Anda di halaman 1dari 1

I Gusti Ayu Komang Wiliani

Kebaya Tanah Hilir

Pada lepuh damar, telah tumpah getah


Ke kuning langsat kain jarit dan nori
Dipintalnya jarak hingga mendekat
Memantaskan pada lekuk curam dada
Kebaya tanah hilir, tempat seorang wanita
menolak dirinya sebagai peran figuran
Menerobos gelembung dialog
Memantaskan dirinya di genangan imaji
Melukis mata, alis, dan raut muka, menjadi lebih tegas
Di runcing matanya, ia menari tarian pandan
Melecut jemarinya agar jenar
Melakonkan pragina tua yang sendiri
Mendaur masa lalu bersama musik bergema di layar-layar menyala
Matanya nyala, nyalinya merenggut pena
Menggambar kebaya menyala, menjadi penari paling berseri
Di lembar cerita

Anda mungkin juga menyukai