Anda di halaman 1dari 9

KESENIAN LUDRUK

MARCELLUS HENDRA, MARIO DAVINO, RAFFI LAKSMANA, NELIS, ZENON


APA ITU LUDRUK
 Ludruk merupakan salah satu kesenian tradisional yang tumbuh dan
berkembang dengan baik di seluruh kota di Jawa Timur. Kesenian ini
bersumber pada spontanitas kehidupan rakyat, yang disampaikan dengan
penampilan dan bahasa yang mudah dicerna oleh masyarakat luas. Ludruk
berfungsi sebagai hiburan, sebagai pengungkapan suasana kehidupan
masyarakat, serta tempat penyaluran kritik sosial.
SEJARAH LUDRUK
 Kesenian ini pertama kali muncul sekitar pada 1890, yang dicetuskan pertama
kali oleh Gangsar, seorang seniman dari Desa Pandan. Awalnya,ludruk
berbentuk sangat sederhana, hanya ngamen dan jogetan saja. Kemudian, ia
berkembang dengan penambahan berbagai macam, salah satunya adanya
parikan dan dialog.
ADA CERITA UNIK DIBALIK LUDRUK
 Dalam pengembaraannya, Gangsar kemudian melihat seorang laki-laki sedang
menggendong anaknya yang sedang menangis. Laki-laki tersebut berpakaian
perempuan, dan ini dianggap Gangsar lucu serta menarik sehingga dia
terdorong menanyakan apa alasan memakai pakaian perempuan. Menurut si
lelaki, dia memakai baju perempuan untuk mengelabui anaknya dan membuat
anaknya merasa dia digendong oleh ibunya. Peristiwa ini kemudian menjadi
asal mula munculnya ludruk yang pemainnya adalah laki-laki semua.
BAGAIMANA TANGGAPAN MASYARAKAT

 ADA BEBERAPA ULAMA DI JAWA TIMUR YANG MENOLAK KESENIAN LUDRUK


KARENA DIANGGAP PENYIMPANGAN, KARENA DI DALAM AJARAN AGAMA ISLAM
SEORANG LAKI-LAKI DILARANG BERPERILAKU SERPERTI WANITA KARENA
MELANGGAR KODRATNYA SEBAGAI PRIA.
BAGAIMANA USAHA PEMERINTAHAN
MELESTARIKANNYA
 MENYELENGGARAKAN FESTIVAL LUDRUK
 MEMBUAT MILENIAL TERJUN KE LUDRUK
 MEMBUAT CERITA LUDRUK SESUAI DENGAN KEADAAN SEKARANG
VIDEO
ADA YANG SERUPA DENGAN LUDRUK
KABUKI
 Kabuki adalah teater tradisional jepang yang terkenal akan pertunjukkannya yang
dipenuhi dengan nyanyian dan tarian yang indah dan memukau. Alam bahasa Jepang
modern, kata “Kabuki” ditulis dengan karakter “Ka” yang mengartikan lagu, “bu” yaitu
tarian, dan “ki” yang mengartikan tarian. Biasanya pemain Kabuki akan mementaskan
drama dengan bernyanyi dan menari, juga memakai make-up yang tebal dan para
pemain akan memakai tepung beras di wajah agar mendapatkan warna putih yang
nyata dan mendapatkan kesan “porselen”.
 Pada awalnya, pertunjukan ini diperankan baik oleh laki – laki maupun perempuan.
Akan tetapi, para pemain kabuki perempuan banyak yang mengalami pelecehan dan
menjadi lebih populer dengan prostitusi dan tarian – tarian yang sensual. Hal ini lah
yang pada akhirnya menyebabkan adanya larangan bagi perempuan untuk bermain seni
peran tersebut. Peran perempuan dalam Kabuki diperankan oleh laki – laki yang disebut
“onnagata”.
VIDEO

Anda mungkin juga menyukai