Anda di halaman 1dari 154

RENCANA

STRATEGIS
TAHUN 2021 - 2026
DINAS KESEHATAN KOTA
BANJARMASIN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan

hidayah-Nya maka Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota

Banjarmasin Tahun 2021-2026 dapat diselesaikan. Substansi Rencana

Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Tahun 2021-2026 adalah penjabaran

dari RPJMD Kota Banjarmasin. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra)

Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 didasarkan kepada

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata

Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, Serta Tata Cara Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan

Tahun 2021-2026 adalah untuk memberikan arah bagi perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat Kota Banjarmasin

seutuhnya dengan menyelaraskan permasalahan kesehatan di tingkat

regional, nasional maupun lokal area, berdasarkan isu strategis, program

strategis, kerangka pendanaan, dan indikator kinerja.

i|Page
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Tahun 2021-

2026 berisikan rencana program dan kegiatan yang menyentuh kebutuhan

masyarakat Kota Banjarmasin serta memenuhi harapan warga Kota

Banjarmasin dalam “Banjarmasin BAIMAN dan lebih BERMARTABAT.”

Harapan kami adalah pembangunan kesehatan menjadi

tanggungjawab bersama seluruh komponen masyarakat Kota Banjarmasin

dan mengajak semua pemangku kepentingan secara bersama-sama berbuat

untuk membenahi dan menyejahterakan warga Kota Banjarmasin secara lahir

dan batin. Dengan bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja tuntas, dan bekerja

ikhlas Insya Allah kita dapat wujudkan cita-cita dan realisasikan visi – misi

Pemerintah Daerah Kota Banjarmasin yang Berkelanjutan.

Demikian Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Kota

Banjarmasin ini disusun sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjarmasin Dengan Semangat Nilai-Nilai

Organisasi yang Ditetapkan Walikota yakni THE WINNERS.

Banjarmasin, Desember 2021


KEPALA DINAS KESEHATAN

Dr. Machli Riyadi, S.H.,M.H


Pembina
NIP. 19701124 199101 1 004

ii | P a g e
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………......................... i

Daftar Isi ………………………………………………......................... iii

Daftar Tabel ………………………………………………......................... v

Daftar Grafik ………………………………………………......................... vi

Daftar Gambar ………………………………………………......................... vii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………….. 1

1.2 Landasan Hukum ………………………………………………….. 5

1.3 Maksud dan Tujuan ………………………………………………….. 12

1.4 Sistematika Penulisan ………………………………………………….. 13

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA


BANJARMASIN ………………………………………………………………… 15
2.1 Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Perangkat
Daerah …………………………………………………………….. 15
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan ………………………………………….. 19

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin…. 30

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS


KESEHATAN KOTA BANJARMASIN……………………………. 43
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin……………………….. 43
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Derah Terpilih .……………………………………………………… 45
3.3 Telaahan Rencana Strategis Kementrian/Lembaga dan Renstra
Perangkat daerah …………………………………………………………….. 56
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis ……………………………………. 71

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ……………………………………. 72

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ………………………………………………. 80

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN …………………………… 82

iii | P a g e
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN ………………………………………………………… 84
6.1 Program …………………………………………………………………………. 84

6.2 Kegiatan ………………………………………………………………………… 84

6.2.1 Program Kegiatan yang Mendukung Rencana Strategis


Dinas Kesehatan ………………………………………………………. 85
6.2.2 Program Kegiatan yang Menunjang Rencana Strategis
Dinas Kesehatan ……………………………………………………… 87

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ……… 129

BAB VIII PENUTUP ………………………………………………………….. 132

iv | P a g e
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktural Eselon II dan III ……………………………….. 19

Tabel 2.2 Struktural Eselon IV ………………………………………... 19

Tabel 2.3 Daftar Jumlah Pegawai Menurut Golongan …………… 26

Tabel 2.4 Daftar Sarana Kesehatan ………………………………….. 28

Tabel 2.5 Daftar Asset/Modal Dinas Kesehatan Kota

Banjarmasin …………………………………………………. 29

Tabel 2.6 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kota

(TC-2.3) Banjarmasin …………………………………………………. 31

Tabel 2.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas

(TC-2.4) Kesehatan Kota Banjarmasin…………………………..... 39

Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Dinas Kesehatan …………. 40

Tabel 3.2 Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan, dan Strategi

Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 …………… 54

Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin ……………………. 77

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan


(TC-2.5) Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin ……………………. 79

Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategis dan Kebijakan…………….. 81


(TC-2.6)

Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, Sub Kegiatan dan


(TC-2.7) Pendanaan ……………………………………………………. 92
Tabel 7.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama (Indikator
Tujuan) Kota Banjarmasin Tahun 2022-2026 ………. 132

v|Page
DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Penyebab Kematian Ibu di Kota Banjarmasin Tahun


2020 ……………………………………………………………. 73

Grafik 3.2 Angka Kematian Ibu Tahun 2016-2020 …………… 75

Grafik 3.3 Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun 2016-2020 ……… 77

Grafik 3.4 Pravelensi Stunting di Kota Banjarmasin Tahun


2018 2020 …………………………………………………. 78

vi | P a g e
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Proses Penyusunan Rencana Strategis Dinas


Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021 -
2026 ……………………………………………………… 3
Gambar 1.2 Alur Keterhubungan Dokumen RPJMD Kota
Banjarmasin Tahun 2021-2026 dan Rencana
Strategis Perangkat Daerah Tahun
2021-2026 ……………………………………………… 4
Gambar 1.3 Alur Keterhubungan Dokumen Rencana
Strategis dan Rencana Kerja Dinas Kesehatan
Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 …………… 5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin …………………………………………… 18
Gambar 3.1 Keterkaitan Pokok-pokok Visi Misi Kota
Banjarmasin …………………………………………… 55

vii| P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan di kota Banjarmasin pada hakikatnya


adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Keberhasilan
pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam periode
sebelumnya, oleh karena itu perlu disusun rencana pembangunan
kesehatan yang berkesinambungan.
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, menetapkan Sistem
Kesehatan Nasional sebagai paradigma pemikiran dasar pengelolaan
administrasi pembangunan kesehatan, yang harus diperkuat oleh
kepemimpinan pada setiap level pemerintahan yang mampu
menciptakan berbagai terobosan dan inovasi. Prinsip dasar
pembangunan kesehatan terdiri dari perikemanusiaan yang adil dan
beradab berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, Pemberdayaan dan
kemandirian bagi setiap orang dan masyarakat, adil dan merata bagi
setiap orang yang mempunyai hak yang sama, serta pengutamaan
upaya dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit dan pengutamaan manfaat yang merupakan
bagian dari butir Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pembenahan di bidang pemerintahan dan pembangunan
dimotori dengan kebijakan desentralisasi yang dilandasi pergeseran
konsentrasi kegiatan dari pusat ke daerah (provinsi, kabupaten/kota);
konsekuensi dari kebijakan desentralisasi tersebut adalah
meningkatnya tuntutan dari masyarakat untuk perbaikan kebijakan,
pelayan dan kinerja dari aparatur pemerintah daerah untuk
memberikan pelayanan lebih baik dan prima kepada masyarakat.
Tuntutan peningkatan pelayanan publik oleh pemerintah daerah
sesuai dengan semangat perubahan untuk mewujudkan tata
pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance).
Dinas Kesehatan merupakan salah satu perangkat daerah di
Kota Banjarmasin yang bertugas dalam urusan kesehatan di bidang
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

1|Page
Renstra Dinas Kesehatan
pemerintahan daerah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, Dinas
Kesehatan harus berperan aktif dalam mengambil inisiatif dalam
urusan kesehatan di lingkungan Kota Banjarmasin seusai dengan
prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance).
Pemerintah Kota Banjarmasin telah menetapkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2021-2026 yang tujuan
akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan
dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, dan program Walikota
dan Wakil Walikota yang dituangkan ke dalam strategi, arah
kebijakan, dan program pembangunan daerah. Menindaklanjuti
ditetapkannya RPJMD Kota Banjarmasin 2021-2026, selanjutnya
setiap perangkat daerah di Kota Banjarmasin diwajibkan membuat
perencanaan strategis untuk mendukung pencapaian visi dan misi
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
Rencana strategis perangkat daerah merupakan produk
perencanaan pembangunan daerah yang menjadi acuan bagi dinas,
badan atau unit kerja pemerintah dan pelaksanaan tugas pelayanan
publik dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Perencanaan strategis adalah pendekatan dan cara untuk mencapai
tujuan; mengarahkan pengambilan keputusan serta tindakan di
berbagai peringkat organisasi, sifatnya garis besar, medium to long
range, menghubungkan sumber daya dan dana dengan tujuan yang
ingin dicapai. Perencanaan strategis perlu melibatkan para pemangku
kepentingan untuk memastikan terdapatnya perspektif yang
menyeluruh atas isu yang dihadapi, pemikiran dan analisis yang
mendalam dan comprehensive dalam perumusan strategi, mereview
mana strategi yang berhasil dan tidak, dan di antara strategi yang
tersedia tidak saling bertentangan namun saling melengkapi.
Perencanaan strategis menetapkan arah dan tujuan kemana
pelayanan perangkat daerah akan dikembangkan, apa yang hendak
dicapai pada masa lima tahun mendatang, bagaimana mencapainya,
dan langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan
tercapai.
Seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

2|Page
Renstra Dinas Kesehatan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah, penyusunan rencana strategis
Dinas Kesehatan dilakukan secara bersamaan dengan penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarmasin
2021-2026. Mendasarkan Permendagri tersebut, penyusunan
dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan dilaksanakan melalui
beberapa tahapan yaitu, persiapan, penyusunan rancangan awal,
penyusunan rancangan, pelaksanaan forum perangkat daerah/lintas
perangkat daerah, perumusan rancangan akhir, dan penetapan.
Pelaksanaan kegiatan penyusunan Rencana Strategis Dinas
Kesehatan dikendalikan dan dievaluasi untuk memenuhi kesesuaian
penyusunan dokumen oleh Kepala Dinas Kesehatan selaku kepala
perangkat daerah, dimana penetapan rancangan akhir penyusunan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan didasarkan pada rekomendasi
dan verifikasi yang dilakukan oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah Kota Banjarmasin. Model Penyusunan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-
2026 ditampilkan pada Gambar.

Gambar 1.1
Proses Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin Tahun 2021-2026

Sumber: Kemendagri, 2010


Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
Tahun 2021-2026 disusun untuk mendukung pencapaian RPJMD
Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 yang diimplementasikan melalui
pelaksanaan program pembangunan daerah yang berisi program-

3|Page
Renstra Dinas Kesehatan
program prioritas terpilih untuk mewujudkan visi dan misi walikota
dan wakil walikota terpilih. Dokumen Kota Banjarmasin Tahun 2021-
2026 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026. Rencana Strategis
perangkat daerah merupakan penjabaran teknis RPJMD yang
berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional yang
disusun oleh setiap perangkat daerah di bawah koordinasi Badan
Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota
Banjarmasin.
Gambar 1.2
Alur Keterhubungan Dokumen RPJMD Kota Banjarmasin Tahun
2021-2026 dan Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2021-
2026

Sumber: Kemendagri, 2017


Rencana Strategis perangkat daerah kemudian dijabarkan
menjadi program tahunan dalam Rencana Kerja (Renja) perangkat
daearah dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) perangkat daerah yang
memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dilengkapi
dengan kebutuhan pendanaan dan sumber dana. Sebagai bagian
dokumen perencanaan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintah
daerah, maka dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin Tahun 2021-2026 menjadi pedoman dalam menyusun
Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dalam
kurun waktu tersebut. Renja yang berpedoman pada Rencana
Strategis bertujuan untuk menjamin kesesuaian antara program,
kegiatan, lokasi kegiatan, kelompok sasaran, serta prakiraan maju
yang disusun dalam rancangan awal Renja dengan Rencana Strategis.

4|Page
Renstra Dinas Kesehatan
Gambar 1.3
Alur Keterhubungan Dokumen Rencana Strategis dan Rencana Kerja
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026

Sumber: Kemendagri, 2017

1.2 Landasan Hukum

1. Pasal 18 ayat 6 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun


1945 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
1959);
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan
Undang-UndangDarurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II diKalimantan sebagai Undang-
undang (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1959 Nomor
2, Tambahan Lemabaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran

5|Page
Renstra Dinas Kesehatan
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
10. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentan Sistem Jaminan
Kesehatan Nasional;
11. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
12. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
13. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5059);
14. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
15. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
16. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
17. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan

6|Page
Renstra Dinas Kesehatan
Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
18. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 292,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
19. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
20. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5679);
21. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabiilitas Sistem
Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas
Sistem Keuangan Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 87, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6485);
22. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
24. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan (SIK);

7|Page
Renstra Dinas Kesehatan
25. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
29. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5887) Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 72 Tahun 2019 Tentang Perangkat Daerah, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 187);
30. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5941);
31. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
32. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor

8|Page
Renstra Dinas Kesehatan
206, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6123);
33. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6178);
34. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
35. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6322);
36. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);
37. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6633);
38. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6634);
39. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;
40. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);
41. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang–Undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
42. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 182);

9|Page
Renstra Dinas Kesehatan
43. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 112);
44. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
45. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2021 tentang Kebijakan
Kabupaten/Kota Layak Anak;
46. Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan
Gender dalam Pembangunan Nasional;
47. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata CaraPerencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata CaraEvaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka MenengahDaerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka PanjangDaerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1312) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
86 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
48. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang
Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
459);
49. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);
50. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1114);
51. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447); Peraturan Menteri Kesehatan

10 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
52. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2019 tentang Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 288);
53. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);
54. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 Nomor 17, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 16);
55. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 9 Tahun
2015 tentang Rencana Tata Ruang Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2015-2023 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2015 Nomor 9,Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Nomor 93);
56. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 5 Tahun 2013 tentang
RencanaTata Ruang Kota Banjarmasin Tahun 2013-2032
(Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2013 Nomor 5);
57. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Daerah;
58. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 15 Tahun 2015
tentang Pengembangan Kota Layak Anak;
59. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJMD Kota
Banjarmasin Tahun 2006-2025(Lembaran Daerah Kota
Banjarmasin Tahun 2016 Nomor 4);
60. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjarmasin
(Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2016 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Nomor 40)
Sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Daerah Kota
Banjarmasin Nomor 3 Tahun 2021 tentang Perubahan atas

11 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjarmasin (
Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2021 Nomor
3,Tambahan Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Nomor 63);
61. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 6 Tahun 2021 tentang
Rencana Tata Ruang Kota Bannjarmasin Tahun 2021-2041
(Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2021 Nomor 6,
Tambahan lembaran Daerah Kota Banjarmasin Nomor 65);
62. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 8 Tahun 2021
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026;
63. Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 78 Tahun 2016 tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin;
64. Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 100 Tahun 2021 tentang
Rencana Strategis Perangkat Daerah Kota Banjarmasin Tahun
2021-2026;
65. Keputusan Walikota Banjarmasin Nomor 575 Tahun 2021 tentang
Tim Penyusunan Dokumen Rencana Strategis Perangkat Daerah
Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 Walikota Banjarmasin.
66. Keputusan Walikota Banjarmasin Nomor 439 Tahun 2021 tentang
Nilai-Nilai Organisasi Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.

1.3 Maksud dan Tujuan


a. Maksud

Penyusunan dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan


Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 secara umum dimaksudkan
untuk menyediakan dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan tentang
penyusunan, koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan
penyelenggaraan kegiatan di bidang (nama urusan) di Kota
Banjarmasin, yang menjadi acuan atau pedoman bagi semua pihak
yang berkepentingan dan terkait guna mewujudkan visi
pembangunan jangka menengah daerah Kota Banjarmasin Tahun
2021- 2026.

12 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
b. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan Rencana


Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026,
adalah:
1. Menjamin keterkaitan dan keselarasan antara visi, misi, tujuan
dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah Kota
Banjarmasin dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin,
sehingga akan bermanfaat bagi proses perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban, serta
penilaian kinerja bagi Dinas Kesehatan
2. Sebagai landasan operasional secara resmi bagi seluruh bagian
di lingkungan Dinas Kesehatan dalam menentukan prioritas
program dan kegiatan tahunan yang akan diusulkan untuk
dibiayai dari APBD Kota Banjarmasin, sehingga menjadi terarah
pada pencapaian hasil sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan
3. Merumuskan dan menetapkan tujuan, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan untuk jangka waktu lima
tahun ke depan sebagai tugas dan fungsi Dinas Kesehatan
4. Memantapkan perencanaan kegiatan pembangunan daerah agar
kegiatan pembangunan dapat terlaksana secara efektif, efisien
serta memudahkan pelaksanaan pengendalian dan evaluasi
program pembangunan.

1.4 Sistematika Penulisan


Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah, maka sistematika penulisan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-
2026 adalah sebagai berikut:

13 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan mengenai proses disusunnya Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026,
kemudian landasan hukum dalam penyusunan, maksud dan tujuan
penyusunan, dan sistematika penulisan yang mendeskripsikan secara
singkat isi dokumen rencana strategis.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH


Bagian ini menggambarkan mengenai tugas, fungsi dan struktur
organisasi Dinas Kesehatan. Selain itu, bagian ini juga akan
menjelaskan mengenai sumber daya Dinas Kesehatan baik dari sisi
sumberdaya manusia maupun sarana prasarana kerja yang
mendukung pelayanan, kinerja pelayanan, dan tantangan dan
peluang pengembangan pelayanan Dinas Kesehatan.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT


DAERAH
Bagian ini mendeskripsikan tentang permasalahan yang dihadapi oleh
Dinas Kesehatan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan, kemudian
telaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih, telaahan Renstra K/L, dan penentuan isu strategis
yang mengemuka dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


Bagian ini mengemukakan tujuan dan sasaran jangka menengah
Dinas Kesehatan yang berpedoman pada RPJMD Kota Banjarmasin
Tahun 2021-2026.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Bagian ini mengemukakan strategi dan arah kebijakan jangka
menengah Dinas Kesehatan yang berpedoman pada RPJMD Kota
Banjarmasin Tahun 2021-2026.

14 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
Bagian ini mengemukakan rencana program dan kegiatan Dinas
Kesehatan beserta indikator kinerja, kelompok sasaran serta
pendanaan indikatif.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN


Bagian ini mengemukakan indikator kinerja yang akan dicapai oleh
Dinas Kesehatan terkait dengan visi dan misi pembangunan jangka
menengah daerah yang tertuang dalam RPJMD Kota Banjarmasin
Tahun 2021-2026.

BAB VIII PENUTUP

15 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA BANJARMASIN

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

Sebagai salah satu organisasi dinas daerah, maka Dinas


Kesehatan Kota Banjarmasin dalam menjalankan urusan harus
mengacu pada beberapa peraturan daerah yang kemudian sebagai
landasan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin. Adapun peraturan yang menjadi landasan Dinas
Kesehatan Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentan Sistem Jaminan


Kesehatan Nasional
2. Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan (SIK)
6. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 2,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6178);
7. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
11. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Banjarmasin;

15 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
12. Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 78 Tahun 2016 tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Banjarmasin dan Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 78 Tahun
2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin yang mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan
Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan
Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah dengan
fungsi:

a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,


pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan, dan perbekalan kesehatan rumah
tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan
kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga (PKRT) dan sumber dayan kesehatan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan
kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan,dan perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan;
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup
tugasnya;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Daerah
terkait dengan bidang kesehatan;

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

Sebagai Institusi perangkat daerah keberadaan sumber daya


aparatur memegang peran penting dalam menjalankan kebijakan dan
program yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. Selain
dukungan aparatur dengan kapasitas dan kapabilitas yang handal
dibutuhkan sistem organisasi yang tersusun secara sistematis sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing agar tidak terjadi

16 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
tumpang tindih tugas dan wewenang. Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin memiliki susunan organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Dinas:
2. Sekretariat, membawahi;
a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi;
a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;
c. Seksi Kesling, Kesehatan Kerja & Olahraga;
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
a. Seksi Surveilans dan Imunisasi;
b. Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular;
c. Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak
Menular & Kesehatan Jiwa.
5. Bidang Pelayanan dan sumber Daya Kesehatan, membawahi;
a. Seksi Pelayanan Kesehatan;
b. Seksi Kefarmasian, Alkes & PKRT;
c. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan;
6. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari;
a. Jabatan Fungsional Umum;
b. Jabatan Umum Teknis;
7. Unit Pelaksanan teknis terdiri dari;
a. RSUD Sultan Suriansyah (UOBK);
b. Instalasi Farmasi/ Gudang Farmasi;
c. Laboratorium Kesehatan Daerah;
d. Puskesmas.
Adapun bagan susunan organisasi mengacu pada Peraturan
Daerah

17 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Gambar 2.1.
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

DINAS
KESEHATAN

SEKRETARIAT

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL SUB BAGIAN SUB BAGIAN
PERENCANAAN UMUM DAN
DAN KEUANGAN KEPEGAWAIA
N

BIDANG BIDANG BIDANG


KESEHATAN PENCEGAHAN DAN PELAYANAN DAN
MASYARAKAT PENGENDALIAN SUMBERDAYA
PENYAKIT KESEHATAN

SEKSI KESEHATAN SEKSI SURVEILANS DAN SEKSI PELAYANAN


KELUARGA DAN GIZI IMUNISASI KESEHATAN

SEKSI PROMOSI DAN SEKSI PENCEGAHAN & SEKSI


PEMBERDAYAAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT KEFARMASIN,
MASYARAKAT TIDAK MENULAR DAN ALKES & PKRT
KESJIWA
SEKSI KESLING, KES SEKSI

EHATAN KERJA & SEKSI PENCEGAHAN & SUMBERDAYA

OLAH RAGA PENGENDALIAN PENAKIT MANUSIA


MENULAR KESEHATAN

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin


18 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan

Adapun rincian sumber daya aparatur/ pegawai Dinas Kesehatan


Kota Banjarmasin yang terkait dengan struktur organisasi diantaranya
adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1.
Struktural Eselon II dan III

No. Tingkat Eselon Jabatan


1. II Kepala Dinas
2. III Sekretaris Dinas
3. III Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
4. III Kepala Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
5. III Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya
Kesehatan
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2020

Tabel 2.2.
Struktural Eselon IV

No. Tingkat Eselon Jabatan


1. IV Kepala Sub Bagian Perencanaan dan
Keuangan
2. IV Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. IV Kepala Seksi Ksehatan Keluarga dan Gizi
4. IV Kepala Seksi Promkes dan pemberdayaan
Masyarakat
5. IV Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga
6. IV Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi
7. IV Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular
8. IV Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
9. IV Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan
10. IV Kepala Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan
dan PKRT

19 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
11. IV Kepala Seksi Sumber Daya Manusia
Kesehatan
12. IV Kepala Instalasi Farmasi
13. IV Kepala Instalasi Laboratorium
14. IV 26 Kepala Puskesmas
15. IV 26 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Puskesmas
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2020

Dalam menjalankan tata kelola pemerintah yang efektif, Dinas


Kesehatan Kota Banjarmasin perlu membuat tata laksana Perangkat
Daerah. Tata Laksana ini berfungsi untuk mengatur pola komunikasi
dan koordinasi antar aparatur sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing.

Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

Tugas pokok Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin adalah


membantu Walikota dalam menyelenggarakan sebagian urusan
pemerintah daerah Kota Banjarmasin di bidang Kesehatan. Sedangkan
dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
mempunyai fungsi sesuai dengan yang tertuang Peraturan Walikota
Banjarmasin Nomor 118 Tahun 2016 tentang uraian tugas Dinas
Kesehatan Kota Banjarmasin, yaitu:

(1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Walikota


melaksanakan urusan Pemerintahan di Bidang Kesehatan yang
menjadi kewenangan Daerah dan Pembantuan yang ditugaskan
kepada Daerah.
(2) Uraian tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah
sebagai berikut:
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis di bidang
kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian
penyakit, pelayanan kesehatan dan sumber daya manusia
kesehatan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Walikota;
b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional,
membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi
kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian

20 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
penyakit dan sumber daya manusia kesehatan sesuai
dengan kebijakan teknis yang telah ditetapkan;
c. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum dibidang kesehatan;
d. Mengumpulkan bahan, melaksanakan kegiatan koordinasi
dengan unit kerja/instansi terkait sesuai bidang tugasnya;
e. Mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan pembinaan dan
bimbingan penyelenggaraan peningkatan kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit,
pelayanan kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;
f. Melaksanakan pembinaan teknis, mengkoordinasikan dan
mengendalikan penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan;
g. Membina, emngendalikan kegiatan intern dinas;
h. Membina, mengendalikan dan mengawasi Unit Pelaksana
Teknis;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan bidang tugas.
(3) Unsur- unsur Organisasi Dinas terdiri dari:
a. Sekretariat;
b. Bidang Kesehatan Masyarakat;
c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
d. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan.

Sekretariat

Mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan, membina,


mengatur dan mengendalian penyusunan program, pengelolaan
urusan keuangan, dan pengelolaan ketatausahaan, rumah
tangga, perlengkapan serta administrasi kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud Sekretariat mempunyai


fungsi :

• Penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan


dan pengendalian pengelolaan urusan surat menyurat dan
kearsipan;
• Penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan
dan pengendalian urusan, rumah tangga dan
perlengkapan;

21 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
• Penyusunan program, pembinaan, pengaturan,
pengendalian dan evaluasi pengelolaan administrasi
kepegawaian;
• Penyusnan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian penyusunan program dan rencana
kegiatn dinas;
• Penyusunan program, koordinasi, pembinaan,
pengaturan, dan pengendalian penyusunan rencana
anggaran, pengelolaan, penata-usahaan dan penyusunan
laporan pertanggungjawaban keuangan.

Bagian Sekretariat memiliki 2 sub bagian masing-masing, yaitu:

• Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;


• Melaksanakan penatausahaan keuangan meliputi
pengelolaan anggaran, penyusunan neraca,
pelaksanaan akutansi/ pembukuan,
pertanggungjawaban dan verifikasi serta
penyusunan perhitungan anggaran;
• Melaksnakan pengurusan biaya perjalanan dinas,
perpindahan pegawai dan ganti rugi, gaji pegawai
dan pembayaran hak-hak keuangan lainnya;
• Menghimpun, mengolah, mengkaji dan meneiti data
dalam rangka penyusunan rencana program dan
anggaran kesehatan;
• Melaksanakan koordinasi perencanaan program,
kegiatan dan anggaran bidang kesehatan;

• Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.


• Menyiapkan data dan informasi guna penyusunan
kebijakan teknis dan operasional;
• Melaksanakan administrasi kepegawaian,
melaksanakan pembinaan, peningkatan disiplin dan
pengembangan karier serta upaya peningkatan
kesejahteraan pegawai;

22 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok


melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan oprasional di
bidang kesehatan masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud Bidang Kesehatan


Masyarakat mempunyai fungsi :

• Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang


kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;
• Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;
• Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;
• Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;
Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari :

• Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;


• Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan
• Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olah Raga.

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai


tugas pokok melaksankan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

23 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Untuk melaksanakan tugas dimaksud Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi :

• Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang


surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa;
• Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa;
• Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa;
• Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans
dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa;
Bidang Pencegahan dan Pengendalian teridiri dari :

• Seksi Surveilans dan Imunisasi;


• Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular;
• Seksi Pencegahan dan Penyakit Tidak Menular serta
Kesehatan Jiwa.

Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan

Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai


tugas pokok melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan
kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan
kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta
sumberdaya manusia kesehatan.

24 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Untuk melaksanakan tugas dimaksud Bidang Pelayanan dan
Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi :

• Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang


pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan
rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan
kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan
PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;
• Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan
rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan
kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan
PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;
• Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan
rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan
kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan
PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;
• Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan
termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan
tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta
sumber daya manusia kesehatan.
Bidang Pelayanan dan sumber Daya Kesehatan terdiri
dari:

• Seksi Pelayanan Kesehatan;


• Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan PKRT;
• Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari :

• Jabatan Fungsional Umum;


• Jabatan Fungsional Teknis.

25 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Unit Pelaksana Teknis

Unit Pelaksana Teknis terdiri dari :

• Instalasi farmasi/Gudang Farmasi


• Laboratorium Kesehatan Daerah
• Puskesmas

Sumber Daya Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin


a. Kepegawaian
Sumber daya manusia pada Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin dan Unit Pelaksana Teknis/UPT (Gudang Farmasi,
Labkesda, Puskesmas dan jaringannya) terdiri dari tenaga
kesehatan seperti dokter, dokter gigi, apoteker, sarjana kesehatan
masyarakat, bidan, perawat, perawat gigi, asisten apoteker, analis
kesehatan, nutrisionis/gizi, sanitarian dan tenaga non kesehatan
seperti pekarya, sarjana ekonomi, sarjana hukum, pisikologi dan
lain-lain.

Tabel 2.3.
Daftar Jumlah Pegawai Menurut Golongan

No Deskripsi Rincian Jumlah Persentase


1 Jenis Kelamin Laki-laki 250 23%
Perempuan 862 77%
2 Golongan Golongan I 5 0,46%
3 Golongan Golongan II
212 20%
Golongan III
795 74%
Golongan IV
64 6%
3 Pendidikan SMP 3 0,28%
SMA 101 9%
D3 633 59%
S1 282 26%
S2 53 5%
S3 1 0,09%
Jumlah 1.076

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2020

26 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Tabel 2.4.
Daftar Jumlah Pegawai Berdasarkan Kriteria Medis dan Non Medis

TENAGA MEDIS TENAGA NON


NO NAMA UNIT KERJA
(ASN) MEDIS (ASN)

1 BASIRIH BARU 20 1
2 KELAYAN DALAM 17 5
3 KELAYAN TIMUR 23 3
4 SEI BILU 25 4
5 SEI MESA 17 4
6 BANJARMASIN INDAH 18 2
7 KUIN RAYA 23 5
8 BERUNTUNG RAYA 20 4
9 KAYUTANGI 24 3
10 ALALAK TENGAH 27 2
11 ALALAK SELATAN 36 7
12 PEKAPURAN RAYA 18 7
13 S.PARMAN 22 2
14 TERMINAL 22 5
15 CEMPAKA PUTIH 17 5
16 CEMPAKA 29 7
17 KARANG MEKAR 18 2
18 PELAMBUAN 27 6
19 SEI JINGAH 22 3
20 09 NOPEMBER 21 4
21 TELUK DALAM 24 2
22 TELUK TIRAM 20 6
23 PEMURUS BARU 22 3
24 PEMURUS DALAM 21 4
25 GEDANG HANYAR 25 3
26 PEKAUMAN 42 6
27 SUNGAI ANDAI 35 3
28 DINAS KESEHATAN 23 52
29 IFK 3 2
30 LABKESDA 3 2
31 RSUD Sultan Suriansyah 194 7
JUMLAH 858 171

b. Sarana dan Prasarana Pokok


Penyediaan sarana kesehatan yang ada di Kota Banjarmasin
meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
Posyandu, Polindes, Rumah Bersalin, Balai Pengobatan, Klinik dan
Sarana Kesehatan lainnya. Dari sekian sarana kesehatan tersebut,
sarana kesehatan yang berada dibawah pengelolaan Dinas
Kesehatan yaitu: Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Gudang
27 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Farmasi, serta Laboratorium Kesehatan Daerah. Adapun
jumlahnya sebagai berikut:
Tabel 2.5.
Daftar Sarana Kesehatan
NO Sarana Kesehatan Jumlah
1 RSUD Sultan Suriansyah 1
2 Puskesmas 27
Terdiri dari:
a. Puskesmas Perawatan 0
b. Puskesmas Non Perawatan 27
3 Puskesmas Pembantu 35
4 Laboratorium Kesehatan 1
5 Gudang Farmasi 1
6 Posyandu 395
7 Poskesdes 12
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2020

c. Aset/ Modal Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

Kantor Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin merupakan pusat


pemerintahan yang tugas pokoknya sebagai tempat koordinasi
pembangunan kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat
sehingga perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang
memadai, baik secara kualitas dan kuantitas sehingga pelayanan
kepada masyarakat dapat semakin baik, cepat dan tepat serta
mampu meningkatkan motivasi kerja para sumberdaya aparatur.
Berikut ini klasifikasi aset/modal secara umum yang dimiliki oleh
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.

28 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Tabel 2.6.
Daftar Asset/ Modal Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

Kondisi Barang
Tahun
No. Kelompok Barang Jumlah Rusak
Baik Rusak Berat Pengadaan
Ringan
Tanah
1 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 1 v 2007
2 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 1 v 1975
3 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 1 v 2000
4 Tanah Bangunan Perumahan Lain-lain 1 v 1975
5 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 1959
6 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 1976
7 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 1974
8 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 5 v 1980
9 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 3 v 1982
10 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 1983
11 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 1984
12 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 1988
13 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 3 v 1990
14 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 1991
15 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 1995
16 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 1996
17 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 1999
18 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 4 v 2000
19 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 2002
20 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 4 v 2003
21 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 4 v 2004
22 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 10 v 2005
23 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 2006
24 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 2007
25 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 2008
26 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 2009
27 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 4 v 2010
28 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 2011
29 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 2014
30 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 2016
31 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 2017
32 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol I 3 v 1980
33 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol II 1 v 1991
34 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol II 1 v 1997
35 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol II 1 v 2004
36 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol II 4 v 2005
37 Tanah Bangunan Rumah Negara Tanpa Golongan 3 v 1974
38 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III 1 v 1996
39 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol II 4 v 1994
Peralatan dan Mesin
40 Mobil Ambulance 1 v 1976
41 Mobil Ambulance 1 v 1976
42 Mobil Ambulance 8 v 1997
43 Mobil Ambulance 2 v 1993
44 Mobil Ambulance 1 v 1994
45 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 2 v 1996
46 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 2 v 1998
47 Pick Up 1 v 1998
48 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 2 2003
49 Mobil Ambulance 1 v 2004
50 Mobil Ambulance 1 v 2005
51 Mobil Ambulance 1 v 2007
52 Pick Up 1 v 2008
53 Kendaraan Bermotor Angkutan Brg Lain-lain 1 v 2008
54 Mobil Ambulance 10 v 2008
55 Mobil Ambulance 3 v 2009
56 Station Wagon 1 v 2004
57 Mobil Ambulance 1 v 2010
58 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 1 v 2012
59 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 3 v 2013
60 Mobil Ambulance 2 v 2013

29 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
KONDISI BARANG
NO KELOMPOK BARANG JUMLAH TAHUN PENGADAAN
BAIK RUSAK RINGAN RUSAK BERAT
61 Pick Up 1 v 2014
62 Mobil Ambulance 2 v 2014
63 Mobil Ambulance 7 v 2015
64 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 1 v 2015
65 Mobil Unit Kesehatan Masyarakat 1 v 2015
66 Mobil Ambulance 1 v 2017
67 Kendaraan Dinas Bermotor Lain-lain 1 v 2019
68 Kendaraan Bermotor Khusus Lain-lain 2 v 2019
69 Mobil Ambulance 5 v 2019
70 Mobil Jenazah 1 v 2019
71 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 1 v 2020
72 Kendaraan Bermotor Khusus Lain-lain 1 v 2020
73 Sepeda Motor 1 1 1986
74 Sepeda Motor 6 6 1992
75 Sepeda Motor 2 2 1993
76 Sepeda Motor 3 3 1994
77 Sepeda Motor 6 6 1995
78 Sepeda Motor 10 10 1996
79 Sepeda Motor 10 10 1997
80 Sepeda Motor 5 5 1998
81 Sepeda Motor 2 2 1999
82 Sepeda Motor 2 2 2003
83 Sepeda Motor 10 10 2005
84 Sepeda Motor 55 18 6 31 2006
85 Sepeda Motor 3 3 2007
86 Sepeda Motor 1 2008
87 Sepeda Motor 6 6 2010
88 Sepeda Motor 1 1 2012
89 Sepeda Motor 7 7 2013
90 Sepeda Motor 15 14 1 2014
91 Sepeda Motor 2 2 2015
92 Sepeda Motor 2 2 2016

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan

Capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin


diukur berdasarkan keberhasilan pencapaian tujuan dan
sasaran strategis yang telah dituangkan dalam dokumen
Rencana Strategis pada periode Renstra sebelumnya. Tujuan
evaluasi kinerja ini adalah untuk mnegetahui capaian
capaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dihadapi
dalam rangka pencapaian target DInas Kesehatan Kota
Banjarmasin dan dapat diketahui guna perbaikan
pelaksanaan program/ kegiatan dimasa yang akan datang.
Target yang ditetapkan pada Rencana Strategis periode

30 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
sebelumnya belum mengacu pada indikator kinerja Daerah.
Berdasarkan pencapaian pelaksanaan kegiatan Dinas
Kesehatan pada kurun waktu Tahun 2016-2020, diketahui
bahwa indikator kinerja yang telah tercapai adalah
pelayanan kesehatan pada balita, Pelayanan Pemberian
tablet tambah darah pada ibu hamil, Persentase penemuan
kasus penyakit menular TB Paru, Jumlah kasus malaria
(API) dibawah 1 %, dan Jumlah PBI yang dijamin.

Ada beberapa indikator kinerja yang belum mencapai


target yaitu pelayanan kesehatan pada usia produktif,
pelayanan kesehatan pada usia lanjut, pelayanan kesehatan
penderita Hipertensi, pelayanan kesehatan orang dengan TB
(Tuberkulosis) dan pelayanan kesehatan orang dengan
resikoterinfeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Penyebab belum tercapainya target dari indikator-


indikator tersebut adalah masih rendahnya kerjasama
lintas sektor terutama dari SKPD terkait dan pelayanan
kesehatan swasta dalam mendukung kegiatan, masih belum
terpenuhinya sarana dan prasarana penunjang kegiatan
seperti reagen yang di perlukan untuk pelayanan kesehatan
usia produktif dan masih rendahnya pemberdayaan
masyarakat yang salah satu tergambar dari rendahnya
kunjungan posyandu lansia dan posbindu serta rendahnya
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri apabila
mengalami gejala penyakit TB (Tuberkulosis) dan HIV (Human
ImmunodeficiencyVirus).

31 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Rincian mengenai pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016-2020 ditampilkan pada Tabel 2.6 (TC-23)

Tabel 2.6 (TC-23)


P encapaian Kinerja P elayanan
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

Indikator Target Target Renstra Perangkat daerah Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Target Target
No. Kinerja Indikator 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
NSPK 1 KK
Sesuai Tugas Lainnya 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
IKU
Menurunkan
1 AKI/100.000 118 120 118 114 112 67 53,5 67 61 103 67 53,5 67 61 103
KH
Menurunkan
2 AKB / 1.000 10 9 8 7 6 3 3 3 2 3,2 3 3 3 2 3,2
KH
Prevalensi
3 21,5% 21,4% 21,30 21,20 21,10 25,64% 19,39% 5,79% 25,64% 19,39% 5,79%
Stunting

Meningkatny
a persentase
4 kepesertaan 45% 60% 75% 90% 100% 45% 68% 76.37% 66.25% 105.10% 100% 113% 102% 74% 105%
jaminan
kesehatan
IKK
Cakupan
komplikasi
1 kebidanan 78.8% 80.17%
yang
ditangani
Cakupan
pertolongan
persalinan
2 oleh tenaga 94.9% 92.6%
kesehatan
yang
memiliki
kompetensi
Cakupan
Desa/Kelura
han
3 Universal 100% 86.53% 88.46%
Child
Immunizatio
n (UCI)

32 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun
Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Ke-

Indikator Kinerja Sesuai Target


Target Target
No. Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Cakupan Balita Gizi Buruk
4 mendapat perawatan 100% 100%

Cakupan penemuan dan


5 penanganan penderita 62.37% 100%
penyakit TBC BTA
Cakupan penemuan dan
6 penanganan penderita 100% 100% 100%
penyakit DBD
Cakupan pelayanan
7 kesehatan pasien 82.6% 84%
masyarakat miskin
Cakupan kunjungan bayi
8 97.8% 98%

Jumlah RS Rujukan
Kabupaten/Kota yang
9 memenuhi sarana, 4 buah
prasarana dan alat
kesehatan (SPA) sesuai
Jumlah RS yang dibina dan
10 dipersiapkan akreditasinya 7 buah

Jumlah dukungan logistik


kesehatan yang tersedia 187
11
buah

Jumlah SDM Kesehatan


12 untuk pelayanan antenatal 26 buah

Jumlah dukungan logistik


kesehatan yang tersedia 158
13
buah

Jumlah SDM Kesehatan


14 untuk pelayanan persalinan 26 buah
sesuai standar
Jumlah dukungan logistik
kesehatan yang tersedia 156
15
buah

Jumlah SDM Kesehatan


16 untuk pelayanan neonatal 26 buah
esensial sesuai standar
Jumlah dukungan logistik
17 kesehatan yang tersedia 26 buah

33 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun
Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target Ke-
Target Target
No. Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah SDM Kesehatan
18 untuk pelayanan kesehatan 26 buah
balita sesuai standar
Jumlah dukungan logistik
19 kesehatan yang tersedia 26 buah

Jumlah SDM Kesehatan


20 untuk pelayanan kesehatan 26 buah
anak usia pendidikan dasar
Jumlah dukungan logistik
150
21 kesehatan yang tersedia
buah
Jumlah SDM Kesehatan
283
22 untuk pelayanan kesehatan
usia 15-59 tahun orang

Jumlah dukungan logistik


23 26 buah
kesehatan yang tersedia
Jumlah SDM Kesehatan
24 untuk pelayanan kesehatan 26 buah
usia 60 tahun keatas
Jumlah dukungan logistik
25 67 buah
kesehatan yang tersedia
Jumlah SDM Kesehatan
283
26 untuk pelayanan kesehatan
orang
penderita hipertensi
Jumlah dukungan logistik
27 49 buah
kesehatan yang tersedia
Jumlah SDM Kesehatan
283
28 untuk pelayanan kesehatan
orang
penderita DM
Jumlah dukungan logistik 339.251
29
kesehatan yang tersedia buah
Jumlah SDM Kesehatan
30 untuk pelayanan kesehatan 52 orang
penderita ODGJ

34 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Indikator Kinerja Sesuai Target Target Renstra Perangkat daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Target Target
No. Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
NSPK 1 KK
Daerah Lainnya 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah dukungan logistik
31 kesehatan yang tersedia 26 buah

Jumlah SDM Kesehatan


32 untuk pelayanan kesehatan 78 orang
orang terduga TBC

Jumlah dukungan logistik 12.200


33
kesehatan yang tersedia buah
Jumlah SDM Kesehatan
untuk pelayanan kesehatan 104
34
orang dengan resiko orang
terinfeksi HIV
Rasio daya tampung RS
35 terhadap Jumlah Penduduk 0.26% 0.32%

Persentase RS Rujukan
36 Tingkat Kota yang 100%
terakreditasi
Persentase RS Rujukan
37 Tingkat Kabupaten/Kota 57.14%
yang terakeditasi
Rasio Tenaga Kesehatan
38 terhadap Jumlah Penduduk 0.88%
Kota
Persentase ibu hamil
39 mendapatkan pelayanan 93.08% 100%
kesehatan ibu hamil
Persentase ibu bersalin
40 mendapatkan pelayanan 95.53% 99.89%
persalinan
Persentase bayi baru lahir
41 mendapatkan pelayanan 99.83% 99.89%
kesehatan bayi baru lahir
Presentase pelayanan
42 94.12% 61.87%
kesehatan balita sesuai
standar
Persentase anak usia
pendidikan dasar yang
43 98.43% 72.57%
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
Persentase orang usia 15-29
tahun mendapatkan
44 28.98% 100%
skrining kesehatan sesuai
standar

35 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun
Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target Ke-
No Target Target
Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
. NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Persentase warga negara
usia 60 tahun ke atas
45 68.68% 15.65%
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
Persentase penderita
hipertensi yang
46 71.94% 100%
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
Persentase penderita DM
yang mendapatkan
47 86.89% 100%
pelayanan kesehatan sesuai
standar
Persentase ODGJ berat yang
mendapatkan pelayanan
48 69.11% 100%
kesehatan jiwa sesuai
standar
Persentase orang terduga
TBC mendapatkan
49 103.20% 100%
pelayanan TBC sesuai
standar
Persentase orang dengan
resiko terinfeksi HIV
50 100% 100%
mendapatkan pelayanan
deteksi dini HIV sesuai
Angka Kematian Ibu Per
51 100.000 Kelahiran Hidup 61.61%

Sistem Informasi Manajemen


52 Pemerintahan Kota SIMPUN

Sistem Informasi Manajemen


53 Pemda 1 buah

Jumlah Program Nasional


54 yang dilaksanakan oleh
SKPD
Program yang berkaitan
55 dengan Penyelenggaraan 100%
Urusan (Diluar Program Non
Teknis)

36 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun
Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target Ke-
Target Target
No. Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Keberadaan Standard
56 51 SOP
Operating Procedure (SOP)
Jumlah PERDA pelaksanaan
57
yang ada terhadap PERDA
yang harus dilaksanakan
Keberadaan Peraturan
58 Ada
(Perda/Perkada) yang
berkaitan dengan
Rasio struktur jabatan dan
59 eselonering yang terisi 100%

Keberadaan jabatan
60 fungsional dalam struktur Ada
organisasi SKPD

61 Rasio PNS Kota 14.88%

Pejabat yang telah


memenuhi persyaratan
62 31.76%
pendidikan pelatihan
kepemimpinan
Pejabat yang telah
63 memenuhi persyaratan 100%
kepangkatan
Keberadaan dokumen
perencanaan pembangunan 3 jenis
64
di SKPD dokumen
- RENSTRA SKPD
Jumlah program RKPD yang
65 100%
diakomodir dalam RENJA
SKPD
Jumlah Program RENJA
RKPD yang diakomodir
66 100%
dalam RKA SKPD

Jumlah Program RENJA


SKPD yang diakomodir
67 100%
dalam DPA SKPD

Anggaran SKPD terhadap


68 total belanja APBD 15.20%

Realisasi Belanja Perangkat


Daerah terhadap total
69 12.80%
Realisasi Belanja APBD

37 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target
No Target Target 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
. NSPK 1 KK
Daerah Lainnya

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Total Belanja Langsung dari
70 total belanja Perangkat 56.93%
Daerah
Total Belanja Tidak
71 Langsung dari total belanja 43.07%
Perangkat Daerah

Belanja modal terhadap total


72
belanja SKPD
Total Belanja pemeliharaan
73 dari total belanja barang dan
jasa
Total Belanja pemeliharaan
74 dari total belanja SKPD

Keberadaan laporan Ada,


75 keuangan SKPD (Neraca, sebanyak
Calk) 3 jenis
Keberadaan inventarisasi Ada/Tidak
76 barang atau asset SKPD
ada
Jumlah yang tidak
77 digunakan oleh SKPD 0.009639

Jumlah fasilitas/prasarana
Jumlah
informasi
78 sebanyak
- Papan Pengumuman
15 jenis
- Pos Pengaduan
Keberadaan Survey
79 Kepuasan Masyarakat Ada

38 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun
Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target
No Target Target
Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
. NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020

SPM
Cakupan Kunjungan BUMIL
1 100 99,8 99,8
K4

Cakupan Komplikasi
2 100 85,2 85,2
Kebidanan yang ditangani
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
3 100 98,6 98,6
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan

4 Cakupan pelayanan nifas 100 99,6 99,6

Cakupan neonatus dengan


5 100 80,1 80,1
komplikasi yang ditangani

Cakupan desa/kelurahan
6 100 98,08 98,08
UCI
Cakupan pelayanan anak
7 100 93,8 93,8
balita
Cakupan pemberian
8 makanan pendampingan ASI 100 7,81 7,81
pada anak usia 6 – 24 bulan
keluarga miskin
Cakupan balita gizi buruk
9 100 100 100
mendapat perawatan
Cakupan penjaringan
10 100 99,61 99,61
kesehatan siswa SD dan
setingkat
11 Cakupan peserta KB aktif 100 85,54 85,54
Acute Flacid Paralisis (AFP)
12 rate per 100.000 pddk usia < 100 100 100
15 thn
Penemuan penderita 125,4
13 100 125,41
pnemonia balita 1
Penemuan pasien TB BTA
14 100 52,51 52,51
Positif

39 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun
Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target
No Target Target
Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
. NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Penderita DBD yang
15 100 100 100
ditangani
Penemuan penderita Diare
16 100 31,79 31,79
per 1000 pddk
Cakupan desa / kelurahan
mengalami KLB yang
17 100 100 100
dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
Cakupan pelayanan
18 kesehatan dasar pasien 100 88,08 88,08
masyarakat miskin
Cakupan pelayanan
19 kesehatan rujukan pasien 100 100 100
masyarakat miskin
Cakupan pelayanan gawat
darurat level I sarana
20 100 100 100
kesehatan ( RS) di
kabupaten/Kota

21 Pelayanan Kesehatan Bumil 100 100 100 100 99,81 95,76 93% 80.44% 99,81 95,76 93% 80.44%

Pelayanan Kesehatan Ibu


22 100 100 100 100 93,75 92,35 96% 87.71% 93,75 92,35 96% 87.71%
Bersalin
Pelayanan Kesehatan Bayi
23 100 100 100 100 98,45 99,50 100% 94.57% 98,45 99,50 100% 94.57%
Baru Lahir
24 Pelayanan Kesehatan Balita 100 100 100 100 95,50 95,50 94% 52.66% 95,50 95,50 94% 52.66%

25 Pelayanan kesehatan pada 100 100 100 100 99,50 98,33 99% 64.88% 99,50 98,33 99% 64.88%
usia pendidikan dasar
Pelayanan kesehatan pada
26 100 100 100 100 45,76 5,55 29% 24.63% 45,76 5,55 29% 24.63%
usia produktif
Pelayanan kesehatan pada
27 100 100 100 100 66,80 73,43 69% 37.51% 66,80 73,43 69% 37.51%
usia lanjut

Pelayanan kesehatan
28 100 100 100 100 55,77 46,86 72% 23.42% 55,77 46,86 72% 23.42%
penderita Hipertensi

40 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun
Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target Ke-
Target Target
No. Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Pelayanan kesehatan
29 100 100 100 100 54,05 75,55 87% 117.20% 54,05 75,55 87% 117.20%
penderita Diabetes Melitus

Pelayanan kesehatan orang


30 100 100 100 100 100 100 70% 96.91% 100 100 70% 96.91%
dengan gangguan jiwa berat

Pelayanan kesehatan orang


31 100 100 100 100 100 95,74 103% 40.47% 100 95,74 103% 40.47%
dengan TB
Pelayanan kesehatan orang
32 dengan resikoterinfeksi HIV 100 100 100 100 100 100 84% 24.95% 100 100 84% 24.95%

SDGs
Jumlah anak usia 12-24 bln
1 yg mendapat imunisasi DPT- 12,132 12253 8976 11485 74% 93.73%
Hb-Hib lanjutan

Jlh PKM yg melaksanakan


2 84% 26 26 82.92% 26 26 98.71% 100% 100%
yankes balita (0-59 bln)
Jumlah Balita Kurus yang
3 mendapatkan makanan 85% 348 366 60% 914 282 71.11% 100% 77.05%
tambahan

Jumlah Ibu Hamil yang


4 mendapatkan Tablet Tambah 85% 348 13513 60.44% 914 14133 71.11% 100% 100%
Darah (TDD)

Jumlah bayi umur kurang


5 dari 6 bulan yang 85% 348 3194 60.44% 914 9581 71.11% 100% 100%
mendapatkan ASI ekslusif
Jumlah PKM yg memberikan
6 pelayanan kesehatan ibu 26 26 26 26 26 26 100% 100% 100%
hamil sesuai standar
Jumlah PKM yg
7 melaksanakan yankes balita 84% 26 26 82.92% 26 26 98.71% 100% 100%
(0-59 bln)
8 Prevalensi HIV/AIDS <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 0.0009 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase penemuan Kasus


9 70% 90% 100% 29% 100% 100%
penyakit menular : TB Paru(1)

41 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target Ke-
Target Target
No. Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kasus Malaria (API) di
10 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 100% 100% 100% 100% 100%
bawah 1%

jumlah kecamatan dengan


11 Suspect Kusta < 14 / 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kecamatan

12 Jumlah PBI yang dijamin 15000 103846 16608 825586 100% 100%

Persentasi Obat Publik dan


perbekalan kesehatan yang
13 100% 100% 90.29% 100% 90% 100%
didistribusikan ke Puskesmas
sesuai kebutuhan

Jumlah pemenuhan tenaga


14 26 26 26 26 100% 100%
puskesmas berdasarkan ABK

42 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Tabel T-C.24
Anggaran dan Realisasi Pendaan Pelayanan
Dinas Kesehatan
Kota Banjarmasin

Rata-rata
Anggaran pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran pada Tahun Ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke-
Pertumbuhan
Uraian
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

PROGRAM PELAYANAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN 6,336,551,000 3,471,384,000 3,064,615,000 3,009,649,500 1,509,974,597 5,718,758,954 3,003,352,328.00 2,873,175,873 2,869,447,841 1,412,148,026 90.25% 86.52% 94% 95% 94% -27% -26%

PROGRAM PENINGKATAN SARANA


DAN PRASARANA APARATUR 2,956,757,000 4,166,199,000 6,525,160,000 10,526,800,000 13,989,144,420 2,612,038,079 3,626,424,513.00 4,019,457,854 4,265,009,549 13,930,498,414 88.34% 87.04% 62% 41% 100% 48% 71%
PROGRAM PENINGKATAN
PENGEMBANGAN SISTEM
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN
KEUANGAN 30,000,000 30,000,000 14,600,000 14,600,000 28,161,200.00 28,625,000 14,500,000 14,594,300 93.87% 95% 99% 100% -17% -16%
PROGRAM
PENGADAAN,PENINGKATAN DAN
PERBAIKAN SARANA DAN
PRASARANA PUSKESMAS/PUSTU 10,763,638,000 8,517,750,000 9,915,100,000 5,896,252,826 11,370,223,557 10,457,571,785 7,244,072,193.00 9,737,101,078 4,688,236,240 9,411,776,284 97.16% 85.05% 98% 80% 83% 12% 13%
PROGRAM DUKUNGAN
MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS
TEKNIS LAINNYA 25,427,230,655 17,026,099,000 14,659,565,000 13,924,445,000 11,300,082,000 23,284,487,031 15,492,389,398.00 9,712,250,826 10,514,256,538 10,058,632,353 91.57% 90.99% 66% 76% 89% -18% -17%

PROGRAM BINA GIZI DAN


KESEHATAN IBU DAN ANAK 7,459,184,000 14,759,468,000 18,763,822,000 18,121,484,000 15,573,139,000 6,850,536,000 13,453,646,066.00 14,874,142,895 14,860,006,993 13,964,086,294 91.84% 91.15% 79% 82% 90% 27% 25%

PROGRAM PEMBINAAN UPAYA


KESEHATAN 19,689,620,140 11,113,254,000 13,744,691,000 8,237,356,000 6,246,427,408 17,252,027,635 10,685,835,292.00 10,339,342,635 6,604,665,131 4,809,022,522 87.62% 96.15% 75% 80% 77% -21% -26%
PROGRAM PENGENDALIAN
PENYAKIT DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN 6,486,575,500 2,966,960,000 2,656,200,000 5,169,643,000 5,979,130,150 2,586,611,500.00 2,108,925,050 2,112,567,192 92.18% 87.18% 79% 41% 0% -18% -44%
PROGRAM KEFARMASIAN DAN
ALAT KESEHATAN 13,766,906,375 9,355,968,000 8,243,400,000 9,458,937,000 19,750,173,500 10,684,932,683 7,676,353,013.00 7,432,618,250 8,507,760,782 19,452,245,938 77.61% 82.05% 90% 90% 98% 20% 28%

PROGRAM PENGEMBANGAN DAN


PEMBERDAYAAN SDM
412,385,000 901,120,000 1,949,470,000 11,043,227,200 14,442,999,871 395,775,000 798,685,000.00 1,490,887,642 9,250,857,224 14,339,788,727 95.97% 88.63% 76% 84% 99% 183% 191%
PROGRAM PENINGKATAN SARANA
DAN PRASARANA RUMAH
SAKIT/RUMAH SAKIT JIWA/RUMAH 38,280,000,000 53,280,000,000 68,913,460,879 72,604,424,151 38,280,000,000.00 33,772,065,585 45,474,174,255 70,321,229,879 100.00% 63% 66% 97% 25% 26%
PROGRAM PENINGKATAN
PELAYANAN KESEHATAN
MASYARAKAT 4,172,227,000 4,014,400,000 4,645,960,595 5,572,703,085 3,819,000,590.00 3,682,214,089 4,623,992,673 5,244,824,087 91.53% 92% 100% 94% 11% 12%
PROGRAM PENGUATAN DAN
PELAKSANAAN JAMINAN 13,792,700,000 13,953,383,000 17,394,765,486 13,855,275,466 13,552,627,051 15,701,797,356 100% 97% 90% 13% 7%
KESEHATAN NASIONAL/ KARTU
PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT 4,892,122,000 3,224,636,770 0% 0% 66%

43 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan
Kota Banjarmasin

Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan tidak lepas


dari meningkatnya kapasitas kelembagaan daerah meliputi kapasitas
SDM, sarana dan prasarana serta sistem perencanaan, monitoring dan
pelaksanaan pembangunan daerah sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan, berbagai tantangan yang akan dihadapi dalam kurun waktu
2021-2026 adalah bagaimana langkah strategis memberikan dukungan
penuh terhadap kesuksesan tugas Walikota dan Wakil Walikota dimana
selama 5 (lima) tahun ke depan akan banyak agenda pembangunan
yang harus diselesaikan. Selanjutnya adalah peningkatan standar
pelayanan yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan terkait
dengan pelayanan (tugas dan fungsi) sehingga peningkatan SDM dan
peningkatan sarana dan prasarana mutlak harus dilakukan. Seiring
dengan meningkatnya beban kerja, bertambahnya peralatan dan
perlengkapan gedung kantor, serta penerapan teknologi informasi, maka
hal tersebut menuntut adanya pemeliharaan dan optimalisasi
pemanfaatan yang telah ada sehingga menciptakan kenyamanan kerja.
Selain tantangan yang ada, dalam rangka pengembangan pelayanan,
peluang yang ada kedepannya cukup memberikan kesempatan bagi
organisasi untuk terus berkembang. Pemanfaatan teknologi maju dalam
pelayanan publik adalah salah satu peluang yang mesti direspon oleh
Dinas Kesehatan, karena perubahan zaman yang begitu masif ini
menuntut organisasi untuk bergerak cepat, mudah dan transparan.
Peluang juga terlihat pada aspek pengembangan manajemen SDM. Arah
pembangunan Kota Banjarmasin pada periode RPJMD berikutnya
menuntut peningkatan daya saing daerah, maka organisasi telah mesti
mempersiapkan diri dengan meningkatkan kapasitas SDM yang
dimilikinya sejak mulai dari sekarang. Selain itu, dengan adanya
peningkatan sarana dan prasarana kantor ke depan, maka layanan
Dinas Kesehatan dalam mendukung program Walikota dan Wakil
Walikota ke depan akan lebih maksimal.

Renstra Dinas Kesehatan 43 | P a g e


Tabel 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas
Kesehatan
NO TANTANGAN PELUANG
1 Menurunkan angka Peningkatan kerjasama
Kematian Ibu dan Bayi terhadap faskes lainnya yang
ada di kota Banjarmasin dan
pemberdayaan masyarakat
melalui kerjasama lintas sektor
2 Stunting Peningkatan gizi masyarakat
dan pemberdayaan kesehatan
masyarakat
3 Masih tingginya angka Peningkatan pencegahan dan
penyakit menular lainnya pengendalian penyakit
(TBC, DBD, HIV/AIDS, menular dan akses pelayanan
dan diare) dan re-emerging kesehatan yang mudah
disease dijangkau serta kerjasama
lintas sektoral
4 Meningkatnya kasus Peningkatan pemberdayaan
penyakit Tidak Menular masyarakat dalam
(PTM) pencegahan PTM melalui
Posbindu dan peningkatan
pelayanan kesehatan dalam
penanganan PTM
5 Banyaknya fasilitas Peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan di pelayanan kesehatan yang
Kota Banjarmasin bermutu dan peningkatan
jejaring dengan faskes lain
6 Pemenuhan kebutuhan Pemerataan kebutuhan SDMK
SDMK sesuai standar di fasyankes
7 Belum tercapainya target Peningkatan kerjasama lintas
ODF 60% SKPD dan pemberdayaan
masyarakat
8 Program penanggulangan Peningkatan SDMK
krisisi kesehatan penanggulangan krisis
merupakan SPM Provinsi kesehatan dan pembiayaan pra
bencana, saat bencana dan

Renstra Dinas Kesehatan 44 | P a g e


pasca bencana
9 Meningkatkan pelayanan Penyediaan sarana dan
kesehatan prasarana dan pembiayaan
kegawatdaruratan yang memadai dalam
mendukung pelayanan
kesehatan penanggulangan
kedaruratan masyarakat baik
karena alam maupun non alam
10 masih rendahnya Adanya dukungan pembiayaan
komptetensi SDMK dalam peningkatan kompetensi SDMK
penanganan kedaruratan dan penaganan kedaruratan
kesmas (KLB).
11 Puskesmas telah Kebutuhan layanan
menerapkan masyarakat terhadap jenis
pengelolaan keuangan layanan kesehatan di faskes
dengan Badan dasar dan rujukan
Layanan Umum (BLU).
12 Perilaku masyarakat Peningkatan upaya dalam
tentang kesehatan memberikan informasi yang
khususnya pencegahan benar tentang pencegahan
penyakit masih rendah, penyakit.
sehingga

Renstra Dinas Kesehatan 45 | P a g e


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan adalah perangkat daerah yang mempunyai fungsi


melaksanakan urusan pemerintah dalam bidang kesehatan. Beberapa tugas
Dinas Kesehatan adalah Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis di
bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit,
pelayanan kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan
kebijakan. Dalam rangka untuk mendukung pencapaian sasaran program
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarmasin
Tahun 2021-2026, perlu dilakukan identifikasi permasalahan yang dihadapi
Dinas Kesehatan agar dalam kurun waktu lima tahun ke depan ruang lingkup
program dan kegiatan tidak melebar, sehingga efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan dapat tercapai secara optimal. Beberapa
permasalahan umum yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan terkait dengan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi diantaranya adalah:
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Dinas Kesehatan
Aspek Deskripsi
1. Aspek Sarana dan Prasarana : Ketersediaan sarana dan prasarana
a. Ruang kerja tidak yang dimiliki Dinas Kesehatan
representatif terbatas dari Ketersediaan sarana
b. Terbatasnya ruang rapat dan prasarana penunjang teknologi
c. Terbatasnya fasilitas ruang informasi juga belum memadai
kerja (mebelair) sehingga akselerasi pelayanan di
d. Terbatasnya prasarana Dinas Kesehatan belum berjalan
perkantoran optimal. Permasalahan juga muncul
(komputer,LCD,dll) dari segi pemeliharaan sarana dan
e. Terbatasnya ruang dan prasarana tersebut karena
perlengkapan pelayanan terbatasnya dana pendukung.
publik Selain itu, organisasi belum dapat
f. Belum semua puskesmas menerapkan manajemen mutu dan
memiliki IPAL manajemen logistik yang baik serta

Renstra Dinas Kesehatan 43 | P a g e


Aspek Deskripsi
keterbatasan kapasitas organisasi
dalam pembangunan fisik.

2. Belum tercapainya target ODF ODF adalah open defecation free


sebesar 100% yang merupakan kebiasaan
masyarakat buang air besar
sembarangan, kondisi ini
disebabkan oleh kurangnya
kesadaran masyarakat dan fasilitas
pembuangan air besar yang belum
memenuhi syarat.

3. Pemenuhan SDMK di Puskesmas Tenaga penunjang sesuai PMK 43


untuk tenaga penunjang yang Tahun 2019 adalah tenaga sistem
belum terpenuhi sesuai PMK 43 informasi dan tenaga administrasi
tahun 2019 keuangan yang sesuai kompetensi

4. Pemenuhan tenaga epidemiolog Tenaga Epidemiolog sesuai PMK 31


sesuai PMK 31 tahun 2019 Tahun 2019 adalah tenaga dengan
kompetensi sarjana kesehatan
masyarakat peminatan
epidemiologi

5. Kurangnya tenaga promosi Pemenuhan tenaga promosi


kesehatan Sesuai PMK 43 Tahun kesehatan minimal 2 orang per
2019 Puskesmas

6. Program baru dalam pelayanan Peralatan untuk deteksi gangguan


gangguan indera (mata dan indera di lapangan (posbindu)
telinga) masih belum tersedia

Renstra Dinas Kesehatan 44 | P a g e


3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
1. Visi
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD Kota Banjarmasin Tahun
2021-2026 merupakan penjabaran dari visi Walikota dan Wakil Walikota
terpilih. Visi menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan
daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama lima
tahun. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan,
tantangan dan peluang yang ada di Kota Banjarmasin, maka visi
pembangunan daerah yang hendak dicapai dalam periode 2021–2026
adalah :
“Banjarmasin Baiman dan Lebih
Bermartabat”

Visi di atas dilandasi pemikiran bahwa Kota Banjarmasin harus


menjadi kota yang maju dan layak huni sejajar dengan kota-kota lain di
Indonesia. Keinginan tersebut diwujudkan dengan dasar pengembangan
budaya lokal berbasis sungai yang secara tradisional telah menjadi urat
nadi kehidupan masyarakat. Sungai harus dipandang sebagai pangkal tolak
bagaimana Kota Banjarmasin akan dikembangkan di masa mendatang.
Sebagai kota yang dikenal dengan Kota Seribu Sungai, maka sungai harus
menjadi basis utama dalam menciptakan Banjarmasin sebagai kota yang
bertakwa, aman, indah, maju, amanah dan nyaman. Sebagai perwujudan
masyarakat yang beriman, harus mempunyai keyakinan bahwa semua
agama bisa tumbuh dan hidup rukun di Kota Banjarmasin.
Visi pembangunan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 merupakan
keberlanjutan pembangunan Kota Banjarmasin Tahun 2016-2020.
Penjabaran makna dari Visi Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 adalah
sebagai berikut:

(B) Bertakwa : Kehidupan masyarakat Banjarmasin senantiasa diwarnai


oleh nilai-nilai keagamaan dan budi pekerti yang luhur. Pentingnya aspek
agama harus diartikan secara umum bahwa nilai-nilai luhur yang dianut
oleh semua agama semestinya dapat ditentukan dalam interaksi sosial
sehari-hari. Banjarmasin harus diwujudkan sebagai kota yang dapat
melindungi masyarakatnya dari azab Allah SWT dengan melaksanakan
perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Salah

Renstra Dinas Kesehatan 45 | P a g e


satu fokus dari aspek ini adalah terwujudnya masyarakat yang religius dan
toleran dimana semua warga masyarakat mengamalkan ajaran agama
masing-masing kedalam bentuk cara berpikir, bersikap, dan berbuat.
Apapun bentuk perbedaan di kalangan masyarakat dihargai dan dijadikan
sebagai faktor pendukung pembangunan daerah. Sehingga, dengan
pemahaman religius yang toleran, tidak akan terjadi konflik dan pertikaian
antar masyarakat yang berlandaskan perbedaan SARA (Suku, Agama, Ras,
Antar Golongan) di Kota Banjarmasin. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut
pemerintah Kota Banjarmasin terus meningkatkan pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai agama.

(A) Aman : Mewujudkan masyarakat Kota Banjarmasin terhindar dan


terlindungi dari serangan, bahaya, ancaman dan kerusuhan yang
mengancam ketenteraman kehidupan dan aktivitas masyarakat.
Terwujudnya tertib pemerintahan dan tertib kemasyarakatan akan
mendukung terwujudnya keamanan dan ketenteraman masyarakat. Kondisi
aman ini perlu ditunjang demi terpeliharanya stabilitas daerah. Situasi kota
yang aman dan tertib merupakan kondisi yang mutlak diperlukan oleh
masyarakat sehingga situasi masyarakat akan kondusif untuk turut serta
mendukung jalannya pembangunan. Untuk menjamin situasi aman bagi
masyarakat, Pemerintah Kota Banjarmasin akan mewujudkan ketertiban
masyarakat. Untuk itu, kondisi pemerintahan yang aman dan stabil juga
akan diwujudkan demi suksesnya pembangunan di Kota Banjarmasin
melalui peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan
dengan tujuan Kota Banjarmasin yang aman dan damai.

(I) Indah : Pembangunan Kota Banjarmasin diarahkan pada peningkatan


kualitas dan kuantitas visual yang dapat dipresentasikan dalam taman
kota, lampu penerangan jalan, dekorasi kota, dan pembangunan ruang
terbuka hijau. Penyelenggaraan pengelolaan kebersihan, persampahan dan
pemanfaatan sampah harus dilaksanakan secara profesional dan
berkelanjutan untuk mewujudkan lingkungan kota yang bersih dan
nyaman. Hal ini tentunya juga perlu didukung dengan adanya sarana dan
prasarana yang mencukupi serta kesadaran masyarakat untuk ikut
berpatisipasi di dalamnya. Untuk hal ini, Pemerintah Kota Banjarmasin

Renstra Dinas Kesehatan 46 | P a g e


akan terus mendorong dan mewujudkan pola ruang kota sesuai dengan
RTRW dan terwujudnya struktur ruang kota sesuai RTRW.

(M) Maju : Pembangunan Kota Banjarmasin harus dapat menciptakan


kesejahteraan masyarakat dengan terpenuhinya berbagai kebutuhan dasar,
serta tersedianya sarana dan prasarana dasar yang memadai. Kota yang
maju adalah sebutan untuk kota yang masyarakatnya dapat menikmati
standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi canggih dan ekonomi
yang merata. Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional
merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Banjarmasin Maju
adalah Banjarmasin yang dinamis, yang terus bergerak menurut dinamika
pergerakan dan perkembangan dunia. Kota Banjarmasin harus senantiasa
bergerak dengan tetap menjunjung nilai keagamaan untuk meningkatkan
kualitas dirinya sebagai daerah tujuan wisata berbasis sungai yang handal
dan religious melalui pengembangan ekonomi mandiri, peningkatan
kesejahteraan masyarakat miskin, peningkatan kesempatan kerja,
pengendalian inflasi dan menciptakan wirausaha baru.

(A) Amanah : Pemerintah dan masyarakat Kota Banjarmasin mampu


melaksanakan hak dan kewajiban dengan baik sesuai dengan aturan dan
norma yang berlaku. Dengan demikian, Kota Banjarmasin yang Amanah
mencerminkan masyarakat dan pemerintah yang jujur dan terpercaya
dalam melaksanakan tugas yang diembannya, memperlihatkan sikap,
perilaku dan keteladanan serta menjadi komitmen untuk seluruh pegawai.
Terpenuhinya kebutuhan dasar lebih mandiri sehingga menggambarkan
keadaan masyarakatnya yang makmur, sejahtera dan damai. Menghadapi
paradigma pemerintahan dalam era reformasi, perlu dilakukan upaya dalam
menyiasati tuntutan perubahan struktur maupun kultur. Untuk itu
pemerintah kota senantiasa meningkatkan kinerja dan profesionalismenya
dalam pengembangan sumber daya aparatur serta secara proaktif
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang dapat diukur dari
peningkatan kapabilitas dan akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah dan
penerapan reward and punishment terhadap aparatur.

Renstra Dinas Kesehatan 47 | P a g e


(N) Nyaman : Nyaman dalam segala urusan birokrasi, berusaha, beribadah,
serta kenyamanan dalam hal pendidikan dan kesehatan. Bersih dan
nyaman akan menjadikan Kota Banjarmasin sebagai kota yang maju dan
bermartabat. Aspek ini perlu didorong untuk menumbuhkan rasa aman dan
nyaman bagi para wisatawan, melalui keamanan dan keasrian Kota
Banjarmasin. Kesan negatif terhadap keamanan kota, semacam tindakan
kriminalitas akan ditangani dengan serius. Upaya ini dilakukan agar
berbagai persoalan yang membuat wisatawan tidak nyaman, semacam
kemacetan, tumpukan sampah, dan banjir dapat diatasi dengan baik. Selain
itu, pelaku usaha di bidang kepariwisataan dan kebudayaan daerah akan
didorong untuk berkembang, ditumbuhkan dan didukung penuh dengan
adanya industri-industri kreatif masyarakat sebagai pendamping sector
wisata, disinergikan dengan keberadaan industri perhotelan dan jasa
Pariwisata. Kondisi ini ini akan diwujudkan melalui peningkatan
konektivitas antar wilayah, peningkatan sarana dan prasarana kelistrikan
bagi industri, pemenuhan air bersih bagi rumah tangga dan penataan
pemukiman yang sehat dan nyaman.
Lebih Bermartabat: Pembangunan Kota Banjarmasin ke depan harus
mengikuti perkembangan zaman sehingga tidak tertinggal dan sejajar
dengan kota-kota lain di Indonesia yang Memililki Marwah Kota Yang
Terhormat.
Pembangunan di Kota Banjarmasin harus menjadi contoh bagi kota-
kota lain di Provinsi Kalimantan Selatan. Pengembangan potensi dan
keunggulan Kota Banjarmasin yaitu Sungai Martapura dan sebagai ibukota
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki fungsi sebagai kota industri, jasa,
perdagangan, memiliki akses ke provinsi lain, memiliki infrastruktur
berskala nasional dan internasional.

2. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi yang baik membantu
lebih jelas penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-
upaya apa yang harus dilakukan. Dalam suatu dokumen perencanaan,
rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan
dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan
yang akan ditempuh untuk mencapai visi.

Renstra Dinas Kesehatan 48 | P a g e


Memperhatikan visi serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan
dihadapi pada masa yang akan datang, maka dalam upaya mewujudkan visi
pembangunan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026, maka ditetapkan misi
pembangunan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 yaitu sebagai berikut:

Misi 1: Meningkatkan daya saing usaha ekonomi lokal, berbasis ilmu


pengetahuan dan teknologi digital serta penguatan industri dan
sarana distribusi perdagangan.
Misi 2: Meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Misi 3: Menguatkan ketertiban, ketentraman, dan keamanan masyarakat.
Misi 4: Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat berbasis teknologi
informasi.
Misi 5: Meningkatkan kualitas pengelolaan infrastruktur yang terintegrasi
dengan penataan ruang dan lingkungan.
Misi 6: Mengembangkan pariwisata berbasis sungai dan memperkuat nilai
budaya Banjar dalam sendi kehidupan masyarakat.

Misi yang diemban untuk pencapaian visi daerah dikelompokkan ke


dalam 4 (empat) pilar pembangunan yaitu pilar ekonomi, sosial, lingkungan
hidup, dan aparatur. Penjelasan masing-masing misi RPJMD Kota
Banjarmasin Tahun 2021-2026 adalah sebagai berikut:

Misi 1: Meningkatkan daya saing usaha ekonomi lokal, berbasis ilmu


pengetahuan dan teknologi digital serta penguatan industri dan sarana
distribusi perdagangan adalah perwujudan pokok visi “Banjarmasin Lebih
Bermartabat”. Kalimat visi ini bermakna bahwa pengembangan potensi dan
keunggulan Kota Banjarmasin yaitu Sungai Martapura dan sebagai ibukota
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki fungsi sebagai kota industri, jasa,
perdagangan, memiliki akses ke provinsi lain, memiliki infrastruktur
berskala nasional dan internasional. Misi pertama pada hakikatnya
merupakan pelaksanaan pilar ekonomi dimana dalam pengembangan
perekonomian kota difokuskan pada pengembangan ekonomi kreatif,
infrastruktur ekonomi berbasis produk lokal, penataan pusat perdagangan
regional, peningkatan digitalisasi UMKM, penguatan pembiayaan kepada
pelaku usaha kecil, dan pengembangan kawasan industri yang pada

Renstra Dinas Kesehatan 49 | P a g e


muaranya akan mendukung peningkatan perekonomian kota secara
berkelanjutan. Dalam era globalisasi, dan teknologi informasi yang
berkembang pesat, pemerintah kota tidak dapat menghindar dari
persaingan antar kota-kota. Sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan,
Kota Banjarmasin menjadi barometer keberhasilan pembangunan bagi kota-
kota di Provinsi Kalimantan Selatan secara khusus, namun juga kota-kota
lain di Pulau Kalimantan. Pengembangan Kota Banjarmasin ke depan harus
berorientasi pada kota pintar (smart city) dengan memperhatikan beberapa
hal penting untuk meningkatkan daya saing kota, diantaranya
perkembangan perekonomian kota dilihat dari aktivitas di sektor
perdagangan, jasa, kegiatan industri yang berbasis penerapan teknologi
terkini. Pengembangan Kota Banjarmasin sebagai kota modern
dilaksanakan berdasarkan potensi sumber daya manusia dan ciri khas yang
dimilikinya. Membangun Kota Banjarmasin dengan potensi ekonomi dan
bisnis yang dimilikinya dilakukan dengan memperhatikan positioning kota,
diferensiasi dan branding atas produk-produk yang dimiliki. Peningkatan
kegiatan perekonomian melalui sektor perdagangan dan industri diarahkan
untuk mendorong terciptanya lapangan kerja sehingga dapat mengurangi
pengangguran dan kemiskinan untuk menuju Banjarmasin yang maju.

Misi 2: Meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat untuk


peningkatan kualitas sumber daya manusia
Misi “Meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia” adalah perwujudan pokok visi
“Banjarmasin Maju”, bermakna bahwa Kota Banjarmasin menjadi kota yang
terus mengikuti perkembangan zaman melalui teknologi dan pemerataan
ekonomi, meningkatkan kualitas sebagai destinasi wisata, pengembangan
dan peningkatan kemandirian ekonomi, kesejahteraan masyarakat miskin,
kesempatan kerja, wirausaha baru, dan pengendalian inflasi. Misi kedua
pada hakikatnya merupakan pelaksanaan pilar sosial. Misi ini nantinya
mengarah pada kualitas dan daya saing sumber daya manusia Kota
Banjarmasin, agar semakin sehat dan pintar. Era globalisasi yang semakin
terbuka menuntut kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing
secara kompetitif dalam kompetensi dan kualifikasi. Pembangunan yang
berlangsung di Kota Banjarmasin akan memperhatikan pemenuhan-
pemenuhan kebutuhan dasar dalam peningkatan daya saing sumber daya

Renstra Dinas Kesehatan 50 | P a g e


manusia. Aspek pendidikan dan kesehatan yang tentunya berkualitas
merupakan poin utama yang harus dipenuhi agar sumber daya manusia di
Kota Banjarmasin mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia bahkan
secara global. Kualitas sumber daya manusia yang baik akan menciptakan
masyarakat Kota Banjarmasin yang semakin sejahtera di masa depan dan
Memiliki Kemandirian Dalam Bidang Kesehatan Serta Terkemuka di
Kalimantan Selatan.

Misi 3: Menguatkan ketertiban, ketenteraman, dan keamanan masyarakat


BANJARMASIN BAIMAN DAN LEBIH BERMARTABAT
Misi “Menguatkan ketertiban, ketenteraman, dan keamanan masyarakat”
adalah perwujudan pokok visi “Banjarmasin Bertakwa dan Banjarmasin
Aman”. Kalimat visi “Banjarmasin Bertakwa” bermakna bahwa kehidupan
bermasyarakat di Kota Banjarmasin senantiasa diwarnai dengan nilai
keagamaan dan budi pekerti yang luhur. Sebagai perwujudan masyarakat
beriman, masyarakat harus mempunyai keyakinan bahwa semua agama
bisa tumbuh dan hidup rukun di Kota Seribu Sungai. Sementara kalimat
visi “Banjarmasin Aman” bermakna bahwa situasi Kota Banjarmasin yang
aman dan tertib akan menciptakan lingkungan yang kondusif serta
mendukung berjalannya pembangunan kota. Masyarakat akan terjaga dari
hal yang mengganggu ketenteraman kehidupan. Kondisi ini perlu ditunjang
demi terpeliharanya stabilitas daerah. Misi ketiga pada hakikatnya
merupakan pelaksanaan pilar sosial. Misi ini menggambarkan sebuah
kondisi yang ingin diciptakan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
tertib, tenteram, tercermin dari rasa aman dan nyaman yang dirasakan
dalam kehidupan masyarakat. Kondisi yang tercipta merupakan manifestasi
implementasi nilai-nilai religious.
Dalam kehidupan masyarakat, membangun masyarakat Kota
Banjarmasin yang religius dan toleran adalah dengan menciptakan kondisi
obyektif yang memungkinkan interaksi antar umat beragama untuk saling
menghormati dan menghargai satu sama lain. Dalam misi ini terkandung
tujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat Kota Banjarmasin yang
aman dan nyaman, tanpa ada konflik sosial maupun agama, bahkan konflik
SARA, dan tercipta kohesi sosial masyarakat yang baik. Kondisi Kota
Banjarmasin yang tertib, tenteram, dan aman menjadi salah satu faktor
penentu daya saing kota di masa depan. Kemajuan teknologi komunikasi

Renstra Dinas Kesehatan 51 | P a g e


dan informasi, kehidupan sosial ekonomi masyarakat, dan kesiapan aparat
keamanan dan ketertiban masyarakat dalam mengantisipasi, mencegah dan
menangani kasus-kasus pelanggaran dan kejahatan menjadi faktor utama
dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban Kota Banjarmasin. Tidak
hanya menjadi tanggungjawab pemerintah kota, kondisi yang ingin dicapai
pada misi ini memerlukan keterlibatan aktif masayarakat dan aparat
penegak hukum.

Misi 4: Meningkatkan kualitas pengelolaan infrastruktur yang


terintegrasidengan penataan ruang dan lingkungan
Misi “Meningkatkan kualitas pengelolaan infrastruktur yang terintegrasi
dengan penataan ruang dan lingkungan” adalah perwujudan pokok visi
“Banjarmasin Indah dan Banjarmasin Nyaman”. Kalimat visi “Banjarmasin
Indah” bermakna bahwa Kota Banjarmasin lebih indah pada kualitas dan
kuantitas visual dengan terwujudnya kota yang bersih dan nyaman melalui
penataan kota yang baik serta sistem pengelolaan lingkungan dan ekosistem
yang baik. Sementara kalimat visi “Banjarmasin Nyaman” bermakna bahwa
Kota Banjarmasin yang menyegarkan dan menyehatkan kehidupan warga.
Kenyamanan dan kemudahan urusan masyarakat akan terwujud dalam
segala aspek kehidupan. Selanjutnya Kota Banjarmasin terus berkembang
dengan meningkatkan kerjasama pelaku pembangunan. Misi keempat pada
hakikatnya merupakan pelaksanaan pilar lingkungan hidup yang akan
difokuskan pada infrastruktur dan manajemen transportasi, infrastruktur
banjir, peningkatan kualitas rumah rakyat, infrastruktur pengelolaan
sampah, dan pengembangan ruang terbuka yang ramah pada anak, orang
lanjut usia, dan penyandang disabilitas.
Meskipun Kota Banjarmasin telah berkembang pesat sebagai pusat
perekonomian di Provinsi Kalimantan Selatan, namun masih menghadapi
berbagai masalah dan ancaman kerusakan lingkungan yang dapat
mengancam keberlanjutan pembangunan kota di masa depan. Kegagalan
mengatasi masalah di atas dapat mengakibatkan penurunan daya saing dan
daya tarik kota yang pada akhirnya menurunkan produktivitas kota.
Pembangunan infrastruktur merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha
pertumbuhan dan perubahan yang dilakukan secara terencana untuk
membangun prasarana atau segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses pembangunan. Infrastruktur

Renstra Dinas Kesehatan 52 | P a g e


memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur yang
memadai dengan memperhatikan aspek penataan ruang dan lingkungan
sangat diperlukan. Perencanaan ruang memiliki tujuan untuk menghasilkan
penggunaan ruang yang efisien sesuai dengan perencanaan tata ruang yang
berbasis sungai. Disamping itu, perencanaan pembenahan permukiman
kumuh dan optimalisasi ruang terbuka diarahkan agar dapat sejalan
dengan konsep pengembangan Kota Banjarmasin yang berbasis sungai.
Penyelenggaraan penataan ruang Kota Banjarmasin yang berbasis sungai
dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan peran masyarakat mulai dari
tahap penyusunan hingga penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah yang
didalamnya memuat perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang, mengingat peran pemerintah dalam proses
pembangunan hanya sekitar 20% saja. Untuk itu diharapkan kepada semua
stakeholder pembangunan dan seluruh lapisan masyarakat untuk
mewujudkan masyarakat Kota Banjarmasin yang bertanggung jawab dan
taat terhadap perencanaan tata ruang. Selain penataan ruang, Pemerintah
Kota Banjarmasin memegang erat azas lingkungan dalam pembangunan.
Dengan melaksanakan pengelolaan lingkungan yang baik dan benar serta
pengendalian terhadap pencemaraan lingkungan menjadi tolok ukur kinerja
pemerintah yang diwujudkan dengan pengelolaan lingkungan yang
berkelanjutan.

Misi 5: Mengembangkan pariwisata berbasis sungai dan memperkuat nilai


budaya Banjar dalam sendi kehidupan masyarakat
Misi “Mengembangkan pariwisata berbasis sungai dan memperkuat nilai
budaya Banjar dalam sendi kehidupan masyarakat adalah perwujudan
pokok visi “Banjarmasin Maju”. Kalimat visi ini bermakna bahwa Kota
Banjarmasin menjadi kota yang terus mengikuti perkembangan zaman
melalui teknologi dan pemerataan ekonomi, meningkatkan kualitas sebagai
destinasi wisata dan pengembangan dan peningkatan kemandirian ekonomi.
Misi kelima pada hakikatnya merupakan interaksi pelaksanaan pilar
ekonomi dan sosial yang akan difokuskan pada pengembangan pariwisata
berbasis sungai, pembangunan museum Banjarmasin, dan pelaksanaan
Festival Budaya Banjar. Kota Banjarmasin memiliki keindahan alam yang
khas dengan lokasinya yang memiliki banyak sungai. Revitalisasi

Renstra Dinas Kesehatan 53 | P a g e


transportasi berbasis sungai merupakan salah satu faktor utama
keberhasilan pariwisata berbasis sungai di Kota Banjarmasin. Integrasi
pariwisata yang mengandalkan kekhasan alam yang disertai dengan
pengembangan daya tarik lainnya seperti kegiatan kuliner di kawasan
sungai menjadi hal yang mutlak dilakukan. Kondisi alam Kota Banjarmasin
yang sangat khas membentuk karakter budaya air/sungai pada masyarakat
Kota Banjarmasin. Budaya sungai yang telah berurat dan berakar akhirnya
menjadi identitas Kota Banjarmasin. Pengembangan dan pelestarian budaya
Banjar, kuliner Banjar serta pariwisata sungai dilakukan agar mata rantai
sejarah Banjarmasin dengan segala keunggulannya tidak terputus dan tidak
tergerus dengan masuknya budaya lain. Penyediaan sarana pengetahuan
budaya Banjar dengan pembangunan infrastruktur dan pelaksanaan
promosi wisata Banjarmasin melalui penyelenggaraan festival budaya
berskala nasional akan dilakukan agar destinasi wisata Kota Banjarmasin
menjadi beragam dan mendorong minat kunjungan wisatawan.
Misi 6: Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat berbasis teknologi
informasi
Misi “Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat berbasis teknologi
informasi” adalah perwujudan pokok visi “Banjarmasin Amanah”. Kalimat
visi ini bermakna bahwa Kota Banjarmasin akan menerapkan pelayanan
dengan landasan amanah untuk menciptakan sinergi antara masyarakat
dan pemerintah kota dengan sikap perilaku dan keteladanan serta
komitmen. Kota Banjarmasin memiliki kinerja yang profesional sesuai
standar nasional dengan kualitas sumber daya manusia baik dan pelayanan
yang maksimal. Bahwa untuk misi keenam, pada hakikatnya merupakan
pelaksanaan dari sasaran pilar aparatur yang difokuskan pada penataan
organisasi dan sumber daya manusia hingga serta kemudahan pengurusan
perizinan, administrasi kependudukan, dan pelayanan publik lainnya.
Pembangunan pemerintahan yang bersih dan transparan serta
berorientasi pada pelayanan publik merupakan upaya yang perlu didorong
untuk menunjang perwujudan Kota Banjarmasin sebagai kota modern dan
berdaya saing di masa depan. Tata kepemerintahan yang baik (good
governance) merupakan pilar utama dalam pencapaian visi pembangunan
jangka menengah daerah, dimana salah satu upaya untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik adalah melalui reformasi birokrasi. Secara umum,
reformasi birokrasi mencakup penataan kelembagaan, sumber daya

Renstra Dinas Kesehatan 54 | P a g e


manusia aparatur, tata laksana dan manajemen, akuntabilitas kinerja
aparatur, pengawasan, pelayanan publik, budaya kerja produktif, efektif
dan efisien, di samping juga melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.
Reformasi birokrasi di Pemerintah Kota Banjarmasin telah berjalan dengan
penataan kelembagaan, seleksi calon pegawai (rekrutmen) secara online,
peningkatan koordinasi pengawasan dan pemahaman akuntabilitas
aparatur, pengaturan mekanisme, sistem dan prosedur ketatalaksanaan
yang tidak berbelit-belit, serta penciptaan pelayanan publik yang prima dan
berkualitas, di samping pengembangan sistem informasi yang terintegrasi
antara perencanaan, penganggaran, pengelolaan keuangan daerah,
monitoring dan evaluasi serta pengawasan. Dalam pelaksanaan
pemerintahan, kelembagaan organisasi serta tata kelola Pemerintah Kota
Banjarmasin masih dirasa belum optimal, baik dalam proses pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu Sistem
Informasi Manajemen Pemerintahan Terpadu Kota Banjarmasin (SIMPUN)
yang dilaksanakan dalam rangka mempercepat proses perizinan dan
pelayanan, perencanaan dan penganggaran, pengelolaan keuangan daerah,
pemungutan pajak, proses penyediaan barang dan jasa, dan pelayanan
administrasi kependudukan telah dikembangkan dan dapat diakses secara
online melalui sistem informasi.
Dalam rangka upaya memastikan bahwa misi pembangunan jangka
menengah Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 sesuai dengan pokok-pokok
visi, penjabarannya ditampilkan pada Gambar Berikut :
Gambar 3.1
Keterkaitan Pokok-pokok Visi dan Misi Kota Banjarmasin
Tahun 2021-2026

Renstra Dinas Kesehatan 55 | P a g e


Dinas Kesehatan mendukung misi ke 2 dari Kepala Daerah yang bertujuan
Meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam pencapaian Visi Misi
Kepala Daerah, Dinas Kesehatan memiliki dua tujuan yaitu Meningkatkan
Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Mewujudkan Peningkatan
Kapasitas dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan dengan Sasaran
Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan, Meningkatnya
gerakan masyarakat hidup sehat, Meningkatnya Mutu dan Keamanan Obat,
Alat Kesehatan, dan Makanan, Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia
Kesehatan dan Meningkatnya Nilai Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan.

3.3 Telaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga dan Renstra PD


Dalam perumusan tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan yang dituangkan
dalam dokumen Rencana Strategis, maka hal tersebut selain berdasarkan
pada tujuan dan sasaran dalam RPJMD Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026,
juga mengacu Rencana Strategis Kementerian/Lembaga maupun instansi yang
berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan. Kementerian dan
Lembaga yang terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan adalah
Kementerian Kesehatan.

Mendasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan tentang Rencana Strategis


Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024, visi Kementerian Kesehatan
adalah “Menciptakan manusia yang sehat, produktif, mandiri, dan
berkeadilan”. Dalam rangka mencapai visi tersebut; Kementerian Kesehatan
merumuskan dan menetapkan misi yang diemban yaitu (a) Menurukan angka
kematian ibu dan bayi; (b) Menurunkan angka stunting pada balita; (c)
Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional; dan (d) Meningkatkan
kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam
negeri. Dari visi dan misi Kementerian Kesehatan, selanjutnya ditetapkan
tujuan Kementerian Kesehatan yaitu sebagai berikut:
1) Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus
hidup
2) Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
3) Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan
kedaruratan kesehatan masyarakat
4) Peningkatan sumber daya kesehatan

Renstra Dinas Kesehatan 56 | P a g e


Dari tujuan yang ditetapkan tersebut, selanjutnya ditetapkan sasaran, strategi
dan arah kebijakan Kementerian Kesehatan dalam periode 2020-2024 yaitu
sebagai berikut:

Tabel 3.2
Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan, dan Strategi Kementerian Kesehatan Tahun
2020—2024
Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
I. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus hidup
1.1 Meningkatnya Penguatan 1) Meningkatnya kesehatan ibu,
kesehatan ibu, pelayanan anak dan gizi masyarakat.
anak dan gizi kesehatan primer Meningkatkan kesehatan ibu,
masyarakat dengan anak dan gizi masyarakat
mengutamakan dilaksanakan melalui strategi:
UKM tanpa - Peningkatan pelayanan ibu dan
meninggalkan UKP, bayi berkesinambungan di
serta mensinergikan fasilitas publik dan swasta
FKTP pemerintah melalui sistem rujukan terpadu
dan FKTP swasta. dan berkesinambungan
semenjak ANC;
- Peningkatan cakupan dan
kualitas pelayanan antenatal
dan postnatal bagi ibu dan bayi
baru lahir, termasuk imunisasi;
- Peningkatan cakupan dan
kualitas pelayanan persalinan
di fasilitas kesehatan;
- peningkatan kompetensi tenaga
kesehatan terutama bidan
dalam mendeteksi dini faktor
risiko kematian;
• Penyediaan ambulans desa
untuk mencegah tiga
terlambat;

Renstra Dinas Kesehatan 57 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
• Peningkatan penyediaan
darah setiap saat
dibutuhkan;
• Perbaikan pencatatan
kematian ibu dan kematian
bayi di fasyankes dan
masyarakat melalui
pengembangan PS2H
(Pencatatan Sipil dan
Statistik Hayati);
• Penguatan dan
pengembangan pelaksanaan
MTBS;
• Perluasan cakupan Imunisasi
Dasar Lengkap (IDL)
mencapai UCI (Universal
Child Immunization) sampai
level desa;
• Peningkatan cakupan ASI
eksklusif;
• Peningkatan gizi remaja putri
dan ibu hamil;
• Peningkatan efektivitas
intervensi spesifik, perluasan
dan penajaman intervensi
sensitif secara terintegrasi
sampai tingkat desa;
• Peningkatan cakupan dan
mutu intervensi spesifik
mulai dari remaja, ibu hamil,
bayi, dan anak balita;
• Penguatan kampanye
nasional dan strategi
komunikasi untuk

Renstra Dinas Kesehatan 58 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
perubahan perilaku sampai
pada keluarga;
• Penguatan puskemas dalam
penanganan balita gizi buruk
dan wasting;
• Penguatan sistem surveilans
gizi;
• Pendampingan ibu hamil
untuk menjamin asupan gizi
yang berkualitas;
• Pendampingan baduta untuk
mendapatkan ASI eksklusif,
makanan pendamping ASI,
dan stimulasi perkembangan
yang adekuat;
• Promosi pembudayaan hidup
sehat, melalui edukasi
literasi kesehatan;
• Revitalisasi posyandu,
posbindu, UKS, dan UKBM
lainnya untuk edukasi
kesehatan, skrining, dan
deteksi dini kasus;
• Mendorong pelabelan
pangan, kampanye makan
ikan, makan buah dan sayur,
serta kampanye diet
seimbang (isi piringku);
• Meningkatkan metode/cara
promosi kesehatan, melalui
TV spot, leaflets, booklet,
media sosial, dan sebagainya;
• Pengembangan kawasan
sehat antara lain

Renstra Dinas Kesehatan 59 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
kabupaten/kota sehat, pasar
sehat, UKS dan lingkungan
kerja sehat;
• Melakukan aksi multisektoral
untuk mendorong
penyediaan ruang terbuka
publik, aktivitas fisik (olah
raga), stop smoking,
penurunan polusi udara, dan
peningkatan lingkungan
sehat;
• Mendorong regulasi
pemerintah pusat dan daerah
serta swasta untuk
menerapkan pembangunan
berwawasan kesehatan
/Health in All Policy (HiAP).
II. Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
2.1 Meningkatnya Pelayanan 2) Meningkatnya ketersediaan dan
ketersediaan dan kesehatan mutu fasyankes dasar dan
mutu fasyankes menggunakan rujukan. Dilaksanakan melalui
dasar dan pendekatan siklus strategi:
rujukan hidup, mulai dari - Peningkatan ketersediaan
ibu hamil, bayi, fasyankes dasar dan rujukan
anak balita, anak (FKTP dan FKRTL) yang
usia sekolah, difokuskan pada daerah yang
remaja, usia akses secara fisik masih
produktif, dan terkendala (DTPK), di mana
lansia, dan untuk wilayah perkotaan lebih
intrevensi secara didorong peran swasta;
kontinum (promotif, - Pengembangan dan
preventif, kuratif, pelaksanaan rencana induk
rehabilitatif) dengan nasional penyediaan fasilitas
penekanan pada pelayanan kesehatan.

Renstra Dinas Kesehatan 60 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
promotif dan - Penyempurnaan standar
preventif pelayanan kesehatan;
- Pemanfaatan inovasi teknologi
dalam pelayanan kesehatan
termasuk laboratorium
kesehatan meliputi perluasan
sistem rujukan online termasuk
integrasi fasilitas kesehatan
swasta dalam sistem rujukan,
sistem rujukan khusus untuk
daerah dengan karakteristik
geografis tertentu (kepulauan
dan pegunungan);
- Perluasan cakupan dan
pengembangan jenis layanan
telemedicine, digitalisasi rekam
medis dan rekam medis online;
perluasan pelayanan kesehatan
bergerak (flying health care) dan
gugus pulau;
- Penguatan Health Technology
Assessment (HTA), dewan
pertimbangan klinis, dan tim
kendali mutu dan kendali
biaya, pengembangan dan
penerapan clinical pathway;
- Penguatan kemampuan RS
Khusus;
- Penguatan pelayanan
kesehatan primer sebagai
sebuah sistem, melalui
peningkatan kapasitas tenaga
kesehatan, penguatan sistem
koordinasi jejaring dan jaringan

Renstra Dinas Kesehatan 61 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
puskesmas, penguatan
promotif, preventif dan
penemuan dini kasus melalui
penguatan UKBM, praktek
mandiri, klinik pratama,
penguatan aksi multisektoral
melalui pelibatan seluruh
stakeholder, dan penguatan
konsep wilayah kerja;
- Penguatan kepemimpinan dan
manajemen di dinas
kesehatan kabupaten/kota
dan puskesmas dalam rangka
penguatan pelayanan
kesehatan primer sebagai
sebuah sistem; Perbaikan
pengelolaan limbah medis
fasilitas pelayanan kesehatan
dan pengendalian Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3).
III. Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan
kedaruratan kesehatan masyarakat
3.1 Meningkatnya Penguatan 3) Meningkatnya pencegahan dan
pencegahan dan pencegahan faktor pengendalian penyakit serta
pengendalian risiko, deteksi dini, pengelolaan kedaruratan
penyakit serta dan aksi kesehatan masyarakat.
pengelolaan multisektoral Meningkatkan pencegahan dan
kedaruratan (pembudayaan pengendalian penyakit serta
kesehatan GERMAS), guna pengelolaan kedaruratan
masyarakat pencegahan dan kesehatan masyarakat
pengendalian dilakukan melalui strategi:
penyakit - Perluasan cakupan deteksi dini
PM dan PTM, termasuk
pencapaian cakupan SPM

Renstra Dinas Kesehatan 62 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
Bidang Kesehatan;
- Peningkatan inovasi
pengendalian vektor, termasuk
pengendalian vektor terpadu,
dan pengendalian vektor secara
biologis;
- Penguatan tata laksana
penanganan penyakit dan
cedera;
- Penguatan sanitasi total
berbasis masyarakat;
- Peningkatan akses air bersih
dan perilaku higienis;
- Penguatan legislasi, kebijakan
dan pembiayaan untuk
kegawatdaruratan kesehatan
masyarakat;
- Peningkatan advokasi dan
komunikasi;
- Peningkatan program
pencegahan resistensi
antibiotika, penyakit zoonosis,
keamanan pangan, manajemen
biorisiko;
- Penguatan sistem laboratorium
nasional, termasuk
laboratorium kesehatan
masyarakat untuk penguatan
surveilans;
- Penguatan reporting dan real
time surveillance untuk
penyakit berpotensi wabah dan
penyakit baru muncul (new
emerging diseases);

Renstra Dinas Kesehatan 63 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
- Membangun sistem
kewaspadaan dini;
- Membangun kemampuan
fasyankes untuk respon cepat;
- Peningkatan kemampuan
daerah termasuk SDM.
IV. Peningkatan sumber daya kesehatan

Renstra Dinas Kesehatan 64 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
4.1 Meningkatnya Penguatan sistem 4) Meningkatnya akses,
akses, kesehatan di semua kemandirian dan mutu
kemandirian dan level pemerintahan kefarmasian dan alat
mutu menjadi responsif kesehatan. Meningkatkan
kefarmasian dan dan tangguh, guna akses, kemandirian dan mutu
alat kesehatan mencapai derajat kefarmasian dan alat kesehatan
kesehatan dilakukan melalui strategi:
masyarakat yang - Memastikan ketersediaan obat
setinggi-tingginya esensial dan vaksin di fasilitas
dengan didukung pelayanan kesehatan, terutama
inovasi teknologi. di puskesmas, dengan
melakukan pembinaan
pengelolaan obat dan vaksin
sesuai standar di instalasi
farmasi provinsi,
kabupaten/kota dan
puskesmas;
- Menerapkan sistem data dan
informasi pengelolaan logistik
obat secara terintegrasi antara
sarana produksi, distribusi, dan
pelayanan kesehatan;
- Penguatan regulasi sistem
pengawasan pre dan post
market alat kesehatan, melalui
penilaian produk sebelum
beredar, sampling dan
pengujian, inspeksi sarana
produksi dan distribusi
termasuk pengawasan barang
impor Border dan Post Border,
dan penegakan hukum;
- Meningkatkan daya saing dan
kemandirian industri farmasi

Renstra Dinas Kesehatan 65 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
dan alat kesehatan dalam
negeri, melalui penciptaan iklim
ramah investasi, optimalisasi
hubungan kerjasama luar
negeri, membangun sinergi
Academic-Bussiness-
Government-Community-
Innovator (A-B-G-C-I), hilirisasi,
serta fasilitasi pengembangan
industri farmasi dan alat
kesehatan ke arah
biopharmaceutical, vaksin,
natural, Active Pharmaceutical
Ingredients (API) kimia dan
industri alat kesehatan
teknologi tinggi;
- Mendorong tersedianya vaksin
halal melalui penyusunan
roadmap vaksin halal;
- Mendorong produksi alat
kesehatan dalam negeri dengan
mengutamakan pemanfaatan
komponen lokal serta
penggunaan alat kesehatan
dalam negeri melalui promosi,
advokasi, dan pengawasan
implementasi regulasi;
- Menjalankan program promotif
preventif melalui pemberdayaan
masyarakat, terutama untuk
meningkatkan penggunaan
obat rasional dan alat
kesehatan tepat guna di
masyarakat serta pemanfaatan

Renstra Dinas Kesehatan 66 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
kearifan lokal melalui Gerakan
Bugar dengan Jamu dan
pemanfaatan Obat Modern Asli
Indonesia (OMAI).
4.2 Meningkatnya 5) Meningkatnya pemenuhan SDM
pemenuhan SDM kesehatan dan kompetensi
Kesehatan dan sesuai standar. Meningkatkan
kompetensi pemenuhan SDM kesehatan dan
sesuai standar kompetensi sesuai standar
dilakukan melalui strategi:
- Pemenuhan tenaga kesehatan
di puskesmas sesuai standar;
- Pemenuhan tenaga dokter
spesialis di rumah sakit sesuai
standar;
- Peningkatan kapasitas tenaga
kesehatan terkait program
prioritas nasional (penurunan
kematian maternal, kematian
bayi, stunting, pengendalian
penyakit);
- Afirmasi pendidikan tenaga
kesehatan strategis untuk
wilayah DTPK;
- Pembuatan skema
penempatan tenaga kesehatan
untuk pemenuhan standar
jumlah nakes dengan
pendekatan insentif yang
memadai dan perbaikan
regulasi;
- Meningkatkan kapasitas
tenaga kader kesehatan di
UKBM (posyandu, posbindu)

Renstra Dinas Kesehatan 67 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
dan memberikan reward yang
memadai sesuai kinerja yang
ditetapkan.
4.3 Terjaminnya 6) Terjaminnya pembiayaan
pembiayaan kesehatan. Meningkatkan
kesehatan pembiayaan kesehatan
dilakukan melalui strategi:
- Mendorong peningkatan
pembiayaan kesehatan dari
komponen APBN, khusus nya
terkait Upaya Kesehatan
Masyarakat;
- Pemenuhan pembiayaan
kesehatan untuk peserta
Penerima Bantuan Iuran (PBI)
JKN;
- Mendorong peningkatan
pembiayaan kesehatan dari
APBD minimal 10% dari
APBD;
- Mendorong peningkatan
pembiayaan kesehatan oleh
swasta.

V. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif


5.1 Meningkatnya Peningkatan 7) Meningkatnya sinergisme pusat
sinergisme pusat sinergisme lintas dan daerah serta meningkatnya
dan daerah serta sektor, pusat dan tata kelola pemerintahan yang
meningkatnya daerah, untuk baik dan bersih. Meningkatkan
tata kelola menuju konvergensi sinergisme pusat dan daerah
pemerintahan dalam intervensi serta meningkatnya tata kelola
yang baik dan sasaran prioritas pemerintahan yang baik dan
bersih dan program bersih dilakukan melalui
prioritas, termasuk strategi:

Renstra Dinas Kesehatan 68 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
integrasi lintas - Pengembangan kebijakan
program. untuk penguatan kapasitas
pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota;
- Pendampingan perbaikan tata
kelola pada daerah yang
memiliki masalah kesehatan
untuk pencapaian target
nasional dan mendorong
pemenuhan SPM Bidang
Kesehatan;
- Integrasi, interoperabilitas,
sinkronisasi dan simplifikasi
sistem informasi kesehatan
pusat dan daerah termasuk
penerapan sistem single entry;
- Penguatan manajemen
kesehatan di kabupaten/kota
dalam kerangka otonomi
pembangunan kesehatan;
- Mendorong sinergisme
perencanaan pusat, provinsi,
dan kabupaten/kota;
- Mendorong penerapan revolusi
mental dan reformasi birokrasi;
- Mendorong efektivitas dan
efisiensi penggunaan anggaran
pemerintah;
- Meningkatkan pendekatan
manajemen berbasis kinerja;
- Meningkatkan jumlah unit yang
masuk dalam kategori WBK dan
WBBM.
5.2 Meningkatnya 8) Meningkatnya efektivitas

Renstra Dinas Kesehatan 69 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
efektivitas pengelolaan penelitian dan
pengelolaan pengembangan kesehatan dan
litbangkes dan sistem informasi kesehatan
system informasi untuk pengambilan keputusan.
kesehatan untuk Meningkatkan efektivitas
pengambilan pengelolaan penelitian dan
keputusan pengembangan kesehatan untuk
pengambilan keputusan
dilakukan melalui strategi:
- Melaksanakan penelitian,
pengembangan, dan
pengkajian untuk mendukung
pencapaian pembangunan
kesehatan sesuai dengan
RPJMN Bidang Kesehatan dan
Renstra Kementerian
Kesehatan tahun 2020-2024;
- Menguatkan jejaring penelitian
kesehatan dan jejaring
laboratorium guna
memperkuat sistem penelitian
kesehatan nasional ;
- Meningkatkan riset untuk
penguatan data rutin baik di
fasilitas kesehatan dan
masyarakat;
- Meningkatkan diseminasi dan
advokasi hasil penelitian
untuk mendorong
pemanfaatan hasil penelitian
untuk perbaikan kebijakan
dan program kesehatan;
- Mengembangkan dashboard
sistem informasi

Renstra Dinas Kesehatan 70 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
pembangunan kesehatan yang
real time;
- Meningkatkan integrasi,
interoperabilitas dan
pemanfaatan data hasil
penelitian dan data rutin;
- Mengembangkan poros
kebijakan guna peningkatan
pemanfaatan hasil penelitian,
pengembangan, dan
pengkajian untuk perumusan
dan perbaikan kebijakan
kesehatan.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) harus
memperhatikan aspek kesehatan, disisi lain dalam paradigma sehat
membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terkait termasuk peruntukan
tata ruang. Pembangunan aspek kesehatan dipastikan tidak akan melanggar
rencana tata ruang wilayah dan tidak memberikan dampak lingkungan
strategis.
Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang,
maka tidak ada lagi tata ruang wilayah yang tidak direncanakan.
Tata ruang menjadi produk dari rangkaian proses perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Oleh karena itu, penegasan sanksi atas pelanggaran tata ruang
sebagaimana diatur dalam UU 26/2007 menuntut proses
perencanaan tata ruang harus diselenggarakan dengan baik agar
penyimpangan pemanfaatan ruang bukan disebabkan oleh
rendahnya kualitas rencana tata ruang wilayah. Untuk
mengupayakan perbaikan kualitas rencana tata ruang wilayah
maka Kajian Lingkungan Hidup Strategis [KLHS] atau Strategic
Environmental Assessment [SEA] menjadi salah satu pilihan alat

Renstra Dinas Kesehatan 71 | P a g e


bantu melalui perbaikan kerangka pikir [framework of thinking]
perencanaan tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan
lingkungan hidup.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis


Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat
menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk
melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi
isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas
pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis
dapat dipertanggungjawabkan. Perencanaan pembangunan antara lain
dimaksudkan agar layanan yang dijalankan perangkat daerah senantiasa
mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan dan aspirasi pengguna
layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan
lingkungan eksternalnya merupakan perencanaan dari luar ke dalam yang
tidak boleh diabaikan.

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi perangkat daerah adalah


kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi perangkat
daerah di masa mendatang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis
adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian
yang yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan
menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat
dalam jangka panjang.

Selama periode 2021-2026, Dinas Kesehatan dituntut lebih responsif,


kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan baik di tingkat
lokal, regional dan nasional, maupun internasional. Perencanaan
pembangunan hendaknya selalu memperhatikan isu-isu dan permasalahan
yang mungkin dihadapi ke depan oleh masyarakat sehingga arah pelaksanaan
pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Untuk itu, perlu diantisipasi
dengan perencanaan yang matang dan komprehensif sehingga arah
pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah. Memperhatikan
isu–isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance and clean government
sehingga akan berdampak pada kualitas pembangunan daerah. Berkaitan

Renstra Dinas Kesehatan 72 | P a g e


dengan isu-isu dan masalah pembangunan yang akan dihadapi Kota
Banjarmasin pada tahun 2021-2026 tidak bisa dilepaskan dengan
permasalahan dan isu pembangunan provinsi dan nasional. Secara umum,
isu-isu yang menjadi landasan dalam perumusan strategi dalam penyusunan
program dan kegiatan dalam periode 2021-2026 adalah sebagai berikut:
1. AKI dan AKB
Kematian Ibu merupakan salah satu indikator penting yang
digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat.
Capaian Kinerja Indikator Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun
2019 adalah jumlah kasus kematian sebanyak 8 kasus atau
61/100.000 kelahiran.
Grafik 3.1
Penyebab Kematian Ibu di Kota Banjarmasin Tahun 2020

8 7
7
6
5
4 3
3
2 1 1
1 0 0
0

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Tahun 2020

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa tahun 2020


penyebab kematian ibu adalah perdarahan sebanyak 1 orang,
hipertensi dalam kehamilan sebanyak 3 orang, dan lain-lain
sebanyak 7 orang.
Penyebab kematian Ibu terbesar saat ini adalah komplikasi
kehamilan, sebagian komplikasi ini mengancam jiwa, akan tetapi
sebagian besar komplikasi dapat dicegah dan ditangani bila:
a. Ibu segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan;
b. Tenaga kesehatan melakukan prosedur penanganan yang
sesuai;
c. Tenaga kesehatan mampu melakukan identifikasi dini
komplikasi;

Renstra Dinas Kesehatan 73 | P a g e


d. Apabila terjadi komplikasi, tenaga kesehatan dapat
memberikan pertolongan pertama dan melakukan tindakan
stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan;
e. Proses rujukan yang efektif; dan
f. Pelayanan di rumah sakit yang cepat dan tepat guna
Dengan demikian komplikasi membutuhkan penanganan
yang berkesinambungan (continuum of care). Dalam
pelaksanaannya, diketahui bahwa sebenarnya perlu keterlibatan
berbagai pihak untuk mencapai tujuan penurunan jumlah
kematian ibu.
Pemahaman masyarakat, bahwa kehamilan bukan hanya
urusan suami-istri, tetapi juga ada keterlibatan dan peran keluarga,
masyarakat, juga pemerintah untuk memastikan kehamilan
berjalan dengan sehat. Selain itu, sudah semestinya kehamilan
dipandang bukan sekedar sebagai sesuatu yang alamiah, melainkan
sesuatu yang istimewa, sehingga memerlukan perhatian semua
pihak karena merupakan awal pembentukan generasi emas di masa
akan datang. Komunikasi, Informasi, juga Edukasi (KIE) kepada
masyarakat untuk mengubah paradigma tentang kehamilan, dari
paradigma lama menjadi paradigma baru. untuk mencegah 3 T
(Terlambat dalam mencapai fasilitas; Terlambat mendapatkan
pertolongan, dan Terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan dan
persalinan) dan 4 T (Terlalu muda; Terlalu tua; Terlalu sering
melahirkan; dan Terlalu banyak) sebagai faktor yang berpengaruh
dalam menyebabkan tingginya jumlah kematian ibu di Kota
Banjarmasin.
Agar peningkatan kesehatan ibu dan anak lebih terarah dan
optimal, berbagai upaya dan permasalahan sektor kesehatan perlu
mendapat dukungan penuh dari segenap komponen masyarakat
melalui upaya advokasi kepada pemangku kepentingan/pemutus
kebijakan/stake holder serta tokoh masyarakat untuk bersama-
sama menghidupkan pemberdayaan dan partisipasi aktif
masyarakat dalam bidang kesehatan. Upaya penurunan jumlah
kematian ibu di Kota Banjarmasin telah dilaksanakan berbagai
upaya yaitu:

Renstra Dinas Kesehatan 74 | P a g e


1. Peningkatan cakupan dan akses pelayanan kesehatan ibu
yang komprehensif dan berkualitas
- Antenatal Care Terpadu
- Asuhan Persalinan Normal di fasilitas kesehatan
- Pelayanan KB Paska Persalinan
- Skrining/Deteksi dini resiko tinggi pada ibu hamil, ibu
bersalin dan ibu nifas
- Home care/ kunjungan rumah pada ibu hamil, ibu
bersalin dan ibu nifas
- Penanganan komplikasi obsteri yang adekuat
- Pelaksanaan PONED
- Pelaksanaan PERDA KIBBLA
2. Meningkatkan kemitraan lintas sektor dan lintas program
- Kemitraan dengan TNI/POLRI, Kemenag, BKBPMP
- Pendampingan LP/LS pada ibu hamil/bersalin/nifas
berisiko
- Kemitraan DK dalam meningkatkan persalinan dengan
tenaga kesehatan dan di fasilitas kesehatan
3. Pemberdayaan keluarga dan masyarakat
- Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
- P4K
4. Peningkatan surveilans dan informasi KIA
- Penerapan Buku KIA
- Audit Maternal Perinatal
- PWS KIA
- Bimbingan, monitoring dan evaluasi program
Grafik 3.2
Angka Kematian Ibu Tahun 2016-2020

120 103
100
80 67 61
53,5
60
38
40
20
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Profil Dinkes Tahun 2020

Renstra Dinas Kesehatan 75 | P a g e


Dari Grafik di atas diketahui bahwa pada tahun 2016 Angka
Kematian Ibu sebanyak 38/100.000 KH, mengalami kenaikan
sebanyak tahun 2017 atau 53.5/100.000 KH dan kembali
mengalami kenaikan pada tahun 2018 sebanyak 38/100.000 KH
kemudian pada tahun 2019 mengalami penurunan yaitu sebesar
61/100.000 KH dan pada tahun 2020 meningkat 103/100.000 KH.
Angka Kematian Bayi (AKB) mencerminkan derajat kesehatan
masyarakat yang sekaligus juga mencerminkan umur harapan
hidup pada saat lahir. AKB yaitu jumlah kematian bayi (usia 0-11
bulan) per 1.000 kelahiran hidup. Capaian Kinerja Indikator Angka
Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2019 adalah jumlah kasus
kematian sebanyak 3/1000 kelahiran.

Ada beberapa hal yang menyebab angka kematian bayi di


Kota Banjarmasin yang fluktuatif yaitu antara lain:
a. Penduduk Kota Banjarmasin sangat heterogen karena
merupakan ibukota provinsi sehingga permasalahan
kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor
penyebab kematan bayi juga sangat kompleks;
b. Masih kurangnya pengetahuan ibu mengenai pengenalan
tanda bahaya pada ibu hamil resiko tinggi oleh masyarakat
dan sebagian dari petugas kesehatan, hal ini penting untuk
persiapan rujukan yang tepat saat persalinan sehingga dapat
menekan kematian ibu melahirkan dan kematian bayi;
c. Pemanfaatan Buku KIA masih belum optimal oleh
keluarga/masyarakat sebagai saranan pendidikan dan
penyuluhan bagi ibu hamil, ibu nifas dan ibu balita agar
dapat mempersiapkan kehamilan, kelahiran dan perawatan
bayi baru lahir yang lebih sehat;
d. Kurangnya sinkronisasi dan koordinasi program-program
antar instansi dan antar pemerintah dan swasta dan lembaga
swadaya yang melibatkan peran aktif masyarakat termasuk
rumah sakit, karena hampir semua kematian bayi bertempat
di rumah sakit; dan
e. Perlu adanya kegiatan pembinaan dan kemitraan denga DK
dalam meningkatkan persalinan dengan tenaga kesehatan
dan di fasilitas kesehatan.

Renstra Dinas Kesehatan 76 | P a g e


Grafik 3.3
Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun 2016-2020
3,5 3,2
3 3 3
3

2,5
2
2

1,5

0,5

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat - Seksi Kesga dan Gizi

Berdasarkan Grafik di atas pada tahun 2016-2018 sebesar 3/


1000 KH kemudian mengalami penurunan pada tahun 2019
sebanyak 2/ 1.000 KH dan pada tahun 2020 angka kematian bayi
mengalami kenaikan yaitu sebesar 3.2/1.000 KH.
Kegiatan yang sudah dilakukan pada tahun 2020 untuk
mendukung capaian Angka Kematian Ibu adalah sebagai berikut:
a. Terlaksananya Workshop Manajemen BBLR dan Asfiksia Bayi
Baru Lahir bagi petugas;
b. Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Pengetahuan Kader
Posyandu Tentang Pelayanan Bayi Baru Lahir,Bayi dan Anak
Balita melalui buku KIA; dan
c. Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Kapasitas Petugas
Tentang Pelayanan Bayi Baru Lahir,Bayi dan Anak Balita
melalui Buku KIA.
2. Stunting
Stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta
(bawah dua tahun) menunjukkan persentase banyaknya anak
baduta (bawah dua tahun) yang mengalami stunting (tumbuh
pendek dan sangat pendek) dibandingkan dengan jumlah
keseluruhan anak baduta (bawah dua tahun) pada tahun yang
sama.

Renstra Dinas Kesehatan 77 | P a g e


Grafik 3.4
Prevalensi Stunting di Kota Banjarmasin Tahun 2018-2020

30
25,64
25
19,39
20

15

10
5,79
5

0
2018 2019 2020

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat - Seksi Kesga dan Gizi


Dari grafik diatas dapat dijelaskan bahwa capaian prevalensi
stunting tahun 2018 sebesar 25.64%. Pada tahun 2019, angka
stunting mengalami penuruan sebesar 19,39% dan tahun 2020
sebesar 5,79 %
Faktor utama masalah stunting disebabkan oleh karena:
a. Kurangnya asupan gizi sejak janin masih dalam kandungan
(masa kehamilan), baru lahir, sampai anak berusia dua
tahun;
b. Riwayat Ibu hamil KEK (kurang energi kronis);
c. Ibu hamil Anemia;
d. Anemia pada waktu remaja;
e. Anak tidak mendapatkan ASI Eksklusif;
f. Infeksi kecacingan pada anak;
g. Pola asuh orang tua;
h. Faktor sosial ekonomi keluarga; dan
i. Sanitasi dan air bersih.
j. Tugas Rangkap Petugas Gizi Puskesmas.
k. Kurangnya Anggaran Pada Dinas Kesehatan Selaku SKPD
Sniper.

3. Pencapaian SPM yang belum optimal


Pencapaian SPM Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2020 masih
terdapat 5 indikator yang berada dibawah 100% yaitu pelayanan
kesehatan usia produktif, pelayanan kesehatan usia lanjut, pelayanan

Renstra Dinas Kesehatan 78 | P a g e


kesehatan penderita hipertensi, pelayanan kesehatan orang dengan TB.
Dan pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV. Data
Pencapaian SPM Dinas Kesehatan dapat dilihat pada table berikut :

Renstra Dinas Kesehatan 79 | P a g e


Tabel 3.3
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
Kota Banjarmasin

SPM /
NO Indikator standar IKK Target Renstra Perangkat Daerah Realisasi Capaian Proyeksi
Nasional Catatan
Tahun Analisis
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2020
2021 (thn
(thn n-2) (thn n-1) (thn n) (thn n+1) (thn n-2) (thn n-1) (thn n) (thn n)
n+1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15

1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 100% 100% 100% 100% 100% 95.76% 93% 80.44% 100% 100%
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100% 100% 100% 100% 100% 92.35% 96% 87.71% 100% 100%
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 100% 100% 100% 100% 100% 99.50% 100% 94.57% 100% 100%
4 Pelayanan Kesehatan Balita 100% 100% 100% 100% 100% 95.50% 94% 52.66% 100% 100%
5 Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar 100% 100% 100% 100% 100% 98.33% 99% 64.88% 100% 100%
6 Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif 100% 100% 100% 100% 100% 5.55% 29% 24.63% 35% 40%
7 Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut 100% 100% 100% 100% 100% 73.43% 69% 37.51% 75% 80%
8 Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 100% 100% 100% 100% 100% 46.86% 72% 23.42% 75% 80%
9 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus 100% 100% 100% 100% 100% 75.55% 87% 117.20% 92% 100%
10 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat 100% 100% 100% 100% 100% 100.00% 70% 96.91% 70% 80%
11 Pelayanan Kesehatan Orang dengan TB 100% 100% 100% 100% 100% 95.74% 103% 40.47% 100% 100%
12 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV 100% 100% 100% 100% 100% 100.00% 84% 24.95% 100% 100%

vii| P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu


dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu
strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Tujuan dan
sasaran jangka menengah yang dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis
Dinas Kesehatan merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran yang
tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026, hal ini dilakukan untuk menjamin
bahwa agenda-agenda yang dituangkan dalam RPJMD Kota Banjarmasin
Tahun 2021-2026 secara otomatis menjadi beban kerja dan tanggung jawab
Dinas Kesehatan melalui rancangan program dan kegiatan yang terukur
pencapaian kinerjanya.
Sesuai dengan tugas dan fungsinya, urusan kewenangan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan adalah urusan pemerintahan di bidang
kesehatan. Berdasarkan RPJMD Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026, tujuan
dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan tercantum pada misi kedua
yaitu “Meningkatkan derajat Kesehatan dan Pendidikan masyarakat untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia”. Sesuai dengan misi tersebut,
maka ditetapkan tujuan pembangunan daerah yang berkaitan langsung
dengan Dinas Kesehatan yaitu “Terwujudnya sumber daya manusia yang
cerdas, sehat dan berdaya saing”. Adapun sasaran dalam tujuan-tujuan
tersebut yang berkaitan secara langsung dengan Dinas Kesehatan adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan
a. Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
b. Mewujudkan Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas
Penyelenggaraan Pemerintahan

80 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Tabel 4.1 (TC-25)
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan
Kota Banjarmasin

TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN 2021-2026


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN/SASARAN
2021 2022 2023 2024 2025 2026
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Meningkatkan Aksesibilitas dan
Kualitas Pelayanan Kesehatan Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat 84 84,5 85 85.5 86 87

Meningkatnya
kualitas dan Persentase pelayanan kesehatan oleh
kuantitas Dinas Kesehatan dan UPT nya sesuai 10% 15% 20% 25% 30% 35%
pelayanan standar
kesehatan
Persentase tercapainya upaya
pencegahan dan pengendalian
60% 60% 62.5% 65% 67.5% 70%
penyakit menular dan penyakit
tidak menular
Meningkatnya
gerakan Persentase UKBM yang melaksanakan
40% 45% 47% 50% 53% 55%
masyarakat hidup GERMAS
sehat

Meningkatnya
Mutu dan
Persentase pengawasan post market
Keamanan Obat, 25% 30% 35% 40% 45% 50%
Sarana Kefarmasian dan IRTP
Alat Kesehatan,
dan Makanan

Meningkatnya
kualitas Persentase pemenuhan SDMK pada
Sumber Daya fasilitas pelayanan dasar dann rujukan 60% 65% 70% 75% 80% 85%
Manusia sesuai standar
Kesehatan
Mewujudkan Peningkatan
Kapasitas dan Akuntabilitas Nilai LHE AKIP Dinas Kesehatan 84,98 85,71 86,78 87,48 88,05 89,00
Penyelenggaraan Pemerintahan
Meningkatnya
Nilai
Persentase Peningkatan Nilai
Akuntabilitas 2.64% 1.07% 0,7% 0,57% 0,95% 0,95%
Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan
Kinerja Dinas
Kesehatan

81 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi merupakan rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang


berisikan grand design perencanaan pembangunan dalam upaya untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan.
Sebagai salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah,
rumusan strategi akan mengimplementasikan bagaiamana sasaran
pembangunan akan dicapai dengan serangkaian arah kebijakan dari
pemangku kepentingan. Oleh karena itu, strategi diturunkan dalam sejumlah
arah kebijakan dan program pembangunan operasional dari upaya-upaya
nyata dalam mewujudkan visi pembangunan daerah Dengan
Mengimplementasikan Nilai-Nilai Organisasi Pada Dinas Kesehatan Yang Telah
Ditetapkan Oleh Walikota.
Sementara itu, arah kebijakan merupakan suatu bentuk konkrit dari
usaha pelaksanaan perencanaan pembangunan yang memberikan arahan dan
panduan kepada pemerintah daerah agar lebih optimal dalam menentukan
dan mencapai tujuan. Selain itu, arah kebijakan pembangunan daerah juga
merupakan pedoman untuk menentukan tahapan pembangunan selama lima
tahun periode kepala daerah dan wakil kepala daerah guna mencapai sasaran
RPJMD secara bertahap.

Strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan merupakan rumusan


perencanaan komprehensif tentang bagaimana Dinas Kesehatan melakukan
upaya untuk mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran target kinerja yang
dibebankan dalam RPJMD Kota Banjarmasin 2021-2026 secara efektif dan
efisien. Strategi dan arah kebijakan Dinas Kesehatan selanjutnya dituangkan
secara lebih rinci sesuai dengan sasaran yang akan dicapai yaitu sebagai
berikut:

82 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Tabel 5.1 (TC-26)
Tujuan, Sasaran, Strategis dan Kebijakan
VISI : Banjarmasin Baiman dan Lebih Bermartabat
MISI II : Meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia

T UJUAN SASARAN ST RAT EGI ARAH KEBIJAKAN

Meningkatkan aksesibilitas Meningkatnya kualitas dan Melaksanakan P elayanan P enguatan pelayanan


dan kualitas pelayanan kuantitas pelayanan Kesehatan di P uskesmas dan kesehatan melalui
kesehatan kesehatan Rumah Sakit Sesuai Standar peningkatan status akreditasi
dan pelayanan BLUD
P uskesmas, LabKesDa dan
Rumah Sakit
P ersentase tercapainya Meningkatnya pencegahan P encegahan pengendalian
upaya pencegahan dan penyakit menular dan tidak penyakit menular dan tidak
pengendalian penyakit menular menular
menular dan penyakit tidak
menular
Meningkatnya Gerakan P elaksanakan GERMAS P eningkatan P HBS rumah
Masyarakat Hidup Sehat dengan melibatkan seluruh tangga dan strata P osyandu
UKBM di Kota Banjarmasin
Meningkatnya mutu dan Meningkatkan upaya P eningkatan sarana ,
keamanan obat, alat pemenuhan sarana dan prasarana dan alat kesehatan
kesehatan, dan makanan prasarana pelayanan sesuai standar baik di Rumah
kesehatan di P uskesmas Sakit, P uskesmas dan
maupun Rumah Sakit Laboratorium Kesehatan
Daerah

P engaw asan post market Meningkatkan koordinasi


sarana kefarmasian dan IRT P dengan SKP D mitra kerja
dalam proses perizinan serta
pengaw asan keamanan obat,
alat kesehatan dan makanan
Meningkatnya kualitas Melaksanakan pemenuhan P emenuhan SDMK pada
Sumber Daya Manusia kebutuhan SDMK sesuai fasilitas pelayanan dasar dan
Kesehatan standar rujukan sesuai standar di
Dinas Kesehatan dan UP T

Mew ujudkan peningkatan Meningkatnya nilai Meningkatkan monitoring P enguatan tata kelola
kapasitas dan akuntabilitas akuntabilitas kinerja Dinas dan evaluasi terhadap keuangan dan manajemen
penyelenggaraan Kesehatan perencanaan, pelaksanaan pelayanan publik di Dinas
pemerintahan kinerja pelayanan kesehatan Kesehatan maupun UP T

83 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

6.1 Program
Program adalah bentuk instrument kebijakan yang berisi satu atau
lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang
dikoordanasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan
tujuan pembangunan daerah, untuk mendapatkan hasil yang
dilaksanakan dan dijabarkan dalam beberapa kegiatan dengan
menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang
terukur, pada Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin terdapat program
yang merupakan kegiatan untuk belanja rutin dan program yang
menjadi prioritas urusan wajib.

Adapun Program Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021 s/d


2026 adalah berikut:
1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
3. Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
4. Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan Dan Makanan
Minuman
5. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

6.2 Kegiatan
Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu
atau beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur
pada suatu program, dan terdiri dari sekumpulan Tindakan pengerahan
sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang
modal termasuk peralatan, teknologi dana dan lain sebagainya,
Kesemuanya itu merupakan masukan (input) yang menghasilkan
keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Untuk melaksanakan
kebijakan yang merupakan kebijakan yang merupakan perwujudan visi
misi.

84 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Dalam mencapai tujuan dan sasaran program yang menjadi
prioritas urusan wajib/belanja langsung di Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin, ditetapkan melalui kegiatan tahun 2021 s/d 2026 sebagai
berikut:

6.2.1 Program Kegiatan yang mendukung Rencana Strategis Dinas


Kesehatan

1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya


Kesehatan Masyarakat
Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP
Rujukan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
a. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
b. Pengelola Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
c. Pengelola Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
d. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Balita
e. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar
f. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut
g. Pengeloaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat
h. Pengeloaan Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
i. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Terdampak
Krisis Kesehatan Bencana dan/Atau Berpotensi Bencana
j. Pengeloaan upaya pengurangan Risiko Krisis Kesehatan dan Pasca
Krisis Kesehatan
k. Investigasi awal kejadian diharapkan (Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi dan Pemberian Obat Massal)
l. Pengelolaan Surveilans Kesehatan
m.Pelayanan Kesehatan Penyakit Menular dan Tidak Menular
n. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang Terduga TB
o. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko Terinfeksi
HIV
p. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
q. Pengeloaan Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
r. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk pada kondisi
Kejadian Luar Biasa (KLB)
s. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA

85 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
t. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang denga Gangguan Jiwa
Berat
u. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang dengan Masalah
Kesehatan Jiwa (ODMK)
v. Operasional Pelayanan Rumah Sakit
w. Peningkatan Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan

2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan

Kegiatan Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis


Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
a. Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis sumber
Daya Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Kegiatan Pemberian Izin Praktik Tenaga Kesehatan di Wilayah
Kabupaten/Kota
a. Pemenuhan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai
standar
b. Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Manusia Kesehatan

3. Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

Kegiatan Pelaksanaan Sehat dalam rangka Promotif Preventif Tingkat


Daerah Kabupaten/Kota
a. Penyelenggaraan promosi kesehatan dan Gerakan Hidup Bersih
dan Sehat
Kegiatan Pengembangan dan Pelaksanaan Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
a. Bimbingan Teknis dan Supervisi Pengembangan dan Pelaksanaan
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
Kegiatan Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran
Serta Masyarakat dam Lintas Sektor Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
a. Peningkatan Upaya Promosi, Advokasi, Kemitraan dan
Pemberdayaan Masyarakat

86 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
6.2.2 Program Kegiatan yang menunjang Rencana Strategis Dinas
Kesehatan

1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya


Kesehatan Masyarakat
Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP
Rujukan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
a. Pengelolaan pelayanan kesehatan tradisional,Akupuntur, Asuhan
Mandiri, dan Tradisional Lainnya
b. Pengelolaan pelayanan kesehatan kerja dan olahraga
c. Pengelola Jaminan Kesehatan Masyarakat
d. Pelaksanaan Akreditasi Fasilitas di Kabupaten/Kota
e. Operasional Pelayanan Fasilitas Kesehatan Lainnya (Laboratorium)
f. Peningkatan Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan (Laboratorium)
g. Operasional Pelayanan Fasilitas Kesehatan Lainnya (IFK)
h. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
i. Penyelenggaraan Kabupaten/Kota
j. Operasional Pelayanan Puskesmas

Kegiatan Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan UKM dan UKP


Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota
a. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Fasilitas Kesehatan Lainnya
b. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Puskesmas
c. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Rumah Dinas Tenaga Kesehatan
d. Pembangunan Puskesmas
e. Pengembangan Puskesmas
f. Pembebasan Lahan
g. Pemeliharaan Rutin dan Berkala Alat Kesehatan/Alat Penunjang
Medik Fasilitas Pelayanan Kesehatan
h. Pengadaan Alat Kesehatan/Alat
i. Penunjang Medik Fasilitas Pelayanan Kesehatan
j. Pengadaan Sarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan
k. Pengadaan prasarana dan pendukung Fasilitas kesehatan
l. Pengadaan Obat, Vaksin
m. Pengadaan bahan habis pakai

87 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
n. Pengadaan Alat Kesehatan/Alat Penunjang Medik Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (RS)
o. Pengembangan Rumah Sakit (RS)
p. Pembangunan Rumah Sakit Beserta Sarana dan Prasarana
Pendukungnya
q. Pengadaan Obat, Vaksin (RS)
r. Pembebasan Lahan (RS)

Kegiatan Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas C dan D dan Fasilitas


Pelayanan Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
a. Penyiapan perumusan dan
b. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan Secara
Terintegritasi
a. Pengelola Data dan Informasi Kesehatan

Kegiatan Penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Tempat


Pengelolaan Makanan (TPM) Antara Lain Jasa Boga, Rumah
Makan/Restoran dan Depot Air Minum (DAM)
a. Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan
b. Pengawasan Penerbitan Sertifikat Laik Higiene
c. Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) antara lain jasa boga,
Rumah Makan/Restoran dan Depot Air Minum (DAM)

Kegiatan Penerbitan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah


Tangga dan Nomor P-IRT Sebagai Lain Produksi, untuk Produk
Makanan Minuman Tertentu Yang Dapat Memproduksi oleh Industri
Rumah Tanga
a. Pengedalian dan Pengawasan serta Tindak lanjut
b. Pengawasan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
dan Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan
Minuman Tertentu Yang diproduksi leh industri rumah tangga

Kegiatan Pemberian Izin Apotek,Toko,Obat,Alat Kesehatan dan


Optikal,Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)

88 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
a. Pengedalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan
Perizinan Apotek,Toko Obat,Toko Alat Kesehatan,dan Optikal
Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
b. Penyediaan dan Pengelolaan Data Perizinan dan Tindak Lanjut
Pengawasan Izin Apotek Toko, Obat, Toko Alat Kesehatan,dan
Optikal Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)

Kegiatan Pemberian Sertifikasi Produksi untuk Sarana Produksi Alat


Kesehatan Kelas 1 dan Perbukukan Kesehatan Rumah Tangga Kelas
1. tertentu Perusahaan Rumah Tangga
a. Pengendalian dan Pengawasan Serta Tindak Lanjut
Pengawasan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Kelas 1
Tertentu Perusahaan Rumah Tangga

Kegiatan Pemeriksaan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Post


Market pada Produksi dan Produk Makanan Minuman Industri
Rumah Tangga
a. Penyediaan dan Pengelolaan Data Tindak Lanjut Pengawasan
Perizinan Industri Rumah Tangga

Kegiatan Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis


Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
a. Pengembangan Mutu dan Peningkatan
b. Kompetensi Teknis Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota

Kegiatan Perencanaan Kebutuhan dan Pendayagunaan Sumber


Daya Manusia Kesehatan untuk UKP dan UKM
a. Pemenuhan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai
Standar
b. Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Manusia Kesehatan

89 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
2. Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Kegiatan Administrasi Umum Perangkat Daerah


a. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor (RS)
b. Penyediaan Peralataan dan Perlengkapan Kantor
c. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
d. Penyediaan Bahan Logistik Kantor
e. Penyediaan Barang dan Penggadaan
f. Penyelenggaran Koordinasi dan Konsultasi SKPD
g. Penyediaan Komponen Intalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor

Kegiatan Peningkatan Pelayanan BLUD


a. Pelayanan dan Penunjang Pelayanan BLUD (RS)
b. Pelayanan dan Penunjang Pelayanan BLUD (Puskesmas dan
Laboratorium)

Kegiatan Administrasi Keuangan Pangkat Daerah


a. Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN

Kegiatan Administrasi Kepegawaian Tingkat Daerah


a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Disiplin Pegawai

Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Umum Pemerintah Daerah


a. Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor
b. Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air dan Listrik

Kegiatan Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan


Pemerintah Daerah
a. Pengadaan Mebel
b. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya

Kegiatan Perencanaan ,Peanggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat


Daerah
a. Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah

90 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
a. Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Gedung Kantor
atau Bangunan Lainnya
b. Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan dan Pajak
Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan
c. Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya

Kegiatan Administrasi Barang Milik Daerah pada Perangkat Daerah


a. Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Daerah SKPD

6.3 Pendanaan

Pendanaan merupakan awal kesuksesan. Perencanaan yang baik


harus didukung visi, misi, tujuan, sasaran strategi dan kebijakan. Namun
sebaik apapun suatu perencanaan (Planning), tak akan berhasil bila tidak
diikuti dengan suatu tindakan (Action), karena kunci kesuksesan ada
pada tindakan atau pelaksanaan. Untuk mendukung pelaksanaan atau
implementasi dari program dan kegiatan yang telah ditetapkan, ada faktor
yang sangat diperlukan yaitu pendanaan. Tanpa dana semua itu akan
sia-sia.
Untuk mewujudkan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Banjarmasin telah menetapkan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Banjarmasin untuk pengalokasian sumber dana program dan
kegiatan.

91 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
TABEL T-C.27
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, SUBKEGIATAN DAN PENDANAAN
DINAS KESEHATAN KOTA BANJARMASIN
TAHUN 2021 SD 2026

Unit
Kerja
Data Perangk
Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada Akhir Periode at
Capaian 2021 2022 2023 2024 2025 2026 Lokasi Ket
Tujuan, Sasaran, RENSTRA Perangkat Daerah Daerah
pada
Program dan Program (Outcome), Penangg
Tujuan Sasaran Kode Tahun
Kegiatan Kegiatan (Output) ungjawa
Awal
dan Subkegiatan b
Perencana
(Output)
an (2020)
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Meningkatka
n aksesibilitas
Nilai Indeks Kepuasan
dan kualitas 84 84 84,5 85 85.5 86 87 87
Masyarakat
pelayanan
kesehatan
Meningkatny
Persentase pelayanan
a kualitas dan
kesehatan oleh Dinas
kuantitas 10 10 % 15 % 20 % 25 % 30 % 35 % 35 %
Kesehatan dan UPT nya
pelayanan
sesuai standar
kesehatan
Persentase tercapainya
upaya pencegahan dan
pengendalian penyakit 60 60 % 60 % 62.5 % 65 % 67.5 % 70 % 70 %
menular dan penyakit
tidak menular
Program Pemenuhan Persentase peningkatan
Upaya Kesehatan kinerja pelayanan
1.02.02 Perorangan dan kesehatan masyarakat 100 100 % 117,887,374,012 0 % 80,008,334,000 0 % 182,367,689,771 0 % 194,925,322,445 0 % 110,165,584,934 0 % 116,485,151,703 100 %
801,839,456,865
Upaya Kesehatan (%)
Masyarakat
Jumlah puskesmas yang
melaksanakan
pelayanan kesehatan
26 26 pkm 0 0 0 0 26
dasar dengan mutu -
kategori baik atau
sangat baik (unit)
Jumlah kebijakan publik
yang berwenang 1 1 bh 0 0 0 0 1
kesehatan (peraturan) -
Angka kematian ibu
(per 100.000 kelahiran 99/ / 98/ / 97/ / 96/ / / 95/ /
n.a n.a 95 /100000
hidup) /100.000 100000 /100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000 100000
Angka kematian bayi
(per 1.000 kelahiran 3/100
n.a n.a 5/1.000 /1000 3/1000 /1000 /100 3/1000 /100 2/1000 /1000 2/1000 /1000
hidup) 0
0 0
Persentase Puskesmas
yang melaksanakan
n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 %
pemantauan Indikator 100
Nasional Mutu (%)
Persentase penduduk yang
terlayani oleh imunisasi n.a n.a 95 % 0 % 0 % 0 % 0 % 95 %
(%)

92 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
Puskesmas/Kelurahan
mempunyai Kesiapsiagaan
n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 100 %
terhadap penyakit 100
berpotensi
wabah/keracunan (%)
Persentase Puskesmas yang
melaksanakan pelayanan
n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kesehatan dasar dengan 100
mutu kategori baik (%)
Persentase kecamatan yang
memenuhi kualitas n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 100 %
kesehatan lingkungan (%) 100
Persentase penurunan
kasus penyakit yang dapat
n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 100 %
dicegah dalam imunisasi 100
(P3DI) tertentu (%)
Angka kematian neonatal
6
(per 1.000 kelahiran hidup) n.a n.a /1000 0 /1000 0 /100 0 /100 0 /1000 6/1.000
/1.000 /1000
0 0
Angka Kematian Balita
5/
(per 1.000 kelahiran hidup) n.a n.a /1000 0 /1000 0 /100 0 /100 0 /1000 5/1.000
1.000 /1000
0 0
Penurunan jumlah
kematian ibu (AKI) per n.a n.a % 9 % 8 % 8 % 7 % 7 % Rakorte
tahun (%) 9
k
Persentase kegiatan
pelaksanaan operasional n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 100 %
rumah sakit (%) 100
Persentase pemenuhan
alat-alat kesehatan rumah n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 75 %
sakit (%) 75
Persentase pemenuhan alat
non medis (%) n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 75 %
75
RSUD Kota Banjarmasin
yang tersertifikasi n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 1 %
akreditasi nasional (unit) 1
Prevalensi wasting (kurus
dan sangat kurus) pada n.a n.a % 7,5 % 7,5 % 7,5 % 7,5 % 7,5 %
balita (%) 7.5
SDGs
Prevalensi wasting (berat
badan atau tinggi badan)
anak pada usia kurang dari n.a n.a % 7,5 % 7,5 % 7,5 % 7,5 % 7,5 %
7.5
5 tahun, berdasarkan tipe
(%) SDGs
Prevalensi stunting
(pendek dan sangat
pendek) pada anak n.a n.a 4,20 % 4,15 % 4,10 % 4,05 % 4 % 4 % Rakorte
dibawah lima tahun atau k dan
balita (%) SDGs
Insidensi HIV (per 1.000
penduduk yang tidak n.a n.a /100 0.18 /100 0.18 /100 0.17 /100 0.17 /100 0.17 /100
terinfeksi HIV) 0.19
0 0 0 0 0 0
Pelayanan kesehatan orang
dengan resiko terinfeksi
virus yang melemahkan
n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
daya tahan tubuh (Human 100
Immunodeficiency Virus)
(%)
Insidensi Tuberkulosis (per
100.000 penduduk) n.a n.a /1000 413 /1000 409 /100 406 /100 403 /1000 403
416 /1000
0 0
Pelayanan kesehatan orang
terduga tuberkulosis (%) n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
Persentase merokok
penduduk usia 10-18 tahun n.a n.a % 4.4 % 4.1 % 3.8 % 3.5 % 3.5 %
(%) 7
Prevalensi obesitas pada
penduduk umur > 18 tahun n.a n.a % 15 % 14 % 13 % 12 % 12 %
(%) 16
Persentase imunisasi dasar
lengkap pada anak usia 12- n.a n.a % 90.3 % 95 % 95.5 % 96 % 96 %
23 bulan (%) 86

93 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase fasilitas
kesehatan tingkat pertama n.a n.a % 27 % 27 % 27 % 28 % 28 %
terakreditasi (%) 13
Persentase rumah sakit
terakreditasi (%) n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
Persentase penduduk usia
60 tahun ke atas yang
mendapatkan layanan n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
skrining kesehatan sesuai
standar (%)
Cakupan UPTD Dinas (RS,
Puskesmas, dan Labkesda)
n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
yang menerapkan PPK- 100
BLUD (%)
Persentase fasyankes
dengan ketersediaan alat
n.a n.a % 70 % 72 % 75 % 80 % 80 %
kesehatan sesuai standar 68
(%)
Cakupan pelayanan
kesehatan esensial (%) n.a n.a % 70 % 75 % 75 % 80 % 80 %
70
Persentase ketersediaan
obat-obatan dan perbekalan n.a n.a % 80 % 80 % 80 % 80 % 80 %
kesehatan (%) 80
Persentase pencegahan
pengendalian kedaruratan n.a n.a % 87 % 88 % 89 % 90 % 90 %
kesehatan masyarakat (%) 86
Pelayanan kesehatan
penderita hipertensi (%) n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
Pelayanan kesehatan
penderita diabetes melitus n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
(%) 100
Pelayanan kesehatan ibu
hamil (%) n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
Pelayanan kesehatan balita
(%) n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
Pelayanan kesehatan pada
usia pendidikan dasar (%) n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
Pelayanan kesehatan orang
dengan gangguan jiwa n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
(ODGJ) berat (%) 100
Pelayanan kesehatan bayi
baru lahir (%) n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
Rasio daya tampung RS
terhadap jumlah penduduk 1:600
n.a n.a rasio 1:6000 rasio 1:6000 1:6000 rasio 1:6000
(rasio) 1:6000 0 rasio rasio rasio
Persentase orang usia 15-
59 tahun yang
mendapatkan layanan n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
skrining kesehatan sesuai
standar (%)
Kegiatan Persentase Puskesmas yang
Penyediaan terakreditasi
Layanan
1.02.02. Kesehatan untuk
100 100 % % % % % % %
2.02 UKM dan UKP 46,997,305,669 100 27,688,859,000 46,091,418,000 47,600,057,000 42,715,746,934 41,195,313,703 252,288,700,306
Rujukan Tingkat Dinas Banj
Daerah Kesehat arma
Kabupaten/ Kota an sin
Persentase Puskesmas yang
memberitkan pelayanan
100 100 %
Kesehatan gigi dan mulut
sesuai standar
Persentase pelayanan
Kesehatan (Poskotis) 80 80 %

94 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah puskesmas yang
melaksanakan pelayanan
kesehatan dasar dengan 26 26 pkm
mutu kategori baik / sangat
baik
Jumlah puskesmas yang
26 26 pkm
tersertifikasi akreditasi

RSUD Kota Banjarmasin


yang tersertifikasi 0 0 RS
akreditasi nasional

Persentase penduduk yang


95 95 %
terlayani oleh imunisasi
Persentase
Puskesmas/Kelurahan
mempunyai Kesiapsiagaan
100 100 %
terhadap penyakit
berpotensi
wabah/keracunan
Persentase Kecamatan
yang memenuhi kualitas 100 100 %
kesehatan lingkungan
Persentase penurunan
kasus penyakit yang dapat
100 100 %
dicegah dengan imunisasi
(P3DI) tertentu
Persentase penurun AKI
Persentase AKB
Persentase Meningkatnya
status gizi masyarakat

Persentase kegiatan
pelaksanaan kegiatan 100 100 %
operasional RS
Terlaksanaya pelayanan
kesehatan untuk UKM dan
%
UKP Rujukan Tingkat 100
Daerah Kabupaten/ Kota
Persentase pelayanan
kesehatan untuk UKM dan Dinas Banj
UKP rujukan tingkat 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Kesehat arma
daerah Kabupaten/ Kota an sin
yang tersedia sesuai SPM
Pengelolaan Jumlah Puskesmas yang
1.02.02. Pelayanan melaksanakan kelas bumil
1 pkm 331,840,000
2.02.01 Kesehatan Ibu sesuai standar 26 26 4,273,524,500 350,000,000 360,000,000 370,000,000 380,000,000 6,065,364,500
Hamil
Jumlah Puskesmas yang
memberikan pelayanan
26 26 pkm
Kesehatan ibu hamil sesuai
standar
Persentase Puskesmas yang
melaksanakan kelas ibu 100 100 %
hamil
Persentase Ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan
90 90 % 90 % 91 % 92 % 93 % 93 %
antenatal minimal 4 kali
(K4)-(SPM)
Pelayanan Kesehatan Ibu
%
Hamil 100
Pengelolaan
Jumlah Puskesmas yang
1.02.02. Pelayanan
2 melakaukan orientasi 26 26 pkm 212,000,000
2.02.02 Kesehatan Ibu 212,000,000 250,000,000 260,000,000 270,000,000 280,000,000 1,484,000,000
program P4K
Bersalin
Persentase puskesmas yang
melakukan orientasi
program perencanaan
100 100 %
persalinan dan pencegahan
komplikasi (P4K)-
(SPM)Ibu hamil

95 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Setiap ibu bersalin
mendapatkan pelayanan
100 100 %
persalinan sesuai standar
(SPM)
SPM
Pelayanan kesehatan ibu dan
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
melahirkan 100 Rakorte
k
Proporsi perempuan pernah
kawin umur 15 - 49 tahun
yang proses melahirkan
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % SDGs
terakhirnya ditolong oleh 100
tenaga kesehatan terlatih
dan di fasilitas kesehatan
Persentase persalinan di Rakorte
fasilitas pelayanan % 93 % 95 % 96 % 97 % 97 % k dan
91
kesehatan SDGs
angka kelahiran remaja
(umur 10 - 14 tahun; umur
9 9/ 9/
15 - 19 tahun) per 1000 9/100 penduduk penduduk pend pend 9/1000 pend 9/1000 pend
/1000 1000 1000
perempuan di kelompok 0 uduk uduk uduk uduk
umur yang sama SDGs
Pengelolaan
Dinas Banj
1.02.02. Pelayanan Persentase kunjungan
3 84 84 % 90 % 100,000,000 92 % 95 % 96 % 170,000,00 97 % 97 % Kesehat arma
2.02.03 Kesehatan Bayi neonatal 69,630,000 150,000,000 160,000,000 180,000,000 829,630,000
0 an sin
Baru Lahir
Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan pelayanan 26 26 pkm
kesehatan bayi baru lahir
Setiap Bayi Baru Lahir
Mendapatkan Yankes 84 84 %
sesuai standar ( SPM)
Angka Kematian Neonatal
6/ 6/ 6/
(AKN) per 1.000 kelahiran 6/100 KH KH KH KH 6/1000 KH 6/1000 KH
1000 1000 1000
hidup 0 SDGs
Pelayanan Kesehatan Bayi
%
Baru Lahir 100
Pengelolaan Jumlah Puskesmas yang
1.02.02. Pelayanan melaksanakan
4 26 26 pkm
2.02.04 Kesehatan yanKesehatan balita (0-59 68,515,000 150,000,000 160,000,000 170,000,000 180,000,000 828,515,000
Balita bulan) 100,000,000
Setiap bayi balita
mendapatkan yankes sesuai 26 26 pkm
standar (SPM)
SPM
Persentase Balita yang
dan
dipantau pertumbuhan dan % 80 % 85 % 88 % 90 % 90 %
75 Rakorte
perkembangannya
k
Pelayanan Kesehatan
%
Balita 100

Angka Kematian Balita 5/ 5 5/


5/1000 5/1000
(AKBa) 1000 /1000 1000
SDGs
Pengelolaan
Jumlah Puskesmas yang
Pelayanan
1.02.02. melaksanakan penjaringan
5 Kesehatan pada 26 26 pkm 157,235,000
2.02.05 Kesehatan peserta didik 157,235,000 200,000,000 210,000,000 220,000,000 230,000,000 1,174,470,000
Usia Pendidikan
kelas I, VII,X
Dasar
Jumlah Puskesmas yang
menyeleggarakan
26 26 pkm
pelayanan Kesehatan
remaja
Persentase Pkm yg
melaksanakan penjaringan
100 100 %
kesehatan utk peserta didik
kls.1
Persentase puskesmas yang
melaksanakan penjaringan
100 100 %
kesehatan untuk peserta
didik kelas VII dan X
Persentase puskesmas yang
menyelenggarakan 100 100 %
kegiatan kesehatan remaja

96 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Setiap peserta didik pada
satuan pendidikan dasar
mendapatkan skrining 96 96 %
kesehatan sesuai standar
(SPM)
Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan penjaringan
kesehatan peserta didik % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
sesuai standar dan
mencapai target
Pelayanan Kesehatan pada
%
Usia Pendidikan Dasar 100
Pengelolaan Jumlah Puskesmas yang
1.02.02. Pelayanan melaksanakan screening
6 26 26 pkm 122,710,000
2.02.07 Kesehatan pada Kesehatan pada usia 60 122,710,000 150,000,000 160,000,000 170,000,000 180,000,000 905,420,000
Usia Lanjut tahun sesuai standar

Jumlah Puskesmas yang 26 26 pkm


melaksanakan pelayanan
Kesehatan usia lanjut
Setiap orang usia 60 tahun
ke atas mendapatkan
80 80 %
skrining kesehatan sesuai
standar (SPM)
SPM
Pelayanan Kesehatan pada dan
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Usia Lanjut 100 Rakorte
k
Pengelolaan
Pelayanan Jumlah Ibu Hamil yang
1.02.02.
7 Kesehatan Gizi mendapatkan Tablet 13,5 13,5 org 519,560,000
2.02.15 519,560,000 650,000,000 660,000,000 670,000,000 680,000,000 3,699,120,000 Dinas Banjarmas
Masyarakat Tambah Darah (TDD) 13 13
Kesehatan in
Jumlah bayi umur kurang
dari 6 bulan yang 3,19 3,19 org
mendapatkan ASI ekslusif 4 4
Jumlah remaja putri yang
mendapat Tablet Tambah 20,4 20,4 org
Darah 49 49
Jumlah Bayi Baru Lahir
mendapatkan Inisiasi 6,39 6,39 org
Menyusu Dini (IMD) 9 9
Jumlah Ibu Hamil KEK
yang mendapat makanan org
801 801
tambahan
Jumlah Balita Kurus yang
mendapatkan makanan org
366 366
tambahan
Persentase ibu hamil yang
mendapat tablet tambah 89 89 %
darah (TTD) sebesar 98%
Persentase bayi usia kurang
dari 6 bulan yang
89 89 %
mendapat ASI Ekslusif
sebesar 50%
Persentase remaja puteri
yang mendapat Tablet
25 25 %
Tambah Darah (TTD)
sebesar 30%
Persentase bayi baru lahir
mendapat Insisiasi
47 47 %
Menyusui Dini (IMD)
sebesar 50%
Peserta ibu hamil KEK
yang mendapatkan
70 70 %
makanan tambahan sebesar
95%
Persentase balita kurus
yang mendapat makanan 85 85 %
tambahan sebesar 90%
Persentase Ibu Hamil yang Dinas Banj
mendapatkan Tablet 82 % 83 % 84 % 85 % 86 % 86 % Kesehat arma
Tambah Darah (TTD) an sin

97 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase bayi kurang
dari 6 bulan yang 50 % 55 % 60 % 65 % 70 % 70 %
mendapatkan ASI ekslusif SDGs
Persentase remaja putri
yang mendapat Tablet 54 % 56 % 58 % 60 % 62 % 62 %
Tambah Darah
Persentase Bayi Baru Lahir
mendapatkan Inisiasi 62 % 66 % 70 % 74 % 78 % 78 %
Menyusu Dini (IMD)
Persentase ibu hamil
Kurang Energi Kronis 13 % 11,5 % 10 % 8,5 % 7 % 7 %
(KEK) SDGs
Persentase balita gizi
kurang yang mendapat 85 % 85 % 85 % 85 % 85 % 85 %
makanan tambahan
Persentase Puskesmas
mampu tata laksana gizi 30 % 40 % 60 % 65 % 70 % 70 %
buruk pada balita SDGs
Prevalensi anemia pada ibu
18 % 16 % 14 % 12 % 10 % 10 %
hamil SDGs
Prevalensi Balita Gizi
7,5 % 7,3 % 7 % 6,9 % 6,8 % 6,8 %
Kurang SDGs
Prevalensi Balita Gizi
7,5 % 7,3 % 7 % 6,9 % 6,8 % 6,8 %
Buruk SDGs
Prevalensi kekurangan gizi
(underweight) pada anak 16 % 16 % 16 % 16 % 16 % 16 %
balita SDGs
Prevalensi Stunting
(Pendek dan Sangat
Pendek) Pada anak di 18,4 %
bawah lima tahun atau
Balita
Prevalensi malnutrisi (berat
badan atau tinggi
badan)anak pada usia 9 % 8 % 7 % 7 % 6 % 6 %
kurang dari 5 tahun
berdasarkan tipe SDGs
Jumlah balita kurus yang
mendapatkan makanan 366 orang
tambahan
Jumlah bayi baru lahir
mendapatkan inisiasi 841 orang
menyusu dini (IMD)
Jumlah ibu hamil yang
mendapatkan tablet tambah 3155 orang
darah (TTD)
Jumlah remaja putri yang
mendapat tablet tambah 6306 orang
darah
Pengelolaan Jumlah Puskesmas yang
pelayanan membina penyehat
kesehatan tradisional empiris
tradisional,
1.02.02.
8 Akupuntur, 26 26 pkm 26 pkm 25,200,000 26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm
2.02.19 25,200,000 50,000,000 60,000,000 70,000,000 80,000,000 310,400,000
Asuhan
Mandiri, dan
Tradisional Dinas Banjar
Lainnya Kesehatan masin
Jumlah Puskesmas yang
memiliki kelompok asman 26 26 pkm
toga
Persentase Puskesmas yang
melaksanakan pelayanan
100 100 % %
Kesehatan tradisional 73
sesuai standar
Jumlah puskesmas yang
mendapatkan pembiayaan 26 26 pkm
operasional kesehatan
Persentase fasyankes yang
menyelenggarakan 45 % 50 % 60 % 73 % 73 %
kegiatan yankestrad SDGs

98 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
griya griya griya griya
Jumlah griya sehat 1 1 1 griya 1 griya 1 1
sehat sehat sehat sehat
sehat sehat SDGs
Pengelolaan
Jumlah Puskesmas yang
1.02.02. pelayanan
9 melaksanakan 26 26 pkm pkm 66,307,000 pkm pkm pkm pkm pkm
2.02.16 kesehatan kerja 66,307,500 70,000,000 80,000,000 88,255,000 100,000,000 470,869,500 Dinas Banjar
YanKesehatan kerja dasar
dan Olahraga Kesehatan masin
Jumlah Pos UKK yang
70 70 pos 47 pos 49 pos 51 pos 53 pos 55 pos 55 pos
dibentuk dan dibina

Jumlah kelompok
masyarakat/club olahraga 104 104 kel
yang dilakukan pembinaan
Jumlah sekolah yang
melaksanakan program 300 300 sklh 300 sklh 300 sklh 300 sklh 300 sklh 300 sklh 300 sklh
Kesehatan olahraga
Jumlah calon jemaah haji ,
anak
sekolah/masyarakat/aparat 4,00 4,00 org 1800 org 1500 org 2200 org 2400 org 2500 org 2500 org
ur yang diperiksa 0 0
kebugarannya
Persentase puskesmas yang
menyelenggarakan
70 70 %
kesehatan kerja dasar
sebesar 80%
Jumlah Pos UKK yang
terbentuk di daerah 2 2 pos ukk
PPI/TPI
Persentase puskesmas yang
melaksanakan kegiatan
olahraga pada kelompok 100 100 %
masyarakat di wilayah
kerjanya sebesar 60%
Persentase Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan
100 100 %
Kesehatan kerja dan
olahraga
Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan pelayanan
pkm
kesehatan kerja dasar 26
sesuai standar
Jumlah kelompok
masyarakat/club olahraga kelp 20 kelp 20 kelp 20 kelp 20 kelp 20 kelp
10
yang di bina sesuai standar
Persentase puskesmas yang
menyelenggarakan % 70 % 75 % 75 % 80 % 80 %
70
kesehatan kerja dasar
Jumlah Pos UKK yang
terbentuk dan mendapat pos pos pos pos pos pos
2 2 2 2 2
pembinaan di daerah 2 ukk ukk ukk ukk ukk ukk
PPI/TPI
Pengelolaan Jumlah Puskesmas yang
1.02.02. Pelayanan menyelenggarakan skrining Dinas Banjar
10 26 26 pkm 101,180,000
2.02.06 Kesehatan pada Kesehatan usia produktif 101,180,000 150,000,000 160,000,000 170,000,000 180,000,000 862,360,000 Kesehatan masin
Usia Produktif sesuai standar
Persentase fasilitas TTU,
TPM, Sanitasi Dasar di 70 70 %
Fasyankes dan masyarakat
Setiap orang usia 15-59
tahun mendapatkan
20 20 %
skrining kesehatan sesuai
standar (SPM)
Pelayanan Kesehatan pada SPM dan
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Usia Produktif 100 Rakontek
Pengelolaan Persentase Puskesmas per
Pelayanan kecamatan yang
Kesehatan Bagi mendapatkan dukungan
Penduduk untuk mampu
Terdampak melaksanakan pengurangan
1.02.02. 100 100
11 Krisis resiko krisis Kesehatan % 64,750,000
2.02.14 % % 14,750,000 100,000,000 110,000,000 120,000,000 130,000,000 539,500,000
Kesehatan
Bencana
dan/Atau
Berpotensi
Bencana

99 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase pelayanan
kesehatan bagi penduduk
terdampak krisis kesehatan
akibat bencana dan atau 100 % 100 % 100 % 100 % 100 5 SDGs
berpotensi bencana sesuai
standar
Persentase pelayanan
kesehatan bagi penduduk
terdampak krisis kesehatan %
100
akibat bencana dan atau
berpotensi bencana
Pengelolaan
upaya Jumlah puskesmas per
pengurangan Kecamatan yang memiliki
1.02.02. Dinas
12 Risiko Krisis upaya pengelolaan 26 26 pkm 57,500,000
2.02.24 7,500,000 100,000,000 110,000,000 120,000,000 130,000,000 525,000,000 Kesehatan
Kesehatan dan pengurangan resiko krisis
Pasca Krisis kesehatan dan pasca krisis
Kesehatan
Jumlah puskesmas per
Kecamatan yang memiliki
upaya pengelolaan
pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm
pengurangan resiko krisis 26
kesehatan dan pasca krisis
sesuai standar
Investigasi
Awal Kejadian
Tidak
Jumlah kelurahan yang
Diharapkan
1.02.02. mencapai imunisasi dasar Dinas Banjar
13 (Kejadian 52 52 kelurahan kelurahan 65,420,000 120,000,00
2.02.36 lengkap pada bayi 80% 65,420,000 52 100,000,000 110,000,000 130,000,000 590,840,000 Kesehatan masin
Ikutan Pasca 0
(kelurahan UCI)
Imunisasi dan
Pemberian Obat
Massal)
Jumlah anak usia 0-11
1240 1240
bulan yang mendapat anak
7 7
imunisasi lengkap
Jumlah anak usia 12-23
bulan yang mendapat 1213 1213
anak
imunisasi DPT-Hb-Hib 2 2
lanjutan
Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan Respon dini
pada penyakit yang bisa 26 26 pkm 26 pkm
menimbulkan
wabah/keracunan
Persentase anak usia usia
0-11 bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap 92,5 92,5 % 92,5 %
0 0

Persentase sinyal
kewaspadaan dini yang 100 100 %
direspons sebesar 90%
Persentase Jumlah
penanganan Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % SDGs
100
(KIPI) dan pemberian obat
massal sesuai standar
Persentase anak usia 12
sampai 23 bulan yang
85,6 %
mendapat imunisasi DPT-
Hb-Hib lanjutan
Persentase imunisasi dasar
lengkap (IDL)
Pengelolaan persentase penduduk
Dinas Banj
1.02.02. jaminan miskin yg memiliki
14 100 100 % % 9,167,947,000 Kesehat arma
2.02.26 Kesehatan jaminan kesehatan 13,810,808,394 100 22,000,000,000 22,000,000,000 18,110,439,934 17,272,026,703 102,361,222,031
an sin
Masyarakat (jamkesda)
Persentase bumil yang
mendapatkan transportasi
di fasilitas kesehatan
Jumlah penduduk yang
menjadi peserta Penerima 100 100 %
Bantuan Iuran (PBI)

100 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
melalui JKN/KIS

Jumlah penduduk yg
menjadi peserta Penerima
103, 103,
Bantuan Iuran (PBI)
846 846
Melalui JKN/KIS
Jumlah dokumen hasil
studi/monitoring dan
8 8 dok
evaluasi pelaksanaan
JKN/KIS
persentase penduduk
miskin yg menjadi peserta % 90 % 100 % 100 % 100 % 100 %
PBPU Pemda melalui JKN 100
Proporsi peserta jaminan
kesehatan melalui SJSN 61,3
% 59,46 % % 62 % 63 % 63 %
Bidang Kesehatan 85 3
SDGs
Cakupan Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) % 76,84 % 77,59 % 78 % 79 % 79 %
85
Pelaksanaan Jumlah Puskesmas yang
Akreditasi difasilitasi pendampingan Dinas Banj
1.02.02.
15 Fasilitas akreditasi 26 26 pusk 100,000,000 Kesehat arma
2.02.35 1,441,025,000 300,000,000 350,000,000 400,000,000 450,000,000 3,041,025,000
Kesehatan di an sin
Kabupaten/Kota
Persentase Puskesmas yang
melaksanakan pelayanan
100 100 %
Kesehatan tradisional
sesuai standar
Jumlah Puskesmas yang
menerapkan pelayanan
keperawatan kesehatan
Perkesmas
Jumlah puskesmas non
rawat inap dan rawat inap
yang memberikan
pelayanan kesehatan dasar
sesuai standar
Jumlah Puskesmas yang
telah melaksanakan
Manajemen Puskesmas
Jumlah Puskesmas yang
telah bekerjasama melalui
26 26
Dinas Kesehatan dengan
UTD dan RS
Jumlah Puskesmas yang
terakreditasi Utama 10 pkm pkm pkm pkm pkm pkm

Operasional
Pelayanan Jumlah kegiatan
1.02.02.
16 Fasilitas pemantapan mutu internal 2 2 keg 549,168,000 301,915,000 320,000,00
2.02.34 300,000,000 310,000,000 330,000,000 2,111,083,000
Kesehatan dan eksternal 0
Lainnya
Pelaksanaan Akreditasi
Laboratorium Kesehatan 30 30 %
Daerah
Jumlah peralatan teknis
yang berfungsi dengan 20 20 unit 50 unit
baik dan terkalibrasi
Persentase terwujudnya
administrasi perkantoran
yang mendukung 100 100 %
kelancaran tugas UPT
gudang farmasi kesehatan
Persentase pemenuhan
operasional pelayanan % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
fasilitas kesehatan lainnya
Jumlah sample yang
memenuhi standar mutu keg
6
pelayanan
Jumlah sample yang
memenuhi standar mutu keg
6
pelayanan

101 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Peningkatan
Mutu Pelayanan Jumlah sample yang Dinas Banj
17 Fasilitas memenuhi standar mutu 6 6 6 6 6 Kesehat arma
44,400,000 53,280,000 63,936,000 76,723,000 238,339,000
Kesehatan pelayanan an sin
(laboratorium)
Jumlah peralatan teknis
pelayanan yang berfungsi
50 50 50 50 50
dengan baik dan
terkalibrasi
Operasional
Pelayanan Persentase pemenuhan Dinas Banj
1.02.02.
18 Fasilitas operasional pelayanan % 247,252,000 100 % 100 % 100 % 370,000,00 100 % 100 % Kesehat arma
2.02.34 100 350,000,000 360,000,000 380,000,000 1,707,252,000
Kesehatan fasilitas kesehatan lainnya 0 an sin
Lainnya (IFK)
Persentase terlaksananya
operasional UPTD instalasi %
100
farmasi
Jumlah Puskesmas Yang
Pengelolaan Dinas Banj
1.02.02. Melaksanakan Respon
19 Surveilans 26 26 pkm 938,045,000 250,050,000 370,000,00 Kesehat arma
2.02.25 Dini Pada Penyakit Yang 350,000,000 360,000,000 380,000,000 2,648,095,000
Kesehatan 0 an sin
Menimbulkan Wabah
Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan respon dini
pada penyakit yang pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm
26
menimbulkan wabah tepat
waktu
Pelayanan Jumlah kelompok yang
Kesehatan melakukan penemuan
1.02.02. Penyakit kasus penyakit menular Dinas Banjar
20 6 6 kelompok 3,881,742,100 kelompok 1,084,425,000 kelompok kelompok kelompok kelompok kelompok 14,566,167,100
2.02.25 Menular dan (TBC Paru, Diare, DBD, 2,000,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 2,600,000,000 Kesehatan masin
Tidak Kusta, Malaria, HIV
Menular AIDS)
Jumlah lintas sektor yang
menyepakati dalam 52 52 kelurahan
kegiatan program TBC
Jumlah Puskesmas yang
melakukan penyuluhan 26 26 pkm
kasus penyakit menular
Jumlah Puskesmas
pemeriksaan dan
26 26 pkm
tatalaksana Pneumonia
melalui program MTBS
Penemuan kasus baru kusta / jumlah
<70 <70
tanpa cacat penduduk

Jumlah Kecamatan dengan


suspek kusta <14 5 5 kecamatan
/kecamatan
Jumlah Puskesmas yang
menemukan dan
26 26 pkm
mengobati kasus baru
kusta tanpa cacat
Persentase angka
keberhasilan pengobatan
TB paru BTA positif 87 87 %
(succes rate) minimal 85%
sebesar 90%
Prevalensi HIV per
< 0,5 < 0,5
1000(SDGs)
Persentase Puskesmas
yang melakukan
pemeriksaan dan
100 100 %
tatalaksana Pnemonia
melalui program MTBS
sebesar 60%
Setiap orang dengan TB
Paru mendapatkan
35 35 orang
pelayanan TB Paru sesuai
standar (SPM)
Setiap orang beresiko
terinfeksi HIV
100 100 %
mendapatkan pemeriksaan
HIV sesuai standar (SPM)

102 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Cakupan kasus baru Kusta
100 100 %
tanpa cacat
Persentase Puskesmas
melakukan kegiatan
deteksi dini hepatitis B 80 80 %
pada kelompok beresiko
sebesar 80%
Jumlah Puskesmas yang
melakukan pengobatan
26 26 pkm
kasus malaria yang di obati
sesuai standar
Jumlah kasus Malaria
<7 <7 kasus
(API) di bawah 1%

Jumlah kecamatan dengan


IR DBD < 49/100.000 4 4 kec 5,9 kec 5,9 kec 5,9 kec 5,9 kec 5,9 kec 5,9 kec
pddk
Jumlah Puskesmas yang
melakasanakan POPM
26 26 pkm
Kecacingan pada bulan
Agustus
Persentase Penanganan
Kasus Rabies yang 100 100 % % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
ditangani sesuai standar
Persentase pelayanan
Kesehatan berupa skrining 100 100 %
PTM Terpadu

Persentase pembinaan
100 100 %
Kesehatan jiwa dan Napza

Persentase pembinaan
Kesehatan usia produktif 100 100 %
(15-59 tahun)
prevalensi malaria per
1000 pddk
<1 <1

prevalensi kasus DBD per


<40 <40 <40 <40 <40 <40 <40 <40
100.000 pddk

prevalensi filaria <1 <1 %


Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan 26 26 pkm
pengendalian PTM terpadu
Jumlah Kelurahan yang
melaksanakan kegiatan 52 52 kelurahan
Posbindu PTM
Jumlah wanita usia 30 - 59
tahun dalam wilayah kota
Banjarmasin yang 8000 8000 wanita wanita 24000 wanita 24000 wanita 24000 wanita 24000 wanita 24000 wanita
24,000
mendapatkan pemeriksaan
Iva dan Payudara Klinis
Jumlah Sekolah yang
melaksanakan KTR 250 250 Sekolah
(Kawasan Tanpa Rokok)
Jumlah supir di terminal
dan pelabuhan utama yang
130 130 Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
dilakukan pemeriksaan 390
Kesehatan
Persentase kelurahan yang
melaksanakan kegiatan
100 100 %
Posbindu PTM sebesar
50%
Persentase Puskesmas
yang melaksanakan
75 75 %
pengendalian PTM terpadu
sebesar 50%
Persentase perempuan usia
30-50 tahun yang diteksi
50 50 %
dini kanker servik dan
payudara sebesar 50%

103 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase pemeriksaan
kesehatan pengemudi di
50 50 %
terminal dan pelabuhan
utama sebesar 50%
Setiap penderita Hipertensi
mendapatkan pelayanan 49.0
49.05 %
kesehatan sesuai standar 5
(SPM) 100%
Setiap penyandang
Diabetes Mellitus
mendapatkan pelayanan 19.5 19.5 %
kesehatan sesuai standar
(SPM) 100%
Persentase kasus kusta % % % % %
100 100 100 100 100
baru tanpa cacat
SDGs
Persentase Kabupaten/Kota
yang melakukan deteksi % % % % %
80 80 80 80 80
dini untuk infeksi hepatitis
B SDGs
Insiden Hepatitis B per
% 95 % 95 % 95 % 95 % 95 %
100.000 penduduk 95
SDGs
Jumlah Puskesmas yang
melakukan pemeriksaan
26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm
dan tatalaksana pnemonia
sesuai standar

Kas
Jumlah Kecamatan dengan < 1/ < 1/ < 1/ < 1/
us/ < 1/ 10.000 Kasus/ Kasus/ Kasus/ < 1/ 10.000 Kasus/ Kasus/
suspek kusta <1 10.000 10.000 10.000 10.000
keca pddk kecamatan kecamatan kecamatan pddk kecamatan kecamatan
/kecamatan pddk pddk pddk pddk
mat
an
Persentase merokok pada
6,9 %
penduduk umur > 15 tahun
SDGs
Implementasi KTR pada 9
tempat (pendidikan,
transportasi, kesehatan,
85 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
faskes, taman
umum/bermain, Rakorte
perkantoran) k
Jumlah Puskesmas
melaksanakan layanan
80 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Upaya Berhenti Merokok Rakorte
(UBM) k
Persentase penduduk yang
mengalami gangguan 25 30 35 40 40
indera mata
Persentase penduduk yang
mengalami gangguan 25 30 35 40 45
indera telinga

Kejadian malaria per 1000


1 /100 <1 /1000 <1 /100 <1 /1000 <1 /1000 <1 /1000
orang
0 0 SDGs
Jumlah Kabupaten/Kota
yang mencapai eliminasi 1 1 1 1 1
malaria SDGs
Jumlah orang yang
memerlukan intervensi
terhadap penyakit tropis <1 <1 <1 <1 <1
yang terabaikan filariasis
dan Kusta SDGs
Jumlah orang yang
memerlukan intervensi
<1 %
terhadap penyakit tropis
yang terabaikan filariasis
Jumlah orang yang
memerlukan intervensi
<1 %
terhadap penyakit tropis
yang terabaikan Kusta
Persentase deteksi dini
80 %
untuk infeksi hepatitis B

104 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Prevalensi obesitas pada
16 %
penduduk umur > 18 tahun
Pengelolaan
Pelayanan
1.02.02. Kesehatan
21 Konversi 85 85 % 254,240,000 % 254,240,000 85 % % % 320,000,00 % %
2.02.11 Orang 85 300,000,000 85 310,000,000 85 85 330,000,000 85 1,768,480,000 Dinas Banj
0
Terduga Kesehat arma
Tuberkulosis an sin
Persentase Angka
Keberhasilan Pengobatan 90 90 %
Kasus TBC
Persentase Penemuan
Kasus Penyakit Menular : 90 90 %
TB Paru
Setiap orang dengan
terduga TBC mendapatkan
100 100 %
pelayanan TBC sesuai
standar
Treatment coverage pada
% 90 % 90 % 90 % 90 % 90 %
pasien TB 90
Rakortek
Temuan kasus TB baru
menggunakan indikator % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 %
90
SPM (terduga TB) Rakortek
Pelayanan Kesehatan
Orang Terduga %
100
Tuberkulosis

Kejadian TB per 1000 4/ 4/


4/ 1000 /1000 /1000 /1000 4/ 1000 /1000 4/ 1000 /1000
orang 1000 1000
SDGs
416 /
Insiden Tuberkulosis /1000
100000

Prevalensi TB per 1000


4/ 1000
penduduk penduduk
Pengelolaan
Pelayanan
Persentase pengelolaan
Kesehatan
1.02.02. pelayanan kesehatan orang Dinas Banj
22 Orang dengan 100 100 % 105,000,000 80,000,000
2.02.12 dengan risiko terinfeksi 100,000,000 110,000,000 120,000,000 130,000,000 645,000,000 Kesehatan arma
Risiko
HIV sin
Terinfeksi
HIV
0.5/ 0.18/ 0.17/ 0.17/ 0.17/
Angka infeksi baru HIV 0.18/ 1000 penduduk penduduk penduduk penduduk penduduk
1000 penduduk 1000 1000 1000 1000

Pelayanan Kesehatan
Orang dengan Risiko
Terinfeksi virus yang
%
melemahkan daya tahan 100
tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus)

Prevalensi HIV pada 0.18/ 0.17/ 0.17/10 0.17/


0.5/1000 0.18/ 1000 penduduk penduduk penduduk penduduk penduduk
populasi dewasa penduduk 1000 1000 00 1000
SDGs
Persentase orang dengan
HIV/AIDS yang menjalani
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
terapi ARV (ODHA on 100
ART) SDGs
Pengelolaan
Pelayanan Persentase pengelolaan Banj
1.02.02. Dinas
23 Kesehatan pelayanan kesehatan 100 100 % % 100,000,000 arma
2.02.08 46,120,000 100 250,000,000 260,000,000 270,000,000 280,000,000 1,206,120,000 Kesehatan
Penderita penderita hipertensi sin
Hipertensi
Prevalensi tekanan darah Banj
% 27,5 % 30 % 35 % 40 % 40 % Dinas arma
tinggi 25
Kesehatan sin SDGs
Setiap penderita Hipertensi
mendapatkan pelayanan %
49
kesehatan sesuai standar

105 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Pengelolaan Persentase pengelolaan
Pelayanan pelayanan kesehatan
1.02.02. Kesehatan penderita Diabetes Melitus
24 100 100 % 73,703,000 73,703,000 170,000,00
2.02.09 Penderita 150,000,000 160,000,000 180,000,000 807,406,000
0
Diabetes
Melitus
Insiden Rate Diabetes
Mellitus 8,05 % 7,80 % 7,55 % 7,30 % 7 % 7 %

Pelayanan Kesehatan
Penderita Diabetes Melitus %
100
Pengelolaan
Pelayanan
Kesehatan
bagi Persentase Pengelolaan Banj
1.02.02. Dinas
25 Penduduk Pelayanan Kesehatan Pada 100 100 % 5,000,000 70,000,000 arma
2.02.13 150,000,000 160,000,000 170,000,000 180,000,000 735,000,000 Kesehatan
pada Kondisi Kejadian KLB sin
Kejadian
Luar Biasa
(KLB)
Persentase pelayaanan
kesehatan bagi orang yang
terdampak dan berisiko 100 100 100 100 100 SDGs
pada situasi kejadian luar
biasa (KLB) sesuai standar

persentase pelayanan
kesehatan bagi orang yang
terdampak dan berisiko %
100
pada situasi kejadian luar
biasa (KLB)

Pengelolaan
Pelayanan Jumlah Puskesmas yang
1.02.02. Dinas
Kesehatan menyelenggarakan upaya pkm 25,251,000 70,000,000 Banjarmas
2.02.22 26 26 26 26 Pkm 150,000,000 160,000,000 170,000,000 180,000,000 755,251,000 Kesehatan
Jiwa dan Kesehatan jiwa in
NAPZA
Jumlah Puskesmas yang
menyelenggarakan upaya 26 26 pkm
26 Pkm
Kesehatan Napza
Jumlah Orang Dengan
Kesehatan Jiwa (ODGJ)
berat yang mendapatkan 26 26 orang Orang
1,594
pelayanan Kesehatan
sesuai dengan standar
Persentase Fasyankes
Institusi Penerima Wajib 36 36 % %
36
Lapor (IPWL)

Persentase Puskesmas
yang menyelenggarakan
% 53 % 69 % 80 % 80 % 80 %
upaya Kesehatan Jiwa dan 38
Napza sesuai standar

Pengelolaan Jumlah ODGJ Berat


Pelayanan mendapatkan pelayanan
1.02.02. Kesehatan kesehatan dan Banjarmasin Dinas Banjarmas
27 100 100 % 71,234,500 100,000,000
2.02.10 Orang dengan Bebas Pasung. 150,000,000 160,000,000 170,000,000 180,000,000 831,234,500 Kesehatan in
Gangguan
Jiwa Berat
Jumlah orang dengan
kesehatan jiwa (ODGJ)
berat yang mendapatkan 1002 1002 org
pelayanan kesehatan sesuai
dengan standar
Persentase Orang Dengan
Gangguan Jiwa Berat % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Bebas Pasung. 100
Pelayanan Kesehatan
Orang Dengan Gangguan %
Jiwa (ODGJ) Berat 100

106 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah ODGJ Berat
mendapatkan pelayanan
%
kesehatan dan Banjarmasin 100
Bebas Pasung.
Pengelolaan
Pelayanan
Kesehatan
Pelayanan kesehatan orang
1.02.02. Orang dengan Dinas Banjarmas
28 dengan masalah kesehatan 100 100 % 3,000,000 70,000,000
2.02.21 Masalah 150,000,000 160,000,000 170,000,000 180,000,000 733,000,000 Kesehatan in
jiwa (ODMK) terkelola
Kesehatan
Jiwa
(ODMK)
Pelayanan kesehatan orang
dengan masalah kesehatan
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
jiwa (ODMK) terkelola 100
sesuai standar
Pengelolaan
1.02.02. Pelayanan Jumlah desa/Kelurahan 6,913,977,000 Dinas Banjarmas
29 52 52 kelurahan kelurahan 848,650,000 kelurahan 895.000.000 kelurahan 905.000.000 kelurahan 915,000,000 kelurahan 925,000,000 kelurahan
2.02.17 Kesehatan yang melaksanakan STBM 11,402,627,000 Kesehatan in
Lingkungan
Jumlah sarana air minum
yang dilakukan 500 500 sarana sarana 400 sarana 400 sarana 400 sarana 400 sarana 400 sarana
1,400
pengawasan

Jumlah TTU yang


40 40 TTU TTU 145 TTU 145 TTU 145 TTU 145 TTU 145 TTU
dilakukan pengawasan 145

Jumlah TPM yang


32 32 TPM TPM 92 TPM 92 TPM 92 TPM 92 TPM 92 TPM
dilakukan pengawasan 92

Jumlah RS/Puskesmas
yang melakukan limbah 9 9 RS/PKM RS/PKM 100 RS/PKM 100 RS/PKM 100 RS/PKM 100 RS/PKM 100 RS/PKM
medis sesuai standar
Jumlah kelurahan yang
menjalankan
50 50 Kelurahan
penyelenggaraan tatanan 52 Kelurahan
kawasan sehat
Persentase sarana air
minum yang dialkukan 30 30 %
pengawasan sebesar 50%
Persentase TTU tang
memenuhi syarat 35 35 %
kesehatan sebesar 58%
Persentase TPM yang
memenuhi syarat 20 20 %
kesehatan sebesar 32%
Persentase RS yang
melakukan pengelolaan
20 20 %
limbah medis sesuai
standar sebesar 36%
Persentase kelurahan yang
menyelenggarakan tatanan 75 75 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kawasan sehat
Setiap orang disatuan
pendidikan dasar
8580 8580
mendapatkan pelayanan orang
0 0
hyegiene sanitasi pangan
sesuai standar (SPM)
Persentase kelurahan
dengan stop buang air % 60 % 70 % 80 % 100 % 100 %
40
besar sembarangan (SBS)
Jumlah RS/Puskesmas
yang melakukan
RS/PKM RS/PKM RS/PKM RS/PKM RS/PKM RS/PKM
pengelolaan limbah medis 34
sesuai standar
Penyelenggar
Terlaksananya pelayanan
1.02.02. aaan Dinas Banjarmas
30 kesehatan untuk UKM dan 100 100 % 183,710,000 1,227,420,000
2.02.29 Kabupaten/K 183,710,000 200,000,000 210,000,000 220,000,000 230,000,000 Kesehatan in
UKP
ota Sehat
Persentase terfasilitasinya
penyelenggaraan % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
Kabupaten/ Kota Sehat

Terlaksananya kegiatan
%
kota sehat 100

107 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Operasional Persentase Pelaksanaan Dinas Banj
1.02.02. 9,213,831,60
31 pelayanan Kegiatan Operasional 80 80 % % % % % % % 52,427,662,600 Kesehat arma
2.02.32 0 100 9,213,831,000 10,000,000,000 10,000,000,000 8,000,000,000 6,000,000,000
Rumah Sakit RSUD an sin
Persentase RSUD Kota
Banjarmasin melaksanakan
50 50 %
pelayanan kesehatan
rujukan (rawat jalan)
SDGs
Persentase rumah sakit
dan
rujukan tingkat Kabupaten/ % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100 Rakorte
Kota yang terakreditasi
k
Angka penggunaan tempat
tidur/ BOR (Bed % 55 % 55 % 55 % 55 % 55 %
5
Occupancy Ratio) SDGs
ALOS (Average Length of
Stay) / Rata-rata lamanya hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari
3
pasien dirawat SDGs
TOI (Turn Over Interval) /
Tenggang perputaran hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari
3
tempat tidur SDGs
BTO (Bed Turn Over) /
Angka perputaran tempat kali 55 kali 55 kali 55 kali 55 kali 55 kali
55
tidur SDGs
NDR (Net Death Rate) permil 16 permil 16 permil 16 permil 16 permil 16 permil
16 SDGs

GDR (Gross Death Rate) permil 30 permil 30 permil 30 permil 30 permil 30 permil
30
SDGs
Cakupan Kunjungan
pasien 30000 pasien 30000 pasien 30000 pasien 30000 pasien 30000 pasien
Rawat Jalan 30,000 SDGs
Cakupan Kunjungan
pasien 4806 pasie 4806 pasien 4806 pasien 4806 pasien 4806 pasien
Rawat Inap 4,806
n SDGs
Indeks Kepuasan
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Masyarakat 100
SDGs
Persentase administrasi
Operasional
1.02.02. perkantoran yang Dinas Banjarmas
32 pelayanan 100 100 % % 34,770,827,075
2.02.33 mendukung kelancaran 3,777,918,075 100 3,549,434,000 5,777,018,000 6,466,777,000 7,153,116,000 8,046,564,000 Kesehatan in
Puskesmas
tugas dan fungsi OPD
Terwujudnya Administrasi
Pelayanan Perkantoran
yang mendukung 100 100 % %
100
kelancaran tugas dan
fungsi OPD
Persentase pemenuhan
operasional pelayanan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Puskesmas

Operasional Pelayanan
100 %
Puskesmas Terlaksana
Pengelolaan
Pelayanan Terlaksananya promosi Dinas Banjarmas
33 100 % 5,000,000 100 % 5,000,000 100 % 5,000,000 100 % 5,000,000 100 % 20,000,000
Promosi kesehatan sesuai standar Kesehatan in
Kesehatan
Kegiatan penyediaan Persentase kegiatan
fasilitas pelayanan penyediaan fasilitas
1.02.02. kesehatan untuk UKM pelayanan kesehatan untuk
100 100 % 67,017,923,343 505,133,016,163
2.01 dan UKP Kewenangan UKM dan UKP 49,549,355,000 131,873,811,771 141,825,427,445 60,940,000,000 67,760,000,000
Daerah Kewenangan Daerah
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
Persentase penyediaan
fasilitas pelayanan
kesehatan untuk UKM dan %
100
UKP Kewenangan Daerah
Kabupaten/Kota
Persentase fasilitas
pelayanan kesehatan untuk
UKM dan UKP
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kewenangan daerah
Kabupaten/ Kota yang
tersedia sesuai standar

108 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Rehabilitasi dan
Persentase terpeliharanya
Pemeliharaan
1.02.02. sarana dan prasarana Dinas Banjarmas
34 Fasilitas 75 75 % 5,057,000,000
2.01.03 dinas/Puskesmas dan 873,500,000 1,523,500,000 650,000,000 660,000,000 670,000,000 680,000,000 Kesehatan in
Kesehatan
jaringannya
Lainnya
Persentase rehabilitasi dan
pemeliharaan faskes 100 %
lainnya sesuai perencanaan
Persentase fasilitas
kesehatan lainnya yang di
rehabilitasi dan dilakukan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pemeliharaan sesuai
standar dan tepat waktu
Jumlah rehabilitasi
sedang/berat
Rehabilitasi dan Dinas Banj
1.02.02. gedung/bangunan
35 pemeliharaan 100 100 % 500,000,000 47,697,400,000 Kesehat arma
2.01.09 Persentase rehab 6,197,400,000 10,000,000,000 12,000,000,000 10,000,000,000 9,000,000,000
Puskesmas an sin
sedang/berat
gedung/bangunan
Persentase rehabilitasi
sedang/berat 100 %
gedung/bangunan
Persentase Puskesmas
yang di rehabilitasi dan
dilakukan pemeliharaan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
sesuai standar dan tepat
waktu
Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Terlaksananya rehabilitasi Dinas Banj
1.02.02.
36 Rumah Dinas rumah dinas sesuai 100 100 % 223,500,000 2,998,500,000 Kesehat arma
2.01.11 650,000,000 675,000,000 700,000,000 750,000,000
Tenaga perencanaan an sin
Kesehatan
Persentase terlaksananya
rehabilitasi rumah dinas 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
sesuai perencanaan

Pembangunan Terlaksananya Dinas Banj


37 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Kesehat arma
Puskesmas pembangunan Puskesmas 7,000,000,000 9,000,000,000 8,000,000,000 24,000,000,000
an sin
Pengembangan Terlaksananya Dinas Banj
38 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Kesehat arma
Puskesmas pengembangan Puskesmas 3,250,000,000 3,500,000,000 3,700,000,000 3,850,000,000 14,300,000,000
an sin
Pembangunan
Fasilitas Persentase pembangunan
39 100 100 %
Kesehatan gedung IFK
Lainnya
Pemeliharaan
Rutin dan
Jumlah alat kesehatan/alat
Berkala Alat
penunjang medik fasilitas
1.02.02. Kesehatan/Alat
40 pelayanan kesehatan yang 100 100 % % 276,890,000 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2.01.20 Penunjang 7,813,575,000 100 350,000,000 360,000,000 370,000,000 380,000,000 9,550,465,000
dipelihara rutin dan berkala
Medik Fasilitas Dinas Banj
sesuai standar
Pelayanan Kesehat arma
Kesehatan an sin
Pengadaan alat
kesehatan/Alat
Jumlah alat kesehatan yang
Penunjang Dinas Banj
1.02.02. didistribusikan ke
41 Medik 62 62 unit 276,890,000 292,180,000 Kesehat arma
2.01.14 Puskesmas sesuai 584,360,000 600,000,000 625,000,000 650,000,000 3,028,430,000
Fasilitas an sin
kebutuhan
Pelayanan
Kesehatan
Persentase jumlah alat
medis yang tersedia di
80 80 % 80 %
sarana pelayanan 292,180,323
kesehatan dasar
Persentase Puskesmas
yang dapat di penuhi obat
publik dan perbekalan 100 100 %
Kesehatan sesuai
kebutuhan
Persentase alat kesehatan
yang didistribusikan ke
%
Puskesmas sesuai 100
kebutuhan

109 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase pemenuhan alat
kesehatan/ alat penunjang
medik fasilitas pelayanan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kesehatan sesuai standar
dan tepat waktu
Pengadaan
Jumlah pengadaan sarana Dinas Banj
1.02.02. Sarana Fasilitas 7,424,934,750
42 fasilitas kesehatan tingkat 1 1 buah 200,000,000 8,724,934,750 Kesehat arma
2.01.12 Pelayanan 200,000,000 250,000,000 300,000,000 350,000,000
primer an sin
Kesehatan
Persentase pengadaan
sarana fasilitas kesehatan 100 %
tingkat primer
Persentase pengadaan
sarana fasilitas kesehatan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
dasar sesuai standar dan
tepat waktu
Pengadaan Jumlah Puskesmas yang
prasarana dan difasilitasi sarananya
Pendukung
1.02.02. Dinas Banjarmas
43 Fasilitas 26 26 pkm 2,659,247,260 500,000,000 14,759,247,260
2.01.13 3,500,000,000 3,600,000,000 2,000,000,000 2,500,000,000 Kesehatan in
Pelayanan
Kesehatan
Jumlah Puskesmas yang
difasilitasi prasarananya 26 26 pkm

Persentase pengelolaan
sarpras dan infrastruktur 60 60 %
puskesmas dan jaringannya
Jumlah pengadaan
prasarana dan pendukung
fasilitas pelayanan % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
kesehatan dasar sesuai
standar dan tepat waktu
Persentase Puskesmas
yang dapat di penuhi
1.02.02. Pengadaan Obat, Dinas Banjarmas
44 peningkatan pelayanan 60 60 % 7,497,744,386 % 5,259,041,000 41,756,785,386
2.01.16 Vaksin 6,000,000,000 7,000,000,000 8,000,000,000 8,000,000,000 Kesehatan in
kefarmasian sesuai
kebutuhan
Persentase ketersediaan
obat dan vaksin di 95 95 % %
96
Puskesmas SDGs
Persentase Instalasi
Farmasi dan Puskesmas
yang melakukan
100 100 %
manajemen pengelolaan
obat dan vaksin sesuai
dengan standar
Persentase Puskesmas
yang dapat di penuhi
peningkatan pelayanan 80 80 %
kefarmasian sesuai
kebutuhan
Persentase Puskesmas
yang melaksanakan
80 80 % %
pelayanan kefarmasian 100
sesuai standar
Persentase penggunaan
obat rasional di 80 80 % %
Puskesmas sesuai standar 100
Persentase instalasi
Farmasi dan Puskesmas
yang melakukan
100 100 %
manajemen pengelolaan
obat dan vaksin sesuai
standar
Persentase penggunaan
obat rasional di puskesmas 60 60 %
sebesar 70%
Persentase puskesmas
dengan ketersediaan obat % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
esensial
Pengadaan Persentase pemenuhan
1.02.02. 45 bahan habis ketersediaan bahan habis % 500,000,000 80 % 80 % 80 % 80 % 80 %
80 500,000,000 550,000,000 575,000,000 600,000,000 2,725,000,000 Dinas Banjarmas
2.01.17 pakai pakai di fasilitas kesehatan Kesehatan in

110 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
dasar

Pengadaan Alat
Kesehatan/Alat
Banj
1.02.02. Penunjang Persentase Pemenuhan Rumah
46 75 75 % 24,566,136,982 8,000,000,000 % 78,566,136,982 arma
2.01.14 Medik Fasilitas Alat-Alat Kesehatan RS 15,000,000,000 16,000,000,000 8,000,000,000 7,000,000,000 Sakit
sin
Pelayanan
Kesehatan (RS)
Persentase Pemenuhan
Alat-Alat Kesehatan RS Banj
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
sesuai standar dan tepat 100 Rumah arma
waktu Sakit sin
Persentase Pemenuhan
%
Alat-Alat Kesehatan RS 100
Persentase RSUD Kota
Pengembangan Banjarmasin melaksanakan
1.02.02. 47 Rumah Sakit pengembangann rumah 199,000,000 % 2,000,000,000 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 10,199,000,000 Banj
100 2,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000
2.01.05 (RS) sakit sesuai standar dan Rumah arma
tepat waktu Sakit sin
Persentase RSUD Kota
Banjarmasin melaksanakan
%
pengembangann rumah 100
sakit
Pembangunan
Persentase RSUD Kota
Rumah Sakit Banj
Banjarmasin melaksanakan Rumah
1.02.02. 48 beserta Sarana % 25,000,000,000 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % arma
pembangunan sarana dan 100 73,689,451,771 73,130,427,445 10,000,000,000 9,000,000,000 170,819,879,216 Sakit
2.01.01 dan Prasarana sin
prasarana pendukung
Pendukungnya
Persentase Ketersediaan Banj
Pengadaan Obat, 8,993,814,64 Rumah
49 Obat-Obatan dan Perbekes 95 95 % % 5,497,744,000 44,491,558,642 arma
Vaksin (RS) 2 100 6,000,000,000 7,000,000,000 8,000,000,000 9,000,000,000 Sakit
dan Vaksin Rumah Sakit sin
Persentase Ketersediaan
Obat-Obatan dan Vaksin % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
Rumah Sakit
Pengadaan
Persentase pemenuhan Banj
bahan habis Rumah
50 ketersediaan bahan habis 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 20,000,000,000 arma
pakai (Rumah 4,500,000,000 5,500,000,000 5,000,000,000 5,000,000,000 Sakit
pakai di Rumah Sakit sin
Sakit)

Kegiatan
Penerbitan Izin
Rumah Sakit Kelas
1.02.02. C dan D dan Terlaksananya kegiatan 3,748,425,00
100 100 % 25,608,425,000
2.04 Fasilitas Pelayanan menejemen Puskesmas 0 2,600,000,000 3,300,000,000 4,310,000,000 5,320,000,000 6,330,000,000
Kesehatan Tingkat
Daerah
Kabupaten/Kota
Jumlah Puskesmas yang
telah melaksanakan
%
Manajemen Puskesmas 100
sesuai standar
Persentase rekomendasi
Izin Rumah Sakit Kelas C
dan D dan fasilitas
pelayanan kesehatan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Tingkat daerah Kab/Kota
yang diterbitkan sesuai
ketentuan
Terlaksananya kegiatan
tata kelola manajemen %
100
Puskesmas
Peningkatan Jumlah puskesmas non
Mutu rawat inap dan rawat inap Dinas Banj
1.02.02. 3,708,487,50
51 Pelayanan yang memberikan 26 26 pkm 26 26 26 26 26 24,108,487,500 Kesehat arma
2.04.03 0 26 pkm 2,400,000,000 pkm 3,000,000,000 pkm 4,000,000,000 pkm 5,000,000,000 pkm 6,000,000,000 pkm
Fasilitas pelayanan kesehatan dasar an sin
Kesehatan sesuai standar
Jumlah Puskesmas yang
menerapkan pelayanan
26 26 pkm
keperawatan kesehatan 26 pkm
Perkesmas

111 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah Puskesmas yang
telah bekerjasama melalui
1 1 buah buah
Dinas Kesehatan dengan 1
UTD dan RS

Jumlah Puskesmas yang


telah melaksanakan 26 26 pkm
26 pkm
Manajemen Puskesmas

Indeks keluarga sehat


% 25 % 25 % 30 % 35 % 35 %
(IKS) 54
SDGs
Proporsi penduduk/ rumah
tangga dengan akses % 30 % 40 % 45 % 50 % 50 %
20
terhadap pelayanan dasar SDGs
Penyiapan Jumlah pembinaan RS
perumusan dan yang dibina
Dinas
1.02.02. Pelaksanaan Banj
52 100 100 RS 39,937,500 1,499,937,500 Kesehat
2.04.04 Pelayanan 200,000,000 300,000,000 310,000,000 320,000,000 330,000,000 arma
an
Kesehatan sin
Rujukan
Jumlah kejadian yang
ditangani PSC 119 40 40 kejadian
Banjarmasin
Persentase Kota
Banjarmasin dengan
100 100 %
kesiapan akses layanan
rujukan sebesar 95%
Persentase pembinaan
rumah sakit di Kota %
100
Banjarmasin
Jumlah kasus yang
ditangani PSC 119
kejadian 125 kejadian 127 kejadian 128 kejadian 129 kejadian 129 kejadian
Banjarmasin sesuai standar 120
dan tepat waktu
Persentase Kota
Banjarmasin dengan
%
kesiapan akses layanan 100
rujukan
Persentase RS rujukan
tingkat Kabupaten/Kota %
100
yang terakreditasi
Kegiatan
Penyelenggaraan
1.02.02.
Sistem Informasi 123,720,000 4,975,814,000
2.03 170,120,000 1,102,460,000 1,189,838,000 1, 189,838,000 1,199,838,000
Kesehatan secara
Terintegrasi
Terlaksananya kegiatan
penyelenggaraan sistem
%
informasi kesehatan secara 100
terintegrasi
Persentase UPTD Dinas
Kesehatan yang
menyelenggarakan sistem % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
informasi kesehatan
secara terintegrasi
Pengelolaan Persentase data-data yang
Dinas Banj
1.02.02. Data dan dihasilkan secara lengkap
53 100 100 % 123,720,000 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 1,153,840,000 Kesehat arma
2.03.01 Informasi dan tepat waktu 100 170,120,000 200,000,000 210,000,000 220,000,000 230,000,000
an sin
Kesehatan
Jumlah Puskesmas yang
melaporkan data kesehatan
20 20 pkm
prioritas secara lengkap
dan tepat waktu
Puskesmas yang
melaporkan data kesehatan
27 pkm 27 pkm 28 pkm 28 pkm 28 pkm
prioritas secara lengkap 20 pkm
dan tepat waktu

Persentase tersedianya
jaringan komunikasi data
%
yang di peruntukkan untuk 15
akses layanan e-health

112 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase tersedianya
jaringan informasi %
50
Kesehatan

Pengelolaan Persentase tersedianya


sistem jaringan komunikasi data
54 % 100 % 100 % 100 % 969,838,00 100 % 100 %
informasi yang di peruntukkan untuk 902,460,000 979,838,000 969,838,000 3,821,974,000
0
kesehatan akses layanan e-health

Persentase tersedianya
jaringan informasi % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Kesehatan
Mening
katnya
Gerakan
Persentase UKBM yang
Masyara 40 40 % % 47 % 50 % 53 % 55 % 55 %
melaksanakan GERMAS 45
kat
Hidup
Sehat
Program
Jumlah kebijakan publik
Pemberdayaan
1.02.05 yang berwenang kesehatan n.a 1 buah 613,900,000 625,183,332 655,059,928 723,247,412 1 buah
Masyarakat Bidang 6,172,504,000 779,866,742 9,569,761,414
(peraturan)
Kesehatan
Meningkatnya persentase
rumah tangga berPHBS n.a 100 % 100 %
(%)
Persentase kecamatan yang
melaksanakan GERMAS n.a 0 % % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
(%)
Kegiatan
Pelaksanaan Sehat
Terselenggaranya
1.02.05. dalam rangka
pelaksanaan sehat dalam 100 100 % % 234,835,000 320,000,00
2.02 Promotif Preventif 36,960,000 100 240,000,000 250,000,000 330,000,000 1,411,795,000
rangka promotif peventif 0
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
Persentase pelaksanaan
sehat dalam rangka
promotif preventif yang 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
diselenggarakan sesuai
peraturan
Penyelenggar
aan promosi
Jumlah promosi Kesehatan Dinas Banj
1.02.05. kesehatan dan
55 di sekolah, posyandu, 5 5 x/tempat 234,835,000 275,000,00 Kesehat arma
2.02.01 Gerakan 36,960,000 240,000,000 250,000,000 300,000,000 1,336,795,000
kelurahan 0 an sin
Hidup Bersih
dan Sehat
Jumlah sekolah dan
kelompok masyarakat yang
5 5 x/tempat
melaksanakan kegiatan
Germas
Jumlah kelurahan yang
melaksanakan kegiatan 5 36 36 kel
tema Germas
Jumlah Puskesmas yang
melaksanakan kegiatan pkm pkm 28 pkm 28 pkm 28 pkm 28 pkm
27 27
promosi kesehatan

Persentase rumah tangga


% 46 % 47 % 48 % 49 % 49 %
ber PHBS 45
Kegiatan
Pengembangan dan
Pelaksanaan Upaya
Kesehatan Terlaksananya
1.02.05.
Bersumber Daya pengembangan dan 100 100 %
2.03 11,700,000 20,000,000 25,000,000 35,000,000 40,000,000 50,000,000 181,700,000
Masyarakat pelaksanaan UKBM
(UKBM) Tingkat
Daerah
Kabupaten/Kota
Persentase Puskesmas yang
melakukan pembinaan %
81
Posyandu
Persentase kelurahan yang
membina dan menerapkan
UKBM

113 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase upaya kesehatan
bersumber masyarakat
tingkat daerah Kab/Kota 88 % 96 % 100 % 100 % 100 %
yang dikembangkan sesuai
ketentuan
Bimbingan
Teknis Dan
Supervisi
Pengembanga
n Dan
Dinas Banj
1.02.05. Pelaksanaan
56 Jumlah Posyandu aktif 35 35 psyd psyd 20,000,000 psyd psyd psyd Kesehat arma
2.03.01 Upaya 11,700,000 25,000,000 35,000,000 40,000,000 psyd 50,000,000 psyd 181,700,000
an sin
Kesehatan
Bersumber
Daya
Masyarakat
(UKBM)
Jumlah Posyandu
terintegrasi, kader,
dasawisma ber PHBS yang 1 1 psyd
mengikuti lomba tingkat
kota dan Propinsi
Jumlah posyandu, sekolah
1 1 psyd
yang mendapatkan CSR

Jumlah Puskesmas
peningkatan strata 3 3 pkm
posyandu dan sekolah

Jumah kebijakan PHBS 3 3 buah

Jumlah MoU dengan


3 3 buah
organisasi masyarakat

Jumlah UKBM yang aktif 470 470 buah

Jumlah dunia usaha yang


memanfaatkan CSR nya 3 3 buah
untuk program kesehatan

Persentase Posyandu
20 % 25 % 27 % 30 % 35 % 35 %
dengan strata Purnama

Persentase Posyandu aktif 100 %

Jumlah puskesmas yang


melaksanakan pembinaan 26 pkm
UKBM
Kegiatan Advokasi,
Pemberdayaan,
Terselenggaranya
Kemitraan,
advokasi,pemberdayaan,
1.02.05. Peningkatan Peran
kemitraan, peningkatan 100 100 %
2.01 Serta Masyarakat 6,123,844,000 359,065,000 360,183,332 370,059,928 363,247,412 399,866,742 7,976,266,414
PSM dan Lintas Sektor
dan Lintas Sektor
Tingkat Daerah Kab/ Kota
Tingkat Daerah
Kabupaten/ Kota
Persentase kegiatan
advokasi,pemberdayaan,
kemitraan, peningkatan
PSM dan Lintas Sektor %
100
Tingkat Daerah Kab/ Kota
yang terlaksana sesuai
standar
Persentase advokasi,
pemberdayaan,
kemitraan, peningkatan
psm dan lintas sektor
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Tingkat Daerah
Kab/Kota yang
diselenggarakan sesuai
prosedur

114 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Peningkatan
Upaya Promosi ,
Dinas Banj
1.02.05. Advokasi,
57 Cakupan desa siaga 80 80 % 359,065,000 Kesehat arma
2.01.01 Kemitraan dan 6,123,844,000 360,183,332 370,059,928 363,247,412 399,866,742 7,976,266,414
an sin
Pemberdayaan
Masyarakat
Persentase kelurahan
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
siaga aktif 100

Jumlah Puskesmas yang


memiliki pangkalan 25 pkm 30 pkm 50 pkm 75 pkm 75 pkm
19 pkm 245,000,000
SBH SDGs
Mening
katnya
Mutu
dan
Keaman Persentase pengawasan
an Obat, post market Sarana 25 25 % % 35 % 40 % 45 % 50 % 50 %
30
Alat Kefarmasian dan IRTP
Kesehat
an, dan
Makana
n
PROGRAM
SEDIAAN
Persentase ketersediaan
FARMASI, ALAT 245,000,00
1.02.04 obat dan vaksin di n.a 100 % 173,130,000 100 % 183,130,000 100 % 195,000,000 100 % 100 % 245,000,000 100 %
KESEHATAN DAN 132,640,000 100 0 1,173,900,000
puskesmas (%)
MAKANAN
MINUMAN
Persentase puskesmas
yang melaksanakan
n.a 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pelayanan kefarmasian 100 -
sesuai standar (%)
Persentase fasilitas
pelayanan kefarmasian
(apotek, toko obat, toko
alat kesehatan, dan
optikal, Usaha Mikro
n.a 0 % % % % % %
Obat Tradisional 100 100 100 100 100 100 -
(UMOT)) yang
memenuhi standar dan
persyaratan perizinan
(%)
Persentase perbekalan
kesehatan rumah tangga
kelas I tertentu yang n.a 0 % % % % % %
100 100 100 100 100 100 -
mendapatkan
rekomendasi izin
Persentase pemberian
rekomendasi penerbitan
sertifikat produksi
pangan industri rumah n.a 0 % % % % % %
100 100 100 100 100 100
tangga dan nomor P-
IRT yang tepat waktu
dan tepat syarat (%)
Persentase pemberian
rekomendasi penerbitan
sertifikat produksi n.a 0 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
pangan industri rumah
tangga (%)
Kegiatan
Penerbitan
Persentase penerbitan
Sertifikat Laik
sertifikat laik higiene
Higiene Sanitasi
sanitas tempat
Tempat Pengelolaan
1.02.04. pengelolaan makanan
Makanan(TPM) % % 50,000,000 %
2.04 (TPM) antara lain jasa 100 100 50,000,000 100 53,000,000 56,000,000 57,000,000 57,000,000 323,000,000
Antara Lain Jasa
boga, rumah
Boga,Rumah
makan/restoran dan
Makan/Restoran
depot air minum (DAM)
dan Depot Air
Minum(DAM)
Persentase rekomendasi
sertifikat laik higiene
sanitas tempat
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pengelolaan makanan
(TPM) antara lain jasa
boga, rumah

115 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
makan/restoran dan
depot air minum (DAM)
yang diterbitkan sesuai
ketentuan
Pengendalian
dan Pengawasan
serta Tindak
Lanjut
Pengawasan
Penerbitan
Sertifikat Laik
Terselenggaranya Dinas
1.02.04. Higiene Sanitasi Banj
58 penerbitan sertifikat laik 100 100 % % 50,000,000 % 53,000,000 % 56,000,000 % 57,000,000 % 57,000,000 % Kesehat
2.04.01 Tempat 50,000,000 100 100 100 100 100 100 323,000,000 arma
higiene sanitasi TPM an
Pengelolaan sin
Makanan (TPM)
antara lain jasa
boga, rumah
makan/restoran
dan Depot Air
Minum (DAM)
Kegiatan
Penerbitan
Sertifikat Produksi
Pangan Industri
Rumah Tangga dan
Terselenggaranya
Nomor P-IRT
pemberian penerbitan
1.02.04. sebagai Izin
sertifikat PKP untuk 100 100 %
2.03 Produksi,untuk 55,439,000 20,000,000 22,000,000 24,000,000 29,000,000 29,000,000 179,439,000
produk makanan dan
Produk Makanan
minuman
Minuman Tertentu
yang dapat
Diproduksi oleh
Industri Rumah
Tangga
Persentase pemberian
penerbitan sertifikat
100 %
PKP untuk produk
makanan dan minuman
Persentase pemberian
sertifikat PKP untuk
produk makanan dan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
minuman yang
diterbitkan sesuai
ketentuan
Pengendalian
dan Pengawasan
serta Tindak
Lanjut
Pengawasan
Sertifikat
Produksi Pangan
Industri Rumah
Tangga dan persentase industri
Dinas Banj
1.02.04. Nomor P-IRT rumah tangga yang
59 70 70 % 20,000,000 22,000,000 24,000,000 29,000,000 29,000,000 Kesehat arma
2.03.01 sebagai Izin mendapat sertifikat 55,439,000 179,439,000
an sin
produksi, untuk (PKP) PIRT
Produk
Makanan
Minuman
Tertentu yang
dapat
Diproduksi oleh
Industri Rumah
Tangga
Persentase industri
rumah tangga yang
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
mengikuti workshop 100
keamanan pangan
Terselenggaranya
penyuluhan keamanan %
100
pangan
Kegiatan Pemberian Persentase rekomendasi
Izin Apotik, Toko izin Apotek, Toko Obat,
Obat, Toko Alat Alat Kesehatan dan
1.02.04.
Kesehatan dan Optikal, Usaha Mikro 100 100 %
2.01 17,201,000 63,130,000 66,130,000 69,000,000 79,000,000 79,000,000 373,461,000
Optikal, Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
Obat Tradisional yang diberikan sesuai
(UMOT) ketentuan

116 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Terselenggaranya
pemberian rekomendasi
izin Apotek, Toko Obat,
Alat Kesehatan dan %
100
Optikal, Usaha Mikro
Obat Tradisional
(UMOT)
Persentase pengawasan
post market Apotek,
Toko Obat, Alat
Kesehatan dan Optikal, 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT)
sesuai standar
Pengendalian
dan Pengawasan
serta Tindak

Lanjut
Pengawasan
Persentase Pengawasan Dinas
1.02.04. Perizinan
60 Post Market Sarana 90 90 % 20,000,000 22,000,000 24,000,000 29,000,000 29,000,000 Kesehat
2.01.01 Apotek, Toko 12,100,000 136,100,000
Kefarmasian an
Obat, Toko Alat
Kesehatan, dan
Optikal, Usaha
Mikro Obat
Tradisional
(UMOT)
persentase produk
70 70 %
industri rumah tangga

Persentase Sarana
65 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Produksi UMOT
Terselenggaranya
Pengendalian dan
Pengawasan serta
Tindak

Lanjut Pengawasan 65 %
Perizinan Apotek, Toko
Obat, Toko Alat
Kesehatan, dan Optikal,
Usaha Mikro Obat
Tradisional (UMOT)
Tersenggaranya usaha
kecil obat tradisional
(UKOT) yang % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
memenuhi ketentuan
perizinan SDGs
Persentase Pedagang
Besar Farmasi (PBF)
cabang yang memenuhi % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
ketentuan perizinan
berusaha SDGs
Penyediaan dan Persentase Apotik, Toko
Pengelolaan Obat, Toko Alat
Data Perizinan Kesehatan dan Optikal,
dan Tindak UMOT yang
Lanjut mendapatkan
Pengawasan Izinrekomendasi izin Dinas Banj
1.02.04.
61 Apotek, Toko 70 70 % 43,130,000 44,130,000 45,000,000 50,000,000 50,000,000 Kesehat arma
2.01.02 5,101,000 237,361,000
Obat, Toko Alat an sin
Kesehatan, dan
Optikal, Usaha
Mikro Obat
Tradisional
(UMOT)
persentase penyediaan
dan pengolahan data
perizinan dan tindak
lanjut pengawasan izin
90 90 %
apotik, toko obat, toko
alat kesehatan dan
optikal, usaha mikro
obat tradisional

117 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase Fasilitas
Pelayanan Kefarmasian
(Apotek dan toko obat)
%
yang Memenuhi Standar 100
dan Persyaratan Rakorte
Perizinan k
Persentase pengawasan
post market sarana
35 % 40 % 45 % 50 % 50 %
kefarmasian sesuai
standar
Kegiatan Pemberian Terselenggaranya
sertifikat Produksi pemberian rekomendasi
untuk Sarana izin Sertifikat produksi
Produksi Alat alat kesehatan kelas 1
Kesehatan Kelas 1 tertentu dan perbekalan
1.02.04.
tertentu dan kesehatan rumah tangga 100 100 %
2.02 5,000,000 20,000,000 21,000,000 23,000,000 40,000,000 40,000,000 149,000,000
Perbekalan
Kesehatan Rumah
Tangga Kelas 1
tertentu Perusahaan
Rumah Tangga
Persentase pemberian
rekomendasi izin
Sertifikat produksi alat
%
kesehatan kelas 1 100
tertentu dan perbekalan
kesehatan rumah tangga
Persentase pengawasan
produksi alat kesehatan
kelas 1 tertentu dan
35 % 40 % 45 % 50 % 50 %
perbekalan kesehatan
rumah tangga sesuai
standar
Pengendalian Persentase Perbekalan
dan Kesehatan Rumah
Pengawasan Tangga Kelas 1
Serta Tindak Tertentu yang
Lanjut mendapatkan
Pengawasan rekomendasi izin
1.02.04. Perbekalan
62 70 70 % 20,000,000 21,000,000 23,000,000 40,000,000 40,000,000
2.02.02 Kesehatan 5,000,000 149,000,000
Rumah
Tangga Kelas
1 Tertentu
Perusahaan
Rumah
Tangga
Terselenggaranya
Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga Kelas 1
%
Tertentu yang 100
mendapatkan
rekomendasi izin
Terselenggaranya
pengawasan Perbekalan
Kegiatan
Kesehatan Rumah
Pemeriksaan dan 35 % 40 % 45 % 50 % 50 %
Tangga Kelas 1
Tindak Lanjut Hasil
Tertentu yang sesuai
Pemeriksaan Post
standar
Market pada
Terselenggaranya
Produksi dan
pemberian penerbitan
1.02.04. Produk Makanan
sertifikat PKP untuk 100 100 %
2.06 Minuman Industri 5,000,000 20,000,000 21,000,000 23,000,000 40,000,000 40,000,000 149,000,000
produk makanan dan
Rumah Tangga
minuman
Persentase Kegiatan
Pemeriksaan dan Tindak
Lanjut Hasil Pemeriksaan
Post Market pada Produksi %
65
dan Produk Makanan
Minuman Industri Rumah
Tangga
Persentase Hasil
Pengawasan Post Market
pada Produksi dan Produk
Makanan Minuman 35 % 40 % 45 % 50 % 50 %
Industri Rumah Tangga
yang ditindaklanjuti sesuai
ketentuan

118 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Penyediaan dan
Pengelolaan
Data Tindak
Persentase industri rumah
1.02.04. Lanjut
63 tangga yang mendapatkan 90 90 % %
2.06.02 Pengawasan 5,000,000 80 20,000,000 21,000,000 23,000,000 40,000,000 40,000,000 149,000,000
sertifikat PIRT
Perizinan
Industri Rumah
Tangga
persentase produk industri
70 70 %
rumah tangga
Persentase penyediaan dan
pengolahan data industri
rumah tangga yang
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
mendapatkan sertifikat 100
PIRT yang dilakukan Dinas
pemeriksaan post market Kesehatan
Mening
katnya
Kualitas
Persentase Puskesmas
Sumber
yang Memiliki SDMK 60 60 % % 70 % 75 % 80 % 85 % 85 %
Daya 65
Sesuai Standar
Manusia
Kesehat
an
Program Persentase puskesmas yang
Peningkatan minimal memiliki lima
1.02.03 Kapasitas Sumber jenis tenaga kesehatan n.a 100 10,635,442,50 % 10,635,442,500 100 % 11,058,275,000 100 % 11,237,900,000 100 % 11,558,688,084 100 % 11,731,713,642 100 %
100 66,857,461,726
Daya Manusia sesuai standar (%) 0
Kesehatan
Persentase SDM kesehatan
yang mendapatkan
n.a 0 % 0 % 0 % 0 % 0 % 65 %
peningkatan kompetensi 65
(%)
Kegiatan
Pengembangan
Mutu dan
Persentase SDM
Peningkatan
1.02.03. Kesehatan yang
Kompetensi Teknis 65 65 %
2.03 mendapatkan peningkatan 1,110,775,000 1,110,775,000 1,980,301,703 2,200,000,000 2,300,000,000 2,400,000,000 11,101,851,703
Sumber Daya
kompetensi
Manusia Kesehatan
Tingkat Daerah
Kabupaten/ Kota
Jumlah aparatur / SDM
Kesehatan yang
ditingkatkan kompetensinya orang 62 orang
62
melalui diklat yang
terakreditasi
Persentase Sumber Daya
Manusia Kesehatan yang
70 % 75 % 80 % 85 % 85 %
meningkat kompetensi
teknisnya
Pengembang Jumlah Aparatur/ SDM
an Mutu dan Kesehatan yang
Peningkatan ditingkatkan
Kompetensi kompetensinya melalui
Teknis Diklat yang terakreditasi
1.02.03. Sumber Daya
64 200 200 orang orang orang orang orang orang
2.03.01 Manusia 1,110,775,000 600 1,110,775,000 1,980,301,703 orang 2,200,000,000 2,300,000,000 2,400,000,000 11,101,851,703
Kesehatan
Tingkat
Daerah
Kabupaten/K
ota
jumlah Aparatur / SDM
Kesehatan yang
mendapatkan
150 150 orang orang 605 orang 648 691 orang 735 orang 735 orang
peningkatan wawasan 450 orang
melalui seminar/
pelatihan/ workshop
Persentase SDM
Kesehatan yg mengikuti 20 20 %
peningkatan wawasan
Kegiatan Terselenggaranya
1.02.03. Pemberian Izin pemberian rekomendasi
100 100 %
2.01 Praktik Tenaga izin/ praktik tenaga 55,000,000 55,000,000 100,000,000 80,000,000 85,000,000 90,000,000 465,000,000
Kesehatan di kesehatan

119 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
wilayah Kabupaten
/kota

persentase pemberian
rekomendasi/ izin
%
praktik/ kerja tenaga 100
kesehatan

persentase rekomendasi
izin praktik tenaga
kesehatan di wilayah
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kabupaten/kota yang
diberikan sesuai
ketentuan

Pembinaan Jumlah tenaga Kesehatan


dan yang diberikan
Pengawasan rekomendasi
Tenaga praktek/kerja
Kesehatan Dinas Banj
1.02.03.
65 serta Tindak 65 65 orang orang 1600 orang 1700 1800 orang 1900 orang 1900 orang Kesehata arma
2.01.02 55,000,000 210 55,000,000 100,000,000 orang 80,000,000 85,000,000 90,000,000 465,000,000
Lanjut n sin
Perizinan
Praktek
Tenaga
Kesehatan
Jumlah pemenuhan
tenaga Puskesmas 26 26 orang
berdasarkan ABK
Jumlah Tenaga
Kesehatan Teladan 27 27 orang

Jumlah tenaga Kesehatan


yang mengikuti uji 12 12 orang
kompetensi dan lulus
Jumlah SDM Kesehatan
yang mengikuti
pelatihan/seminar/works
hop utk meningkatkan
wawasan/ketrampilan 180 180 orang

Jumlah puskesmas dan


tenaga kesehatan yang 15 15 pkm
berprestasi
Kegiatan
Perencanaan
Kebutuhan dan
Pendayagunaan
1.02.03. Sumberdaya Persentase Puskesmas
0 0 % 9,173,688,08 55,290,610,02
2.02 Manusia Kesehatan tanpa dokter 9,469,667,500 9,469,667,500 8,977,973,297 8,957,900,000 9,241,713,642
4 3
untuk UKP dan
UKM manusia di
Wilayah
Kabupaten/Kota
Persentase puskesmas
dengan jenis tenaga 80 80 %
kesehatan sesuai standar
Persentase RS Kab/ Kota
kelas C yang memiliki 4
dokter spesialis dasar 80 80 %
dan 3 dokter spesialis
penunjang
Kepadatan dan distribusi 5/ 5/ 5/ 5/
penduduk penduduk penduduk penduduk 5/ 1000 penduduk 5/1000 penduduk
tenaga kesehatan 1000 1000 1000 1000
SDGs
Pemenuhan
Kebutuhan Persentase RSUD
Sumber Daya dengan 4 jenis dokter
1.02.03.
Manusia spesialis dasar dan 3 80 80 % % 9,295,616,000
2.02.02 66 9,295,616,000 80 8,727,973,297 8,607,900,000 8,813,688,084 8,871,713,642 53,612,507,023
Kesehatan jenis dokter spesialis
sesuai penunjang
Standar

120 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase Puskesmas
dengan tenaga kesehatan 80 80 % %
80
sesuai standar
Jumlah dokumen data
profil dan rencana 2 2 dok dok
2
kebutuhan SDMK

Persentase Puskesmas
0 % 0 % 0 % 0 % 0 %
tanpa dokter

Persentase Puskesmas
dengan pemenuhan 9
% 85 % 90 % 95 % 100 % 100 %
jenis tenaga kesehatan 80
strategis

Kepadatan dan distribusi


5/10 pnddk
tenaga kesehatan
00
Pembinaan
dan
Jumlah penyelenggaraan
1.02.03. Pengawasan
67 penilaian tenaga 1 1 kali kali 174,051,500 1 kali 1 kali 1 kali 360,000,00 1 kali 1 kali
2.02.03 Sumber Daya 174,051,500 1 250,000,000 350,000,000 370,000,000 1,678,103,000 Dinas Banj
kesehatan teladan 0
Manusia Kesehata arma
Kesehatan n sin
Jumlah penyelenggaraan
uji kompetensi jabatan 2 2 kali kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
2
fungsional kesehatan
Jumlah penyelenggaraan
kredensialing tenaga 2 2 kali kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
2
kesehatan

Jumlah dokumen
1 1 kali dkm
kewenangan klinis 1

Persentase pengelolaan
25 25 % %
SDMK jejaring swasta 25
Persentase Sistem
Informasi-SDMK
35 % 45 % 55 % 65 % 65 %
jejaring swasta yang
terkelola
Mewujudkan
peningkatan
kapasitas dan
Nilai LHE AKIP Dinas
akuntabilitas 82,74 84,98 85,71 86,78 87,48 88,05 89,00 89,00
kesehatan
penyelenggar
aan
pemerintahan
Meningkatny
a nilai Persentase peningkatan
akuntabilitas nilai akuntabilitas kinerja 2.08 2.64 1.07 % 0.7 % 0.57 % 0.95 % 0.95 % 0.95 %
kinerja Dinas Dinas Kesehatan
Kesehatan
PROGRAM
PENUNJANG
URUSAN Persentase pemenuhan
1.02.01 PEMERINTAHAN penunjang urusan n.a 0 % 193,302,123,448 100 % 132,342,337,871 100 % 134,452,613,804 100 % 135,496,279,694 100 % 136,984,981,379 100 %
118,013,513,796 100 850,591,849,992
DAERAH pemerintahan daerah
KABUPATEN/KO
TA
Tingkat kepuasan
pegawai terhadap
Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
layanan administrasi n.a 0
- Baik Baik Baik Baik Baik
kesekretariatan
(kategori)
Tingkat kualitas
Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
perencanaan perangkat n.a 0
- Baik Baik Baik Baik Baik
daerah (kategori)
Persentase terpenuhinya
penunjang urusan n.a 100 % 100 %
pemerintah daerah (%)
Kegiatan Persentase pemenuhan
1.02.01. Alat non Medis
Administrasi Umum 75 75 %
2.06 9,705,518,632 5,702,564,106 3,997,659,300 4,315,000,000 4,315,000,000 4,315,000,000 32,350,742,038
Perangkat Daerah

121 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase tersedianya
sarpras dan penunjang 60 60 %
lainnya di fasyankesdas
Terpenuhinya
administrasi umum %
SKPD 100
Cakupan administrasi
umum yang terpenuhi 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Penyediaan
1.02.01. Peralatan dan Persentase Pemenuhan
68 75 75 %
2.06.02 Perlengkapan Alat Non Medis (RS) 7,683,349,120 3,754,459,106 2,049,554,300 2,100,000,000 2,100,000,000 2,100,000,000 19,787,362,526
Kantor (RS)
Persentase tersedianya
Banj
Peralatan dan Rumah
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % arma
Perlengkapan Kantor Sakit
sin
sesuai Rencana belanja
Pengadaan peralatan dan
100 %
perlengkapan kantor
Penyediaan
Peralatan dan Jumlah Puskesmas yang
1.02.01.
69 Perlengkapan mendapat pemenuhan 26 26 pkm 1,254,743,000 1,254,743,000
2.06.02 1,479,343,512 1,300,000,000 1,300,000,000 1,300,000,000 7,888,829,512
Kantor(Dinas alat non medis
)
Persentase jumlah
pengadaan peralatan non 80 80 %
medis
Persentase tersedianya
Peralatan dan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Perlengkapan Kantor
sesuai Rencana belanja
Pengadaan peralatan dan
15 paket
perlengkapan kantor

pengadaan peralatan non


1 paket
medis
Penyediaan
1.02.01. Peralatan Persentase tersedianya
70 100 100 % 36,000,000 36,000,000
2.06.03 Rumah peralatan rumah tangga 30,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 282,000,000
Tangga
Persentase tersedianya
peralatan rumah tangga 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
sesuai rencana belanja

Pengadaan peralatan
100 %
rumah tangga

Penyelenggar
aan Rapat Jumlah penyelenggaraan
1.02.01. Koordinasi rapat koordinasi dan OH 344,225,000 344,225,000
71 143 143 344,225,000 460,000,000 460,000,000 460,000,000 2,412,675,000
2.06.09 dan konsultasi
Konsultasi
SKPD
Laporan hasil koordinasi
dan konsultasi ke luar Laporan
90
daerah
jumlah laporan Rapat
Koordinasi dan
92 Laporan 94 Laporan 96 Laporan 98 Laporan 98 Laporan
Konsultasi SKPD yang
terlaksana sesuai rencana
Penyediaan Jumlah pelaksanaan
1.02.01. Bahan kegiatan penunjang
72 100 100 % 269,121,000 269,121,000
2.06.04 Logistik administrasi perkantoran 131,921,000 310,000,000 310,000,000 310,000,000 1,600,163,000
Kantor
Persentase tersedianya
alat tulis kantor 100 100 %

Persentase tersedianya
makanan dan minuman
100 100 % %
harian pegawi rapat dan 100
tamu

122 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase tersedianya
bahan logistik kantor 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
sesuai rencana belanja
Pengadaan ATK dan
Materai paket
1
Penyediaan Jumlah cetak
1.02.01. Barang Cetak Dinas Banj
73 100 100 % Paket 26,016,000 26,016,000
2.06.05 dan 21,680,000 1 60,000,000 60,000,000 60,000,000 253,712,000 Kesehata arma
Penggandaan n sin
Jumlah penggandaan
100 100 % Lembar
50,000
Jumlah cetak yang
dilaksanakan
50 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket

Jumlah Penggandaan
yang dilaksanakan 60000 Lembar 65000 Lembar 70000 Lembar 75000 Lembar 75000 Lembar

Penyediaan
Komponen
Instalasi
Persentase tersedianya
1.02.01. Listrik/Pener % 18,000,000 18,000,000
74 listrik/penerangan kantor 100 100 15,000,000 25,000,000 25,000,000 25,000,000 126,000,000
2.06.01 angan
Bangunan
Kantor
Persentase pemenuhan
komponen instalasi
%
listrik/penerangan 100
bangunan kantor
Persentase Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Bangunan Kantor yang
tersedia sesuai Rencana
belanja
Kegiatan
Persentase pemenuhan
1.02.01. Peningkatan 100 100 %
kegiatan BLUD 12,531,280,391 62,807,276,000 58,953,631,000 65,458,463,000 70,147,238,000 76,129,894,000 346,027,782,391
2.10 Pelayanan BLUD
Terlaksananya kegiatan
Peningkatan Pelayanan 100 %
100
BLUD

Terpenuhinya layanan
%
BLUD 100
Persentase terpenuhinya
kegiatan peningkatan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pelayanan BLUD yang
terlaksananya
Pelayanan
Meningkatnya
dan Banj
1.02.01. ketersediaan fasilitas dan Rumah
75 Penunjang 26 % 33 % 40 % 40,000,000,00 47 % 42,000,000, 53 % 53 % arma
2.10.01 mutu Rumah Sakit 4,851,313,491 50,000,000,000 35,000,000,000 45,000,000,000 216,851,313,491 Sakit
Pelayanan 0 000 sin
Sultan Suriansyah
BLUD (RS)
Terlaksananya pelayanan
dan penunjang pelayanan 12 bulan
BLUD
Jumlah jenis pelayanan
spesialistik kesehatan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
rujukan pada RSUD RS
Pelayanan
dan
Penunjang
Puskesm
Pelayanan Terlaksananya pelayanan Banj
1.02.01. as dan
76 BLUD dan penunjang pelayanan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan arma
2.10.01 7,679,966,900 12,807,276,000 23,953,631,000 25,458,463,000 28,147,238,000 31,129,894,000 129,176,468,900 Laborato
(Puskesmas BLUD sin
rium
dan
Laboratorium
)
Kegiatan
Administrasi Terlaksananya layanan
1.02.01. 100 100 %
Keuangan administrasi keuangan 94,214,707,223 123,306,356,342 67,905,120,571 62,189,150,804 58,544,041,694 54,050,087,379 460,209,464,013
2.02
Perangkat Daerah

123 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Terpenuhinya
administrasi keuangan %
100
SKPD
Cakupan Dokumen
penatausahaan Keuangan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
yang lengkap dan sesuai
ketentuan
Penyediaan
Persentase gaji dan
Gaji dan
1.02.01. tunjangan yang % 123,306,356,342
77 Tunjangan 100 100 94,214,707,223 67,905,120,571 62,189,150,804 58,544,041,694 54,050,087,379 460,209,464,013
2.02.01 dibayarkan
ASN
Persentase
terbayarkannya jaminan
100 100 %
pemeliharaan kesehatan
pns
Jumlah ASN yang
dibayarkan gaji dan Orang 1091 Orang 1111 Orang 1131 Orang 1151 Orang 1151 Orang
1,071
tunjangan
Persentase Gaji dan
Tunjangan yang % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
dibayarkan tepat waktu
Persentase Pembayaran
Jaminan Pemeliharaan
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Kesehatan PNS uang
yang ditanggung SKPD
Kegiatan
Terlaksananya
1.02.01. Administrasi
pengadaan mesin/kartu 100 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
2.05 Kepegawaian 21,530,000 21,530,000 21,530,000 110,000,000 110,000,000 110,000,000 394,590,000
absensi
Perangkat Daerah
Peningkatan Jumlah pengadaan
Sarana dan pakaian khusus hari-hari
1.02.01.
Prasarana tertentu Persentase % 21,530,000 21,530,000
2.05.01 78 100 100 21,530,000 25,000,000 25,000,000 25,000,000 139,590,000
Disiplin pengadaan mesin/kartu
Pegawai absensi
Jumlah Pengadaan
Pakaian Khusus Hari- 140 unit 145 unit 150 unit 155 unit 155 unit
Hari tertentu

Pengadaan Mesin Absen unit


5

Pengadaan pakaian hari-


stel
hari tertentu 100
Kegiatan
Penyediaan Jasa
1.02.01. Terlaksananya layanan
Penunjang Urusan %
2.08 administrasi umum 100 100 483,950,000 502,500,000 502,500,000 670,000,000 670,000,000 670,000,000 3,498,950,000
Pemerintahan
Daerah
Tersedianya jasa
penunjang pemerintah %
100
daerah
Persentase jasa
penunjang pemerintah
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
daerah yang
dilaksanakan
Penyediaan
Jasa Persentase tersedianya
1.02.01. Komunikasi, fasilitas komunikasi,
% % 192,000,000 % 192,000,000 % % % %
2.08.02 79 Sumber Daya sumber daya air dan 100 100 146,750,000 260,000,000 260,000,000 260,000,000 1,310,750,000
Air dan listrik
Listrik
Pembayaran jasa air
Bulan
bersih 12

Pembayaran jasa listrik Bulan


12

Pembayaran jasa
Bulan
internet 12

jumlah Bulan
Pembayaran Jasa Air 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan
Bersih

124 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
jumlah Bulan
12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan
Pembayaran Jasa Listrik

jumlah Bulan
12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan
Pembayaran Jasa Internet
Persentase jasa
komunikasi, sumber
daya air dan listrik yang 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
tersedia sesuai rencana
belanja
Penyediaan Terpunuhinya peralatan
Jasa dan perlengkapan kantor
80 Peralatan dan 100 100 % 50,000,000
50,000,000
Perlengkapan
Kantor
Persentase jasa
kebersihan kantor
Penyediaan
Persentase
Jasa
1.02.01. terfasilitasinya
81 Pelayanan 100 100 % 310,500,000 310,500,000 %
2.08.04 administrasi keuangan 287,200,000 410,000,000 410,000,000 410,000,000 2,138,200,000
Umum
persentase tersedianya
Kantor
jasa pelayanan umum
kantor
Pembayaran jasa tenaga
Bulan
honorer/pegawai kontrak 13
Persentase jasa
pelayanan umum kantor
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
yang tersedia sesuai
kebutuhan
Kegiatan
Pengadaan Barang
1.02.01. Terlaksananya layanan
Milik Daerah 100 100 %
2.07 administrasi umum 274,414,000 274,414,000 274,414,000 410,000,000 410,000,000 410,000,000 2,053,242,000
Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
Tersedianya barang
penunjang urusan
100
pemerintah daerah
Persentase pengadaan
barang milik daerah
penunjang urusan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pemerintah daerah yang
dilaksanakan sesuai
RKBMD
1.02.01. Pengadaan Terpenuhinya kebutuhan
82 100 100 % 74,945,000 74,945,000
2.07.05 Mebel mebeleur 74,945,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 674,835,000

Persentase tersedianya
mebel sesuai dengan % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
RKBMD

Pengadaan meja
100 Buah

Pengadaan kursi
100 Buah

Pengadaan set meja dan


Unit
kursi tamu 2
Rapat-Rapat Persentase pelaksanaan
Koordinasi, rapat-rapat koordinasi,
monitoring dan evaluasi
Monitoring dalam daerah perjalanan
83 0
dan Evaluasi dinas dalam daerah
Dalam

Daerah
Pengadaan Jumlah sarana dan
Sarana dan prasarana aparatur yang
Prasarana di fasilitasi
1.02.01.
84 Pendukung 3 3 sarana 199,469,000 199,469,000
2.07.11 199,469,000 260,000,000 260,000,000 260,000,000 1,378,407,000
Gedung
Kantor atau
Bangunan

125 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Lainnya

Jumlah sarana yang


mendapatkan alat non 28 28 sarana
medis
Jumlah peralatan dan
perlengkapan kantor 60 60 %
yang dibeli
Pengadaan sarana
prasarana pendukung 2 Paket
gedung kantor
Persentase Pengadaan
Sarana dan Prasarana
Pendukung Gedung
Kantor atau Bangunan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Lainnya sesuai
ketentuan dan tepat
waktu
Kegiatan Persentase dokumen
Perencanaan, laporan keuangan yang
1.02.01. penganggaran, dan dihasilkan sesuai standar % % % % % %
100 100 7,300,000 15,000,000 15,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 217,300,000
2.01 evaluasi kinerja
perangkat daerah
Persentase laporan
perencanaan yang 100 100 %
dihasilkan sesuai standar
Persentase dokumen
laporan kinerja yang 100 100 %
dihasilkan sesuai standar
Terwujudnya
perencanaan,
penatausahaan keuangan
dan pencapaian kinerja 100 100 %
yang mendukung
kelancaran tugas dan
fungsi OPD
Cakupan ketersediaan
dokumen perencanaan,
penganggaran, dan
%
evaluasi kinerja 100
perangkat daerah yang
sesuai ketentuan
Cakupan ketersediaan
dokumen perencanaan,
penganggaran, dan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
evaluasi kinerja
perangkat daerah yang
sesuai ketentuan
Penyusunan
Dokumen
Jumlah laporan
1.02.01. Perencanaan bh bh bh bh bh bh bh
85 keuangan dan aset dinas 6 6 7,300,000 15,000,000 15,000,000 40,584,960 40,584,960 40,584,960 159,054,880
2.01.01 Perangkat
Daerah
Jumlah laporan
perencanaan yang 12 12 bh
dihasilkan

Jumlah laporan kinerja


15 15 bh
yang dihasilkan

Jumlah dokumen profil


dinas Kesehatan Kota 3 3 bh
Banjarmasin

Jumlah dokumen laporan


16 16 bh
& evaluasi kinerja

Jumlah dokumen rencana


14 14 bh
kerja dan anggaran
Tersedia dokumen
renstra, renja, renja
perubahan, PK, PK 8 bh
perubahan, IKU, RKT
dan RKT Perubahan

126 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
yang tersusun

Jumlah dokumen
Perencanaan (Dokumen
Renstra, Renja, Renja
Perubahan, PK, PK
8 dok 8 dok 8 dok 8 dok 8 dok
Perubahan, RKT dan
RKT Perubahan) yang
tersusun sesuai dengan
ketentuan
Kegiatan Terlaksananya layanan
Pemeliharaan administrasi umum
Barang Milik
1.02.01. %
Daerah Penunjang 100 100 774,813,550 657,483,000 657,483,000 1,180,000,000 1,180,000,000 1,180,000,000 5,629,779,550
2.09
Urusan Pemerintah
Daerah
Terpeliharanya barang
milik daerah SKPD %
100
Cakupan rang Milik
Daerah yang dipelihara 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
sesuai Rencana
Persentase
Pemeliharaan terpeliharanya sarana dan
/Rehabilitasi prasarana
Sarana dan dinas/Puskesmas dan
1.02.01.
Prasarana jaringannya % 249,942,000 249,942,000
2.09.10 86 100 100 249,942,000 360,000,000 360,000,000 360,000,000 1,829,826,000
Gedung
Kantor atau
Bangunan
Lainnya
Jumlah sarana dan
prasarana kantor yang 100 100 %
terpelihara
Jumlah sarana dan
prasarana gedung kantor/
Paket Paket Paket Paket Paket
bangunan yang 10 Paket
terpelihara/ rehabilitasi
Persentase Sarana dan
Prasarana Gedung
Kantor atau Bangunan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Lainnya yang
dipelihara/direhab sesuai
Rencana
Penyediaan
Jasa
Pemeliharaan
, Biaya
Pemeliharaan Jumlah sarana dan
1.02.01.
dan Pajak prasarana kantor yang % 107,665,000 107,665,000
2.09.01 87 100 100 294,995,550 160,000,000 160,000,000 160,000,000 990,325,550
Kendaraan dipelihara
Perorangan
Dinas atau
Kendaraan
Dinas Jabatan
Persentase terpeliharanya
sarana dan prasarana
100 100 %
dinas/puskesmas dan
jaringannya
Jumlah kendaraan dinas
perorangan/jabatan yang
Unit
terfasilitasi pajak dan 45
pemeliharaannya
Jumlah Kendaraan
Perorangan Dinas atau
Kendaraan Dinas Jabatan
4 Unit 4 Unit 4 Unit 4 Unit 4 Unit
yang terfasilitasi pajak
dan pemeliharaannya
sesuai Rencana
Penyediaan Jumlah Kendaraan Dinas
Jasa Operasional atau
Pemeliharaan Lapangan yang
88 37 unit 37 unit 37 unit 37 unit 37 unit
, Biaya terfasilitasi perizinan, 250,000,000 250,000,000 250,000,000 750,000,000
Pemeliharaan pajak dan
dan Pajak pemeliharaannya sesuai

127 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
dan Perizinan Rencana
Kendaraan
Dinas
Operasional
Atau
Lapangan
Pemeliharaan
/Rehabilitasi
Jumlah sarana dan
1.02.01. Gedung
89 prasarana kantor yang 100 100 % 199,876,000 199,876,000
2.09.09 Kantor dan 199,876,000 260,000,000 260,000,000 260,000,000 1,379,628,000
dipelihara
Bangunan
Lainnya
Persentase terpeliharanya
sarana dan prasarana
100 100 %
dinas/puskesmas dan
jaringannya
Jumlah gedung
kantor/bangunan yang Paket Paket Paket Paket Paket Paket
3
terpelihara/ rehabilitasi
Persentase Gedung
Kantor dan Bangunan
Lainnya yang 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
dipelihara/direhab sesuai
Rencana
Jumlah sarana dan
1.02.01. Pemeliharaan
90 prasarana kantor yang 100 100 % sarana sarana sarana sarana sarana sarana
2.09.06 Mebel 30,000,000
dipelihara
Persentase terpeliharanya
sarana dan prasarana
100 100 %
dinas/puskesmas dan
jaringannya
Pemeliharaan
1.02.01. Jumlah peralatan dan Dinas Banjarmas
91 peralatan dan 50 unit 100,000,000 unit 100,000,000 unit unit unit unit
2.09.06 mesin yang terpelihara 150,000,000 150,000,000 150,000,000 650,000,000 Kesehatan in
mesin lainnya
Persentase pemeliharaan
peralatan dan mesin
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
lainnya yang dipelihara
sesuai Rencana
Kegiatan
Administrasi Tersedianya dokumen
1.02.01.
Barang Milik administrasi barang milik 100 15,000,000
2.03 - 15,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 210,000,000
Daerah pada daerah
Perangkat Daerah
Persentase Dokumen
Administrasi Barang
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Milik Daerah yang
tersusun sesuai ketentuan
Jumlah dokumen
Penyusunan
Perencanaan Kebutuhan
perencanaan
1.02.01. Barang Dinas Banjarmas
92 kebutuhan 1 Dok 15,000,000 1 Dok 15,000,000 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok
2.03.01 Milik Daerah SKPD 20,000,000 20,000,000 20,000,000 90,000,000 Kesehatan in
barang milik
yang tersusun sesuai
daerah SKPD
ketentuan

TOTAL 252,841,474,308 284,732,929,948 326,576,615,974 341,465,896,177 258,188,800,124 266,226,713,466 1,730,032,429,997

128 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Indikator kinerja adalah sesuatu yang dijadikan alat ukur kinerja


atau hasil yang dicapai atau merupakan ukuran kinerja yang
digunakan untuk mengetahui perkembangan upaya dalam mencapai
hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran.
Tujuan didalam RPJMD 2021-2026 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan daya saing perekonomian daerah berbasis
pemanfaatan potensi sumber daya lokal lintas sektor
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan
lapangan kerja yang berkeadilan dan berkelanjutan.
3. Terwujudnya sumber daya manusia yang cerdas, sehat, dan
berdaya saing
4. Terwujudnya Kota Banjarmasin yang tertib, tenteram, aman.
5. Terwujudnya pemerataan pembangunan infrastruktur pelayaan
dasar yang mantap, tangguh, berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
6. Meningkatan daya dukung dan daya tarik pariwisata terpadu
berbasis sungai.
7. Terwujudnya pemerintahan yang amanah dan birokrasi yang
bersih dan melayani.

129 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Tabel 7.1
Penetapan Indikator Kinerja Utama (Indikator Tujuan) Kota
Banjarmasin
Tahun 2022-2026

No Indikator Kondisi Awal 2022 2023 2024 2025 2026


(2020)
1 Pertumbuhan (1.91) 4,58 6,62 6,71 6,78 6,81
ekonomi (%)
Pendapatan per 45.720.878,63 52.002.282,68 54.845.141,34 57.687.990,75 60.530.828,84 63.373.653,56
2
kapita (Rp)

3 Inflasi 1,67 3,00 3,77 4,03 4,21 4,35


4 Indeks Dini 0,34 0,32 0,31 0,31 0,30 0,30
(Ketimpangan
Pendapatan)

5 Indeks Pembangunan 77,10 77,67 77,70 77,77 77,93 78,10


Manusia (nilai)
Indeks Keamanan dan
Ketertiban Umum 0,571 0,574 0,575 0,576 0,577 0,580
6 (nilai)

7 Indeks Kota Layak n.a 65,75 66,00 67,00 68,00 70,00


Huni

Pertumbuhan sektor (5,32) 0,75 7,93 7,48 7,03 6,57


8 pariwisata dalam
PDRB (%)
9 Indeks Reformasi 68,20(B) 71,50(BB) 72,50(BB) 74,00(BB) 75,00(BB) 77,00(BB)
Birokrasi (nilai)

Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dalam mewujudkan visi


dan misi Kota Banjarmasin yang dotetapakan terkait perannya pada
Misi ke 2 (Dua) yaitu Meningkatkan derajat kesehatan dan
pendidikan masyarakat untuk peningkatan kualitas sumber daya
manusia

Berikut indikator kinerja Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dalam


mendukung tujuan RPJMD 2021-2026 adalah sebagai berikut:

130 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Tabel 7.2 (T-C 28)
Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin yang mengacu
pada tujuan dan sasaran RPJMD

No Indikator Kondisi Target Capaian Setiap Tahun


kinerja pada
awal periode
2021 2022 2023 2024 2025 2026
RPJMD

1 Angka 71,13 71,14-71,15 71,17-71,18 71,25-71,35 71,4-71,55 71,55-71-65 71,7-71,75


Harapan
Hidup
(tahun)
AKI 103/100.000 110/100.00 99/100.000 98/100.000 97/100.000 96/100.000 95/100.000
0
AKB 3,2/1.000 3/1.000 3/1.000 2,5/1.000 2,5/1.000 2/1.000 2/1.000
2 Stunting n.a 4,25 4,20 4,15 4,10 4,05 4

131 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB VIII
PENUTUP

Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan


oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil
kerja serta kontribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya.
Penyusunan Renstra SKPD yang pada hakekatnya merupakan rencana
capaian kinerja dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ini disusun dengan
memperhatikan program dan kegiatan yang mengacu pada Rencana
Pembangunan Daerah (RPJMD) Kota Banjarmasin
Sesuai dengan RPJMD Kota Banjarmasin Penyelenggaraan
pembangunan kesehatan ditujukan untuk menciptakan dan mendukung
Visi RPJMD Kota Banjarmasin “Banjarmasin Baiman dan Lebih
Bermartabat” Visi di atas dilandasi pemikiran bahwa Kota Banjarmasin
harus menjadi kota yang maju dan layak huni sejajar dengan kota-kota lain
di Indonesia Keinginan tersebut diwujudkan dengan dasar pengembangan
budaya lokal berbasis sungai yang secara tradisional telah menjadi urat nadi
kehidupan masyarakat. Sungai harus dipandang sebagai pangkal tolak
bagaimana Kota Banjarmasin akan dikembangkan di masa mendatang.
Sebagai kota yang dikenal dengan Kota Seribu Sungai, maka sungai harus
menjadi basis utama dalam menciptakan Banjarmasin sebagai kota yang
bertakwa, aman, indah, maju, amanah dan nyaman. Sebagai perwujudan
masyarakat yang beriman, harus mempunyai keyakinan bahwa semua
agama bisa tumbuh dan hidup rukun di Kota Banjarmasin.
Disamping itu keberhasilan pembangunan kesehatan di Kota
Banjarmasin, sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, peran
serta masyarakat dan dunia usaha sebagai pelaku pembangunan kesehatan
secara keseluruhan. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya
manusia di daerah merupakan prioritas yang harus segera dikembangkan
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan. Di sisi lain keberhasilan
pembangunan kesehatan yang diharapkan menghasilkan tingkat pencapaian
yang setinggi-tingginya, akan terpulang kepada komitmen dan kemauan
semua pelaku upaya kesehatan diberbagai tingkat, yang didukung peran
serta masyarakat termasuk swasta dan Lembaga Sosial Masyarakat yang
ada di Kota Banjarmasin serta

132 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
komitmen politis yang tinggi dari Pemerintah Daerah. Oleh karena itu
sebagai pelaku pembangunan kesehatan, seluruh tenaga kesehatan yang
ada di Kota Banjarmasin diharapkan dapat memahami secara sungguh-
sungguh Renstra ini, sehingga penyelenggaraan pembangunan kesehatan
yang dilaksanakan dapat mempercepat terwujudnya visi tersebut. Kami
haturkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang
terkait dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin 2016-2021.
Demikian Renstra Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tahun 2021-2026
ini disusun semoga dapat dijadikan acuan bagi seluruh pemangku
kepentingan terkait, sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan
pembangunan daerah Kota Banjarmasin.

Banjarmasin, Desember 2021


Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin,

Dr. Machli Riyadi, S.H., M.H.


NIP.19701124 199101 1 004

133 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai