Pekerjaan latihan gergaji manual untuk bahan material baja ini cenderung
tidak mudah, karena membutuhkan ketelitian khusus saat pengerjaannya.Bahan baja
ini cukup keras sehingga tenaga yang diunakan untuk menggergaji baja ini sangat
besar.Karena membutuhkan tenaga yangbesar,resiko dari kecelakaan kerjanya cukup
besar juga.

7
BAB II
LATIHAN DASAR LAS LISTRIK - JOB 2

2.1 Pendahuluan
Las adalah salah satu metode penyambungan baja atau bahan logam atau
bahan yang mengandung besi (Fe) lainnya yang membuahkan hasil berupa peleburan
bahan dengan memanasinya dengan suhu tertentu dengan atau tanpa pemberian
tekanan dan dengan atau tanpa pemakaian bahan pengisi (Agus Setiawan, 2008).
Para ahli mengatakan bahwa las memliki kerugian pada bahan kerja yaitu
mengurangi tahanan lelah (fatigue strength). Disamping itu, ada beberapa
keuntungan yang diberikan olehlas sebagai metode penyambungan, diantaranya
adalah;
1. Harga lebih ekonomis daripada menggunakan sambungan baut atau paku
keling
2. Lebih kaku
3. Tersambung secara kontinu
4. Mudah untuk membuat perubahan desain dalam struktur
5. Tingkat kebisingan rendah (Agus Setiawan, 2008).

2.2 Alat dan Bahan

2.2.1 Alat :

No. Nama Peralatan Gambar Peralatan No. Nama Peralatan Gambar Peralatan
1. Mesin Las Listrik 4. Klem massa

8
2. Pemegang 5. Tang penjepit
elektroda

3. Face shield 6. Kacamata las

2.2.2 Bahan :

No. Nama Peralatan Gambar Peralatan No. Nama Peralatan Gambar Peralata
1. Batang Baja 2. Elektroda

9
2.3 Job Safety Analysis (JSA)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DANTEKNOLOGI POLITEKNIK NEGERI
MALANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jalan Soekarno-Hatta No.9 Malang
65141 Telp (0341) 404424

FORM PBJ - 03
ANALISA KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALISYS, JSA)

NAMA : HANIF RIZAL R


PEKERJAAN : Praktek Las Listrik
TANGGAL PEKERJAAN : Senin, 20 Maret 2023

NO TAHAP PEKERJAAN POTENSI RESIKO YANG PENGENDALIAN


BAHAYA TIMBUL
1. Persiapan alat dan Alat dan bahan Menimpa terkena Menggunakan
bahan terjatuh kaki sepatu safety
2. Penyalaan alat Tersetrum Menimbulkan Mematuhi prosedur
luka yang benat dan
bakar dan berhati-hati dalam
mengerjakan
kematian
3. Pemasangan elektroda Terjepit dan Tangan terluka Menggunakan
pada penjepit terkena panas bakar sarung tangan
dari elektroda safety
4 Pengelasan Terkena Panas jika Menggunakan kaca
cipratan terkena kulit pelindung las atau
elektroda saat topeng las dengan
Menyala posisi yang benar

10
2.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan

Gambar 2.1 Gambar Kerja

Gambar 2.2 Pelaksanaan

11
2.5 Metode Pelaksanaan
1. Siapkan alat dan bahan, jangan lupa memakai K3 lengkap supaya tidakada
kecelakaan K3.
2. Letakkan profil di atas besi/rangkaian besi.
3. Atur tegangan/voltase pada las.
4. Jepitkan penjepit las pada rangkaian besi/benda yang masih bersinambung
dengan profil.
5. Tempelkan elektrode ke profil sampai keluar cahaya (itu bertanda
elektorde melebur ke profil).
6. Jangan ditempelkan lalu langsung ditarik, sebaiknya ditahan beberapa
detik kemudian ditarik, diulangi sampai akhir alur las.
7. Jika sudah selesai mengelas, buang kotoran las dengan memukul hasil las
dengan martil untuk mengetahui hasil las (lebar las).

12
2.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET DANTEKNOLOGI POLITEKNIK NEGERI
MALANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jalan Soekarno-Hatta No.9 Malang 65141
Telp (0341) 404424

Form PBJ - 04

LAPORAN HARIAN PRAKTEK BAJA

NAMA : HANIF RIZAL R


HARI, TANGGAL
KELAS : 2 MRK 4
Senin, 20 Maret 2023
PEKERJAAN (JOB) *) : Praktek Las Besi

BAHAN DAN SPESIFIKASINYA PERALATAN


Jenis Bahan : Baja Profil L • Las Listrik
Ukuran tebal : 4,3 mm Ukuran • Tang
Lebar : 47 mm Ukuran Panjang • Palu Besi
: 100 mm • Alas Besi
• Tipe-X untuk penanda
LANGKAH - URUTAN KERJA – GAMBAR
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Letakkan baja yang dipotong dengan ukuran 10 cm di Alas Besi.

3. Pasang elektroda ke penjepit las.

13
4. Atur ampere sesuai kebutuhan las dan nyalakan las.
5. Lakukan pengelasan secara hati hati dan teliti dan dengan cara yang benar.

6. Matikan mesin las.


7. Palu hasil sisa las yang masih menempel di baja.
8. Ukur hasil las yang telah dilakukan.

Hasil Pekerjaan (Ukuran hasil pelaksanaan, foto hasil pekerjaan)

Hasil Pekerjaan

PENGALAMAN SELAMA PRAKTEK : TTD . MHS


Mendapatkan pengetahuan baru dengan peralatan yang digunakan dan
mengetahui cara mengelas yang baik dan benar sesuai dengan
prosedurnya
HANIF RIZAL R
CATATAN NILAI OLEH DOSEN *) TTD. DOSEN
4 3 2 1
. . .

14
*) Centang √
Agus Suhardono,
S.T., M.T

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET


DANTEKNOLOGI POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jalan Soekarno-Hatta No.9 Malang 65141
Telp (0341) 404424

Form PBJ -05


LAPORAN PRAKTEK LASLISTRIK
Nama : HANIF RIZAL R HARI, TANGGAL
Kelas : 2 MRK 4 Senin, 20 Maret 2023

Nama Bahan Spesifikasi


1. Ukuran Bahan Panjang : 10 cm
utama(baja/profil Lebar : 5 mm
baja)
2. Ukuran Bahan Panjang electrode besar 32,5 cm
Panjang electrode kecil 30 cm
tambah(elektode)

Proses Pengelasan Uraian laporan pengalaman selama praktek


1. Lama Jam : 15.30 sd 15.40 Lama :10 (menit)
Pengelasan(menit)
2.Proses 1. Metode Penyalaan awal yang digunakan
pengelasan
(Pilihlah yang √ Horisontal Vertikal
anda gunakan)
2. Pengaturan arus listrik yang dilakukan
√ Rendah ke tinggi Tinggi ke rendah
3. Gerakan pengelasan yang digunakan
√ Dari kiri ke kanan atau sebaliknya

Dari Muka ke Belakang atau sebalikya

3. Hasil Pengelasan Data Hasil Las 1 2 3


a. Panjang electrodeawal, Lo 300
(mm)

15
b. Panjang electrodeterpakai, 170
L1 (mm)
Bs
c. Panjang lasan, Ls(mm) 100

LS d. Lebar lasan, bs(mm) 5

e. Arus listrik (Amp) 70

4. Kelengkapan APD  Sarung tangan


dan alat yang  Kaca mata
digunakan.  Topeng
 Sepatu safety

PENGALAMAN SELAMA PRAKTEK : Ttd. Mhs


Dapat mengetahui dan memahami cara mengelas yang baik dan
benar menggunakan las listrik, serta dapat menggunakan alat
sesuai dengan fungsinya masing-masing.

HANIF RIZAL R

CATATAN NILAI OLEH DOSEN *) TTD. DOSEN

4 3 2 1
. . .

*) Centang √ Agus Suhardono,


S.T., M.T

2.7 Kesimpulan
Pada praktik pengelasan ini, dapat saya simpulkan bahwa mengelas
tidak semata-mata mendekatkan elektrode ke bahan yang akan di las. Akan tetapi,
lebar hasil las mempengaruhi kerapatan bahan satu dengan bahan yang lain. Besar
voltase/ampere dalam las mempengaruhi panas elektrode ke bahan yang akan di las,
jika bahan yang digunakan tipis tetapi kita memakai ampere yang besar maka yang
akan terjadi adalah bahan yang kita las akan ikut melebur karena terlalu panas.
Pada saat awal praktik saya mendapat hasil yang kurang memuaskan karena
hasil las yang saya buat tidak rapi dan kurang kuat. Tapi saya akan terus berlatih dan
menjadikan pengalaman las ketika praktik sebagai pembelajaran.

16
BAB III
Job 3 Aplikasi Las Listrik

3.1 Pendahuluan
Pengelasan merupakan suatu proses menyatukan dua buah logam atau lebih
menjadi suatu bentuk sambungan dengan menggunakan proses panas. Panas
tersebut diperlukan untuk mencairkan bagian logam yang akan disambung dengan
elektroda sebagai bahan tambah atau filler. Elektroda yang berfungsi sebagai bahan
pengisi mencair bersama dengan benda kerja dan setelah dingin akan menjadi satu
kesatuan yang sulit dipisahkan dan membentuk paduan logam las atau weld metal.
Las adalah sebuah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan
menggunakan energi panas baik sumbernya dari panas aliran listrik maupun api
dari pembakaran gas. Fungsi pengelasan adalah untuk mendapatkan kekuatan
sambungan logam yang melebihi dari mekanik (kekuatan tarik, kekerasan,
ketangguhan) logam induk.
Kelebihan sambungan pengelasan antara lain :
1. Batas mulur (yield) yang lebih baik.
2. Efisiensi sambungan yang baik serta dapat digunakan pada konstruksi yang
bekerja pada temperature tinggi.
3. Tidak ada btas ketebalan logam yang akan disambung. Namun, pada beberapa
jenis pengelasan memiliki batas optimum ketebalan bahan yang disarankan.
4. Tidak ada kemungkinan sambungan yang

longgar. Kelemahan sambungan pengelasan antara

lain :

1. Terjadinya distorsi dan perubahan bentuk (deformasi) oleh pemanasan dan


pendinginan yang berlangsung secara cepat.
2. Kerusakan bagian dalam ssambungan las sulit di deteksi, sehingga
memperlukan inspeksi yang cukup rumit.
3. Kualitas logam las (pada bagian sambungan las) berbeda dengan logam induk.
Biasanya memiliki kualitas yang lebih rendah.
4. Tegangan sisa termal dari pengelasan dapat menyebabkan kerusakan atau retak
pada bagian las.
5. Masalah dalam disassembling (pembongkaran saat sambungan sudah tidak
diperlukan).

17
3.2 Alat dan Bahan

No. Nama Fungsi Gambar


1. Las listrik Untuk mengalirkan listrik pada
elektroda yang akan digunakan
untuk mengelas

2. Tang Untuk alat bantu mengambil


dan memindahkan baja yang
sudah di las.

3. Palu las Untuk membersihkan residu


las pada baja yang sudah
mengalami proses pengelasan

4. Penggaris siku- Untuk mengukur dimensi las dan


siku dimensi baja yang digunakan

5. Helm las Untuk melindungi mata dari


sinar las yang sangat terang
dan melindungi wajah dari
percikan las

6. Elektroda Sebagai logam pengisi dalam


proses pengelasan.

18
7. Meja las Untuk meletakkan baja yang
akan di las

8. Clam jepit Untuk menjepit baja saat akan


dilakukan pembandingan

9. Besi ukuran Ø 12 Sebagai media yang akan


dilakukan pembandingan dan
pengelasan

10. Alat pengikir baja Untuk mengikir baja

11. Alat pemotong Untuk memotong baja


baja

12. Mesin pengikir Untuk menghaluskan permukaan


permukaan baja/besi yang kurang halus/rapi
baja akibat pengelasan

13. Alat banding besi Untuk pembanding besi yang


akan digunakan

14. Meteran Untuk mengukur dimensi besi

15. Kayu Untuk dudukan pada kursi

19
16. Gergaji besi Untuk menandai bagian besi
yang akan dibanding

17. Amplas Untuk menghaluskan besi yang


akan di cat

18. Cat Untuk mengecat rangka besi


dan kayu

19. Kuas Sebagai alat untuk mengecat

20. Kawat bendrat Untuk membantu menahan


bentuk kursi sebelum di las

20
3.3 Job Safety Analysis (JSA)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jalan Soekarno Hatta No.9 Malang
65141 Telp (0341) 404424

FORM JSA‒06
ANALISA KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALISYS)

NAMA PEKERJAAN : Aplikasi Las Listrik


TANGGAL PEKERJAAN : 6 April 2022
No. TAHAP POTENSI RESIKO PENGENDALIAN
PEKERJAAN BAHAYA YANG
TIMBUL
1. Mempersiapka - Tertimpa - Anggota tubuh - Menggunakan
n alat dan alat yang terluka atau APD lengkap dan
bahan akan memar selalu berhati-hati
digunakan - Tangan terluka - Tetap fokus
- Tangan dan berdarah melakukan
tergores pekerjaan dan
pinggiran bekerja sesuai
baja yang prosedur kerja
tajam
2. Pengelasan - Mata - Iritasi pada - Menggunakan
baja terpapar mata dan APD lengkap dan
sinar las menyebabkan selalu berhati-hati
sehingga kebutaan saat melakukan
berkunang- - Tangan pekerjaan
kunang melepuh dan
- Tangan mati rasa
terkena akibat
percikan las terkena
- Tangan percikan las
memegang yang sangat
baja panas panas
yang baru - Tangan
selesai di melepuh
las karena
21
memegang
baja panas
3. Pembersihan - Terkena - Melepuh dan Meggunakan sarung
sisa las pada percikan terluka pada tangan safety untuk
baja dari sisa bagian yang mengelasdan
las terkena selalu berhati-hati
- Tangan percikan sisa
terpukul. las

22
3.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan.

3.5 Metode Pelaksanaan


Metode pelaksanaan dalam praktek aplikasi las listrik ialah sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan
- Besi Lonjoran (bahan utama)
- Pipa untuk membengkokkan (alat)
- Ragum (alat)
2. Pakai sarung tangan.
3. Potong besi sesuai ukuran yang diperlukan menggunakan alat pemotong besi listrik.
4. Tandai besi yang sudah dipotong sesuai ukuran yang ditentukan membentuk
segitiga.
5. Pasang besi pada ragum sesuai dengan titik yang ditandai.
6. Pasang pipa ke besi, lalu mulai menekuk besi, pastikan arah tekukkan lurus.
7. Lakukan berulang pada titik yang ditandai selanjutnya sampai membentuk segitiga,
lalu rapikan.
8. Buat 3 segitiga sama seperti Langkah sebelumnya.
9. Selanjutnya buat 1 segitiga sama sisi, dengan ukuran 20cm pada setiap besi.
10. Letakkan besi pada ragum dan jepit.
11. Masukkan besi kedalam pipa sampai pada tanda yang telah diukur.
12. Lalu tekuk besi menggunakan pipa.
13. Lakukan berulang pada tiga sisi.
14. Satukan ketiga segitiga sama kaki menggunakan kawat bendrat agar mempermudah
pembentukan kursi.
15. Letakkan segitiga sama sisi pada bagian atas segitiga sama kaki yang telah
disatukan ujung dengan ujungnya.
23
16. Kemudian ikat menggunakan kawat bendrat .
17. Cek kedataran menggunakan waterpass, apabila tidak datar segera dirapikan.
18. Stelah rapi dan mendapat bentuk yang sesuai dengan gambar kerja, mulai lakukan
pengelasan.
19. Siapkan area kerja, pakai peralatan keamanan seperti kacamata las, sarung tangan,
dan sepatu safety.
20. Jepit elektroda menggunakan konektor las.
21. Las perlahan besi yag sudah disatukan sementara menggunakan kawat bendrat tadi.
22. Lakukan secara berhati-hati pada setiap sisi yang diperlukan.
23. Setelah selesai mengelas, diamkan dan tunggu sampai dingin.
24. Setelah dirasa dingin, lakukan kegiatan pengujian dengan membanting kursi
tersebut, apabila dirasa belum kuat lakukan lagi pengelasan sampai dirasa kuat.
25. Setelah itu lakukan pembuatan dudukan kursi dari kayu dengan sisi 25x25cm.
26. Siapkan bahan kayu lalu ketam hingga halus.
27. Setelah dirasa halus, tandai menggunakan pensil kayu dengan ukuran yang sudah
ditentukan.
28. Lalu potong kayu menggunakan gergaji sesuai dengan tanda yang sudah dibuat.
29. Rapikan sisi siku menggunakan amplas.
30. Lalu buatlah plat logam berbentuk U sesuai kebutuhan.
31. Buat plat logam sebanyak 3 untuk mengunci dudukan kayupada kerangka besi.
32. Setelah plat logam jadi, pasang dudukan besi menggunakan skrup dan dibor pada
dudukan kayu.
33. Setelah semua selesai, lalu lakukan kegiatan finishing seperti mengecat besi atau
dudukan kayunya agar terlihat indah dan estetik.

24
3.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jalan Soekarno Hatta No.9 Malang
65141 Telp (0341) 404424

FORM PBJ‒07
LAPORAN HARIAN PRAKTEK BAJA

NAMA : HANIF RIZAL R


Kamis, 16 Maret 2023
KELAS : 2 MRK 4
PEKERJAAN : Aplikasi Las Listrik

BAHAN DAN SPESIFIKASINYA PERALATAN


- Kayu 1. Las listrik
- Elektroda 30cm 2. Tang
- Besi Tulangan D12 3. Palu Karet
- Cat Bes 4. Penggaris siku-siku
- Plitur 5. Helm las
6. Meja las
7. Clam jepit
8. Alat Pemotong Baja
9. Kawat Bendrad
10. Waterpass
11. Meteran
12. Mesin Pemotong Kayu
13. Amplas
14. Alat Ketam
15. Skrup
16. Kapur

LANGKAH URUTAN KERJA – GAMBAR


1. Siapkan alat dan bahan
-besi lonjoran (bahan)
-pipa untuk membengkongkan(alat)
2. Pakai sarung tangan.
3. Potong besi sesuai ukuran yang diperlukan menggunakan alat pemotong besi
listrik .
4. Tandai besi yang sudah potong sesuai ukuran ukuran yang ditentukan
membentuk segitiga sama kaki
5. Pasang besi pada ragum sesuai dengan titik yang ditandai
6. Pasang pipa ke besi, lalu mulai menekuk besi, pastikan arah tekukkan lurus

25
7. Lakukan berulang pada titik yang ditandai selanjutnya sampai membentuk
segitiga .
8. Rapikan.
9. Buat 3 segitiga sama kaki seperti langkah sebelumnya.

10. Selanjutnya buat 1 segitiga sama sisi, potong besi dengan ukuran 20 cm setiap
sisinya.
11. 1Taruh besi pada ragum.
12. Masukkan besi ke dalam pipa sampai pada tanda yang telah diukur .
13. Lalu tekuk besi menggunakan pipa.
14. Lakukan berulang pada tiga sisi .
15. Satukan ketiga segitiga sama kaki menggunakan tali bendrad agar
mempermudah pembentukan kursi .
16. Taruh segitiga sama sisi pada bagian atas segita sama kaki yang telah
disatukan ujung dengan ujungnya
17. Kemudian bendrad
18. Cek kedataran menggunakan waterpass, lalu rapikan.
19. Setelah rapi dan mendapat bentuk yang sesuai dengan gambar kerja mulai
pengelasan
20. Siapkan area kerja, pakai peralatan keamanan seperti kacamata las, sarung
tangan, dan sepatu safety
21. Jepit Elektroda menggunakan alat konektor las
22. Las perlahan besi yang sudah disatukan sementara menggunakan bendrad
23. Lakukan dengan hati hati
24. Setelah dirasa dingin, lakukan kegiatan pengujian dengan membanting kursi
tersebut, apabila dirasa belum kuat lakukan lagi pengelasan sampai dirasa
kuat
25. Setelah itu lakukan pembuatan dudukan kursi dari kayu dengan sisi 25x25cm
26. Siapkan bahan kayu lalu ketam hingga halus
27. Setelah dirasa halus,tandai menggunakan pensil kayu dengan ukuran yang
sudah ditentukan
28. Lalu potong kayu menggunakan gergaji sesuai dengan tanda yang sudah
dibuat
29. Rapikan sisi siku menggunakan amplas
30. Lalu buatlah plat logam berbentuk U sesuai kebutuhan
31. Buat plat logam sebanyak 3 untuk mengunci dudukan kayupada kerangka
besi
32. Setelah plat logam jadi, pasang dudukan besi menggunakan skrup dan dibor
pada dudukan kayu
33. Setelah semua selesai, lalu lakukan kegiatan finishing seperti mengecat besi
atau dudukan kayunya agar terlihat indah dan estetik

Hasil Pekerjaan (Ukuran hasil pelaksanaan, foto hasil pekerjaan

26
PENGALAMAN SELAMA PRAKTEK : TTD. MHS
Dapat mengetahui dan memahami cara pengelasan yang
baik dan benar, serta dapat menggunakan alat sesuai
dengan fungsinya masing-masing.
HANIF RIZAL R
CATATAN NILAI OLEH DOSEN *) TTD. DOSEN
4 3 2 1
. . .

*) Centang √ Agus Suhardono, S.T., M.T

3.7 Kesimpulan
Dengan melakukan pekerjaan aplikasi las listrik, kita dapat mempelajari apa saja
tahapan yang diperlukan untuk pekerjaan aplikasi las listrik sesuai dengan kebutuhan.
Serta pada pekerjaan aplikasi las listrik, juga harus diperhatikan kelengkapan APD dan
pemakaian yang benar agar mengurangi resiko kecelakaan kerja.

27
BAB IV
PEKERJAAN MERAKIT BANGUNAN KONSTRUKSI
BAJA
4.1 Pendahuluan
Konstruksi baja merupakan sebuah sistem konstruksi yang mengandalkan
baja sebagai pondasinya. Kelebihan dari konstruksi baja ini adalah cocok untuk
bangunan tinggi dan luas karena terbukti lebih kokoh dan juga aman. Tak hanya
itu, konstruksi baja juga lebih mudah dirangkai dan mempercepat proses
pembangunan sehingga banyak digunakan. Namun, juga terdapat kelemahannya
yaitu mudah terjadi kerusakan bila terjadi kontak dengan lingkungan yang korosif.
Untuk mengurangi korosif yang ada pada baja dapat di lakukan dengan pelapisan
menggunakan cat, pembalutan dengan plastic, tin plating, galvanisasi, chromium
plating, serta pengorbanan anode.

4.2 Alat dan Bahan

No. Nama Fungsi Gambar


1. Kunci pass Mengencangkan serta
ukuran 12-14 mm mengendurkan baut dan mur

2. Kunci soket T Mengencangkan serta


ukuran 14 mm mengendurkan baut dan mur
28
3. Mur dan baut Sebagai media pengikat
ukuran 14 mm antar rangka baja

4. Waterpass Untuk mengukur ketegakan


rangka

5. Ember Sebagai wadah baut dan


mur

6. Angkur besi Penahan rangka


sementara sebelum
dipasangi baut

4.3 Job Safety Analysis (JSA)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jalan Soekarno Hatta No.9 Malang
65141 Telp (0341) 404424

FORM JSA‒08
ANALISA KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALISYS)

NAMA PEKERJAAN : Perakitan Gedung Rangka Baja


TANGGAL PEKERJAAN : 14 Maret 2023

29
No. TAHAP POTENSI RESIKO PENGENDALIAN
PEKERJAAN BAHAYA YANG
TIMBUL
1. Mempersiap - Tangan dan - Tangan memar - Menggunakan
kan Alat Kaki hingga sarung tangan dan
dan Bahan tertimpa berdarah selalu berhati-hati
rangka baja saat bekerja

2. Mendirikan - Tangan - Tangan memar - Menggunakan


Kolom terjepit hingga sarung tangan dan
berdarah selalu berhati-hati
saat bekerja
3. Menaiki - Kaki - Kaki lebam - Menggunakan
Scafholding tertimpa dan memar sepatu safety dan
rangka selalu berhati-hati
saat bekerja
4. Mengunci - Kepala - Luka pada - Menggunakan
Baut di rangka terbentur kepala atau helm safety
atas bangunan rangka terdapat - Menggunakan
gedung - Tangan benjolan di sarung tangan dan
terjepit kepala selalu berhati-hati

30
4.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan

4.5 Metode Pelaksanaan


Metode pelaksanaan dalam perakitan jembatan rangka baja ialah sebagai berikut :
1. Melakukan breafing oleh instruktur
2. Menggunakan APD secara lengkap dan benar.
3. Mempersiapkan alat dan bahan
4. Persiapkan baut sesuai ukuran dan jumlah kebutuhannya
5. Ambil baja bagian kolom dan pasang pada setiap titik yang dikehendaki
6. Cek ketegakan kolom menggunakan dua buah waterpass magnit untukmemastikan
ketegakannya
7. Kencangkan baut dengan menggunakan kunci pass
8. Jika semua kolom sudah terpasang dan sudah dipastikan tegak, selanjutnya pasang
satu set scafollding dan tempatkan dibawah tempat yang akan dipasang balok
terlebih dahulu.
9. Lalu ambil baja bagian balok dan pasang diantara dua kolom dibagian
atasnya.
10. Untuk memudahkan pemasangan sekrupnya, kunci dulu beberapa lubang
dengan bntuan tulangan besi pengunci.
11. Setelah itu rakitlah baja kuda – kuda lalu naikkan ke atas. Kunci beberapa lubang
dengan bantuan tulangan pengunci untuk memudahkan pemasangan baut atau
sekrup.
12. Jika sudah selesai pasangan bagian kuda – kuda satunya dengan langkah kerja
yang sama.
13. Selanjutnya pasang sayap (overstek) dibagian kedua ujung kuda – kuda.
14. Selanjutnya ambil dua balok baja gording dan pasang diatas kuda – kuda yang
telah terpasang. Lalu kencangkan baut dibagian ujung – ujung balok gording.
15. Jika semua sudah selesai terpasang, rapikan alat dan bahan yang tersisa dan
kembalikan ketempat semula dengan rapi.

31
4.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jalan Soekarno Hatta No.9 Malang
65141 Telp (0341) 404424

FORM PBJ‒09
LAPORAN HARIAN PRAKTEK BAJA

NAMA : HANIF RIZAL R Selasa, 14 Maret 2023


KELAS : 2 MRK 4
PEKERJAAN : Perakitan Gedung Rangka Baja

BAHAN DAN SPESIFIKASINYA PERALATAN


Jenis Bahan : Rangkaian Baja (kolom, kuda- 1. Kunci pass ukuran 14/15
kuda,sayap kuda-kuda, balok, gording) 2. Kunci pas ukuran 24/25
3. Scafholding
4. Mur Baut

LANGKAH URUTAN KERJA – GAMBAR


a. Melakukan breafing oleh instruktur dan Menggunakan APD secara lengkap
dan benar.
b. Mempersiapkan alat dan bahan
c. Persiapkan baut sesuai ukuran dan jumlah kebutuhannya
d. Ambil baja bagian kolom dan pasang pada setiap titik yang dikehendaki
e. Cek ketegakan kolom menggunakan dua buah waterpass
magnit untuk memastikan ketegakannya
f. Kencangkan baut dengan menggunakan kunci pass

32
g. Jika semua kolom sudah terpasang dan sudah dipastikan tegak,
selanjutnya pasang satu set scafollding dan tempatkan dibawah tempat
yang akan dipasang balok terlebih dahulu.
h. Lalu ambil baja bagian balok dan pasang diantara dua kolom dibagian
atasnya.
i. Untuk memudahkan pemasangan sekrupnya, kunci dulu beberapa
lubang dengan bntuan tulangan besi pengunci.
j. Setelah itu rakitlah baja kuda – kuda lalu naikkan ke atas. Kunci
beberapa lubang dengan bantuan tulangan pengunci untuk
memudahkan pemasangan bauta tau sekrup.
k. Jika sudah selesai pasangan bagian kuda – kuda satunya dengan
langkah kerja yang sama.
l. Selanjutnya pasang sayap (overstek) dibagian kedua ujung kuda – kuda.
m. Selanjutnya ambil dua balok baja gording dan pasang diatas kuda –
kuda yang telah terpasang. Lalu kencangkan baut dibagian ujung –
ujung balok gording.
Jika semua sudah selesai terpasang, rapikan alat dan bahan yang tersisadan
kembalikan ketempat semula dengan rapi.
Hasil Pekerjaan (Ukuran hasil pelaksanaan, foto hasil pekerjaan)

PENGALAMAN SELAMA PRAKTEK : TTD. MHS


Dapat mengetahui dan memahami cara perakitan gedung
rangka baja yang baik dan benar, serta dapat menggunakan
alat sesuai dengan fungsinya masing-masing
HANIF RIZAL R
CATATAN NILAI OLEH DOSEN *) TTD. DOSEN

4 3 2 1
. . .

*) Centang √ Agus Suhardono, S.T., M.T

4.7 Kesimpulan
Dari jobsheet ini, kita belajar cara merakit gedung rangka baja dengan baik dan benar.
Belajar mengenai bagaimana cara agar baut bisa masuk pas pada lubang. Saat bangunan terlalu
banyak muatan itu akan membuat rangka baja melendut sehingga mur baut tidak akan pas pada
lubang. Dari sini kita juga belajar APD apa saja yang harus digunakan untuk pembiasaan diri agar
tetap aman.

33
BAB V
PEMERIKSAAN MUTU PEKERJAAN BAJA
5.1 Pendahuluan
Pada zaman sekarang, konstruksi dari bahan baja sering digunakan karena perangkaiannya
34
yang lebih mudah dan dinilai kuat dan kokoh. Konstruksi dari bahan baja juga sering digunakan di
bangunan yang tinggi dan luas, biasanya digunakan juga pada jembatan. Namun setelah
didirikannya konstruksi baja, harus ada pengecekan mutu guna hasil bangunan konstruksi yang
maksimal dan safety. Ada beberapa hal yang harus di cek seperti cek kedataran, cek ketegakan
dan cek kesikuan. Pada jobsheet ini kita akan melakukan cek mutu pada bangunan konstruksi baja
jembatan yang sudah kita rakit.
5.2 Alat dan Bahan
No. Nama Fungsi Gambar
1. Waterpass Untuk mengecek kedataran
dan ketegakkan

2. Selang timbang Untuk mengecek kedataran


air

3. Meteran Untuk mengukur dimensi

4. Unting-unting Untuk mengecek ketegakan

5. Penggaris siku- Untuk mengecek kesikuan


siku

6. Benang Untuk mengecek kesikuan

5.3 Job Safety Analysis (JSA)

35
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jalan Soekarno Hatta No.9 Malang
65141 Telp (0341) 404424

FORM JSA‒10
ANALISA KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALISYS)

NAMA PEKERJAAN : Pemeriksaan Mutu Gudang Rangka Baja


TANGGAL PEKERJAAN : 17 Maret 2023

No. TAHAP POTENSI RESIKO PENGENDALIAN


PEKERJAAN BAHAYA YANG
TIMBUL
1. Mempersiapka Alat jatuh Kaki terluka dan Menggunakan APD
n alat dan menimpa kaki memar lengkap dan selalu
bahan berhati-hati dalam
bekerja
2. Mengecek Tertimpa alat Kaki terluka dan Menggunakan APD
ketegakan seperti unting- memar lengkap dan selalu
unting berhati-hati dalam
bekerja
3. Mengecek Kaki Kaki keseleo Menggunakan APD
kedataran tersandung lengkap dan selalu
selang berhati-hati dalam
bekerja
4. Mengecek Tangan Menyebabkan Menggunakan
kesikuan tergores tangan terluka sarung tangan dan
penggaris siku dan berdarah selalu berhati-hati
dalam bekerja

5.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan

5.5 Metode Pelaksanaan


36
kedataran/leveling

a) Cek kedataran atau levelling pada base plan siapkan alat untuk mengecek
kedataran atau leveling yaitu selang timbang air yang telah diisi air pada
sebelumnya. Pastikan selang timbang air tersebut tidak ada gelembung air di
sepanjang selang. Ukur dari ujung ke ujung dengan dibutuhkan 2 orang
setidaknya jika elevasi air kurang atau lebih dari permukaan, ukurlah selisih
ketinggian tersebut. Pada ketinggian tidak sama maka dapat dikatakan juga
kedua belum dapat dikatakan datar. Pengecekan tersebut yang pertama
dilakukan pada pondasi kolom. Setelah itu dapat diketahui perbedaan tinggi
pondasi yang dapat digunakan sebagai hasil pemeriksaan.

b) Cara berikutnya yaitu mengukur kedataran pada balok dengan menggunakan


waterpass dengan meletakkan ditengah balok dan baca nivo apakah sudah
ditengah garis atau diluar garis jika sudah ditengah dapat dikatakan rangka
baja tersebut sudah terbukti kedatarannya.

c) Adapun cara berikutnya yaitu bisa menggunakan benang, yang diikat pada
kolom dan diukur diagonal 1 dan 2. Diukur dengan menggunakan roll meter
masing-masing diagonal tersebut dengan menggunakan teori phytagoras
sederhana mengukur minimal 2 pojok kolom untuk menentukan apakah
panjang tersebut sama atau tidak.

Cek Ketegakan

a) Cek ketegakan pada kolom baja dengan menggunakan unting- unting yang
diletakan pada bagian atas dan bawah kolom baja. Ukur menggunakan
penggaris siku dan jika ada selisih jarak antar keduanya berarti kolom tersebut
mempunyai koreksi kemiringan sebesar selisih tersebut.

b) Cara kedua untuk mengecek ketegakan bisa menggunakan waterpass magnit dengan
meletakkannya dari dua sisi yang berbeda. Jika nivo keluar dari garis berarti kolom
tersebut tidak tegak secara sempurna.

37
Cek Kesikuan

a) Ketiga, cek kesikuan antar kolom dan balok dengan menggunakan


penggaris siku yang diletakkan dipojok antara kolom dan balok.
Apabila selisihnya sama berarti kesikuan konstruksi sudah tercapai.
b) Lalu cara berikutnya adalah dengan menggunakan benang yang di
lilitkan ke setiap kolom, cek kesikuan dengan menggunakan rumus
4 3 5 , yang mana berarti akan membentuk segitiga siku siku
dengan lebar 30cm, tinggi 40cm dan sisi miring 50cm. Tandai
benang pada sisi lebar dan tinggi setelah mengukurnya, lalu hitung
panjang sisi miring dengan menggunakan roll meter. Jika benar
50cm, maka dapat dipastikan bahwa kolom tersebut sudah siku.

36
5.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jalan Soekarno Hatta No.9 Malang
65141 Telp (0341) 404424

FORM PBJ‒11
LAPORAN PEMERIKSAAN MUTU PEKERJAAN BAJA

NAMA : HANIF RIZAL R Jum’at, 17 Maret 2023


KELAS : 2 MRK 4
KELOMPOK :B
JUDUL PEKERJAAN : Pemeriksaan Mutu Gudang Rangka Baja

DATA OBYEK PEKERJAAN PERALATAN

Rangkaian Baja Gedung 1. Waterpass


2. Scafolding
3. Selang air
4. Benang
5. Unting-unting
6. Roll meter
7. Penggaris siku

LANGKAH/URUTAN KERJA CEK HASIL PEMERIKSAAN


KEDATARAN/LEVELING

1. Mengukur kedataran pada balok dengan Nivo sudah berada ditengah


menggunakan waterpass garis, serta tidak terjadi
• Meletakkan waterpass di tengah balok perbedaan ketinggian pada
• Membaca nivo apakah sudah ditengah selang air, sehingga semua
garis atau diluar garis balok dan pondasi sudah
• Apabila sudah ditengah garis maka
terbukti kedatarannya
balok sudah terbukti kedatarannya

2. Mengukur kedataran atau leveling pada


pondasi dan balok dengan
menggunakan selang air
• Mengisi selang dengan air sampai hampir
penuh
• Memastikan jangan sampai ada
gelembung pada selang
• Mengukur dari ujung balok satu ke
ujung balok satunya (pada balok)
• Mengukur dari ujung pondasi satu
ke ujung pondasi satunya (pada
pondasi)
• Apabila elevasi air kurang atau lebih
37
1. Mengecek ketegakan kolom dengan Ketegakan
menggunakan waterpass magnet Kolom 3: p=5 cm; i=5.1 cm
• Meletakkan waterpass dari dua sisi yang Kolom 2: p=5.5 cm; i=5.8 cm
berbeda pada kolom Kolom 1: p=4.8 cm; i= 4.8 cm
• dari
Apabila nivo keluar
permukaan, dari
maka garis, artinya
terdapat Kolom 6: p=4.9 cm; i=4.1 cm
kolom
selisih tersebut tidak tegak sempurna
Kolom 5: p=4.5 cm; i=4.1 cm
LANGKAH/URUTAN KERJA CEK HASIL PEMERIKSAAN
Kolom 4: p=5.2 cm; i=4.5 cm
(Belum tentu valid apabila menggunakan
KETEGAKAN
waterpass magnet)

2. Mengecek ketegakan kolom dengan


menggunakan benang dan unting-unting
• Memasang unting-unting yang
sudah terdapat benang
• Meletakkan benang ada bagian atas
kolom serta meletakkan unting-unting
ada bagian bawah kolom (posisi unting-
unting menggantung)
• Mengukur jarak mendatar antara
benang dengan kolom atas
• Mengukur jarak antara benang bawah
dekat unting-unting dengan kolom
• Pastikan saat mengukur benang dan
unting-unting tidak bergerak
• Apabila terjadi perbedaan jarak antara
benang atas dengan benng bawah maka
posisi kolom tidak tegak sempurna

3. (Dengan cara unting-unting inilah data


tersebut valid, karena memakai energi
gravitasi bukan seperti alat waterpass
magnet)
LANGKAH/URUTAN KERJA CEK HASIL PEMERIKSAAN
KESIKUAN

7. Mengecek kesikuan antara kolom Kolom 4-3- 2 kurang siku.


dan balok dengan menggunakan Kolom 5-6-1 terbukti
penggaris siku kesikuannya.
• Meletakkan penggaris siku pada pojok
antara kolom dan balok bagian atas
• Apabila selisih sama artinya
kesikuan konstruksi sudah tercapai

8. Mengecek kesikuan rangka kolom satu


dengan lainnya dengan menggunakan
benang dan penggaris siku
• Mengikat benang mengelilingi kolom
• Meletakkan penggaris siku pada pojok
antara kolom dengan benang
• Apabila selisih sama artinya
kesikuan konstruksi sudah tercapai

9. Mengecek kesikuan rangka kolom satu


dengan lainnya dengan menggunakan
metode phytagoras
• Mengikat benang mengelilingi kolom
• Dengan menggunakan rumus 4 3 5, yang
mana berarti akan membentuk segitiga
siku-siku dengan lebar 30cm, tinggi
40cm, dan sisi miring 50cm 38
• Menandai benang pada sisi lebar dan
tinggi
• Mengukur sisi miringnya menggunakan
roll meter
• Apabila panjang sisi miring benar
5.7 Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan, dapat disimpulkan bahwa bangunan gedung tersebut,
masih tidak terlalu tegak lurus dikarena di setiap kolom masih terdapat selisih saat
pengukuran ketegakan menggunakan unting-unting. Untuk kedataran sudah
memenuhi kriteria. Untuk kesikuan pada kolom 4-3-2 tidak terlalu siku. Kesalahan
seperti ini bisa terjadi karena adanya kesalahan metode pelaksanaan yang cenderung
asal-asalan dan tidak sesuai prosedur.

39

Anda mungkin juga menyukai