Anda di halaman 1dari 1

Kumpulan Cerpen Kompas arsip cerita pendek kompas minggu

Telaga Angsa
with 3 comments

            11 suara
Cari

Pemandangan panggung malam itu dipenuhi puluhan ekor angsa putih menyebar memenuhi telaga. Kaki-kaki
jenjang putih para balerina meluncur ke sana kemari. Membentuk komposisi yang senantiasa berubah. Berlangganan via Email
Angsa-angsa putih menyelam, menyembul, dan mengepak beberapa saat di atas permukaan air, lalu Bergabunglah dengan 3.577
mendarat kembali. Mereka saling memagut dan bercinta. Asmara angsa, adakah yang lebih indah waktu tubuh pengikut lainnya
bergetar, bulu-bulu bergetar ketika mencapai puncak. Masukkan alamat email Anda
Daftar
Annisa Zahra disadarkan oleh zefir, angin sepoi-sepoi, yang mengelus rambutnya. Gadis ini masih
mengenang adegan-adegan dalam pertunjukan balet ”Swan Lake” yang baru saja usai. Laman
Zahra, balerina 21 tahun, tidak minum wine, yang putih maupun yang merah. Dia memilih minum air jeruk About
nipis, kegemarannya. Dalam pesta yang disuguhkan oleh Yayasan Jantung Indonesia, sebagai sponsor
pertunjukan, Zahra menemani para pebalet dari Negeri Tirai Besi itu. Begitu pula para pebalet teman Zahra, Penulis Populer
tampak berseliweran di antara para pebalet yang tinggi-tinggi dan besar-besar itu, ayu dan ganteng. Mereka
tidak menunjukkan kelelahan sedikit pun meski pertunjukan dua jam itu mengalir terus. Maya Ivanova, Aba Mardjani Adek

Agus
Natalya Ashikhmina, Irina Ablitsova, Andrei Joukov, Maxim Fomin, para pebalet pemeran utama dalam lakon
itu di antaranya, ngobrol dengan para pejabat bank Indonesia, gubernur, menteri, dan pembesar negara Alwi
lainnya. Tampak Viatcheslav Gordeev, Direktur Artistik Russian State Ballet of Moscow pertunjukan ”Swan
Lake” itu, yang ditemani balerina Masami Chino, ngobrol dengan gubernur. Noor Arie MP Tamba

Dengan meminta maaf karena gedung pertunjukan tidak representatif bagi tontonan segigantik balet Rusia, Arswendo Atmowiloto Avianti

gubernur berjanji, insya Allah, dalam waktu dekat akan membangun panggung balet semegah Moscow. Armand Beni Setia Benny
Sementara itu Zahra getol bercerita macam-macam kepada para tamunya. Di antaranya di tempat ini, pernah
Arnas Bre Redana Budi
berpentas Martha Graham, Alvin Nikolai, juga grup dari Perancis, Jerman, dan modern dance dari Eropa
Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.
lainnya yang memainkan repertoar ”Le Sacre du Printemps” karya Igor Stravinsky. Darma Dadang Ari Murtono Tutup dan terima
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie

Zahra juga banyak mendulang informasi dari Maya Ivanova dan Natalya Ashikhmina, pemeran Odette secara Damhuri
bergantian dan Andrei Joukov dan Maxim Fomin pemeran Siegfried bergantian, tentang balet di Rusia.
Sebaliknya, para pebalet Rusia itu mengagumi kecantikan dan rambut panjang Zahra dan apa saja perannya
Muhammad
dalam balet di Indonesia. Lalu bergabung ikut ngobrol pula, Irma Ablitsova pemeran Odille dan Dmitry Danarto Djenar
Protsenko serta Vladimir Mineev, pemeran Rothbart bergantian. Mereka rame-rame menikmati salad, sup ikan
tuna, plain croissant, buah-buahan, dan jus jambu kelutuk.
Maesa Ayu Dwicipta
Eep Saefulloh Fatah
Dengan 1.500 penonton, Russian State Ballet of Moscow memainkan ”Swan Lake” karya Tchaikovsky yang Ikuti
sudah melegenda, sangat populer di seluruh dunia. Lakon ”Swan Lake” menceritakan dayang-dayang istana Eka Kurniawan
dan ratunya, Odette, yang disihir Rothbart menjadi angsa. Siang hari mereka adalah angsa yang merenangi Fakhrunnas MA Jabbar
telaga. Baru pada malam hari mereka menjelma manusia kembali. Hanya cinta sejati yang mampu
mengalahkan sihir itu. Pangeran Siegfried, pemilik istana dan telaga, jatuh cinta kepada Odette. Namun cinta
Farizal Sikumbang
mereka terhalang oleh sihir Rothbart yang ampuh. F Rahardi Fransisca

Di samping mencoba menggagalkan percintaan Siegfried dengan Odette, Rothbart sang penyihir, Dewi Ria Utari Gde
memamerkan putrinya, Odille, yang secantik Odette, untuk merebut cinta Siegfried. Usaha Rothbart berhasil. Aryantha
Pangeran Siegfried langsung terpikat pada Odille. Mendengar kabar ini, Odette dan dayang-dayangnya jatuh
sedih. Soethama GM
Sudarta Guntur Alam
Siegfried sadar. Secepatnya Siegfried menyatakan pilihan cinta sejatinya hanya pada Odette. Seketika, angsa
itu menjelma Odette, begitu juga puluhan ekor angsa yang lain. Rothbart marah besar. Namun Siegfried Gus tf Sakai
mampu menewaskan Rothbart dan pasukan angsa hitamnya. Begitulah, seluruh istana bergembira. Dan pesta
Hamsad Rangkuti Harris
pernikahan Siegfried-Odette selama tujuh hari tujuh malam pun digelar dengan meriah.
Effendi Thahar Hasan
Pesta para pebalet Rusia dan para pebalet Indonesia malam itu seperti menandai suksesnya pertunjukan
”Swan Lake”. Sekalipun dengan mata terpejam, siapa pun tak bakal salah memilih, semua balerina itu elok: Al Banna Indra
Tatiana Protsenko, Eugenia Singur, Tatiana Chungunkina, dan Anastasia Baranova, adalah para pemeran angsa
kecil. Sedang para pemeran angsa gede adalah Svetlana Ustyuszhaninova, Oxana Gasnikova, Olga Ivachenko, Tranggono Intan
dan Anna Vakina. Paramaditha Isbedy
Zahra menonton pertunjukan itu bersama keluarga, ayah, ibu, kedua adiknya, kakek dan neneknya, juga tante Stiawan ZS Iyut Fitra
dan oomnya. Pagi harinya kakek berdiri lalu meliuk-liuk menirukan gerakan balet yang membuat semuanya Jakob Sumardjo Jujur Prananto
tertawa.
Kuntowijoyo Kurnia Effendi
”Awas. Eyang bisa kesleo, lho,” celetuk Zahra sambil memasukkan potongan roti lapis kacang dan cokelatnya K Usman Lie Charlie Mahwi Air
ke dalam mulutnya. Tawar Mardi Luhung

”Eyangmu ini tadi malam kan kepincut sama si Maya,” celetuk Nenek. Martin Aleida
Semuanya tertawa, sampai Kakek terbatuk-batuk. Mashdar Zainal M Dawam
Rahardjo Moh Wan Anwar
”Terpikat boleh terpikat, asal encoknya tidak ketahuan sang balerina,” sambung Oom sambil menyenggol Mustafa Ismail Nh Dini Ni
Tante.
Komang Ariani Noviana
Semuanya tertawa. Kakek terbatuk-batuk lagi. Kusumawardhani
Nukila Amal Palti R Tamba
”Odette atau Odille, saya sih, cocok-cocok saja,” tukas Kakek.
Pamusuk Eneste

Puthut EA Putu
”Apa, sih, yang ndak cocok bagi kamu,” tukas Nenek.

Semua tertawa.
Fajar Arcana Putu
”Tapi, saya tidak setuju dengan kostum para penarinya,” kata Kakek. Wijaya Radhar Panca Dahana
Rama Dira J Ratih Kumala
”Lho, memangnya kenapa?” tanya Zahra.
Ratna
”Itu kan mengumbar aurat,” sambung Kakek.
Indraswari
”Aurat yang mana?” tukas Zahra. ”Semuanya kan tertutup rapat.”

”Tapi kesan telanjangnya kan jelas.”


Ibrahim Reda
Gaudiamo Rieke Diah Pitaloka
”Kesan. Kesan. Aduh, Eyang. Jika kita bicara soal kesan, semuanya terkesan jelek.”
Seno Gumira
”Jangan begitu,” sanggah Kakek. ”Saya sungguh risi dengan kostumnya.”
Ajidarma
”Rasa risi tidak relevan dengan Swan Lake, Eyang.”
Soeprijadi
”Jangan begitu,” sergah Kakek lagi. ”Saya serius. Melihat kostumnya, pertunjukan itu harusnya disensor.” Tomodihardjo Sori
”Eyang kok tiba-tiba jadi diktator,” tukas Zahra. ”Itulah kostum yang paling pas untuk lakon ”Swan Lake”.” Siregar S
”Wah, bubar, deh, peradaban.”
Prasetyo
”Wah, wah, wah, Eyang ini gimana, sih. Habis jadi diktator, mendadak berubah jadi filosof.”
Utomo Sunaryono
”Eyang yang kasmaran, kok yang disalahin balerinanya.”
Basuki Ks Sungging
Semuanya tertawa, kecuali Kakek.
Raga Timbul Nadeak Toni
Ruang makan itu berubah jadi ruang pesta pagi hari. Meriah. Obrolan berubah jadi perdebatan. Grup balet
Rusia ini sudah melanglang buana. Lesmana Triyanto
Ini kali pertama kakek dan nenek nonton balet. Zahra melanjutkan obrolannya: Triwikromo
”Waktu grup balet Zahra memainkan Swan Lake, kostum Zahra ya seperti itu.” Ugoran Prasad Veven Sp
Wardhana Wayan Sunarta
”Mati orang kuburan!” potong Kakek kaget.
Wilson Nadeak
Semuanya tertawa kecuali Kakek.
Yanusa
”Kok Eyang jadi sewot?”

”Mempertimbangkan kostum itu, Swan Lake dapat dikategorikan sebagai pertunjukan pornografi dan Nugroho Yusrizal
pornoaksi,” sambung Kakek. KW

”Mati orang kuburan!” potong Zahra.


Arsip
Semuanya tertawa kecuali Kakek. Agustus 2012
Juli 2012
”Bagaimana parameternya?”
Juni 2012
”Bagian-bagian tubuh tampak disengaja sangat menonjol.” Mei 2012
April 2012
”Saya heran, kok Eyang sampai segitunya. Ada yang jauh lebih subtil yaitu bentuk tubuh secara utuh. Jenjang
Maret 2012
kaki yang panjang dengan bentuk yang indah—laki-laki maupun perempuan—dalam menopang torso yang
sepadan yang melahirkan kelenturan gerak bagai kijang.” Februari 2012
Januari 2012
”Harus dicari kostum yang lebih cocok dengan budaya setempat,” sambung Kakek.
Desember 2011

”Eyang benar-benar lowbrow, ” sergah Tante. November 2011


Oktober 2011
”Apa?” tanya Kakek.
September 2011

”Eyang dianggap tak menghargai kebudayaan,” kata Oom. Agustus 2011


Juli 2011
”Justru karena saya sangat menghargai kebudayaan, maka saya marah menyaksikan penampilan para pebalet
Juni 2011
Rusia itu.”
Mei 2011
Zahra menukas, ”Kalau pendapat Eyang dilaksanakan, runtuhlah kebudayaan.” April 2011
Maret 2011
”Omong kosong!” sergah Kakek. ”Kalian keras kepala!”
Februari 2011
Semuanya tertawa kecuali Kakek. Januari 2011

”Kita harus mempertahankan adat ketimuran kita,” cetus Kakek. Desember 2010
November 2010
”Adat ketimuran kita adalah KKN,” sewot Zahra. Oktober 2010

”Dalam KKN ada tradisi, pesakitan KKN selalu jatuh sakit kalau mau diadili.” September 2010
Agustus 2010
Semuanya tertawa kecuali Kakek.
Juli 2010

”Jangan melecehkan negeri sendiri,” sela Kakek. Juni 2010


Mei 2010
Mendengar kata Kakek ini, semuanya menyanyi kecuali Kakek: ”Bagimu negeri, jiwa raga kami…”
April 2010

Oleh orangtuanya, Zahra diperkenalkan pada balet sejak balita. Puluhan kali dia berpentas balet di kota-kota Maret 2010
besar. Februari 2010
Januari 2010
”Kostum ketat itu, Eyang,” kata Zahra. ”Adalah tradisi balet. Seperti para perenang yang hampir-hampir
telanjang ketika bertanding di kolam renang, begitu pula kostum ketat balet memudahkan untuk bergerak Desember 2009

menari.” November 2009


Oktober 2009
”Jadi tanpa mempertimbangkan moral dan agama?” tukas Kakek.
September 2009
”Moral dan agama ada pada keindahan kesenian itu. Kalau Eyang puas atas pertunjukan balet Rusia itu, ini Agustus 2009
artinya balet Rusia itu telah berdakwah tentang kebenaran.” Juli 2009
Juni 2009
”Sekalipun mereka ateis?”
Mei 2009
”Sekalipun mereka ateis.” April 2009
Maret 2009
”Sungguh saya tidak paham jalan pikiranmu, Cucuku.”
Februari 2009
”Hati orang siapa tahu, Eyang. Kita bisa menuduh mereka ateis, tapi dari mana kita tahu bahwa mereka ateis? Januari 2009
Obrolan kita ini sudah melenceng. Harus dipisahkan antara rakyat dan negaranya. Betapa luhurnya seseorang
Desember 2008
yang tidak percaya akan Tuhan, namun tariannya memberikan pencerahan kepada kita yang shalat lima kali
November 2008
sehari, bukankah itu artinya mereka telah berdakwah tentang keluhuran? Seandainya benar mereka ateis,
mereka itu hanya belum sempat mendapat hidayah dari Allah saja. Barangkali besok, atau lusa, atau setahun Oktober 2008
lagi?” September 2008
Agustus 2008
”Seorang ateis bagaimana mungkin mendapat hidayah Allah?”
Juli 2008
”Jiwa manusia itu seluas alam semesta, Eyang. Janganlah berputus asa akan belas kasihKu, kata Allah.” Juni 2008
Mei 2008
”Tapi omongan kamu itu kan cuma teori.”
April 2008
”Mereka telah menari dengan anggunnya, Eyang. Dan itu bukan teori. Mereka telah berbakti kepada Dewi Maret 2008
Keindahan. Dalam hidup para balerina dan balerino itu, setiap hari yang dipikirkannya hanya keindahan.
Februari 2008
Alangkah juwitanya pandangan hidup mereka.”
Januari 2008
”Mereka hanya berbakti kepada Dewi Keindahan. Bukan kepada Tuhan.” Desember 2007
November 2007
”Eyang kok selalu curigesyen terhadap iman orang lain yang tidak dikenal.”
Oktober 2007
Semuanya tertawa kecuali Kakek. September 2007
Agustus 2007
”Kita harus membedakan antara iman warga negara dan iman negaranya,” kata si Oom.
Juli 2007
”Banyak negara yang busuk, sedang warga negaranya mudah lolos ke surga,” tambah Tante. Juni 2007
Mei 2007
”Coba, saya dikasih contoh,” sergah Kakek.
April 2007
”Contohnya tidak usah harus beli tiket pesawat,” jawab Tante. Maret 2007
Februari 2007
Semuanya tertawa kecuali Kakek.
Januari 2007
”Apa yang sedang terjadi atas Eyangmu ini, saya cuci tangan,” tambah Nenek. ”Kok sekarang berubah jadi one Desember 2006
dimensional man.”
November 2006

Semuanya tertawa kecuali Kakek. Oktober 2006


September 2006
”Saya pusing mendengar pikiran-pikiran anak muda sekarang,” tukas Kakek.
Agustus 2006
Kecuali Kakek, semuanya membaca puisi Gibran Khalil Gibran: Juli 2006
Juni 2006
”Anakmu bukanlah anakmu. Anakmu bukan milikmu. Mereka putra-putri Sang Hidup yang rindu pada diri
Mei 2006
sendiri…..”
April 2006
”Eyangmu itu pantas jadi polisi moral, Zahra,” tukas Nenek. Maret 2006
Februari 2006
Lengang sejenak. Seperti tercium setan lewat.
Januari 2006
Zahra melanjutkan obrolannya: ”Wajah Allah itu memancar memenuhi alam semesta dan kita makhluk Desember 2005
ciptaannya dapat menatap Wajah itu secara gamblang. Ada api yang menyala-nyala. Ada air yang mudah
November 2005
mematikan api. Ada tanah yang bisa menumbuhkan padi sehingga kita tidak kelaparan. Ada angin yang tidak
kelihatan yang membuat kita bernapas hidup puluhan tahun. Ada zat yang mendorong kita beranak-pinak. Oktober 2005

Dan ternyata Allah itu indah, Allah mencintai keindahan.” September 2005
Agustus 2005
”Kita juga memiliki keindahan tradisi. Kita wajib memeliharanya.”
Juli 2005
”Saya setuju, Eyang. Cobalah nikmati tari bedoyo. Dalam dandanan kebaya pinjungan, menyembulkan Juni 2005
semburat merah jambu gunung kembar yang menjenguk lewat dada yang lebar terbuka. Para pujangga Mei 2005
menyebutnya ”Glatik Nginguk” artinya ”Burung Gelatik yang Menjenguk” yang membuat dada para raja dan
April 2005
pangeran ”mak-sir”, tergetar. Mendorong keanggunan sembilan penari yang gemulai dalam balutan kain yang
Maret 2005
ketat. Dalam balet, seorang penari harus lebar-lebar merentangkan kakinya supaya bisa terbang, sedang
dalam bedoyo para penari bahkan untuk berjalan biasa saja, cukup sulit, itulah keunikan tiap tradisi yang Februari 2005
mewariskan budaya dunia. Suatu dakwah keindahan tiada tara.” Januari 2005
Desember 2004
Tukas Kakek: ”Tidak ada pornografi dan pornoaksi dalam tari bedoyo.”
November 2004
”Sebagaimana balet, tidak ada pornografi dan pornoaksi,” sambung Zahra. Oktober 2004
September 2004
Tangerang, 14 Februari 2006
Agustus 2004

Tweet Bagikan 7  Lagi Juli 2004


Juni 2004

Suka Mei 2004

2 blogger menyukai ini. April 2004


Maret 2004
Februari 2004
Terkait Januari 2004

Macan Lapar Bengawan Solo Pantura Desember 2003


dalam "Cerpen" dalam "Cerpen" dalam "Cerpen" November 2003
Oktober 2003

Written by tukang kliping Ditulis dalam Cerpen September 2003


26 Maret 2006 pada 02:08 Tagged with Danarto Agustus 2003
Juli 2003
Juni 2003
« Retakan Kisah Rumah Bercerita 460 Watt »
Mei 2003

3 Tanggapan April 2003

Subscribe to comments with RSS.

cukup menarik cerpen diatas, aku terkesima dengan wacana pornografi dan kawulo cebolang
pornoaksi yang saling berkaitan dengan kebudyaan, agama dan juga one 11 Juli 2010 at 10:20
dimension man. sangat mengelitik ketika melihat kakek menjadi polisi tidur
bagi keluarganya, sebab dalam pementesan ia melihat semua tubuh dan tidur
dalam menafsirkan atas arti dan makna yang dimainkan.
berbicara tubuh akan berimbas pada ruang ketabuan, yang terjebak dalam
posisi binary, ia suci tapi mendapat tempat yang nista.
dalam ranah budaya tidak ada pornografi dan pornoaksi, sebab hal itu ada
dalam ranah pemikiran ketika tubuh, kelamin, dan seks harus masuk ruang
privasi yang terkunci, lalu dengan sentuhan mitos maka narang tersebut
menjadi busuk, padahal sebagai manusia pasti menikmatinya, terkecuali mereka
yang memilih selibat, sebab mereka diwajibkan untuk mengingkarinya.
sebagai seorabf nuslim, Gusdur menyatakan bahwa, “Al-quran adalah kitab suci
paling porno, sebab seluruh hal yang disebutkan diatas terangkum dengan
detailnya, tanpa ada yang harus disembunyikan”.
di sisi lain, jika ditarik ke ranah negara, KKN merupakan aksi pornografi dan
pornoaksi yang dilakukan secara masal, aurat mereka terbuka, tapi tak mau
menutupinya, bahkan mereka tetap mengumbatnya.

Balas

cerpen yang menarik. memasukkan unsur budaya Jawa, pornografi dan bacafiksi
pornoaksi, serta budaya Rusia yang diwakili oleh tari balet Swan Lake yang 2 Juli 2011 at 22:30
sangat mendunia itu. Saya suka!

Balas

Selamat jalan Mas Danarto. matakata2017


Surgalah tempatmu bersama keheningan karya-karyamu. 11 April 2018 at 04:09

Balas

Tinggalkan Balasan

Ketikkan komentar di sini...

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Anda mungkin juga menyukai