Anda di halaman 1dari 5

TARI SIRIH KUNING – BETAWI

Kelas: X TK 2

Kelompok

Muhaammad badrulloh
Virgiawan anugrah saptrua
Basara ramadhan
Galihh

A. SEJARAH TARI SIRIH KUNING

Tari Sirih Kuning merupakan pengembangan dari tarian cokek, yang merupakan tarian pergaulan di
tanah Betawi tempo dulu dan banyak berkembang khususnya di daerah pinggir (Tangerang dan
sekitarnya), arti kata Cokek sendiri berasal dari nama seorang Tuan Tanah di kawasan itu yang bernama
lengkap Tan Sio Kek dengan mempersembahkan para penari wanita untuk menghibur para tamu dalam
setiap perayaan pesta rakyat. Orkes gambang kromong dipergunakan untuk mengiringi tarian jenis ini,
sambil menari bisa kelompok atau berpasangan antara laki-lak dan perempuan lengkap dengan kebaya
khas penari cokek.
Biasanya tari sirih kuning juga diadakan untuk mengiringi pengantin Betawi memasuki serangkaian
dengan proses penyerahan Sirih Dare oleh mempelai pria kepada pengantin wanita, atau pada hiburan
penyambutan tamu kehormatan maupun perayaan lengkap dengan irama lagu khas Betawi “Sirih
Kuning”

Adapun fungsi yang terkandung dalam tari sirih kuning, yaitu: mengiringi pengantin, menghormati para
tamu kehormatan yang datang, memberi hiburan kepada penonton.

B. SIMBOL GERAKAN DARI AWAL SAMPAI AKHIR

SIMBOL GERAKAN DARI TARIAN SIRIH KUNING

1. SIKAP AWAL

- Kaki, rengggangkan kedua kaki kanan dan kiri sehingga membentuk sebuah huruf V.

- Tangan, merentangkan kedua tangan dengan mengangkat kedua tangan agak setengah ke atas
dan telapak tangan membuat desain bawah pada tari

- Badan, posisi badan penari wanita tegap lurus, namun kaki agak direndahkan ke bawah

- Pinggang, ditonjolkan ke bagian belakang, ciri khas gerakan ini menirukan bebek, dinamakan

gerakan mendak

- Jika terdapat pria untuk menari berpasangan, posisi badan pria agak doyong ke depan

- Kepala, lurus memandang ke depan

2. GERAKAN NANDAK DUA

-Badan, badan tetap agak merendah

-Tangan, mengayun ke atas secara bergantian kanan dan kiri, dengan gerakan telapak
tangan membuka dan menutup

- Kaki, kaki kanan dan kiri melangkah ke depan secara bergantian mengikuti gerakan tangan dan

kembali ke titik awal secra bergantian dengan posisi mengayunkan kaki atau seperti mengenjot

- Kepala, berlenggok ayu mengikuti arah gerak tangan

- Hitungan, akan dijelaskan pada lampiran pola lantai yang disertakan dengan gambar
3. SEMBAH CINA

`- Kaki, menekuk ke bawah dengan posisi kaki kiri agak muncul ke atas

- Tangan, kedua tangan mengepal dengan posisi mengarah ke depan

C. LIRIK DAN MAKNA LAGU SIRIH KUNING

LIRIK LAGU SIRIH KUNING

Kalau tidak, nona, karena bulan, sayang

Tidaklah bintang, ya nona, tidaklah bintang ya nona

Meninggi hari

Kalau tidak, nona, karena tuan, sayang

Tidaklah kami, ya nona, tidaklah kami, ya nona

Sampai kemari

Sirih kuning, nona, batangnya ijo, nona

Yang putih kuning, ya nona, yang putih kuning, ya nona

Memang sejodo

Ani-ani, nona, bukannya waja, sayang

Dipakailah anak, ya nona, dipakailah anak, ya nona

Patah tangkainya

Kami nyanyi, nona, memang sengaja, sayang


Lagunya asli, ya nona, lagunya asli, ya nona

Pusaka lama

Sirih kuning, nona, lagi ditampin, nona

Kami menyanyi, ya nona, kami menyanyi, ya nona

Mohon berhenti

MAKNA LAGU SIRIH KUNING

Maknanya yaitu tentang keanekaragaman Indonesia yang sangat beragam karena Indonesia subur, indah,
dan elok.

Sirih Kuning adalah judul lagu daerah dari betawi yang musiknya gambang kromong. Lagu tentang anak
muda, liriknya berupa pantun.

Kenapa diberi judul Sirih Kuning? Karena, Sirih Kuning ternyata merupakan ungkapan dalam bahasa
Melayu yang berarti gadis belia nan elok.

MUSIK PENGIRING

Musik pengiring tari Sirih Kuning adalah Gambang Kromong. Sejenis orkes yang memadukan gamelan
dengan lat-alat musik TiongHoa, seperti: Sukong, Tehyan, dan Kongahyan.

Sukong, Tehyan, dan Kongahyan adalah alat musik gesek, namun berbeda ukuran saja, namun
Kongahyan pada zaman sekarang lebih berfungsi seperti bass.

Anda mungkin juga menyukai