PRAKTEK BAJA
Semester Genap 2022 – 2023
Dikerjakan oleh :
Nama : HANIF RIZAL R
NIM : 2141320013
Kelas : 2 MRK 4
i
Lembar Pengesahan
Laporan Praktik Baja
Semester Ganjil 2022-
2023
I
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan praktik yang berjudul “Laporan Praktik Baja”
ini tepat pada waktunya.
Dengan tersusunnya laporan ini, saya berharap agar kiranya ini dapat digunakan sebagai
salah satu sumber penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Disamping itu saya
mengharapkan bahwa laporan ini tidak hanya sebagai pelengkap laporan melainkan dapat
disebut sebagai hasil karya yang setidaknya, dipelihara dan digunakan sebagai mestinya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Suhardono, S.T., M.T selaku
Dosen Praktik baja yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.
Saya sadar bahwa laporan ini belumlah sempurna, oleh karena itu demi kesempurnaan
laporan yang akan dibuat berikutnya, saya sangat mengharapkan saran serta dukungan mapun
kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengan semua itu kesempurnaan
ini dapat tercapai.
Hanif Rizal R
2141320013
II
Ringkasan Laporan
Buku laporan ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pekerjaan baja yang
dikerjakan saat praktik baja dari hari pertama sampai hari terakhir praktik baja selama 5 hari,
yaitu pada tanggal 14 Maret 2023 sampai dengan 20 Maret 2023. Baja merupakan jenis
logam paduan (alloy) dengan besi sebagai unsur dasar dan karbon sebagai unsur paduan
utamanya. Baja biasa digunakan untuk bahan bangunan. Baja diperlukan dalam bentuk yang
beraneka ragam dan ukuran yang beranekaragam pula sesuai dengan kegunaan dan
fungsinya. Namun, sebagai bahan bangunan, sambungan diperlukan untuk mendapatkan
bentuk yang diperlukan.
Sambungan baja berarti hasil dari penyatuan 2 bagian atau lebih dari bahan baja yang
terdiri dari jenis yang sama atau berbeda,serta dapat memiliki ukuran atau bentuk yang
berbeda.Adaupun tujuan sambungan yang dilakukan ialah untuk membuat sebuah bentuk
komponen
Manusia berusaha menganalisa dan menggali serta memproduksi bahan-bahan yang
diperlukannya untuk suatu tujuan tertentu. Perkembangan teknologi menuntut manusia untuk
dapat melakukan penyambungan yang kuat dengan menggunakan tenaga listrik. Untuk dapat
menyambung baja tersebut menjadi satu dengan yang lainnya, maka baja tersebut disambung
dengan cara dilas
Las adalah penyambungan dengan cara membakar. Dalam hal ini, mengelas adalah
suatu cara menyambung 2 buah atau lebih rangkaian baja dengan melelehkan logam. Pada
praktik baja ini, dapat diketahui salah satu cara mengelas yaitu menggunakan metode las
listrik dengan bantuan elektroda.
Pemeriksaan mutu baja pada praktik baja ini terdiri atas kedataran/leveling,
ketegakan, dan kesikuan. Pemeriksaan mutu baja dilakukan pada rangka bangunan dan
rangka jembatan.
III
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jalan Soekarno-Hatta No.9 Malang
65141 Telp (0341) 404424
Nilai 4 3 2 1
- Laporan ditulis - Laporan ditulis - Laporan - Laporan ditulis
sangat jelas jelas dituliscukup kurang jelas
- Data disajikan - Data disajikan jelas - Data disajikan
sangat lengkap lengkap - Data kurang
- Gambar dibuat - Gambar dibuat disajikan lengkap
Kriteria sangat lengkap lengkap cukup - Gambar dibuat
- Langkah - Langkah lengkap kurang lengkap
pekerjaan pekerjaan - Gambar - Langkah
lengkap dan lengkap dibuatcukup pekerjaan
sangat jelas - Semua form di lengkap kurang lengkap
- Semua form di isi lengkap - Langkah - Semua form di
isi lengkap dan pekerjaan isi kurang
jelas cukup lengkap
lengkap
- Semua form
diisi cukup
lengkap
Nilai 4 3 2 1
- Datang selalu - Datang tepat - Datang kurang - Datang sering
tepat waktu waktu waktu tidak tepat
- Disiplin kerja - Disiplin kerja s - Disiplin kerja waktu
sangat baik baik cukup baik - Disiplin kerja
- Motivasi kerja - Motivasi kerjabaik - Motivasi kerja kurang baik
sangat baik - Berkerja secara cukup baik - Motivasi kerja
- Berkerja secara tim - Berkerja kurang baik
Kriteria tim - Kemampuan secaratim - Berkerja secara
- Kemampuan berkominikasibaik - Kemampuan tim
berkominikasi - Leadershipbaik berkominikasi - Kemampuan
sangat baik - Memecahkan cukup baik berkominikasi
- Leadership problem kerjabaik - Leadership kurang baik
sangat baik cukup baik - Leadership
- Memecahkan - Memecahkan kurang baik
problem kerja problem kerja - Memecahkan
sangat baik cukup baik problem kerja
- kurang baik
IV
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................I
Lembar Pengesahan.......................................................................................................II
Ringkasan Laporan.......................................................................................................III
Rubrik Penilaian Laporan...........................................................................................IV
Rubrik Penilaian Selama Praktik................................................................................IV
DAFTAR ISI...................................................................................................................V
BAB I.................................................................................................................................1
JOB 1 LATIHAN DASAR GERGAJI MANUAL........................................................1
1.1 Pendahuluan.............................................................................................1
1.2 Alat dan Bahan.........................................................................................1
1.3 Job Safety Analysis..................................................................................2
1.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan............................................................3
1.5 Metode Pelaksanaan................................................................................3
1.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian...................4
1.7 Kesimpulan...............................................................................................7
BAB II...............................................................................................................................8
JOB 2 LATIHAN DASAR LAS LISTRIK....................................................................8
2.1 Pendahuluan.............................................................................................8
2.2 Alat dan Bahan.........................................................................................8
2.3 Job Safety Analysis (JSA).....................................................................10
2.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan..........................................................11
2.5 Metode Pelaksanaan..............................................................................12
2.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian.................13
2.7 Kesimpulan............................................................................................16
BAB III...........................................................................................................................17
JOB 3 PEKERJAAN APLIKASI LAS LISTRIK......................................................17
3.1 Pendahuluan..........................................................................................17
3.2 Alat dan Bahan.......................................................................................18
3.3 Job Safety Analysis (JSA)......................................................................21
3.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan..........................................................22
3.5 Metode Pelaksanaan..............................................................................22
3.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian.................24
3.7 Kesimpulan.............................................................................................26
BAB IV............................................................................................................................27
JOB 4 MENDIRIKAN GEDUNG RANGKA BAJA..................................................27
4.1 Pendahuluan..........................................................................................27
4.2 Alat dan Bahan.......................................................................................27
4.3 Job Safety Analysis (JSA)......................................................................28
4.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan..........................................................29
4.5 Metode Pelaksanaan..............................................................................29
4.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian.................30
4.7 Kesimpulan............................................................................................32
V
BAB V.............................................................................................................................33
JOB 5 PEMERIKSAAN MUTU PEKERJAAN BAJA.............................................33
5.1 Pendahuluan..........................................................................................33
5.2 Alat dan Bahan......................................................................................33
5.3 Job Safety Analysis (JSA)....................................................................34
5.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan.........................................................34
5.5 Metode Pelaksanaan.............................................................................35
5.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian................37
5.7 Kesimpulan............................................................................................39
VI
BAB I
LATIHAN DASAR GERGAJI MANUAL - JOB 1
1.1 Pendahuluan
Di zaman yang serba modern dan berkembang ini, memicu perkembangan
teknologi yang cukup pesat juga.Seperti alat pemotong besi juga banyak jenis yang
canggih.Namun pada beberapa kondisi alat pemotong yang sudah berkembang ini
tidak dapat digunakan.Oleh karena itu mahasiswa diajak untuk melakukan latihan
dasar gergaji manual.
1.2 Alat dan Bahan
1.2.1 Alat
1.2.2 Bahan
1
1.3 Job Safety Analysis
FORM PBJ - 01
ANALISA KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALISYS,
JSA)
2
1.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan
Form PBJ - 02
LAPORAN HARIAN PRAKTEK BAJA
4
3. Menjepit plat baja dengan alat penjepit,lalu plat baja dikikir.
4. Buat pola sesuai instruksi. Untuk pola lurus dari ujung sisi kiri jaraknya 1cm 3x pola,
Panjang pola dari sisa ukuran atas 1cm.
5. Pola miring dari ujung sisi kanan jaraknya 1cm 3x pola, Panjang pola dari sisa ukuran
atas 1,5cm.
6. Mulai gergaji besi dengan gergaji potong manual sesuai pola.
5
Hasil Pekerjaan (Ukuran hasil pelaksanaan, foto hasil pekerjaan)
Gambar Sketsa
Hasil Pekerjaan
Agus Suhardono,
*) Centang √
S.T., M.T
6
1.7 Kesimpulan
Pekerjaan latihan gergaji manual untuk bahan material baja ini cenderung
tidak mudah, karena membutuhkan ketelitian khusus saat pengerjaannya.Bahan baja
ini cukup keras sehingga tenaga yang diunakan untuk menggergaji baja ini sangat
besar.Karena membutuhkan tenaga yangbesar,resiko dari kecelakaan kerjanya cukup
besar juga.
7
BAB II
LATIHAN DASAR LAS LISTRIK - JOB 2
2.1 Pendahuluan
Las adalah salah satu metode penyambungan baja atau bahan logam atau
bahan yang mengandung besi (Fe) lainnya yang membuahkan hasil berupa peleburan
bahan dengan memanasinya dengan suhu tertentu dengan atau tanpa pemberian
tekanan dan dengan atau tanpa pemakaian bahan pengisi (Agus Setiawan, 2008).
Para ahli mengatakan bahwa las memliki kerugian pada bahan kerja yaitu
mengurangi tahanan lelah (fatigue strength). Disamping itu, ada beberapa
keuntungan yang diberikan olehlas sebagai metode penyambungan, diantaranya
adalah;
1. Harga lebih ekonomis daripada menggunakan sambungan baut atau paku
keling
2. Lebih kaku
3. Tersambung secara kontinu
4. Mudah untuk membuat perubahan desain dalam struktur
5. Tingkat kebisingan rendah (Agus Setiawan, 2008).
2.2.1 Alat :
No. Nama Peralatan Gambar Peralatan No. Nama Peralatan Gambar Peralatan
1. Mesin Las Listrik 4. Klem massa
8
2. Pemegang 5. Tang penjepit
elektroda
2.2.2 Bahan :
No. Nama Peralatan Gambar Peralatan No. Nama Peralatan Gambar Peralata
1. Batang Baja 2. Elektroda
9
2.3 Job Safety Analysis (JSA)
FORM PBJ - 03
ANALISA KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALISYS, JSA)
10
2.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan
11
2.5 Metode Pelaksanaan
1. Siapkan alat dan bahan, jangan lupa memakai K3 lengkap supaya tidakada
kecelakaan K3.
2. Letakkan profil di atas besi/rangkaian besi.
3. Atur tegangan/voltase pada las.
4. Jepitkan penjepit las pada rangkaian besi/benda yang masih bersinambung
dengan profil.
5. Tempelkan elektrode ke profil sampai keluar cahaya (itu bertanda
elektorde melebur ke profil).
6. Jangan ditempelkan lalu langsung ditarik, sebaiknya ditahan beberapa
detik kemudian ditarik, diulangi sampai akhir alur las.
7. Jika sudah selesai mengelas, buang kotoran las dengan memukul hasil las
dengan martil untuk mengetahui hasil las (lebar las).
12
2.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian
Form PBJ - 04
13
4. Atur ampere sesuai kebutuhan las dan nyalakan las.
5. Lakukan pengelasan secara hati hati dan teliti dan dengan cara yang benar.
Hasil Pekerjaan
14
*) Centang √
Agus Suhardono,
S.T., M.T
15
b. Panjang electrodeterpakai, 170
L1 (mm)
Bs
c. Panjang lasan, Ls(mm) 100
HANIF RIZAL R
4 3 2 1
. . .
2.7 Kesimpulan
Pada praktik pengelasan ini, dapat saya simpulkan bahwa mengelas
tidak semata-mata mendekatkan elektrode ke bahan yang akan di las. Akan tetapi,
lebar hasil las mempengaruhi kerapatan bahan satu dengan bahan yang lain. Besar
voltase/ampere dalam las mempengaruhi panas elektrode ke bahan yang akan di las,
jika bahan yang digunakan tipis tetapi kita memakai ampere yang besar maka yang
akan terjadi adalah bahan yang kita las akan ikut melebur karena terlalu panas.
Pada saat awal praktik saya mendapat hasil yang kurang memuaskan karena
hasil las yang saya buat tidak rapi dan kurang kuat. Tapi saya akan terus berlatih dan
menjadikan pengalaman las ketika praktik sebagai pembelajaran.
16
BAB III
Job 3 Aplikasi Las Listrik
3.1 Pendahuluan
Pengelasan merupakan suatu proses menyatukan dua buah logam atau lebih
menjadi suatu bentuk sambungan dengan menggunakan proses panas. Panas
tersebut diperlukan untuk mencairkan bagian logam yang akan disambung dengan
elektroda sebagai bahan tambah atau filler. Elektroda yang berfungsi sebagai bahan
pengisi mencair bersama dengan benda kerja dan setelah dingin akan menjadi satu
kesatuan yang sulit dipisahkan dan membentuk paduan logam las atau weld metal.
Las adalah sebuah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan
menggunakan energi panas baik sumbernya dari panas aliran listrik maupun api
dari pembakaran gas. Fungsi pengelasan adalah untuk mendapatkan kekuatan
sambungan logam yang melebihi dari mekanik (kekuatan tarik, kekerasan,
ketangguhan) logam induk.
Kelebihan sambungan pengelasan antara lain :
1. Batas mulur (yield) yang lebih baik.
2. Efisiensi sambungan yang baik serta dapat digunakan pada konstruksi yang
bekerja pada temperature tinggi.
3. Tidak ada btas ketebalan logam yang akan disambung. Namun, pada beberapa
jenis pengelasan memiliki batas optimum ketebalan bahan yang disarankan.
4. Tidak ada kemungkinan sambungan yang
lain :
17
3.2 Alat dan Bahan
18
7. Meja las Untuk meletakkan baja yang
akan di las
19
16. Gergaji besi Untuk menandai bagian besi
yang akan dibanding
20
3.3 Job Safety Analysis (JSA)
FORM JSA‒06
ANALISA KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALISYS)
22
3.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan.
24
3.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian
FORM PBJ‒07
LAPORAN HARIAN PRAKTEK BAJA
25
7. Lakukan berulang pada titik yang ditandai selanjutnya sampai membentuk
segitiga .
8. Rapikan.
9. Buat 3 segitiga sama kaki seperti langkah sebelumnya.
10. Selanjutnya buat 1 segitiga sama sisi, potong besi dengan ukuran 20 cm setiap
sisinya.
11. 1Taruh besi pada ragum.
12. Masukkan besi ke dalam pipa sampai pada tanda yang telah diukur .
13. Lalu tekuk besi menggunakan pipa.
14. Lakukan berulang pada tiga sisi .
15. Satukan ketiga segitiga sama kaki menggunakan tali bendrad agar
mempermudah pembentukan kursi .
16. Taruh segitiga sama sisi pada bagian atas segita sama kaki yang telah
disatukan ujung dengan ujungnya
17. Kemudian bendrad
18. Cek kedataran menggunakan waterpass, lalu rapikan.
19. Setelah rapi dan mendapat bentuk yang sesuai dengan gambar kerja mulai
pengelasan
20. Siapkan area kerja, pakai peralatan keamanan seperti kacamata las, sarung
tangan, dan sepatu safety
21. Jepit Elektroda menggunakan alat konektor las
22. Las perlahan besi yang sudah disatukan sementara menggunakan bendrad
23. Lakukan dengan hati hati
24. Setelah dirasa dingin, lakukan kegiatan pengujian dengan membanting kursi
tersebut, apabila dirasa belum kuat lakukan lagi pengelasan sampai dirasa
kuat
25. Setelah itu lakukan pembuatan dudukan kursi dari kayu dengan sisi 25x25cm
26. Siapkan bahan kayu lalu ketam hingga halus
27. Setelah dirasa halus,tandai menggunakan pensil kayu dengan ukuran yang
sudah ditentukan
28. Lalu potong kayu menggunakan gergaji sesuai dengan tanda yang sudah
dibuat
29. Rapikan sisi siku menggunakan amplas
30. Lalu buatlah plat logam berbentuk U sesuai kebutuhan
31. Buat plat logam sebanyak 3 untuk mengunci dudukan kayupada kerangka
besi
32. Setelah plat logam jadi, pasang dudukan besi menggunakan skrup dan dibor
pada dudukan kayu
33. Setelah semua selesai, lalu lakukan kegiatan finishing seperti mengecat besi
atau dudukan kayunya agar terlihat indah dan estetik
26
PENGALAMAN SELAMA PRAKTEK : TTD. MHS
Dapat mengetahui dan memahami cara pengelasan yang
baik dan benar, serta dapat menggunakan alat sesuai
dengan fungsinya masing-masing.
HANIF RIZAL R
CATATAN NILAI OLEH DOSEN *) TTD. DOSEN
4 3 2 1
. . .
3.7 Kesimpulan
Dengan melakukan pekerjaan aplikasi las listrik, kita dapat mempelajari apa saja
tahapan yang diperlukan untuk pekerjaan aplikasi las listrik sesuai dengan kebutuhan.
Serta pada pekerjaan aplikasi las listrik, juga harus diperhatikan kelengkapan APD dan
pemakaian yang benar agar mengurangi resiko kecelakaan kerja.
27
BAB IV
PEKERJAAN MERAKIT BANGUNAN KONSTRUKSI
BAJA
4.1 Pendahuluan
Konstruksi baja merupakan sebuah sistem konstruksi yang mengandalkan
baja sebagai pondasinya. Kelebihan dari konstruksi baja ini adalah cocok untuk
bangunan tinggi dan luas karena terbukti lebih kokoh dan juga aman. Tak hanya
itu, konstruksi baja juga lebih mudah dirangkai dan mempercepat proses
pembangunan sehingga banyak digunakan. Namun, juga terdapat kelemahannya
yaitu mudah terjadi kerusakan bila terjadi kontak dengan lingkungan yang korosif.
Untuk mengurangi korosif yang ada pada baja dapat di lakukan dengan pelapisan
menggunakan cat, pembalutan dengan plastic, tin plating, galvanisasi, chromium
plating, serta pengorbanan anode.
FORM JSA‒08
ANALISA KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALISYS)
29
No. TAHAP POTENSI RESIKO PENGENDALIAN
PEKERJAAN BAHAYA YANG
TIMBUL
1. Mempersiap - Tangan dan - Tangan memar - Menggunakan
kan Alat Kaki hingga sarung tangan dan
dan Bahan tertimpa berdarah selalu berhati-hati
rangka baja saat bekerja
30
4.4 Gambar Kerja dan Pelaksanaan
31
4.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian
FORM PBJ‒09
LAPORAN HARIAN PRAKTEK BAJA
32
g. Jika semua kolom sudah terpasang dan sudah dipastikan tegak,
selanjutnya pasang satu set scafollding dan tempatkan dibawah tempat
yang akan dipasang balok terlebih dahulu.
h. Lalu ambil baja bagian balok dan pasang diantara dua kolom dibagian
atasnya.
i. Untuk memudahkan pemasangan sekrupnya, kunci dulu beberapa
lubang dengan bntuan tulangan besi pengunci.
j. Setelah itu rakitlah baja kuda – kuda lalu naikkan ke atas. Kunci
beberapa lubang dengan bantuan tulangan pengunci untuk
memudahkan pemasangan bauta tau sekrup.
k. Jika sudah selesai pasangan bagian kuda – kuda satunya dengan
langkah kerja yang sama.
l. Selanjutnya pasang sayap (overstek) dibagian kedua ujung kuda – kuda.
m. Selanjutnya ambil dua balok baja gording dan pasang diatas kuda –
kuda yang telah terpasang. Lalu kencangkan baut dibagian ujung –
ujung balok gording.
Jika semua sudah selesai terpasang, rapikan alat dan bahan yang tersisadan
kembalikan ketempat semula dengan rapi.
Hasil Pekerjaan (Ukuran hasil pelaksanaan, foto hasil pekerjaan)
4 3 2 1
. . .
4.7 Kesimpulan
Dari jobsheet ini, kita belajar cara merakit gedung rangka baja dengan baik dan benar.
Belajar mengenai bagaimana cara agar baut bisa masuk pas pada lubang. Saat bangunan terlalu
banyak muatan itu akan membuat rangka baja melendut sehingga mur baut tidak akan pas pada
lubang. Dari sini kita juga belajar APD apa saja yang harus digunakan untuk pembiasaan diri agar
tetap aman.
33
BAB V
PEMERIKSAAN MUTU PEKERJAAN BAJA
5.1 Pendahuluan
Pada zaman sekarang, konstruksi dari bahan baja sering digunakan karena perangkaiannya
34
yang lebih mudah dan dinilai kuat dan kokoh. Konstruksi dari bahan baja juga sering digunakan di
bangunan yang tinggi dan luas, biasanya digunakan juga pada jembatan. Namun setelah
didirikannya konstruksi baja, harus ada pengecekan mutu guna hasil bangunan konstruksi yang
maksimal dan safety. Ada beberapa hal yang harus di cek seperti cek kedataran, cek ketegakan
dan cek kesikuan. Pada jobsheet ini kita akan melakukan cek mutu pada bangunan konstruksi baja
jembatan yang sudah kita rakit.
5.2 Alat dan Bahan
No. Nama Fungsi Gambar
1. Waterpass Untuk mengecek kedataran
dan ketegakkan
35
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI MALANG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jalan Soekarno Hatta No.9 Malang
65141 Telp (0341) 404424
FORM JSA‒10
ANALISA KESELAMATAN KERJA (JOB SAFETY ANALISYS)
a) Cek kedataran atau levelling pada base plan siapkan alat untuk mengecek
kedataran atau leveling yaitu selang timbang air yang telah diisi air pada
sebelumnya. Pastikan selang timbang air tersebut tidak ada gelembung air di
sepanjang selang. Ukur dari ujung ke ujung dengan dibutuhkan 2 orang
setidaknya jika elevasi air kurang atau lebih dari permukaan, ukurlah selisih
ketinggian tersebut. Pada ketinggian tidak sama maka dapat dikatakan juga
kedua belum dapat dikatakan datar. Pengecekan tersebut yang pertama
dilakukan pada pondasi kolom. Setelah itu dapat diketahui perbedaan tinggi
pondasi yang dapat digunakan sebagai hasil pemeriksaan.
c) Adapun cara berikutnya yaitu bisa menggunakan benang, yang diikat pada
kolom dan diukur diagonal 1 dan 2. Diukur dengan menggunakan roll meter
masing-masing diagonal tersebut dengan menggunakan teori phytagoras
sederhana mengukur minimal 2 pojok kolom untuk menentukan apakah
panjang tersebut sama atau tidak.
Cek Ketegakan
a) Cek ketegakan pada kolom baja dengan menggunakan unting- unting yang
diletakan pada bagian atas dan bawah kolom baja. Ukur menggunakan
penggaris siku dan jika ada selisih jarak antar keduanya berarti kolom tersebut
mempunyai koreksi kemiringan sebesar selisih tersebut.
b) Cara kedua untuk mengecek ketegakan bisa menggunakan waterpass magnit dengan
meletakkannya dari dua sisi yang berbeda. Jika nivo keluar dari garis berarti kolom
tersebut tidak tegak secara sempurna.
37
Cek Kesikuan
36
5.6 Dokumentasi Foto Hasil Pekerjaan dan Laporan Harian
FORM PBJ‒11
LAPORAN PEMERIKSAAN MUTU PEKERJAAN BAJA
39