Anda di halaman 1dari 186

RENCANA

STRATEGIS
TAHUN 2021 - 2026
DINAS KESEHATAN KOTA
BANJARMASIN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan

hidayah-Nya maka Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota

Banjarmasin Tahun 2021-2026 dapat diselesaikan. Substansi Rencana

Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Tahun 2021-2026 adalah penjabaran

dari RPJMD Kota Banjarmasin. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra)

Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 didasarkan kepada

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tata Cara

Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata

Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah, Serta Tata Cara Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan

Tahun 2021-2026 adalah untuk memberikan arah bagi perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan kesehatan masyarakat Kota Banjarmasin

seutuhnya dengan menyelaraskan permasalahan kesehatan di tingkat

regional, nasional maupun lokal area, berdasarkan isu strategis, program

strategis, kerangka pendanaan, dan indikator kinerja.

i|P age
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Tahun 2021-

2026 berisikan rencana program dan kegiatan yang menyentuh kebutuhan

masyarakat Kota Banjarmasin serta memenuhi harapan warga Kota

Banjarmasin dalam “Banjarmasin BAIMAN dan lebih BERMARTABAT.”

Harapan kami adalah pembangunan kesehatan menjadi

tanggungjawab bersama seluruh komponen masyarakat Kota Banjarmasin

dan mengajak semua pemangku kepentingan secara bersama-sama berbuat

untuk membenahi dan menyejahterakan warga Kota Banjarmasin secara lahir

dan batin. Dengan bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja tuntas, dan bekerja

ikhlas Insya Allah kita dapat wujudkan cita-cita dan realisasikan visi – misi.

Banjarmasin, Desember 2021


KEPALA DINAS KESEHATAN

Dr. Machli Riyadi, S.H.,M.H


Pembina
NIP. 19701124 199101 1 004

ii | P a g e
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………......................... i

Daftar Isi ………………………………………………......................... iii

Daftar Tabel ………………………………………………......................... v

Daftar Grafik ………………………………………………......................... vii

Daftar Gambar ………………………………………………......................... viii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………….. 1

1.2 Landasan Hukum ………………………………………………….. 5

1.3 Maksud dan Tujuan ………………………………………………….. 12

1.4 Sistematika Penulisan ………………………………………………….. 13

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA


BANJARMASIN ………………………………………………………………… 15
2.1 Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Perangkat
Daerah …………………………………………………………….. 15
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan ………………………………………….. 19

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin…. 28

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS


KESEHATAN KOTA BANJARMASIN……………………………. 38
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin……………………….. 38
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Derah Terpilih .……………………………………………………… 39
3.3 Telaahan Rencana Strategis Kementrian/Lembaga dan Renstra
Perangkat daerah …………………………………………………………….. 49
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis ……………………………………. 60

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ……………………………………. 60

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ………………………………………………. 68

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN …………………………… 70

iii | P a g e
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN ………………………………………………………… 73
6.1 Program …………………………………………………………………………. 73

6.2 Kegiatan ………………………………………………………………………… 73

6.2.1 Program Kegiatan yang Mendukung Rencana Strategis


Dinas Kesehatan ………………………………………………………. 74
6.2.2 Program Kegiatan yang Menunjang Rencana Strategis
Dinas Kesehatan ……………………………………………………… 76

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ……… 132

BAB VIII PENUTUP ………………………………………………………….. 134

iv | P a g e
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktural Eselon II dan III ……………………………….. 20

Tabel 2.2 Struktural Eselon IV ………………………………………... 20

Tabel 2.3 Daftar Jumlah Pegawai Menurut Golongan …………… 27

Tabel 2.4 Daftar Sarana Kesehatan ………………………………….. 28

Tabel 2.5 Daftar Asset/Modal Dinas Kesehatan Kota

Banjarmasin …………………………………………………. 29

Tabel 2 . 6 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kota

(TC-2.3) Banjarmasin …………………………………………………. 31

Tabel 2.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas

(TC-2.4) Kesehatan Kota Banjarmasin…………………………..... 39

Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Dinas Kesehatan …………. 40

Tabel 3.2 Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan, dan Strategi

Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 …………… 54

Tabel 3.3 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin ……………………. 77

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan


(TC-2.5) Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin ……………………. 79

Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategis dan Kebijakan…………….. 81


(TC-2.6)

Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, Sub Kegiatan dan


(TC-2.7) Pendanaan ……………………………………………………. 92
Tabel 7.1 Penetapan Indikator Kinerja Utama (Indikator
Tujuan) Kota Banjarmasin Tahun 2022-2026 ………. 132

v|P ag e
DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1 Penyebab Kematian Ibu di Kota Banjarmasin Tahun


2020 ……………………………………………………………. 70

Grafik 3.2 Angka Kematian Ibu Tahun 2016 -2020 …………… 73

Grafik 3.3 Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun 2016-2020 ……… 74

Grafik 3.4 Pravelensi Stunting di Kota Banjarmasin Tahun


2018 2020 …………………………………………………. 75

vi | P a g e
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Proses Penyusunan Rencana Strategis Dinas


Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-
2026 ……………………………………………………… 4
Gambar 1.2 Alur Keterhubungan Dokumen RPJMD Kota
Banjarmasin Tahun 2021-2026 dan Rencana
Strategis Perangkat Daerah Tahun
2021-2026 ……………………………………………… 4
Gambar 1.3 Alur Keterhubungan Dokumen Rencana
Strategis dan Rencana Kerja Dinas Kesehatan
Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 …………… 5
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin …………………………………………… 19
Gambar 3.1 Keterkaitan Pokok-pokok Visi Misi Kota
Banjarmasin …………………………………………… 53

vii| P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan di kota Banjarmasin pada hakikatnya


adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Keberhasilan
pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam periode
sebelumnya, oleh karena itu perlu disusun rencana pembangunan
kesehatan yang berkesinambungan.
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, menetapkan Sistem
Kesehatan Nasional sebagai paradigma pemikiran dasar pengelolaan
administrasi pembangunan kesehatan, yang harus diperkuat oleh
kepemimpinan pada setiap level pemerintahan yang mampu
menciptakan berbagai terobosan dan inovasi. Prinsip dasar
pembangunan kesehatan terdiri dari perikemanusiaan yang adil dan
beradab berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa, Pemberdayaan dan
kemandirian bagi setiap orang dan masyarakat, adil dan merata bagi
setiap orang yang mempunyai hak yang sama, serta pengutamaan
upaya dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit dan pengutamaan manfaat yang merupakan
bagian dari butir Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pembenahan di bidang pemerintahan dan pembangunan
dimotori dengan kebijakan desentralisasi yang dilandasi pergeseran
konsentrasi kegiatan dari pusat ke daerah (provinsi, kabupaten/kota);
konsekuensi dari kebijakan desentralisasi tersebut adalah
meningkatnya tuntutan dari masyarakat untuk perbaikan kebijakan,
pelayan dan kinerja dari aparatur pemerintah daerah untuk
memberikan pelayanan lebih baik dan prima kepada masyarakat.
Tuntutan peningkatan pelayanan publik oleh pemerintah daerah
sesuai dengan semangat perubahan untuk mewujudkan tata
pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance).
Dinas Kesehatan merupakan salah satu perangkat daerah di
Kota Banjarmasin yang bertugas dalam urusan kesehatan di bidang
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

1|P a ge
Renstra Dinas Kesehatan
pemerintahan daerah kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, Dinas
Kesehatan harus berperan aktif dalam mengambil inisiatif dalam
urusan kesehatan di lingkungan Kota Banjarmasin seusai dengan
prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance).
Pemerintah Kota Banjarmasin telah menetapkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2021-2026 yang tujuan
akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan
dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, dan program Walikota
dan Wakil Walikota yang dituangkan ke dalam strategi, arah
kebijakan, dan program pembangunan daerah. Menindaklanjuti
ditetapkannya RPJMD Kota Banjarmasin 2021-2026, selanjutnya
setiap perangkat daerah di Kota Banjarmasin diwajibkan membuat
perencanaan strategis untuk mendukung pencapaian visi dan misi
kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
Rencana strategis perangkat daerah merupakan produk
perencanaan pembangunan daerah yang menjadi acuan bagi dinas,
badan atau unit kerja pemerintah dan pelaksanaan tugas pelayanan
publik dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Perencanaan strategis adalah pendekatan dan cara untuk mencapai
tujuan; mengarahkan pengambilan keputusan serta tindakan di
berbagai peringkat organisasi, sifatnya garis besar, medium to long
range, menghubungkan sumber daya dan dana dengan tujuan yang
ingin dicapai. Perencanaan strategis perlu melibatkan para pemangku
kepentingan untuk memastikan terdapatnya perspektif yang
menyeluruh atas isu yang dihadapi, pemikiran dan analisis yang
mendalam dan comprehensive dalam perumusan strategi, mereview
mana strategi yang berhasil dan tidak, dan di antara strategi yang
tersedia tidak saling bertentangan namun saling melengkapi.
Perencanaan strategis menetapkan arah dan tujuan kemana
pelayanan perangkat daerah akan dikembangkan, apa yang hendak
dicapai pada masa lima tahun mendatang, bagaimana mencapainya,
dan langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan
tercapai.
Seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

2|P a ge
Renstra Dinas Kesehatan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah, penyusunan rencana strategis
Dinas Kesehatan dilakukan secara bersamaan dengan penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarmasin
2021-2026. Mendasarkan Permendagri tersebut, penyusunan
dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan dilaksanakan melalui
beberapa tahapan yaitu, persiapan, penyusunan rancangan awal,
penyusunan rancangan, pelaksanaan forum perangkat daerah/lintas
perangkat daerah, perumusan rancangan akhir, dan penetapan.
Pelaksanaan kegiatan penyusunan Rencana Strategis Dinas
Kesehatan dikendalikan dan dievaluasi untuk memenuhi kesesuaian
penyusunan dokumen oleh Kepala Dinas Kesehatan selaku kepala
perangkat daerah, dimana penetapan rancangan akhir penyusunan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan didasarkan pada rekomendasi
dan verifikasi yang dilakukan oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan Daerah Kota Banjarmasin. Model Penyusunan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-
2026 ditampilkan pada Gambar.

Gambar 1.1
Proses Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin Tahun 2021-2026

Sumber: Kemendagri, 2010


Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
Tahun 2021-2026 disusun untuk mendukung pencapaian RPJMD
Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 yang diimplementasikan melalui
pelaksanaan program pembangunan daerah yang berisi program-

3|P a ge
Renstra Dinas Kesehatan
program prioritas terpilih untuk mewujudkan visi dan misi walikota
dan wakil walikota terpilih. Dokumen Kota Banjarmasin Tahun 2021-
2026 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026. Rencana Strategis
perangkat daerah merupakan penjabaran teknis RPJMD yang
berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional yang
disusun oleh setiap perangkat daerah di bawah koordinasi Badan
Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota
Banjarmasin.
Gambar 1.2
Alur Keterhubungan Dokumen RPJMD Kota Banjarmasin Tahun
2021-2026 dan Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2021-
2026

Sumber: Kemendagri, 2017


Rencana Strategis perangkat daerah kemudian dijabarkan
menjadi program tahunan dalam Rencana Kerja (Renja) perangkat
daearah dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) perangkat daerah yang
memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan dilengkapi
dengan kebutuhan pendanaan dan sumber dana. Sebagai bagian
dokumen perencanaan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintah
daerah, maka dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin Tahun 2021-2026 menjadi pedoman dalam menyusun
Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dalam
kurun waktu tersebut. Renja yang berpedoman pada Rencana
Strategis bertujuan untuk menjamin kesesuaian antara program,
kegiatan, lokasi kegiatan, kelompok sasaran, serta prakiraan maju
yang disusun dalam rancangan awal Renja dengan Rencana Strategis.

4|P a ge
Renstra Dinas Kesehatan
Gambar 1.3
Alur Keterhubungan Dokumen Rencana Strategis dan Rencana Kerja
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026

Sumber: Kemendagri, 2017

1.2 Landasan Hukum

1. Pasal 18 ayat 6 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun


1945 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
1959);
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan
Undang-UndangDarurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II diKalimantan sebagai Undang-
undang (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1959 Nomor
2, Tambahan Lemabaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4301);
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran

5|P a ge
Renstra Dinas Kesehatan
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
10. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentan Sistem Jaminan
Kesehatan Nasional;
11. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
12. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
13. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5059);
14. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
15. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
16. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
17. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan

6|P a ge
Renstra Dinas Kesehatan
Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
18. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 292,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
19. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
20. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);
21. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5679);
22. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabiilitas Sistem
Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dan/atau Dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas
Sistem Keuangan Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 87, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6485);

7|P a ge
Renstra Dinas Kesehatan
23. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
25. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan (SIK);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
29. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4725) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 77, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6042);
30. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5887);
31. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2016 tentang Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 228, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5941);

8|P a ge
Renstra Dinas Kesehatan
32. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
33. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
206, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6123);
34. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6178);
35. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
36. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6322);
37. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6323);
38. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6633);
39. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor
32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6634);
40. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;
41. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);
42. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

9|P a ge
Renstra Dinas Kesehatan
Pembentukan Peraturan Perundang–Undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
43. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 182);
44. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 112);
45. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
46. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2021 tentang Kebijakan
Kabupaten/Kota Layak Anak;
47. Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan
Gender dalam Pembangunan Nasional;
48. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata CaraPerencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata CaraEvaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka MenengahDaerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka PanjangDaerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1312) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
86 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
49. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang
Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
459);
50. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);

10 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
51. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1114);
52. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1447); Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
53. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2019 tentang Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 288);
54. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);
55. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 17 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 Nomor 17, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 16);
56. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 9 Tahun
2015 tentang Rencana Tata Ruang Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2015-2023 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2015 Nomor 9,Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Nomor 93);
57. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 5 Tahun 2013 tentang
RencanaTata Ruang Kota Banjarmasin Tahun 2013-2032
(Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2013 Nomor 5);
58. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Daerah;
59. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 15 Tahun 2015
tentang Pengembangan Kota Layak Anak;
60. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJMD Kota

11 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Banjarmasin Tahun 2006-2025(Lembaran Daerah Kota
Banjarmasin Tahun 2016 Nomor 4);
61. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjarmasin
(Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2016 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Nomor 40)
Sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Daerah Kota
Banjarmasin Nomor 3 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Banjarmasin (
Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2021 Nomor
3,Tambahan Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Nomor 63);
62. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 6 Tahun 2021 tentang
Rencana Tata Ruang Kota Bannjarmasin Tahun 2021-2041
(Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2021 Nomor 6,
Tambahan lembaran Daerah Kota Banjarmasin Nomor 65);
63. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 8 Tahun 2021
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026;
64. Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 78 Tahun 2016 tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin;
65. Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 100 Tahun 2021 tentang
Rencana Strategis Perangkat Daerah Kota Banjarmasin Tahun
2021-2026;
66. Keputusan Walikota Banjarmasin Nomor 575 Tahun 2021 tentang
Tim Penyusunan Dokumen Rencana Strategis Perangkat Daerah
Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 Walikota Banjarmasin.

1.3 Maksud dan Tujuan


a. Maksud

Penyusunan dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan


Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 secara umum dimaksudkan
untuk menyediakan dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan tentang
penyusunan, koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi, dan
penyelenggaraan kegiatan di bidang (nama urusan) di Kota
Banjarmasin, yang menjadi acuan atau pedoman bagi semua pihak
yang berkepentingan dan terkait guna mewujudkan visi
12 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
pembangunan jangka menengah daerah Kota Banjarmasin Tahun
2021- 2026.
b. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan Rencana


Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026,
adalah:
1. Menjamin keterkaitan dan keselarasan antara visi, misi, tujuan
dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah Kota
Banjarmasin dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin,
sehingga akan bermanfaat bagi proses perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban, serta
penilaian kinerja bagi Dinas Kesehatan
2. Sebagai landasan operasional secara resmi bagi seluruh bagian
di lingkungan Dinas Kesehatan dalam menentukan prioritas
program dan kegiatan tahunan yang akan diusulkan untuk
dibiayai dari APBD Kota Banjarmasin, sehingga menjadi terarah
pada pencapaian hasil sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan
3. Merumuskan dan menetapkan tujuan, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan untuk jangka waktu lima
tahun ke depan sebagai tugas dan fungsi Dinas Kesehatan
4. Memantapkan perencanaan kegiatan pembangunan daerah agar
kegiatan pembangunan dapat terlaksana secara efektif, efisien
serta memudahkan pelaksanaan pengendalian dan evaluasi
program pembangunan.

1.4 Sistematika Penulisan


Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah, maka sistematika penulisan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-
2026 adalah sebagai berikut:

13 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB I PENDAHULUAN
Bagian ini menjelaskan mengenai proses disusunnya Rencana
Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026,
kemudian landasan hukum dalam penyusunan, maksud dan tujuan
penyusunan, dan sistematika penulisan yang mendeskripsikan secara
singkat isi dokumen rencana strategis.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH


Bagian ini menggambarkan mengenai tugas, fungsi dan struktur
organisasi Dinas Kesehatan. Selain itu, bagian ini juga akan
menjelaskan mengenai sumber daya Dinas Kesehatan baik dari sisi
sumberdaya manusia maupun sarana prasarana kerja yang
mendukung pelayanan, kinerja pelayanan, dan tantangan dan
peluang pengembangan pelayanan Dinas Kesehatan.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT


DAERAH
Bagian ini mendeskripsikan tentang permasalahan yang dihadapi oleh
Dinas Kesehatan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan, kemudian
telaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih, telaahan Renstra K/L, dan penentuan isu strategis
yang mengemuka dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


Bagian ini mengemukakan tujuan dan sasaran jangka menengah
Dinas Kesehatan yang berpedoman pada RPJMD Kota Banjarmasin
Tahun 2021-2026.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Bagian ini mengemukakan strategi dan arah kebijakan jangka
menengah Dinas Kesehatan yang berpedoman pada RPJMD Kota
Banjarmasin Tahun 2021-2026.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA


PENDANAAN

14 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Bagian ini mengemukakan rencana program dan kegiatan Dinas
Kesehatan beserta indikator kinerja, kelompok sasaran serta
pendanaan indikatif.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN


Bagian ini mengemukakan indikator kinerja yang akan dicapai oleh
Dinas Kesehatan terkait dengan visi dan misi pembangunan jangka
menengah daerah yang tertuang dalam RPJMD Kota Banjarmasin
Tahun 2021-2026.

BAB VIII PENUTUP

15 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KOTA BANJARMASIN

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

Sebagai salah satu organisasi dinas daerah, maka Dinas


Kesehatan Kota Banjarmasin dalam menjalankan urusan harus
mengacu pada beberapa peraturan daerah yang kemudian sebagai
landasan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin. Adapun peraturan yang menjadi landasan Dinas
Kesehatan Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentan Sistem Jaminan


Kesehatan Nasional
2. Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan (SIK)
6. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 2,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6178);
7. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang tentang
Sistem Kesehatan Nasional;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1540);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
11. Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Banjarmasin;

15 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
12. Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 78 Tahun 2016 tentang
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Banjarmasin dan Peraturan Walikota Banjarmasin Nomor 78 Tahun
2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin yang mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan
Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan yang menjadi kewenangan
Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah dengan
fungsi:

a. Perumusan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,


pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan,
kefarmasian, alat kesehatan, dan perbekalan kesehatan rumah
tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan
kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah
tangga (PKRT) dan sumber dayan kesehatan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan
kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan,dan perbekalan
kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya kesehatan;
d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup
tugasnya;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Daerah
terkait dengan bidang kesehatan;

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

Sebagai Institusi perangkat daerah keberadaan sumber daya


aparatur memegang peran penting dalam menjalankan kebijakan dan
program yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. Selain
dukungan aparatur dengan kapasitas dan kapabilitas yang handal
dibutuhkan sistem organisasi yang tersusun secara sistematis sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing agar tidak terjadi

16 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
tumpang tindih tugas dan wewenang. Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin memiliki susunan organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Dinas:
2. Sekretariat, membawahi;
a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi;
a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat;
c. Seksi Kesling, Kesehatan Kerja & Olahraga;
4. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
a. Seksi Surveilans dan Imunisasi;
b. Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular;
c. Seksi Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak
Menular & Kesehatan Jiwa.
5. Bidang Pelayanan dan sumber Daya Kesehatan, membawahi;
a. Seksi Pelayanan Kesehatan;
b. Seksi Kefarmasian, Alkes & PKRT;
c. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan;
6. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari;
a. Jabatan Fungsional Umum;
b. Jabatan Umum Teknis;
7. Unit Pelaksanan teknis terdiri dari;
a. Instalasi Farmasi/ Gudang Farmasi;
b. Laboratorium Kesehatan Daerah;
c. Puskesmas.
Adapun bagan susunan organisasi mengacu pada Peraturan
Daerah

17 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Gambar 2.1.
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

DINAS
KESEHATAN

SEKRETARIAT

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL SUB BAGIAN SUB BAGIAN
PERENCANAAN UMUM DAN
DAN KEUANGAN KEPEGAWAIA
N

BIDANG BIDANG BIDANG


KESEHATAN PENCEGAHAN DAN PELAYANAN DAN
MASYARAKAT PENGENDALIAN SUMBERDAYA
PENYAKIT KESEHATAN

SEKSI KESEHATAN SEKSI SURVEILANS DAN SEKSI PELAYANAN


KELUARGA DAN GIZI IMUNISASI KESEHATAN

SEKSI PROMOSI DAN SEKSI PENCEGAHAN & SEKSI


PEMBERDAYAAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT KEFARMASIN,
MASYARAKAT TIDAK MENULAR DAN ALKES & PKRT
KESJIWA
SEKSI KESLING, KES SEKSI

EHATAN KERJA & SEKSI PENCEGAHAN & SUMBERDAYA

OLAH RAGA PENGENDALIAN PENAKIT MANUSIA


MENULAR KESEHATAN

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin


18 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan

Adapun rincian sumber daya aparatur/ pegawai Dinas Kesehatan


Kota Banjarmasin yang terkait dengan struktur organisasi diantaranya
adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1.
Struktural Eselon II dan III

No. Tingkat Eselon Jabatan


1. II Kepala Dinas
2. III Sekretaris Dinas
3. III Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
4. III Kepala Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
5. III Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya
Kesehatan
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2020

Tabel 2.2.
Struktural Eselon IV

No. Tingkat Eselon Jabatan


1. IV Kepala Sub Bagian Perencanaan dan
Keuangan
2. IV Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. IV Kepala Seksi Ksehatan Keluarga dan Gizi
4. IV Kepala Seksi Promkes dan pemberdayaan
Masyarakat
5. IV Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga
6. IV Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi
7. IV Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Menular
8. IV Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa
9. IV Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan
10. IV Kepala Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan
dan PKRT

19 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
11. IV Kepala Seksi Sumber Daya Manusia
Kesehatan
12. IV Kepala Instalasi Farmasi
13. IV Kepala Instalasi Laboratorium
14. IV 26 Kepala Puskesmas
15. IV 26 Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Puskesmas
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2020

Dalam menjalankan tata kelola pemerintah yang efektif, Dinas


Kesehatan Kota Banjarmasin perlu membuat tata laksana Perangkat
Daerah. Tata Laksana ini berfungsi untuk mengatur pola komunikasi
dan koordinasi antar aparatur sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing.

Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

Tugas pokok Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin adalah


membantu Walikota dalam menyelenggarakan sebagian urusan
pemerintah daerah Kota Banjarmasin di bidang Kesehatan. Sedangkan
dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
mempunyai fungsi sesuai dengan yang tertuang Peraturan Walikota
Banjarmasin Nomor 118 Tahun 2016 tentang uraian tugas Dinas
Kesehatan Kota Banjarmasin, yaitu:

(1) Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Walikota


melaksanakan urusan Pemerintahan di Bidang Kesehatan yang
menjadi kewenangan Daerah dan Pembantuan yang ditugaskan
kepada Daerah.
(2) Uraian tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) adalah
sebagai berikut:
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis di bidang
kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian
penyakit, pelayanan kesehatan dan sumber daya manusia
kesehatan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Walikota;
b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional,
membina, mengatur, mengendalikan dan mengevaluasi
kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian

20 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
penyakit dan sumber daya manusia kesehatan sesuai
dengan kebijakan teknis yang telah ditetapkan;
c. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum dibidang kesehatan;
d. Mengumpulkan bahan, melaksanakan kegiatan koordinasi
dengan unit kerja/instansi terkait sesuai bidang tugasnya;
e. Mengkoordinasikan kegiatan pelaksanaan pembinaan dan
bimbingan penyelenggaraan peningkatan kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit,
pelayanan kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan;
f. Melaksanakan pembinaan teknis, mengkoordinasikan dan
mengendalikan penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan;
g. Membina, emngendalikan kegiatan intern dinas;
h. Membina, mengendalikan dan mengawasi Unit Pelaksana
Teknis;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota
sesuai dengan bidang tugas.
(3) Unsur- unsur Organisasi Dinas terdiri dari:
a. Sekretariat;
b. Bidang Kesehatan Masyarakat;
c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
d. Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan.

Sekretariat

Mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan, membina,


mengatur dan mengendalian penyusunan program, pengelolaan
urusan keuangan, dan pengelolaan ketatausahaan, rumah
tangga, perlengkapan serta administrasi kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud Sekretariat mempunyai


fungsi :

 Penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan


dan pengendalian pengelolaan urusan surat menyurat dan
kearsipan;
 Penyusunan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan
dan pengendalian urusan, rumah tangga dan
perlengkapan;

21 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
 Penyusunan program, pembinaan, pengaturan,
pengendalian dan evaluasi pengelolaan administrasi
kepegawaian;
 Penyusnan program, koordinasi, pembinaan, pengaturan,
dan pengendalian penyusunan program dan rencana
kegiatn dinas;
 Penyusunan program, koordinasi, pembinaan,
pengaturan, dan pengendalian penyusunan rencana
anggaran, pengelolaan, penata-usahaan dan penyusunan
laporan pertanggungjawaban keuangan.

Bagian Sekretariat memiliki 2 sub bagian masing-masing, yaitu:

 Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;


 Melaksanakan penatausahaan keuangan meliputi
pengelolaan anggaran, penyusunan neraca,
pelaksanaan akutansi/ pembukuan,
pertanggungjawaban dan verifikasi serta
penyusunan perhitungan anggaran;
 Melaksnakan pengurusan biaya perjalanan dinas,
perpindahan pegawai dan ganti rugi, gaji pegawai
dan pembayaran hak-hak keuangan lainnya;
 Menghimpun, mengolah, mengkaji dan meneiti data
dalam rangka penyusunan rencana program dan
anggaran kesehatan;
 Melaksanakan koordinasi perencanaan program,
kegiatan dan anggaran bidang kesehatan;

 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.


 Menyiapkan data dan informasi guna penyusunan
kebijakan teknis dan operasional;
 Melaksanakan administrasi kepegawaian,
melaksanakan pembinaan, peningkatan disiplin dan
pengembangan karier serta upaya peningkatan
kesejahteraan pegawai;

22 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok


melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan oprasional di
bidang kesehatan masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas dimaksud Bidang Kesehatan


Masyarakat mempunyai fungsi :

 Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang


kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;
 Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;
 Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;
 Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan
keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan,
pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,
kesehatan kerja dan olah raga;
Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari :

 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;


 Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan
 Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan
Olah Raga.

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai


tugas pokok melaksankan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

23 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Untuk melaksanakan tugas dimaksud Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi :

 Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang


surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa;
 Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa;
 Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian
penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular dan kesehatan jiwa;
 Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans
dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular dan kesehatan jiwa;
Bidang Pencegahan dan Pengendalian teridiri dari :

 Seksi Surveilans dan Imunisasi;


 Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menular;
 Seksi Pencegahan dan Penyakit Tidak Menular serta
Kesehatan Jiwa.

Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan

Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai


tugas pokok melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional di bidang pelayanan kesehatan primer dan pelayanan
kesehatan rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan
kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta
sumberdaya manusia kesehatan.

24 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Untuk melaksanakan tugas dimaksud Bidang Pelayanan dan
Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi :

 Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang


pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan
rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan
kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan
PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;
 Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang
pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan
rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan
kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan
PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;
 Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan
rujukan termasuk peningkatan mutunya, pelayanan
kesehatan tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan
PKRT serta sumber daya manusia kesehatan;
 Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pelayanan
kesehatan primer dan pelayanan kesehatan rujukan
termasuk peningkatan mutunya, pelayanan kesehatan
tradisional, kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT serta
sumber daya manusia kesehatan.
Bidang Pelayanan dan sumber Daya Kesehatan terdiri
dari:

 Seksi Pelayanan Kesehatan;


 Seksi Kefarmasian, Alat Kesehatan dan PKRT;
 Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari :

 Jabatan Fungsional Umum;


 Jabatan Fungsional Teknis.

25 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Unit Pelaksana Teknis

Unit Pelaksana Teknis terdiri dari :

 Instalasi farmasi/Gudang Farmasi


 Laboratorium Kesehatan Daerah
 Puskesmas

Sumber Daya Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin


a. Kepegawaian
Sumber daya manusia pada Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin dan Unit Pelaksana Teknis/UPT (Gudang Farmasi,
Labkesda, Puskesmas dan jaringannya) terdiri dari tenaga
kesehatan seperti dokter, dokter gigi, apoteker, sarjana kesehatan
masyarakat, bidan, perawat, perawat gigi, asisten apoteker, analis
kesehatan, nutrisionis/gizi, sanitarian dan tenaga non kesehatan
seperti pekarya, sarjana ekonomi, sarjana hukum, pisikologi dan
lain-lain.

Tabel 2.3.
Daftar Jumlah Pegawai Menurut Golongan

No Deskripsi Rincian Jumlah Persentase


1 Jenis Kelamin Laki-laki 250 23%
Perempuan 862 77%
2 Golongan Golongan I 5 0,46%
3 Golongan Golongan II
212 20%
Golongan III
795 74%
Golongan IV
64 6%
3 Pendidikan SMP 3 0,28%
SMA 101 9%
D3 633 59%
S1 282 26%
S2 53 5%
S3 1 0,09%
Jumlah 1.076

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2020

26 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Tabel 2.4.
Daftar Jumlah Pegawai Berdasarkan Kriteria Medis dan Non Medis

TENAGA MEDIS TENAGA NON


NO NAMA UNIT KERJA
(ASN) MEDIS (ASN)

1 BASIRIH BARU 20 1
2 KELAYAN DALAM 17 5
3 KELAYAN TIMUR 23 3
4 SEI BILU 25 4
5 SEI MESA 17 4
6 BANJARMASIN INDAH 18 2
7 KUIN RAYA 23 5
8 BERUNTUNG RAYA 20 4
9 KAYUTANGI 24 3
10 ALALAK TENGAH 27 2
11 ALALAK SELATAN 36 7
12 PEKAPURAN RAYA 18 7
13 S.PARMAN 22 2
14 TERMINAL 22 5
15 CEMPAKA PUTIH 17 5
16 CEMPAKA 29 7
17 KARANG MEKAR 18 2
18 PELAMBUAN 27 6
19 SEI JINGAH 22 3
20 09 NOPEMBER 21 4
21 TELUK DALAM 24 2
22 TELUK TIRAM 20 6
23 PEMURUS BARU 22 3
24 PEMURUS DALAM 21 4
25 GEDANG HANYAR 25 3
26 PEKAUMAN 42 6
27 DINAS KESEHATAN 23 52
28 IFK 3 2
29 LABKESDA 3 2
30 RSUD Sultan Suriansyah 194 7
JUMLAH 823 168

b. Sarana dan Prasarana Pokok


Penyediaan sarana kesehatan yang ada di Kota Banjarmasin
meliputi Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
Posyandu, Polindes, Rumah Bersalin, Balai Pengobatan, Klinik dan
Sarana Kesehatan lainnya. Dari sekian sarana kesehatan tersebut,
sarana kesehatan yang berada dibawah pengelolaan Dinas
Kesehatan yaitu: Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Gudang

27 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Farmasi, serta Laboratorium Kesehatan Daerah. Adapun
jumlahnya sebagai berikut:
Tabel 2.5.
Daftar Sarana Kesehatan
NO Sarana Kesehatan Jumlah
1 Puskesmas 26
Terdiri dari:
a. Puskesmas Perawatan 0
b. Puskesmas Non Perawatan 26
2 Puskesmas Pembantu 35
3 Laboratorium Kesehatan 1
4 Gudang Farmasi 1
5 Posyandu 395
6 Poskesdes 12
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2020

c. Aset/ Modal Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

Kantor Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin merupakan pusat


pemerintahan yang tugas pokoknya sebagai tempat koordinasi
pembangunan kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat
sehingga perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang
memadai, baik secara kualitas dan kuantitas sehingga pelayanan
kepada masyarakat dapat semakin baik, cepat dan tepat serta
mampu meningkatkan motivasi kerja para sumberdaya aparatur.
Berikut ini klasifikasi aset/modal secara umum yang dimiliki oleh
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.

28 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Tabel 2.6.
Daftar Asset/ Modal Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

Kondisi Barang
Tahun
No. Kelompok Barang Jumlah Rusak
Baik Rusak Berat Pengadaan
Ringan
Tanah
1 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 1 v 2007
2 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 1 v 1975
3 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah 1 v 2000
4 Tanah Bangunan Perumahan Lain-lain 1 v 1975
5 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 1959
6 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 1976
7 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 1974
8 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 5 v 1980
9 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 3 v 1982
10 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 1983
11 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 1984
12 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 1988
13 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 3 v 1990
14 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 1991
15 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 1995
16 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 1996
17 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 1999
18 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 4 v 2000
19 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 2002
20 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 4 v 2003
21 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 4 v 2004
22 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 10 v 2005
23 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 2006
24 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 2007
25 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 2008
26 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 2009
27 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 4 v 2010
28 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 2 v 2011
29 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 2014
30 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 2016
31 Tanah Bangunan Puskesmas/Posyandu 1 v 2017
32 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol I 3 v 1980
33 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol II 1 v 1991
34 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol II 1 v 1997
35 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol II 1 v 2004
36 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol II 4 v 2005
37 Tanah Bangunan Rumah Negara Tanpa Golongan 3 v 1974
38 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III 1 v 1996
39 Tanah Bangunan Rumah Negara Gol II 4 v 1994
Peralatan dan Mesin
40 Mobil Ambulance 1 v 1976
41 Mobil Ambulance 1 v 1976
42 Mobil Ambulance 8 v 1997
43 Mobil Ambulance 2 v 1993
44 Mobil Ambulance 1 v 1994
45 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 2 v 1996
46 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 2 v 1998
47 Pick Up 1 v 1998
48 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 2 2003
49 Mobil Ambulance 1 v 2004
50 Mobil Ambulance 1 v 2005
51 Mobil Ambulance 1 v 2007
52 Pick Up 1 v 2008
53 Kendaraan Bermotor Angkutan Brg Lain-lain 1 v 2008
54 Mobil Ambulance 10 v 2008
55 Mobil Ambulance 3 v 2009
56 Station Wagon 1 v 2004
57 Mobil Ambulance 1 v 2010
58 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 1 v 2012
59 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 3 v 2013
60 Mobil Ambulance 2 v 2013

29 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
KONDISI BARANG
NO KELOMPOK BARANG JUMLAH TAHUN PENGADAAN
BAIK RUSAK RINGAN RUSAK BERAT
61 Pick Up 1 v 2014
62 Mobil Ambulance 2 v 2014
63 Mobil Ambulance 7 v 2015
64 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 1 v 2015
65 Mobil Unit Kesehatan Masyarakat 1 v 2015
66 Mobil Ambulance 1 v 2017
67 Kendaraan Dinas Bermotor Lain-lain 1 v 2019
68 Kendaraan Bermotor Khusus Lain-lain 2 v 2019
69 Mobil Ambulance 5 v 2019
70 Mobil Jenazah 1 v 2019
71 Mini Bus (Penumpang 14 orang ke bawah) 1 v 2020
72 Kendaraan Bermotor Khusus Lain-lain 1 v 2020
73 Sepeda Motor 1 1 1986
74 Sepeda Motor 6 6 1992
75 Sepeda Motor 2 2 1993
76 Sepeda Motor 3 3 1994
77 Sepeda Motor 6 6 1995
78 Sepeda Motor 10 10 1996
79 Sepeda Motor 10 10 1997
80 Sepeda Motor 5 5 1998
81 Sepeda Motor 2 2 1999
82 Sepeda Motor 2 2 2003
83 Sepeda Motor 10 10 2005
84 Sepeda Motor 55 18 6 31 2006
85 Sepeda Motor 3 3 2007
86 Sepeda Motor 1 2008
87 Sepeda Motor 6 6 2010
88 Sepeda Motor 1 1 2012
89 Sepeda Motor 7 7 2013
90 Sepeda Motor 15 14 1 2014
91 Sepeda Motor 2 2 2015
92 Sepeda Motor 2 2 2016

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan

Capaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin


diukur berdasarkan keberhasilan pencapaian tujuan dan
sasaran strategis yang telah dituangkan dalam dokumen
Rencana Strategis pada periode Renstra sebelumnya. Tujuan
evaluasi kinerja ini adalah untuk mnegetahui capaian
capaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dihadapi
dalam rangka pencapaian target DInas Kesehatan Kota
Banjarmasin dan dapat diketahui guna perbaikan
pelaksanaan program/ kegiatan dimasa yang akan datang.
Target yang ditetapkan pada Rencana Strategis periode
sebelumnya belum mengacu pada indikator kinerja Daerah.

30 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Berdasarkan pencapaian pelaksanaan kegiatan Dinas
Kesehatan pada kurun waktu Tahun 2016-2020, diketahui
bahwa indikator kinerja yang telah tercapai adalah
pelayanan kesehatan pada balita, Pelayanan Pemberian
tablet tambah darah pada ibu hamil, Persentase penemuan
kasus penyakit menular TB Paru, Jumlah kasus malaria
(API) dibawah 1 %, dan Jumlah PBI yang dijamin.

Ada beberapa indikator kinerja yang belum mencapai


target yaitu pelayanan kesehatan pada usia produktif,
pelayanan kesehatan pada usia lanjut, pelayanan kesehatan
penderita Hipertensi, pelayanan kesehatan orang dengan TB
(Tuberkulosis) dan pelayanan kesehatan orang dengan
resikoterinfeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Penyebab belum tercapainya target dari indikator-


indikator tersebut adalah masih rendahnya kerjasama
lintas sektor terutama dari SKPD terkait dan pelayanan
kesehatan swasta dalam mendukung kegiatan, masih belum
terpenuhinya sarana dan prasarana penunjang kegiatan
seperti reagen yang di perlukan untuk pelayanan kesehatan
usia produktif dan masih rendahnya pemberdayaan
masyarakat yang salah satu tergambar dari rendahnya
kunjungan posyandu lansia dan posbindu serta rendahnya
kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri apabila
mengalami gejala penyakit TB (Tuberkulosis) dan HIV (Human
Immunodeficiency Virus).

31 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Rincian mengenai pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016-2020 ditampilkan pada Tabel 2.6 (TC-23)

Tabel 2.6 (TC-23)


P encapaian Kinerja P elayanan
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin

Indikator Target Target Renstra Perangkat daerah Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Target Target
No. Kinerja Indikator 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
NSPK 1 KK
Sesuai Tugas Lainnya 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
IKU
Menurunkan
1 AKI/100.000 118 120 118 114 112 67 53,5 67 61 103 67 53,5 67 61 103
KH
Menurunkan
2 AKB / 1.000 10 9 8 7 6 3 3 3 2 3,2 3 3 3 2 3,2
KH
Prevalensi
3 21,5% 21,4% 21,30 21,20 21,10 25,64% 19,39% 5,79% 25,64% 19,39% 5,79%
Stunting

Meningkatny
a persentase
4 kepesertaan 45% 60% 75% 90% 100% 45% 68% 76.37% 66.25% 105.10% 100% 113% 102% 74% 105%
jaminan
kesehatan
IKK
Cakupan
komplikasi
1 kebidanan 78.8% 80.17%
yang
ditangani
Cakupan
pertolongan
persalinan
2 oleh tenaga 94.9% 92.6%
kesehatan
yang
memiliki
kompetensi
Cakupan
Desa/Kelura
han
3 Universal 100% 86.53% 88.46%
Child
Immunizatio
n (UCI)

32 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun
Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Ke-

Indikator Kinerja Sesuai Target


Target Target
No. Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Cakupan Balita Gizi Buruk
4 mendapat perawatan 100% 100%

Cakupan penemuan dan


5 penanganan penderita 62.37% 100%
penyakit TBC BTA
Cakupan penemuan dan
6 penanganan penderita 100% 100% 100%
penyakit DBD
Cakupan pelayanan
7 kesehatan pasien 82.6% 84%
masyarakat miskin
Cakupan kunjungan bayi
8 97.8% 98%

Jumlah RS Rujukan
Kabupaten/Kota yang
9 memenuhi sarana, 4 buah
prasarana dan alat
kesehatan (SPA) sesuai
Jumlah RS yang dibina dan
10 dipersiapkan akreditasinya 7 buah

Jumlah dukungan logistik


kesehatan yang tersedia 187
11
buah

Jumlah SDM Kesehatan


12 untuk pelayanan antenatal 26 buah

Jumlah dukungan logistik


kesehatan yang tersedia 158
13
buah

Jumlah SDM Kesehatan


14 untuk pelayanan persalinan 26 buah
sesuai standar
Jumlah dukungan logistik
kesehatan yang tersedia 156
15
buah

Jumlah SDM Kesehatan


16 untuk pelayanan neonatal 26 buah
esensial sesuai standar
Jumlah dukungan logistik
17 kesehatan yang tersedia 26 buah

33 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun
Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target Ke-
Target Target
No. Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah SDM Kesehatan
18 untuk pelayanan kesehatan 26 buah
balita sesuai standar
Jumlah dukungan logistik
19 kesehatan yang tersedia 26 buah

Jumlah SDM Kesehatan


20 untuk pelayanan kesehatan 26 buah
anak usia pendidikan dasar
Jumlah dukungan logistik
150
21 kesehatan yang tersedia
buah
Jumlah SDM Kesehatan
283
22 untuk pelayanan kesehatan
usia 15-59 tahun orang

Jumlah dukungan logistik


23 26 buah
kesehatan yang tersedia
Jumlah SDM Kesehatan
24 untuk pelayanan kesehatan 26 buah
usia 60 tahun keatas
Jumlah dukungan logistik
25 67 buah
kesehatan yang tersedia
Jumlah SDM Kesehatan
283
26 untuk pelayanan kesehatan
orang
penderita hipertensi
Jumlah dukungan logistik
27 49 buah
kesehatan yang tersedia
Jumlah SDM Kesehatan
283
28 untuk pelayanan kesehatan
orang
penderita DM
Jumlah dukungan logistik 339.251
29
kesehatan yang tersedia buah
Jumlah SDM Kesehatan
30 untuk pelayanan kesehatan 52 orang
penderita ODGJ

34 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Indikator Kinerja Sesuai Target Target Renstra Perangkat daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Target Target
No. Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
NSPK 1 KK
Daerah Lainnya 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah dukungan logistik
31 kesehatan yang tersedia 26 buah

Jumlah SDM Kesehatan


32 untuk pelayanan kesehatan 78 orang
orang terduga TBC

Jumlah dukungan logistik 12.200


33
kesehatan yang tersedia buah
Jumlah SDM Kesehatan
untuk pelayanan kesehatan 104
34
orang dengan resiko orang
terinfeksi HIV
Rasio daya tampung RS
35 terhadap Jumlah Penduduk 0.26% 0.32%

Persentase RS Rujukan
36 Tingkat Kota yang 100%
terakreditasi
Persentase RS Rujukan
37 Tingkat Kabupaten/Kota 57.14%
yang terakeditasi
Rasio Tenaga Kesehatan
38 terhadap Jumlah Penduduk 0.88%
Kota
Persentase ibu hamil
39 mendapatkan pelayanan 93.08% 100%
kesehatan ibu hamil
Persentase ibu bersalin
40 mendapatkan pelayanan 95.53% 99.89%
persalinan
Persentase bayi baru lahir
41 mendapatkan pelayanan 99.83% 99.89%
kesehatan bayi baru lahir
Presentase pelayanan
42 94.12% 61.87%
kesehatan balita sesuai
standar
Persentase anak usia
pendidikan dasar yang
43 98.43% 72.57%
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
Persentase orang usia 15-29
tahun mendapatkan
44 28.98% 100%
skrining kesehatan sesuai
standar

35 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun
Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target Ke-
No Target Target
Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
. NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Persentase warga negara
usia 60 tahun ke atas
45 68.68% 15.65%
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
Persentase penderita
hipertensi yang
46 71.94% 100%
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
Persentase penderita DM
yang mendapatkan
47 86.89% 100%
pelayanan kesehatan sesuai
standar
Persentase ODGJ berat yang
mendapatkan pelayanan
48 69.11% 100%
kesehatan jiwa sesuai
standar
Persentase orang terduga
TBC mendapatkan
49 103.20% 100%
pelayanan TBC sesuai
standar
Persentase orang dengan
resiko terinfeksi HIV
50 100% 100%
mendapatkan pelayanan
deteksi dini HIV sesuai
Angka Kematian Ibu Per
51 100.000 Kelahiran Hidup 61.61%

Sistem Informasi Manajemen


52 Pemerintahan Kota SIMPUN

Sistem Informasi Manajemen


53 Pemda 1 buah

Jumlah Program Nasional


54 yang dilaksanakan oleh
SKPD
Program yang berkaitan
55 dengan Penyelenggaraan 100%
Urusan (Diluar Program Non
Teknis)

36 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun
Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target Ke-
Target Target
No. Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Keberadaan Standard
56 51 SOP
Operating Procedure (SOP)
Jumlah PERDA pelaksanaan
57
yang ada terhadap PERDA
yang harus dilaksanakan
Keberadaan Peraturan
58 Ada
(Perda/Perkada) yang
berkaitan dengan
Rasio struktur jabatan dan
59 eselonering yang terisi 100%

Keberadaan jabatan
60 fungsional dalam struktur Ada
organisasi SKPD

61 Rasio PNS Kota 14.88%

Pejabat yang telah


memenuhi persyaratan
62 31.76%
pendidikan pelatihan
kepemimpinan
Pejabat yang telah
63 memenuhi persyaratan 100%
kepangkatan
Keberadaan dokumen
perencanaan pembangunan 3 jenis
64
di SKPD dokumen
- RENSTRA SKPD
Jumlah program RKPD yang
65 100%
diakomodir dalam RENJA
SKPD
Jumlah Program RENJA
RKPD yang diakomodir
66 100%
dalam RKA SKPD

Jumlah Program RENJA


SKPD yang diakomodir
67 100%
dalam DPA SKPD

Anggaran SKPD terhadap


68 total belanja APBD 15.20%

Realisasi Belanja Perangkat


Daerah terhadap total
69 12.80%
Realisasi Belanja APBD

37 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target
No Target Target 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
. NSPK 1 KK
Daerah Lainnya

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Total Belanja Langsung dari
70 total belanja Perangkat 56.93%
Daerah
Total Belanja Tidak
71 Langsung dari total belanja 43.07%
Perangkat Daerah

Belanja modal terhadap total


72
belanja SKPD
Total Belanja pemeliharaan
73 dari total belanja barang dan
jasa
Total Belanja pemeliharaan
74 dari total belanja SKPD

Keberadaan laporan Ada,


75 keuangan SKPD (Neraca, sebanyak
Calk) 3 jenis
Keberadaan inventarisasi Ada/Tidak
76 barang atau asset SKPD
ada
Jumlah yang tidak
77 digunakan oleh SKPD 0.009639

Jumlah fasilitas/prasarana
Jumlah
informasi
78 sebanyak
- Papan Pengumuman
15 jenis
- Pos Pengaduan
Keberadaan Survey
79 Kepuasan Masyarakat Ada

38 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun
Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target
No Target Target
Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
. NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020

SPM
Cakupan Kunjungan BUMIL
1 100 99,8 99,8
K4

Cakupan Komplikasi
2 100 85,2 85,2
Kebidanan yang ditangani
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
3 100 98,6 98,6
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan

4 Cakupan pelayanan nifas 100 99,6 99,6

Cakupan neonatus dengan


5 100 80,1 80,1
komplikasi yang ditangani

Cakupan desa/kelurahan
6 100 98,08 98,08
UCI
Cakupan pelayanan anak
7 100 93,8 93,8
balita
Cakupan pemberian
8 makanan pendampingan ASI 100 7,81 7,81
pada anak usia 6 – 24 bulan
keluarga miskin
Cakupan balita gizi buruk
9 100 100 100
mendapat perawatan
Cakupan penjaringan
10 100 99,61 99,61
kesehatan siswa SD dan
setingkat
11 Cakupan peserta KB aktif 100 85,54 85,54
Acute Flacid Paralisis (AFP)
12 rate per 100.000 pddk usia < 100 100 100
15 thn
Penemuan penderita 125,4
13 100 125,41
pnemonia balita 1
Penemuan pasien TB BTA
14 100 52,51 52,51
Positif

39 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun
Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target
No Target Target
Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
. NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Penderita DBD yang
15 100 100 100
ditangani
Penemuan penderita Diare
16 100 31,79 31,79
per 1000 pddk
Cakupan desa / kelurahan
mengalami KLB yang
17 100 100 100
dilakukan penyelidikan
epidemiologi < 24 jam
Cakupan pelayanan
18 kesehatan dasar pasien 100 88,08 88,08
masyarakat miskin
Cakupan pelayanan
19 kesehatan rujukan pasien 100 100 100
masyarakat miskin
Cakupan pelayanan gawat
darurat level I sarana
20 100 100 100
kesehatan ( RS) di
kabupaten/Kota

21 Pelayanan Kesehatan Bumil 100 100 100 100 99,81 95,76 93% 80.44% 99,81 95,76 93% 80.44%

Pelayanan Kesehatan Ibu


22 100 100 100 100 93,75 92,35 96% 87.71% 93,75 92,35 96% 87.71%
Bersalin
Pelayanan Kesehatan Bayi
23 100 100 100 100 98,45 99,50 100% 94.57% 98,45 99,50 100% 94.57%
Baru Lahir
24 Pelayanan Kesehatan Balita 100 100 100 100 95,50 95,50 94% 52.66% 95,50 95,50 94% 52.66%

25 Pelayanan kesehatan pada 100 100 100 100 99,50 98,33 99% 64.88% 99,50 98,33 99% 64.88%
usia pendidikan dasar
Pelayanan kesehatan pada
26 100 100 100 100 45,76 5,55 29% 24.63% 45,76 5,55 29% 24.63%
usia produktif
Pelayanan kesehatan pada
27 100 100 100 100 66,80 73,43 69% 37.51% 66,80 73,43 69% 37.51%
usia lanjut

Pelayanan kesehatan
28 100 100 100 100 55,77 46,86 72% 23.42% 55,77 46,86 72% 23.42%
penderita Hipertensi

40 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun
Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target Ke-
Target Target
No. Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Pelayanan kesehatan
29 100 100 100 100 54,05 75,55 87% 117.20% 54,05 75,55 87% 117.20%
penderita Diabetes Melitus

Pelayanan kesehatan orang


30 100 100 100 100 100 100 70% 96.91% 100 100 70% 96.91%
dengan gangguan jiwa berat

Pelayanan kesehatan orang


31 100 100 100 100 100 95,74 103% 40.47% 100 95,74 103% 40.47%
dengan TB
Pelayanan kesehatan orang
32 dengan resikoterinfeksi HIV 100 100 100 100 100 100 84% 24.95% 100 100 84% 24.95%

SDGs
Jumlah anak usia 12-24 bln
1 yg mendapat imunisasi DPT- 12,132 12253 8976 11485 74% 93.73%
Hb-Hib lanjutan

Jlh PKM yg melaksanakan


2 84% 26 26 82.92% 26 26 98.71% 100% 100%
yankes balita (0-59 bln)
Jumlah Balita Kurus yang
3 mendapatkan makanan 85% 348 366 60% 914 282 71.11% 100% 77.05%
tambahan

Jumlah Ibu Hamil yang


4 mendapatkan Tablet Tambah 85% 348 13513 60.44% 914 14133 71.11% 100% 100%
Darah (TDD)

Jumlah bayi umur kurang


5 dari 6 bulan yang 85% 348 3194 60.44% 914 9581 71.11% 100% 100%
mendapatkan ASI ekslusif
Jumlah PKM yg memberikan
6 pelayanan kesehatan ibu 26 26 26 26 26 26 100% 100% 100%
hamil sesuai standar
Jumlah PKM yg
7 melaksanakan yankes balita 84% 26 26 82.92% 26 26 98.71% 100% 100%
(0-59 bln)
8 Prevalensi HIV/AIDS <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 0.0009 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase penemuan Kasus


9 70% 90% 100% 29% 100% 100%
penyakit menular : TB Paru(1)

41 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Target Renstra Perangkat daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
Indikator Kinerja Sesuai Target Ke-
Target Target
No. Tugas dan Fungsi Perangkat Indikator
NSPK 1 KK 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Daerah Lainnya
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah kasus Malaria (API) di
10 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 <1 100% 100% 100% 100% 100%
bawah 1%

jumlah kecamatan dengan


11 Suspect Kusta < 14 / 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kecamatan

12 Jumlah PBI yang dijamin 15000 103846 16608 825586 100% 100%

Persentasi Obat Publik dan


perbekalan kesehatan yang
13 100% 100% 90.29% 100% 90% 100%
didistribusikan ke Puskesmas
sesuai kebutuhan

Jumlah pemenuhan tenaga


14 26 26 26 26 100% 100%
puskesmas berdasarkan ABK

42 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Tabel T-C.24
Anggaran dan Realisasi Pendaan Pelayanan
Dinas Kesehatan
Kota Banjarmasin

Rata-rata
Anggaran pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran pada Tahun Ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke-
Pertumbuhan
Uraian
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

PROGRAM PELAYANAN
ADMINISTRASI PERKANTORAN 6,336,551,000 3,471,384,000 3,064,615,000 3,009,649,500 1,509,974,597 5,718,758,954 3,003,352,328.00 2,873,175,873 2,869,447,841 1,412,148,026 90.25% 86.52% 94% 95% 94% -27% -26%

PROGRAM PENINGKATAN SARANA


DAN PRASARANA APARATUR 2,956,757,000 4,166,199,000 6,525,160,000 10,526,800,000 13,989,144,420 2,612,038,079 3,626,424,513.00 4,019,457,854 4,265,009,549 13,930,498,414 88.34% 87.04% 62% 41% 100% 48% 71%
PROGRAM PENINGKATAN
PENGEMBANGAN SISTEM
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN
KEUANGAN 30,000,000 30,000,000 14,600,000 14,600,000 28,161,200.00 28,625,000 14,500,000 14,594,300 93.87% 95% 99% 100% -17% -16%
PROGRAM
PENGADAAN,PENINGKATAN DAN
PERBAIKAN SARANA DAN
PRASARANA PUSKESMAS/PUSTU 10,763,638,000 8,517,750,000 9,915,100,000 5,896,252,826 11,370,223,557 10,457,571,785 7,244,072,193.00 9,737,101,078 4,688,236,240 9,411,776,284 97.16% 85.05% 98% 80% 83% 12% 13%
PROGRAM DUKUNGAN
MANAJEMEN PELAKSANAAN TUGAS
TEKNIS LAINNYA 25,427,230,655 17,026,099,000 14,659,565,000 13,924,445,000 11,300,082,000 23,284,487,031 15,492,389,398.00 9,712,250,826 10,514,256,538 10,058,632,353 91.57% 90.99% 66% 76% 89% -18% -17%

PROGRAM BINA GIZI DAN


KESEHATAN IBU DAN ANAK 7,459,184,000 14,759,468,000 18,763,822,000 18,121,484,000 15,573,139,000 6,850,536,000 13,453,646,066.00 14,874,142,895 14,860,006,993 13,964,086,294 91.84% 91.15% 79% 82% 90% 27% 25%

PROGRAM PEMBINAAN UPAYA


KESEHATAN 19,689,620,140 11,113,254,000 13,744,691,000 8,237,356,000 6,246,427,408 17,252,027,635 10,685,835,292.00 10,339,342,635 6,604,665,131 4,809,022,522 87.62% 96.15% 75% 80% 77% -21% -26%
PROGRAM PENGENDALIAN
PENYAKIT DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN 6,486,575,500 2,966,960,000 2,656,200,000 5,169,643,000 5,979,130,150 2,586,611,500.00 2,108,925,050 2,112,567,192 92.18% 87.18% 79% 41% 0% -18% -44%
PROGRAM KEFARMASIAN DAN
ALAT KESEHATAN 13,766,906,375 9,355,968,000 8,243,400,000 9,458,937,000 19,750,173,500 10,684,932,683 7,676,353,013.00 7,432,618,250 8,507,760,782 19,452,245,938 77.61% 82.05% 90% 90% 98% 20% 28%

PROGRAM PENGEMBANGAN DAN


PEMBERDAYAAN SDM
412,385,000 901,120,000 1,949,470,000 11,043,227,200 14,442,999,871 395,775,000 798,685,000.00 1,490,887,642 9,250,857,224 14,339,788,727 95.97% 88.63% 76% 84% 99% 183% 191%
PROGRAM PENINGKATAN SARANA
DAN PRASARANA RUMAH
SAKIT/RUMAH SAKIT JIWA/RUMAH 38,280,000,000 53,280,000,000 68,913,460,879 72,604,424,151 38,280,000,000.00 33,772,065,585 45,474,174,255 70,321,229,879 100.00% 63% 66% 97% 25% 26%
PROGRAM PENINGKATAN
PELAYANAN KESEHATAN
MASYARAKAT 4,172,227,000 4,014,400,000 4,645,960,595 5,572,703,085 3,819,000,590.00 3,682,214,089 4,623,992,673 5,244,824,087 91.53% 92% 100% 94% 11% 12%
PROGRAM PENGUATAN DAN
PELAKSANAAN JAMINAN 13,792,700,000 13,953,383,000 17,394,765,486 13,855,275,466 13,552,627,051 15,701,797,356 100% 97% 90% 13% 7%
KESEHATAN NASIONAL/ KARTU
PROGRAM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT 4,892,122,000 3,224,636,770 0% 0% 66%

43 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan
Kota Banjarmasin

Peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan tidak lepas dari


meningkatnya kapasitas kelembagaan daerah meliputi kapasitas SDM,
sarana dan prasarana serta sistem perencanaan, monitoring dan
pelaksanaan pembangunan daerah sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan, berbagai tantangan yang akan dihadapi dalam kurun waktu
2021-2026 adalah bagaimana langkah strategis memberikan dukungan
penuh terhadap kesuksesan tugas Walikota dan Wakil Walikota dimana
selama 5 (lima) tahun ke depan akan banyak agenda pembangunan yang
harus diselesaikan. Selanjutnya adalah peningkatan standar pelayanan
yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan terkait dengan
pelayanan (tugas dan fungsi) sehingga peningkatan SDM dan
peningkatan sarana dan prasarana mutlak harus dilakukan. Seiring
dengan meningkatnya beban kerja, bertambahnya peralatan dan
perlengkapan gedung kantor, serta penerapan teknologi informasi, maka
hal tersebut menuntut adanya pemeliharaan dan optimalisasi
pemanfaatan yang telah ada sehingga menciptakan kenyamanan kerja.
Selain tantangan yang ada, dalam rangka pengembangan pelayanan,
peluang yang ada kedepannya cukup memberikan kesempatan bagi
organisasi untuk terus berkembang. Pemanfaatan teknologi maju dalam
pelayanan publik adalah salah satu peluang yang mesti direspon oleh
Dinas Kesehatan, karena perubahan zaman yang begitu masif ini
menuntut organisasi untuk bergerak cepat, mudah dan transparan.
Peluang juga terlihat pada aspek pengembangan manajemen SDM. Arah
pembangunan Kota Banjarmasin pada periode RPJMD berikutnya
menuntut peningkatan daya saing daerah, maka organisasi telah mesti
mempersiapkan diri dengan meningkatkan kapasitas SDM yang
dimilikinya sejak mulai dari sekarang. Selain itu, dengan adanya
peningkatan sarana dan prasarana kantor ke depan, maka layanan
Dinas Kesehatan dalam mendukung program Walikota dan Wakil
Walikota ke depan akan lebih maksimal.

Renstra Dinas Kesehatan 43 | P a g e


Tabel 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas
Kesehatan
NO TANTANGAN PELUANG
1 Menurunkan angka Peningkatan kerjasama
Kematian Ibu dan Bayi terhadap faskes lainnya yang
ada di kota Banjarmasin dan
pemberdayaan masyarakat
melalui kerjasama lintas sektor
2 Stunting Peningkatan gizi masyarakat
dan pemberdayaan kesehatan
masyarakat
3 Masih tingginya angka Peningkatan pencegahan dan
penyakit menular lainnya pengendalian penyakit
(TBC, DBD, HIV/AIDS, menular dan akses pelayanan
dan diare) dan re-emerging kesehatan yang mudah
disease dijangkau serta kerjasama
lintas sektoral
4 Meningkatnya kasus Peningkatan pemberdayaan
penyakit Tidak Menular masyarakat dalam
(PTM) pencegahan PTM melalui
Posbindu dan peningkatan
pelayanan kesehatan dalam
penanganan PTM
5 Banyaknya fasilitas Peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan di pelayanan kesehatan yang
Kota Banjarmasin bermutu dan peningkatan
jejaring dengan faskes lain
6 Pemenuhan kebutuhan Pemerataan kebutuhan SDMK
SDMK sesuai standar di fasyankes
7 Belum tercapainya target Peningkatan kerjasama lintas
ODF 60% SKPD dan pemberdayaan
masyarakat
8 Program penanggulangan Peningkatan SDMK
krisisi kesehatan penanggulangan krisis
merupakan SPM Provinsi kesehatan dan pembiayaan pra
bencana, saat bencana dan

Renstra Dinas Kesehatan 44 | P a g e


pasca bencana
9 Meningkatkan pelayanan Penyediaan sarana dan
kesehatan prasarana dan pembiayaan
kegawatdaruratan yang memadai dalam
mendukung pelayanan
kesehatan penanggulangan
kedaruratan masyarakat baik
karena alam maupun non alam
10 masih rendahnya Adanya dukungan pembiayaan
komptetensi SDMK dalam peningkatan kompetensi SDMK
penanganan kedaruratan dan penaganan kedaruratan
kesmas (KLB).
11 Puskesmas telah Kebutuhan layanan
menerapkan masyarakat terhadap jenis
pengelolaan keuangan layanan kesehatan di faskes
dengan Badan dasar dan rujukan
Layanan Umum (BLU).
12 Perilaku masyarakat Peningkatan upaya dalam
tentang kesehatan memberikan informasi yang
khususnya pencegahan benar tentang pencegahan
penyakit masih rendah, penyakit.
sehingga

Renstra Dinas Kesehatan 45 | P a g e


BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


DINAS KESEHATAN

Dinas Kesehatan adalah perangkat daerah yang mempunyai fungsi


melaksanakan urusan pemerintah dalam bidang kesehatan. Beberapa tugas
Dinas Kesehatan adalah Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis di
bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit,
pelayanan kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan sesuai dengan
kebijakan. Dalam rangka untuk mendukung pencapaian sasaran program
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarmasin
Tahun 2021-2026, perlu dilakukan identifikasi permasalahan yang dihadapi
Dinas Kesehatan agar dalam kurun waktu lima tahun ke depan ruang lingkup
program dan kegiatan tidak melebar, sehingga efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan dapat tercapai secara optimal. Beberapa
permasalahan umum yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan terkait dengan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi diantaranya adalah:
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Dinas Kesehatan
Aspek Deskripsi
1. Aspek Sarana dan Prasarana : Ketersediaan sarana dan prasarana
a. Ruang kerja tidak yang dimiliki Dinas Kesehatan
representatif terbatas dari Ketersediaan sarana
b. Terbatasnya ruang rapat dan prasarana penunjang teknologi
c. Terbatasnya fasilitas ruang informasi juga belum memadai
kerja (mebelair) sehingga akselerasi pelayanan di
d. Terbatasnya prasarana Dinas Kesehatan belum berjalan
perkantoran optimal. Permasalahan juga muncul
(komputer,LCD,dll) dari segi pemeliharaan sarana dan
e. Terbatasnya ruang dan prasarana tersebut karena
perlengkapan pelayanan terbatasnya dana pendukung.
publik Selain itu, organisasi belum dapat
f. Belum semua puskesmas menerapkan manajemen mutu dan
memiliki IPAL manajemen logistik yang baik serta

Renstra Dinas Kesehatan 43 | P a g e


Aspek Deskripsi
keterbatasan kapasitas organisasi
dalam pembangunan fisik.

2. Belum tercapainya target ODF ODF adalah open defecation free


sebesar 100% yang merupakan kebiasaan
masyarakat buang air besar
sembarangan, kondisi ini
disebabkan oleh kurangnya
kesadaran masyarakat dan fasilitas
pembuangan air besar yang belum
memenuhi syarat.

3. Pemenuhan SDMK di Puskesmas Tenaga penunjang sesuai PMK 43


untuk tenaga penunjang yang Tahun 2019 adalah tenaga sistem
belum terpenuhi sesuai PMK 43 informasi dan tenaga administrasi
tahun 2019 keuangan yang sesuai kompetensi

4. Pemenuhan tenaga epidemiolog Tenaga Epidemiolog sesuai PMK 31


sesuai PMK 31 tahun 2019 Tahun 2019 adalah tenaga dengan
kompetensi sarjana kesehatan
masyarakat peminatan
epidemiologi

5. Kurangnya tenaga promosi Pemenuhan tenaga promosi


kesehatan Sesuai PMK 43 Tahun kesehatan minimal 2 orang per
2019 Puskesmas

6. Program baru dalam pelayanan Peralatan untuk deteksi gangguan


gangguan indera (mata dan indera di lapangan (posbindu)
telinga) masih belum tersedia

Renstra Dinas Kesehatan 44 | P a g e


3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
1. Visi
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD Kota Banjarmasin Tahun
2021-2026 merupakan penjabaran dari visi Walikota dan Wakil Walikota
terpilih. Visi menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan
daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama lima
tahun. Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan,
tantangan dan peluang yang ada di Kota Banjarmasin, maka visi
pembangunan daerah yang hendak dicapai dalam periode 2021–2026
adalah :
“Banjarmasin Baiman dan Lebih
Bermartabat”

Visi di atas dilandasi pemikiran bahwa Kota Banjarmasin harus


menjadi kota yang maju dan layak huni sejajar dengan kota-kota lain di
Indonesia. Keinginan tersebut diwujudkan dengan dasar pengembangan
budaya lokal berbasis sungai yang secara tradisional telah menjadi urat
nadi kehidupan masyarakat. Sungai harus dipandang sebagai pangkal tolak
bagaimana Kota Banjarmasin akan dikembangkan di masa mendatang.
Sebagai kota yang dikenal dengan Kota Seribu Sungai, maka sungai harus
menjadi basis utama dalam menciptakan Banjarmasin sebagai kota yang
bertakwa, aman, indah, maju, amanah dan nyaman. Sebagai perwujudan
masyarakat yang beriman, harus mempunyai keyakinan bahwa semua
agama bisa tumbuh dan hidup rukun di Kota Banjarmasin.
Visi pembangunan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 merupakan
keberlanjutan pembangunan Kota Banjarmasin Tahun 2016-2020.
Penjabaran makna dari Visi Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 adalah
sebagai berikut:

(B) Bertakwa : Kehidupan masyarakat Banjarmasin senantiasa diwarnai


oleh nilai-nilai keagamaan dan budi pekerti yang luhur. Pentingnya aspek
agama harus diartikan secara umum bahwa nilai-nilai luhur yang dianut
oleh semua agama semestinya dapat ditentukan dalam interaksi sosial
sehari-hari. Banjarmasin harus diwujudkan sebagai kota yang dapat
melindungi masyarakatnya dari azab Allah SWT dengan melaksanakan
perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Salah

Renstra Dinas Kesehatan 45 | P a g e


satu fokus dari aspek ini adalah terwujudnya masyarakat yang religius dan
toleran dimana semua warga masyarakat mengamalkan ajaran agama
masing-masing kedalam bentuk cara berpikir, bersikap, dan berbuat.
Apapun bentuk perbedaan di kalangan masyarakat dihargai dan dijadikan
sebagai faktor pendukung pembangunan daerah. Sehingga, dengan
pemahaman religius yang toleran, tidak akan terjadi konflik dan pertikaian
antar masyarakat yang berlandaskan perbedaan SARA (Suku, Agama, Ras,
Antar Golongan) di Kota Banjarmasin. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut
pemerintah Kota Banjarmasin terus meningkatkan pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai agama.

(A) Aman : Mewujudkan masyarakat Kota Banjarmasin terhindar dan


terlindungi dari serangan, bahaya, ancaman dan kerusuhan yang
mengancam ketenteraman kehidupan dan aktivitas masyarakat.
Terwujudnya tertib pemerintahan dan tertib kemasyarakatan akan
mendukung terwujudnya keamanan dan ketenteraman masyarakat. Kondisi
aman ini perlu ditunjang demi terpeliharanya stabilitas daerah. Situasi kota
yang aman dan tertib merupakan kondisi yang mutlak diperlukan oleh
masyarakat sehingga situasi masyarakat akan kondusif untuk turut serta
mendukung jalannya pembangunan. Untuk menjamin situasi aman bagi
masyarakat, Pemerintah Kota Banjarmasin akan mewujudkan ketertiban
masyarakat. Untuk itu, kondisi pemerintahan yang aman dan stabil juga
akan diwujudkan demi suksesnya pembangunan di Kota Banjarmasin
melalui peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan
dengan tujuan Kota Banjarmasin yang aman dan damai.

(I) Indah : Pembangunan Kota Banjarmasin diarahkan pada peningkatan


kualitas dan kuantitas visual yang dapat dipresentasikan dalam taman
kota, lampu penerangan jalan, dekorasi kota, dan pembangunan ruang
terbuka hijau. Penyelenggaraan pengelolaan kebersihan, persampahan dan
pemanfaatan sampah harus dilaksanakan secara profesional dan
berkelanjutan untuk mewujudkan lingkungan kota yang bersih dan
nyaman. Hal ini tentunya juga perlu didukung dengan adanya sarana dan
prasarana yang mencukupi serta kesadaran masyarakat untuk ikut
berpatisipasi di dalamnya. Untuk hal ini, Pemerintah Kota Banjarmasin

Renstra Dinas Kesehatan 46 | P a g e


akan terus mendorong dan mewujudkan pola ruang kota sesuai dengan
RTRW dan terwujudnya struktur ruang kota sesuai RTRW.

(M) Maju : Pembangunan Kota Banjarmasin harus dapat menciptakan


kesejahteraan masyarakat dengan terpenuhinya berbagai kebutuhan dasar,
serta tersedianya sarana dan prasarana dasar yang memadai. Kota yang
maju adalah sebutan untuk kota yang masyarakatnya dapat menikmati
standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi canggih dan ekonomi
yang merata. Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional
merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia. Banjarmasin Maju
adalah Banjarmasin yang dinamis, yang terus bergerak menurut dinamika
pergerakan dan perkembangan dunia. Kota Banjarmasin harus senantiasa
bergerak dengan tetap menjunjung nilai keagamaan untuk meningkatkan
kualitas dirinya sebagai daerah tujuan wisata berbasis sungai yang handal
dan religious melalui pengembangan ekonomi mandiri, peningkatan
kesejahteraan masyarakat miskin, peningkatan kesempatan kerja,
pengendalian inflasi dan menciptakan wirausaha baru.

(A) Amanah : Pemerintah dan masyarakat Kota Banjarmasin mampu


melaksanakan hak dan kewajiban dengan baik sesuai dengan aturan dan
norma yang berlaku. Dengan demikian, Kota Banjarmasin yang Amanah
mencerminkan masyarakat dan pemerintah yang jujur dan terpercaya
dalam melaksanakan tugas yang diembannya, memperlihatkan sikap,
perilaku dan keteladanan serta menjadi komitmen untuk seluruh pegawai.
Terpenuhinya kebutuhan dasar lebih mandiri sehingga menggambarkan
keadaan masyarakatnya yang makmur, sejahtera dan damai. Menghadapi
paradigma pemerintahan dalam era reformasi, perlu dilakukan upaya dalam
menyiasati tuntutan perubahan struktur maupun kultur. Untuk itu
pemerintah kota senantiasa meningkatkan kinerja dan profesionalismenya
dalam pengembangan sumber daya aparatur serta secara proaktif
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang dapat diukur dari
peningkatan kapabilitas dan akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah dan
penerapan reward and punishment terhadap aparatur.

Renstra Dinas Kesehatan 47 | P a g e


(N) Nyaman : Nyaman dalam segala urusan birokrasi, berusaha, beribadah,
serta kenyamanan dalam hal pendidikan dan kesehatan. Bersih dan
nyaman akan menjadikan Kota Banjarmasin sebagai kota yang maju dan
bermartabat. Aspek ini perlu didorong untuk menumbuhkan rasa aman dan
nyaman bagi para wisatawan, melalui keamanan dan keasrian Kota
Banjarmasin. Kesan negatif terhadap keamanan kota, semacam tindakan
kriminalitas akan ditangani dengan serius. Upaya ini dilakukan agar
berbagai persoalan yang membuat wisatawan tidak nyaman, semacam
kemacetan, tumpukan sampah, dan banjir dapat diatasi dengan baik. Selain
itu, pelaku usaha di bidang kepariwisataan dan kebudayaan daerah akan
didorong untuk berkembang, ditumbuhkan dan didukung penuh dengan
adanya industri-industri kreatif masyarakat sebagai pendamping sector
wisata, disinergikan dengan keberadaan industri perhotelan dan jasa
pariwisata. Kondisi ini ini akan diwujudkan melalui peningkatan
konektivitas antar wilayah, peningkatan sarana dan prasarana kelistrikan
bagi industri, pemenuhan air bersih bagi rumah tangga dan penataan
pemukiman yang sehat dan nyaman.
Lebih Bermartabat: Pembangunan Kota Banjarmasin ke depan harus
mengikuti perkembangan zaman sehingga tidak tertinggal dan sejajar
dengan kota-kota lain di Indonesia. Sebagai ibukota provinsi, pembangunan
di Kota Banjarmasin harus menjadi contoh bagi kota-kota lain di Provinsi
Kalimantan Selatan. Pengembangan potensi dan keunggulan Kota
Banjarmasin yaitu Sungai Martapura dan sebagai ibukota Provinsi
Kalimantan Selatan memiliki fungsi sebagai kota industri, jasa,
perdagangan, memiliki akses ke provinsi lain, memiliki infrastruktur
berskala nasional dan internasional.

2. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Rumusan misi yang baik membantu
lebih jelas penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-
upaya apa yang harus dilakukan. Dalam suatu dokumen perencanaan,
rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan
dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan
yang akan ditempuh untuk mencapai visi.
Memperhatikan visi serta perubahan paradigma dan kondisi yang akan

Renstra Dinas Kesehatan 48 | P a g e


dihadapi pada masa yang akan datang, maka dalam upaya mewujudkan visi
pembangunan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026, maka ditetapkan misi
pembangunan Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 yaitu sebagai berikut:

Misi 1: Meningkatkan daya saing usaha ekonomi lokal, berbasis ilmu


pengetahuan dan teknologi digital serta penguatan industri dan
sarana distribusi perdagangan.
Misi 2: Meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Misi 3: Menguatkan ketertiban, ketentraman, dan keamanan masyarakat.
Misi 4: Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat berbasis teknologi
informasi.
Misi 5: Meningkatkan kualitas pengelolaan infrastruktur yang terintegrasi
dengan penataan ruang dan lingkungan.
Misi 6: Mengembangkan pariwisata berbasis sungai dan memperkuat nilai
budaya Banjar dalam sendi kehidupan masyarakat.

Misi yang diemban untuk pencapaian visi daerah dikelompokkan ke


dalam 4 (empat) pilar pembangunan yaitu pilar ekonomi, sosial, lingkungan
hidup, dan aparatur. Penjelasan masing-masing misi RPJMD Kota
Banjarmasin Tahun 2021-2026 adalah sebagai berikut:

Misi 1: Meningkatkan daya saing usaha ekonomi lokal, berbasis ilmu


pengetahuan dan teknologi digital serta penguatan industri dan sarana
distribusi perdagangan adalah perwujudan pokok visi “Banjarmasin Lebih
Bermartabat”. Kalimat visi ini bermakna bahwa pengembangan potensi dan
keunggulan Kota Banjarmasin yaitu Sungai Martapura dan sebagai ibukota
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki fungsi sebagai kota industri, jasa,
perdagangan, memiliki akses ke provinsi lain, memiliki infrastruktur
berskala nasional dan internasional. Misi pertama pada hakikatnya
merupakan pelaksanaan pilar ekonomi dimana dalam pengembangan
perekonomian kota difokuskan pada pengembangan ekonomi kreatif,
infrastruktur ekonomi berbasis produk lokal, penataan pusat perdagangan
regional, peningkatan digitalisasi UMKM, penguatan pembiayaan kepada
pelaku usaha kecil, dan pengembangan kawasan industri yang pada
muaranya akan mendukung peningkatan perekonomian kota secara

Renstra Dinas Kesehatan 49 | P a g e


berkelanjutan. Dalam era globalisasi, dan teknologi informasi yang
berkembang pesat, pemerintah kota tidak dapat menghindar dari
persaingan antar kota-kota. Sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan,
Kota Banjarmasin menjadi barometer keberhasilan pembangunan bagi kota-
kota di Provinsi Kalimantan Selatan secara khusus, namun juga kota-kota
lain di Pulau Kalimantan. Pengembangan Kota Banjarmasin ke depan harus
berorientasi pada kota pintar (smart city) dengan memperhatikan beberapa
hal penting untuk meningkatkan daya saing kota, diantaranya
perkembangan perekonomian kota dilihat dari aktivitas di sektor
perdagangan, jasa, kegiatan industri yang berbasis penerapan teknologi
terkini. Pengembangan Kota Banjarmasin sebagai kota modern
dilaksanakan berdasarkan potensi sumber daya manusia dan ciri khas yang
dimilikinya. Membangun Kota Banjarmasin dengan potensi ekonomi dan
bisnis yang dimilikinya dilakukan dengan memperhatikan positioning kota,
diferensiasi dan branding atas produk-produk yang dimiliki. Peningkatan
kegiatan perekonomian melalui sektor perdagangan dan industri diarahkan
untuk mendorong terciptanya lapangan kerja sehingga dapat mengurangi
pengangguran dan kemiskinan untuk menuju Banjarmasin yang maju.

Misi 2: Meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat untuk


peningkatan kualitas sumber daya manusia
Misi “Meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia” adalah perwujudan pokok visi
“Banjarmasin Maju”, bermakna bahwa Kota Banjarmasin menjadi kota yang
terus mengikuti perkembangan zaman melalui teknologi dan pemerataan
ekonomi, meningkatkan kualitas sebagai destinasi wisata, pengembangan
dan peningkatan kemandirian ekonomi, kesejahteraan masyarakat miskin,
kesempatan kerja, wirausaha baru, dan pengendalian inflasi. Misi kedua
pada hakikatnya merupakan pelaksanaan pilar sosial. Misi ini nantinya
mengarah pada kualitas dan daya saing sumber daya manusia Kota
Banjarmasin, agar semakin sehat dan pintar. Era globalisasi yang semakin
terbuka menuntut kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing
secara kompetitif dalam kompetensi dan kualifikasi. Pembangunan yang
berlangsung di Kota Banjarmasin akan memperhatikan pemenuhan-
pemenuhan kebutuhan dasar dalam peningkatan daya saing sumber daya
manusia. Aspek pendidikan dan kesehatan yang tentunya berkualitas

Renstra Dinas Kesehatan 50 | P a g e


merupakan poin utama yang harus dipenuhi agar sumber daya manusia di
Kota Banjarmasin mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia bahkan
secara global. Kualitas sumber daya manusia yang baik akan menciptakan
masyarakat Kota Banjarmasin yang semakin sejahtera di masa depan.

Misi 3: Menguatkan ketertiban, ketenteraman, dan keamanan masyarakat


BANJARMASIN BAIMAN DAN LEBIH BERMARTABAT
Misi “Menguatkan ketertiban, ketenteraman, dan keamanan masyarakat”
adalah perwujudan pokok visi “Banjarmasin Bertakwa dan Banjarmasin
Aman”. Kalimat visi “Banjarmasin Bertakwa” bermakna bahwa kehidupan
bermasyarakat di Kota Banjarmasin senantiasa diwarnai dengan nilai
keagamaan dan budi pekerti yang luhur. Sebagai perwujudan masyarakat
beriman, masyarakat harus mempunyai keyakinan bahwa semua agama
bisa tumbuh dan hidup rukun di Kota Seribu Sungai. Sementara kalimat
visi “Banjarmasin Aman” bermakna bahwa situasi Kota Banjarmasin yang
aman dan tertib akan menciptakan lingkungan yang kondusif serta
mendukung berjalannya pembangunan kota. Masyarakat akan terjaga dari
hal yang mengganggu ketenteraman kehidupan. Kondisi ini perlu ditunjang
demi terpeliharanya stabilitas daerah. Misi ketiga pada hakikatnya
merupakan pelaksanaan pilar sosial. Misi ini menggambarkan sebuah
kondisi yang ingin diciptakan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
tertib, tenteram, tercermin dari rasa aman dan nyaman yang dirasakan
dalam kehidupan masyarakat. Kondisi yang tercipta merupakan manifestasi
implementasi nilai-nilai religious.
Dalam kehidupan masyarakat, membangun masyarakat Kota
Banjarmasin yang religius dan toleran adalah dengan menciptakan kondisi
obyektif yang memungkinkan interaksi antar umat beragama untuk saling
menghormati dan menghargai satu sama lain. Dalam misi ini terkandung
tujuan untuk menciptakan kehidupan masyarakat Kota Banjarmasin yang
aman dan nyaman, tanpa ada konflik sosial maupun agama, bahkan konflik
SARA, dan tercipta kohesi sosial masyarakat yang baik. Kondisi Kota
Banjarmasin yang tertib, tenteram, dan aman menjadi salah satu faktor
penentu daya saing kota di masa depan. Kemajuan teknologi komunikasi
dan informasi, kehidupan sosial ekonomi masyarakat, dan kesiapan aparat
keamanan dan ketertiban masyarakat dalam mengantisipasi, mencegah dan
menangani kasus-kasus pelanggaran dan kejahatan menjadi faktor utama

Renstra Dinas Kesehatan 51 | P a g e


dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban Kota Banjarmasin. Tidak
hanya menjadi tanggungjawab pemerintah kota, kondisi yang ingin dicapai
pada misi ini memerlukan keterlibatan aktif masayarakat dan aparat
penegak hukum.

Misi 4: Meningkatkan kualitas pengelolaan infrastruktur yang


terintegrasidengan penataan ruang dan lingkungan
Misi “Meningkatkan kualitas pengelolaan infrastruktur yang terintegrasi
dengan penataan ruang dan lingkungan” adalah perwujudan pokok visi
“Banjarmasin Indah dan Banjarmasin Nyaman”. Kalimat visi “Banjarmasin
Indah” bermakna bahwa Kota Banjarmasin lebih indah pada kualitas dan
kuantitas visual dengan terwujudnya kota yang bersih dan nyaman melalui
penataan kota yang baik serta sistem pengelolaan lingkungan dan ekosistem
yang baik. Sementara kalimat visi “Banjarmasin Nyaman” bermakna bahwa
Kota Banjarmasin yang menyegarkan dan menyehatkan kehidupan warga.
Kenyamanan dan kemudahan urusan masyarakat akan terwujud dalam
segala aspek kehidupan. Selanjutnya Kota Banjarmasin terus berkembang
dengan meningkatkan kerjasama pelaku pembangunan. Misi keempat pada
hakikatnya merupakan pelaksanaan pilar lingkungan hidup yang akan
difokuskan pada infrastruktur dan manajemen transportasi, infrastruktur
banjir, peningkatan kualitas rumah rakyat, infrastruktur pengelolaan
sampah, dan pengembangan ruang terbuka yang ramah pada anak, orang
lanjut usia, dan penyandang disabilitas.
Meskipun Kota Banjarmasin telah berkembang pesat sebagai pusat
perekonomian di Provinsi Kalimantan Selatan, namun masih menghadapi
berbagai masalah dan ancaman kerusakan lingkungan yang dapat
mengancam keberlanjutan pembangunan kota di masa depan. Kegagalan
mengatasi masalah di atas dapat mengakibatkan penurunan daya saing dan
daya tarik kota yang pada akhirnya menurunkan produktivitas kota.
Pembangunan infrastruktur merupakan suatu usaha atau rangkaian usaha
pertumbuhan dan perubahan yang dilakukan secara terencana untuk
membangun prasarana atau segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses pembangunan. Infrastruktur
memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur yang
memadai dengan memperhatikan aspek penataan ruang dan lingkungan

Renstra Dinas Kesehatan 52 | P a g e


sangat diperlukan. Perencanaan ruang memiliki tujuan untuk menghasilkan
penggunaan ruang yang efisien sesuai dengan perencanaan tata ruang yang
berbasis sungai. Disamping itu, perencanaan pembenahan permukiman
kumuh dan optimalisasi ruang terbuka diarahkan agar dapat sejalan
dengan konsep pengembangan Kota Banjarmasin yang berbasis sungai.
Penyelenggaraan penataan ruang Kota Banjarmasin yang berbasis sungai
dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan peran masyarakat mulai dari
tahap penyusunan hingga penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah yang
didalamnya memuat perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang, mengingat peran pemerintah dalam proses
pembangunan hanya sekitar 20% saja. Untuk itu diharapkan kepada semua
stakeholder pembangunan dan seluruh lapisan masyarakat untuk
mewujudkan masyarakat Kota Banjarmasin yang bertanggung jawab dan
taat terhadap perencanaan tata ruang. Selain penataan ruang, Pemerintah
Kota Banjarmasin memegang erat azas lingkungan dalam pembangunan.
Dengan melaksanakan pengelolaan lingkungan yang baik dan benar serta
pengendalian terhadap pencemaraan lingkungan menjadi tolok ukur kinerja
pemerintah yang diwujudkan dengan pengelolaan lingkungan yang
berkelanjutan.

Misi 5: Mengembangkan pariwisata berbasis sungai dan memperkuat nilai


budaya Banjar dalam sendi kehidupan masyarakat
Misi “Mengembangkan pariwisata berbasis sungai dan memperkuat nilai
budaya Banjar dalam sendi kehidupan masyarakat adalah perwujudan
pokok visi “Banjarmasin Maju”. Kalimat visi ini bermakna bahwa Kota
Banjarmasin menjadi kota yang terus mengikuti perkembangan zaman
melalui teknologi dan pemerataan ekonomi, meningkatkan kualitas sebagai
destinasi wisata dan pengembangan dan peningkatan kemandirian ekonomi.
Misi kelima pada hakikatnya merupakan interaksi pelaksanaan pilar
ekonomi dan sosial yang akan difokuskan pada pengembangan pariwisata
berbasis sungai, pembangunan museum Banjarmasin, dan pelaksanaan
Festival Budaya Banjar. Kota Banjarmasin memiliki keindahan alam yang
khas dengan lokasinya yang memiliki banyak sungai. Revitalisasi
transportasi berbasis sungai merupakan salah satu faktor utama
keberhasilan pariwisata berbasis sungai di Kota Banjarmasin. Integrasi
pariwisata yang mengandalkan kekhasan alam yang disertai dengan

Renstra Dinas Kesehatan 53 | P a g e


pengembangan daya tarik lainnya seperti kegiatan kuliner di kawasan
sungai menjadi hal yang mutlak dilakukan. Kondisi alam Kota Banjarmasin
yang sangat khas membentuk karakter budaya air/sungai pada masyarakat
Kota Banjarmasin. Budaya sungai yang telah berurat dan berakar akhirnya
menjadi identitas Kota Banjarmasin. Pengembangan dan pelestarian budaya
Banjar, kuliner Banjar serta pariwisata sungai dilakukan agar mata rantai
sejarah Banjarmasin dengan segala keunggulannya tidak terputus dan tidak
tergerus dengan masuknya budaya lain. Penyediaan sarana pengetahuan
budaya Banjar dengan pembangunan infrastruktur dan pelaksanaan
promosi wisata Banjarmasin melalui penyelenggaraan festival budaya
berskala nasional akan dilakukan agar destinasi wisata Kota Banjarmasin
menjadi beragam dan mendorong minat kunjungan wisatawan.
Misi 6: Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat berbasis teknologi
informasi
Misi “Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat berbasis teknologi
informasi” adalah perwujudan pokok visi “Banjarmasin Amanah”. Kalimat
visi ini bermakna bahwa Kota Banjarmasin akan menerapkan pelayanan
dengan landasan amanah untuk menciptakan sinergi antara masyarakat
dan pemerintah kota dengan sikap perilaku dan keteladanan serta
komitmen. Kota Banjarmasin memiliki kinerja yang profesional sesuai
standar nasional dengan kualitas sumber daya manusia baik dan pelayanan
yang maksimal. Bahwa untuk misi keenam, pada hakikatnya merupakan
pelaksanaan dari sasaran pilar aparatur yang difokuskan pada penataan
organisasi dan sumber daya manusia hingga serta kemudahan pengurusan
perizinan, administrasi kependudukan, dan pelayanan publik lainnya.
Pembangunan pemerintahan yang bersih dan transparan serta
berorientasi pada pelayanan publik merupakan upaya yang perlu didorong
untuk menunjang perwujudan Kota Banjarmasin sebagai kota modern dan
berdaya saing di masa depan. Tata kepemerintahan yang baik (good
governance) merupakan pilar utama dalam pencapaian visi pembangunan
jangka menengah daerah, dimana salah satu upaya untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik adalah melalui reformasi birokrasi. Secara umum,
reformasi birokrasi mencakup penataan kelembagaan, sumber daya
manusia aparatur, tata laksana dan manajemen, akuntabilitas kinerja
aparatur, pengawasan, pelayanan publik, budaya kerja produktif, efektif
dan efisien, di samping juga melalui koordinasi, integrasi dan sinkronisasi.

Renstra Dinas Kesehatan 54 | P a g e


Reformasi birokrasi di Pemerintah Kota Banjarmasin telah berjalan dengan
penataan kelembagaan, seleksi calon pegawai (rekrutmen) secara online,
peningkatan koordinasi pengawasan dan pemahaman akuntabilitas
aparatur, pengaturan mekanisme, sistem dan prosedur ketatalaksanaan
yang tidak berbelit-belit, serta penciptaan pelayanan publik yang prima dan
berkualitas, di samping pengembangan sistem informasi yang terintegrasi
antara perencanaan, penganggaran, pengelolaan keuangan daerah,
monitoring dan evaluasi serta pengawasan. Dalam pelaksanaan
pemerintahan, kelembagaan organisasi serta tata kelola Pemerintah Kota
Banjarmasin masih dirasa belum optimal, baik dalam proses pelaksanaan
pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu Sistem
Informasi Manajemen Pemerintahan Terpadu Kota Banjarmasin (SIMPUN)
yang dilaksanakan dalam rangka mempercepat proses perizinan dan
pelayanan, perencanaan dan penganggaran, pengelolaan keuangan daerah,
pemungutan pajak, proses penyediaan barang dan jasa, dan pelayanan
administrasi kependudukan telah dikembangkan dan dapat diakses secara
online melalui sistem informasi.
Dalam rangka upaya memastikan bahwa misi pembangunan jangka
menengah Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026 sesuai dengan pokok-pokok
visi, penjabarannya ditampilkan pada Gambar Berikut :

Gambar 3.1
Keterkaitan Pokok-pokok Visi dan Misi Kota Banjarmasin
Tahun 2021-2026

Renstra Dinas Kesehatan 55 | P a g e


Dinas Kesehatan mendukung misi ke 2 dari Kepala Daerah yang bertujuan
Meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam pencapaian Visi Misi
Kepala Daerah, Dinas Kesehatan memiliki dua tujuan yaitu Meningkatkan
Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Mewujudkan Peningkatan
Kapasitas dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan dengan Sasaran
Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan, Meningkatnya
gerakan masyarakat hidup sehat, Meningkatnya Mutu dan Keamanan Obat,
Alat Kesehatan, dan Makanan, Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia
Kesehatan dan Meningkatnya Nilai Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan.

3.3 Telaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga dan Renstra PD


Dalam perumusan tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan yang dituangkan
dalam dokumen Rencana Strategis, maka hal tersebut selain berdasarkan
pada tujuan dan sasaran dalam RPJMD Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026,
juga mengacu Rencana Strategis Kementerian/Lembaga maupun instansi yang
berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan. Kementerian dan
Lembaga yang terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan adalah
Kementerian Kesehatan.

Mendasarkan pada Peraturan Menteri Kesehatan tentang Rencana Strategis


Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024, visi Kementerian Kesehatan
adalah “Menciptakan manusia yang sehat, produktif, mandiri, dan
berkeadilan”. Dalam rangka mencapai visi tersebut; Kementerian Kesehatan
merumuskan dan menetapkan misi yang diemban yaitu (a) Menurukan angka
kematian ibu dan bayi; (b) Menurunkan angka stunting pada balita; (c)
Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional; dan (d) Meningkatkan
kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam
negeri. Dari visi dan misi Kementerian Kesehatan, selanjutnya ditetapkan
tujuan Kementerian Kesehatan yaitu sebagai berikut:
1) Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus
hidup
2) Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
3) Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan
kedaruratan kesehatan masyarakat
4) Peningkatan sumber daya kesehatan

Renstra Dinas Kesehatan 43 | P a g e


Dari tujuan yang ditetapkan tersebut, selanjutnya ditetapkan sasaran, strategi
dan arah kebijakan Kementerian Kesehatan dalam periode 2020-2024 yaitu
sebagai berikut:

Tabel 3.2
Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan, dan Strategi Kementerian Kesehatan Tahun
2020—2024
Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
I. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus hidup
1.1 Meningkatnya Penguatan 1) Meningkatnya kesehatan ibu,
kesehatan ibu, pelayanan anak dan gizi masyarakat.
anak dan gizi kesehatan primer Meningkatkan kesehatan ibu,
masyarakat dengan anak dan gizi masyarakat
mengutamakan dilaksanakan melalui strategi:
UKM tanpa - Peningkatan pelayanan ibu dan
meninggalkan UKP, bayi berkesinambungan di
serta mensinergikan fasilitas publik dan swasta
FKTP pemerintah melalui sistem rujukan terpadu
dan FKTP swasta. dan berkesinambungan
semenjak ANC;
- Peningkatan cakupan dan
kualitas pelayanan antenatal
dan postnatal bagi ibu dan bayi
baru lahir, termasuk imunisasi;
- Peningkatan cakupan dan
kualitas pelayanan persalinan
di fasilitas kesehatan;
- peningkatan kompetensi tenaga
kesehatan terutama bidan
dalam mendeteksi dini faktor
risiko kematian;
 Penyediaan ambulans desa
untuk mencegah tiga
terlambat;

Renstra Dinas Kesehatan 44 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
 Peningkatan penyediaan
darah setiap saat
dibutuhkan;
 Perbaikan pencatatan
kematian ibu dan kematian
bayi di fasyankes dan
masyarakat melalui
pengembangan PS2H
(Pencatatan Sipil dan
Statistik Hayati);
 Penguatan dan
pengembangan pelaksanaan
MTBS;
 Perluasan cakupan Imunisasi
Dasar Lengkap (IDL)
mencapai UCI (Universal
Child Immunization) sampai
level desa;
 Peningkatan cakupan ASI
eksklusif;
 Peningkatan gizi remaja putri
dan ibu hamil;
 Peningkatan efektivitas
intervensi spesifik, perluasan
dan penajaman intervensi
sensitif secara terintegrasi
sampai tingkat desa;
 Peningkatan cakupan dan
mutu intervensi spesifik
mulai dari remaja, ibu hamil,
bayi, dan anak balita;
 Penguatan kampanye
nasional dan strategi
komunikasi untuk

Renstra Dinas Kesehatan 45 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
perubahan perilaku sampai
pada keluarga;
 Penguatan puskemas dalam
penanganan balita gizi buruk
dan wasting;
 Penguatan sistem surveilans
gizi;
 Pendampingan ibu hamil
untuk menjamin asupan gizi
yang berkualitas;
 Pendampingan baduta untuk
mendapatkan ASI eksklusif,
makanan pendamping ASI,
dan stimulasi perkembangan
yang adekuat;
 Promosi pembudayaan hidup
sehat, melalui edukasi
literasi kesehatan;
 Revitalisasi posyandu,
posbindu, UKS, dan UKBM
lainnya untuk edukasi
kesehatan, skrining, dan
deteksi dini kasus;
 Mendorong pelabelan
pangan, kampanye makan
ikan, makan buah dan sayur,
serta kampanye diet
seimbang (isi piringku);
 Meningkatkan metode/cara
promosi kesehatan, melalui
TV spot, leaflets, booklet,
media sosial, dan sebagainya;
 Pengembangan kawasan
sehat antara lain

Renstra Dinas Kesehatan 46 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
kabupaten/kota sehat, pasar
sehat, UKS dan lingkungan
kerja sehat;
 Melakukan aksi multisektoral
untuk mendorong
penyediaan ruang terbuka
publik, aktivitas fisik (olah
raga), stop smoking,
penurunan polusi udara, dan
peningkatan lingkungan
sehat;
 Mendorong regulasi
pemerintah pusat dan daerah
serta swasta untuk
menerapkan pembangunan
berwawasan kesehatan
/Health in All Policy (HiAP).
II. Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
2.1 Meningkatnya Pelayanan 2) Meningkatnya ketersediaan dan
ketersediaan dan kesehatan mutu fasyankes dasar dan
mutu fasyankes menggunakan rujukan. Dilaksanakan melalui
dasar dan pendekatan siklus strategi:
rujukan hidup, mulai dari - Peningkatan ketersediaan
ibu hamil, bayi, fasyankes dasar dan rujukan
anak balita, anak (FKTP dan FKRTL) yang
usia sekolah, difokuskan pada daerah yang
remaja, usia akses secara fisik masih
produktif, dan terkendala (DTPK), di mana
lansia, dan untuk wilayah perkotaan lebih
intrevensi secara didorong peran swasta;
kontinum (promotif, - Pengembangan dan
preventif, kuratif, pelaksanaan rencana induk
rehabilitatif) dengan nasional penyediaan fasilitas
penekanan pada pelayanan kesehatan.

Renstra Dinas Kesehatan 47 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
promotif dan - Penyempurnaan standar
preventif pelayanan kesehatan;
- Pemanfaatan inovasi teknologi
dalam pelayanan kesehatan
termasuk laboratorium
kesehatan meliputi perluasan
sistem rujukan online termasuk
integrasi fasilitas kesehatan
swasta dalam sistem rujukan,
sistem rujukan khusus untuk
daerah dengan karakteristik
geografis tertentu (kepulauan
dan pegunungan);
- Perluasan cakupan dan
pengembangan jenis layanan
telemedicine, digitalisasi rekam
medis dan rekam medis online;
perluasan pelayanan kesehatan
bergerak (flying health care) dan
gugus pulau;
- Penguatan Health Technology
Assessment (HTA), dewan
pertimbangan klinis, dan tim
kendali mutu dan kendali
biaya, pengembangan dan
penerapan clinical pathway;
- Penguatan kemampuan RS
Khusus;
- Penguatan pelayanan
kesehatan primer sebagai
sebuah sistem, melalui
peningkatan kapasitas tenaga
kesehatan, penguatan sistem
koordinasi jejaring dan jaringan

Renstra Dinas Kesehatan 48 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
puskesmas, penguatan
promotif, preventif dan
penemuan dini kasus melalui
penguatan UKBM, praktek
mandiri, klinik pratama,
penguatan aksi multisektoral
melalui pelibatan seluruh
stakeholder, dan penguatan
konsep wilayah kerja;
- Penguatan kepemimpinan dan
manajemen di dinas
kesehatan kabupaten/kota
dan puskesmas dalam rangka
penguatan pelayanan
kesehatan primer sebagai
sebuah sistem; Perbaikan
pengelolaan limbah medis
fasilitas pelayanan kesehatan
dan pengendalian Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3).
III. Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan
kedaruratan kesehatan masyarakat
3.1 Meningkatnya Penguatan 3) Meningkatnya pencegahan dan
pencegahan dan pencegahan faktor pengendalian penyakit serta
pengendalian risiko, deteksi dini, pengelolaan kedaruratan
penyakit serta dan aksi kesehatan masyarakat.
pengelolaan multisektoral Meningkatkan pencegahan dan
kedaruratan (pembudayaan pengendalian penyakit serta
kesehatan GERMAS), guna pengelolaan kedaruratan
masyarakat pencegahan dan kesehatan masyarakat
pengendalian dilakukan melalui strategi:
penyakit - Perluasan cakupan deteksi dini
PM dan PTM, termasuk
pencapaian cakupan SPM

Renstra Dinas Kesehatan 49 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
Bidang Kesehatan;
- Peningkatan inovasi
pengendalian vektor, termasuk
pengendalian vektor terpadu,
dan pengendalian vektor secara
biologis;
- Penguatan tata laksana
penanganan penyakit dan
cedera;
- Penguatan sanitasi total
berbasis masyarakat;
- Peningkatan akses air bersih
dan perilaku higienis;
- Penguatan legislasi, kebijakan
dan pembiayaan untuk
kegawatdaruratan kesehatan
masyarakat;
- Peningkatan advokasi dan
komunikasi;
- Peningkatan program
pencegahan resistensi
antibiotika, penyakit zoonosis,
keamanan pangan, manajemen
biorisiko;
- Penguatan sistem laboratorium
nasional, termasuk
laboratorium kesehatan
masyarakat untuk penguatan
surveilans;
- Penguatan reporting dan real
time surveillance untuk
penyakit berpotensi wabah dan
penyakit baru muncul (new
emerging diseases);

Renstra Dinas Kesehatan 50 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
- Membangun sistem
kewaspadaan dini;
- Membangun kemampuan
fasyankes untuk respon cepat;
- Peningkatan kemampuan
daerah termasuk SDM.
IV. Peningkatan sumber daya kesehatan

Renstra Dinas Kesehatan 51 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
4.1 Meningkatnya Penguatan sistem 4) Meningkatnya akses,
akses, kesehatan di semua kemandirian dan mutu
kemandirian dan level pemerintahan kefarmasian dan alat
mutu menjadi responsif kesehatan. Meningkatkan
kefarmasian dan dan tangguh, guna akses, kemandirian dan mutu
alat kesehatan mencapai derajat kefarmasian dan alat kesehatan
kesehatan dilakukan melalui strategi:
masyarakat yang - Memastikan ketersediaan obat
setinggi-tingginya esensial dan vaksin di fasilitas
dengan didukung pelayanan kesehatan, terutama
inovasi teknologi. di puskesmas, dengan
melakukan pembinaan
pengelolaan obat dan vaksin
sesuai standar di instalasi
farmasi provinsi,
kabupaten/kota dan
puskesmas;
- Menerapkan sistem data dan
informasi pengelolaan logistik
obat secara terintegrasi antara
sarana produksi, distribusi, dan
pelayanan kesehatan;
- Penguatan regulasi sistem
pengawasan pre dan post
market alat kesehatan, melalui
penilaian produk sebelum
beredar, sampling dan
pengujian, inspeksi sarana
produksi dan distribusi
termasuk pengawasan barang
impor Border dan Post Border,
dan penegakan hukum;
- Meningkatkan daya saing dan
kemandirian industri farmasi

Renstra Dinas Kesehatan 52 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
dan alat kesehatan dalam
negeri, melalui penciptaan iklim
ramah investasi, optimalisasi
hubungan kerjasama luar
negeri, membangun sinergi
Academic-Bussiness-
Government-Community-
Innovator (A-B-G-C-I), hilirisasi,
serta fasilitasi pengembangan
industri farmasi dan alat
kesehatan ke arah
biopharmaceutical, vaksin,
natural, Active Pharmaceutical
Ingredients (API) kimia dan
industri alat kesehatan
teknologi tinggi;
- Mendorong tersedianya vaksin
halal melalui penyusunan
roadmap vaksin halal;
- Mendorong produksi alat
kesehatan dalam negeri dengan
mengutamakan pemanfaatan
komponen lokal serta
penggunaan alat kesehatan
dalam negeri melalui promosi,
advokasi, dan pengawasan
implementasi regulasi;
- Menjalankan program promotif
preventif melalui pemberdayaan
masyarakat, terutama untuk
meningkatkan penggunaan
obat rasional dan alat
kesehatan tepat guna di
masyarakat serta pemanfaatan

Renstra Dinas Kesehatan 53 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
kearifan lokal melalui Gerakan
Bugar dengan Jamu dan
pemanfaatan Obat Modern Asli
Indonesia (OMAI).
4.2 Meningkatnya 5) Meningkatnya pemenuhan SDM
pemenuhan SDM kesehatan dan kompetensi
Kesehatan dan sesuai standar. Meningkatkan
kompetensi pemenuhan SDM kesehatan dan
sesuai standar kompetensi sesuai standar
dilakukan melalui strategi:
- Pemenuhan tenaga kesehatan
di puskesmas sesuai standar;
- Pemenuhan tenaga dokter
spesialis di rumah sakit sesuai
standar;
- Peningkatan kapasitas tenaga
kesehatan terkait program
prioritas nasional (penurunan
kematian maternal, kematian
bayi, stunting, pengendalian
penyakit);
- Afirmasi pendidikan tenaga
kesehatan strategis untuk
wilayah DTPK;
- Pembuatan skema
penempatan tenaga kesehatan
untuk pemenuhan standar
jumlah nakes dengan
pendekatan insentif yang
memadai dan perbaikan
regulasi;
- Meningkatkan kapasitas
tenaga kader kesehatan di
UKBM (posyandu, posbindu)

Renstra Dinas Kesehatan 54 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
dan memberikan reward yang
memadai sesuai kinerja yang
ditetapkan.
4.3 Terjaminnya 6) Terjaminnya pembiayaan
pembiayaan kesehatan. Meningkatkan
kesehatan pembiayaan kesehatan
dilakukan melalui strategi:
- Mendorong peningkatan
pembiayaan kesehatan dari
komponen APBN, khusus nya
terkait Upaya Kesehatan
Masyarakat;
- Pemenuhan pembiayaan
kesehatan untuk peserta
Penerima Bantuan Iuran (PBI)
JKN;
- Mendorong peningkatan
pembiayaan kesehatan dari
APBD minimal 10% dari
APBD;
- Mendorong peningkatan
pembiayaan kesehatan oleh
swasta.

V. Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan inovatif


5.1 Meningkatnya Peningkatan 7) Meningkatnya sinergisme pusat
sinergisme pusat sinergisme lintas dan daerah serta meningkatnya
dan daerah serta sektor, pusat dan tata kelola pemerintahan yang
meningkatnya daerah, untuk baik dan bersih. Meningkatkan
tata kelola menuju konvergensi sinergisme pusat dan daerah
pemerintahan dalam intervensi serta meningkatnya tata kelola
yang baik dan sasaran prioritas pemerintahan yang baik dan
bersih dan program bersih dilakukan melalui
prioritas, termasuk strategi:

Renstra Dinas Kesehatan 55 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
integrasi lintas - Pengembangan kebijakan
program. untuk penguatan kapasitas
pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota;
- Pendampingan perbaikan tata
kelola pada daerah yang
memiliki masalah kesehatan
untuk pencapaian target
nasional dan mendorong
pemenuhan SPM Bidang
Kesehatan;
- Integrasi, interoperabilitas,
sinkronisasi dan simplifikasi
sistem informasi kesehatan
pusat dan daerah termasuk
penerapan sistem single entry;
- Penguatan manajemen
kesehatan di kabupaten/kota
dalam kerangka otonomi
pembangunan kesehatan;
- Mendorong sinergisme
perencanaan pusat, provinsi,
dan kabupaten/kota;
- Mendorong penerapan revolusi
mental dan reformasi birokrasi;
- Mendorong efektivitas dan
efisiensi penggunaan anggaran
pemerintah;
- Meningkatkan pendekatan
manajemen berbasis kinerja;
- Meningkatkan jumlah unit yang
masuk dalam kategori WBK dan
WBBM.
5.2 Meningkatnya 8) Meningkatnya efektivitas

Renstra Dinas Kesehatan 56 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
efektivitas pengelolaan penelitian dan
pengelolaan pengembangan kesehatan dan
litbangkes dan sistem informasi kesehatan
system informasi untuk pengambilan keputusan.
kesehatan untuk Meningkatkan efektivitas
pengambilan pengelolaan penelitian dan
keputusan pengembangan kesehatan untuk
pengambilan keputusan
dilakukan melalui strategi:
- Melaksanakan penelitian,
pengembangan, dan
pengkajian untuk mendukung
pencapaian pembangunan
kesehatan sesuai dengan
RPJMN Bidang Kesehatan dan
Renstra Kementerian
Kesehatan tahun 2020-2024;
- Menguatkan jejaring penelitian
kesehatan dan jejaring
laboratorium guna
memperkuat sistem penelitian
kesehatan nasional ;
- Meningkatkan riset untuk
penguatan data rutin baik di
fasilitas kesehatan dan
masyarakat;
- Meningkatkan diseminasi dan
advokasi hasil penelitian
untuk mendorong
pemanfaatan hasil penelitian
untuk perbaikan kebijakan
dan program kesehatan;
- Mengembangkan dashboard
sistem informasi

Renstra Dinas Kesehatan 57 | P a g e


Tujuan dan
No. Arah Kebijakan Strategi
Sasaran
pembangunan kesehatan yang
real time;
- Meningkatkan integrasi,
interoperabilitas dan
pemanfaatan data hasil
penelitian dan data rutin;
- Mengembangkan poros
kebijakan guna peningkatan
pemanfaatan hasil penelitian,
pengembangan, dan
pengkajian untuk perumusan
dan perbaikan kebijakan
kesehatan.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Dalam penyusunan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) harus
memperhatikan aspek kesehatan, disisi lain dalam paradigma sehat
membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terkait termasuk peruntukan
tata ruang. Pembangunan aspek kesehatan dipastikan tidak akan melanggar
rencana tata ruang wilayah dan tidak memberikan dampak lingkungan
strategis.
Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang,
maka tidak ada lagi tata ruang wilayah yang tidak direncanakan.
Tata ruang menjadi produk dari rangkaian proses perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.
Oleh karena itu, penegasan sanksi atas pelanggaran tata ruang
sebagaimana diatur dalam UU 26/2007 menuntut proses
perencanaan tata ruang harus diselenggarakan dengan baik agar
penyimpangan pemanfaatan ruang bukan disebabkan oleh
rendahnya kualitas rencana tata ruang wilayah. Untuk
mengupayakan perbaikan kualitas rencana tata ruang wilayah
maka Kajian Lingkungan Hidup Strategis [KLHS] atau Strategic
Environmental Assessment [SEA] menjadi salah satu pilihan alat

Renstra Dinas Kesehatan 58 | P a g e


bantu melalui perbaikan kerangka pikir [framework of thinking]
perencanaan tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan
lingkungan hidup.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis


Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat
menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk
melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi
isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas
pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis
dapat dipertanggungjawabkan. Perencanaan pembangunan antara lain
dimaksudkan agar layanan yang dijalankan perangkat daerah senantiasa
mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan dan aspirasi pengguna
layanan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan
lingkungan eksternalnya merupakan perencanaan dari luar ke dalam yang
tidak boleh diabaikan.

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi perangkat daerah adalah


kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi perangkat
daerah di masa mendatang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis
adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian
yang yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan
menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat
dalam jangka panjang.

Selama periode 2021-2026, Dinas Kesehatan dituntut lebih responsif,


kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan baik di tingkat
lokal, regional dan nasional, maupun internasional. Perencanaan
pembangunan hendaknya selalu memperhatikan isu-isu dan permasalahan
yang mungkin dihadapi ke depan oleh masyarakat sehingga arah pelaksanaan
pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Untuk itu, perlu diantisipasi
dengan perencanaan yang matang dan komprehensif sehingga arah
pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah. Memperhatikan
isu–isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance and clean government
sehingga akan berdampak pada kualitas pembangunan daerah. Berkaitan

Renstra Dinas Kesehatan 59 | P a g e


dengan isu-isu dan masalah pembangunan yang akan dihadapi Kota
Banjarmasin pada tahun 2021-2026 tidak bisa dilepaskan dengan
permasalahan dan isu pembangunan provinsi dan nasional. Secara umum,
isu-isu yang menjadi landasan dalam perumusan strategi dalam penyusunan
program dan kegiatan dalam periode 2021-2026 adalah sebagai berikut:
1. AKI dan AKB
Kematian Ibu merupakan salah satu indikator penting yang
digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat.
Capaian Kinerja Indikator Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun
2019 adalah jumlah kasus kematian sebanyak 8 kasus atau
61/100.000 kelahiran.
Grafik 3.1
Penyebab Kematian Ibu di Kota Banjarmasin Tahun 2020

8 7
7
6
5
4 3
3
2 1 1
1 0 0
0

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Tahun 2020

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa tahun 2020


penyebab kematian ibu adalah perdarahan sebanyak 1 orang,
hipertensi dalam kehamilan sebanyak 3 orang, dan lain-lain
sebanyak 7 orang.
Penyebab kematian Ibu terbesar saat ini adalah komplikasi
kehamilan, sebagian komplikasi ini mengancam jiwa, akan tetapi
sebagian besar komplikasi dapat dicegah dan ditangani bila:
a. Ibu segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan;
b. Tenaga kesehatan melakukan prosedur penanganan yang
sesuai;
c. Tenaga kesehatan mampu melakukan identifikasi dini
komplikasi;

Renstra Dinas Kesehatan 60 | P a g e


d. Apabila terjadi komplikasi, tenaga kesehatan dapat
memberikan pertolongan pertama dan melakukan tindakan
stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan;
e. Proses rujukan yang efektif; dan
f. Pelayanan di rumah sakit yang cepat dan tepat guna
Dengan demikian komplikasi membutuhkan penanganan
yang berkesinambungan (continuum of care). Dalam
pelaksanaannya, diketahui bahwa sebenarnya perlu keterlibatan
berbagai pihak untuk mencapai tujuan penurunan jumlah
kematian ibu.
Pemahaman masyarakat, bahwa kehamilan bukan hanya
urusan suami-istri, tetapi juga ada keterlibatan dan peran keluarga,
masyarakat, juga pemerintah untuk memastikan kehamilan
berjalan dengan sehat. Selain itu, sudah semestinya kehamilan
dipandang bukan sekedar sebagai sesuatu yang alamiah, melainkan
sesuatu yang istimewa, sehingga memerlukan perhatian semua
pihak karena merupakan awal pembentukan generasi emas di masa
akan datang. Komunikasi, Informasi, juga Edukasi (KIE) kepada
masyarakat untuk mengubah paradigma tentang kehamilan, dari
paradigma lama menjadi paradigma baru. untuk mencegah 3 T
(Terlambat dalam mencapai fasilitas; Terlambat mendapatkan
pertolongan, dan Terlambat mengenali tanda bahaya kehamilan dan
persalinan) dan 4 T (Terlalu muda; Terlalu tua; Terlalu sering
melahirkan; dan Terlalu banyak) sebagai faktor yang berpengaruh
dalam menyebabkan tingginya jumlah kematian ibu di Kota
Banjarmasin.
Agar peningkatan kesehatan ibu dan anak lebih terarah dan
optimal, berbagai upaya dan permasalahan sektor kesehatan perlu
mendapat dukungan penuh dari segenap komponen masyarakat
melalui upaya advokasi kepada pemangku kepentingan/pemutus
kebijakan/stake holder serta tokoh masyarakat untuk bersama-
sama menghidupkan pemberdayaan dan partisipasi aktif
masyarakat dalam bidang kesehatan. Upaya penurunan jumlah
kematian ibu di Kota Banjarmasin telah dilaksanakan berbagai
upaya yaitu:

Renstra Dinas Kesehatan 61 | P a g e


1. Peningkatan cakupan dan akses pelayanan kesehatan ibu
yang komprehensif dan berkualitas
- Antenatal Care Terpadu
- Asuhan Persalinan Normal di fasilitas kesehatan
- Pelayanan KB Paska Persalinan
- Skrining/Deteksi dini resiko tinggi pada ibu hamil, ibu
bersalin dan ibu nifas
- Home care/ kunjungan rumah pada ibu hamil, ibu
bersalin dan ibu nifas
- Penanganan komplikasi obsteri yang adekuat
- Pelaksanaan PONED
- Pelaksanaan PERDA KIBBLA
2. Meningkatkan kemitraan lintas sektor dan lintas program
- Kemitraan dengan TNI/POLRI, Kemenag, BKBPMP
- Pendampingan LP/LS pada ibu hamil/bersalin/nifas
berisiko
- Kemitraan DK dalam meningkatkan persalinan dengan
tenaga kesehatan dan di fasilitas kesehatan
3. Pemberdayaan keluarga dan masyarakat
- Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
- P4K
4. Peningkatan surveilans dan informasi KIA
- Penerapan Buku KIA
- Audit Maternal Perinatal
- PWS KIA
- Bimbingan, monitoring dan evaluasi program
Grafik 3.2
Angka Kematian Ibu Tahun 2016-2020

120 103
100
80 67 61
53.5
60
38
40
20
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Profil Dinkes Tahun 2020

Renstra Dinas Kesehatan 62 | P a g e


Dari Grafik di atas diketahui bahwa pada tahun 2016 Angka
Kematian Ibu sebanyak 38/100.000 KH, mengalami kenaikan
sebanyak tahun 2017 atau 53.5/100.000 KH dan kembali
mengalami kenaikan pada tahun 2018 sebanyak 38/100.000 KH
kemudian pada tahun 2019 mengalami penurunan yaitu sebesar
61/100.000 KH dan pada tahun 2020 meningkat 103/100.000 KH.
Angka Kematian Bayi (AKB) mencerminkan derajat kesehatan
masyarakat yang sekaligus juga mencerminkan umur harapan
hidup pada saat lahir. AKB yaitu jumlah kematian bayi (usia 0-11
bulan) per 1.000 kelahiran hidup. Capaian Kinerja Indikator Angka
Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2019 adalah jumlah kasus
kematian sebanyak 3/1000 kelahiran.

Ada beberapa hal yang menyebab angka kematian bayi di


Kota Banjarmasin yang fluktuatif yaitu antara lain:
a. Penduduk Kota Banjarmasin sangat heterogen karena
merupakan ibukota provinsi sehingga permasalahan
kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor
penyebab kematan bayi juga sangat kompleks;
b. Masih kurangnya pengetahuan ibu mengenai pengenalan
tanda bahaya pada ibu hamil resiko tinggi oleh masyarakat
dan sebagian dari petugas kesehatan, hal ini penting untuk
persiapan rujukan yang tepat saat persalinan sehingga dapat
menekan kematian ibu melahirkan dan kematian bayi;
c. Pemanfaatan Buku KIA masih belum optimal oleh
keluarga/masyarakat sebagai saranan pendidikan dan
penyuluhan bagi ibu hamil, ibu nifas dan ibu balita agar
dapat mempersiapkan kehamilan, kelahiran dan perawatan
bayi baru lahir yang lebih sehat;
d. Kurangnya sinkronisasi dan koordinasi program-program
antar instansi dan antar pemerintah dan swasta dan lembaga
swadaya yang melibatkan peran aktif masyarakat termasuk
rumah sakit, karena hampir semua kematian bayi bertempat
di rumah sakit; dan
e. Perlu adanya kegiatan pembinaan dan kemitraan denga DK
dalam meningkatkan persalinan dengan tenaga kesehatan
dan di fasilitas kesehatan.

Renstra Dinas Kesehatan 63 | P a g e


Grafik 3.3
Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun 2016-2020
3.5 3.2
3 3 3
3

2.5
2
2

1.5

0.5

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat - Seksi Kesga dan Gizi

Berdasarkan Grafik di atas pada tahun 2016-2018 sebesar 3/


1000 KH kemudian mengalami penurunan pada tahun 2019
sebanyak 2/ 1.000 KH dan pada tahun 2020 angka kematian bayi
mengalami kenaikan yaitu sebesar 3.2/1.000 KH.
Kegiatan yang sudah dilakukan pada tahun 2020 untuk
mendukung capaian Angka Kematian Ibu adalah sebagai berikut:
a. Terlaksananya Workshop Manajemen BBLR dan Asfiksia Bayi
Baru Lahir bagi petugas;
b. Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Pengetahuan Kader
Posyandu Tentang Pelayanan Bayi Baru Lahir,Bayi dan Anak
Balita melalui buku KIA; dan
c. Terlaksananya Kegiatan Peningkatan Kapasitas Petugas
Tentang Pelayanan Bayi Baru Lahir,Bayi dan Anak Balita
melalui Buku KIA.
2. Stunting
Stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta
(bawah dua tahun) menunjukkan persentase banyaknya anak
baduta (bawah dua tahun) yang mengalami stunting (tumbuh
pendek dan sangat pendek) dibandingkan dengan jumlah
keseluruhan anak baduta (bawah dua tahun) pada tahun yang
sama.

Renstra Dinas Kesehatan 64 | P a g e


Grafik 3.4
Prevalensi Stunting di Kota Banjarmasin Tahun 2018-2020

30
25.64
25
19.39
20

15

10
5.79
5

0
2018 2019 2020

Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat - Seksi Kesga dan Gizi


Dari grafik diatas dapat dijelaskan bahwa capaian prevalensi
stunting tahun 2018 sebesar 25.64%. Pada tahun 2019, angka
stunting mengalami penuruan sebesar 19,39% dan tahun 2020
sebesar 5,79 %
Faktor utama masalah stunting disebabkan oleh karena:
a. Kurangnya asupan gizi sejak janin masih dalam kandungan
(masa kehamilan), baru lahir, sampai anak berusia dua
tahun;
b. Riwayat Ibu hamil KEK (kurang energi kronis);
c. Ibu hamil Anemia;
d. Anemia pada waktu remaja;
e. Anak tidak mendapatkan ASI Eksklusif;
f. Infeksi kecacingan pada anak;
g. Pola asuh orang tua;
h. Faktor sosial ekonomi keluarga; dan
i. Sanitasi dan air bersih.

3. Pencapaian SPM yang belum optimal


Pencapaian SPM Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2020 masih
terdapat 5 indikator yang berada dibawah 100% yaitu pelayanan
kesehatan usia produktif, pelayanan kesehatan usia lanjut, pelayanan
kesehatan penderita hipertensi, pelayanan kesehatan orang dengan TB.
Dan pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV. Data
Pencapaian SPM Dinas Kesehatan dapat dilihat pada table berikut :

Renstra Dinas Kesehatan 65 | P a g e


Tabel 3.3
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin
Kota Banjarmasin

SPM /
NO Indikator standar IKK Target Renstra Perangkat Daerah Realisasi Capaian Proyeksi
Nasional Catatan
Tahun Analisis
Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2020
2021 (thn
(thn n-2) (thn n-1) (thn n) (thn n+1) (thn n-2) (thn n-1) (thn n) (thn n)
n+1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15

1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 100% 100% 100% 100% 100% 95.76% 93% 80.44% 100% 100%
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 100% 100% 100% 100% 100% 92.35% 96% 87.71% 100% 100%
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 100% 100% 100% 100% 100% 99.50% 100% 94.57% 100% 100%
4 Pelayanan Kesehatan Balita 100% 100% 100% 100% 100% 95.50% 94% 52.66% 100% 100%
5 Pelayanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar 100% 100% 100% 100% 100% 98.33% 99% 64.88% 100% 100%
6 Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif 100% 100% 100% 100% 100% 5.55% 29% 24.63% 35% 40%
7 Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut 100% 100% 100% 100% 100% 73.43% 69% 37.51% 75% 80%
8 Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 100% 100% 100% 100% 100% 46.86% 72% 23.42% 75% 80%
9 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus 100% 100% 100% 100% 100% 75.55% 87% 117.20% 92% 100%
10 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Gangguan Jiwa Berat 100% 100% 100% 100% 100% 100.00% 70% 96.91% 70% 80%
11 Pelayanan Kesehatan Orang dengan TB 100% 100% 100% 100% 100% 95.74% 103% 40.47% 100% 100%
12 Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko Terinfeksi HIV 100% 100% 100% 100% 100% 100.00% 84% 24.95% 100% 100%

vii| P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu


dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu
strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Tujuan dan
sasaran jangka menengah yang dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis
Dinas Kesehatan merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran yang
tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026, hal ini dilakukan untuk menjamin
bahwa agenda-agenda yang dituangkan dalam RPJMD Kota Banjarmasin
Tahun 2021-2026 secara otomatis menjadi beban kerja dan tanggung jawab
Dinas Kesehatan melalui rancangan program dan kegiatan yang terukur
pencapaian kinerjanya.
Sesuai dengan tugas dan fungsinya, urusan kewenangan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan adalah urusan pemerintahan di bidang
kesehatan. Berdasarkan RPJMD Kota Banjarmasin Tahun 2021-2026, tujuan
dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan tercantum pada misi kedua
yaitu “Meningkatkan derajat Kesehatan dan Pendidikan masyarakat untuk
peningkatan kualitas sumber daya manusia”. Sesuai dengan misi tersebut,
maka ditetapkan tujuan pembangunan daerah yang berkaitan langsung
dengan Dinas Kesehatan yaitu “Terwujudnya sumber daya manusia yang
cerdas, sehat dan berdaya saing”. Adapun sasaran dalam tujuan-tujuan
tersebut yang berkaitan secara langsung dengan Dinas Kesehatan adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan
a. Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
b. Mewujudkan Peningkatan Kapasitas dan Akuntabilitas
Penyelenggaraan Pemerintahan

80 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Tabel 4.1 (TC-25)
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan
Kota Banjarmasin

TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN 2021-2026


NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN/SASARAN
2021 2022 2023 2024 2025 2026
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Meningkatkan Aksesibilitas dan
Kualitas Pelayanan Kesehatan Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat 84 84,5 85 85.5 86 87

Meningkatnya
kualitas dan Persentase pelayanan kesehatan oleh
kuantitas Dinas Kesehatan dan UPT nya sesuai 10% 15% 20% 25% 30% 35%
pelayanan standar
kesehatan
Persentase tercapainya upaya
pencegahan dan pengendalian
60% 60% 62.5% 65% 67.5% 70%
penyakit menular dan penyakit
tidak menular
Meningkatnya
gerakan Persentase UKBM yang melaksanakan
40% 45% 47% 50% 53% 55%
masyarakat hidup GERMAS
sehat

Meningkatnya
Mutu dan
Persentase pengawasan post market
Keamanan Obat, 25% 30% 35% 40% 45% 50%
Sarana Kefarmasian dan IRTP
Alat Kesehatan,
dan Makanan

Meningkatnya
kualitas Persentase pemenuhan SDMK pada
Sumber Daya fasilitas pelayanan dasar dann rujukan 60% 65% 70% 75% 80% 85%
Manusia sesuai standar
Kesehatan
Mewujudkan Peningkatan
Kapasitas dan Akuntabilitas Nilai LHE AKIP Dinas Kesehatan 84,98 85,71 86,78 87,48 88,05 89,00
Penyelenggaraan Pemerintahan
Meningkatnya
Nilai
Persentase Peningkatan Nilai
Akuntabilitas 2.64% 1.07% 0,7% 0,57% 0,95% 0,95%
Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan
Kinerja Dinas
Kesehatan

81 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi merupakan rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang berisikan


grand design perencanaan pembangunan dalam upaya untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan. Sebagai
salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah,
rumusan strategi akan mengimplementasikan bagaiamana sasaran
pembangunan akan dicapai dengan serangkaian arah kebijakan dari
pemangku kepentingan. Oleh karena itu, strategi diturunkan dalam sejumlah
arah kebijakan dan program pembangunan operasional dari upaya-upaya
nyata dalam mewujudkan visi pembangunan daerah. Sementara itu, arah
kebijakan merupakan suatu bentuk konkrit dari usaha pelaksanaan
perencanaan pembangunan yang memberikan arahan dan panduan kepada
pemerintah daerah agar lebih optimal dalam menentukan dan mencapai
tujuan. Selain itu, arah kebijakan pembangunan daerah juga merupakan
pedoman untuk menentukan tahapan pembangunan selama lima tahun
periode kepala daerah dan wakil kepala daerah guna mencapai sasaran
RPJMD secara bertahap.

Strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan merupakan rumusan


perencanaan komprehensif tentang bagaimana Dinas Kesehatan melakukan
upaya untuk mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran target kinerja yang
dibebankan dalam RPJMD Kota Banjarmasin 2021-2026 secara efektif dan
efisien. Strategi dan arah kebijakan Dinas Kesehatan selanjutnya dituangkan
secara lebih rinci sesuai dengan sasaran yang akan dicapai yaitu sebagai
berikut:

82 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Tabel 5.1 (TC-26)
Tujuan, Sasaran, Strategis dan Kebijakan
VISI : Banjarmasin Baiman dan Lebih Bermartabat
MISI II : Meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia

T UJUAN SASARAN ST RAT EGI ARAH KEBIJAKAN

Meningkatkan aksesibilitas Meningkatnya kualitas dan Melaksanakan P elayanan P enguatan pelayanan


dan kualitas pelayanan kuantitas pelayanan Kesehatan di P uskesmas dan kesehatan melalui
kesehatan kesehatan Rumah Sakit Sesuai Standar peningkatan status akreditasi
dan pelayanan BLUD
P uskesmas, LabKesDa dan
Rumah Sakit
P ersentase tercapainya Meningkatnya pencegahan P encegahan pengendalian
upaya pencegahan dan penyakit menular dan tidak penyakit menular dan tidak
pengendalian penyakit menular menular
menular dan penyakit tidak
menular
Meningkatnya Gerakan P elaksanakan GERMAS P eningkatan P HBS rumah
Masyarakat Hidup Sehat dengan melibatkan seluruh tangga dan strata P osyandu
UKBM di Kota Banjarmasin
Meningkatnya mutu dan Meningkatkan upaya P eningkatan sarana ,
keamanan obat, alat pemenuhan sarana dan prasarana dan alat kesehatan
kesehatan, dan makanan prasarana pelayanan sesuai standar baik di Rumah
kesehatan di P uskesmas Sakit, P uskesmas dan
maupun Rumah Sakit Laboratorium Kesehatan
Daerah

P engaw asan post market Meningkatkan koordinasi


sarana kefarmasian dan IRT P dengan SKP D mitra kerja
dalam proses perizinan serta
pengaw asan keamanan obat,
alat kesehatan dan makanan
Meningkatnya kualitas Melaksanakan pemenuhan P emenuhan SDMK pada
Sumber Daya Manusia kebutuhan SDMK sesuai fasilitas pelayanan dasar dan
Kesehatan standar rujukan sesuai standar di
Dinas Kesehatan dan UP T

Mew ujudkan peningkatan Meningkatnya nilai Meningkatkan monitoring P enguatan tata kelola
kapasitas dan akuntabilitas akuntabilitas kinerja Dinas dan evaluasi terhadap keuangan dan manajemen
penyelenggaraan Kesehatan perencanaan, pelaksanaan pelayanan publik di Dinas
pemerintahan kinerja pelayanan kesehatan Kesehatan maupun UP T

83 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

6.1 Program
Program adalah bentuk instrument kebijakan yang berisi satu atau
lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang
dikoordanasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan
tujuan pembangunan daerah, untuk mendapatkan hasil yang
dilaksanakan dan dijabarkan dalam beberapa kegiatan dengan
menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang
terukur, pada Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin terdapat program
yang merupakan kegiatan untuk belanja rutin dan program yang
menjadi prioritas urusan wajib.

Adapun Program Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2021 s/d


2026 adalah berikut:
1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
3. Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
4. Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan Dan Makanan
Minuman
5. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

6.2 Kegiatan
Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu
atau beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur
pada suatu program, dan terdiri dari sekumpulan Tindakan pengerahan
sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang
modal termasuk peralatan, teknologi dana dan lain sebagainya,
Kesemuanya itu merupakan masukan (input) yang menghasilkan
keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Untuk melaksanakan
kebijakan yang merupakan kebijakan yang merupakan perwujudan visi
misi.

84 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Dalam mencapai tujuan dan sasaran program yang menjadi
prioritas urusan wajib/belanja langsung di Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin, ditetapkan melalui kegiatan tahun 2021 s/d 2026 sebagai
berikut:

6.2.1 Program Kegiatan yang mendukung Rencana Strategis Dinas


Kesehatan

1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya


Kesehatan Masyarakat
Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP
Rujukan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
a. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
b. Pengelola Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
c. Pengelola Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
d. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Balita
e. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar
f. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut
g. Pengeloaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarakat
h. Pengeloaan Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
i. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Terdampak
Krisis Kesehatan Bencana dan/Atau Berpotensi Bencana
j. Pengeloaan upaya pengurangan Risiko Krisis Kesehatan dan Pasca
Krisis Kesehatan
k. Investigasi awal kejadian diharapkan (Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi dan Pemberian Obat Massal)
l. Pengelolaan Surveilans Kesehatan
m.Pelayanan Kesehatan Penyakit Menular dan Tidak Menular
n. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang Terduga TB
o. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang dengan Resiko Terinfeksi
HIV
p. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
q. Pengeloaan Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
r. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan bagi Penduduk pada kondisi
Kejadian Luar Biasa (KLB)
s. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Jiwa dan NAPZA

85 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
t. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang denga Gangguan Jiwa
Berat
u. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang dengan Masalah
Kesehatan Jiwa (ODMK)
v. Operasional Pelayanan Rumah Sakit
w. Peningkatan Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan

2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan

Kegiatan Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis


Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
a. Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis sumber
Daya Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
Kegiatan Pemberian Izin Praktik Tenaga Kesehatan di Wilayah
Kabupaten/Kota
a. Pemenuhan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai
standar
b. Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Manusia Kesehatan

3. Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

Kegiatan Pelaksanaan Sehat dalam rangka Promotif Preventif Tingkat


Daerah Kabupaten/Kota
a. Penyelenggaraan promosi kesehatan dan Gerakan Hidup Bersih
dan Sehat
Kegiatan Pengembangan dan Pelaksanaan Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
a. Bimbingan Teknis dan Supervisi Pengembangan dan Pelaksanaan
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
Kegiatan Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran
Serta Masyarakat dam Lintas Sektor Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
a. Peningkatan Upaya Promosi, Advokasi, Kemitraan dan
Pemberdayaan Masyarakat

86 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
6.2.2 Program Kegiatan yang menunjang Rencana Strategis Dinas
Kesehatan

1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya


Kesehatan Masyarakat
Kegiatan Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP
Rujukan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
a. Pengelolaan pelayanan kesehatan tradisional,Akupuntur, Asuhan
Mandiri, dan Tradisional Lainnya
b. Pengelolaan pelayanan kesehatan kerja dan olahraga
c. Pengelola Jaminan Kesehatan Masyarakat
d. Pelaksanaan Akreditasi Fasilitas di Kabupaten/Kota
e. Operasional Pelayanan Fasilitas Kesehatan Lainnya (Laboratorium)
f. Peningkatan Mutu Pelayanan Fasilitas Kesehatan (Laboratorium)
g. Operasional Pelayanan Fasilitas Kesehatan Lainnya (IFK)
h. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
i. Penyelenggaraan Kabupaten/Kota
j. Operasional Pelayanan Puskesmas

Kegiatan Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan UKM dan UKP


Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota
a. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Fasilitas Kesehatan Lainnya
b. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Puskesmas
c. Rehabilitasi dan Pemeliharaan Rumah Dinas Tenaga Kesehatan
d. Pembangunan Puskesmas
e. Pengembangan Puskesmas
f. Pembebasan Lahan
g. Pemeliharaan Rutin dan Berkala Alat Kesehatan/Alat Penunjang
Medik Fasilitas Pelayanan Kesehatan
h. Pengadaan Alat Kesehatan/Alat
i. Penunjang Medik Fasilitas Pelayanan Kesehatan
j. Pengadaan Sarana Fasilitas Pelayanan Kesehatan
k. Pengadaan prasarana dan pendukung Fasilitas kesehatan
l. Pengadaan Obat, Vaksin
m. Pengadaan bahan habis pakai

87 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
n. Pengadaan Alat Kesehatan/Alat Penunjang Medik Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (RS)
o. Pengembangan Rumah Sakit (RS)
p. Pembangunan Rumah Sakit Beserta Sarana dan Prasarana
Pendukungnya
q. Pengadaan Obat, Vaksin (RS)
r. Pembebasan Lahan (RS)

Kegiatan Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas C dan D dan Fasilitas


Pelayanan Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
a. Penyiapan perumusan dan
b. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan Secara
Terintegritasi
a. Pengelola Data dan Informasi Kesehatan

Kegiatan Penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Tempat


Pengelolaan Makanan (TPM) Antara Lain Jasa Boga, Rumah
Makan/Restoran dan Depot Air Minum (DAM)
a. Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan
b. Pengawasan Penerbitan Sertifikat Laik Higiene
c. Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) antara lain jasa boga,
Rumah Makan/Restoran dan Depot Air Minum (DAM)

Kegiatan Penerbitan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah


Tangga dan Nomor P-IRT Sebagai Lain Produksi, untuk Produk
Makanan Minuman Tertentu Yang Dapat Memproduksi oleh Industri
Rumah Tanga
a. Pengedalian dan Pengawasan serta Tindak lanjut
b. Pengawasan Sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
dan Nomor P-IRT sebagai Izin Produksi, untuk Produk Makanan
Minuman Tertentu Yang diproduksi leh industri rumah tangga

Kegiatan Pemberian Izin Apotek,Toko,Obat,Alat Kesehatan dan


Optikal,Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)

88 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
a. Pengedalian dan Pengawasan serta Tindak Lanjut Pengawasan
Perizinan Apotek,Toko Obat,Toko Alat Kesehatan,dan Optikal
Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)
b. Penyediaan dan Pengelolaan Data Perizinan dan Tindak Lanjut
Pengawasan Izin Apotek Toko, Obat, Toko Alat Kesehatan,dan
Optikal Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT)

Kegiatan Pemberian Sertifikasi Produksi untuk Sarana Produksi Alat


Kesehatan Kelas 1 dan Perbukukan Kesehatan Rumah Tangga Kelas
1. tertentu Perusahaan Rumah Tangga
a. Pengendalian dan Pengawasan Serta Tindak Lanjut
Pengawasan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Kelas 1
Tertentu Perusahaan Rumah Tangga

Kegiatan Pemeriksaan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Post


Market pada Produksi dan Produk Makanan Minuman Industri
Rumah Tangga
a. Penyediaan dan Pengelolaan Data Tindak Lanjut Pengawasan
Perizinan Industri Rumah Tangga

Kegiatan Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis


Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
a. Pengembangan Mutu dan Peningkatan
b. Kompetensi Teknis Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota

Kegiatan Perencanaan Kebutuhan dan Pendayagunaan Sumber


Daya Manusia Kesehatan untuk UKP dan UKM
a. Pemenuhan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan sesuai
Standar
b. Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Manusia Kesehatan

89 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
2. Program Penunjang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Kegiatan Administrasi Umum Perangkat Daerah


a. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor (RS)
b. Penyediaan Peralataan dan Perlengkapan Kantor
c. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
d. Penyediaan Bahan Logistik Kantor
e. Penyediaan Barang dan Penggadaan
f. Penyelenggaran Koordinasi dan Konsultasi SKPD
g. Penyediaan Komponen Intalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor

Kegiatan Peningkatan Pelayanan BLUD


a. Pelayanan dan Penunjang Pelayanan BLUD (RS)
b. Pelayanan dan Penunjang Pelayanan BLUD (Puskesmas dan
Laboratorium)

Kegiatan Administrasi Keuangan Pangkat Daerah


a. Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN

Kegiatan Administrasi Kepegawaian Tingkat Daerah


a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Disiplin Pegawai

Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Umum Pemerintah Daerah


a. Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor
b. Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air dan Listrik

Kegiatan Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan


Pemerintah Daerah
a. Pengadaan Mebel
b. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya

Kegiatan Perencanaan ,Peanggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat


Daerah
a. Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah

90 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
a. Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Gedung Kantor
atau Bangunan Lainnya
b. Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan dan Pajak
Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan
c. Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya

Kegiatan Administrasi Barang Milik Daerah pada Perangkat Daerah


a. Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Daerah SKPD

6.3 Pendanaan

Pendanaan merupakan awal kesuksesan. Perencanaan yang baik


harus didukung visi, misi, tujuan, sasaran strategi dan kebijakan. Namun
sebaik apapun suatu perencanaan (Planning), tak akan berhasil bila tidak
diikuti dengan suatu tindakan (Action), karena kunci kesuksesan ada
pada tindakan atau pelaksanaan. Untuk mendukung pelaksanaan atau
implementasi dari program dan kegiatan yang telah ditetapkan, ada faktor
yang sangat diperlukan yaitu pendanaan. Tanpa dana semua itu akan
sia-sia.
Untuk mewujudkan program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kota
Banjarmasin Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Banjarmasin telah menetapkan Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Banjarmasin untuk pengalokasian sumber dana program dan
kegiatan.

91 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
TABEL T-C.27

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, SUBKEGIATAN DAN PENDANAAN


DINAS KESEHATAN KOTA BANJARMASIN

TAHUN 2021 SD 2026

Indikator Kinerja Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Unit Kerja


Data 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Tujuan, Sasaran, RENSTRA Perangkat Daerah Perangkat
Capaian
Program Daerah
pada Tahun
Tujuan Sasaran Kode Program dan Kegiatan (Outcome), Penanggu Lokasi Ket
Awal
Kegiatan (Output) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp ngjawab
Perencanaa
dan Subkegiatan
n (2020)
(Output)

3 4 5 6 7 9 10 11 12 13
1 2 8 14 15
Mewujudkan
peningkatan kapasitas
Nilai LHE AKIP
dan akuntabilitas 82,74 84,98 85,71 86,78 87,48 88,05 89,00 89,00
Dinas kesehatan
penyelenggaraan
pemerintahan

Meningkatn
Persentase
ya nilai
peningkatan nilai
akuntabilita
akuntabilitas 2.08 2.64 1.07 % 0.7 % 0.57 % 0.95 % 0.95 % 0.95 %
s kinerja
kinerja Dinas
Dinas
Kesehatan
Kesehatan

PROGRAM Persentase
PENUNJANG URUSAN pemenuhan
1.02.01 PEMERINTAHAN penunjang urusan n.a 0 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
118,013,513,796 100 193,302,123,448 132,342,337,871 134,452,613,804 135,496,279,694 136,984,981,379 850,591,849,992
DAERAH pemerintahan
KABUPATEN/KOTA daerah

Tingkat kepuasan
pegawai terhadap
layanan Sanga Sangat
n.a 0 Sangat Sanga Sanga
administrasi - t Baik Baik
Baik t Baik t Baik
kesekretariatan
(kategori)

Tingkat kualitas
perencanaan Sanga Sangat
n.a 0 Sangat Sanga Sanga
perangkat daerah - t Baik Baik
Baik t Baik t Baik
(kategori)

92 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
terpenuhinya
penunjang urusan n.a 100 % 100 %
pemerintah daerah
(%)

Kegiatan Persentase
Perencanaan, dokumen laporan
penganggaran, dan keuangan yang
1.02.01.2. % % % % 60,000,000 % 60,000,000 % 217,300,000
evaluasi kinerja dihasilkan sesuai 100 100 7,300,000 15,000,000 15,000,000 60,000,000
01
perangkat daerah standar

Persentase laporan
perencanaan yang
dihasilkan sesuai 100 100 %

standar

Persentase
dokumen laporan
kinerja yang 100 100 %
dihasilkan sesuai
standar

Terwujudnya
perencanaan,
penatausahaan
keuangan dan
100 100 %
pencapaian kinerja
yang mendukung
kelancaran tugas
dan fungsi OPD

Cakupan
ketersediaan
dokumen
perencanaan,
penganggaran, dan %
100
evaluasi kinerja
perangkat daerah
yang sesuai
ketentuan

93 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Cakupan
ketersediaan
dokumen
perencanaan,
penganggaran, dan 100 100 100 100 100
evaluasi kinerja
perangkat daerah
yang sesuai
ketentuan

Penyusunan
Dokumen Jumlah laporan
1.02.01.2. 1 Perencanaan keuangan dan aset bh bh bh bh bh 40,584,960 bh 40,584,960 bh 159,054,880
6 6 7,300,000 15,000,000 15,000,000 40,584,960
01.01 Perangkat dinas
Daerah

Jumlah laporan
perencanaan yang 12 12 bh
dihasilkan

Jumlah laporan
kinerja yang 15 15 bh
dihasilkan

Jumlah dokumen
profil dinas
3 3 bh
Kesehatan Kota
Banjarmasin

Jumlah dokumen
laporan & evaluasi 16 16 bh
kinerja

Jumlah dokumen
rencana kerja dan 14 14 bh
anggaran

Tersedia dokumen
renstra, renja,
renja perubahan,
PK, PK perubahan, 8 bh bh bh bh bh bh
IKU, RKT dan RKT
Perubahan yang
tersusun

94 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah dokumen
Perencanaan
(Dokumen Renstra,
Renja, Renja
Perubahan, PK, PK
8 8 8 8 8
Perubahan, RKT
dan RKT
Perubahan) yang
tersusun sesuai
dengan ketentuan

Kegiatan Terlaksananya
Administrasi layanan
1.02.01.2. 100 100 %
Keuangan Perangkat administrasi 94,214,707,223 123,306,356,342 67,905,120,571 62,189,150,804 58,544,041,694 54,050,087,379 460,209,464,013
02
Daerah keuangan

Terpenuhinya
administrasi %
100
keuangan SKPD

Cakupan Dokumen
penatausahaan
Keuangan yang 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
lengkap dan sesuai
ketentuan

Penyediaan Gaji Persentase gaji


1.02.01.2. 2 dan Tunjangan dan tunjangan % % 123,306,356,342 % % % % %
100 100 94,214,707,223 67,905,120,571 62,189,150,804 58,544,041,694 54,050,087,379 460,209,464,013
02.01 ASN yang dibayarkan

Persentase
terbayarkannya
jaminan 100 100 %
pemeliharaan
kesehatan pns

Jumlah ASN yang


dibayarkan gaji 1091 Orang 1111 Orang 1131 Oran 1151 Oran 1151 Orang
1,071 Orang
dan tunjangan g g

Persentase Gaji
dan Tunjangan
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
yang dibayarkan
tepat waktu

95 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
Pembayaran
Jaminan
Pemeliharaan % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Kesehatan PNS
uang yang
ditanggung SKPD

Tersedianya
Kegiatan Administrasi
dokumen
1.02.01.2. Barang Milik Daerah
administrasi - 100 % 15,000,000 15,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 210,000,000
03 pada Perangkat
barang milik
Daerah
daerah

Persentase
Dokumen
Administrasi
Barang Milik 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Daerah yang
tersusun sesuai
ketentuan
Jumlah dokumen
Penyusunan
Perencanaan
perencanaan
1.02.01.2. Kebutuhan Barang Dinas
3 kebutuhan 1 Dok 15,000,000 1 Dok 15,000,000 1 Dok 20,000,000 1 Dok 20,000,000 1 Dok 20,000,000 1 Dok 90,000,000 Banjarmasin
03.01 Milik Daerah SKPD Kesehatan
barang milik
yang tersusun
daerah SKPD
sesuai ketentuan

Terlaksananya
Kegiatan Administrasi
1.02.01.2. pengadaan
Kepegawaian 100 100 % 21,530,000 100 % 21,530,000 100 % 21,530,000 100 % 110,000,000 100 % 110,000,000 100 % 110,000,000 100 % 394,590,000
05 mesin/kartu
Perangkat Daerah
absensi

Jumlah pengadaan
pakaian khusus
Peningkatan
hari-hari tertentu
1.02.01.2. Sarana dan
4 Persentase 100 100 % 21,530,000 21,530,000 21,530,000 25,000,000 25,000,000 25,000,000 139,590,000
05.01 Prasarana
pengadaan
Disiplin Pegawai
mesin/kartu
absensi
Jumlah Pengadaan
Pakaian Khusus 140 unit 145 unit 150 unit 155 unit 155 unit
Hari- Hari tertentu

Pengadaan Mesin
5 unit
Absen

Pengadaan
pakaian hari-hari 100 stel
tertentu

96 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
Kegiatan Administrasi
1.02.01.2. pemenuhan Alat
Umum Perangkat 75 75 % 9,705,518,632 5,702,564,106 3,997,659,300 4,315,000,000 4,315,000,000 4,315,000,000 32,350,742,038
06 non Medis
Daerah

Persentase
tersedianya
sarpras dan 60 60 %
penunjang lainnya
di fasyankesdas

Terpenuhinya
administrasi umum 100 %
SKPD
Cakupan
administrasi umum 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
yang terpenuhi
Penyediaan
Komponen Persentase
Instalasi tersedianya
1.02.01.2. 5 100 100 % 15,000,000 % 18,000,000 % 18,000,000 % 25,000,000 % 25,000,000 % 25,000,000 % 126,000,000
Listrik/Penerang listrik/penerangan
06.01
an Bangunan kantor
Kantor

Persentase
pemenuhan
komponen
100 %
instalasi
listrik/penerangan
bangunan kantor

Persentase
Komponen
Instalasi
Listrik/Penerangan
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Bangunan Kantor
yang tersedia
sesuai Rencana
belanja

Penyediaan
Persentase
1.02.01.2. Peralatan dan
6 Pemenuhan Alat 75 75 % 7,683,349,120 3,754,459,106 2,049,554,300 2,100,000,000 2,100,000,000 2,100,000,000 19,787,362,526
06.02 Perlengkapan
Non Medis (RS)
Kantor (RS)

97 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
tersedianya
Peralatan dan Rumah
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Banjarmasin
Perlengkapan Sakit
Kantor sesuai
Rencana belanja

Pengadaan
peralatan dan
100 %
perlengkapan
kantor

Penyediaan Jumlah Puskesmas


1.02.01.2. Peralatan dan yang mendapat
7 26 26 pkm 1,479,343,512 1,254,743,000 1,254,743,000 1,300,000,000 1,300,000,000 1,300,000,000 7,888,829,512
06.02 Perlengkapan pemenuhan alat
Kantor(Dinas) non medis

Persentase jumlah
pengadaan
80 80 %
peralatan non
medis

Persentase
tersedianya
Peralatan dan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Perlengkapan
Kantor sesuai
Rencana belanja

Pengadaan
peralatan dan
15 paket
perlengkapan
kantor

pengadaan
peralatan non 1 paket
medis

Persentase
Penyediaan
1.02.01.2. tersedianya
8 Peralatan 100 100 % 30,000,000 36,000,000 36,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 282,000,000
06.03 peralatan rumah
Rumah Tangga
tangga

Persentase
tersedianya
peralatan rumah 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
tangga sesuai
rencana belanja

98 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Pengadaan
peralatan rumah 100 %
tangga

Jumlah
pelaksanaan
Penyediaan
1.02.01.2. kegiatan
9 Bahan Logistik 100 100 % 131,921,000 269,121,000 269,121,000 310,000,000 310,000,000 310,000,000 1,600,163,000
06.04 penunjang
Kantor
administrasi
perkantoran

Persentase
tersedianya alat 100 100 %
tulis kantor

Persentase
tersedianya
makanan dan
100 100 % 100 %
minuman harian
pegawi rapat dan
tamu

Persentase
tersedianya bahan
logistik kantor 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
sesuai rencana
belanja

Pengadaan ATK
1 paket
dan Materai

Penyediaan Jumlah cetak


1.02.01.2. Barang Cetak Dinas
10 100 100 % 21,680,000 1 Paket 26,016,000 26,016,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 253,712,000 Banjarmasin
06.05 dan Kesehatan
Penggandaan

Jumlah Lemb
100 100 % 50,000
penggandaan ar

Jumlah cetak yang


dilaksanakan 50 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah

Jumlah
lemb 7500 lemb 7500
Penggandaan yang 60000 lembar 65000 lembar 70000 lembar
ar 0 ar 0
dilaksanakan

Jumlah
Penyelenggaraa
penyelenggaraan
1.02.01.2. 11 n Rapat 143 143 OH 344,225,000 344,225,000 344,225,000 460,000,000 460,000,000 460,000,000 2,412,675,000
rapat koordinasi
06.09 Koordinasi dan
dan konsultasi
Konsultasi SKPD

99 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Laporan hasil
koordinasi dan Lapor Lapora Lapora Lapor Lapor Lapora
90
konsultasi ke luar an n n an an n
daerah

jumlah laporan
Rapat Koordinasi
dan Konsultasi
92 94 96 98 98
SKPD yang
terlaksana sesuai
rencana

Kegiatan Pengadaan
Terlaksananya
1.02.01.2. Barang Milik Daerah
layanan 100 100 % 274,414,000 274,414,000 274,414,000 410,000,000 410,000,000 410,000,000 2,053,242,000
07 Penunjang Urusan
administrasi umum
Pemerintah Daerah

Tersedianya
barang penunjang
100 % % % % % %
urusan pemerintah
daerah

Persentase
pengadaan barang
milik daerah
penunjang urusan % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pemerintah daerah
yang dilaksanakan
sesuai RKBMD

Terpenuhinya
1.02.01.2. Pengadaan
12 kebutuhan 100 100 % 74,945,000 74,945,000 74,945,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 674,835,000
07.05 Mebel
mebeleur

Persentase
tersedianya mebel
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
sesuai dengan
RKBMD

Pengadaan meja 100 Buah Buah Buah Buah Buah Buah

Pengadaan kursi 100 Buah Buah Buah Buah Buah Buah

Pengadaan set
meja dan kursi 2 Unit Unit Unit Unit Unit Unit
tamu

100 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Rapat-Rapat Persentase
Koordinasi, pelaksanaan rapat-
Monitoring dan rapat koordinasi,
Evaluasi Dalam monitoring dan
13 0 % % % % % %
Daerah evaluasi dalam
daerah perjalanan
dinas dalam
daerah

Pengadaan Jumlah sarana dan


Sarana dan prasarana aparatur
Prasarana yang di fasilitasi
1.02.01.2.
14 Pendukung 3 3 sarana 199,469,000 199,469,000 199,469,000 260,000,000 260,000,000 260,000,000 1,378,407,000
07.11
Gedung Kantor
atau Bangunan
Lainnya

Jumlah sarana
yang mendapatkan 28 28 sarana
alat non medis

Jumlah peralatan
dan perlengkapan 60 60 %
kantor yang dibeli

Pengadaan sarana
prasarana
2 Paket
pendukung
gedung kantor

Persentase
Pengadaan Sarana
dan Prasarana
Pendukung
Gedung Kantor 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
atau Bangunan
Lainnya sesuai
ketentuan dan
tepat waktu

Kegiatan Penyediaan
Terlaksananya
1.02.01.2. Jasa Penunjang
layanan 100 100 % 483,950,000 502,500,000 502,500,000 670,000,000 670,000,000 670,000,000 3,498,950,000
08 Urusan Pemerintahan
administrasi umum
Daerah

Tersedianya jasa
penunjang 100 %
pemerintah daerah

101 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase jasa
penunjang
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pemerintah daerah
yang dilaksanakan

Persentase
Penyediaan Jasa tersedianya
1.02.01.2. Komunikasi, fasilitas
15 100 100 % 146,750,000 % 192,000,000 % 192,000,000 % 260,000,000 % 260,000,000 % 260,000,000 % 1,310,750,000
08.02 Sumber Daya Air komunikasi,
dan Listrik sumber daya air
dan listrik

Pembayaran jasa
12 Bulan
air bersih

Pembayaran jasa
12 Bulan
listrik

Pembayaran jasa
12 Bulan
internet

jumlah Bulan
Pembayaran Jasa 12 12 12 12 12
Air Bersih

jumlah Bulan
Pembayaran Jasa 12 12 12 12 12
Listrik

jumlah Bulan
Pembayaran Jasa 12 12 12 12 12
Internet

Persentase jasa
komunikasi,
sumber daya air
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
dan listrik yang
tersedia sesuai
rencana belanja

Terpunuhinya
Penyediaan Jasa
peralatan dan
Peralatan dan
16 perlengkapan 100 100 % 50,000,000 50,000,000
Perlengkapan
kantor
Kantor

102 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase jasa
kebersihan kantor
Persentase
terfasilitasinya
Penyediaan Jasa
1.02.01.2. administrasi
17 Pelayanan 100 100 % 287,200,000 % 310,500,000 % 310,500,000 % 410,000,000 % 410,000,000 % 410,000,000 % 2,138,200,000
08.04 keuangan
Umum Kantor
persentase
tersedianya jasa
pelayanan umum
kantor

Pembayaran jasa
tenaga
13 Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
honorer/pegawai
kontrak

Persentase jasa
pelayanan umum
kantor yang % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
tersedia sesuai
kebutuhan

Terlaksananya
Kegiatan
layanan
Pemeliharaan Barang
administrasi umum
1.02.01.2. Milik Daerah 100 100 % 774,813,550 657,483,000 657,483,000 1,180,000,000 1,180,000,000 1,180,000,000 5,629,779,550
09 Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah

Terpeliharanya
barang milik 100 % % % % % %
daerah SKPD

Cakupan rang Milik


Daerah yang
100 100 100 100 100
dipelihara sesuai
Rencana

Penyediaan Jasa
Pemeliharaan,
Biaya
Pemeliharaan
Jumlah sarana dan
1.02.01.2. dan Pajak
18 prasarana kantor 100 100 % 294,995,550 107,665,000 31,622,000 160,000,000 160,000,000 160,000,000 914,282,550
09.01 Kendaraan
yang dipelihara
Perorangan
Dinas atau
Kendaraan Dinas
Jabatan

103 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
terpeliharanya
sarana dan
100 100 % % % % % % %
prasarana
dinas/puskesmas
dan jaringannya

Jumlah kendaraan
dinas
perorangan/jabata
45 Unit
n yang terfasilitasi
pajak dan
pemeliharaannya

Jumlah Kendaraan
Perorangan Dinas
atau Kendaraan
Dinas Jabatan yang
4 Unit 4 Unit 4 Unit 4 Unit 4 Unit
terfasilitasi pajak
dan
pemeliharaannya
sesuai Rencana

Penyediaan Jasa Jumlah Kendaraan


Pemeliharaan, Dinas Operasional
Biaya atau Lapangan
Pemeliharaan yang terfasilitasi

19 dan Pajak dan perizinan, pajak 37 76,043,000 37 250,000,000 37 250,000,000 37 250,000,000 37 826,043,000
Perizinan dan
Kendaraan Dinas pemeliharaannya
Operasional sesuai Rencana
Atau Lapangan

Jumlah sarana dan


1.02.01.2. Pemeliharaan saran saran
20 prasarana kantor 100 100 % 30,000,000 sarana sarana sarana sarana
09.06 Mebel a a
yang dipelihara

Persentase
terpeliharanya
sarana dan
100 100 %
prasarana
dinas/puskesmas
dan jaringannya

Pemeliharaan Jumlah peralatan


1.02.01.2. Dinas
21 peralatan dan dan mesin yang 50 unit 100,000,000 unit 100,000,000 unit 150,000,000 unit 150,000,000 unit 150,000,000 unit 650,000,000 Banjarmasin
09.06 Kesehatan
mesin lainnya terpelihara

104 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
pemeliharaan
peralatan dan
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
mesin lainnya yang
dipelihara sesuai
Rencana

Jumlah Peralatan
dan Mesin
1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
Lainnya yang
Dipelihara
Pemeliharaan/R
ehabilitasi Jumlah sarana dan
1.02.01.2. saran saran
22 Gedung Kantor prasarana kantor 100 100 % 199,876,000 sarana 199,876,000 sarana 199,876,000 sarana 260,000,000 260,000,000 260,000,000 sarana 1,379,628,000
09.09 a a
dan Bangunan yang dipelihara
Lainnya

Persentase
terpeliharanya
sarana dan
100 100 % % % % % % %
prasarana
dinas/puskesmas
dan jaringannya

Jumlah gedung
kantor/bangunan
3 Paket Paket Paket Paket Paket Paket
yang terpelihara/
rehabilitasi

Persentase
Gedung Kantor
dan Bangunan
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Lainnya yang
dipelihara/direhab
sesuai Rencana

Jumlah Gedung
Kantor dan
Bangunan Lainnya
3 unit 3 unit 3 unit 3 unit
yang
Dipelihara/Direhab
ilitasi

Persentase
Pemeliharaan/R terpeliharanya
ehabilitasi sarana dan
1.02.01.2. Sarana dan prasarana
23 100 100 % 249,942,000 % 249,942,000 % 249,942,000 % 360,000,000 % 360,000,000 % 360,000,000 % 1,829,826,000
09.10 Prasarana dinas/Puskesmas
Gedung Kantor dan jaringannya
atau Bangunan
Lainnya

105 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah sarana dan
prasarana kantor 100 100 % % % % % % %
yang terpelihara

Jumlah sarana dan


prasarana gedung
kantor/ bangunan 10 Paket Paket Paket Paket Paket Paket
yang terpelihara/
rehabilitasi
Persentase Sarana
dan Prasarana
Gedung Kantor
atau Bangunan % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Lainnya yang
dipelihara/direhab
sesuai Rencana

Persentase
Kegiatan Peningkatan
1.02.01.2. pemenuhan 100 100 % 12,531,280,391 62,807,276,000 58,953,631,000 65,458,463,000 70,147,238,000 76,129,894,000 346,027,782,391
Pelayanan BLUD
10 kegiatan BLUD

Terlaksananya
kegiatan
100 100 %
Peningkatan
Pelayanan BLUD

Terpenuhinya
100 %
layanan BLUD

Persentase
terpenuhinya
kegiatan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
peningkatan
pelayanan BLUD
yang terlaksananya

Meningkatnya
Pelayanan dan
ketersediaan
1.02.01.2. Penunjang Rumah
24 fasilitas dan mutu 4,851,313,491 26 % 50,000,000,000 33 % 35,640,123,500 40 % 40,000,000,000 47 % 42,000,000,000 53 % 45,000,000,000 53 % 217,491,436,991 Banjarmasin
10.01 Pelayanan BLUD Sakit
Rumah Sakit Sultan
(RS)
Suriansyah

Terlaksananya
pelayanan dan
12 bulan bulan bulan bulan bulan bulan
penunjang
pelayanan BLUD

106 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah jenis
pelayanan
spesialistik 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kesehatan rujukan
pada RSUD RS

Pelayanan dan
Terlaksananya Puskesma
Penunjang
1.02.01.2. pelayanan dan s dan
25 Pelayanan BLUD 7,679,966,900 12 bulan 12,807,276,000 12 bulan 23,313,507,500 12 bulan 25,458,463,000 12 bulan 28,147,238,000 12 bulan 31,129,894,000 12 bulan 128,536,345,400 Banjarmasin
10.01 penunjang Laboratori
(Puskesmas dan
pelayanan BLUD um
Laboratorium)

Meningkatkan Nilai Indeks


aksesibilitas dan kualitas Kepuasan 84 84 84,5 85 85.5 86 87 87
pelayanan kesehatan Masyarakat

Meningkatn
Persentase
ya kualitas
pelayanan
dan
kesehatan oleh
kuantitas 10 10 % 15 % 20 % 25 % 30 % 35 % 35 %
Dinas Kesehatan
pelayanan
dan UPT nya sesuai
kesehatan
standar

Persentase
tercapainya upaya
pencegahan dan
pengendalian 60 60 % 60 % 62.5 % 182,367,689,771 65 % 67.5 % 70 % 70 %
penyakit menular
dan penyakit tidak
menular

Program Pemenuhan Persentase


Upaya Kesehatan peningkatan

1.02.02 Perorangan dan kinerja pelayanan 100 100 % 117,887,374,012 0 % 80,008,334,000 0 % 182,367,689,771 0 % 194,925,322,445 0 % 110,165,584,934 0 % 116,485,151,703 100 % 801,839,456,865
Upaya Kesehatan kesehatan
Masyarakat masyarakat (%)

Jumlah puskesmas
yang
melaksanakan
pelayanan
26 26 pkm - 0 0 0 0 26
kesehatan dasar
dengan mutu
kategori baik atau
sangat baik (unit)

107 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah kebijakan
publik yang
berwenang 1 1 bh - 0 0 0 0 1
kesehatan
(peraturan)
Angka kematian 98 97/ 96/ 95/
95/10
ibu (per 100.000 n.a n.a 99/100.0 /1000 /1000 /1000 10000 /1000 10000 1000 /1000
/1000 0000 /1000
kelahiran hidup) 00 00 0 0 00

Angka kematian
3/100 3/100 2/100 2/100
bayi (per 1.000 n.a n.a 5/1.000 /1000 /1000 /1000 3/1000 /1000
0 0 /1000 0 /1000 0
kelahiran hidup)

Persentase
Puskesmas yang
melaksanakan
n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 100 %
pemantauan 100
Indikator Nasional
Mutu (%)

Persentase
penduduk yang
terlayani oleh n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 95 %
95
imunisasi (%)

Persentase
Puskesmas/Kelura
han mempunyai
Kesiapsiagaan
n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 100 %
terhadap penyakit 100
berpotensi
wabah/keracunan
(%)
Persentase
Puskesmas yang
melaksanakan
pelayanan n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
kesehatan dasar
dengan mutu
kategori baik (%)

Persentase
kecamatan yang
memenuhi kualitas n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 100 %
100
kesehatan
lingkungan (%)

108 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
penurunan kasus
penyakit yang
n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 100 %
dapat dicegah 100
dalam imunisasi
(P3DI) tertentu (%)

Angka kematian
neonatal (per 6/1.0
n.a n.a 6/1.000 /1000 0 /1000 0 /1000 0 0 /1000
1.000 kelahiran /1000 /1000 00
hidup)
Angka Kematian
Balita (per 1.000 5/1.0
n.a n.a 5/1.000 /1000 0 /1000 0 /1000 0 0 /1000
kelahiran hidup) /1000 /1000 00

Penurunan jumlah
kematian ibu (AKI) n.a n.a % 9 % 8 % 8 % 7 % 7 %
9
per tahun (%) Rakortek
Persentase
kegiatan
pelaksanaan n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 100 %
100
operasional rumah
sakit (%)

Persentase
pemenuhan alat-
n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 75 %
alat kesehatan 75
rumah sakit (%)

Persentase
pemenuhan alat n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 75 %
75
non medis (%)

RSUD Kota
Banjarmasin yang
tersertifikasi n.a n.a % 0 % 0 % 0 % 0 % 1 %
1
akreditasi nasional
(unit)

Prevalensi wasting
(kurus dan sangat
n.a n.a % 7,5 % 7,5 % 7,5 % 7,5 % 7,5 %
kurus) pada balita 7.5
(%) SDGs

Prevalensi wasting
(berat badan atau
tinggi badan) anak
pada usia kurang n.a n.a % 7,5 % 7,5 % 7,5 % 7,5 % 7,5 %
7.5
dari 5 tahun,
berdasarkan tipe
(%)
SDGs

109 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Prevalensi stunting
(pendek dan
sangat pendek)
n.a n.a % 21.35 % 17.22 % 14.22 % 11.22 % 11.22 %
pada anak dibawah 25.41
lima tahun atau Rakortek
balita (%) dan SDGs

Insidensi HIV (per


1.000 penduduk
n.a n.a /1000 0.18 /1000 0.18 /1000 0.17 0.17 0.17 /1000
yang tidak 0.19 /1000 /1000
terinfeksi HIV)
Pelayanan
kesehatan orang
dengan resiko
terinfeksi virus
yang melemahkan n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
daya tahan tubuh
(Human
Immunodeficiency
Virus) (%)

Insidensi
Tuberkulosis (per
n.a n.a /1000 413 /1000 409 /1000 406 403 403 /1000
100.000 416 /1000 /1000
penduduk)

Pelayanan
kesehatan orang
n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
terduga 100
tuberkulosis (%)

Persentase
merokok
n.a n.a % 4.4 % 4.1 % 3.8 % 3.5 % 3.5 %
penduduk usia 10- 7
18 tahun (%)

Prevalensi obesitas
pada penduduk
n.a n.a % 15 % 14 % 13 % 12 % 12 %
umur > 18 tahun 16
(%)

Persentase
imunisasi dasar
lengkap pada anak n.a n.a % 90.3 % 95 % 95.5 % 96 % 96 %
86
usia 12-23 bulan
(%)

Persentase fasilitas
kesehatan tingkat
n.a n.a % 27 % 27 % 27 % 28 % 28 %
pertama 13
terakreditasi (%)

110 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase rumah
sakit terakreditasi n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
(%)

Persentase
penduduk usia 60
tahun ke atas yang
mendapatkan n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
layanan skrining
kesehatan sesuai
standar (%)
Cakupan UPTD
Dinas (RS,
Puskesmas, dan
n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Labkesda) yang 100
menerapkan PPK-
BLUD (%)
Persentase
fasyankes dengan
ketersediaan alat n.a n.a % 70 % 72 % 75 % 80 % 80 %
68
kesehatan sesuai
standar (%)

Cakupan
pelayanan
n.a n.a % 70 % 75 % 75 % 80 % 80 %
kesehatan esensial 70
(%)

Persentase
ketersediaan obat-
obatan dan n.a n.a % 80 % 80 % 80 % 80 % 80 %
80
perbekalan
kesehatan (%)

Persentase
pencegahan
pengendalian
n.a n.a % 87 % 88 % 89 % 90 % 90 %
kedaruratan 86
kesehatan
masyarakat (%)

Pelayanan
kesehatan
n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
penderita 100
hipertensi (%)

Pelayanan
kesehatan
n.a n.a % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
penderita diabetes 100
melitus (%)

111 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Pelayanan
kesehatan ibu n.a n.a 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
hamil (%)

Pelayanan
kesehatan balita n.a n.a 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
(%)
Pelayanan
kesehatan pada
n.a n.a 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
usia pendidikan
dasar (%)
Pelayanan
kesehatan orang
dengan gangguan n.a n.a 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
jiwa (ODGJ) berat
(%)

Pelayanan
kesehatan bayi n.a n.a 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
baru lahir (%)

Rasio daya
tampung RS 1:600 1:600 1:600 1:600
terhadap jumlah n.a n.a 1:6000 rasio rasio (45,741,418,000) rasio 1:6000 rasio rasio rasio
0 0 0 0
penduduk (rasio)

Persentase orang
usia 15-59 tahun
yang mendapatkan
n.a n.a 100 % 100 % 46,091,418,000 100 % 100 % 100 % 100 %
layanan skrining
kesehatan sesuai
standar (%)

Kegiatan penyediaan Persentase


fasilitas pelayanan kegiatan
kesehatan untuk penyediaan
UKM dan UKP fasilitas pelayanan
1.02.02.2.
Kewenangan Daerah kesehatan untuk 100 100 % 67,017,923,343 49,549,355,000 131,873,811,771 141,825,427,445 60,940,000,000 67,760,000,000 518,966,517,559
01
Kabupaten/Kota UKM dan UKP
Kewenangan
Daerah
Kabupaten/Kota

Persentase
penyediaan
fasilitas pelayanan
kesehatan untuk
100 %
UKM dan UKP
Kewenangan
Daerah
Kabupaten/Kota

112 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase fasilitas
pelayanan
kesehatan untuk
UKM dan UKP
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kewenangan
daerah Kabupaten/
Kota yang tersedia
sesuai standar

Persentase RSUD
Pembangunan Kota Banjarmasin
Rumah Sakit melaksanakan
Rumah
1.02.02.2. 26 beserta Sarana pembangunan 100 % 25,000,000,000 100 % 73,689,451,771 100 % 73,130,427,445 100 % 10,000,000,000 100 % 9,000,000,000 100 % 190,819,879,216 Banjarmasin
Sakit
01.01 dan Prasarana sarana dan
Pendukungnya prasarana
pendukung
Persentase
Ketersediaan Obat-
Pengadaan Obatan dan Rumah
27 95 95 % 8,993,814,642 100 % 5,497,744,000 % 6,000,000,000 % 7,000,000,000 % 8,000,000,000 % 9,000,000,000 % 44,491,558,642 Banjarmasin
Obat, Vaksin (RS) Perbekes dan Sakit
Vaksin Rumah
Sakit

Persentase
Ketersediaan Obat-
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Obatan dan Vaksin
Rumah Sakit

Persentase
Pengadaan
pemenuhan
bahan habis Rumah
28 ketersediaan 100 % 4,500,000,000 100 % 5,500,000,000 100 % 5,000,000,000 100 % 5,000,000,000 100 % 20,000,000,000 Banjarmasin
pakai (Rumah Sakit
bahan habis pakai
Sakit)
di Rumah Sakit
Persentase
Rehabilitasi dan
terpeliharanya
Pemeliharaan
1.02.02.2. sarana dan Dinas
29 Fasilitas 75 75 % 873,500,000 1,523,500,000 650,000,000 660,000,000 670,000,000 680,000,000 5,057,000,000 Banjarmasin
01.03 prasarana Kesehatan
Kesehatan
dinas/Puskesmas
Lainnya
dan jaringannya
Persentase
rehabilitasi dan
pemeliharaan
100 %
faskes lainnya
sesuai
perencanaan
Persentase fasilitas
kesehatan lainnya
yang di rehabilitasi
dan dilakukan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pemeliharaan
sesuai standar dan
tepat waktu

113 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase RSUD
Kota Banjarmasin
melaksanakan
Pengembangan Rumah
1.02.02.2. 30 pengembangann 199,000,000 100 % 2,000,000,000 100 % 100 % 2,000,000,000 100 % 3,000,000,000 100 % 3,000,000,000 100 % 10,199,000,000 Banjarmasin
Rumah Sakit (RS) Sakit
01.05 rumah sakit sesuai
standar dan tepat
waktu

Persentase RSUD
Kota Banjarmasin
melaksanakan 100 %
pengembangann
rumah sakit

Jumlah rehabilitasi
sedang/berat
Rehabilitasi dan
1.02.02.2. gedung/bangunan Dinas
31 pemeliharaan 100 100 % 6,197,400,000 500,000,000 % 10,000,000,000 % 12,000,000,000 % 10,000,000,000 % 9,000,000,000 % 47,697,400,000 Banjarmasin
01.09 Persentase rehab Kesehatan
Puskesmas
sedang/berat
gedung/bangunan

Persentase
rehabilitasi
100 %
sedang/berat
gedung/bangunan

Persentase
Puskesmas yang di
rehabilitasi dan
dilakukan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pemeliharaan
sesuai standar dan
tepat waktu
Rehabilitasi dan
Terlaksananya
Pemeliharaan
1.02.02.2. rehabilitasi rumah Dinas
32 Rumah Dinas 100 100 % 223,500,000 650,000,000 675,000,000 700,000,000 750,000,000 2,998,500,000 Banjarmasin
01.11 dinas sesuai Kesehatan
Tenaga
perencanaan
Kesehatan

Persentase
terlaksananya
rehabilitasi rumah 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
dinas sesuai
perencanaan
Terlaksananya
Pembangunan Dinas
33 pembangunan 100 % 7,000,000,000 100 % 9,000,000,000 100 % 100 % 8,000,000,000 100 % 24,000,000,000 Banjarmasin
Puskesmas Kesehatan
Puskesmas

Terlaksananya
Pengembangan Dinas
34 pengembangan 100 % 3,250,000,000 100 % 3,500,000,000 100 % 3,700,000,000 100 % 3,850,000,000 100 % 14,300,000,000 Banjarmasin
Puskesmas Kesehatan
Puskesmas

114 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Pembangunan
Persentase
Fasilitas
35 pembangunan 100 100 %
Kesehatan
gedung IFK
Lainnya

Pengadaan Jumlah pengadaan


1.02.02.2. Sarana Fasilitas sarana fasilitas Dinas
36 1 1 buah 7,424,934,750 200,000,000 200,000,000 250,000,000 300,000,000 350,000,000 8,724,934,750 Banjarmasin
01.12 Pelayanan kesehatan tingkat Kesehatan
Kesehatan primer

Persentase
pengadaan sarana
100 %
fasilitas kesehatan
tingkat primer

Persentase
pengadaan sarana
fasilitas kesehatan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
dasar sesuai
standar dan tepat
waktu

Pengadaan Jumlah Puskesmas


prasarana dan yang difasilitasi
1.02.02.2. Pendukung sarananya Dinas
37 26 26 pkm 2,659,247,260 500,000,000 3,500,000,000 3,600,000,000 2,000,000,000 2,500,000,000 14,759,247,260 Banjarmasin
01.13 Fasilitas Kesehatan
Pelayanan
Kesehatan

Jumlah Puskesmas
yang difasilitasi 26 26 pkm
prasarananya

Persentase
pengelolaan
sarpras dan
60 60 %
infrastruktur
puskesmas dan
jaringannya

Jumlah pengadaan
prasarana dan
pendukung fasilitas
pelayanan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kesehatan dasar
sesuai standar dan
tepat waktu

115 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Pengadaan alat
kesehatan/Alat Jumlah alat
Penunjang kesehatan yang
1.02.02.2. Dinas
38 Medik didistribusikan ke 62 62 unit 569,070,323 292,180,000 584,360,000 600,000,000 625,000,000 650,000,000 3,320,610,323 Banjarmasin
01.14 Kesehatan
Fasilitas Puskesmas sesuai
Pelayanan kebutuhan
Kesehatan

Persentase jumlah
alat medis yang
tersedia di sarana 80 80 % 80 %
pelayanan
kesehatan dasar

Persentase
Puskesmas yang
dapat di penuhi
obat publik dan 100 100 %
perbekalan
Kesehatan sesuai
kebutuhan

Persentase alat
kesehatan yang
didistribusikan ke 100 %
Puskesmas sesuai
kebutuhan

Persentase
pemenuhan alat
kesehatan/ alat
penunjang medik
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
fasilitas pelayanan
kesehatan sesuai
standar dan tepat
waktu

Pengadaan Alat
Kesehatan/Alat
Persentase
1.02.02.2. Penunjang Rumah
39 Pemenuhan Alat- 75 75 % 24,566,136,982 8,000,000,000 % 15,000,000,000 % 16,000,000,000 % 8,000,000,000 % 7,000,000,000 % 78,566,136,982 Banjarmasin
01.14 Medik Fasilitas Sakit
Alat Kesehatan RS
Pelayanan
Kesehatan (RS)

Persentase
Pemenuhan Alat-
Alat Kesehatan RS % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
sesuai standar dan Rumah
tepat waktu Sakit Banjarmasin

116 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
Pemenuhan Alat- 100 %
Alat Kesehatan RS

Persentase
Puskesmas yang
dapat di penuhi
1.02.02.2. Pengadaan Dinas
40 peningkatan 60 60 % 7,497,744,386 5,259,041,000 6,000,000,000 7,000,000,000 8,000,000,000 8,000,000,000 41,756,785,386 Banjarmasin
01.16 Obat, Vaksin Kesehatan
pelayanan
kefarmasian sesuai
kebutuhan

Persentase
ketersediaan obat
95 95 % 96 %
dan vaksin di
Puskesmas SDGs

Persentase
Instalasi Farmasi
dan Puskesmas
yang melakukan
100 100 %
manajemen
pengelolaan obat
dan vaksin sesuai
dengan standar

Persentase
Puskesmas yang
dapat di penuhi
peningkatan 80 80 %
pelayanan
kefarmasian sesuai
kebutuhan

Persentase
Puskesmas yang
melaksanakan
80 80 % 100 %
pelayanan
kefarmasian sesuai
standar

Persentase
penggunaan obat
rasional di 80 80 % %
100
Puskesmas sesuai
standar

117 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
instalasi Farmasi
dan Puskesmas
yang melakukan
100 100 %
manajemen
pengelolaan obat
dan vaksin sesuai
standar

Persentase
penggunaan obat
rasional di 60 60 %
puskesmas sebesar
70%

Persentase
puskesmas dengan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
ketersediaan obat
esensial

Persentase
pemenuhan
Pengadaan
ketersediaan Dinas
1.02.02.2. 41 bahan habis 80 % 500,000,000 80 % 500,000,000 80 % 550,000,000 80 % 575,000,000 80 % 600,000,000 80 % 2,725,000,000 Banjarmasin
bahan habis pakai Kesehatan
01.17 pakai
di fasilitas
kesehatan dasar

Pemeliharaan Persentase alat


Rutin dan kesehatan/alat
Berkala Alat penunjang medik
1.02.02.2. Kesehatan/Alat fasilitas pelayanan Dinas
42 100 100 % 7,813,575,000 100 % 276,890,000 100 % 350,000,000 100 % 360,000,000 100 % 370,000,000 100 % 380,000,000 100 % 9,550,465,000 Banjarmasin
01.20 Penunjang kesehatan yang Kesehatan
Medik Fasilitas dipelihara rutin
Pelayanan dan berkala sesuai
Kesehatan standar

Kegiatan Penyediaan Persentase


Layanan Kesehatan Puskesmas yang
1.02.02.2. untuk UKM dan UKP terakreditasi Dinas
100 100 % 46,997,305,669 100 % 27,688,859,000 % 46,091,418,000 % 47,600,057,000 % 42,715,746,934 % 41,195,313,703 % 252,288,700,306 Banjarmasin
02 Rujukan Tingkat Kesehatan
Daerah Kabupaten/
Kota

Persentase
Puskesmas yang
memberitkan
pelayanan 100 100 %
Kesehatan gigi dan
mulut sesuai
standar

118 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
pelayanan
80 80 %
Kesehatan
(Poskotis)
Jumlah puskesmas
yang
melaksanakan
pelayanan
26 26 pkm
kesehatan dasar
dengan mutu
kategori baik /
sangat baik

Jumlah puskesmas
yang tersertifikasi 26 26 pkm
akreditasi

RSUD Kota
Banjarmasin yang
0 0 RS
tersertifikasi
akreditasi nasional

Persentase
penduduk yang
95 95 %
terlayani oleh
imunisasi

Persentase
Puskesmas/Kelura
han mempunyai
Kesiapsiagaan 100 100 %
terhadap penyakit
berpotensi
wabah/keracunan

Persentase
Kecamatan yang
memenuhi kualitas 100 100 %
kesehatan
lingkungan

Persentase
penurunan kasus
penyakit yang
100 100 %
dapat dicegah
dengan imunisasi
(P3DI) tertentu

Persentase
penurun AKI

Persentase AKB

119 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
Meningkatnya
status gizi
masyarakat

Persentase
kegiatan
pelaksanaan 100 100 %
kegiatan
operasional RS

Terlaksanaya
pelayanan
kesehatan untuk
UKM dan UKP 100 %
Rujukan Tingkat
Daerah
Kabupaten/ Kota

Persentase
pelayanan
kesehatan untuk
UKM dan UKP Dinas
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Banjarmasin
rujukan tingkat Kesehatan
daerah Kabupaten/
Kota yang tersedia
sesuai SPM

Pengelolaan Jumlah Puskesmas


Pelayanan yang
1.02.02.2.
Kesehatan Ibu melaksanakan 26 26 pkm 4,273,524,500 331,840,000 350,000,000 360,000,000 370,000,000 380,000,000 6,065,364,500
02.01 43
Hamil kelas bumil sesuai
standar
Jumlah Puskesmas
yang memberikan
pelayanan
26 26 pkm
Kesehatan ibu
hamil sesuai
standar

Persentase
Puskesmas yang
100 100 %
melaksanakan
kelas ibu hamil

Persentase Ibu
hamil yang
mendapatkan
90 90 % 90 % 91 % 92 % 93 % 93 %
pelayanan
antenatal minimal
4 kali (K4)-(SPM)

120 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Pelayanan
Kesehatan Ibu 100 %
Hamil

Pengelolaan
Jumlah Puskesmas
Pelayanan
1.02.02.2. yang melakaukan
44 Kesehatan Ibu 26 26 pkm 212,000,000 212,000,000 250,000,000 260,000,000 270,000,000 280,000,000 1,484,000,000
02.02 orientasi program
Bersalin
P4K

Persentase
puskesmas yang
melakukan
orientasi program
perencanaan 100 100 %
persalinan dan
pencegahan
komplikasi (P4K)-
(SPM)Ibu hamil
Setiap ibu bersalin
mendapatkan
pelayanan 100 100 %
persalinan sesuai
standar (SPM)

Pelayanan
SPM dan
kesehatan ibu 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Rakortek
melahirkan

Proporsi
perempuan pernah
kawin umur 15 - 49
tahun yang proses
melahirkan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % SDGs
terakhirnya
ditolong oleh
tenaga kesehatan
terlatih dan di
fasilitas kesehatan
Persentase
persalinan di Rakortek
91 % 93 % 95 % 96 % 97 % 97 %
fasilitas pelayanan dan SDGs
kesehatan

angka kelahiran
remaja (umur 10 -
14 tahun; umur 15
pendu 9/100 pendu 9/100 pendu pend 9/100 pend 9/100 pendu
- 19 tahun) per 9/1000 9/1000 SDGs
duk 0 duk 0 duk uduk 0 uduk 0 duk
1000 perempuan
di kelompok umur
yang sama

121 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Pengelolaan
Persentase
1.02.02.2. Pelayanan Dinas
45 kunjungan 84 84 % 69,630,000 90 % 100,000,000 92 % 150,000,000 95 % 160,000,000 96 % 170,000,000 97 % 180,000,000 97 % 829,630,000 Banjarmasin
02.03 Kesehatan Bayi Kesehatan
neonatal
Baru Lahir

Jumlah Puskesmas
yang
melaksanakan
26 26 pkm
pelayanan
kesehatan bayi
baru lahir
Setiap Bayi Baru
Lahir
Mendapatkan 84 84 %
Yankes sesuai
standar ( SPM)

Angka Kematian
Neonatal (AKN) 6/100 6/100 6/100 6/100
6/1000 KH KH KH 6/1000 KH KH KH
per 1.000 kelahiran 0 0 0 0
hidup SDGs

Pelayanan
Kesehatan Bayi 100 %
Baru Lahir

Pengelolaan Jumlah Puskesmas


Pelayanan yang
1.02.02.2.
46 Kesehatan Balita melaksanakan 26 26 pkm 68,515,000 100,000,000 150,000,000 160,000,000 170,000,000 180,000,000 828,515,000
02.04
yanKesehatan
balita (0-59 bulan)

Setiap bayi balita


mendapatkan
26 26 pkm
yankes sesuai
standar (SPM)
Persentase Balita
yang dipantau
75 % 80 % 85 % 88 % 90 % 90 %
pertumbuhan dan SPM dan
perkembangannya Rakortek

Pelayanan
100 %
Kesehatan Balita

Angka Kematian 5/100 5/100 5/100 5/100


5/1000
Balita (AKBa) 0 0 0 0 SDGs

122 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Pengelolaan
Jumlah Puskesmas
Pelayanan
yang
Kesehatan pada
1.02.02.2. melaksanakan
47 Usia Pendidikan 26 26 pkm 157,235,000 157,235,000 200,000,000 210,000,000 220,000,000 230,000,000 1,174,470,000
02.05 penjaringan
Dasar
Kesehatan peserta
didik kelas I, VII,X

Jumlah Puskesmas
yang
menyeleggarakan 26 26 pkm
pelayanan
Kesehatan remaja
Persentase Pkm yg
melaksanakan
penjaringan 100 100 %
kesehatan utk
peserta didik kls.1

Persentase
puskesmas yang
melaksanakan
penjaringan 100 100 %
kesehatan untuk
peserta didik kelas
VII dan X

Persentase
puskesmas yang
menyelenggarakan 100 100 %
kegiatan
kesehatan remaja

Setiap peserta
didik pada satuan
pendidikan dasar
mendapatkan 96 96 %
skrining kesehatan
sesuai standar
(SPM)

Jumlah Puskesmas
yang
melaksanakan
penjaringan
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kesehatan peserta 100
didik sesuai
standar dan
mencapai target

123 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Pelayanan
Kesehatan pada
100 %
Usia Pendidikan
Dasar

Jumlah Puskesmas
Pengelolaan yang
1.02.02.2. Pelayanan menyelenggarakan Dinas
48 26 26 pkm 101,180,000 101,180,000 150,000,000 160,000,000 170,000,000 180,000,000 862,360,000 Banjarmasin
02.06 Kesehatan pada skrining Kesehatan Kesehatan
Usia Produktif usia produktif
sesuai standar

Persentase fasilitas
TTU, TPM, Sanitasi
70 70 %
Dasar di Fasyankes
dan masyarakat

Setiap orang usia


15-59 tahun
mendapatkan
20 20 %
skrining kesehatan
sesuai standar
(SPM)

Pelayanan
SPM dan
Kesehatan pada 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Rakontek
Usia Produktif
Pengelolaan Jumlah Puskesmas
Pelayanan yang
Kesehatan pada melaksanakan
1.02.02.2.
49 Usia Lanjut screening 26 26 pkm 122,710,000 122,710,000 150,000,000 160,000,000 170,000,000 180,000,000 905,420,000
02.07
Kesehatan pada
usia 60 tahun
sesuai standar
Jumlah Puskesmas
yang
melaksanakan
26 26 pkm
pelayanan
Kesehatan usia
lanjut

Setiap orang usia


60 tahun ke atas
mendapatkan
80 80 %
skrining kesehatan
sesuai standar
(SPM)

Pelayanan
SPM dan
Kesehatan pada 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Rakortek
Usia Lanjut

124 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
Pengelolaan
pengelolaan
Pelayanan
1.02.02.2. pelayanan Dinas
50 Kesehatan 100 100 % 46,120,000 100 % 100,000,000 250,000,000 260,000,000 270,000,000 280,000,000 1,206,120,000 Banjarmasin
02.08 kesehatan Kesehatan
Penderita
penderita
Hipertensi
hipertensi

Prevalensi tekanan Dinas


25 % 27,5 % 30 % 35 % 40 % 40 % Banjarmasin SDGs
darah tinggi Kesehatan

Setiap penderita
Hipertensi
mendapatkan
49 %
pelayanan
kesehatan sesuai
standar

Persentase
Pengelolaan
pengelolaan
Pelayanan
1.02.02.2. pelayanan
51 Kesehatan 100 100 % 73,703,000 73,703,000 150,000,000 160,000,000 170,000,000 180,000,000 807,406,000
02.09 kesehatan
Penderita
penderita Diabetes
Diabetes Melitus
Melitus

Insiden Rate
8,05 % 7,80 % 7,55 % 7,30 % 7 % 7 %
Diabetes Mellitus
Pelayanan
Kesehatan
100 %
Penderita Diabetes
Melitus

Pengelolaan Jumlah ODGJ Berat


Pelayanan mendapatkan
1.02.02.2. Kesehatan Orang pelayanan Dinas
52 100 100 % 71,234,500 100,000,000 150,000,000 160,000,000 170,000,000 180,000,000 831,234,500 Banjarmasin
02.10 dengan kesehatan dan Kesehatan
Gangguan Jiwa Banjarmasin Bebas
Berat Pasung.

Jumlah orang
dengan kesehatan
jiwa (ODGJ) berat
yang mendapatkan 1002 1002 org
pelayanan
kesehatan sesuai
dengan standar

Persentase Orang
Dengan Gangguan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Jiwa Berat Bebas
Pasung.

Pelayanan
Kesehatan Orang 100 %
Dengan Gangguan

125 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jiwa (ODGJ) Berat

Jumlah ODGJ Berat


mendapatkan
pelayanan
100 %
kesehatan dan
Banjarmasin Bebas
Pasung.

Pengelolaan
Pelayanan
1.02.02.2. Dinas
53 Kesehatan Orang Konversi 85 85 % 254,240,000 85 % 254,240,000 85 % 300,000,000 85 % 310,000,000 85 % 320,000,000 85 % 330,000,000 85 % 1,768,480,000 Banjarmasin
02.11 Kesehatan
Terduga
Tuberkulosis

Persentase Angka
Keberhasilan
90 90 %
Pengobatan Kasus
TBC

Persentase
Penemuan Kasus
90 90 %
Penyakit Menular :
TB Paru

Setiap orang
dengan terduga
TBC mendapatkan 100 100 %
pelayanan TBC
sesuai standar

Treatment
coverage pada 90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 %
pasien TB Rakortek
Temuan kasus TB
baru menggunakan
90 % 90 % 90 % 90 % 90 % 90 %
indikator SPM
(terduga TB) Rakortek
Pelayanan
Kesehatan Orang
100 %
Terduga
Tuberkulosis

Kejadian TB per 4/ 4/ 4/ 4/ 4/
1000 orang 1000 1000 1000 1000 1000 SDGs
Insiden 416 /
/1000 /1000 /1000 /1000 /1000 /1000
Tuberkulosis 100000

Prevalensi TB per pendu pendu pendu pend pend pendu


4/ 1000
1000 penduduk duk duk duk uduk uduk duk

126 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
Pengelolaan
pengelolaan
Pelayanan
1.02.02.2. pelayanan Dinas
54 Kesehatan Orang 100 100 % 105,000,000 % 80,000,000 % 100,000,000 % 110,000,000 % 120,000,000 % 130,000,000 % 645,000,000 Banjarmasin
02.12 kesehatan orang Kesehatan
dengan Risiko
dengan risiko
Terinfeksi HIV
terinfeksi HIV

Angka infeksi baru pendu 0.5/1 pendu


0.5/1000
HIV duk 000 duk

Pelayanan
Kesehatan Orang
dengan Risiko
Terinfeksi virus
yang melemahkan 100 %
daya tahan tubuh
manusia (Human
Immunodeficiency
Virus)
Prevalensi HIV
pendu 0.18/ pendu 0.18/1 pendu 0.17/1 pend 0.17/ pend 0.17/ pendu
pada populasi 0.5/1000 SDGs
duk 1000 duk 000 duk 000 uduk 1000 uduk 1000 duk
dewasa

Persentase orang
dengan HIV/AIDS
yang menjalani 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % SDGs
terapi ARV (ODHA
on ART)
Pengelolaan
Persentase
Pelayanan
Pengelolaan
1.02.02.2. Kesehatan bagi Dinas
55 Pelayanan 100 100 % 5,000,000 70,000,000 150,000,000 160,000,000 170,000,000 180,000,000 735,000,000 Banjarmasin
02.13 Penduduk pada Kesehatan
Kesehatan Pada
Kondisi Kejadian
Kejadian KLB
Luar Biasa (KLB)

Persentase
pelayaanan
kesehatan bagi
orang yang
terdampak dan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % SDGs
berisiko pada
situasi kejadian
luar biasa (KLB)
sesuai standar

persentase
pelayanan
kesehatan bagi
100 %
orang yang
terdampak dan
berisiko pada

127 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
situasi kejadian
luar biasa (KLB)

Pengelolaan Persentase
Pelayanan Puskesmas per
Kesehatan Bagi kecamatan yang
Penduduk mendapatkan
1.02.02.2. Terdampak Krisis dukungan untuk
56 100% 100% % 14,750,000 64,750,000 100,000,000 110,000,000 120,000,000 130,000,000 539,500,000
02.14 Kesehatan mampu
Bencana melaksanakan
dan/Atau pengurangan
Berpotensi resiko krisis
Bencana Kesehatan

Persentase
pelayanan
kesehatan bagi
penduduk
terdampak krisis
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % SDGs
kesehatan akibat
bencana dan atau
berpotensi
bencana sesuai
standar

Persentase
pelayanan
kesehatan bagi
penduduk
terdampak krisis 100 %
kesehatan akibat
bencana dan atau
berpotensi
bencana

Pengelolaan Jumlah Ibu Hamil


1.02.02.2. Pelayanan yang mendapatkan Dinas
57 13,513 13,513 org 519,560,000 org 519,560,000 org 650,000,000 org 660,000,000 org 670,000,000 org 680,000,000 org 3,699,120,000 Banjarmasin
02.15 Kesehatan Gizi Tablet Tambah Kesehatan
Masyarakat Darah (TDD)

Jumlah bayi umur


kurang dari 6 bulan
3,194 3,194 org
yang mendapatkan
ASI ekslusif

Jumlah remaja
putri yang
20,449 20,449 org
mendapat Tablet
Tambah Darah

128 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah Bayi Baru
Lahir mendapatkan
6,399 6,399 org
Inisiasi Menyusu
Dini (IMD)

Jumlah Ibu Hamil


KEK yang
mendapat 801 801 org
makanan
tambahan
Jumlah Balita
Kurus yang
mendapatkan 366 366 org
makanan
tambahan

Persentase ibu
hamil yang
mendapat tablet 89 89 %
tambah darah
(TTD) sebesar 98%

Persentase bayi
usia kurang dari 6
bulan yang
89 89 %
mendapat ASI
Ekslusif sebesar
50%

Persentase remaja
puteri yang
mendapat Tablet 25 25 %
Tambah Darah
(TTD) sebesar 30%

Persentase bayi
baru lahir
mendapat Insisiasi 47 47 %
Menyusui Dini
(IMD) sebesar 50%

Peserta ibu hamil


KEK yang
mendapatkan
70 70 %
makanan
tambahan sebesar
95%

129 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase balita
kurus yang
mendapat
85 85 %
makanan
tambahan sebesar
90%

Persentase Ibu
Hamil yang
Dinas
mendapatkan 82 % 83 % 84 % 85 % 86 % 86 % Banjarmasin
Kesehatan
Tablet Tambah
Darah (TTD)

Persentase bayi
kurang dari 6 bulan
50 % 55 % 60 % 65 % 70 % 70 % SDGs
yang mendapatkan
ASI ekslusif

Persentase remaja
putri yang
54 % 56 % 58 % 60 % 62 % 62 %
mendapat Tablet
Tambah Darah
Persentase Bayi
Baru Lahir
mendapatkan 62 % 66 % 70 % 74 % 78 % 78 %
Inisiasi Menyusu
Dini (IMD)

Persentase ibu
hamil Kurang 13 % 11,5 % 10 % 8,5 % 7 % 7 % SDGs
Energi Kronis (KEK)

Persentase balita
gizi kurang yang
mendapat 85 % 85 % 85 % 85 % 85 % 85 %
makanan
tambahan

Persentase
Puskesmas
mampu tata 30 % 40 % 60 % 65 % 70 % 70 % SDGs
laksana gizi buruk
pada balita

Prevalensi anemia
18 % 16 % 14 % 12 % 10 % 10 % SDGs
pada ibu hamil

Prevalensi Balita
7,5 % 7,3 % 7 % 6,9 % 6,8 % 6,8 % SDGs
Gizi Kurang

Prevalensi Balita
7,5 % 7,3 % 7 % 6,9 % 6,8 % 6,8 % SDGs
Gizi Buruk

130 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Prevalensi
kekurangan gizi
16 % 16 % 16 % 16 % 16 % 16 % SDGs
(underweight)
pada anak balita

Prevalensi Stunting
(Pendek dan
Sangat Pendek)
18,4 %
Pada anak di
bawah lima tahun
atau Balita

Prevalensi
malnutrisi (berat
badan atau tinggi
badan)anak pada 9 % 8 % 7 % 7 % 6 % 6 % SDGs
usia kurang dari 5
tahun berdasarkan
tipe

Jumlah balita kurus


yang mendapatkan
366 orang
makanan
tambahan

Jumlah bayi baru


lahir mendapatkan
841 orang
inisiasi menyusu
dini (IMD)

Jumlah ibu hamil


yang mendapatkan
3155 orang
tablet tambah
darah (TTD)

Jumlah remaja
putri yang
6306 orang
mendapat tablet
tambah darah
Jumlah Puskesmas
Pengelolaan
yang
1.02.02.2. pelayanan Dinas
58 melaksanakan 26 26 pkm 66,307,500 66,307,000 70,000,000 80,000,000 88,255,000 100,000,000 pkm 470,869,500 Banjarmasin
02.16 kesehatan kerja Kesehatan
YanKesehatan
dan Olahraga
kerja dasar

Jumlah Pos UKK


yang dibentuk dan 70 70 pos 47 pos 49 pos 51 pos 53 pos 55 pos 55 pos
dibina

Jumlah kelompok
masyarakat/club
104 104 kel kel
olahraga yang
dilakukan

131 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
pembinaan

Jumlah sekolah
yang
melaksanakan
300 300 sklh 300 sklh 300 sklh 300 sklh 300 sklh 300 sklh 300 sklh
program
Kesehatan
olahraga

Jumlah calon
jemaah haji , anak
sekolah/masyaraka
4,000 4,000 org 1800 org 1500 org 2200 org 2400 org 2500 org 2500 org
t/aparatur yang
diperiksa
kebugarannya

Persentase
puskesmas yang
menyelenggarakan 70 70 % %
kesehatan kerja
dasar sebesar 80%

Jumlah Pos UKK


pos pos pos pos pos pos pos
yang terbentuk di 2 2
ukk ukk ukk ukk ukk ukk ukk
daerah PPI/TPI

Persentase
puskesmas yang
melaksanakan
kegiatan olahraga
100 100 %
pada kelompok
masyarakat di
wilayah kerjanya
sebesar 60%

Persentase
Puskesmas yang
melaksanakan
100 100 %
kegiatan
Kesehatan kerja
dan olahraga

Jumlah Puskesmas
yang
melaksanakan
pelayanan 26 pkm
kesehatan kerja
dasar sesuai
standar

132 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah kelompok
masyarakat/club
10 kelp 20 kelp 20 kelp 20 kelp 20 kelp 20 kelp
olahraga yang di
bina sesuai standar

Persentase
puskesmas yang
menyelenggarakan 70 % 70 % 75 % 75 % 80 % 80 %
kesehatan kerja
dasar
Jumlah Pos UKK
yang terbentuk
pos pos pos pos pos pos
dan mendapat 2 2 2 2 2 2
ukk ukk ukk ukk ukk ukk
pembinaan di
daerah PPI/TPI

Pengelolaan Jumlah
Pelayanan desa/Kelurahan
1.02.02.2. kelura Dinas
59 Kesehatan yang 52 52 6,913,977,000 848,650,000 895,000,000 905,000,000 915,000,000 925,000,000 11,402,627,000 Banjarmasin
02.17 han Kesehatan
Lingkungan melaksanakan
STBM
Jumlah sarana air
minum yang saran saran
500 500 sarana 1,400 sarana 400 sarana 400 sarana 400 400 400 sarana
dilakukan a a
pengawasan
Jumlah TTU yang
dilakukan 40 40 TTU 145 TTU 145 TTU 145 TTU 145 TTU 145 TTU 145 TTU
pengawasan

Jumlah TPM yang


dilakukan 32 32 TPM 92 TPM 92 TPM 92 TPM 92 TPM 92 TPM 92 TPM
pengawasan

Jumlah
RS/Puskesmas
RS/PK RS/PK RS/PK RS/PK RS/PK RS/PK
yang melakukan 9 9 29 100 100 100 100
M M M M M M
limbah medis
sesuai standar

Jumlah kelurahan
yang menjalankan
Kelura Kelura
penyelenggaraan 50 50 52
han han
tatanan kawasan
sehat

Persentase sarana
air minum yang
dialkukan 30 30 %
pengawasan
sebesar 50%

133 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase TTU
tang memenuhi
35 35 %
syarat kesehatan
sebesar 58%

Persentase TPM
yang memenuhi
20 20 %
syarat kesehatan
sebesar 32%

Persentase RS yang
melakukan
pengelolaan
20 20 %
limbah medis
sesuai standar
sebesar 36%

Persentase
kelurahan yang
menyelenggarakan 75 75 % % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
tatanan kawasan
sehat

Setiap orang
disatuan
pendidikan dasar
mendapatkan
85800 85800 orang orang orang orang orang orang orang
pelayanan
hyegiene sanitasi
pangan sesuai
standar (SPM)

Persentase
kelurahan dengan
stop buang air 40 % 60 % 70 % 80 % 100 % 100 %
besar
sembarangan (SBS)

Jumlah
RS/Puskesmas
yang melakukan RS/PK RS/PK RS/PK RS/PK RS/PK RS/PK
34
pengelolaan M M M M M M
limbah medis
sesuai standar

Pengelolaan
Terlaksananya
1.02.02.2. Pelayanan
60 promosi kesehatan 100 % 5,000,000 100 % 5,000,000 100 % 5,000,000 100 % 5,000,000 100 % 20,000,000
02.18 Promosi
sesuai standar
Kesehatan

134 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Pengelolaan Jumlah Puskesmas
pelayanan yang membina
kesehatan penyehat
1.02.02.2. tradisional, tradisional empiris Dinas
61 26 26 pkm 25,200,000 26 pkm 25,200,000 26 pkm 50,000,000 26 pkm 60,000,000 26 pkm 70,000,000 26 pkm 80,000,000 26 pkm 310,400,000 Banjarmasin
02.19 Akupuntur, Kesehatan
Asuhan Mandiri,
dan Tradisional
Lainnya

Jumlah Puskesmas
yang memiliki
26 26 pkm
kelompok asman
toga
Persentase
Puskesmas yang
melaksanakan
pelayanan 100 100 % 73 %
Kesehatan
tradisional sesuai
standar

Jumlah puskesmas
yang mendapatkan
pembiayaan 26 26 pkm
operasional
kesehatan
Persentase
fasyankes yang
faske faske
menyelenggarakan 45 faskes 50 faskes 60 73 73 faskes SDGs
s s
kegiatan
yankestrad

griya griya griya griya griya griya


Jumlah griya sehat 1 1 1 1 1 1 SDGs
sehat sehat sehat sehat sehat sehat

Jumlah Puskesmas
Yang
Pengelolaan Melaksanakan
1.02.02.2. Dinas
62 Surveilans Respon Dini Pada 26 26 pkm 938,045,000 pkm 250,050,000 pkm 350,000,000 pkm 360,000,000 pkm 370,000,000 pkm 380,000,000 pkm 2,648,095,000 Banjarmasin
02.20 Kesehatan
Kesehatan Penyakit Yang
Menimbulkan
Wabah

Jumlah Puskesmas
yang
melaksanakan
respon dini pada 26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm
penyakit yang
menimbulkan
wabah tepat waktu

135 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Pengelolaan
Pelayanan
Pelayanan
kesehatan orang
1.02.02.2. Kesehatan Orang Dinas
63 dengan masalah 100 100 % 3,000,000 % 70,000,000 % 150,000,000 % 160,000,000 % 170,000,000 % 180,000,000 % 733,000,000 Banjarmasin
02.21 dengan Masalah Kesehatan
kesehatan jiwa
Kesehatan Jiwa
(ODMK) terkelola
(ODMK)

Pelayanan
kesehatan orang
dengan masalah
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
kesehatan jiwa
(ODMK) terkelola
sesuai standar

Jumlah Puskesmas
Pengelolaan
yang
1.02.02.2. Pelayanan Dinas
menyelenggarakan 26 26 pkm 25,251,000 26 Pkm 70,000,000 Pkm 150,000,000 Pkm 160,000,000 Pkm 170,000,000 Pkm 180,000,000 Pkm 755,251,000 Banjarmasin
02.22 64 Kesehatan Jiwa Kesehatan
upaya Kesehatan
dan NAPZA
jiwa

Jumlah Puskesmas
yang
menyelenggarakan 26 26 pkm 26 Pkm Pkm Pkm Pkm Pkm Pkm
upaya Kesehatan
Napza

Jumlah Orang
Dengan Kesehatan
Jiwa (ODGJ) berat
Oran Oran
yang mendapatkan 26 26 orang 1,594 Orang Orang Orang Orang
g g
pelayanan
Kesehatan sesuai
dengan standar

Persentase
Fasyankes Institusi
36 36 % 36 % % % % % %
Penerima Wajib
Lapor (IPWL)

Persentase
Puskesmas yang
menyelenggarakan
38 % 53 % 69 % 80 % 80 % 80 %
upaya Kesehatan
Jiwa dan Napza
sesuai standar

136 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah puskesmas
Pengelolaan
per Kecamatan
upaya
yang memiliki
pengurangan
1.02.02.2. upaya pengelolaan Dinas
65 Risiko Krisis 26 26 pkm 7,500,000 57,500,000 100,000,000 110,000,000 120,000,000 130,000,000 525,000,000
02.24 pengurangan Kesehatan
Kesehatan dan
resiko krisis
Pasca Krisis
kesehatan dan
Kesehatan
pasca krisis

Jumlah puskesmas
per Kecamatan
yang memiliki
upaya pengelolaan
pengurangan 26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm
resiko krisis
kesehatan dan
pasca krisis sesuai
standar

Jumlah kelompok
Pelayanan yang melakukan
Kesehatan penemuan kasus
1.02.02.2. kelom kelom kelom kelom kelo kelo kelom Dinas
66 Penyakit penyakit menular 6 6 3,881,742,100 1,084,425,000 2,000,000,000 2,500,000,000 2,500,000,000 2,600,000,000 14,566,167,100 Banjarmasin
02.25 pok pok pok pok mpok mpok pok Kesehatan
Menular dan (TBC Paru, Diare,
Tidak Menular DBD, Kusta,
Malaria, HIV AIDS)

Jumlah lintas
sektor yang
kelura
menyepakati 52 52
han
dalam kegiatan
program TBC
Jumlah Puskesmas
yang melakukan
26 26 pkm
penyuluhan kasus
penyakit menular

Jumlah Puskesmas
pemeriksaan dan
tatalaksana 26 26 pkm
Pneumonia melalui
program MTBS

/
Penemuan kasus
jumlah
baru kusta tanpa <70 <70
pendu
cacat
duk

Jumlah Kecamatan
kecam
dengan suspek 5 5
atan
kusta <14

137 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
/kecamatan

Jumlah Puskesmas
yang menemukan
dan mengobati 26 26 pkm
kasus baru kusta
tanpa cacat

Persentase angka
keberhasilan
pengobatan TB
paru BTA positif 87 87 %
(succes rate)
minimal 85%
sebesar 90%

Prevalensi HIV per


< 0,5 < 0,5
1000(SDGs)

Persentase
Puskesmas yang
melakukan
pemeriksaan dan
100 100 %
tatalaksana
Pnemonia melalui
program MTBS
sebesar 60%
Setiap orang
dengan TB Paru
mendapatkan
35 35 orang
pelayanan TB Paru
sesuai standar
(SPM)

Setiap orang
beresiko terinfeksi
HIV mendapatkan
100 100 %
pemeriksaan HIV
sesuai standar
(SPM)

Cakupan kasus
baru Kusta tanpa 100 100 %
cacat

Persentase
Puskesmas
melakukan
80 80 %
kegiatan deteksi
dini hepatitis B
pada kelompok

138 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
beresiko sebesar
80%

Jumlah Puskesmas
yang melakukan
pengobatan kasus
26 26 pkm
malaria yang di
obati sesuai
standar

Jumlah kasus
Malaria (API) di <7 <7 kasus
bawah 1%

Jumlah kecamatan
dengan IR DBD < 4 4 kec 5,9 kec 5,9 kec 5,9 kec 5,9 kec 5,9 kec 5,9 kec
49/100.000 pddk

Jumlah Puskesmas
yang
melakasanakan
26 26 pkm
POPM Kecacingan
pada bulan
Agustus

Persentase
Penanganan Kasus
Rabies yang 100 100 % % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
ditangani sesuai
standar
Persentase
pelayanan
Kesehatan berupa 100 100 % %
skrining PTM
Terpadu

Persentase
pembinaan
100 100 % %
Kesehatan jiwa
dan Napza
Persentase
pembinaan
Kesehatan usia 100 100 % %
produktif (15-59
tahun)

prevalensi malaria
per 1000 pddk <1 <1

139 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
prevalensi kasus
DBD per 100.000 <40 <40 <40 <40 <40 <40 <40 <40
pddk

prevalensi filaria <1 <1 %

Jumlah Puskesmas
yang
melaksanakan 26 26 pkm pkm
pengendalian PTM
terpadu

Jumlah Kelurahan
Yg melaksanakan kelura kelura
52 52
kegiatan Posbindu han han
PTM

Jumlah wanita usia


30 - 59 tahun
dalam wilayah kota
Banjarmasin yang wanit wanit 2400 wanit 2400
8000 8000 wanita 24,000 24000 wanita 24000 wanita 24000 wanita
mendapatkan a a 0 a 0
pemeriksaan Iva
dan Payudara
Klinis
Jumlah Sekolah
yang
Sekola Sekola Sekola Sekola Sekol Sekol Sekola
melaksanakan KTR 250 250
h h h h ah ah h
(Kawasan Tanpa
Rokok)

Jumlah supir di
terminal dan
pelabuhan utama Oran Oran
130 130 Orang 390 Orang Orang Orang Orang
yang dilakukan g g
pemeriksaan
Kesehatan

Persentase
kelurahan yang
melaksanakan 100 100 %
kegiatan Posbindu
PTM sebesar 50%
Persentase
Puskesmas yang
melaksanakan
75 75 %
pengendalian PTM
terpadu sebesar
50%

140 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
perempuan usia
30-50 tahun yang
diteksi dini kanker 50 50 %
servik dan
payudara sebesar
50%

Persentase
pemeriksaan
kesehatan
pengemudi di 50 50 %
terminal dan
pelabuhan utama
sebesar 50%

Setiap penderita
Hipertensi
mendapatkan
pelayanan 49.05 49.05 %
kesehatan sesuai
standar (SPM)
100%

Setiap penyandang
Diabetes Mellitus
mendapatkan
pelayanan 19.5 19.5 %
kesehatan sesuai
standar (SPM)
100%

Persentase kasus
kusta baru tanpa 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % SDGs
cacat

Persentase
Kabupaten/Kota
yang melakukan 80 % 80 % 80 % 80 % 80 % SDGs
deteksi dini untuk
infeksi hepatitis B

Insiden Hepatitis B
per 100.000 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % 95 % SDGs
penduduk

Jumlah Puskesmas
yang melakukan
pemeriksaan dan
26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm 26 pkm
tatalaksana
pnemonia sesuai
standar

141 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Kasus Kasus
Jumlah Kecamatan < 1/ < 1/ < 1/ < 1/
< 1/ Kasus/ Kasus/ Kasus/ < 1/ / / Kasus/
dengan suspek 10.00 10.00 10.00 10.00
10.000 kecam kecam kecam 10.000 keca keca kecam
kusta <1 0 0 0 0
pddk atan atan atan pddk mata mata atan
/kecamatan pddk pddk pddk pddk
n n

Persentase
merokok pada
6,9 % SDGs
penduduk umur >
15 tahun

Implementasi KTR
pada 9 tempat
(pendidikan,
transportasi,
85 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Rakortek
kesehatan, faskes,
taman
umum/bermain,
perkantoran)

Jumlah Puskesmas
melaksanakan
layanan Upaya 80 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % Rakortek
Berhenti Merokok
(UBM)

Persentase
penduduk yang
mengalami 25 % 30 % 35 % 40 % 40 %
gangguan indera
mata
Persentase
penduduk yang
mengalami 25 % 30 % 35 % 40 % 45 %
gangguan indera
telinga

Kejadian malaria
1 /1000 <1 /1000 <1 /1000 <1 /1000 <1 /1000 <1 /1000 SDGs
per 1000 orang
Jumlah
Kabupaten/Kota
1 kab 1 kab 1 kab 1 kab 1 kab SDGs
yang mencapai
eliminasi malaria

Jumlah orang yang


memerlukan
intervensi
terhadap penyakit <1 % <1 % <1 % <1 % <1 % SDGs
tropis yang
terabaikan
filariasis dan Kusta

142 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah orang yang
memerlukan
intervensi
terhadap penyakit <1 % %
tropis yang
terabaikan
filariasis

Jumlah orang yang


memerlukan
intervensi
<1 % %
terhadap penyakit
tropis yang
terabaikan Kusta

Persentase deteksi
dini untuk infeksi 80 % %
hepatitis B
Prevalensi
obesitas pada
16 % %
penduduk umur >
18 tahun

persentase
Pengelolaan
penduduk miskin
1.02.02.2. jaminan Dinas
67 yg memiliki 100 100 % 13,810,808,394 100 % 9,167,947,000 22,197,622,820 % 22,000,000,000 % 18,110,439,934 % 17,272,026,703 % 102,558,844,851 Banjarmasin
02.26 Kesehatan Kesehatan
jaminan kesehatan
Masyarakat
(jamkesda)

Persentase bumil
yang mendapatkan
transportasi di
fasilitas kesehatan
Jumlah penduduk
yang menjadi
peserta Penerima
100 100 %
Bantuan Iuran
(PBI) melalui
JKN/KIS
Jumlah penduduk
yg menjadi peserta
Penerima Bantuan 103,846 103,846
Iuran (PBI) Melalui
JKN/KIS

Jumlah dokumen
hasil
studi/monitoring
8 8 dok
dan evaluasi
pelaksanaan
JKN/KIS

143 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
persentase
penduduk miskin
yg menjadi peserta 100 % 90 % 100 % 100 % 100 % 100 %
PBPU Pemda
melalui JKN

Proporsi peserta
jaminan kesehatan
85 % 59,46 % 61,33 % 62 % 63 % 63 % SDGs
melalui SJSN
Bidang Kesehatan

Cakupan Jaminan
Kesehatan 85 % 76,84 % 77,59 % 78 % 79 % 79 %
Nasional (JKN)

Penyelenggaraaa Terlaksananya
1.02.02.2. n pelayanan Dinas
68 100 100 % 183,710,000 % 183,710,000 % 200,000,000 % 210,000,000 % 220,000,000 % 230,000,000 % 1,227,420,000 Banjarmasin
02.29 Kabupaten/Kota kesehatan untuk Kesehatan
Sehat UKM dan UKP

Persentase
terfasilitasinya
penyelenggaraan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Kabupaten/ Kota
Sehat

Terlaksananya
kegiatan kota 100 % % % % % %
sehat
Persentase
Operasional
1.02.02.2. Pelaksanaan Dinas
69 pelayanan 80 80 % 9,213,831,600 100 % 9,213,831,000 % 10,000,000,000 % 10,000,000,000 % 8,000,000,000 % 6,000,000,000 % 52,427,662,600 Banjarmasin
02.32 Kegiatan Kesehatan
Rumah Sakit
Operasional RSUD
Persentase RSUD
Kota Banjarmasin
melaksanakan
50 50 % % % % % % %
pelayanan
kesehatan rujukan
(rawat jalan)
Persentase rumah
sakit rujukan
SDGs dan
tingkat Kabupaten/ 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Rakortek
Kota yang
terakreditasi

Angka penggunaan
tempat tidur/ BOR
5 % 55 % 55 % 55 % 55 % 55 % SDGs
(Bed Occupancy
Ratio)

ALOS (Average
3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari SDGs
Length of Stay) /

144 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Rata-rata lamanya
pasien dirawat

TOI (Turn Over


Interval) /
Tenggang 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari SDGs
perputaran tempat
tidur

BTO (Bed Turn


Over) / Angka
55 kali 55 kali 55 kali 55 kali 55 kali 55 kali SDGs
perputaran tempat
tidur

NDR (Net Death permi permi


16 permil 16 permil 16 permil 16 16 16 permil SDGs
Rate) l l

GDR (Gross Death permi permi


30 permil 30 permil 30 permil 30 30 30 permil SDGs
Rate) l l
Cakupan
pasie 3000 pasie 3000
Kunjungan Rawat 30,000 pasien 30000 pasien 30000 pasien 30000 pasien SDGs
n 0 n 0
Jalan

Cakupan
pasie pasie
Kunjungan Rawat 4,806 pasien 4806 pasien 4806 pasien 4806 4806 4806 pasien SDGs
n n
Inap
Indeks Kepuasan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % SDGs
Masyarakat
Persentase
administrasi
Operasional
1.02.02.2. perkantoran yang Dinas
70 pelayanan 100 100 % 3,777,918,075 100 % 3,549,434,000 5,579,395,180 6,466,777,000 7,153,116,000 8,046,564,000 34,573,204,255 Banjarmasin
02.33 mendukung Kesehatan
Puskesmas
kelancaran tugas
dan fungsi OPD
Terwujudnya
Administrasi
Pelayanan
Perkantoran yang 100 100 % 100 %
mendukung
kelancaran tugas
dan fungsi OPD

Operasional
Pelayanan
100 %
Puskesmas
Terlaksana

Persentase
pemenuhan
operasional
100 % 100 % 100 % 100 %
pelayanan
Puskesmas yang
bermutu dan

145 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
bermartabat

Operasional
Jumlah kegiatan
Pelayanan
1.02.02.2. pemantapan mutu
71 Fasilitas 2 2 keg 549,168,000 keg 301,915,000 keg 344,400,000 keg 363,280,000 keg 383,936,000 keg 406,723,000 keg 2,349,422,000
02.34 internal dan
Kesehatan
eksternal
Lainnya

Pelaksanaan
Akreditasi
30 30 %
Laboratorium
Kesehatan Daerah

Jumlah peralatan
teknis yang
berfungsi dengan 20 20 unit 50 unit unit unit unit unit unit
baik dan
terkalibrasi

Persentase
terwujudnya
administrasi
perkantoran yang
100 100 %
mendukung
kelancaran tugas
UPT gudang
farmasi kesehatan

Persentase
pemenuhan
operasional 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pelayanan fasilitas
kesehatan lainnya

Jumlah sample
yang memenuhi
6 keg
standar mutu
pelayanan

Jumlah sample
yang memenuhi
6 keg
standar mutu
pelayanan
Operasional Persentase
Pelayanan pemenuhan
1.02.02.2. Dinas
72 Fasilitas operasional 100 % 247,252,000 100 % 350,000,000 100 % 360,000,000 100 % 370,000,000 100 % 380,000,000 100 % 1,707,252,000 Banjarmasin
02.34 Kesehatan
Kesehatan pelayanan fasilitas
Lainnya (IFK) kesehatan lainnya

146 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
terlaksananya
100 %
operasional UPTD
instalasi farmasi

Pelaksanaan Jumlah Puskesmas


Akreditasi yang difasilitasi
1.02.02.2. Dinas
73 Fasilitas pendampingan 26 26 pusk 1,441,025,000 pusk 100,000,000 pusk 300,000,000 pusk 350,000,000 pusk 400,000,000 pusk 450,000,000 pusk 3,041,025,000 Banjarmasin
02.35 Kesehatan
Kesehatan di akreditasi
Kabupaten/Kota

Persentase
Puskesmas yang
melaksanakan
pelayanan 100 100 %
Kesehatan
tradisional sesuai
standar

Jumlah Puskesmas
yang menerapkan
pelayanan
pkm
keperawatan
kesehatan
Perkesmas

Jumlah puskesmas
non rawat inap
dan rawat inap
yang memberikan pkm
pelayanan
kesehatan dasar
sesuai standar

Jumlah Puskesmas
yang telah
melaksanakan pkm
Manajemen
Puskesmas

Jumlah Puskesmas
yang telah
bekerjasama
26 26 96 %
melalui Dinas
Kesehatan dengan
UTD dan RS

Persentase
Puskesmas yang
100 % 96 % 96 % 96 % 100 % 100 %
terakreditasi
Utama

Jumlah Puskesmas
10 pkm
yang terakreditasi

147 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Utama dan
paripurna

Investigasi Awal
Jumlah kelurahan
Kejadian Tidak
yang mencapai
Diharapkan
1.02.02.2. imunisasi dasar kelura kelura kelura kelura kelur kelur kelura Dinas
74 (Kejadian Ikutan 52 52 65,420,000 52 65,420,000 100,000,000 110,000,000 120,000,000 130,000,000 590,840,000 Banjarmasin
02.36 lengkap pada bayi han han han han ahan ahan han Kesehatan
Pasca Imunisasi
80% (kelurahan
dan Pemberian
UCI)
Obat Massal)

Jumlah anak usia


0-11 bulan yang
12407 12407 anak
mendapat
imunisasi lengkap

Jumlah anak usia


12-23 bulan yang
mendapat 12132 12132 anak
imunisasi DPT-Hb-
Hib lanjutan

Jumlah Puskesmas
yang
melaksanakan
Respon dini pada 26 26 pkm 26 pkm pkm pkm pkm pkm pkm
penyakit yang bisa
menimbulkan
wabah/keracunan

Persentase anak
usia usia 0-11
bulan yang
mendapat
92,50 92,50 % 92,5 % % % % % %
imunisasi dasar
lengkap

Persentase sinyal
kewaspadaan dini
100 100 %
yang direspons
sebesar 90%

Persentase Jumlah
penanganan
Kejadian Ikutan
Pasca Imunisasi
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % SDGs
(KIPI) dan
pemberian obat
massal sesuai
standar

148 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase anak
usia 12 sampai 23
bulan yang
85,6 % % % % % %
mendapat
imunisasi DPT-Hb-
Hib lanjutan

Persentase
imunisasi dasar
lengkap (IDL)

Kegiatan Persentase
Penyelenggaraan penyelenggaraan
1.02.02.2.
Sistem Informasi sistem informasi 100 % 123,720,000 170,120,000 1,102,460,000 1,189,838,000 1,189,838,000 1,199,838,000 4,975,814,000
03
Kesehatan secara kesehatan secara
Terintegrasi terintegrasi

Terlaksananya
kegiatan
penyelenggaraan
100 % % % % % %
sistem informasi
kesehatan secara
terintegrasi

Persentase UPTD
Dinas Kesehatan
yang
menyelenggarakan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
sistem informasi
kesehatan secara
terintegrasi

Persentase data-
Pengelolaan
data yang
1.02.02.2. Data dan Dinas
75 dihasilkan secara 100 100 % 123,720,000 100 % 170,120,000 100 % 200,000,000 100 % 210,000,000 100 % 220,000,000 100 % 230,000,000 100 % 1,153,840,000 Banjarmasin
03.01 Informasi Kesehatan
lengkap dan tepat
Kesehatan
waktu

Jumlah Puskesmas
yang melaporkan
data kesehatan
20 20 pkm pkm pkm pkm pkm pkm pkm
prioritas secara
lengkap dan tepat
waktu

Puskesmas yang
melaporkan data
kesehatan prioritas 20 pkm 27 pkm 27 pkm 28 pkm 28 pkm 28 pkm
secara lengkap dan
tepat waktu

149 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
tersedianya
jaringan
komunikasi data
15 % % % % % %
yang di
peruntukkan untuk
akses layanan e-
health

Persentase
tersedianya
50 % % % % % %
jaringan informasi
Kesehatan

Persentase
tersedianya
jaringan
Pengelolaan
komunikasi data
76 sistem informasi % 100 % 902,460,000 100 % 979,838,000 100 % 969,838,000 100 % 969,838,000 100 % 3,821,974,000
yang di
kesehatan
peruntukkan untuk
akses layanan e-
health

Persentase
tersedianya
% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
jaringan informasi
Kesehatan

Persentase UKBM
yang
40 40 % 45 % 47 % 50 % 53 % 55 % 55 %
melaksanakan
GERMAS

Kegiatan Penerbitan
Izin Rumah Sakit
Terlaksananya
Kelas C dan D dan
1.02.02.2. kegiatan
Fasilitas Pelayanan 100 100 % 3,748,425,000 2,600,000,000 3,300,000,000 4,310,000,000 5,320,000,000 6,330,000,000 25,608,425,000
04 menejemen
Kesehatan Tingkat
Puskesmas
Daerah
Kabupaten/Kota

Jumlah Puskesmas
yang telah
melaksanakan
100 % % % % % %
Manajemen
Puskesmas sesuai
standar

Persentase
rekomendasi Izin
Rumah Sakit Kelas 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
C dan D dan
fasilitas pelayanan

150 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
kesehatan Tingkat
daerah Kab/Kota
yang diterbitkan
sesuai ketentuan

Terlaksananya
kegiatan tata
100 % % % % % %
kelola manajemen
Puskesmas

Jumlah puskesmas
non rawat inap
Peningkatan
dan rawat inap
1.02.02.2. Mutu Pelayanan Dinas
77 yang memberikan 26 26 pkm 3,708,487,500 26 pkm 2,400,000,000 26 pkm 2,955,600,000 26 pkm 3,946,720,000 26 pkm 4,936,064,000 26 pkm 5,923,277,000 26 pkm 23,870,148,500 Banjarmasin
04.03 Fasilitas Kesehatan
pelayanan
Kesehatan
kesehatan dasar
sesuai standar

Jumlah Puskesmas
yang menerapkan
pelayanan
26 26 pkm 26 pkm pkm pkm pkm pkm pkm
keperawatan
kesehatan
Perkesmas

Jumlah Puskesmas
yang telah
bekerjasama
1 1 buah 1 buah buah buah buah buah buah
melalui Dinas
Kesehatan dengan
UTD dan RS

Jumlah Puskesmas
yang telah
melaksanakan 26 26 pkm 26 pkm pkm pkm pkm pkm pkm
Manajemen
Puskesmas

Indeks keluarga
54 % 54 % 54 % 54 % 54 % 54 %
sehat (IKS) SDGs

Proporsi
penduduk/ rumah
tangga dengan 20 % 30 % 40 % 45 % 50 % 50 %
akses terhadap
pelayanan dasar SDGs

Peningkatan
Jumlah sample
Mutu Pelayanan
yang memenuhi sampl sampl sampl Dinas
Fasilitas 6 44,400,000 6 53,280,000 6 63,936,000 6 76,723,000 6 238,339,000 Banjarmasin
standar mutu e e e Kesehatan
Kesehatan
pelayanan
(laboratorium)

151 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah peralatan
teknis pelayanan
yang berfungsi 50 unit 50 unit 50 unit 50 50
dengan baik dan
terkalibrasi

Penyiapan Jumlah pembinaan


perumusan dan RS yang dibina
1.02.02.2. Pelaksanaan Dinas
78 100 100 RS 39,937,500 200,000,000 RS 300,000,000 RS 310,000,000 RS 320,000,000 RS 330,000,000 RS 1,499,937,500 Banjarmasin
04.04 Pelayanan Kesehatan
Kesehatan
Rujukan

Jumlah kejadian
kejadia kejadia kejadia kejadi kejadi kejadia
yang ditangani PSC 40 40
n n n an an n
119 Banjarmasin

Persentase Kota
Banjarmasin
dengan kesiapan
100 100 % % % % % %
akses layanan
rujukan sebesar
95%

Persentase
pembinaan rumah
100 % % % % % %
sakit di Kota
Banjarmasin

Jumlah kasus yang


ditangani PSC 119
kejadi kejadia
Banjarmasin sesuai 120 120
an n
standar dan tepat
waktu

Persentase kasus
kegawatdaruratan
yang ditangani PSC
119 Banjarmasin 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
sesuai dengan
laporan yang
masuk

Persentase Kota
Banjarmasin
dengan kesiapan 100 % % % % % %
akses layanan
rujukan

Persentase RS
rujukan tingkat
100 % % % % % %
Kabupaten/Kota
yang terakreditasi

152 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Persentase
Kapasitas Sumber puskesmas yang
Daya Manusia minimal memiliki
1.02.03 n.a 100 10,635,442,500 100 % 10,635,442,500 100 % 11,058,275,000 100 % 11,237,900,000 100 % 11,558,688,084 100 % 11,731,713,642 100 % 66,857,461,726
Kesehatan lima jenis tenaga
kesehatan sesuai
standar (%)

Persentase SDM
kesehatan yang
mendapatkan n.a 0 65 % 0 % 0 % 0 % 0 % 65 %
peningkatan
kompetensi (%)

Kegiatan Pemberian
Terselenggaranya
Izin Praktik Tenaga
pemberian
1.02.03.2. Kesehatan di wilayah
rekomendasi izin/ 100 100 % 55,000,000 55,000,000 100,000,000 80,000,000 85,000,000 90,000,000 465,000,000
01 Kabupaten /kota
praktik tenaga
kesehatan

persentase
pemberian
rekomendasi/ izin 100 %
praktik/ kerja
tenaga kesehatan

persentase
rekomendasi izin
praktik tenaga
kesehatan di
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
wilayah
kabupaten/kota
yang diberikan
sesuai ketentuan

Pembinaan dan Jumlah tenaga


Pengawasan Kesehatan yang
Tenaga diberikan
1.02.03.2. Kesehatan serta rekomendasi Dinas
79 65 65 orang 55,000,000 210 orang 55,000,000 1600 orang 100,000,000 1700 orang 80,000,000 1800 orang 85,000,000 1900 orang 90,000,000 1900 orang 465,000,000 Banjarmasin
01.02 Tindak Lanjut praktek/kerja Kesehatan
Perizinan
Praktek Tenaga
Kesehatan

Jumlah
pemenuhan
26 26 orang orang orang orang orang orang orang
tenaga Puskesmas
berdasarkan ABK

Jumlah Tenaga
27 27 orang orang orang orang orang orang orang
Kesehatan Teladan

153 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah tenaga
Kesehatan yang
mengikuti uji 12 12 orang orang orang orang orang orang orang
kompetensi dan
lulus

Jumlah SDM
Kesehatan yang
mengikuti
pelatihan/seminar/
workshop utk 180 180 orang orang orang orang orang orang orang
meningkatkan
wawasan/
ketrampilan

Jumlah puskesmas
dan tenaga
15 15 pkm pkm pkm pkm pkm pkm pkm
kesehatan yang
berprestasi

Kegiatan
Perencanaan
Kebutuhan dan
Pendayagunaan Persentase
1.02.03.2.
Sumberdaya Manusia Puskesmas tanpa 0 0 % 9,469,667,500 % 9,469,667,500 % 8,977,973,297 % 8,957,900,000 % 9,173,688,084 % 9,241,713,642 % 55,290,610,023
02
Kesehatan untuk UKP dokter
dan UKM manusia di
Wilayah
Kabupaten/Kota

Persentase
puskesmas dengan
jenis tenaga 80 80 % % % % % % %
kesehatan sesuai
standar

Persentase RS Kab/
Kota kelas C yang
memiliki 4 dokter
80 80 % % % % % % %
spesialis dasar dan
3 dokter spesialis
penunjang

Kepadatan dan
pendu 5/100 pendu 5/100 pendu pend 5/100 pend 5/100 pendu
distribusi tenaga 5/1000 5/1000 SDGs
duk 0 duk 0 duk uduk 0 uduk 0 duk
kesehatan

154 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Pemenuhan Persentase RSUD
Kebutuhan dengan 4 jenis
1.02.03.2. Sumber Daya dokter spesialis
80 80 80 % 9,295,616,000 80 % 9,295,616,000 % 8,727,973,297 % 8,607,900,000 % 8,813,688,084 % 8,871,713,642 % 53,612,507,023
02.02 Manusia dasar dan 3 jenis
Kesehatan dokter spesialis
sesuai Standar penunjang

Persentase
Puskesmas dengan
80 80 % 80 % % % % % %
tenaga kesehatan
sesuai standar

Jumlah dokumen
data profil dan
2 2 dok 2 dok dok dok dok dok dok
rencana
kebutuhan SDMK

Persentase
Puskesmas tanpa % 0 % 0 % 0 % 0 % 0 %
dokter

Persentase
Puskesmas dengan
pemenuhan 9 jenis 80 % 85 % 90 % 95 % 100 % 100 %
tenaga kesehatan
strategis

Kepadatan dan
pndd pndd
distribusi tenaga 5/1000 pnddk pnddk pnddk pnddk
k k
kesehatan

Pembinaan dan
Jumlah
Pengawasan
1.02.03.2. penyelenggaraan Dinas
81 Sumber Daya 1 1 kali 174,051,500 1 kali 174,051,500 1 kali 250,000,000 1 kali 350,000,000 1 kali 360,000,000 1 kali 370,000,000 1 kali 1,678,103,000 Banjarmasin
02.03 penilaian tenaga Kesehatan
Manusia
kesehatan teladan
Kesehatan

Jumlah
penyelenggaraan
uji kompetensi 2 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
jabatan fungsional
kesehatan

Jumlah
penyelenggaraan
2 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali 2 kali
kredensialing
tenaga kesehatan

Jumlah dokumen
1 1 kali 1 dkm
kewenangan klinis

Persentase
pengelolaan SDMK 25 25 % 25 % % % % % %
jejaring swasta

155 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase Sistem
Informasi-SDMK
35 % 45 % 55 % 65 % 65 %
jejaring swasta
yang terkelola

Kegiatan
Pengembangan Mutu
Persentase SDM
dan Peningkatan
Kesehatan yang
1.02.03.2. Kompetensi Teknis
mendapatkan 65 65 % 1,110,775,000 1,110,775,000 1,980,301,703 2,200,000,000 2,300,000,000 2,400,000,000 11,101,851,703
03 Sumber Daya
peningkatan
Manusia Kesehatan
kompetensi
Tingkat Daerah
Kabupaten/ Kota

Jumlah aparatur /
SDM Kesehatan
yang ditingkatkan
62 orang 62 orang
kompetensinya
melalui diklat yang
terakreditasi

Persentase Sumber
Daya Manusia
Kesehatan yang
70 % 75 % 80 % 85 % 85 %
meningkat
kompetensi
teknisnya

Pengembangan Jumlah Aparatur/


Mutu dan SDM Kesehatan
Peningkatan yang ditingkatkan
Kompetensi kompetensinya
1.02.03.2.
82 Teknis Sumber melalui Diklat yang 200 200 orang 1,110,775,000 600 orang 1,110,775,000 1,980,301,703 2,200,000,000 2,300,000,000 2,400,000,000 11,101,851,703
03.01
Daya Manusia terakreditasi
Kesehatan
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota

jumlah Aparatur /
SDM Kesehatan
yang mendapatkan
peningkatan
150 150 orang 450 orang 218 orang 218 orang 218 orang 218 orang 218 orang
wawasan melalui
seminar/
pelatihan/
workshop

Persentase SDM
Kesehatan yg
mengikuti 20 20 %
peningkatan
wawasan

156 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Meningkatn
ya Mutu
dan
Keamanan Persentase
25 25 % 30 % 35 % 40 % 45 % 50 % 50 %
Obat, Alat pengawasan post
Kesehatan, market Sarana
dan Kefarmasian dan
Makanan IRTP

Meningkatn
ya Kualitas Persentase
Sumber Puskesmas yang
60 60 % 65 % 70 % 75 % 80 % 85 % 85 %
Daya Memiliki SDMK
Manusia Sesuai Standar
Kesehatan

PROGRAM SEDIAAN
Persentase
FARMASI, ALAT
ketersediaan obat
1.02.04 KESEHATAN DAN n.a 100 132,640,000 100 % 173,130,000 100 % 183,130,000 100 % 195,000,000 100 % 245,000,000 100 % 245,000,000 100 % 1,173,900,000
dan vaksin di
MAKANAN
puskesmas (%)
MINUMAN

Persentase
puskesmas yang
melaksanakan
n.a 100 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % -
pelayanan
kefarmasian sesuai
standar (%)

Persentase fasilitas
pelayanan
kefarmasian
(apotek, toko obat,
toko alat
kesehatan, dan
optikal, Usaha n.a 0 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % -
Mikro Obat
Tradisional
(UMOT)) yang
memenuhi standar
dan persyaratan
perizinan (%)

Persentase
perbekalan
kesehatan rumah
tangga kelas I n.a 0 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % -
tertentu yang
mendapatkan
rekomendasi izin

157 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
pemberian
rekomendasi
penerbitan
sertifikat produksi
n.a 0 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pangan industri
rumah tangga dan
nomor P-IRT yang
tepat waktu dan
tepat syarat (%)

Persentase
pemberian
rekomendasi
penerbitan n.a 0 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
sertifikat produksi
pangan industri
rumah tangga (%)

Kegiatan Pemberian Persentase


Izin Apotik, Toko rekomendasi izin
Obat, Toko Alat Apotek, Toko Obat,
Kesehatan dan Alat Kesehatan dan
1.02.04.2. Optikal, Usaha Mikro Optikal, Usaha
100 100 % 17,201,000 63,130,000 66,130,000 69,000,000 79,000,000 79,000,000 373,461,000
01 Obat Tradisional Mikro Obat
(UMOT) Tradisional
(UMOT) yang
diberikan sesuai
ketentuan

Terselenggaranya
pemberian
rekomendasi izin
Apotek, Toko Obat,
Alat Kesehatan dan 100 % % % %
Optikal, Usaha
Mikro Obat
Tradisional
(UMOT)

Persentase
pengawasan post
market Apotek,
Toko Obat, Alat
Kesehatan dan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Optikal, Usaha
Mikro Obat
Tradisional
(UMOT) sesuai
standar

158 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Pengendalian
dan Pengawasan
serta Tindak
Lanjut
Pengawasan
Persentase
Perizinan
1.02.04.2. Pengawasan Post Dinas
83 Apotek, Toko 90 90 % 12,100,000 20,000,000 22,000,000 24,000,000 29,000,000 % 29,000,000 % 136,100,000
01.01 Market Sarana Kesehatan
Obat, Toko Alat
Kefarmasian
Kesehatan, dan
Optikal, Usaha
Mikro Obat
Tradisional
(UMOT)

persentase produk
industri rumah 70 70 %
tangga

Persentase Sarana
65 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Produksi UMOT

Terselenggaranya
Pengendalian dan
Pengawasan serta
Tindak
Lanjut Pengawasan
Perizinan Apotek,
65 %
Toko Obat, Toko
Alat Kesehatan,
dan Optikal, Usaha
Mikro Obat
Tradisional
(UMOT)

Tersenggaranya
usaha kecil obat
tradisional (UKOT)
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % SDGs
yang memenuhi
ketentuan
perizinan

Persentase
Pedagang Besar
Farmasi (PBF)
cabang yang 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % SDGs
memenuhi
ketentuan
perizinan berusaha

159 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase Apotik,
Penyediaan dan
Toko Obat, Toko
Pengelolaan
Alat Kesehatan dan
Data Perizinan
Optikal, UMOT
dan Tindak
yang mendapatkan
Lanjut
rekomendasi izin
Pengawasan Izin
1.02.04.2. Dinas
84 Apotek, Toko 70 70 % 5,101,000 43,130,000 44,130,000 45,000,000 50,000,000 50,000,000 237,361,000 Banjarmasin
01.02 Kesehatan
Obat, Toko Alat
Kesehatan, dan
Optikal, Usaha
Mikro Obat
Tradisional
(UMOT)

persentase
penyediaan dan
pengolahan data
perizinan dan
tindak lanjut
pengawasan izin
90 90 %
apotik, toko obat,
toko alat
kesehatan dan
optikal, usaha
mikro obat
tradisional

Persentase
Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian
(Apotek dan toko
100 % Rakortek
obat) yang
Memenuhi Standar
dan Persyaratan
Perizinan

Persentase
pengawasan post
market sarana 35 % 40 % 45 % 50 % 50 %
kefarmasian sesuai
standar

160 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Kegiatan Pemberian Terselenggaranya
sertifikat Produksi pemberian
untuk Sarana rekomendasi izin
Produksi Alat Sertifikat produksi
Kesehatan Kelas 1 alat kesehatan
1.02.04.2.
tertentu dan kelas 1 tertentu 100 100 % 5,000,000 20,000,000 21,000,000 23,000,000 40,000,000 40,000,000 149,000,000
02
Perbekalan dan perbekalan
Kesehatan Rumah kesehatan rumah
Tangga Kelas 1 tangga
tertentu Perusahaan
Rumah Tangga

Persentase
pemberian
rekomendasi izin
Sertifikat produksi
alat kesehatan 100 % % % %
kelas 1 tertentu
dan perbekalan
kesehatan rumah
tangga

Persentase
pengawasan
produksi alat
kesehatan kelas 1
tertentu dan 35 % 40 % 45 % 50 % 50 %
perbekalan
kesehatan rumah
tangga sesuai
standar

Pengendalian Persentase
dan Pengawasan Perbekalan
Serta Tindak Kesehatan Rumah
Lanjut Tangga Kelas 1
Pengawasan Tertentu yang
1.02.04.2.
85 Perbekalan mendapatkan 70 70 % 5,000,000 20,000,000 21,000,000 23,000,000 40,000,000 40,000,000 149,000,000
02.02
Kesehatan rekomendasi izin
Rumah Tangga
Kelas 1 Tertentu
Perusahaan
Rumah Tangga

Terselenggaranya
Perbekalan
Kesehatan Rumah
100 %
Tangga Kelas 1
Tertentu yang
mendapatkan

161 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
rekomendasi izin

Terselenggaranya
pengawasan
Perbekalan
Kesehatan Rumah 35 % 40 % 45 % 50 % 50 %
Tangga Kelas 1
Tertentu yang
sesuai standar

Kegiatan Penerbitan
Sertifikat Produksi
Pangan Industri
Terselenggaranya
Rumah Tangga dan
pemberian
Nomor P-IRT sebagai
penerbitan
1.02.04.2. Izin Produksi,untuk
sertifikat PKP 100 100 % 55,439,000 20,000,000 22,000,000 24,000,000 29,000,000 29,000,000 179,439,000
03 Produk Makanan
untuk produk
Minuman Tertentu
makanan dan
yang dapat
minuman
Diproduksi oleh
Industri Rumah
Tangga

Persentase
pemberian
penerbitan
sertifikat PKP 100 %
untuk produk
makanan dan
minuman

Persentase
pemberian
sertifikat PKP
untuk produk
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
makanan dan
minuman yang
diterbitkan sesuai
ketentuan

162 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Pengendalian
dan Pengawasan
serta Tindak
Lanjut
Pengawasan
Sertifikat
Produksi Pangan
persentase industri
Industri Rumah
rumah tangga yang
1.02.04.2. Tangga dan Dinas
86 mendapat 70 70 % 55,439,000 20,000,000 22,000,000 24,000,000 29,000,000 29,000,000 179,439,000 Banjarmasin
03.01 Nomor P-IRT Kesehatan
sertifikat (PKP)
sebagai Izin
PIRT
produksi, untuk
Produk Makanan
Minuman
Tertentu yang
dapat Diproduksi
oleh Industri
Rumah Tangga

Persentase industri
rumah tangga
yang mengikuti 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
workshop
keamanan pangan

Terselenggaranya
penyuluhan 100 %
keamanan pangan

Kegiatan Penerbitan Persentase


Sertifikat Laik Higiene penerbitan
Sanitasi Tempat sertifikat laik
Pengelolaan higiene sanitas
Makanan(TPM) tempat
1.02.04.2. Antara Lain Jasa pengelolaan
100 100 % 50,000,000 100 % 50,000,000 % 53,000,000 % 56,000,000 % 57,000,000 % 57,000,000 % 323,000,000
04 Boga,Rumah makanan (TPM)
Makan/Restoran dan antara lain jasa
Depot Air boga, rumah
Minum(DAM) makan/restoran
dan depot air
minum (DAM)

Persentase
rekomendasi
sertifikat laik
higiene sanitas
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
tempat
pengelolaan
makanan (TPM)
antara lain jasa

163 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
boga, rumah
makan/restoran
dan depot air
minum (DAM)
yang diterbitkan
sesuai ketentuan

Pengendalian
dan Pengawasan
serta Tindak
Lanjut
Pengawasan
Penerbitan
Terselenggaranya
Sertifikat Laik
penerbitan
1.02.04.2. Higiene Sanitasi Dinas
87 sertifikat laik 100 100 % 50,000,000 100 % 50,000,000 100 % 53,000,000 100 % 56,000,000 100 % 57,000,000 100 % 57,000,000 100 % 323,000,000 Banjarmasin
04.01 Tempat Kesehatan
higiene sanitasi
Pengelolaan
TPM
Makanan (TPM)
antara lain jasa
boga, rumah
makan/restoran
dan Depot Air
Minum (DAM)

Kegiatan Terselenggaranya
Pemeriksaan dan pemberian
Tindak Lanjut Hasil penerbitan
Pemeriksaan Post sertifikat PKP
1.02.04.2.
Market pada untuk produk 100 100 % 5,000,000 20,000,000 21,000,000 23,000,000 40,000,000 40,000,000 149,000,000
06
Produksi dan Produk makanan dan
Makanan Minuman minuman
Industri Rumah
Tangga

Persentase
Kegiatan
Pemeriksaan dan
Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan Post
65 %
Market pada
Produksi dan
Produk Makanan
Minuman Industri
Rumah Tangga

164 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase Hasil
Pengawasan Post
Market pada
Produksi dan
Produk Makanan
35 % 40 % 45 % 50 % 50 %
Minuman Industri
Rumah Tangga
yang
ditindaklanjuti
sesuai ketentuan

Penyediaan dan
Pengelolaan
Data Tindak Persentase industri
1.02.04.2. Lanjut rumah tangga yang
88 90 90 % 5,000,000 80 % 20,000,000 21,000,000 23,000,000 % 40,000,000 % 40,000,000 % 149,000,000
06.02 Pengawasan mendapatkan
Perizinan sertifikat PIRT
Industri Rumah
Tangga

persentase produk
industri rumah 70 70 %
tangga

Persentase
penyediaan dan
pengolahan data
industri rumah
tangga yang Dinas
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
mendapatkan Kesehatan
sertifikat PIRT yang
dilakukan
pemeriksaan post
market

Meningkatn Persentase UKBM


ya Gerakan yang
40 40 % 45 % 47 % 50 % 53 % 55 % 55 %
Masyarakat melaksanakan
Hidup Sehat GERMAS

Program Jumlah kebijakan


Pemberdayaan publik yang
1.02.05 Masyarakat Bidang berwenang n.a 1 buah 6,172,504,000 613,900,000 625,183,332 655,059,928 723,247,412 779,866,742 1 buah 9,569,761,414
Kesehatan kesehatan
(peraturan)

Meningkatnya
persentase rumah
n.a 100 % 100 %
tangga berPHBS
(%)

165 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
kecamatan yang
n.a 0 % % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % -
melaksanakan 100
GERMAS (%)

Kegiatan Advokasi,
Terselenggaranya
Pemberdayaan,
advokasi,pemberd
Kemitraan,
ayaan, kemitraan,
1.02.05.2. Peningkatan Peran
peningkatan PSM 100 100 % 363,247,412 399,866,742 7,976,266,414
01 Serta Masyarakat 6,123,844,000 359,065,000 360,183,332 370,059,928
dan Lintas Sektor
dan Lintas Sektor
Tingkat Daerah
Tingkat Daerah
Kab/ Kota
Kabupaten/ Kota

Persentase
kegiatan
advokasi,pemberd
ayaan, kemitraan,
peningkatan PSM
% % % % %
dan Lintas Sektor 100
Tingkat Daerah
Kab/ Kota yang
terlaksana sesuai
standar

Persentase
advokasi,
pemberdayaan,
kemitraan,
peningkatan psm
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
dan lintas sektor
Tingkat Daerah
Kab/Kota yang
diselenggarakan
sesuai prosedur

Peningkatan
Upaya Promosi ,
1.02.05.2. Advokasi, Cakupan desa Dinas
89 80 80 % 359,065,000 363,247,412 399,866,742 7,976,266,414 Banjarmasin
01.01 Kemitraan dan siaga 6,123,844,000 360,183,332 370,059,928 Kesehatan
Pemberdayaan
Masyarakat

Persentase
kelurahan siaga % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
100
aktif

Persentase
Puskesmas yang
30 % 30 % 50 % 75 % 245,000,000 75 %
memiliki pangkalan
SBH SDGs

166 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah Puskesmas
yang memiliki 19 pkm
pangkalan SBH

Kegiatan Pelaksanaan
Terselenggaranya
Sehat dalam rangka
1.02.05.2. pelaksanaan sehat
Promotif Preventif 100 100 % % 234,835,000 % % % 320,000,000 % 330,000,000 % 1,411,795,000
02 dalam rangka 36,960,000 100 240,000,000 250,000,000
Tingkat Daerah
promotif peventif
Kabupaten/Kota

Persentase
pelaksanaan sehat
dalam rangka
promotif preventif 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
yang
diselenggarakan
sesuai peraturan

Penyelenggaraa
Jumlah promosi
n promosi
1.02.05.2. Kesehatan di Dinas
90 kesehatan dan 5 5 x/tem x/tem 234,835,000 x/tem x/tem x/te 275,000,000 x/tem 300,000,000 x/tem 1,336,795,000 Banjarmasin
02.01 sekolah, posyandu, 36,960,000 240,000,000 250,000,000 Kesehatan
Gerakan Hidup pat pat pat pat mpat pat pat
kelurahan
Bersih dan Sehat

Jumlah sekolah
dan kelompok
masyarakat yang 5 5 x/tem
melaksanakan pat
kegiatan Germas

Jumlah kelurahan
yang
melaksanakan 36 36 kel
kegiatan 5 tema
Germas

Jumlah Puskesmas
yang
melaksanakan 27 pkm 27 pkm 28 pkm 28 pkm 28 pkm 28 pkm
kegiatan promosi
kesehatan

Persentase rumah
45 % 46 % 47 % 48 % 49 % 49 %
tangga ber PHBS

Kegiatan
Pengembangan dan
Pelaksanaan Upaya Terlaksananya
1.02.05.2. Kesehatan pengembangan
100 100 % 20,000,000 25,000,000 35,000,000 40,000,000 50,000,000 181,700,000
03 Bersumber Daya dan pelaksanaan 11,700,000
Masyarakat (UKBM) UKBM
Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota

167 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Persentase
Puskesmas yang
melakukan 81 %
pembinaan
Posyandu

Persentase
kelurahan yang
membina dan
menerapkan
UKBM

Persentase upaya
kesehatan
bersumber
masyarakat tingkat
88 % 96 % 100 % 100 % 100 %
daerah Kab/Kota
yang
dikembangkan
sesuai ketentuan

Bimbingan
Teknis Dan
Supervisi
Pengembangan
Dan Pelaksanaan
1.02.05.2. Jumlah Posyandu Dinas
91 Upaya 35 35 psyd psyd 20,000,000 psyd 25,000,000 psyd 35,000,000 psyd 40,000,000 psyd 50,000,000 psyd 181,700,000 Banjarmasin
03.01 aktif 11,700,000 Kesehatan
Kesehatan
Bersumber
Daya
Masyarakat
(UKBM)

Jumlah Posyandu
terintegrasi, kader,
dasawisma ber
PHBS yang 1 1 psyd
mengikuti lomba
tingkat kota dan
Propinsi

Jumlah posyandu,
sekolah yang 1 1 psyd
mendapatkan CSR

Jumlah Puskesmas
peningkatan strata
3 3 pkm
posyandu dan
sekolah

Jumah kebijakan
3 3 buah
PHBS

168 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Jumlah MoU
dengan organisasi 3 3 buah
masyarakat

Jumlah UKBM yang


470 470 buah
aktif

Jumlah dunia
usaha yang
memanfaatkan
3 3 buah
CSR nya untuk
program
kesehatan

Persentase
Posyandu dengan 20 % 25 % 27 % 30 % 35 % 35 %
strata Purnama

Persentase
100 %
Posyandu aktif

Jumlah puskesmas
yang
26 pkm
melaksanakan
pembinaan UKBM

TOTAL 252,841,474,308 284,732,929,948 326,576,615,974 341,465,896,177 258,188,800,124 266,226,713,466 1,730,032,429,997

169 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Indikator kinerja adalah sesuatu yang dijadikan alat ukur kinerja


atau hasil yang dicapai atau merupakan ukuran kinerja yang digunakan
untuk mengetahui perkembangan upaya dalam mencapai hasil yang
sesuai dengan tujuan dan sasaran.
Tujuan didalam RPJMD 2021-2026 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan daya saing perekonomian daerah berbasis
pemanfaatan potensi sumber daya lokal lintas sektor
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan
lapangan kerja yang berkeadilan dan berkelanjutan.
3. Terwujudnya sumber daya manusia yang cerdas, sehat, dan berdaya
saing
4. Terwujudnya Kota Banjarmasin yang tertib, tenteram, aman.
5. Terwujudnya pemerataan pembangunan infrastruktur pelayaan dasar
yang mantap, tangguh, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
6. Meningkatan daya dukung dan daya tarik pariwisata terpadu
berbasis sungai.
7. Terwujudnya pemerintahan yang amanah dan birokrasi yang bersih
dan melayani.
Tabel 7.1
Penetapan Indikator Kinerja Utama (Indikator Tujuan) Kota Banjarmasin
Tahun 2022-2026

No Indikator Kondisi Awal 2022 2023 2024 2025 2026


(2020)
1 Pertumbuhan (1.91) 4,58 6,62 6,71 6,78 6,81
ekonomi (%)
Pendapatan per 45.720.878,63 52.002.282,68 54.845.141,34 57.687.990,75 60.530.828,84 63.373.653,56
2
kapita (Rp)

3 Inflasi 1,67 3,00 3,77 4,03 4,21 4,35


4 Indeks Dini 0,34 0,32 0,31 0,31 0,30 0,30
(Ketimpangan
Pendapatan)

5 Indeks Pembangunan 77,10 77,67 77,70 77,77 77,93 78,10


Manusia (nilai)
Indeks Keamanan dan
Ketertiban Umum 0,571 0,574 0,575 0,576 0,577 0,580
6 (nilai)

7 Indeks Kota Layak n.a 65,75 66,00 67,00 68,00 70,00


Huni

Pertumbuhan sektor (5,32) 0,75 7,93 7,48 7,03 6,57


8 pariwisata dalam
PDRB (%)
9 Indeks Reformasi 68,20(B) 71,50(BB) 72,50(BB) 74,00(BB) 75,00(BB) 77,00(BB)
Birokrasi (nilai)

132 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dalam mewujudkan visi dan
misi Kota Banjarmasin yang dotetapakan terkait perannya pada Misi ke
2 (Dua) yaitu Meningkatkan derajat kesehatan dan pendidikan
masyarakat untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia

Berikut indikator kinerja Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dalam


mendukung tujuan RPJMD 2021-2026 adalah sebagai berikut:

Tabel 7.2 (T-C 28)


Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin yang mengacu
pada tujuan dan sasaran RPJMD

No Indikator Kondisi Target Capaian Setiap Tahun


kinerja pada
awal periode
2021 2022 2023 2024 2025 2026
RPJMD

1 Angka 71,13 71,14-71,15 71,17-71,18 71,25-71,35 71,4-71,55 71,55-71-65 71,7-71,75


Harapan
Hidup
(tahun)
AKI 103/100.000 110/100.00 99/100.000 98/100.000 97/100.000 96/100.000 95/100.000
0
AKB 3,2/1.000 3/1.000 3/1.000 2,5/1.000 2,5/1.000 2/1.000 2/1.000
2 Stunting n.a 27.8 25.41 21.35 17.22 14.22 11.22

133 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
BAB VIII
PENUTUP

Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh


hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja
serta kontribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Penyusunan
Renstra SKPD yang pada hakekatnya merupakan rencana capaian kinerja
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ini disusun dengan memperhatikan
program dan kegiatan yang mengacu pada Rencana Pembangunan Daerah
(RPJMD) Kota Banjarmasin
Sesuai dengan RPJMD Kota Banjarmasin Penyelenggaraan pembangunan
kesehatan ditujukan untuk menciptakan dan mendukung Visi RPJMD Kota
Banjarmasin “Banjarmasin Baiman dan Lebih Bermartabat” Visi di atas
dilandasi pemikiran bahwa Kota Banjarmasin harus menjadi kota yang maju
dan layak huni sejajar dengan kota-kota lain di Indonesia Keinginan tersebut
diwujudkan dengan dasar pengembangan budaya lokal berbasis sungai yang
secara tradisional telah menjadi urat nadi kehidupan masyarakat. Sungai
harus dipandang sebagai pangkal tolak bagaimana Kota Banjarmasin akan
dikembangkan di masa mendatang. Sebagai kota yang dikenal dengan Kota
Seribu Sungai, maka sungai harus menjadi basis utama dalam menciptakan
Banjarmasin sebagai kota yang bertakwa, aman, indah, maju, amanah dan
nyaman. Sebagai perwujudan masyarakat yang beriman, harus mempunyai
keyakinan bahwa semua agama bisa tumbuh dan hidup rukun di Kota
Banjarmasin.
Disamping itu keberhasilan pembangunan kesehatan di Kota
Banjarmasin, sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, peran
serta masyarakat dan dunia usaha sebagai pelaku pembangunan kesehatan
secara keseluruhan. Oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya
manusia di daerah merupakan prioritas yang harus segera dikembangkan
dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan. Di sisi lain keberhasilan
pembangunan kesehatan yang diharapkan menghasilkan tingkat pencapaian
yang setinggi-tingginya, akan terpulang kepada komitmen dan kemauan semua
pelaku upaya kesehatan diberbagai tingkat, yang didukung peran serta
masyarakat termasuk swasta dan Lembaga Sosial Masyarakat yang ada di Kota
Banjarmasin serta

134 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan
komitmen politis yang tinggi dari Pemerintah Daerah. Oleh karena itu sebagai
pelaku pembangunan kesehatan, seluruh tenaga kesehatan yang ada di Kota
Banjarmasin diharapkan dapat memahami secara sungguh-sungguh Renstra
ini, sehingga penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan
dapat mempercepat terwujudnya visi tersebut. Kami haturkan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terkait dalam penyusunan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin 2016-2021.
Demikian Renstra Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tahun 2021-2026
ini disusun semoga dapat dijadikan acuan bagi seluruh pemangku
kepentingan terkait, sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan pembangunan
daerah Kota Banjarmasin.

Banjarmasin, Desember 2021


Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin,

Dr. Machli Riyadi, S.H., M.H.


NIP.19701124 199101 1 004

135 | P a g e
Renstra Dinas Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai